• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Reformasi Perpajakan Menurut Chaizi Nasucha, reformasi administrasi perpajakan adalah penyempurnaan atau perbaikan kinerja administrasi, ba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengertian Reformasi Perpajakan Menurut Chaizi Nasucha, reformasi administrasi perpajakan adalah penyempurnaan atau perbaikan kinerja administrasi, ba"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PERPAJAKAN

SISTEM PERPAJAKAN

(2)

Pengertian Reformasi

Pengertian Reformasi

Perpajakan

Perpajakan

Menurut Chaizi Nasucha,

Menurut Chaizi Nasucha,

reformasi administrasi perpajakan adalah

reformasi administrasi perpajakan adalah

penyempurnaan atau perbaikan kinerja

penyempurnaan atau perbaikan kinerja

penyempurnaan atau perbaikan kinerja

penyempurnaan atau perbaikan kinerja

administrasi, baik secara individu,

administrasi, baik secara individu,

kelompok, maupun kelembagaan agar

kelompok, maupun kelembagaan agar

lebih efisien, ekonomis, dan cepat.

(3)

atribut yang menjadi dasar suatu reformasi

atribut yang menjadi dasar suatu reformasi

perpajakan

perpajakan

Breadth of reform; Breadth of reform;

Reformasi perpajakan memfokuskan pada struktur pajak atau system pajak, dan administrasi Reformasi perpajakan memfokuskan pada struktur pajak atau system pajak, dan administrasi pajak.

pajak.

Scope of reform Scope of reform;;

Reformasi perpajakan dilakukan secara

Reformasi perpajakan dilakukan secara comprehensivecomprehensive (semua sumber penerimaan yang(semua sumber penerimaan yang penting), atau dilakukan secara parsial (hanya meliputi satu atau dua komponen penting dari penting), atau dilakukan secara parsial (hanya meliputi satu atau dua komponen penting dari sistem perpajakan)

sistem perpajakan)

Revenue goals Revenue goals;;

Reformasi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan dalam prosentase terhadap PDB yaitu Reformasi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan dalam prosentase terhadap PDB yaitu rasio pajak (

rasio pajak (revenuerevenue enhancing)enhancing); untuk mengganti penerimaan (; untuk mengganti penerimaan (revenue neutral reform)revenue neutral reform); atau; atau bahkan untuk mengurangi penerimaan

bahkan untuk mengurangi penerimaan (revenue(revenue--decreasing reform)decreasing reform)..

Equity goals Equity goals;;

Reformasi perpajakan untuk menegakkan keadilan (

Reformasi perpajakan untuk menegakkan keadilan (redistributive)redistributive). Orang berpenghasilan tidak. Orang berpenghasilan tidak Reformasi perpajakan untuk menegakkan keadilan (

Reformasi perpajakan untuk menegakkan keadilan (redistributive)redistributive). Orang berpenghasilan tidak. Orang berpenghasilan tidak sama, pajaknya diperlakukan tidak sama juga, namun jika reformasi perpajakan tidak

sama, pajaknya diperlakukan tidak sama juga, namun jika reformasi perpajakan tidak dimaksudjkan untuk merubah distribusi pendapatan yang sudah ada maka disebut dimaksudjkan untuk merubah distribusi pendapatan yang sudah ada maka disebut

distributionally neutral reform distributionally neutral reform..

Resource allocations goals Resource allocations goals;;

Reformasi perpajakan yang berusaha mengurangi pengenaan pajak pada sumber daya agar Reformasi perpajakan yang berusaha mengurangi pengenaan pajak pada sumber daya agar dapat dialokasikan lebih efisien (

dapat dialokasikan lebih efisien (euconomically neutral)euconomically neutral), jika sistem perpajakan untuk, jika sistem perpajakan untuk mempengaruhi aliran sumber daya sektor ekonomi atau aktivitas tertentu maka disebut mempengaruhi aliran sumber daya sektor ekonomi atau aktivitas tertentu maka disebut

interventionist reforms interventionist reforms

Timing of reform Timing of reform;;

Dilakukan dengan mengubah seluruh kebijakan perpajakan secara bersamaan disebut Dilakukan dengan mengubah seluruh kebijakan perpajakan secara bersamaan disebut

contemporaneous reforms

contemporaneous reforms, dengan implementasi bertahap disebut, dengan implementasi bertahap disebut phased reformsphased reforms, atau, atau perubahan kebijakan perpajakan yang tidak berkaitan dilakukan dalam beberapa tahun lebih perubahan kebijakan perpajakan yang tidak berkaitan dilakukan dalam beberapa tahun lebih disebut

(4)

Alasan Negara melakukan

Alasan Negara melakukan

reformasi dalam perpajakan

reformasi dalam perpajakan

untuk menstabilkan perekonomian yang tidak menentu

untuk menstabilkan perekonomian yang tidak menentu

karena pengaruh perekonomian internasional maupun

karena pengaruh perekonomian internasional maupun

nasional.

nasional.

upaya mengalihkan sektor penerimaan APBN dari

upaya mengalihkan sektor penerimaan APBN dari

migas yang semula sebagai sektor primadona menjadi

migas yang semula sebagai sektor primadona menjadi

pajak sebagai sumber yang lebih dapat menjanjikan

pajak sebagai sumber yang lebih dapat menjanjikan

karena secara rasional pajak adalah penerimaan yang

karena secara rasional pajak adalah penerimaan yang

pajak sebagai sumber yang lebih dapat menjanjikan

pajak sebagai sumber yang lebih dapat menjanjikan

karena secara rasional pajak adalah penerimaan yang

karena secara rasional pajak adalah penerimaan yang

berkelanjutan tidak seperti migas.

berkelanjutan tidak seperti migas.

usaha mengikuti ketentuan dunia terutama dalam hal

usaha mengikuti ketentuan dunia terutama dalam hal

pendanaan (pinjaman luar negeri) yang mensyaratkan

pendanaan (pinjaman luar negeri) yang mensyaratkan

struktur pajak yang ada harus disesuaikan dengan

struktur pajak yang ada harus disesuaikan dengan

kondisi seharusnya.

kondisi seharusnya.

(5)

Tujuan Reformasi Perpajakan

Tujuan Reformasi Perpajakan

meningkatkan kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak

meningkatkan kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak (taxpayer’s

(taxpayer’s

quality services)

quality services) sebagai sumber aliran dana untuk mengisi kas

sebagai sumber aliran dana untuk mengisi kas

negara.

negara.

menekan terjadinya penyelundupan pajak

menekan terjadinya penyelundupan pajak (Tax Evasion)

(Tax Evasion) oleh

oleh

Wajib Pajak

Wajib Pajak

meningkatkan kepatuhan bagi Wajib Pajak dalam

meningkatkan kepatuhan bagi Wajib Pajak dalam

penyelenggaraan kewajiban perpajakannya.

penyelenggaraan kewajiban perpajakannya.

penyelenggaraan kewajiban perpajakannya.

penyelenggaraan kewajiban perpajakannya.

menerapkan konsep

menerapkan konsep good governance,

good governance, adanya transparansi,

adanya transparansi,

responsibility, keadilan dan akuntabilitas dalam meningkatkan

responsibility, keadilan dan akuntabilitas dalam meningkatkan

kinerja instansi pajak, sekaligus publikasi jelasnya pos

kinerja instansi pajak, sekaligus publikasi jelasnya pos

penggunaan pengeluaran dana pajak.

penggunaan pengeluaran dana pajak.

meningkatkan penegakan hukum pajak, pengawasan yang tinggi

meningkatkan penegakan hukum pajak, pengawasan yang tinggi

dalam pelaksanaan adminisrtrasi pajak baik kepada fiskus

dalam pelaksanaan adminisrtrasi pajak baik kepada fiskus

maupun kepada Wajin Pajak.

(6)

Reformasi Perpajakan di

Reformasi Perpajakan di

Indonesia

Indonesia

Tahun 1983 Pemerintah RI berhasil mengganti sistem perpajakan kolonial dengan Paket Tahun 1983 Pemerintah RI berhasil mengganti sistem perpajakan kolonial dengan Paket

Perundang

Perundang--undangan Perpajakan yaitu Pembaruan Sistem Perpajakan Nasionalundangan Perpajakan yaitu Pembaruan Sistem Perpajakan Nasional (PSPN). (M.Bakhrun Effendi)

(PSPN). (M.Bakhrun Effendi) Paket pertama, berisi tiga Undang

Paket pertama, berisi tiga Undang--undang:undang:

 UndangUndang--undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Caraundang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), berlaku terhitung mulai 1 Januari 1984

Perpajakan (KUP), berlaku terhitung mulai 1 Januari 1984

 UndangUndang--undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh), berlaku 1undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh), berlaku 1 Januari 1984

Januari 1984 Januari 1984 Januari 1984

 UndangUndang ––undang No.8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN)danundang No.8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN)dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), berlaku mulai 1 April 1985

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), berlaku mulai 1 April 1985 Paket kedua berisi dua Undang

Paket kedua berisi dua Undang--undang, yaitu :undang, yaitu :

 UndangUndang--undang No.12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)undang No.12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

 UndangUndang--undang No.13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai (BM), keduanya berlakuundang No.13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai (BM), keduanya berlaku mulai 1 Januari 1986

(7)

SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK

SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK

Official assesment System.Official assesment System. Dimana wewenang pemungutan pajak pada fiskus.Dimana wewenang pemungutan pajak pada fiskus. Utang pajak timbul kalau ada Surat Ketetapan Pajak (SKP), dilaksanakan sampai Utang pajak timbul kalau ada Surat Ketetapan Pajak (SKP), dilaksanakan sampai tahun 1967

tahun 1967

Semi Self Assesment system.Semi Self Assesment system. Wewenang pemungutan ada pada Wajib Pajak danWewenang pemungutan ada pada Wajib Pajak dan fiskus. Pada awal tahun pajak Wajib Pajak menaksir dahulu berapa pajak yang fiskus. Pada awal tahun pajak Wajib Pajak menaksir dahulu berapa pajak yang akan terutang untuk satu tahun pajak, kemudian mengangsurnya. Akhir tahun akan terutang untuk satu tahun pajak, kemudian mengangsurnya. Akhir tahun pajak, pajak terutang sesungguhnya ditentukan fiskus. Dilaksanakan di Indonesia pajak, pajak terutang sesungguhnya ditentukan fiskus. Dilaksanakan di Indonesia pada periode 1968

pada periode 1968--1983.1983. pada periode 1968

pada periode 1968--1983.1983.

Full self assesment system.Full self assesment system. Wewenang sepenuhnya untuk menentukan besarWewenang sepenuhnya untuk menentukan besar pajak ada pada Wajib Pajak. Wajib pajak aktif menghitung, memperhitungkan, pajak ada pada Wajib Pajak. Wajib pajak aktif menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri pajaknya. Fiskus tidak campur tangan dalam menyetor dan melaporkan sendiri pajaknya. Fiskus tidak campur tangan dalam penentuan besarnya pajak terutang selama Wajib Pajak tidak menyalahi peraturan penentuan besarnya pajak terutang selama Wajib Pajak tidak menyalahi peraturan yang berlaku. Dilaksanakan secara efektif pada tahun 1984 atas dasar

yang berlaku. Dilaksanakan secara efektif pada tahun 1984 atas dasar perombakan perundang

perombakan perundang--undangan perpajakan pada tahun 1983undangan perpajakan pada tahun 1983

With holding system.With holding system. Wewenang pemungutan ada pada pihak ketiga.Wewenang pemungutan ada pada pihak ketiga. Dilaksanakan secara efektif sejak 1984

(8)

PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI

PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI

PERPAJAKAN MODERN

PERPAJAKAN MODERN

Sejak tahun 2001, Direktorat Jenderal Pajak telah

Sejak tahun 2001, Direktorat Jenderal Pajak telah

memulai beberapa langkah reformasi

memulai beberapa langkah reformasi

administrasi perpajakan jangka menengah (3

administrasi perpajakan jangka menengah (3--5

5

tahun) sebagai prioritas reformasi perpajakan

tahun) sebagai prioritas reformasi perpajakan

yang menjadi landasan bagi terciptanya

yang menjadi landasan bagi terciptanya

administrasi perpajakan yang modern, efisien

administrasi perpajakan yang modern, efisien

administrasi perpajakan yang modern, efisien

administrasi perpajakan yang modern, efisien

dan dipercaya masyarakat dengan tujuan

dan dipercaya masyarakat dengan tujuan

tercapainya:

tercapainya:

1. tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi,

1. tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi,

2. tingkat kepercayaan terhadap administrasi

2. tingkat kepercayaan terhadap administrasi

perpajakan yang tinggi, dan

perpajakan yang tinggi, dan

3. produktivitas pegawai perpajakan yang tinggi.

3. produktivitas pegawai perpajakan yang tinggi.

(9)

Pembentukan Kantor Pajak

Pembentukan Kantor Pajak

Modern

Modern

Tujuan pembentukan kantor Pajak Wajib Pajak Besar

Tujuan pembentukan kantor Pajak Wajib Pajak Besar adalah

adalah

sebagai berikut:

sebagai berikut:

1.

Melakukan modernisasi administrasi perpajakan.

1.

Melakukan modernisasi administrasi perpajakan.

Menggunakan teknologi informasi (LAN) dilengkapi SAPT,

Menggunakan teknologi informasi (LAN) dilengkapi SAPT, E

E--mail

mail

account

account, internet dan intranet.

, internet dan intranet.

2. Meningkatkan pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak

2. Meningkatkan pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak

2. Meningkatkan pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak

2. Meningkatkan pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak

Pelayanan: Menyampaikan SPT melalui

Pelayanan: Menyampaikan SPT melalui e

e--SPT dan

SPT dan e

e-- Filling.

Filling.

Pengawasan :

Pengawasan : Taxpayers account

Taxpayers account (automatic record)

(automatic record)

3. Meningkatkan citra Direktorat jenderal PajakMenginformasikan dan

3. Meningkatkan citra Direktorat jenderal PajakMenginformasikan dan

memberi pelayanan pada WP

memberi pelayanan pada WP

-- Account representative

Account representative

-- Sarana dan prasarana kantor yang baik

Sarana dan prasarana kantor yang baik

4. Mencegah penyalahgunaan wewenang Pegawai dan pimpinan

4. Mencegah penyalahgunaan wewenang Pegawai dan pimpinan

kantor mematuhi kode etik, diawasi pelaksanaannya oleh Komite

kantor mematuhi kode etik, diawasi pelaksanaannya oleh Komite

Kode Etik dipimpin

(10)

QUIZ

QUIZ

Jelaskan pengertian

Jelaskan pengertianSelf Assesment

Self Assesment

System,

System, dan sebutkan kewajiban dan hak

dan sebutkan kewajiban dan hak

perpajakan Wajib Pajak dalam sistem ini.

perpajakan Wajib Pajak dalam sistem ini.

Sebutkan ciri

Sebutkan ciri--ciri

ciri Self Assesment System.

Self Assesment System.

Sebutkan ciri

Sebutkan ciri--ciri

ciri Self Assesment System.

Self Assesment System.

Apa tujuan diterapkannya sistem

Apa tujuan diterapkannya sistem

Withholding

Withholding dan apa manfaat dari

dan apa manfaat dari

diterapkannya

diterapkannya Withholding system?

Withholding system?

Pajak apa saja yang sistemnya

Pajak apa saja yang sistemnya

menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Menurut saya, perkembangan riset akuntansi keperilakuan saat ini sehingga dapat memengaruhi pengambilan keputusan manajer adalah bahwa melalui riset akuntansi

Adanya keterkaitan antara sains teknologi dan masyarakat yang menekankan bahwa peserta didik membentuk dan membangun pengetahuan melalui interaksi dengan

paling erat hubungannya adalah waktu, dimana semakin lama proses evakuasi atau semakin besar waktu evakuasinya, maka akan semakin banyak jiwa yang terancam atau bahkan

Dan menurut Gazda (1989) dalam Romlah (2006:3) kegiatan kelompok adalah kegiatan yang berupa penyampaian informasi yang tepat mengenai masalah pendidikan, pekerjaan,

Sapaan untuk suami dalam bahasa Sasak di Desa Beraim, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah adalah kakaq atau kaq ‘kakak’ walaupun usia suami lebih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diazinon (pestisida) terhadap tingkat keberhasilan larva yang terbentuk dan waktu dari setiap tahap perkembangan