• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN

BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO

Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 Selvie R.I.Mandang*4

Politeknik Negeri Manado; Jl. Raya Politeknik, Manado, (0431) 815212

1Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado

2Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado

3Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado

4Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado

e-mail: *1[email protected], *2[email protected],

*3[email protected], *4[email protected]

Abstract

Oral communication with English as a Foreign Language often faces various problems. There are many factors that hinder a person's communicative competence, such as linguistic problems including grammatical, lexical and phonological problems.

Grammatical problems relate to the formation of correct sentences, while lexical problems involve vocabulary limitations. Then the Phonological problem refers to the way to pronounce the word. To deal with these problems, various ways are done, one of which is by using a communication strategy. This study aims to: 1). Identifying and classifying communication strategies used by students of the Manado State Polytechnic Business Management Study Program, 2) Analyzing the communication process and communication strategies in learning English. The methodology used is a qualitative descriptive approach. The data collection method is using note-taking techniques, with the basic technique of taping and elicitation. Taping is done through attentive listening, getting involved, and conversing. Elicitation techniques are performed by face-to-face.

Furthermore, the recording technique is then recorded. Meanwhile, the data analysis method goes through the following stages: 1). Data selection, 2). Data reduction, 3).

Presentation of data, and 4). Draw conclusions and verification. Temporary observations obtained that students use two communication strategies, namely, verbal communication strategies and non-verbal communication strategies.

Key words : Communication Strategy, Student Competence, English Learning

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Komunikasi adalah proses pengiriman (sending) dan penerimaan (receiving) pesan atau berita (informasi) antara dua individu atau lebih dengan cara efektif sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (KBB1, 2016).

Mahasiswa program studi manajemen bisnis Politeknik Negeri Manado dalam

(2)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

proses belajar mengajar khususnya pembelajaran bahasa Inggris melakukan komunikasi baik antara sesama mahasiswa maupun antara mahasiswa dan dosen.

Dalam proses komunikasi tak jarang terdapat kendala-kendala sehubungan dengan kompetensi komunikatif mahasiswa. Seringkali antara pembicara dan pendengar mengalami communication break down atau masalah komunikasi.

Menurut Malasit & Sarobol (2013). Salah satu penyebab dari communication breakdown adalah adanya perbedaan persepsi dan bahasa antara pembicara dan pendengar. Seringkali antara pembicara dan pendengar terdapat information gap yang menyebabkan mereka kesusahan untuk memahami keseluruhan pesan.

Apabila ini terjadi, maka tujuan dari komunikasi pun tentunya gagal.

Untuk menjembatani permasalahan yang muncul ketika berkomunikasi maka diperlukan strategi komunikasi. Karena strategi komunikasi merupakan cara seseorang untuk membuat komunikasi berjalan efektif dan lancar.

1.2 Rumusan masalah

Dari uraian di atas peneliti merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apa Strategi Komunikasi yang Digunakan dalam Komunikasi Bahasa Inggris oleh Mahasiswa Program Studi Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Manado?

2. Bagaimana Penerapan Strategi Komunikasi Digunakan dalam Komunikasi Bahasa Inggris oleh Mahasiswa Program Studi Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Manado?

1.3 Tujuan Penelitian

1.Mengidentifikasi dan Mengklasifikasi Strategi Komunikasi yang digunakan Mahasiswa Program Studi Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Manado, 2.Menganalisis Proses Komunikasi dan Strategi Komunikasi dalam

Pembelajaran Bahasa Inggris.

1.4 Manfaat Penelitian 1.Teoritis

Penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa inggris dengan menggunakan strategi komunikasi yang tepat.

(3)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

2. Praktis

Penelitian ini memberi sumbangan pemikiran bagi pembaca tentang strategi komunikasi dalam pembelajaran bahasa inggris.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi

Komunikasi sangat penting bagi kehidupan manusia. Berkembangnya pengetahuan manusia dari hari ke hari karena komunikasi. Komunikasi juga membentuk sistem sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan. Banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, linguistik, dan sebagainya, menyebabkan banyaknya definisi tentang komunikasi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya.

Menurut Hovland dalam Mulyana, (2007) Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).

Menurut Charles H. Cooley, komunikasi berarti suatu mekanisme suatu hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu. Sedangkan menurut Tay Boon Suat, (2014) Komunikasi adalah proses dua arah, sangat penting bagi komunikan dan komunikator untuk memiliki sikap sensitif terhadap pendapat dari pihak lain. Komunikan atau komunikator jangan hanya mempengaruhi lawan bicara dengan agresif, akan tetapi harus mampu mendengarkan pendapat lawan bicara dengan hati-hati dan menanyakan pertanyakan yang relevan dengan opini yang mereka sampaikan. Komunikan atau komunikator harus mengamati bahasa tubuh dan gaya bicaranya untuk memahami perasaan lawan bicara terhadap hal yang sedang dibicarakan.

Dengan demikian Komunikasi melibatkan dua komponen, yang terdiri atas manusia. Dalam dunia pendidikan komunikasi biasanya melibatkan pengajar sebagai komunikator dan pelajar sebagai komunikan. pada tingkatan perguruan tinggi pengajar itu dinamakan Dosen, sedangkan pelajar dinamakan

(4)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

Mahasiswa. Pada tingkatan apa pun, proses komunikasi antara pengajar dan pelajar itu pada hakikatnya sama . Perbedaannya hanyalah pada jenis pesan serta kualitas yang disampaikan oleh Dosen kepada Mahasiswa. Perbedaan antara komunikasi dengan pendidikan terletak pada tujuan atau efek yang diharapkan. Ditinjau dari efek yang diharapkan, tujuan komunikasi sifatnya umum, sedangkan tujuan pendidikan sifatnya khusus. Tujuan pendidikan adalah khas, yakni meningkatkan pengetahuan seseorang mengenai suatu hal sehingga ia menguasainya.

2.2 Strategi komunikasi

Strategi Komunikasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggri sadalah usaha untuk melakukan proses pembelajaran Bahasa inggris yang masih sering disebut sulit bagi sebagian mahasiswa. Dalam proses pembelajaran para mahasiswa diharapkan dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya, sehingga bila dinyatakan ada mahasiswa yang belum berhasil sesuai dengan harapan, maka diperlukan suatu proses pengajaran yang membantu agar tercapai hasil yang diharapkan.

Strategi komunikasi berasal dari Tarone, (1980); Bailystock, (1990);

Dornyei, (1995) seperti dikutip dalam Wannaruk (2003) mengklasifikasikan strategi komunikasi sebagai perangkat modifikasi, paralinguistiks, dan penghindaran.

Menurut seorang pakar komunikasi Middleton dalam Cangara (2013:61) membuat definisi dengan menyatakan bahwa strategi komunikasi adalah kombinasi terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.Sedangkan Menurut Effendy, (2011) Strategi komunikasi adalah perencanaan yang efektif dalam penyampaian pesan sehingga mudah dipahami oleh komunikan dan bisa menerima apa yang telah disampaikan sehingga bisa mengubah sikap atau perilaku seseorang.

Dengan demikian Strategi Komunikasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ini diarahkan kepada pencapaian hasil yang optimal sesuai dengan

(5)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

kemampuan masing-masing mahasiswa melalui keseluruhan proses pembelajaran. Dapat dikatakan pula bahwa Strategi Komunikasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ini berguna bagi mahasiswa untuk lebih menguasai bahasa inggris sebagai bahasa internasional.

2.3 Kompetensi komunikatif

Kompetensi komunikatif adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi sesuai dengan topik, daerah, bidang sampai dengan sapa lawan bicara. Kompetensi meliputi pengetahuan yang penutur-pendengar miliki tentang perilaku bahasa atau perilaku tutur yang tepat dan benar, dan tentang apa yang membentuk perilaku bahasa yang efektif.

Istilah kompetensi komunikatif pertama kali muncul sebagai reaksi pernyataan menurut Chomsky terhadap teori linguistik. Chomsky memberikan perbedaan antara kompetensi (pengetahuan lawan bicara bahasa) dan kinerja (kemampuan untuk menerapkan pengetahuan ini dalam komunikasi actual), Kamiya, (2006).

Komunikatif juga adalah Gagasan konsep kompetensi linguistik yang ideal sebagai landasan teoritis untuk pembelajaran, pengajaran dan pengujian bahasa oleh para pendukung pandangan komunikatif dalam linguistik terapan, Bagarić dan Djigunović, (2007).

Hakekatnya kompetensi komunikatif (Tarigan,1990,31) meliputi:

1. Pengetahuan mengenai tata bahasa dan kosakata bahasa yang bersangkutan.

2. Pengetahuan mengenai kaidah-kaidah berbicara (yaitu mengetahui bagaimana memulai dan mengakhiri percakapan-percakapan, mengetahui topik apa yang mungkin dibicarakan dalam berbagai peristiwa bicara, mengetahui bentuk-bentuk sapaan yang seharusnya dipakai kepada orang lain dalam berbagai situasi).

3. Mengetahui bagaimana cara menggunakan dan memberi respon terhadap berbagai tipe tindak tutur, seperti meminta, memohon, meminta maaf, mengucapkan terima kasih, dan mengundang orang.

(6)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

4. Mengetahui bagaimana cara menggunakan bahasa secara tepatdan memuaskan.

Dengan demikian, kompetensi komunikatif antara dosen dan mahasiswa dapat diinterpreasikan bahwa prestasi akademik seorang mahasiswa dapat dipengaruhi dari faktor internal yakni konsep diri dan factor eksternal yakni keprofesionalan seorang dosen dalam menjelaskan materi-materi perkuliahan lebih khususnya dalam penerapan strategi komunikasi dalam pembelajaran Bahasa Inggris di Program Studi Manajemen BisnisJurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Manado.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Bungin, 2011). Penelitian deskriptif menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, variabel, dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikannya sesuai fakta, variabel dan fenomena yang ada. Pendekatan kualitatif berarti berusaha memahami fenomena kebahasaan yang tengah diteliti (Mahsun, 2011).

Untuk metode pengumpulan data dalam penelitian ini yakni metode simak dan cakap dengan teknik dasar sadap dan pancing. Penyadapan dilakukan dengan teknik simak, libat dan cakap. Teknik pancing dilakukan dengan teknik cakap semuka. Selanjutnya teknik rekam kemudian dicatat. Sementara untuk metode analisis data melalui tahapan-tahapan berikut: 1). Seleksi data, 2). Reduksi data, 3).

Penyajian data, dan 4). Menarik kesimpulan dan verifikasi.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini membahas permasalahan dan tujuan penelitian yakni pertama mengidentifikasi dan mengklasifikasi Strategi Komunikasi yang digunakan mahasiswa program studi Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Manado, kedua menganalisis proses komunikasi dan Strategi Komunikasi dalam pembelajaran Bahasa Inggris.

(7)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

4.1 Strategi Komunikasi yang digunakan mahasiswa program studi Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Manado

A. Strategi Komunikasi Verbal

Strategi Komunikasi Verbal yang digunakan mahasiswa dalam pembelajaran bahasa inggris terdiri atas dua variasi tipe yaitu, strategi pengungkapan bentuk tuturan dan strategi pengungkapan isi tuturan. Penggunaan Strategi Komunikasi Verbal ini memiliki karakteristik yang tampak pada tipe dan variasi tipe, faktor penyebab, dan fungsi penggunaannya.

Karakteristik dari keseluruhan penggunaan tipe dan variasi tipe, faktor penyebab dan fungsi penggunaan Strategi Komunikasi Verbal tampak seperti tabel berikut ini :

Table 4.1 Kategori Strategi Komunikasi

Kategori strategi komunikasi

Variasi Tipe Strategi Komunikasi

Fungsi Strategi Komunikasi

Keterangan

Komunikasi verbal

Penggunaan strategi komunikasi bentuk tuturan

1) Pengalih an code dalam tuturan

Penggunaan kata/frase

• Menyatakan penolakan

• Menyatakan fakta

Mahasiswa Prodi Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Manado menggunakan Strategi Komunikasi Verbal direalisasikan dalam 2 tipe strategi besar yang selanjutnya direalisasikan dalam 5 variasi tipe strategi tertentu dan digunakan untuk menguasai aspek kompetensi strategis dan untuk menyatakan 8 aspek

kompetensi bahasa Penggunaan

clausa/kalim at

• Menyatakan penjelasan maksud 2) Pemapar

an tuturan

Penggunaan kata-kata sendiri

• Menyatakan penjelasan

• Menyatakan makna tuturan Penggunaan

nalogi

• Menyatakan penjelasan

• Menyatakan maksud dan saran 3) Penciptaa

n kata kreatif

• Pengguna an bagian kata/frase

• Pengguna an kata/

sinonim

• Menyatakan fakta

• Menyatakan fakta

Penggunaan strategi komunikasi bentuk

4) Penajama n maksud tuturan

Penajaman maksud tuturan

• Menyatakan penjelasan maksud tuturan

(8)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

pengungkapa n isi tuturan

5) Pengalih an topik tuturan

Pengalihan topik tuturan

• Menyatakan penjelasan alasan

B. Strategi Komunikasi Non Verbal

Strategi Komunikasi Non Verbal memiliki hubungan yang sangat kuat dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa melalui interaksi yang terjadi secara dan bekesinambungan. Mahasiswa dapat menerima dan memahami maksud yang ingin disampaikan oleh mitra tutur serta menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya melalui komunikasi non verbal berupa isyarat dan gerakan, mimik, serta gerakan meniru objek dalam interaksi pembelajaran bahasa. Karakteristik dari keseluruhan penggunaan tipe dan variasi tipe, faktor penyebab, dan fungsi penggunaan strategi komunikasi non verbal tampak pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Tipe Strategi

Tipe Strategi Variasi Tipe Strategi Komunikasi

Aspek Kompetensi Bahasa Keterangan

Strategi Komunikasi Non Verbal

1) Penggunaan Strategi

komunikasi bentuk isyarat

2) Penggunaan Strategi

komunikasi bentuk gerakan

3) Penggunaan Strategi

komunikasi bentuk peniruan objek

a. Menyatakan Permintaan b. Menyatakan Pertanyaan c. Menyatakan Dukungan d. Menyatakan fakta e. Memperjelas pesan yang

disampaikam

f. Menyatakan Pembenaran g. Menyatakan maksud agar

pesan dapat dipahami

Mahasiswa Prodi Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Manado menggunakan Strategi Komunikasi non

verbal yang

direalisasikan kedalam 3 variasi untuk menyatakan aspek kompetensi strategis dan untuk menyatakan 7 aspek kompetensi bahasa

(9)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

4.2 Penerapan Strategi Komunikasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Berdasarkan hasil observasi peneliti memperhatikan proses pembelajaran dimulai dari pembukaan proses belajar mengajar sampai pada penutup.

Pembukaan

Dosen biasanya memulai kelas dengan rutinitas berdoa bersama kemudian memberi salam misalnya, good morning, good afternoon everyone/ everybody/

students, kemudian melanjutkan dengan pertanyaan how are you today? Atau are you well today? dan did you study last night?/do you prepare yourself for today?

Mahasiswa akan merespon salam secara langsung. Dosen akan membuka atmosfer pembelajaran pada sesi pembukaan supaya menghindari situasi yang membosankan sehingga diharapkan mahasiswa dapat menikmati kelas tersebut. Dosen kemudian brainstormming ide-ide yang berhubungan dengan topik hari itu supaya membuka pelajaran. Dosen menyuruh mahasiswa memberikan jawaban dengan bermacam- macam ide. Dosen mendorong mereka untuk berpikir secara kritis dan menjelaskan tujuan atau target materi yang akan diajarkan. Oleh karena itu mahasiswa mengetahui apa yang harus mereka capai setelah pembelajaran tersebut. Pembukaan pelajaran merupakan suatu hal yang penting untuk keberhasilan pembelajaran. Lingkungan pembelajaran yang kurang baik akan berubah/meningkat jika dosen mampu membuka pembelajaran dengan baik, sehingga dosen seharusnya mampu melakukan dengan cara yang menarik.

Pelaksanaan

Topik yang diajarkan adalah simple past tense menggunakan lagu yang berjudul “Somebody that I used to know”. Dosen mengintegrasi 3 kemampuan yakni : listening, writing, reading. Dosen memutar lagu Somebody that I used to know untuk didengar oleh seluruh mahasiswa.. Dosen mempersiapkan media meeting seperti zoom, google meet, elearning dsb. Mereka mendengar lagu dan mencoba memahami lirik lagu tersebut, kemudian mengisi jawaban yang tersedia dalam kotak. Jawaban akan diberikan di dalam kotak agar mahasiswa lebih muda mengisi lirik yang hilang. Lagu tersebut diulang sebanyak 2 kali. Dosen memberikan petunjuk : “okay… listen carefully”. “I will repeat two times and then you feel in the blank”. Kemudian jawaban tersebut didiskusikan bersama dengan cara jawaban mereka dikirim lewat media yang

(10)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

disediakan kemudian dikoreksi oleh teman mereka. Dari lagu tersebut, dosen juga menjelaskan tentang materi simple past tense dan nominal sentences. Selain itu dosen mengajarkan kepada mereka bagaimana menggunakan kata kerja bentuk lampau (Regular and Irregular).

Dosen berkata “repeat after me” (mahasiswa meniru pengucapan dari dosen tersebut) Kemudian menyuruh mereka menyanyikan lagu bersama.

Now and then I think of when we…together Like when you… you felt so happy you could die

… myself that you were right for me But… so lonely in your company

But that… love and it's an ache I still remember You can get… to a certain kind of sadness Like resignation to the end, always the end So when we… that we could not make sense Well, you said that we would still be friends But I'll admit that I was… it was over But you… have to cut me off

Make out like it never happened and that we were And I don't even need your love

But you treat me like a stranger and that feels so rough No, you didn't have to stoop so low

Have your friends collect your records And then change your number

I guess that I don't need that…

Selama proses pelaksanaan terdapat percakapan berupa pertanyaan, permintaan, instruksi, klarifikasi, konfirmasi seperti tampak dalam kutipan – kutipan berikut ; Kutipan 1

(2) P : Sir Vincent, can I ask something?

(3) S1 : yes, please Kutipan 2

(5) P : can we go out after finish the task?

(11)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

(6) S1 : uh huh… of course, Monica Kutipan 3

(1) S1: Good morning students today in Wednesday.. on Wednesday.. I will give you a game. You will fill in the blank some words from the box. Eee (pause)…. I have 10 questions. One two three…. Ten. You must listen to the song “Somebody that I used to know” and answer the questions by filling the blanks. Eee (pause) I give you example

Kutipan 4

(1) S1 : Good morning students today in Wednesday.. on Wednesday.. I will give you a game.

Kutipan 5

(5) S2 : Sorry… can you repeat once again ? Kutipan 6

(4) S2 : Yes.. write.. write the sentence on the piece of paper. Do you understand?

Kutipan 7

(7) S3 : Dictionary or mobile phone?

Dari kutipan di atas, Kutipan 1 dan 2 adalah contoh Backchannel Cues, Kutipan 3 adalah contoh Pausing, Kutipan 4 adalah contoh Self-Repair, Kutipan 5 adalah clarification request, kutipan 6 adalah comprehension check dan kutipan 7 adalah confirmation Check.

Penutup

Diakhir pengajaran, dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya materi yang tidak dipahami. Dosen juga mereview beberapa penjelasan materi yang diajarkan. Dosen menyimpulkan bahwa materi-materi dari pemahaman mahasiswa melalui pertanyaan. Akhirnya, dosen memberikan tugas rumah kepada mereka. Sebelum penutupan di kelas, dosen memberikan motivasi, spirit, dan apresiasi kepada mahasiswa mereka. Dosen tidak lupa berkata dengan ungkapan seperti nice to meet you today, see you on the next meeting, good bye and thank you for your attention.

The English lecturer stated : I think enough for today. Don’t forget to study, see you next week.

(12)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

1. Strategi komunikasi yang digunakan mahasiswa prodi Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Manado terdiri dari 2 tipe yaitu, Strategi Komunikasi Verbal dan Non Verbal. Strategi komunikasi Verbal direalisasikan ke dalam 2 tipe strategi besar yang selanjutnya direalisasikan dalam 5 variasi tipe strategi tertentu dan digunakan untuk menguasai aspek kompetensi strategis untuk menyatakan 8 aspek kompetensi bahasa. Sedangkan Strategi Komunikasi Non Verbal direalisasikan ke dalam 3 variasi untuk menyatakan aspek kompetensi strategis dan untuk menyatakan 7 aspek kompetensi bahasa.

2. Penerapan strategi komunikasi dalam pembelajaran Bahasa Inggris diambil dari proses pembelajaran di kelas mulai dari pembukaan, pelaksanaan dan penutup. Selama proses pelaksanaan diperoleh beberapa kutipan percakapan berupa 7 kutipan. Kutipan 1 dan 2 merupakan Backchannel Cues, kutipan 3 merupakan Pausing, kutipan 4 merupakan Self-Repair kutipan 5 merupakan Clarification request, kutipan 6 merupakan comprehension check dan kutipan 7 merupakan confirmation check.

DAFTAR PUSTAKA

Arif Rahman, 2015. Strategi Komunikasi Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Penelitian Etnografi Pada Sekolah Internasioanal.

Bagaric, V & Djigunovic, J. M. 2007. Defining Communicative Competence.

Metodika, 8 (1), 94-103

Bungin, Burhan. 2011. penelitian kualitatif deskriptif. Jakarta prenada media grup.

Kadek, 2016. Strategi Komunikasi Dosen Dalam Bahasa Inggris. Jakarta.

Kamiya, Masashito. 2006. The Role of communicative competence in L2 Learning.

Mulyana, D. 2007. Ilmu komunikasi suatu pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mahsun, 2011. Metode penelitian bahasa, Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Muhadjir Effendy, 2016. KKBI edisi kelima.

Miles, Matthew, B., A. Michael Huberman, Analisis Data kualitatif, penerjemah : Thethep Rohendi Rohidi, UI Press, Jakarta, 1992.

(13)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI MANADO. Vincentius Pantow*1, Wingston Longdong*2, Walangitan Melania.*3 , Selvie R.I.Mandang*4

Ni Putu Era Marsakawati, 2012. Strategi Komunikasi: Sebuah Solusi Bagi Permasalahan Komunikasi.

Rina Patriana Chairiyani, 2013. Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Bisnis Melalui E- Learning.

Sugeng susilo adi, 2017. Strategi Komunikasi Pembelajaran Bahasa Asing; Deskrpsi Strategi Komunikasi Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Brawijaya.

Sudaryanto, 2015. Metode dan teknik pengumpulan data.

Tarone, E. 1977. Conscious Comunication in interlanguage; A progress Report. In H.D. Brown, C.A Yorio & R.C. Crymes (Eds). On TESOL 77 (pp.194-203) Washington, DC: TESOL

Tarone, E, 1980. Comunication strategies, foreign talk and repair in interlanguage.

Language Learning, 30, 417-431. Teaching and Applied Linguistiks.

Wannaruk,Anchalee (2003), Methodology, Comunication Strategies Employedby EST Students, SLLT, Volume 12, December 2003, pp, 1-18.

(14)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KINERJA DOSEN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS - POLITEKNIK

NEGERI MANADO SELAMA PROSES PEMBELAJARAN ONLINE (DARING)

Gratia Natrina Kaparang *1, Inka Tumengkol *2

Politeknik Negeri Manado, Jl. Raya Politeknik Kelurahan Buha Manado (0431) 811568

1 Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado

2 Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado

Email *1 [email protected] *2 [email protected]

ABSTRAK

Dewasa ini perhatian kepuasan mahasiswa sebagai konsumen dari perguruan tinggi semakin besar. Ujung tombak dari kepuasan mahasiswa adalah kinerja dosen yang dirasakan mahasiswa selama menjalankan proses pendidikan dan pembelajaran secara maksimal. Setiap perguruan tinggi pastinya selalu berusaha untuk memenuhi kepuasan mahasiswa, namun sejak Maret 2020, dunia dilanda Pandemi Wabah Covid 19 termasuk negara kita Indonesia. Dimana situasi tersebut berdampak pada semua sendi kehidupan termasuk dunia pendidikan.Sistem pendidikan dengan tatap muka sudah tidak diperbolehkan untuk mencegah penyebaran Wabah Covid 19, oleh karena itu dunia pendidikan membuat terobosan baru agar kegiatan belajar-mengajar bisa tetap berjalan. Teknologi pendidikan dengan pembelajaran online (daring) adalah salah satu solusi untuk mengganti pembelajaran dengan sistem tatap muka. Pembelajaran online (daring) menjadi tantangan tersendiri bagi para dosen maupun mahasiswa dalam implementasinya. Sejauh mana kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen selama proses pembelajaran online harus dianalisis dan dievaluasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen selama proses pembelajaran online (daring) dilihat dari dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Dalam penelitian ini populasinya adalah mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis-Politeknik Negeri Manado. Penelitian dilakukan melalui penyebaran kuesioner melalui google form. Penelitian ini menggunakan bantuan program aplikasi SPSS.

Kata Kunci: Kepuasan Mahasiswa, Kinerja Dosen, Pembelajaran Online (Daring)

1. PENDAHULUAN

Dewasa ini perhatian kepuasan atau ketidakpuasan mahasiswa sebagai konsumen dari perguruan tinggi semakin besar. Setiap perguruan tinggi pastinya selalu berusaha untuk memenuhi kepuasan mahasiswa, namun sejak Maret 2020, dunia dilanda pandemi wabah Covid 19 termasuk negara kita Indonesia. Dimana situasi tersebut berdampak pada semua sendi kehidupan termasuk dunia pendidikan.

(15)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran Wabah Covid 19 tersebut yakni dengan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), anjuran untuk sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun, pakai masker, dan menjaga jarak dilakukan untuk mencegah laju penyebaran Covid-19. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (https://kbbi.kemdikbud.go.id), pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak dimana-mana atau meliputi geografi yang luas. Artinya, Corona Virus Diasease 2019 telah diakui menyebar luas hampir ke seluruh dunia.

Kebijakan PSBB tentunya berdampak pada dunia pendidikan. Salah satunya adalah melalui surat edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Direktorat Pendidikan Tinggi No 1 Tahun 2020 tentang pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di perguruan tinggi.

Melalui surat edaran tersebut pihak Kemendikbud memberikan instruksi ke perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan menyarankan mahasiswa untuk belajar di rumah masing-masing. Sistem pendidikan dengan tatap muka sudah tidak diperbolehkan, oleh karena itu dunia pendidikan membuat terobosan baru agar kegiatan belajar-mengajar bisa tetap berjalan. Teknologi Pendidikan dengan pembelajaran online (daring) adalah salah satu solusi untuk mengganti pembelajaran dengan sistem tatap muka, mahasiswa akan belajar dari rumah atau Study From Home (SFH) dan dosen akan mengajar dari rumah atau Work From Home (WFH).

Keberlangsungan pembelajaran online (daring) sebagai sistem pendidikan yang baru harus dievaluasi untuk mendapatkan kualitas yang baik. Perubahan tatanan sosial yang terjadi secara mendadak tentu membutuhkan penyesuaian dari berbagai pihak, termasuk bagi dosen dan mahasiswa. Namun hal tersebut tidak boleh menjadi halangan bagi para dosen untuk tetap melaksanakan tugasnya.

Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen pada Pasal 60 yaitu dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya dosen berkewajiban melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat (ppg.kemdikbud.go.id)

(16)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

Pembelajaran Online (daring) menjadi tantangan tersendiri bagi para dosen, khususnya di Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Manado dalam melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, karena banyak hal yang kadangkala berpotensi menjadi kendala, misalnya : adanya potensi terganggu dalam aktivitas mengajar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, keterbatasan ruang dan waktu, gangguan jaringan dan lain-lain.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti mengukur kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen Jurusan Administrasi Bisnis- Politeknik Negeri Manado selama proses pembelajaran online (Daring), dilihat dari dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty.

2. LANDASAN TEORI A. Kepuasan Mahasiswa

Suharso dan Retnoningsih (2012:393) mengemukakan kepuasan asal katanya adalah puas yang berarti merasa senang, lega, kenyang dan sebagainya karena sudah merasa secukup-cukupnya atau sudah terpenuhi hasrat hatinya. Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang dirasakannya dengan harapannya (Oliver dalam Supranto, 2011:233)

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi baik di universitas, institute atau akademi. Menurut Sopiatin (2010:33), kepuasan mahasiswa adalah sikap positif mahasiswa terhadap pelayanan lembaga pendidikan tinggi karena adanya kesesuaian antara harapan dari pelayanan dibandingkan dengan kenyataan yang diterimanya.

Pengukuran dimensi kepuasan mahasiswa dapat dilihat dari 5 dimensi (Sukmanasa, E et al, 2017:7) yakni :

1. Tangible merupakan dimensi fisik. Suatu jasa tidak dapat dicium dan tidak dapat diraba, sehingga bukti fisik menjadi penting sebagai ukuran terhadap pelayanan. Tangible merupakan kemampuan untuk memberi fasilitas fisik

(17)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

kampus dan perlengkapan perkuliahan yang memadai menyangkut penampilan dosen serta sarana umum

2. Reliability, yaitu dimensi yang mengukur kehandalan dari Pendidikan tinggi dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswanya.

3. Responsiveness adalah kesediaan dan daya tanggap para dosen untuk membantu dan memberikan pembelajaran sesuai kebutuhan mahasiswa.

4. Assurance yaitu dimensi yang berhubungan dengan perilaku dosen dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada mahasiswa.

5. Emphaty yaitu sikap dosen dalam memberikan pelayanan sepenuh hati, seperti perhatian secara pribadi serta pemahaman bahwa setiap mahasiswa memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda.

B. Kinerja Dosen

Menurut Mangkunegara (2017:67), “kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Simamora (2015:339), mengemukakan bahwa “Kinerja mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan”. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi sebuah persyaratan pekerjaan.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen (ppg.kemdikbud.go.id) disebutkan bahwa Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tridarma Perguruan Tinggi).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa kinerja dosen merupakan tindakan nyata yang dilakukan oleh dosen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik atau sumber daya manusia dalam perguruan tinggi yang mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan

(18)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

C. Pembelajaran Online (Daring)

Istilah pembelajaran online (daring) muncul sebagai salah satu bentuk pola pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang ini. Daring sendiri memiliki kepanjangan, yaitu dalam jaringan. Pengertian pembelajaran online (daring) secara umum adalah suatu pembelajaran yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan media berbasis komputer serta sebuah jaringan. Belajar online (daring) dikenal juga dengan istilah pembelajaran elektronik, e-learning, online learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning. (https://www.kanal.web.id)

3. METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Lokasi Penelitian dilaksanakan di Jurusan Adminstrasi Bisnis – Politeknik Negeri Manado dengan pertimbangan kemudahan bagi peneliti untuk memperoleh data dari penelitian ini. Populasi adalah keseluruhan mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis - Politeknik Negeri Manado Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021.

Penggunaan simple random sampling ini didasarkan pada pertimbangan tidak memberikan keistimewaan pada anggota kelompok tertentu dalam kelas, sehingga setiap mahasiswa memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sebagai sampel.

Teknik pengumpulan data diperoleh melalui data primer dengan penyebaran kuesioner lewat link google form kepada seluruh mahasiswa Jurusan Administrasi - Politeknik Negeri Manado, sedangkan data sekunder diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung, memiliki hubungan dengan penelitian yang dilakukan berupa sejarah perusahaan, ruang lingkup perusahan, struktur organisasi, buku, literatur, artikel, jurnal, laporan ilmiah serta situs di internet.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi dengan bantuan SPSS. Uji instrumen dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas dengan

(19)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

menggunakan SPSS. Tujuan dari uji validitas adalah sebagai ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur pada kuesioner memang benar-benar variabel yang hendak diteliti. Sedangkan uji reliabilitas adalah menunjukkan suatu alat ukur (kuesioner) dapat dipercaya atau diandalkan karena memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan yang tinggi. Kemudian dalam penelitian ini juga dilakukan uji asumsi klasik, berupa uji normalitas data, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden

Penelitian mengenai analisis kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen Jurusan Administrasi Bisnis – Politeknik Negeri Manado Selama Proses Pembelajaran Online (Daring), mendapatkan responden penelitian, dengan melakukan penyebaran kuesioner melalui link Google Form, mengingat kondisi dan situasi yang masih terdampak oleh Pandemi Covid 19.

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, pria berjumlah 78 atau 31,7%, sedangkan perempuan berjumlah 168 atau 68,3 %. Karakteristik responden dilihat dari semester kuliah, yakni semester II 101 atau 41,0%, semester IV 123 atau 50,0% dan semester VI 22 atau 9,0%

B. Uji Instrumen Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji kevalidan kuesioner penelitian.

Tabel Uji Validitas

Variabel Item Pertanyaan R hitung Keterangan

Tangibles (X1)

1 0,874 Valid

2 0,860 Valid

3 0,795 Valid

Reliability (X2)

1 0,824 Valid

2 0,882 Valid

3 0,846 Valid

(20)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

Responsiveness (X3)

1 0,867 Valid

2 0,883 Valid

3 0,898 Valid

Assurance (X4)

1 0,876 Valid

2 0,906 Valid

3 0,875 Valid

Emphaty (X5)

1 0,881 Valid

2 0,911 Valid

3 0,801 Valid

Kinerja Dosen (Y)

1 0,840 Valid

2 0,816 Valid

3 0,859 Valid

Sumber Data : Hasil Penelitian 2021 (Data Diolah)

Pada tabel di atas, nilai r hitung dari masing-masing variabel adalah > 0,3. Maka dapat diartikan bahwa semua item pada masing-masing variabel adalah valid.

Uji Reliabilitas

Tabel Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Tangibles (X1) 0,797 Reliabel

Reliability (X2) 0,809 Reliabel

Responsiveness (X3) 0,857 Reliabel

Assurance (X4) 0,863 Reliabel

Emphaty (X5) 0,832 Reliabel

Kinerja Dosen (Y) 0,786 Reliabel

Sumber Data : Hasil Penelitian 2021 (data diolah)

Pada tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variabel adalah >

0,6. Maka dapat diartikan bahwa masing-masing variabel adalah reliabel.

(21)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

Tabel Statistik Deskriptif Statistics

Tangibles Reliability Responsiveness Assurance Emphaty Kinerja_Dosen

N Valid 246 246 246 246 246 246

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 12.66 12.31 12.13 12.32 11.90 12.58

Std. Error of

Mean .125 .136 .152 .137 .152 .127

Median 13.00 12.00 12.00 12.00 12.00 13.00

Mode 12 12 15 12 12 12

Std. Deviation 1.958 2.139 2.390 2.145 2.378 1.998

Variance 3.834 4.574 5.714 4.603 5.656 3.991

Range 12 12 12 12 12 12

Minimum 3 3 3 3 3 3

Maximum 15 15 15 15 15 15

Sum 3114 3028 2984 3031 2928 3095

Sumber Data : Hasil Penelitian 2021 (data diolah)

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa nilai mean tertinggi adalah variabel tangibles yaitu sebesar 12,66. Nilai median tertinggi adalah variabel tangibles dan kinerja dosen yaitu sebesar 13. Nilai mode tertinggi adalah variabel responsiveness yaitu sebesar 15. Nilai std. deviation tertinggi adalah variabel responsiveness yaitu sebesar 2,390. Nilai variance tertinggi adalah variabel responsiveness yaitu sebesar 5,714. Nilai range tertinggi adalah sama yaitu sebesar 12. Nilai minimum dan maximum tertinggi adalah sama yaitu sebesar 3 dan 15. Nilai sum tertinggi adalah variabel tangibles yaitu sebesar 3114.

C. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dengan One-Sample Kolmogororov-Smirnov Test dilakukan untuk melihat apakah distribusi data berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil SPSS menunjukkan bahwa uji normalitas sebagai berikut :

(22)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

Tabel Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tangibl

es

Reliabili ty

Responsiven ess

Assuran ce

Emphat y

Kinerja_Dos en

N 246 246 246 246 246 246

Normal Parameter sa

Mean 12.66 12.31 12.13 12.32 11.90 12.58

Std.

Deviatio n

1.958 2.139 2.390 2.145 2.378 1.998 Most

Extreme Differenc es

Absolut

e .145 .150 .133 .152 .134 .154

Positive .116 .104 .115 .108 .096 .113

Negativ

e -.145 -.150 -.133 -.152 -.134 -.154

Kolmogorov-

Smirnov Z 2.270 2.351 2.079 2.382 2.106 2.413

Asymp. Sig. (2-

tailed) .266 .231 .213 .232 .190 .258

a. Test distribution is Normal.

Sumber Data : Hasil Penelitian 2021 (data diolah)

Hasil data uji normalitas kinerja dosen dengan probabilitas signifikansi 0,258 > 0.05 berarti data berdistribusi normal, tangibles diperoleh probabilitas signifikansi sebesar 0,266 > 0,05 berarti data berdistribusi normal, reliability diperoleh probabilitas signifikansi 0,231 > 0,05 berarti data berdistribusi normal, responsiveness diperoleh probabilitas signifikansi 0,213 > 0,05 berarti data berdistribusi normal, assurance diperoleh probabilitas signifikansi 0,232 > 0,05 berarti data berdistribusi normal, serta emphaty diperoleh probabilitas signifikansi 0,190 > 0,05 berarti data berdistribusi normal. Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) semua variabel adalah > 0,05. Maka dapat diartikan bahwa data berdistribusi normal.

Uji Heteroskedastisitas

Salah satu cara mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplots of residuals.

(23)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

Sumber Data : Hasil Penelitian 2021 (data diolah)

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa tidak membentuk pola tertentu. Maka dapat diartikan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Asumsi multikolinearitas disebabkan suatu keadaan dimana variabel-variabel independen mempunyai korelasi yang tinggi antara satu dengan lainnya.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 13.035 .863 15.105 .000

Tangibles -.083 .128 -.081 -.648 .518 .265 3.768 Reliability .000 .113 -.001 -.009 .993 .284 3.522 Responsiveness .067 .120 .080 .556 .579 .200 4.992

Assurance .004 .135 .004 .029 .977 .198 5.049

Emphaty -.021 .106 -.025 -.203 .840 .262 3.814

a. Dependent Variable:

Kinerja_Dosen

Berdasarkan data di atas, setelah dilakukan uji multikolinearitas diketahui bahwa nilai tolerance masing-masing variabel > 0,1 dan nilai VIF masing-masing variabel <

10. Maka tidak terjadi gejala multikolinearitas.

(24)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

D. Uji Regresi Linear Berganda X1, X2, X3, X4, X5,dan Y1

Hasil perhitungan yang dilakukan dengan SPSS adalah sebagai berikut : Tabel Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.681 .380 7.062 .000

Tangibles -.274 .108 -.268 -2.534 .012

Reliability .307 .101 .329 3.032 .003

Responsiveness .314 .094 .375 3.333 .001

Assurance .450 .103 .483 4.371 .000

Emphaty .020 .096 .023 .205 .838

a. Dependent Variable: Kinerja_Dosen

T tabel dari penelitian ini dapat diketahui dengan rumus:

(0,05/2);(n-k-1) 0,0025;246-5-1 0,0025;240 T tabel= 1,971

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 852.819 5 170.564 327.337 .000a

Residual 125.055 240 .521

Total 977.874 245

a. Predictors: (Constant), Emphaty, Reliability, Tangibles, Assurance, Responsiveness

b.Dependent Variable: Kinerja_Dosen

Sumber Data : Hasil Penelitian 2021 (data diperoleh)

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 <

005 dan nilai f hitung > f tabel (df 5;240 = 2,22). Sehinga dapat diartikan bahwa

(25)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

terdapat pengaruh (secara simultan) variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty terhadap kinerja dosen.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .934a .872 .869 .722

a. Predictors: (Constant), Emphaty, Reliability, Tangibles, Assurance, Responsiveness b. Dependent Variable:

Kinerja_Dosen

Sumber Data : Hasil Penelitian 2021

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa nilai r square sebesar 0,872. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini dapat berkontribusi sebesar 87,2%. Dan sisanya (12,8%) dipengaruhi oleh variabel yang lain.

5. Penutup

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang dilakukan dalam menganalisis kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Manado, mahasiswa merasa puas terhadap kinerja dosen, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat kinerja dosen jauh lebih baik ke depannya. Diantaranya dosen perlu memperhatikan penggunaan media pembelajaran online (daring), serta memilih strategi pembelajaran yang menarik. Dosen juga perlu menyampaikan tata tertib pemberian tugas dan memperoleh umpan balik dari hal tersebut, menghadiri dan mengakhiri perkuliahan tepat waktu, menumbuhkan minat dan semangat mahasiswa dalam pembelajaran, menyediakan jadwal konsultasi, memberikan evaluasi setiap selesai pembelajaran, serta membantu kepentingan dan kebutuhan mahasiswa dalam masalah pembelajaran online (daring).

(26)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

6. Daftar Pustaka

Admin PPG. (2020). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. Diakses dari:https://ppg.kemdikbud.go.id/

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Artopo, Vicky Ertanto Arey. (2016). Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kinerja Dosen Fakultas Psikologi Dan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, diakses dari http://eprints.ums.ac.id.

Hafid, Erwin, dkk. (2015). Laporan Penelitian: Survey Kepuasan Mahasiswa Terhadap Hasil Kinerja Dosen Di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Alauddin. Makasar, diakses dari http://portalriset.uin-alauddin.ac.id.

KBBI Daring:Pencarian. (2021). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Diakses dari: https://kbbi.kemdikbud.go.id/pandemi.html.kamusversionline/daring Kanal Pengetahuan. (2015). Pengertian Belajar Online-Kanal Pengetahuan.

Diakses dari: https://www.kanal.web.id/pengertian-belajar-online.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Simamora, Henry. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

STIEY

Sopiatin, Popi. (2010). Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Suharso dan Ana Retnoningsih. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Lux. Semarang: Widya Karya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sukmanasa, E, Novita L, Sundari F.S. (2017). Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kinerja Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pakuan. PEDAGONAL, Volume 1, No.2, diakses dari

http://journal.unpak.ac.id.

Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Cetakan Keempat. Jakarta: PT. Rineka Cipta

(27)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI

Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

Politeknik Negeri Manado; Jl. Raya Politeknik, Manado, (0431) 815212

1Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado

2Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado

Email: *1 [email protected], *2 [email protected]

ABSTRAK

Negara Jepang dikenal dengan negara yang maju akan tingkat pendidikannya dan difokuskan pada pengembangan baik dari segi teknologi, budaya, ekonomi dan pendidikannya. Namun di dunia kerjapun, Jepang memang dikenal dengan tingkat kedisiplinannya. Dengan budaya kerja dalam kehidupan sehari hari, negaranyapun menjadi maju. Keberhasilan bangsa Jepang juga terletak pada kedisiplinan kerja mereka yang tinggi. Penelitian ini telah menerapkan dan memperkenalkan budaya kerja Jepang pada mahasiswa Program Studi Manajemen Bisnis Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Manado, melalui sistem edukasi dalam suatu pembelajaran bahasa Jepang. Dengan pengenalan budaya kerja Jepang ini, mahasiswa dapat mengerti bagaimana tingkat kedisiplinan itu sangat penting dalam dunia pekerjaan dan juga disiplin dalam memperoleh pendidikan untuk dapat mengenal bahasanya, dalam hal ini bahasa Jepang. Hal inilah yang membuat tim peneliti tertarik untuk membuat penelitian tentang pengenalan budaya kerja Jepang sebagai sistem edukasi. Tujuan khusus penelitian ini adalah (1) Untuk mengenalkan seperti apa budaya kerja Jepang tersebut. (2) Untuk menerapkan budaya kerja Jepang yang dilihat dari Horenso, budaya kerja pada 5 S, serta budaya kerja disiplin waktu. (3) Untuk mengimplementasikan budaya kerja tersebut. (4) Untuk menerapkan terhadap mahasiswa sebagai sistem edukasi yang diterima dalam motivasi pembelajara bahasa Jepang. Dengan demikian, hasil penelitian ini telah meningkatkan pembelajaran pendidikan bahasa Jepang dan sikap kerja melalui kedisiplinan mahasiswa untuk memenuhi profil lulusan Studi Manajemen Bisnis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Tugas ketua telah membuat penelitian ini dan memperkenalkan budaya kerja Jepang, observasi pengumpulan data, telah membuat Jurnal Nasional. Tugas Anggota bersama-sama menerapkan budaya kerja Jepang, mengumpulkan data dan membantu untuk pembuatan laporan kemajuan dan Jurnal Nasional.

Kata kunci: Budaya kerja Jepang, sistem edukasi

(28)

PENGENALAN BUDAYA KERJA JEPANG SEBAGAI SISTEM EDUKASI Meidy Wollah *1, Lietje Lumatauw *2

1. Pendahuluan

Jepаng dikenаl sebаgаi negаrа yаng memiliki nilаi-nilаi, filosofi, dаn semаngаt yаng terkuаt, yаng ditulаrkаn ke seluruh duniа melаlui budаyа perusаhааn, perusаhааn multinаsionаl yаng tersebаr, termаsuk di Indonesiа. Misаlnyа sаjа kehаdirаn perusаhааn multinаsionаl dаri Jepаng di Indonesiа mencontohkаn nilаi-nilаi bаik rаkyаt Jepаng.

Terdаpаt beberаpа contoh budаyа yаng pаdа аwаlnyа hаnyа merupаkаn budаyа nаsionаl yаng dimiliki oleh bаngsа Jepаng, nаmun budаyа nаsionаl tersebut lаmа-kelаmааn jugа diimplementаsikаn menjаdi budаyа kerjа bаgi pаrа kаryаwаn di Jepаng sаnа kаrenа dirаsа memаng sesuаi.

Melakukan pekerjaan dengan detail juga termasuk budaya kerja Jepang.

Masyarakat Jepang yang selalu memperhatikan pekerjaan yang sering dianggap orang lain tidak penting. Karena budaya inilah, barang-barang yang diproduksi Jepang memiliki kualitas yang bagus. Dalam melakukan pekerjaan, masyarakat Jepang selalu bersikap totalitas dan berdedikasi tinggi. Bahkan, masyarakat Jepang biasanya memulai pekerjaan 30 menit sebelum jam kerja untuk mempersiapkan semua kebutuhan kerja, masyarakat Jepang tidak menunda waktu untuk bekerja. Hal tersebut membuat pekerjaan selalu tepat waktu.

Tidak membedakan pekerjaan juga termasuk salah satu budaya kerja Jepang.

Jadi saat bekerja di Jepang, setiap orang harus siap untuk melakukan segala jenis pekerjaan. Bahkan, harus siap untuk melakukan pekerjaan yang tidak disukai juga.

Karena budaya kerja ini, banyak orang yang tidak meremehkan segala jenis pekerjaan. Tapi walaupun begitu budaya kerja tersebut menyebabkan banyak orang asing ingin bekerja di Jepang untuk mengetahui lebih dalam etos kerja orang jepang sekaligus melatih diri agar lebih disiplin. Karena penerapan budaya kerja tersebut, masyarakat Jepang mempunyai etika dan sikap profesional dalam setiap pekerjaannya. Selain mempunyai budaya kerja yang sangat bagus, Jepang juga terkenal akan etos kerja yang bisa ditiru. Konsep budaya kerja di Jepang perlu diketahui untuk menambah pengetahuan.

Menerapkan dan mengenalkan pada mahasiswa menjadi suatu pendidikan kerja yang harus di contohi. Karena budaya kerja di Jepang terkenal dengan perfeksionis dan kedisiplinan. Hal tersebut memang terkesan kaku, namun budaya tersebut membuat jadwal kerja tertata dengan rapi. Waktu bekerja pun juga dihitung

Gambar

Table 4.1 Kategori Strategi Komunikasi
Tabel 4.2 Tipe Strategi
Tabel Uji Validitas
Tabel Uji Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Digunakannya cangkang kelapa sawit dan fiber kelapa sawit karena produksi kelapa sawit di Indonesia sangat melimpah, sedangkan yang dimanfaatkan hanya daging

Fakta bahwa tokoh-tokoh hantu atau antagonis dalam semua cerita- cerita horor Fantasteen tersebut juga remaja atau bahkan anak-anak, maka hal ini makin didukung

Tujuan menguji kepekaan bakteri adalah untuk mengetahui potensi zat antibakteri terhadap suatu bakteri dan untuk mengetahui kepekaan mikroorganisme terhadap obat pada

Mengingat ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, khususnya dari peneliti sendiri, maka perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang keanekaragaman

Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) dalam bidang ilmu perpustakaan di Program D3 Perpustakaan Fakultas

Salah satu langkah yang diterapkan untuk meningkatkan fungsi dari perpustakaan itu sendiri adalah sistem pengolahan data yang cepat dan tepat.Sistem informasi

Gambaran PCK guru dalam penelitian ini menggunakan model PCK yang dikembangkan oleh Loughran,dkk., (2001) yang telah dikembangkan instrumen penilainnya berdasarkan CoRe dan

Girder pada fly-over toll Meda-Kualanamu merupakan balok precast segmental yang selanjutnya akan disatukan menggunakan sistem