• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahasa indonesia Kelas X ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF KTSP Semester 2 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bahasa indonesia Kelas X ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF KTSP Semester 2 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF

Semester 2 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK – KTSP 2006

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menulis

11. Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf.

11.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif.

11.2 Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamudiharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar paragraf argumentatif dan paragraf persuasif.

2. Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif. 3. Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan

sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif.

bahasa indonesia

K

e

l

a

s X

K TSP

(2)

2

Super "Solusi Quipper"

A. Paragraf Argumentatif

1. Pengertian Paragraf Argumentatif

Paragraf argumentatif adalah paragraf yang bersifat argumentasi, yakni paragraf

yang menyajikan permasalahan dan mengemukakan pendapat dengan memberikan alasan, contoh, dan bukti yang kuat. Jadi, argumentatif adalah sebuah proses yang membuktikan kebenaran.

2. Tujuan dan Ciri-Ciri Paragraf Argumentatif

a. Tujuan Paragraf Argumentatif

Meyakinkan pembaca agar pembaca yakin bahwa pendapat, ide, atau gagasan penulis benar dan terbukti.

b. Ciri-Ciri Paragraf Argumentatif 1.) Paragraf bersifat nonfiksi.

2.) Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.

3.) Berisi pendapat, pandangan, atau keyakinan penulis terhadap suatu permasalahan.

4.) Bagian pendahuluan: menarik perhatian pembaca pada persoalan yang dihadapi.

5.) Bagian isi membuktikan bahwa pandangan atau ide yang dikemukakan benar dengan menggunakan fakta, angka, dan contoh yang diperlukan untuk

memperkuat pembuktian.

6.) Bagian penutup berisikan simpulan. Ditandai dengan konjungsi antarkalimat seperti sebab-akibat (oleh karena itu, oleh sebab itu, dengan demikian, karena,

sehingga)dan akibat-sebab (pada umumnya, hal itu karena, disebabkan).

Ciri paragraf argumentatif yang menonjol adalah keberadaan konjungsi SEKAR (sebab-karena), OKI (oleh karena itu), OSI (oleh sebab itu), DEDE (dengan demikian), sebab, dan karena itu.

3. Jenis-Jenis Paragraf Argumentatif

Paragraf argumentatif dikelompokkan menjadi dua berdasarkan cara pengembangan topik utamanya.

(3)

3

a. Paragraf Argumentatif Sebab Akibat

Paragraf argumentatif sebab akibat adalah paragraf yang dikembangkan dengan

menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut.

Contoh:

Pada masa pertumbuhan bayi, orang tua atau orang-orang terdekat sering melarang bayi ketika memegang sesuatu. Contoh ketika bayi di usia satu tahun, mereka sering memasukkan barang ke mulutnya. Ketika mereka melihat sebuah benda dan ingin memegangnya, orang tua sering melarang anak untuk melakukannya. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari cara mereka melarang anak keliru, seperti membentak dan memberikan alasan yang tidak jelas. Akibat dari perilaku keliru ini bisa saja membuat anak malas untuk belajar ke depannya, anak sangat susah untuk diajak belajar mengenal huruf dan angka atau belajar hal-hal lainnya.

b. Paragraf Argumentatif Akibat Sebab

Paragraf argumentatif akibat sebab adalah paragraf yang dikembangkan dengan

menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari penyebabnya.

Contoh:

Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk pembelajar. Sebagai contoh, bayi di masa pertumbuhannya akan mengalami proses miring, tengkurap, merangkak, berjalan, dan akhirnya berlari. Hal ini semua bisa mereka lalui sebab mereka belajar untuk bisa melakukannya. Tidak ada orang yang memberikan pelajaran bagaimana cara merangkak atau cara berdiri. Ketika waktunya sudah tiba, anak akan belajar sendiri untuk melakukannya.

4. Menulis Gagasan untuk Mendukung Suatu Pendapat dalam Bentuk

Paragraf Argumentatif

a. Pengertian Gagasan

Gagasan adalah hasil pemikiran atau ide. Gagasan terbagi menjadi dua, yakni

gagasan pokok yang terdapat pada setiap paragraf dan gagasan-gagasan penjelas yang mendukung gagasan pokok.

Dalam paragraf argumentatif, terdapat pendapat-pendapat. Pendapat tersebut merupakan hasil pemikiran penulis yang harus pula didukung dengan bukti yang kuat.

(4)

4

Super "Solusi Quipper"

b. Langkah-Langkah Menulis Paragraf/Karangan Argumentatif 1.) Menentukan tema.

2.) Menentukan tujuan.

3.) Mengumpulkan data yang sesuai dengan tema.

4.) Membuat kerangka berdasarkan gagasan–gagasan pokok yang telah dikumpulkan dengan menggunakan konjungsi sebab-akibat dan akibat-sebab. 5.) Mengembangkan kerangka karangan menjadi utuh.

6.) Menyunting karangan argumentatif.

Ingat langkah menulis karangan dengan singkatan berikut.

Tukang daka Banting (tema, tujuan, data, kerangka, kembangkan, penyuntingan).

5. Contoh Paragraf/Karangan Argumentatif

a. Tema: “Guru Profesional”

b. Tujuan: memberikan pendapat tentang guru profesional agar pembaca yakin dan akhirnya menyetujui dengan pendapat yang diberikan.

c. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan guru profesional.

d. Membuat kerangka paragraf/karangan yang terdiri atas gagasan-gagasan berupa pendapat tentang tema.

e. Menyunting karangan dengan ejaan yang tepat.

Guru Profesional

Sebagian orang berpendapat bahwa mengajar adalah proses menyampaikan atau mentransfer ilmu dari seorang pendidik kepada peserta didik. Akan tetapi, tampaknya pendapat ini harus jauh-jauh ditinggalkan karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Kini mengajar harus dimaknai sebagai sebuah kegiatan yang kompleks, yaitu penggunaan secara integratif sejumlah keterampilan untuk menyampaikan ilmu. Pengintegrasian keterampilan-keterampilan yang dimaksud di sini harus dilandasi dengan seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu pengetahuan/wawasan sehingga penerapannya akan menjadi unik bila dipengaruhi oleh semua komponen

(5)

5

belajar-mengajar. Komponen yang dimaksud adalah tujuan yang hendak digapai, ilmu yang ingin disampaikan, subjek didik, fasilitas dan lingkungan belajar, dan yang tidak kalah penting adalah keterampilan, kebiasaan dan wawasan guru tentang dunia pendidikan, dan misinya sebagai pendidik.

Jika mengajar dipahami sebagai kegiatan mentransfer ilmu kepada siswa, mengajar itu sendiri hanya akan terbatas pada penyampaian ilmu saja. Guru di pihak pertama menyampaikan ilmu dan siswa dipihak kedua akan menerima secara pasif. Prosesnya pun bisa diketahui, pembelajaran akan berjalan secara membosankan karena yang mendominasi pembelajaran adalah guru, sedangkan siswa hanya sebagai penerima.

Namun, apabila mengajar dimaknai sebagai segala upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk menciptakan proses belajar pada siswa dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan, jelas bahwa yang menjadi sasaran akhir dari proses pengajaran itu ialah siswa belajar. Artinya, dalam hal ini segala upaya apa pun dapat dilakukan selagi bisa dipertanggungjawabkan dan bisa mengantarkan siswa menuju pencapaian tujuan belajar yang telah dicanangkan. Siswa belajar secara aktif dan yang mendominasi di kelas adalah siswa.

Kesimpulannya, hakikat mengajar itu merupakan usaha guru menciptakan dan mendesain proses belajar pada siswa. Jadi, yang terpenting dalam belajar-mengajar itu bukanlah bahan yang disampaikan oleh guru, tetapi proses siswa dalam mempelajari bahan tersebut (guru lebih menghargai proses dari pada hasil). Sekali lagi peranan yang menonjol dalam belajar-mengajar ada pada siswa, ini bukan berarti bahwa peranan guru tersisihkan, hanya diubah saja.

Jadi, guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik melalui keterampilan-keterampilan khusus agar tercipta sebuah pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Sumber: nadhir.blog

B. Paragraf Persuasif

1. Pengertian Paragraf Persuasif

Paragraf persuasif adalah paragraf yang bersifat persuasi, yakni paragraf yang di

dalamnya terdapat ajakan atau perintah sehingga pembaca sepakat lalu setuju dan dapat melaksanakan yang tertulis.

(6)

6

2. Tujuan dan Ciri-Ciri Paragraf Persuasif

a. Tujuan Paragraf Persuasif

Mengajak pembaca untuk melakukan tindakan yang diimbau dan diperintahkan oleh penulis dilaksanakan oleh pembaca.

b. Ciri-Ciri Paragraf Persuasif

1.) Isinya berupa imbauan, ajakan, atau perintah sehingga terdapat kata-kata seruan untuk mengajak, seperti marilah, ayolah, lakukan, dan sebagainya. 2.) Maksud dan tujuan penulis dinyatakan secara terbuka atau dikemukakan

dengan jelas.

3.) Biasanya, menghindari masalah atau konflik untuk menumbuhkan rasa kepercayaan pembacanya.

4.) Tulisan atau sesuatu yang dikemukakan beralasan kuat dan didasarkan atas fakta serta penalaran.

5.) Materi yang dapat dijadikan persuasi adalah propaganda, iklan, dan kampanye.

3. Jenis-Jenis Paragraf Persuasif

a. Paragraf Persuasif Politik

Persuasif politik berupa ajakan yang memengaruhi pembaca untuk berkecimpung di dunia politik yang digunakan oleh orang-orang politik, misalnya untuk kepentingan partai atau negara.

b. Paragraf Persuasif Pendidikan

Paragraf persuasif pendidikan digunakan oleh lembaga atau orang-orang yang bergelut di dunia pendidikan untuk membantu tujuan pendidikan. Isinya berupa imbauan, anjuran, motivasi, atau panduan. Paragraf ini dipakai guru untuk memotivasi siswanya.

c. Paragraf Persuasif Advertensi

Paragraf persuasif advertensi merupakan paragraf untuk tujuan periklanan yang digunakan oleh produsen-produsen produk tertentu untuk memperkenalkan barang atau jasa kepada para konsumen. Tujuannya agar pembaca menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.

(7)

7

Super "Solusi Quipper"

d. Paragraf Persuasif Propaganda

Paragraf persuasif propaganda merupakan paragraf yang isinya berupa informasi dengan tujuan agar pembaca mau memercayai yang disampaikan oleh penulis. Paragraf ini terkadang digunakan untuk memprovokasi pihak tertentu atas sudut pandang orang terhadap sesuatu. Paragraf jenis ini dapat ditemukan pada media cetak maupun elektronik.

Ingat jenis-jenis paragraf persuasif dengan istilah:

P3A

(politik, pendidikan, propaganda, advertensi)

4. Menulis Gagasan Persuasif

a. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuat Paragraf Karangan Persuasif 1.) Pahami latar belakang paragraf persuasif dibuat. Latar belakang tersebut adalah

sebagai berikut. Bahwasanya pemikiran manusia dapat diubah dan manusia akan mengubah pendirian dan pemikirannya jika ia percaya dengan yang ia terima. Kepercayaan dapat muncul ketika manusia menerima bukti-bukti nyata dengan argumentasi yang kuat.

2.) Berikanlah data, fakta yang bersifat logis, dan mudah diterima akal.

3.) Hindari pernyataan yang menimbulkan konflik. Konflik akan menghambat kepercayaan karena akan memunculkan penyangkalan.

4.) Buatlah pernyataan yang bersifat umum dan mendasar. b. Langkah-Langkah Menulis Paragraf Persuasif

1.) Menentukan tema berupa ajakan yang ingin diserukan kepada pembaca. 2.) Menentukan tujuan.

3.) Mengumpulkan data atau bahan berupa fakta-fakta dan alasan yang mendukung tema.

4.) Membuat kerangka paragraf atau teks.

5.) Mengembangkan kerangka teks dengan menyusun alasan-alasan yang telah kita temukan secara terstruktur dan bertingkat mulai dari yang sederhana hingga ke kompleks.

(8)

8

c. Contoh Menulis Paragraf Persuasif

1.) Tema: “Pentingnya Membuat Catatan saat Belajar”

2.) Tujuan: mengimbau kepada pelajar agar membuat catatan saat kegiatan belajar mengajar.

3.) Mengumpulkan data atau bahan berupa fakta dan alasan-alasan membuat catatan saat belajar itu penting.

4.) Membuat kerangka paragraf persuasif berupa alasan-alasan yang akan dikembangkan:

• mengantisipasi lupa;

• mencatat adalah bagian dari menghafal secara efektif;

• mencatat membutuhkan proses membaca sekaligus berpikir dan menganalisis;

• cocok bagi pelajar bertipe kinestetik;

• mencatat merupakan proses kreatif dalam menuangkan ide secara terstruktur. 5.) Mengembangkan kerangka paragraf atau karangan menjadi karangan yang utuh. 6.) Menyunting paragraf dengan ejaan yang tepat.

Mencatat Saat Belajar Itu Penting

Banyak siswa malas mencatat saat pelajaran di kelas dengan alasan bahwa materi yang disampaikan guru di papan tulis sudah tercantum semua di buku pelajaran. Ada pula yang beralasan bahwa mereka telah memahami isinya dan mudah untuk diingat. Bahkan, saat ini makin banyak remaja yang memfoto materi melalui kamera telepon genggamnya.

Apa pun alasannya, sebenarnya, mencatat memiliki banyak manfaat bagi siswa. Selain sebagai bahan dokumentasi untuk mengantisipasi lupa, mencatat ternyata adalah salah satu cara efektif dalam menghafal. Saat mencatat, kita seperti melakukan proses pembelajaran dua kali, yaitu mendengar dan membaca. Hal ini akan membuat kita mudah dalam menghafal.

Mencatat pun cocok bagi pelajar tipe kinestetik karena saat mencatat, indra penglihatan bekerja sama dan bersinkronisasi dengan gerak tangan. Catatan yang telah kita buat pun sebenarnya adalah hasil proses kreatif kita yang disusun

(9)

9

secara terstruktur, bukankah dengan ini kita telah berlatih berpikir kreatif dalam menuangkan ide? Dengan manfaat sebanyak itu, marilah membiasakan diri mencatat dalam kegiatan belajar.

LATIHAN SOAL

1. Persuasi adalah seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembaca pada waktu kini maupun yang akan datang. Argumentasi adalah karangan yang mengemukakan pendapat dengan memberikan alasan, contoh, dan bukti sehingga pembaca membenarkan pendapat, gagasan, dan keyakinan tersebut. Argumentasi pada dasarnya seperangkat kalimat yang disusun sedemikian rupa sehingga beberapa kalimat berfungsi sebagai bukti–bukti yang mendukung kebenaran.

Perbedaan yang tepat antara persuasi dan argumentasi berdasarkan defi nisi di atas adalah ….

A. argumentasi berakhir dengan kebenaran, sedangkan persuasi berakhir dengan kesepakatan

B. argumentasi meyakinkan pendapat, sedangkan persuasi mengajak pembaca untuk bertindak

C. argumentasi berakhir dengan kesimpulan, sedangkan persuasi berakhir dengan persetujuan

D. argumentasi memberikan alasan sedangkan persuasi berisi pendapat

E. argumentasi adalah proses mencapai suatu simpulan sedangkan persuasi proses mencapai kesepakatan.

2. Menurut seorang dokter ahli kebidanan, wanita dapat hamil sejak usia 12 tahun sampai 45 atau 50 tahun. Kehamilan yang terjadi pada reproduksi subur di bawah 20 tahun dan di atas 30 tahun menimbulkan risiko kematian yang tinggi. Angka kematian yang tinggi pada ibu yang melahirkan ketika ia berumur kurang dari 20 tahun dan juga pada ibu yang berusia di atas 30 tahun.

Paragraf di atas termasuk karangan yang berisi …. A. gambaran

B. mengajak C. menceritakan D. memaparkan E. pendapat

(10)

10

3. Penebangan hutan harus segera dihentikan. Jika hutan ditebang habis, tidak ada mesin yang bisa menyerap sisa-sisa pembakaran dan asap kendaraan. Sisa-sisa pembakaran itu dapat meningkatkan pemanasan global. Pemanasan global itu akan melelehkan gunung es di kutub. Akibatnya, kota-kota di tepi pantai, seperti Jakarta, Surabaya, Singapura, atau Bangkok akan terendam air laut.

Gagasan dalam paragraf di atas dikembangkan dalam karangan …. A. deskripsi

B. eksposisi C. persuasi D. argumentasi E. narasi

4. Argumentasi adalah karangan yang mengemukakan pendapat dengan memberikan alasan, contoh, dan bukti sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan pendapat, gagasan, dan keyakinan tersebut. Argumentasi pada dasarnya seperangkat kalimat yang disusun sedemikian rupa sehingga beberapa kalimat berfungsi sebagai bukti-bukti yang mendukung kebenaran. Dengan demikian, suatu paragraf dapat dikatakan argumentasi bila bertolak dari adanya masalah yang dijelaskan disertai alasan-alasan yang logis. Paragraf di atas termasuk jenis ….

A. argumentasi analogi B. argumentasi generalisasi C. argumentasi definisi D. argumentasi sebab-akibat E. argumentasi akibat-sebab

5. Berikut adalah ciri paragraf persuasif, yaitu ….

A. membujuk atau memengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu B. menyampaikan cerita dalam bentuk urutan waktu

C. mengemukakan alasan yang kadang-kadang emosisonal

D. menambah pengetahuan pembaca dengan mengemukakan informasi E. memberikan uraian untuk menjelaskan sesuatu hal sejelas-jelasnya.

6. Kita tak pernah berpikir bahwa betapa pun kecilnya sampah akan berpengaruh pada kesehatan kita. Sampah juga akan mengundang bencana banjir dan bencana ekologis lainnya. Sekarang saya serukan, mulai detik ini, marilah kita perangi sampah. Kita hijaukan pelataran kita dengan apotek hidup, kita adakan negosiasi dengan pemerintah agar

(11)

11

dibuatkan lokasi pembuangan sampah yang jauh dari permukiman agar tidak ada praktik jual beli limbah asing yang akhirnya menjadi polutan di negeri sendiri.

Gagasan dalam teks di atas dikembangkan dengan cara …. A. deskripsi

B. eksposisi C. persuasi D. argumentasi E. narasi

7. Apakah saya menganjurkan sikap optimis yang berlebihan terhadap semua masalah? Tidak juga. Hidup terlalu rumit untuk dihadapi dengan sikap optimis seperti tokoh dalam buku Pollyanna karya Eleanor Porter. Namun, saya amat menganjurkan bersikap positif daripada bersikap negatif.

Kalimat persuasi yang terdapat pada kalimat di atas adalah ….

A. Apakah saya menganjurkan sikap optimis yang berlebihan terhadap semua masalah? B. Tidak juga.

C. Hidup terlalu rumit untuk dihadapi dengan sikap optimis seperti tokoh dalam buku

Pollyanna karya Eleanor Porter.

D. Namun, saya amat menganjurkan bersikap positif daripada bersikap negatif. E. Isi buku Pollyanna karya Eleanor Porter adalah sikap optimis.

8. Dalam diri setiap bangsa Indonesia, harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai agar kehidupan bermasyarakat dipenuhi dengan suasana kemanusiaan dan cinta.

Gagasan dalam paragraf di atas disampaikan secara …. A. deskripsi

B. eksposisi C. persuasi D. argumentasi E. narasi

(12)

12

9. (1) Saya curahkan perhatian kepada pergerakan wanita dan soal-soal yang menyangkut wanita. (2) Sampai larut malam, saya belajar sejarah dan hukum, baik yang mengenai negara maupun yang mengenai hukum agama. (3) Dengan pedas, saya lemparkan kritik ke surat-surat kabar dan ruangan-ruangan rapat kepada pemimpin-pemimpin yang mempertahankan kedudukannya sebagai laki-laki. (4) Dalam hubungan itu pun, saya serang setiap orang yang mengatakan TKW adalah jalan untuk menyelamatkan masyarakat. (5) Karena menurut saya, pendapat itu tidaklah benar.

Gagasan yang disampaikan secara argumentasi adalah …. A. 1

B. 2 C. 3 D. 4 E. 5

10. Udara di kota-kota industri sangat kotor dengan banyaknya asap hitam hasil pembakaran di pabrik-pabrik. Udara semakin panas sehingga menyebabkan berbagai dampak lingkungan hidup. Es di Kutub Selatan dan di Greenland mulai mencair. Itulah berbagai akibat yang terjadi karena eksploitasi besar-besaran.

Paragraf argumentatif tersebut dikembangkan dengan cara .… A. sebab-akibat

B. akibat-sebab C. generalisasi D. analogi E. definisi

Referensi

Dokumen terkait

Seminar Nasional Peternakan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat, Kerjasama, Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang Mangatas, Dinas Peternakan

Pada eksperimen tahap awal Naïve Bayes adalah metode yang baik karena mudah dibuat, tidak membutuhkan skema estimasi parameter perulangan yang rumit, ini

Tesis magister seni ini bertajuk “Tiga Lagu Populer Batak Toba dengan Melodi yang Diadopsi dari Musik Barat: Kajian Komparatif Melodi, Makna Teks, dan Respons Pendengar.”

Catatan: Kegiatan ini digunakan untuk memahamkan siswa tentang KD BAHASA INDONESIA (3.7 dan 4.7), hasil kegiatan dapat digunakan sebagai data bagi guru untuk melihat

*  jumlah energi potensial dan energi kinetik se$elum dan sesudah peristi&a adalah tetap (sama) atau E M  = E p  + Ek. "*  jumlah energi potensial dan energi kinetik

Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan bermakna pada jumlah parasit mencit Swiss yang diinfeksi Plasmodium berghei antara diberi ekstrak batang Tinospora crispa dengan klorokuin...

Untuk melakukan metode Geo-reference dan Resizing(pemotongan citra menjadi ukuran tertentu yang lebih kecil) pada citra dapat dilakukan dengan menggunakan software ENVI 4.6.1...

-Jika kemiringan sudutnya kecil, baji akan keluar dari benda kerja. Sudut baji ditentukan oleh sifat dari logam yg