• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal SENOPATI Sustainability, Ergonomics, Optimization, and Application of Industrial Engineering Jurnal homepage : ejurnal.itats.ac.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal SENOPATI Sustainability, Ergonomics, Optimization, and Application of Industrial Engineering Jurnal homepage : ejurnal.itats.ac."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

Sustainability, Ergonomics, Optimization, and Application of Industrial Engineering Jurnal homepage : ejurnal.itats.ac.id/senopati

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard

M,Zaki Fahmi Irmansyah1, I,G,A Sri Deviyanti2

1,2 Program Studi Teknik Industri, Universitas W.R. Supratman Surabaya, Jl. Arief Rachman Hakim no 14 Surabaya - Jawa Timur

INFORMASI ARTIKEL ABSTRACT

Halaman:

30 – 35

Tanggal penyerahan:

18 September 2021 Tanggal diterima:

20 September 2021 Tanggal terbit:

30 September 2021

Balanced Scorecard Method is designed for determining the company performance. This method is a performance management tool with the principle of projecting the company’s vision and mission into strategic objectives. The objectives are then divided into 4 perspectives namely finance, customers, internal business processes, learning and growth. Therefore, Balance Scorecard Method is able to comprehensively provide an overview of company’s performance and to ease the company to seek answers in performance improvement.

Performance measurement is done by determining the percentage of achievement of each indicator for each perspective. Total performance score is also then measured based on the achievement figures for each indicator in each perspective and weight of importance. The percentage of achievement is obtained based on the indicator’s achievement in realizing the target. Typically, Achieving financial perspective is the best perspective accomplishment among the other three perspectives.

The total performance score produced by the company from 2017 and 2018 is 1.73% as the same total of score. The company is then counted in in the sufficient category. Thus increasing the total performance score can be controlled by working on strategic initiatives that have been formulated suitable for the objectives of the strategy.

Keywords: Performance Measurements, Balanced Scorecard, KPI and AHP

EMAIL ABSTRAK

1zakiirmansyah@gmail.com

2srideviyanti@gmail.com

Abstrak - Pengukuran kinerja perusahaan menggunakan metode balanced scorecard untuk mengetahui kinerja perusahaan. Metode balanced scorecard merupakan alat manajemen kinerja dengan prinsip menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam sasaran startegi yang terbagi dalam empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan.

Metode balanced scorecard mampu memberikan gambaran kinerja perusahaan secara menyeluruh dan memudahkan perusahaan untuk mencari solusi dalam memperbaiki kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menentukan persentase pencapaian masing-masing indikator tiap perspektif dan menentukan total skor kinerja perusahaan berdasarkan angka pencapaian setiap indikator pada masing-masing perspektif serta bobot kepentingannya. Persentase pencapaian diperoleh berdasarkan pencapaian indikator dalam mencapai target. Pencapaian perspektif keuangan merupakan pencapaian perspektif terbaik diantara ketiga perspektif lainnya. Total skor kinerja yang dihasilkan perusahaan dari bulan tahun 2017 dan 2018 memiliki total skor yang sama yaitu 1.73, sehingga perusahaan termasuk kategori cukup. Untuk menaikkan total skor kinerja dapat ditangani dengan menjalankan inisiatif strategi yang telah dirumuskan sesuai dengan sasaran strateginya.

Kata kunci : Pengukuran Kinerja, Balance Scorecard, KPI dan AHP

.

(2)

2

PENDAHULUAN

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan posisi kompetitif agar mampu bersaing dengan perusahaan jasa maupun manufaktur yang semakin inovatif dalam memenuhi kebutuhan para pelanggannya. Perusahaan jasa transportasi pengiriman barang semakin berkembang dari tahun ke tahun. Dengan semakin berkembangnya dunia bisnis dalam bidang transportasi pengiriman barang baik dalam area domestik Indonesia, import, maupun export menyebabkan semakin banyaknya perusahaan baru muncul dalam bidang tersebut. Dan semakin banyaknya perusahaan ekspedisi membuat persaingan semakin ketat antar perusahaaan jasa.

Dalam menghadapi era yang kompetitif tersebut, maka perusahaan transportasi pengiriman barang dituntut untuk mampu menyusun strategi dalam rangka mengembangkan organisasinya agar mampu bertahan dan memenangkan persaingan, Untuk itu diperlukan suatu sistem pengukuran kinerja yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya. Hasil kinerja yang diukur nantinya dijadikan landasan dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan manajemen perusahaan.

Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi karena mempertimbangkan aspek – aspek yang terkait secara lebih mendalam antara faktor finansial dan non finansial. Balanced scorecard memiliki kelebihan dibandingkan metode yang lain yaitu balanced scorecard dapat mencakup empat perspektif (keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran & pertumbuhan), koheren , terukur dan seimbang. Sedang metode AHP (analytical hierarchy process) merupakan metode pendukung keputusan yang tepat digunakan karena keempat perspektif balanced scorecard merupakan bentuk hirarki dengan satu tujuan.

METODE

Penelitian ini dilakukan di perusahaan jasa transportasi pengiriman barang. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mengukur seberapa jauh efektivitas dan efisiensi kinerja perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan rancangan sistem kinerja perusahaan berdasarkan KPI (key performance indicator) dengan metode balanced scorecard melalui empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Teknik pembobotan yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan dari keempat perspektif dan tolok ukurnya terhadap kinerja perusahaan secara komprehensif dengan menggunakan metode AHP (analytical hierarchy process) dan diukur dengan software expert choice.

(3)

3

Adapun langkah – langkah dalam penelitian adalah sebagai berikut :

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembobotan Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

Perhitungan hasil kuisioner pembobotan perspektif kinerja perusahaan secara keseluruhan yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspketif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran & pertumbuhan adalah sbb :

Gambar 2. Pembobotan menggunakan expert choice secara keseluruhan Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Survey perusahaan

Pengumpulan data

Data skunder Data primer

Penjabaran VMT perusahaan dan Identifikasi 4 perspektif

Penentuan KPI Penentuan tujuan strategi

Pembobotan

Analisa dan pembahasan Peningkatan kinerja perusahaan

Kesimpulan dan saran Identifikasi masalah

Rumusan masalah

(4)

4

Adapun hasil pembobotan tiap perspektif dan tolok ukur dengan software expert choice dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Hasil pembobotan tiap perspektif dan tolok ukur

Nama Item Terbobot Bobot Keterangan

Balanced Scorecard

Financial 0.578

konsisten karena nilai CR≤0.1

Customer 0.244

Internal Business

Process 0.123

Learning and Growth 0.054

Finansial (Keuangan)

Return on Investment

(ROI) 0.061

konsisten karena nilai CR≤0.1 Return on Equity (ROE) 0.118

Return on Assets (ROA) 0.233 Net Profit Margin

(NPM) 0.588

Customer (Pelanggan)

Customer Retention

(CR) 0.099

konsisten karena nilai CR≤0.1 Number of New

Customer (NNC) 0.564

Number of Complaint

(NC) 0.537

Internal Business Process (Proses Bisnis Internal)

Employee Productivity

(EP) 0.125 konsisten karena nilai

CR≤0.1 Number of Order (NO) 0.875

Learn and Growth (Pembelajaran dan Pertumbuhan}

Employee Training

Hours (ETH) 0.731

konsisten karena nilai CR≤0.1 Number of Suggestion

(NS) 0.081

Number of Absenteeism

(NA) 0.188

Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard Dengan Faktor Pembobotan

Hasil pengukuran kinerja perusahaan sesuai dengan rancangan balanced scorecard untuk perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran & pertumbuhan dengan mengikutsertakan faktor pembobotan pada tahun 2017 dan 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

1. Perspektif Keuangan

Tabel 2. Pengukuran Kinerja Perspektif Keuangan

No Tolok ukur

Th 2017 Th 2018

Bobot Pencapaian Skor Skor Terbobot

Pencapai

an Skor Skor Terbobot 1

Return on Investment (ROI)

0.061 111% 3 0.183 133% 3 0.183

2

Return on Equity (ROE)

0.118 100% 3 0.354 100% 3 0.354

3

Return on Assets (ROA)

0.233 111% 3 0.699 133% 3 0.699

4

Net Profit Margin (NPM)

0.588 3% 1 0.588 6% 1 0.588

Jumlah 1.824 Jumlah 1.824

(5)

5

2. Perspektif Pelanggan

Tabel 3. Pengukuran Kinerja Perspektif Pelanggan

No Tolok ukur

Tahun 2017 Tahun 2018

Bobot Pencapaian Skor Skor Terbobot

Pencapai

an Skor Skor Terbobot 1 Customer

Retention (CR) 0.099 69.95% 3 0.297 61,47% 3 0.297

2

Number of New Customer (NNC)

0.564 30.05% 2 1.128 38,53% 2 1.128

3

Number of New

Complaints (NC)

0.337 2.86% 1 0.337 1.53% 1 0.337

Jumlah 1.762 Jumlah 1.762

3. Prespektif Proses Bisnis Internal

Tabel 4. Pengukuran Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal

No Tolok ukur

Tahun 2017 Tahun 2018

Bobot Pencapaian Skor Skor Terbobot

Pencapai

An Skor Skor Terbobot

1

Employee Productivity (EP)

0.125 0.38 1 0.125 0.39 1 0.125

2 Number of

Order (NO) 0.875 4305 1 0.875 5663 1 0.875

Jumlah 1 Jumlah 1

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Tabel 5. Pengukuran Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

No Tolok ukur

Tahun 2017 Tahun 2018

Bobot Pencapaian Skor Skor Terbobot

Pencapai

An Skor Skor Terbobot 1

Employee Training Hours (ETH)

0.731 1 1 0.731 1 1 0.731

2

Number of Suggestion (NS)

0.081 1 1 0.081 2 1 0.081

3

Number of Absenteeism (NA)

0.188 0.002% 3 0.564 0.002% 3 0.564

Jumlah 1.376 Jumlah 1.376

Pengukuran kinerja keseluruhan

Setelah mengetahui kinerja masing – masing perspektif, selanjutnya dilakukan pengukuran untuk mengetahui kinerja perusahaan secara keseluruhan pada tahun 2017 dan 2018. Rekapitulasi hasil pengukuran kinerja tiap perspektif dan keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut :

(6)

6

Tabel 6. Hasil Pengukuran Kinerja Secara Keseluruhan

No. Balanced Scorecard

Tahun 2017 Tahun 2018

Bobot Skor Skor

Terbobot Skor Skor Terbobot

1 Keuangan 0.578 1.824 1.054 1.824 1.054

2 Pelanggan 0.244 1.762 0.429 1.762 0.429

3 Proses bisnis

internal 0.123 1 0.123 1 0.123

4 Pembelajaran

dan pertumbuhan 0.054 1.376 0.074 1.376 0.074

Jumlah 1.68 1.68

KESIMPULAN

Pengukuran kinerja perusahaan secara keseluruhan menggunakan empat perspektif balanced scorecard dan mengukur prioritas pembobotan AHP (analytical hierarchy process) masih berada ditaraf cukup. Dapat dilihat dari nilai skor pembobotan tahun 2017 mencapai 1.68, dan tahun 2018 juga mencapai 1.68, artinya masih belum ada perubahan yang lebih baik di 2018.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Chandra, A. (2014). Pengukuran Kinerja Gudang Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard – Studi Kasus Pada PT . GMS - Jakarta. Jurnal METRIS, 15, 105–110.

[2]

Devani, V. & Setiawarnan, A. (2015). Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Metoda Balanced Scorecard. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri.

13(1), 83-90

[3] Devani, V. (2016). Pengukuran Kinerja Perpustakaan Dengan Pendekatan Balanced Scorecard. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 6(1), 27–35.

[4] Gaspersz, Vincent (2005), Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

[5] Kaplan, R. S. dan David P. Norton. 2000. Balance Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi,. Terjemahan: Pasla Yosi Peter R.. Penerbit Erlangga. Jakarta

[6]

Mulyadi. (2005). Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN

[7] Riyana, D. (2017) Pengukuran Kinerja Perusahaan PT Indofood dengan Menggunakan Balanced Scorecard. Jurnal Sekuritas, 1(2), 42-53.

[8] Saaty, T.L. (1980). The Analytic Hierarchy Process. New York, USA: McGraw-Hil.

[9] Yuwono, S., Sukarno, E., & Ichsan, M. (2003). Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Gambar

Gambar 2. Pembobotan menggunakan expert choice secara keseluruhan Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Tabel 1. Hasil pembobotan tiap perspektif dan tolok ukur

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan tingkat kematangan gonad 62 ekor contoh ikan kurisi di Blanakan menunjukkan bahwa 42 ekor adalah ikan betina yang mempunyai tingkat kematangan gonad (TKG) I - VI

Namun kedepan, sejalan dengan inflasi yang tetap terjaga, tren suku bunga pinjaman yang masih menurun serta perbaikan pertumbuhan ekonomi (meningkatkan pendapatan per kapita)

Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Renstra DPMPTSP) Kota Depok Tahun 2016-2021 merupakan pedoman utama bagi DPMPTSP untuk

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa putusan Majelis Hakim tingkat pertama sudah tepat dan benar, maka dengan dihubungkan dengan

Jika Anda tidak melakukan pembayaran ketika jatuh tempo, kami dapat menggunakan agen penagihan pihak ketiga untuk mengumpulkan jumlah tunggakan yang harus dibayar

Dilihat dari keseluruhan populasi bakteri Rhizobium pada beberapa perakaran tanaman (Tabel 1 dan 2) menunjukkan bahwa populasi bakteri Rhizobium

Seperti itulah kodratnya anak perempuan tertua di dalam suku Semende, sedangkan mereka yang tidak lagi menjalankan hukum pewarisan dengan sistem Tunggu Tubang

Hasil dari transformasi data dapat dilihat pada Tabel 3 di mana data telah berubah menjadi data keluar per minggu dari setiap bahan bangunan, sedangkan hasil