• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG

NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KABUPATEN BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung, perlu menetapkan Peraturan Bupati Belitung tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674) sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang…

SALINAN

(2)

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5475);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4736), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 265, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5373);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Pada Unit Kerja Yang Menangani Urusan Administrasi Kependudukan;

9. Peraturan Daerah…

(3)

9. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 6 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 23), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 6 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 23);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 24);

11. Peraturan Bupati Belitung Nomor 30 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 30);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BELITUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Belitung.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Bupati adalah Bupati Belitung.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung.

5. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung.

6. Kepala...

(4)

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung.

7. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung.

8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung.

9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung.

10. Seksi adalah Seksi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung.

11. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Operasional yang melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung.

12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung.

BAB II

KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan yang dipimpin oleh kepala dinas dan berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 3

Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri atas:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat terdiri atas:

1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;dan 2. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.

c. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk terdiri atas:

1. Seksi Identitas Penduduk;

2. Seksi Pindah Datang Penduduk; dan 3. Seksi Pendataan Penduduk.

d. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil terdiri atas : 1. Seksi Kelahiran;

2. Seksi…

(5)

2. Seksi Perkawinan dan Perceraian; dan

3. Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian.

e. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data terdiri atas:

1. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;

2. Seksi Pengolahan dan Penyajian Data; dan 3. Seksi Kerja Sama dan Inovasi Pelayanan.

f. Unit Pelaksana Teknis; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 4

Susunan organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB III

TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu

Kewenangan Pasal 5

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai kewenangan sebagai berikut:

a. pelayanan pendaftaran penduduk;

b. pelayanan pencatatan sipil;

c. pengumpulan data kependudukan;

d. pemanfaatan dan penyajian database kependudukan daerah;

dan

e. penyusunan profil kependudukan daerah.

Bagian Kedua Dinas Pasal 6

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang administrasi kependudukan.

Pasal 7...

(6)

Pasal 7

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi, serta pelaksanaan dan pengendalian di bidang pelayanan pendaftaran penduduk;

b. penyusunan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan dan pengendalian di bidang pelayanan pencatatan sipil;

c. penyusunan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan dan pengendalian di bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan, pemanfaatan data, dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

d. penyusunan program kerja dan anggaran, keuangan dan aset, pengelolaan administrasi Aparatur Sipil Negara, urusan rumah tangga, dan tata usaha dinas; dan

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga Sekretariat

Pasal 8

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas melakukan pelayanan administratif dan teknis pada semua unsur di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung.

Pasal 9

Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program kegiatan dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan;

b. penyiapan penyusunan rancangan produk hukum daerah di bidang administrasi kependudukan;

c. pelaksanaan pengelolaan keuangan dan aset;

d. pengelolaan...

(7)

d. pengelolaan umum dan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga, dan urusan Aparatur Sipil Negara;

e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 9 Sekretariat terdiri atas:

a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan b. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.

Pasal 10

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan di bidang perencanaan dan keuangan.

Pasal 11

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pengumpulan bahan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan program dan anggaran;

b. penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan dan anggaran;

c. penyiapan bahan dalam rangka penyusunan rancangan produk hukum daerah di bidang administrasi kependudukan;

d. pelaksanaan pengelolaan keuangan, penatausahaan, akutansi verifikasi dan pembukuan;

e. penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan pengelolaan aset;

f. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 12…

(8)

Pasal 12

Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan di bidang umum dan kepegawaian.

Pasal 13

Sub Bagian Kepegawaian dan Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan urusan administrasi umum dan perlengkapan, urusan tata usaha, kearsipan, rumah tangga, serta perjalanan dinas;

b. penyiapan bahan urusan administrasi Aparatur Sipil Negara;

c. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

d. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bagian Keempat

Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Pasal 14

Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan pendaftaran penduduk.

Pasal 15

Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan dan perumusan program di bidang tugasnya;

b. perumusan kebijakan teknis pelayanan pendaftaran penduduk;

c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelayanan pendaftaran penduduk;

d. pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;

e. pelaksanaan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk;

f. pelaksanaan…

(9)

f. pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pendaftaran penduduk;

g. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;

h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 16

Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk terdiri atas:

a. Seksi Identitas Penduduk;

b. Seksi Pindah Datang Penduduk; dan c. Seksi Pendataan Penduduk.

Pasal 17

Seksi Identitas Penduduk mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dalam perencanaan dan perumusan kebijakan teknis, penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi serta pelayanan dan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk.

Pasal 18

Seksi Identitas Penduduk dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan proses penerimaan, pemeriksaan berkas permohonan dan penerbitan dokumen kependudukan meliputi:

1. Biodata Penduduk;

2. Kartu Keluarga (KK); dan

3. Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el).

b. pelaksanaan perekaman data ke dalam database Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK);

c. penyimpanan dan pemeliharaan register/pencatatan/

pembukuan dan dokumen persyaratan atas penerbitan dokumen kependudukan;

d. pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian kegiatan dibidang tugasnya;

e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 19…

(10)

Pasal 19

Seksi Pindah Datang Penduduk melaksanakan tugas penyiapan bahan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis, penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaaan pelayanan pindah datang penduduk.

Pasal 20

Seksi Pindah Datang Penduduk dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan proses penerimaan, pemeriksaan berkas permohonan dan penerbitan dokumen kependudukan meliputi:

1. Surat Keterangan Pindah;

2. Surat Keterangan Pindah Datang;

3. Surat Keterangan Pindah Ke Luar Negeri;

4. Surat Keterangan Datang Dari Luar Negeri; dan

5. Surat Keterangan Tempat Tinggal bagi Warga Negara Asing.

b. pelaksanaan perekaman data ke dalam database SIAK Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK);

c. penyimpanan dan pemeliharaan register/pencatatan/

pembukuan dan dokumen persyaratan atas penerbitan dokumen kependudukan;

d. pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian kegiatan dibidang tugasnya;

e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 21

Seksi Pendataan Penduduk melaksanakan tugas menyiapkan bahan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis, penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaaan pendataan penduduk.

Pasal 22

Seksi Pendataan Penduduk dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan…

(11)

a. pelaksanaan proses penerimaan, pemeriksaan berkas permohonan dan penerbitan dokumen kependudukan meliputi;

1. Surat Keterangan Pengganti Tanda Identitas;

2. Surat Keterangan Pencatatan Sipil;

3. Surat Keterangan Orang Terlantar; dan 4. Surat Keterangan Tanda Komunitas.

b. perekaman data ke dalam database Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK);

c. penyimpanan dan pemeliharaan register/pencatatan/

pembukuan dan dokumen persyaratan atas penerbitan dokumen kependudukan;

d. pelaksanaan pendataan penduduk non permanen;

e. pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian kegiatan dibidang tugasnya;

f. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bagian Keempat

Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil Pasal 23

Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan pencatatan sipil.

Pasal 24

Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan dan perumusan program dibidang tugasnya;

a. perumusan kebijakan teknis pelayanan pencatatan sipil;

b. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelayanan pencatatan sipil;

c. pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;

d. pelaksanaan penerbitan dokumen pencatatan sipil;

e. pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pencatatan sipil;

f. pengendalian…

(12)

f. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;

g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 25

Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil terdiri atas:

a. Seksi Kelahiran;

b. Seksi Perkawinan dan Perceraian; dan

c. Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian.

Pasal 26

Seksi Kelahiran mempunyai tugas penyiapan bahan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis, penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaaan pelayanan pencatatan kelahiran.

Pasal 27

Seksi Kelahiran dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan proses penerimaan, pemeriksaan berkas permohonan dan penerbitan dokumen Akta Kelahiran;

b. perekaman data ke dalam database Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK);

c. pencatatan perubahan elemen data pada akta yang bersangkutan, yang telah mendapatkan penetapan dari Pengadilan Negeri;

d. penyimpanan dan pemeliharaan register/pencatatan/

pembukuan dan dokumen persyaratan atas penerbitan dokumen pencatatan kelahiran;

e. pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian kegiatan dibidang tugasnya;

f. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 28...

(13)

Pasal 28

Seksi Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas penyiapan bahan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis, penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaaan pelayanan pencatatan perkawinan dan perceraian.

Pasal 29

Seksi Perkawinan dan Perceraian dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan pencatatan peristiwa penting meliputi:

1. Perkawinan;

2. Perceraian;

3. Pembatalan Perkawinan; dan 4. Pembatalan Perceraian.

b. pelaksanaan proses penerimaan, pemeriksaan berkas permohonan dan penerbitan dokumen meliputi:

1. Akta Perkawinan; dan 2. Akta Perceraian.

c. perekaman data ke dalam database Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK);

d. penyimpanan dan pemeliharaan register/ pencatatan/

pembukuan dan persyaratan atas penerbitan dokumen perkawinan dan perceraian;

e. pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian kegiatan dibidang tugasnya;

f. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 30

Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian mempunyai tugas penyiapan bahan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis, penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaaan pelayanan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan anak, pengesahaan anak, perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan kematian.

Pasal 31...

(14)

Pasal 31

Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan, dan Kematian dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan proses penerimaan, pemeriksaan berkas permohonan dan penerbitan dokumen meliputi:

1. Akta Kematian;

2. Akta Pengakuan Anak; dan 3. Akta Pengesahan Anak;

b. perekaman data ke dalam database SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan);

c. pencatatan pewarganegaraan dan pelepasan kewarganegaraan Indonesia;

d. penyimpanan dan pemeliharaan register/ pencatatan/

pembukuan dan dokumen persyaratan atas penerbitan dokumen Akta Kematian, Akta Pengakuan Anak, Akta Pengesahan Anak, Pewarganegaraan penduduk;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang tugasnya;

f. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bagian Kelima

Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data

Pasal 32

Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan.

Pasal 33

Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan…

(15)

a. penyusunan perencanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama administrasi kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

b. perumusan kebijakan teknis pengelolaan informasi administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

d. pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

e. pelaksanaan pendokumentasian hasil pengelolaan informasi administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama administrasi kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan ;

f. pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 34

Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data terdiri atas:

1. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;

2. Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan; dan 3. Seksi Kerja Sama dan Inovasi Pelayanan.

Pasal 35...

(16)

Pasal 35

Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas penyiapan bahan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis, penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi serta pengelolaan sistem informasi administrasi kependudukan, tata kelola teknologi informasi dan komunikasi serta sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.

Pasal 36

Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, menyelenggarakan fungsi:

a. pengelolaan dan pengembangan jaringan komunikasi data, perangkat keras, perangkat lunak dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan dalam pelayanan administrasi kependudukan skala kabupaten;

b. pengelolaan dan pengembangan bank data dan replikasi data kependudukan di daerah;

c. fasilitasi pemanfaatan peralatan perekaman data kependudukan di kecamatan;

d. pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi administrasi kependudukan;

e. pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian kegiatan dibidang tugasnya;

f. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 37

Seksi Pengolahan dan Penyajian Data mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis, penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pengolahan dan penyajian data kependudukan.

Pasal 38

Seksi Pengolahan dan Penyajian Data dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, menyelenggarakan fungsi :

a. pengolahan…

(17)

a. pengolahan data hasil pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil serta pemutakhiran data penduduk menggunakan sistem informasi administrasi kependudukan;

b. penyiapan data dan diseminasi informasi kependudukan;

c. permintaan/penerimaan laporan data kependudukan dari pemerintah Desa/Kelurahan, Kecamatan dan instansi terkait ; d. penyiapan bahan penyusunan/ mengkompilasi laporan data

kependudukan dan menyajikan pelaporan penyelenggaraan administrasi kependudukan;

e. pengolahan database kependudukan hasil pelayanan pendaftaran penduduk dan pelayanan pencatatan sipil serta pemutakhiran data penduduk menggunakan sistem informasi administrasi kependudukan dan menyiapkan/ menyajikan dalam berbagai macam (item) statistika data kependudukan;

f. pemeliharaan data base kependudukan daerah;

g. penghimpunan dokumentasi pengelolaan data kependudukan;

h. pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian kegiatan dibidang tugasnya;

i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 39

Seksi Kerja Sama dan Inovasi Pelayanan mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis, penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan kerjasama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan.

Pasal 40

Seksi Kerja Sama dan Inovasi Pelayanan dalam melaksanakan

tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan dalam perumusan kebijakan kerja sama pemanfaatan data dan kebijakan teknis inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

b. penyiapan…

(18)

b. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan dan koordinasi kerja sama pemanfaatan data dan inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

c. penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan kerja sama pemanfaatan data dan inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

d. pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian kegiatan dibidang tugasnya;

e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bagian keenam

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasal 41

(1) Pada organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dapat dibentuk UPT sesuai kebutuhan.

(2) Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Bagian Ketujuh

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 42

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 43

(1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada dilingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan Jenjang…

(19)

(4) Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

BAB IV TATA KERJA

Pasal 44

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan dari unit organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan pemerintah kabupaten serta instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing.

Pasal 45

Setiap pimpinan di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 46

(1) Setiap pimpinan di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(2) Setiap pimpinan di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil wajib mengikuti petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

Pasal 47

(1) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.

(2) Dalam…

(20)

(2) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 48

Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi dibantu kepala satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.

BAB V

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 49

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Belitung Nomor 28 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2014 Nomor 28), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 50

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung.

Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 27 Desember 2016

BUPATI BELITUNG, ttd.

SAHANI SALEH

(21)

Diundangkan di Tanjungpandan pada tanggal 27 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG,

ttd.

KARYADI SAHMINAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2016 NOMOR 48 Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd.

IMAM FADLLI, SH

NIP. 197109152001121002

(22)

LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 48 TAHUN 2016

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BELITUNG

ttd.

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,

ttd.

IMAM FADLLI, SH

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hamidarsat (2007) bahwa kepercayaan untuk tidak boleh memakan jenis makanan tertentu, seperti ikan atau udang

Bab ini akan berisi mengenai kereta api sebagai salah satu sarana pelayanan publik dalam bidang transportasi, berita seputar kecelakaan kereta api yang terjadi di sepanjang

Dari hasil analisis (pendugaan) tersebut kelak akan ditemukan tentang tingkat ketepatan model yang dipilih, dan tahap produksi optimal menurut kriteria teknis dan ekonomi,

Disadari bahwa Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 1967 tentang Usaha-usaha Kesejahteraan Buruh yang diusahakan oleh Pengusaha (yang disahkan Menteri Dalam Negeri

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jumlah basa NaOH yang terbaik untuk pembuatan sabun logam dengan bahan baku yang terdiri dari CPO, PFAD, dan Fraksi Padat Stearin

Akita Jaya Mobilindo memiliki beberapa masalah seperti belum terlalu efektif proses bisnis pada salah satu bagian sebab masih ada proses yang dilakukakan secara manual,

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.. Universitas

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik