• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam beberapa tahun terakhir slogan back to nature semakin populer di kalangan masyarakat. Hal ini kemudian memunculkan trend baru yaitu dijadikannya sektor pertanian sebagai salah satu alternatif bagi dunia pariwisata (Agrowisata).

Agrowisata adalah kegiatan wisata yang berlokasi di kawasan pertanian, terutama tanaman perkebunan dan tanaman buah-buahan. Agrowisata menawarkan rekreasi sekaligus menikmati indahnya panorama alam (Rukmana, 2003).

Agrowisata merupakan bisnis yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan di Indonesia. Karena Indonesia memiliki tanah yang luas serta kekayaan flora yang luar biasa dan unik di masing-masing daerah. Disamping itu wisatawan tidak hanya terbatas dari dalam negeri saja, namun banyak wisatawan asing yang sangat tertarik akan nilai estetika dari keunikan tanaman di berbagai daerah di Indonesia (Tinaprilla dan Martawijaya, 2008).

Salah satu agrowisata yang kini tengah marak dikembangkan di Yogyakarta adalah agrowisata buah naga, salah satunya yaitu Purnama Jaya Farm. Purnama Jaya Farm yang terletak di jalan kaliurang km 10,9 , Sleman, Yogyakarta, memiliki lahan seluas 2 ha yang digunakan untuk keperluan wisata. Agrowisata ini memiliki potensi karena selain terletak di daerah perkotaan yang strategis, Purnama Jaya Farm merupakan satu-satunya kebun wisata yang mengembangkan bibit buah naga yang telah tersertifikasi di Indonesia.

Berkembangnya usaha khususnya di sektor agrowisata yang sangat pesat pada saat ini menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya berbagai kegiatan demi tercapainya tujuan yang diinginkan oleh pihak perusahaan. Informasi merupakan faktor yang sangat vital dalam seluruh rangkaian kegiatan agrowisata khususnya pada sektor promosi.

Dalam kegiatan promosi dibutuhkan metode penyebaran informasi yang tepat sehingga calon pengunjung yang melihat ataupun membaca informasi tersebut bisa memperoleh informasi yang lengkap sesuai kebutuhan mereka. Beberapa media informasi yang populer digunakan mayoritas agrowisata di Indonesia yaitu media cetak dan media internet (website). Media internet kini tengah digadang-gadang

(2)

sebagai media paling efektif mengingat media ini dapat disebarluaskan kemana saja dan dimana saja tanpa terhalang ruang dan waktu.

Menurut Oxford Dictionary (2013), Website is a location connected to the Internet that maintains one or more web pages; yang kurang lebih artinya adalah lokasi yang terhubung dengan internet yang menangani satu atau lebih halaman web. Secara lebih kompleks dan detail website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain.

Perkembangan internet yang sangat pesat telah membuat dunia baru yang disebut dunia maya. Melalui dunia maya kita dapat melakukan aktifitas apa saja layaknya seperti dunia nyata yang dihadapi sehari-hari. Misalnya jika kita hendak membeli sesuatu, kita tinggal mengakses website e-commerce kemudian melakukan pemesanan dan transaksi di waktu yang bersamaan secara online. Selain itu ada pula website e-learning yang menyediakan jasa pendidikan secara online tanpa dibatasi oleh jarak. Tidak hanya itu, saat ini pemesanan tiket pesawat, pemesanan makanan, transaksi perbankan, dan sebagainya bisa dilakukan secara online melalui website yang bersangkutan (Yuhefizar, dkk, 2008).

Saat ini media internet khususnya website sudah banyak digunakan sebagai media penyebaran informasi, promosi dan pemasaran. Hampir semua perusahaan ternama di Indonesia memiliki website resminya masing-masing. Penggunaan internet bertujuan untuk memudahkan proses penyaluran informasi dari pihak perusahaan kepada konsumen dan sebaliknya konsumen juga akan mudah memberikan feedback kepada pihak perusahaan. Banyak perusahaan yang bergerak di sektor wisata yang sudah menggunakan website sebagai salah satu ujung tombak promosi mereka. Beberapa diantaranya yaitu www.pasirmukti.co.id, www.raja- wisata.com , www.yogyes.com , www.wisatabaharilamongan.com , www.mekarsari.com , dan banyak lagi lainnya.

Mengacu pada keadaan di atas, Purnama Jaya Farm belum memiliki website sebagai media informasinya. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis mencoba

(3)

Purnama Jaya Farm, dengan mempertimbangkan tampilan dan penggunaan yang mudah dipahami pengunjung, mampu mendeskripsikan suasana Purnama Jaya Farm secara jelas dan komunikatif, serta melakukan ujicoba kepada responden untuk mengetahui respons mahasiswa terhadap website yang telah dibuat.

B. Rumusan Masalah

Purnama Jaya Farm merupakan agrowisata yang telah berdiri sejak lebih dari sepuluh tahun yang lalu yang menyediakan hamparan lahan kebun buah naga untuk dijadikan tempat rekreasi sekaligus pelatihan tentang teknik budidaya buah naga.

Selama ini pengunjung Purnama Jaya Farm banyak berasal dari masyarakat sekitar maupun dari luar kota baik untuk keperluan belajar ataupun hanya rekreasi. Dalam penyebaran informasi / promosi, Purnama Jaya Farm menggunakan metode klasik yaitu dengan promosi dari mulut ke mulut, metode ini tentu sudah ketinggalan dibandingkan dengan para pesaing yang saat ini telah menggunakan berbagai macam media sebagai upaya menjaring pengunjung, salah satunya dengan media internet (website).

Meskipun penyebaran informasi yang sudah ada dirasa sudah cukup menarik pengunjung, namun untuk dapat terus bertahan dalam maraknya persaingan bisnis agrowisata, Purnama Jaya Farm perlu mengembangkan sistem penyebaran informasi yang sudah ada dengan menambah sebuah media online (website) sebagai penunjang dalam upaya menarik lebih banyak pengunjung. Karena dengan adanya website, calon pengunjung bisa mengakses informasi secara jelas dan valid melalui internet dengan lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan menggunakan metode lama.

Website yang dibuat telah didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak perusahaan Purnama Jaya Farm sehingga ditemukan konsep utama yang ingin ditonjolkan dalam informasi yang ditampilkan. Selain informasi, juga didiskusikan mengenai tampilan serta pemilihan warna yang sekiranya mampu menarik pengunjung namun tetap memperhatikan aspek usability. Karena apabila hanya mengutamakan faktor keindahan tanpa memperhatikan aspek usability maka keindahan tersebut bisa jadi malah mempersulit pengguna dalam membaca teks ataupun malah memperlambat akses website.

(4)

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu:

1. Bagaimanakah pembuatan website Purnama Jaya Farm?

2. Bagaimanakah respons yang diberikan mahasiswa terhadap website Purnama Jaya Farm?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respons mahasiswa terhadap website Purnama Jaya Farm?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian yang dilakukan adalah :

1. Mengidentifikasi pembuatan website Purnama Jaya Farm.

2. Mengetahui respons yang diberikan mahasiswa terhadap website Purnama Jaya Farm.

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respons mahasiswa terhadap website Purnama Jaya Farm.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan baru khususnya di bidang web-building sekaligus sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) di Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.

2. Menghasilkan sebuah media informasi baru yaitu website bagi Purnama Jaya Farm, yang diharapkan dapat menjaring lebih banyak pengunjung.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan membuka jalan bagi penelitian sejenis mengenai pemanfaatan internet dalam dunia informasi dan pertanian.

(5)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERTANYAAN PENELITIAN

A. Tinjauan Pustaka 1. Agrowisata

Sebagai negara agraris dan kepulauan, Indonesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat melimpah. Kemudian iklim di Indonesia yaitu tropis membuat wilayah Indonesia sangat cocok sebagai tempat tumbuh berbagai macam komoditas tropis yang tumbuh mulai dari nol hingga ribuan meter di atas permukaan laut.

Pamulardi (2006) memaparkan bahwa pada dekade terakhir, pembangunan pariwisata di Indonesia maupun di mancanegara menunjukkan kecenderungan terus meningkat.

Konsumsi jasa dalam bentuk komoditas wisata bagi sebagian masyarakat negara maju dan masyarakat Indonesia telah menjadi salah satu kebutuhan sebagai akibat meningkatnya pendapatan, aspirasi dan kesejahteraannya. Hal ini kemudian menggugah masyarakat Indonesia untuk mengembangkan sektor pertanian (alam) sebagai pariwisata atau yang lebih dikenal dengan sebutan agrowisata.

Rukmana (2003) mengartikan agrowisata sebagai wisata yang menawarkan rekreasi sekaligus menikmati indahnya panorama alam. Sebenarnya agrowisata bukan merupakan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Kebun buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan kolam perikanan telah dijadikan tempat wisata yang banyak dikunjungi. Demikian juga dengan hasil komoditas suatu daerah yang dijadikan oleh- oleh khas bagi para wisatawan dari luar daerah.

Subowo (2002) memaparkan bahwa pengembangan agrowisata di Indonesia dapat diarahkan dalam bentuk ruangan tertutup, terbuka, atau kombinasi antara keduanya. Tipe agrowisata dengan bentuk ruangan tertutup akan menyerupai museum yang berisi koleksi alat-alat pertanian yang khas dan bernilai sejarah atau naskah dan visualisasi sejarah penggunaan lahan maupun proses pengolahan hasil pertanian.

Kemudian agrowisata ruangan terbuka dapat berupa penataan lahan yang khas dan sesuai dengan kapabilitas dan tipologi lahan sehingga mendukung suatu sistem usaha tani yang efektif dan berkelanjutan. Komponen utama pengembangan agrowisata ruangan terbuka dapat berupa flora dan fauna yang dibudidayakan atau liar, teknologi budidaya dan pascapanen komoditas pertanian yang khas dan bernilai sejarah, atraksi

Referensi

Dokumen terkait

Karakterisasi keragaman genetik yang berhubungan dengan sifat produksi yang bernilai ekonomis seperti pertumbuhan dapat dilakukan melalui analisis mendalam pada gen

Penyebaran informasi secara langsung dilakukan oleh mahasiswa dengan cara promosi dari mulut ke mulut. Cara promosi demikian dimulai pada teman-teman. Dengan begitu,

Semua karyawan dan pejabat bank juga melakukan promosi namun promosi yang dilakukan hanya dari mulut ke mulut , lain halnya dengan pegawai bagian oprasional dan AO

BJDS itu tumbuh dan berkembang sejak lama, secara tertulis sejak abad ke-9 sampai dengan sekarang. Keberkembangan BJDS itu.. selaras dengan kiprah perkembangan

Dari hasil penelitian pembuatan etanol dengan proses fermentasi larutan sari kulit buah nanas diperoleh konsentrasi ragi yang optimum tercapai pada 0,015 g/mL dengan yield etanol yang

Selanjutnya menurut Lupiyoadi (2006:238), Word of mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk.Strategi

mengetahui bahwa informasi yang berupa komunikasi public relation dengan memafaatkan media iklan, promosi dan dari mulut ke mulut dapat dikatakan berjalan dengan baik,

Berdasarkan pemikiran teoritik dan empirik dalam konteks implikasi Golput dalam perspektif pembangunan demokrasi di Indonesia tersebut diatas, dapat diintisarikan sebagai berikut: