• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEKHAWATIRAN TERHADAP PENGARUH NILAI DAN IDEOLOGI LUAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEKHAWATIRAN TERHADAP PENGARUH NILAI DAN IDEOLOGI LUAR."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KEKAHAWATIRAN TERHADAP PENGARUH NILAI DAN IDEOLOGI LUAR

Oleh: GPB Suka Arjawa

Penyebaran kelompok yang menamakan dirinya sebagai ISIS (Islamic State in Iraq and Syria) atau Negara Islam di Irak dan Suriah, cukup menakutkan pemerintah dan masyarakat Indonesia. Di tengah tertekannya kondisi piskologis masyarakat dengan berbagai riak politik yang terjadi, seperti menunggu keputusan Mahakamah Konstitusi atas gugatan capres-cawapres Prabowo-Hatta Rajasa kepada KPU, isu ISIS ini semakin menekan psikologi masyarakat. Sungguh kasihan sebenarnya rakyat Indonesia apabila elit politik tidak mau mengerti tentang masalah ini. Karena itu, munculnya berbagai wacana tentang penolakan, kewaspadaan, dan penentangan dari segenap komponen masyarakat terhadap pngaruh ISIS, merupakan signal positif terhadap fenomena itu. Tetapi, baik elit politik maupun elemen sosial yang berpengaruh di Indonesia harus

menindaklanjuti sikap penentangan itu dengan cara lebih tegas agar mampu meyakinkan rakyat terhadap penangkalan pengaruh membahayakan ini. Sangat tidak logis kalau kemudian konsepsi yang bertujuan mendirikan negara di Irak dan Suriah itu justru mempunyai pengaruh di

Indonesia. Yang dikhawatirkan jelas ideologi yang dianut ISIS. Menutup situs di internet yang menyebarkan paham demikian, menangkap dan mengadili mereka yang menyebarkan

merupakan tindakan diperlukan untuk menekan kekhawatiran.

Sebagai sebuah gerakan, ISIS mempunyai hubungan dengan Al Qaida di masa lalu. Akan tetapi sekarang disebutkan bahwa hubungan itu telah hilang dan kini menggerakkan diri dengan paham yang telah berbeda dengan Al Qaida, bahkan konon jauh lebih radikal. Dilihat dari namanya, ISIS ini jelas mempunyai paham berbeda dengan rejim berkuasa di Irak dan Suriah (karena itu mereka menginginkan membentuk negara Islam dua negara tersebut sesuai dengan ideologinya). Gerakan itu kini dipandang telah sangat berpengaruh di wilayah tersebut. Boleh dikatakan kelompok gerakan ini sekarang menikmati masa kejayaan karena telah merebut kekuatan politik di perbatasan Iark dan Suriah. Bahkan berhasil merebut Mosul di Irak yang merupakan kota kedua terbesar di negara itu. Diberitakan juga, di wilayah yang berhasil

direbutnya, mereka mendeklarasikan diri menjadi kekhalifahan, menyebut diri sebagai Negara Islam, dan pemimpinnya, yaitu Abu Bakr al-Bagdhadi dinyatatakan sebagai Khalifah Ibrahim. Keberhasilan ini jelas memberikan dukungan semangat bagi para pengikut dan pasukannya untuk semakin melebarkan sayap ke berbagai wilayah.

(3)

Irak dan Suriah. ISIS juga dipercaya mempunyai cadangan emas untuk membiayai gerakan mereka. Disebut-sebut juga membiaya diri dari perampokan dan penculikan.

Dari sisi pasukan, diperkirakan keekuatan ISIS ini mencapai 10 ribu pasukan bersenjata dengan anggota yang berasal dari berbagai negara, mulai dari Eropa, Afrika, Timur Tengah, Australia, Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dengan konteks sumber daya seperti yang diuraikan diatas, biasa dibayangkan bagaimana mereka sekarang sedang semangat-semangatnya penyebaran pengaruh ke berbagai penjuru dunia. Sebaran paham ideologis atau apapaun namanya akan berlangsung paling efektif dan cepat di saat semangat perjuangan sedang tinggi. Semangat juang tinggi itu salah satunya ditopang oleh adanya sumber daya yang kuat. ISIS kini mempunyai sumber daya alam, sumber daya manusia, finasial, ideologi dan dukungan semangat pada puncak-puncaknya.

Sedangkan perjuangan yang dicita-citakan konon telah berbeda dari Al Qaeda dan menurut beberapa analisis disebutkan bergerak secara kejam. Jika Al Qaida dipandang bermusuhan dengan negara-negara Barat, ISIS dipandang lebih dari itu. Mereka akan menindak kelompok yang dipandang menyimpang dari ideologinya, tidak saja terhadap negara-negara Barat, kelompok lain, tetapi juga di negara Islam yang dipandang mempunyai aliran berbeda. Inilah mungkin yang bisa menjelaskan mengapa kemudian ISIS bertempur dengan rejim di Suriah dan Irak dan sengaja mencita-citanya membentuk negara Islam (sesuai dengan ideologinya) di kedua negara tersebut.

Dengan kondisi seperti itu, Indonesia harus jelas-jelas waspada dengan gerakan dari ISIS ini. Ideologi yang bercampur dengan semangat tinggi akan mudah berpengaruh kepada masyarakat atau negara yang sedang goyah struktur maupun kondisi sosialnya. Jika ISIS mempunyai ideologi dan penafsiran tersendiri terhadap ajaran agama yang dipandang benar, dan untuk alasan itu mereka berani menyerang negara-negara seperti Irak dan Suriah, maka Indonesia pun mempunyai alasan kuat untuk menangkal pengaruh ini. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Secara sosia, kultural, dan historis agama Islam di Indonesia boleh dikatakan mempunyai perbedaan dengan apa yang ada di negara lain. Ini misalnya bisa dilihat dari konteks NU dan Muhammadyah. Jika dibawa ke ranah seperti itu, ada potensi ISIS ini bukan saja menganggu masyarakat Indonesia yang beragama di luar Islam, akan tetapi juga menganggu mereka yang beragama Islam. Inilah potensi benturan yang bisa terjadi di Indonesia apabila pengaruh ISIS ini tidak terbentung. Jadi, memang berpotensi menjadi ancaman bagi seluruh negara dan bangsa.

Solusi pertama, harus ada imbauan kepada seluruh rakyat bahwa pengaruh ISIS ini tidak boleh sampai ada di Indonesia. Untuk hal ini, segala wacana yang ada di televisi baik oleh unsur pemerintah maupun oleh elit agama telah dilakukan. Dan haruslah berharap masyarakat

Indonesia mampu melakukan itu. Kedua, secara jujur mesti diakui bahwa masyarakat Indonesia itu mudah terpengaruh. Ini menandakan bahwa nilai-nilai nasionalis, nilai-nilai budaya masih belum mampu secara kuat tertanam pada masyarakat. Adanya kelompok teroris yang

(4)

arus. Disamping nilai patriotik itu mesti ditingkatkan, misalnya melalui pelajaran di sekolah dan contoh dari cerdik cendekia dan elit, juga harga-harga harus mampu ditekan agar lebih

terjangkau di masyarakat. Kemiskinan ekonomi terutama pada sektor dasar, dipandang sebagai celah yang memudahkan masuknya paham radikal.

Selanjutnya, hentikan dengan segera pertikaian politik. Apapaun keputusan Mahkamah Konstitusi nanti mesti diterima dengan lapang dada. Pertikaian politik akan membawa

masyarakat terkotak-kotak. Keterkotakan ini membuat mental dan semangat lemah. Simpatisan ISIS akan gembira melihat ini. Jumlah penduduk Indonesia merupakan potensi luar biasa untuk dipengaruhi. Maka segeralah hentikan pertikaian politik ini agar Indonesia bertahan melebihi Majapahit dan Sriwijaya.****

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data statistik upaya dan produksi tahun 2001-2010 dengan analisis regresi dengan program Microsoft Excel tahun 2007 didapatkan nilai konstanta

Sebagai contoh di Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Pasar Manggis, Jalan Menteng Wadas Selatan itu daerah padat penduduk yang tentu saja wilayah dengan lebar jalan

Hanya perumahan-perumahan yang memiliki Badan Pengelola Lingkungan (BPL) melakukan tugas perawatan pada prasarana, sarana, dan utilitas, sehingga peran penting

Berdasarkan perhitungan beban kerja yang telah dilakukan, beban kerja mental pada operator3 sebesar 62.Maka berdasarkan nilai tersebut, beban kerja mental yang dialami

Pelayanan/Upaya Indikator Nilai yang akan dicapai Keadaan sekarang (2010) Batas waktu pencapaian. Pentahapan pencapaian Perkiraan biaya

Seperti halnya faktor ke-3 (faktor pasien lainnya yang dirawat bersamaan) maka factor peralatan yang dipakai perlu juga mendapat perhatian khusus, karena infeksi nosokomial

Metode yang paling efisien adalah metode ekstraksi menggunakan alat soxhlet dengan pelarut aseton, fraksinasi dengan kromatografi kolom, isolasi dan identifikasi