• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan hubungan antara variabel independen yaitu Sistem Administrasi e-billing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. dengan hubungan antara variabel independen yaitu Sistem Administrasi e-billing"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif . Suatu penelitian yang menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hubungan ini dapat berupa hubungan biasa (korelasi) maupun hubungan sebab akibat (Ulum dan Juanda , 2019). Pada penelitian ini akan dianalisis terkait dengan hubungan antara variabel independen yaitu Sistem Administrasi e-billing dan e-filing serta variabel dependen yaitu kepatuhan Wajib Pajak.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kendari yang berlokasi di Jalan Sao-Sao No. 188, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kode Pos 93117, Telepon : 0401- 312550. Fax : 0401-3126230

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2015:135) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pendapat tersebut, Populasi pada penelitian

(2)

21

ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan e-filing dan e- billing yang bertempat tinggal dan berkedudukan di Kota Kendari serta

terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kendari.Wajib pajak tersebut berjumlah 148.248 wajib pajak.

2. Sampel

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling insidental. Menurut Sugiyono (2012:67) sampling insidental adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan datang ke Kantor Pajak Pratama Kendari untuk melakukan aktivitas perpajakan dan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel apabila orang yang secara kebetulan ditemui tersebut cocok sebagai sumber data ( Sugiono,2016:60 ) Peneliti memilih 200 Wajib Pajak.Peneliti menyerahkan kuesioner tanpa pertimbangan tertentu. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner selama kurang lebih 3 minggu. Penyebaran kuesioner kepada Wajib Pajak Orang Pribadi dilakukan dengan memberikan langsung kepada wajib pajak yang peneliti temui.

D. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data Kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numerik (angka) (Kuncoro, 2011:145). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah jawaban responden atas pernyataan kuesioner yang diukur menggunakan skor dari skala likert

(3)

22

Data dari penelitian ini berasal dari dua sumber, yaitu sebagai berikut : 1. Data Primer, yaitu data yang diambil langsung dari pusat data atau

melalui survei lapangan (Kuncoro, 2011:148). Data primer ini diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada siapa saja yang secara kebetulan datang ke Kantor Pajak Pratama Kendari untuk melakukan aktivitas perpajakan dan bertemu dengan peneliti yang sebelumnya sudah ditanya terlebih dahulu jika Wajib Pajak tersebut menggunakan e-filing dan e-billing atau tidak. Jika Wajib Pajak tersebut menggunakan e-system tersebut maka dapat digunakan sebagai sampel apabila orang yang secara kebetulan ditemui tersebut cocok sebagai sumber data.

2. Data Sekunder adalah data yang biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2011:148). Data sekunder dalam penelitian ini mengambil data - data dokumen pada Badan Pusat Statistik, yakni data jumlah penerimaan negara yang berasal dari pajak serta yang bukan dari pajak dan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kendari, yakni profil dan sejarah KPP Pratama Kendari, rincian target dan realisasi penerimaan pajak di KPP Pratama Kendari, rincian jumlah wajib pajak di KPP Pratama Kendari yang menggunakan layanan e-filing dan e- billing, rincian target dan realisasi penggunaan e-filing dan e-billing di

KPP Pratama Kendari.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

(4)

23 1. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara untuk mencari data wajib, hal-hal atau variabel yang berbentuk catatan, buku, surat kabar dan majalah.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang gambaran umum mengenai lokasi penelitian, yaitu data mengenai profil, struktur, visi dan misi kantor Pelayanan Pajak Pratama Kendari.

2. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner adalah suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar tersebut (Husein, 2013:49). Teknik pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan (Supomo dkk,2014:154). Kisi-kisi angket kemudian dijabarkan ke dalam variabel dan indikator, selanjutnya dijadikan landasan dan pedoman dalam menyusun item-item pertanyaan atau pernyataan sebagai instrumen penelitian. Untuk menentukan nilai jawaban angket dari masing- masing pertanyaan yang diajukan dengan modifikasi skala likert.

3. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur yang di mana pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat

(5)

24

dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan informan (Sugiyono, 2013:233). Dalam penelitian ini data diperoleh dari hasil wawancara antara peneliti dan pegawai Kantor Pajak KPP Pratama Kendari. Terdapat 5 indikator wawancara dalam penelitian ini yaitu (1) Pelaporan SPT yang menggunakan e-filing selama 5 tahun terakhir ini, (2) Wajib Pajak yang melaporkan SPT secara manual, (3) Penyebab Wajib Pajak yang tidak menggunakan e-filing dan e-billing, (4) Pelaporan SPT tiap tahun selalu fluktuatif, (5) Solusi Kantor Pajak kepada Wajib Pajak yang masih melaporkan SPT nya secara manual.

F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi dari masing-masing variabel dengan operasional dan cara pengukurannya:

1. e-billing (X1)

Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-26/PJ/2014 menyatakan e-billing adalah sistem pembayaran pajak secara elektronik yang menggunakan Kode Billing yakni 15 kode digit angka yang diterbitkan melalui sistem billing pajak atas setiap pembayaran pajak. Menurut Husnurrosyidah (2017:101) indikator yang digunakan adalah mudah dalam pembayaran/penyetoran pajak (efektif dan efisien), mempermudah dan menyederhanakan proses pengisian data (mudah), memberikan akses kepada Wajib Pajak untuk memonitor status atau realisasi pembayaran serta

(6)

25

memberikan keleluasaan Wajib Pajak untuk merekam data secara mandiri (aman), dan menghindari dan meminimalisir human error atau data yang disampaikan Wajib Pajak lebih akurat.

Variabel e-billing (X1) diukur dengan menggunakan 5 indikator yaitu diterapkannya system administrasi yang modern memudahkan dalam melakukan pembayaran pajak (X1.1), Indikator dengan diterapkan system administrasi dapat membayar pajak secara online bisa dilakukan kapan saja (X1.2), Indikator diterapkannya system administrasi yang modern dapat meningkatkan keamanan dalam melakukan transaksi pajak (X1.3), Indikator dalam belajar pengoperasian e-billing mudah dilakukan (X1.4), Dengan diterapkannya system administrasi e- billing dapat mempermudah melaksanakan kewajiban perpajakan.

Dalam penelitian ini, e-billing diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Pratami, Sulindawati, dan Wahyuni (2017) dimana semua pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Ordinal, 1 sampai 5.

Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: (1) sangat tidak setuju,(2) tidak setuju,(3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

2. e-filing (X2)

Menurut Rahayu (2010:132) e-filing merupakan suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan melalui sistem online dan real time, melalui penyedia jasa aplikasi. Menurut Husnurrosyidah (2017:101) indikator yang digunakan adalah kemudahan bagi Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing (mudah), biaya dan waktu yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak (efektif dan efisien), kelengkapan dalam mengisi data SPT

(7)

26

(kelengkapan) serta memudahkan Wajib Pajak melaksanakan kewajiban perpajakannya (patuh).

Variabel e-filing (X2) diukur dengan menggunakan 5 indikator yaitu diterapkannya e-filing dapat melaporkan SPT kapan pun Ketika memiliki waktu luang (X2.1), Indikator dengan diterapkannya e-filing tidak perlu ke Kantor Pajak untuk melaporkan pajak (X2.2), Dengan diterapkannya e- filing dapat mempermudah dalam melaksanakan kewajiban perpajakan

(X2.3), Indikator mudah dipelajari bagi pengguna pemula yang belum pernah menggunakan e-filing (X2.4), Dengan diterapkannya e-filing dapat lebih ramah lingkungan karena meminimalisir penggunaan kertas (X2.5).

Dalam penelitian ini, e-filing diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Husnurrosyidah dan Suhadi (2017) dimana semua pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Ordinal, 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: (1) sangat tidak setuju,(2) tidak setuju,(3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

3. Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

Kepatuhan Wajib Pajak adalah perilaku Wajib Pajak untuk memenuhi kewajibannya secara tepat waktu dan mendaftarkan diri menjadi Wajib Pajak, membayar, memasukkan, melaporkan informasi yang diperlukan serta mengisi secara benar pajak terutangnya pada waktu yang tepat tanpa tindakan pemaksaan, ketidakpatuhan timbul jika salah satu syarat definisi tidak terpenuhi. Instrumen kompetensi kepatuhan wajib pajak dalam penelitian ini diukur dengan skala likert. Adapun indikator untuk

(8)

27

mengukur variabel ini adalah (1) Mendaftarkan diri; (2) Mengisi SPT; (3) Melaporkan SPT; (4) Menghitung dan Membayar pajak dengan benar dan membayar tunggakan pajak.

G. Skala Pengukuran dan Uji Instrumen 1. Skala Pengukuran

Pernyataan dalam kuesioner dalam penelitian ini diukur menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi, seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2017:158). Variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen pengukuran dalam bentuk kuesioner yang dikembangkan oleh penelitian terdahulu. Setiap item diberi skor 1 sampai 5, yaitu :

Nilai 5 = Sangat Setuju (SS) Nilai 4 = Setuju (S)

Nilai 3 = Kurang Setuju (KS) Nilai 2 =Tidak Setuju (TS)

Nilai 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) H. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan apakah suatu instrumen valid atau tidak dalam kuesioner. Suatu alat ukur dikatakan valid apabila dapat menjawab secara cermat tentang variabel yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

(9)

28

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Suatu kuesioner dikatakan valid apabila nilai Pearson Correlation > 0,3. Penghitungan uji validitas ini menggunakan bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) dan Microsoft Office Excel. Uji validitas dilakukan dengan analisis item, dimana

setiap nilai yang diperoleh untuk setiap item dikorelasikan dengan nilai total seluruh item suatu variabel.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur subjek yang sama, apabila hasil pengukuran menunjukkan hasil yang relatif sama terhadap subjek yang sama selama beberapa kali maka alat ukur tersebut dapat dikatakan reliabel. Suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel jika menunjukkan nilai Cronbach alpha lebih besar daripada 0,60 menurut pendapat Ghozali

(2013:48). Teknik statistik yang digunakan untuk 40 pengujian tersebut dengan koefisien cronbach alpha dengan bantuan software SPSS. Suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel jika menunjukkan nilai Cronbach alpha lebih besar daripada 0,6.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat asosiatif.Data pada penelitian ini diperoleh secara primer melalui kuesioner, dan secara sekunder yang diperoleh dari

(1) Pelaksana proyek mempunyai tugas membantu Asisten pemimpin proyek di dalam melaksanakan kegiatan proyek sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah ditetapkan

Selain karena adanya kesalahan dalam pengisian formulir SSP pemindahbukuan dapat dilakukan juga jika terdapat kesalahan pengisian data pembayaran pajak melalui

Para seniman tradisional mempunyai kedudukan sosial-ekonomis yang mantap, karena adat menjamin kebutuhan semua warga adat, sementara kegiatan seni hanya merupakan

Kepada ternan-ternan sesarna Kaskuser yang telah berpartisipasi dalarn kuesioner dalarn tugas akhir ini, terirna kasih atas waktu yang agan-agan luangkan untuk

Hasil penelitian mengenai penerapan model Cooperative Integrated Reading and Composition dalam pembelajaran menulis kembali cerita nonfiksi pada karangan sederhana yang

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan