Pengembangan Media Pembelajaran Flipbook Digital Panduan Praktikum Sequence Of Service Pada Mata Kuliah Tata Hidang
Eliana Prisila1*, Nur Riska2, Annis Kandriasari3
1,2,3Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
ABSTRACT CONTACT
[email protected] KEYWORDS Tata Hidang, Model 4D, Flipbook, Sequence of service Received: 28/10/2021 Revised: 12/11/2021 Accepted: 18/11/2021 Online: 04/12/2021 Published: 09/12/2021
The aim of this study is to develop a digital flipbook practikum guide of the sequence of service on course food and beverage service. Digital flipbook practical guide is much needed in practical learning because it contains multimedia elements which can be used personally by college students. This media is developed by research and development (RnD) method, employing 4D Thiagarajan, Semmel and Semmel 1974 model. The stages of this RnD study are define, design, develop, and desseminate. The result of this learning media consist 3 part is preliminary, core, and closing. this media has been validated by material expert and media expert, they value 82% for material which mean that it is very feasible and 88% for media which mean that it is very feasible. the average score of both this validation is 85% which is fall category very feasible. So it can be concluded that the digital flipbook practikum guide of the sequence of service is very feasible on course food and beverage service.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan Flipbook digital panduan praktikum sequence of service pada mata kuliah Tata Hidang. Flipbook digital Panduan praktikum sangat dibutuhkan dalam pembelajaran praktik karena memuat unsur multimedia yang memungkinkan digunakan secara mandiri oleh mahasiswa. Media ini dikembangkan dengan model research and development menggunakan model 4D Thiagarajan, Semmel dan Semmel tahun 1974.
Tahapan penelitian ini terdiri dari tahap define, design, develop, dan desseminate. Media pembelajaran yang dihasilkan terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup. Media pembelajaran ini telah divalidasi oleh ahli media dan ahli materi dengan nilai 82% untuk materi yang artinya sangat layak dan 88% untuk media yang artinya sangat layak. Rata-rata skor hasil validasi media dan materi adalah 85% yang berarti sangat layak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Flipbook digital Panduan praktikum seqeunce of service sangat layak digunakan dalam mata kuliah Tata Hidang.
INTRODUCTION
Pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan perserta didiknya untuk memiliki keahlian tertentu. Menurut Verawadina et al. (2019) pendidikan vokasi adalah pendidikan yang menghasilkan lulusan yang siap kerja dan memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Pendidikan vokasi terdiri dari pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sampai pendidikan tinggi yang memiliki dasar pembelajaran yaitu mengutamakan mempersiapkan tenaga kerja yang siap terjun ke dunia pekerjaan atau industri dengan memiliki keterampilan. Program Studi Pendidikan Tata Boga adalah salah satu pendidikan vokasi tingkat pendidikan tinggi yang memiliki visi untuk menyiapkan tenaga akademik dan profesional yang bermutu, bertanggung jawab, dan mandiri di bidang pendidikan tata boga formal dan non formal. Tata boga adalah ilmu yang mempelajari tentang seni dalam menyiapkan, memasak, dan menghidangkan makanan selain itu mempelajari tentang wirausaha, gizi dalam makanan dan Tata Hidang. Proses pembelajaran Tata Boga biasanya dilakukan di ruangan kelas dan laboratorium. Laboratorium digunakan untuk mata kuliah bidang keahlian, karena laboratorium beserta sarana dan prasarananya berfungsi sebagai tempat praktik mahasiswa dalam mengasah keterampilan dalam bidang jasa boga (Bakti & Gomo, 2017). Dalam industri jasa boga diperlukan sebuah kompetensi, salah satu kompetensi yang dibutuhkan didunia kerja bagi mahasiswa lulusan Tata Boga adalah melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) (Febriana, 2017).
Standar Operasional Prosedur (SOP) Food and Beverage (F&B) adalah salah satu materi yang dipelajari pada mata kuliah Tata Hidang. Tata Hidang adalah suatu cara menghidangkan makanan ataupun minuman kepada tamu dengan multi pelayanan seperti keramahan, kecepatan, dan juga ketelitian dalam melayani tamu
(Wahyuningsih, 2019), mata kuliah ini terdiri dari 2 tahap yaitu dasar dan lanjutannya. Pada mata kuliah Tata Hidang pelajaran yang dipelajari adalah Pengertian Tata Hidang, perkembangan Tata Hidang, jenis-jenis Tata Hidang, prinsip langkah-langkah Tata Hidang, restoran mise-en-place, jenis-jenis table set-up, tahapan pelayanan restoran, etika makan (table manner), penyajian minuman alkohol & non alkohol, serta praktik operasional restoran dari mulai persiapan hingga menutup restoran. Proses pembelajaran Tata Hidang biasanya dilakukan di laboratorium Tata Hidang, karena karakteristik perkuliahan Tata Hidang semestinya lebih banyak menekankan attitude dan skill, dari pada pengetahuan penalaran, dengan perbandingan teori 40% dan praktik 60% (Oka &
Winia, 2011). Berdasarkan hal tersebut maka laboratorium Tata Hidang memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Namun berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu dosen pengampu Tata Hidang Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta didapatkan bahwa pembelajaran Tata Hidang belum optimal salah satunya pada materi praktikum praktikum sequence of service.
Berdasarkan hal tersebut untuk mengoptimalkan pembelajaran diperlukan media pembelajaran agar pembelajaran Tata Hidang maksimal. Hasil analisis pendahuluan pada mata kuliah Tata Hidang media pembelajaran yang sering digunakan adalah powerpoint (95,3%), buku cetak (48,8%), video pembelajaran (30,2%), media real (30,2%), dan modul elektronik (2,3%). Media pembelajaran yang digunakan dalam mata kuliah Tata Hidang berdasarkan analisis pendahuluan memiliki beberapa kekurangan yaitu media cenderung monoton, dan kurang bervariatif karena media pembelajaran yang disajikan terlalu tekstual dan kurang interaktif.
Selain itu materi yang disajikan kurang menggambarkan langkah-langkah dalam praktikum sehingga mahasiswa seringkali merasa jenuh dan kurang berkonsentrasi. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi tujuan kompetensi yang ingin dicapai.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk membuat media bernama
“Panduan Praktikum Digital Sequence Of Service Pada Mata Kuliah Tata Hidang” dengan adanya media pembelajaran tersebut diharapkan dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih baik, dan membuat peserta didik lebih memahami materi praktikum. Menurut Oka & Winia (2011) untuk memperlancar pencapaian dari kompentensi yang telah ditetapkan pada mata kuliah Tata Hidang adalah dengan menggunakan modul.
Dalam proses pembelajarannya mahasiswa sudah memiliki buku pegangan, namun belum memiliki panduan praktikum untuk mata kuliah Tata Hidang. Buku tersebut terdiri dari materi dan tahapan-tahapan untuk praktikum, tetapi panduan praktikum yang terdapat dalam buku-buku paket bercampur dengan banyak materi pelajaran kurang efektif digunakan dalam kegiatan praktikum (Sundari, Rosidin, & Wahyudin, 2017). Panduan praktikum merupakan salah satu bahan ajar yang digunakan sebagai pedoman mahasiswa melaksanakan praktikum (Hidayah, 2014) selain itu menurut Rustaman (2003) petunjuk praktikum merupakan salah satu fasilitas yang dibutuhkan untuk memudahkan kegiatan pembelajaran di laboratorium sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Namun, sejak pandemi Covid 19 melanda, penggunaan modul cetak dirasa kurang mendukung kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan secara daring, hal ini dikarenakan modul cetak hanya berisi tulisan atau gambar saja, sehingga dinilai pembelajaran akan berjalan kaku dan menyulitkan bagi peserta didik ataupun mahasiswa yang belum mampu belajar secara mandiri khususnya untuk memvisualisasikan kegiatan praktikum, dengan demikian perlu adanya pengembangan modul dalam bentuk digital sehingga dapat menutup kekurangan dari modul cetak tersebut.Modul elektronik merupakan bentuk digital dari bahan ajar berupa modul yang dapat diakses melalui gawai tanpa batasan waktu dan tempat tertentu (Dzakwan, Murtinugraha, & Arthur, 2021).
Panduan praktikum dapat dikembangkan dengan hasil akhir cetak ataupun eloktronic book (E-Book), pada saat ini banyak sekali dijumpai penggunaan E-Book salah satunya jenis Flipbook digital.
Berdasarkan penelitian terdahulu tentang pengembangan buku praktikum yang dibuat oleh Trio Ageng Priyatno didapatkan hasil bahwa buku petunjuk praktikum yang dikembangkan telah layak untuk dipergunakan pada perkuliahan mikrobiologi sehingga dapat memudahkan kegiatan praktikum mikrobiologi (Prayitno, 2017).
Penggunaan media flipbook digital panduan praktikum sequence of service pada proses pembelajaran memiliki kelebihan antara lain dapat mempermudah mahasiswa dalam belajar mandiri dan meningkatkan motivasi dalam praktikum. Dengan demikian media flipbook digital panduan praktikum sequence of service dapat memberikan pengaruh terhadap pemahaman konsep dan pelakasanaan praktikum sehingga meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Hal tersebut didukung penelitian dari Neng Nenden Mulya Ningsih dan Dandan Luhur Saraswati yang menganalisis penerapan digital book menggunakan kvsoft maker dan didapatkan hasil terdapat pengaruh penggunaan digital book terhadap pemahaman konsep dan hasil belajar mahasiswa dari rata-rata 70 untuk kelas kontrol (gain ternormalisasi 0,4) menjadi 84 untuk kelas eksperimen (gain ternormalisasi 0,7) (Mulyaningsih &
Saraswati, 2017).
Pengembangan panduan praktikum dilakukan agar dapat membuat mahasiswa lebih aktif dan membantu
dikembangkan (Prayitno, 2017), karena hasil analisis kebutuhan didapatkan bahwa sebanyak 46,5% mahasiswa setuju dan 4,7% mahasiswa sangat setuju masih merasa kesulitan dalam mempelajari praktikum, oleh karena itu penting dikembangkan panduan praktikum berbasis flipbook, agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik karena memuat unsur multimedia (Hayati, Budi, & Handoko, 2015).
LITERATURE REVIEW
Flipbook
Flipbook atau digital book merupakan bentuk penyajian media belajar buku dalam bentuk virtual (Mulyaningsih
& Saraswati, 2017) yang halamannya dapat dibuka seperti membaca buku dimonitor (Hardiansyah, 2016).
Flipbook memiliki beberapa kelebihan diantaranya dapat menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk kata-kata, kalimat, gambar, dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga menarik perhatian siswa, pembuatannya mudah, dan harganya yang murah, mudah dibawa kemana-mana, dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa (Susilana
& Cahyani, 2008). Berbeda dengan E-book pada umumnya flipbook yang dibuat dengan software Flip PDF Corporate memiliki kelebihan lain yaitu aplikasi ini dapat membuat halaman buku yang interaktif dengan memasukkan multimedia seperti gambar, video dari Youtube, MP4, audio, video, hyperlink, kuis, flash, dan lain-lain (Builder, 2020).Kekurangan dari flipbook digital yaitu hanya bisa digunakan oleh sekolahyang memiliki fasilitas memadai serta keterampilan guru dan siswa baik dalambidang TIK (Aprilia et al., 2017). Selain itu media pembelajaran flipbook digitalhanya bisa digunakan secara individu karena media ini diakses menggunakangawai peserta didik masing-masing.
METHODS
Pengembagan media pembelajaran flipbook digital sequence of service dikembangkan dengan metode penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan.
Berdasarkan pengertian tersebut, kegiatan penelitian dan pengembangan dapat disingkat menjadi 4P (Penelitian, Perancangan, Produksi, dan Pengujian) (Sugiyono, 2019). Penelitian dan pengembangan ini dilakukan berdasarkan prosedur pengembangan model 4D oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel tahun 1974 karena setiap langkah dan tahap pengembangannya sangat cocok untuk mengembangkan dan menghasilkan sebuah produk berupa modul (Fattah, Wibawa, Akbar, & Herdianto, 2020).
Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu, define, design, develop, dan desseminate, Berikut merupakan prosedur pengembangan 4D oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel tahun 1974 :
Tahap Define (Pendefinisian)
a. Analisis awal-akhir (fronted analysis), kegiatan ini bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam mempelajari praktikum sequence of service sehingga dibutuhkannya pengembangan media pembelajaran flipbook digital panduan praktikum sequence of service.
Pada tahap ini akan dilakukan analisa awal terhadap kebutuhan bahan/media ajar untuk meningkatkan efektifitas mahasiswa dalam mempelajari praktikum sequence of service. Berdasarkan analisa tersebut didapatkan gambaran fakta dan harapan alternatif penyelesaian dalam proses pembelajaran praktikum sequence of service.
b. Analisis siswa (learner Analysis), kegiatan pada tahap ini adalah menganalisis karakteristik mahasiswa yang sesuai dengan rancangan dan pengembangan media pembelajaran flipbook digital panduan praktikum sequence of service. Analisa karakteristik dilakukan dengan memperhatikan latar belakang pengetahuan, perkembangan kognitif, dan pengalaman peserta didik.
c. Analisis tugas (ask analysis), analisis ini dilakukan dengan memperhatikan tugas-tugas yang diberikan dosen kepada peserta didik untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam pembelajaran praktikum sequence of service.
d. Analisis konsep (concept analisi)s, setelelah menganalisis awal-akhir, analisis peserta didik, dan analisis tugas dapat diketahui media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang sesuai, maka tahapan berikutnya adalah analisis konsep untuk mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara sistematis konsep-konsep yang relevan dengan hasil analisis.
e. Tujuan-tujuan instruksional khusus (specifying instructional objectives), tahapan ini dikenal juga dengan tahap spesifikasi tujuan pembelajaran karena pada kegiatannya dilakukan untuk mengonversi tujuan dari analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusus. Pada tahapan ini dapat dilihat dengan menganalisis Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
Tahap Design (Perancangan)
a. Mengonstruksi tes beracuan - kriteria (constructing criterion-referenced test). Penyusunan tes ini dilakukan untuk menghubungkan tahapan pendefinisian dengan tahapan perancangan. Hal yang dilakukan adalah menyusun kisi-kisi tes hasil pembelajaran sesuai dengan jenjang kognitif. Penyusunan kisi-kisi dianalisis dari tujuan pembelajaran dan analisis siswa.
b. Pemilihan media (media selection), pemilihan media dilakukan untuk membantu dan menentukan media pembelajaran yang tepat untuk materi praktikum sequence of service. Media pembelajaran yang dipilih adalah panduan praktikum berbasis flipbook digital hal ini dikarenakan flipbook memiliki kelebihan yaitu dapat memuat video, audio, gambar, test, dan unsur multimedia lainnya lalu dapat diakses dengan mudah sehingga dimungkinkan dapat efektif untuk peserta didik.
c. Pemilihan format (format selection), tahapan ini dilakukan dengan mengkaji format-format pembelajaran yang sudah ada lalu melakukan pemilihan strategi, pendekataan, metode belajar, dan sumber belajar untuk mengisi media pembelajaran yang akan dibuat.
d. Desain awal (initial design) pada tahapan ini akan dibuat rancangan awal untuk membuat media pembelajaran sebelum uji coba dilaksanakan. Rancangan awal terdiri dari Gambaran Besar Isi Media (GBIM), Jabaran Materi (JM) dan story board.
Tahap Develop (Pengembangan)
Validasi ahli, pada tahap ini media pembelajaran yang sudah jadi akan divalidasi oleh ahli sesuai dengan bidangnya yaitu ahli media dan ahli materi. Proses ini akan meminta saran, masukan serta penilaian terhadap media yang dikembangkan. Saran, masukan, dan penilaian akan dijadikan dasar untuk memperbaiki media pembelajaran sehingga layak menjadi media pembelajaran. Penelitian ini dibatasi hanya sampai tahap validasi media dan materi tidak sampai uji coba peserta didik.
Tahap Dessiminate (Penyebaran)
Tahapan dessiminate adalah tahapan penyebaran yang dilakukan untuk menyebarluaskan produk final yang sudah dibuat dan telah melewati tahap validasi ahli dan uji coba. Tahap ini terdiri dari 3 fase yaitu :
a. Pengujian validasi (validation testing), panduan praktikum berbasis flipbook digital materi praktikum sequence of service yang sudah dikembangkan siap diimplentasikan dan disebarluaskan ke dalam proses pembelajaran mata kuliah Tata Hidang materi sequence of service.
b. Pengemasan (packing), media pembelajaran yang sudah jadi akan dikemas dalam bentuk folder Zip. atau tautan yang menghubungkan ke WEB agar dapat dimudah diakses oleh peserta didik.
c. Diffusion and adaptasion, tahapan ini dilakukan agar media pembelajaran yang telah dibuat dapat dimanfaatkan oleh orang lain dan diadopsi dalam proses pembelajaran.
RESULTSANDDISCUSSIONS Tahap Define (pendefinisian)
Dalam penelitian ini tahap Define (Pendefinisian) dilakukan dengan menganalisis kebutuhan awal, menganalisis mahasiswa, dan menganalisis tugas. Analisis mahasiswa dan kebutuhan awal dilakukan dengan menyebarkan angket online berbantuan google form dan didapatkan hasil bahwa mahasiswa memerlukan media pembelajaran berupa panduan praktikum berbasis multimedia yang dapat diakses secara mandiri melalui gawai ataupun laptop, hasil analisis mahasiswa menunjukan bahwa hanya 7% mahasiswa Pendidikan Tata Boga yang memiliki latar belakang SMK jurusan Boga sehingga sangat diperlukannya panduan praktikum sequence of service. Selain itu jika dilihat dari nilai praktik mendapatkan nilai rata-rata pada semester 109 yaitu 78.26, pada semester 110 rata-rata nilai praktikum 74.35, dan pada semester 111 rata-rata nilai praktikum 79.83. Selanjutnya dilakukan analisis tugas, hasil analisis tugas mengacu pada kurikulum Tata Hidang Program Studi Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Jakarta tahun 2021 yaitu dengan menganalisis Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Berdasarkan hal tersebut maka akan dilakukan tahap analisis konsep dan didapatkan materi yang dimasukkan kedalam panduan praktikum sequence of service yaitu konsep pelayanan, teknik dasar keterampilan pramusaji (taking order, teknik membawa piring, teknik memperlakukan gelas, crumbing down, changing the asktray, handling serving food and fork (clamp), carryng tray, handling wine bottle and serving wine, teknik serving food and break up, teknik clear up) dan tahapan sequence of service. Tahap akhir dari tahap pendefinisian yaitu menganalisis RPS untuk menyusun tujuan intruksional khusus.
Tahap Design (perancangan)
Tahap design dilakukan dengan menyusun kisi-kisi tes sebagai acuan dalam pembuatan materi panduan praktikum sequence of service. Selanjutnya adalah pemilihan media, media yang dipilih adalah flipbook digital karena flipbook digital dapat diakses menggunakan handphone atau gawai baik secara online ataupun offline, selain itu media pembelajaran panduan praktikum memiliki kelebihan dapat memuat gambar, audio, dan link sehingga lebih
menggunakan handphone ataupun gawai baik secara offline maupun online dan layout media pembelajaran akan dapat menyeseuaikan dengan handphone ataupun gawai pengguna. Tahap terakhir dari tahap design adalah pembuatan Gambaran Besar Isi Media (GBIM), Jabaran Materi (JM) dan story board.
Tahap Develop (pengembangan)
Pada tahap pengembangan dilakukan pembuatan produk sesuai dengan GBIM, JM, dan storyboard yang selanjutnya akan divalidasi dan direvisi media pembelajarannya sesuai dengan saran dan masukan validator.
Pembuatan panduan praktikum sequence of service meliputi pembuatan materi, cover, belakang cover, footer untuk halaman, audio untuk conversation, dan melakukan pemotretan langkah-langkah praktikum sequence of service.
Berikut merupakan hasil media pembelajaran yang sudah dikembangkan
Figure 1. Cover Flipbook Digital Panduan Praktikum Sequence Of Service
Figure 2. Bagian isi Flipbook Digital Panduan Praktikum Sequence Of Service
Figure 3. Bagian isi conversation Panduan Praktikum Sequence Of Service
Panduan praktikum yang sudah dikembangkan telah divalidasi oleh ahli media dan materi dengan memperhatikan beberapa aspek dan mendapatkan hasil:
Table 1. Hasil Validasi Kelayakan Media
Aspek Indikator Hasil
Penilaian Desain sampul
buku
a. Tata letak (layout) sampul 5
b. Tipologi sampul 4,3
c. Ilustrasi sampul 5
d. Detail dan komposisi warna
sampul 4
Desain isi buku
a. Tata letak isi buku 4
b. Tipografi isi buku 5
c. Ilustrasi isi buku 5
d. Variasi huruf 4
e. Susunan teks 4
Karakeristik
media a. Stand alone 4
b. Adaftif 5
Kemudahan penggunaan, navigasi, dan audio
a. Kemudahan penggunaan media
(user friendly) 5
b. Ketepatan fungsi navigasi 3
c. Pengoperasian media 4
d. Kejelasan suara 4
Total 65,3
Nilai validasi yang telah diperoleh kemudian dikonversi menjadi persen menggunakan rumus Arikunto tahun 2009 dalam (Ernawati, 2017), yaitu:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 (%) = 65,3 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 (%) = 87% 75
Table 2. Hasil Validasi Kelayakan Materi
Aspek Indikator Hasil
Penilaian Kesesuaian materi
dengan media
a. Sesuai dengan tujuan pembelajaran 4 b. Sesuai dengan karakteristik
mahasiswa 4
c. Sesuai dengan fasilitas yang ada 4
Materi
a. Kesesuaian dengan teori 4 b. Kesesuaian dengan kebutuhan 4 c. Mendukung materi pelajaran 4
d. Representasi isi 4
e. Kejelasan materi 4
Figure 4. Belakang cover Panduan Praktikum Sequence Of Service
g. Kedalaman materi 4
h. Kontekstual 4
i. Terdapat soal-soal 4
j. Terdapat rangkuman 4
k. Terdapat instrumen penilaian 4 l. Terdapat umpan balik atas penilaian
mahasiswa 4
m. Daftar pustaka/ referensi materi 4
n. Glosarium 5
Manfaat
a. Membantu proses pembelajaran 4
b. Memperjelas materi 4
c. Meningkatkan motivasi belajar 4 d. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
dan tenaga 4,5
Total 85
Hasil yang diperoleh kemudian dikonversi menjadi persen menggunakan rumus Arikunto tahun 2009 dalam (Ernawati, 2017), dan didapatkan hasil:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 (%) = 85 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 (%) = 81% 105
Flipbook digital Panduan praktikum sequence of service telah divalidasi oleh dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta yaitu dosen pengampu mata kuliah Tata Hidang sebagai validator ahli materi dan ahli media adalah dosen Tata Rias. Berdasarkan hasil validasi didapatkan 87% untuk ahli media dan 81% untuk materi atau dengan rata-rata 85% yang berarti panduan praktikum sequence of service sangat layak digunakan dalam pembelajaran Tata Hidang. Selanjutnya berdasarkan masukkan dari ahli materi, dilakukan revisi dengan menambahkan beberapa ilustrasi yang mendukung tahapan sequence of service.
Tahap Dessiminate (Penyebaran)
Setelah media sudah divalidasi dan direvisi tahapan berikutnya adalah mengimplementasikan dan memproses dalam pembelajaran. Media pembelajaran dikemas dalam folder Zip. untuk diunduh dan diakses secara off;ine serta tautan agar dapat diakses secara online agar media pembelajaran dapat diadaptasi dalam proses pembelajaran.
CONCLUSIONS
Flipbook digital panduan praktikum sequence of service adalah panduan praktikum untuk melakukan tahapan pelayanan restoran dari tamu datang sampai tamu meninggalkan restoran. Flipbook digital panduan praktikum sequence of service terdiri dari beberapa bagian yaitu: a) bagian pendahuluan yang terdiri dari cover buku, kata pengantar, dan daftar isi; b)Bagian inti yang terdiri topik dan tujuan praktikum, dasar teori prosedur melayani tamu di restoran, perlengkapan praktikum, prosedur praktikum, dan lembar pengamatan praktikum. Pada bagian inti akan disajikan dengan menggunakan teks, gambar real, dan audio; c)Bagian Penutup terdiri dari resume materi, evaluasi akhir, daftar pustaka dan glosarium.
Hasil uji coba validasi oleh ahli materi didapatkan hasil 81% dengan kategori sangat layak, dan 87% oleh ahli media dengan kategori sangat layat. Rata-rata hasil uji validasi adalah 85% yang berarti Flipbook digital panduan praktikum sequence of service sangat layak digunakan dalam pembelajaran Tata Hidang.
REFERENCES
Aprilia, T., Sunardi, S., & Djono, D. (2017). Penggunaan Media Sains Flipbook dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Teknodika, 15(2), 75. https://doi.org/10.20961/teknodika.v15i2.34749
Bakti, T. S., & Gomo, M. A. P. (2017). Kesesuaian Laboratorium Sebagai Sumber Belajar Di Prodi Tata Boga.
Teknologi Dan Kejuruan: Jurnal Teknologi, Kejuruan, Dan Pengajarannya, 40(2), 169–180.
https://doi.org/10.17977/um031v40i22017p169 Builder, F. (2020). FlipBuilder.
Dzakwan, N., Murtinugraha, R. E., & Arthur, R. (2021). Efektivitas Penggunaan E-Modul Pada Mata Kuliah Statistika Di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.
Risenologi : Jurnal Sains, Teknologi, Sosial, Pendidikan, Dan Bahasa, 6 No. 1b(Vol. 6 No. 1b (2021): CASTLE:
Conference on Social, Science, Technology, Language and Education Research), 70–77.
https://doi.org/https://doi.org/10.47028/j.risenologi.2021.61b.249
Fattah, A. A., Wibawa, A. P., Akbar, M. I., & Herdianto, R. (2020). Pengembangan Modul Sosioteknologi Informatika Berbasis CDIO. Belantika Pendidikan, 3(2), 75–82. https://doi.org/10.47213/bp.v3i2.89 Hayati, S., Budi, A. S., & Handoko, E. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Flipbook Fisika untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik. Prosiding Seminar Nasional Fisika (e-Jurnal) SNF2015, IV, 49–54.
Hidayah, F. F. (2014). Karakteristik Panduan Praktikum Kimia Fisika Bervisi-Sets Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan Sains Universitas Muhammadiyah Semarang, 02(01), 20–25.
Mulyaningsih, N. N., & Saraswati, D. L. (2017). Penerapan Media Pembelajaran Digital Book Dengan Kvisoft Flipbook Maker. JPF Jurnal Pendidikan Fisika, V(1), 25–32.
Oka, I. M. D., & Winia, I. N. (2011). Pengembangan Modul Pembelajaran Tata Hidangan Berbasis Multimedia Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Program Studi Perhotelan Politeknik Negeri Bali (Persepsi Mahasiswa Terhadap Modul Tata Hidangan). 133–144.
Prayitno, T. A. (2017). Pengembangan Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Program Studi Pendidikan Biologi.
Biota, 3(1), 31. https://doi.org/10.19109/biota.v3i1.1041
Rustaman, N. (2003). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sundari, Rosidin, U., & Wahyudin, I. (2017). Pengembangan Panduan Praktikum IPA SMP Berbasis Model Collaborative Teamwork Learning. Jurnal Pembelajaran Fisika, 5 (3).
Susilana, R., & Cahyani, C. (2008). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung:
Wacana Prima.
Verawadina, U., Jalinus, N., & Asnur, L. (2019). Kurikulum Pendidikan Vokasi Pada Era. Jurnal Pendidikan, 20(1), 82–90.
Wahyuningsih, S. (2019). Pengaruh Tenaga Tata Hidang Pariwisata Terhadap Kualitas Pelayanan Di Hotel. STP Mataram, 13(May), 1–9.