• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DALAM UPAYA MENINGKATKAN SIKAP KEMANUSIAAN SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DALAM UPAYA MENINGKATKAN SIKAP KEMANUSIAAN SISWA."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS: 1086/UN.40.2.2/PL/2013

PERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH

REMAJA (PMR) DALAM UPAYA MENINGKATKAN SIKAP

KEMANUSIAAN SISWA

(Studi Deskriptif Analitis di SMK Negeri 12 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh:

VENTY FATIMAH

0901046

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

PERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH

REMAJA (PMR) DALAM UPAYA MENINGKATKAN SIKAP

KEMANUSIAAN SISWA

(Studi Deskriptif Analitis di SMK Negeri 12 Bandung)

Oleh Venty Fatimah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Venty Fatimah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

VENTY FATIMAH

PERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH

REMAJA (PMR) DALAM UPAYA MENINGKATKAN SIKAP

KEMANUSIAAN SISWA

(Studi Deskriptif Analitis di SMK Negeri 12 Bandung)

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Dr. Muhammad Halimi, M.Pd NIP. 19580605 198803 1 001

Pembimbing II

Dr. Hj. Komala Nurmalina, M.Pd NIP. 1303452500

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

(4)

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari, Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2013

Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung

Panitia ujian terdiri dari :

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji : 3.1

Dr. Prayoga Bestari, M.Si NIP. 1975414 200501 1 001

3.2

Drs. Rahmat, M.Si

NIP. 19580915 198603 1 003

3.3

(5)

ABSTRAK

VENTY FATIMAH (0901046). PERANAN KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DALAM UPAYA MENINGKATKAN SIKAP KEMANUSIAAN SISWA (Studi Deskriptif Analitis di SMK Negeri 12 Bandung)

(6)

disarankan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dapat dikembangkan lagi sebagai upaya untuk meningkatkan rasa kemanusiaan siswa.

ABSTRACT

VENTY FATIMAH (0901046). THE ROLE OF AN EXTRACURRICULAR ACTIVITY PALANG MERAH REMAJA (PMR) IN EFFORTS TO IMPROVE THE ATTITUDE OF HUMANITY STUDENTS (The Study of Descriptive Analytical in SMK Negeri 12 Bandung)

(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

1. Tujuan Umum ... 5

2. Tujuan Khusus ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Teoritis ... 6

2. Manfaat Praktis ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan Umum Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) ... 9

1. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 9

a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler ... 9

b. Karakteristik Kegiatan Ekstrakurikuler... 11

2. Palang Merah Remaja (PMR) ... 14

a. Keterkaitan Antara Palang Merah Remaja (PMR) Dengan Palang Merah Indonesia (PMI) ... 14

b. Pengertian Palang Merah Remaja (PMR) ... 17

c. Keanggotaan Palang Merah Remaja (PMR) ... 17

d. Kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) ... 23

B. Tinjauan Umum Tentang Sikap Kemanusiaan ... 25

1. Sikap ... 25

a. Pengertian Sikap... 25

b. Komponen Sikap ... 27

c. Pembentukan Sikap ... 27

2. Kemanusiaan ... 27

a. Pengertian Kemanusiaan ... 30

b. Kesadaran Kemanusiaan ... 31

c. Karakteristik Kemanusiaan ... 31

d. Nilai-nilai Kemanusiaan... 32

(8)

C. Kaitan Antara Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja

(PMR) Dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 34

1. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 34

a. Pengertian Pendidikan ... 34

b. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 37

c. Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 39

d. Paradigma Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 42

2. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Dan Kegiatan Ekstrakurikuler (Pendidikan Karakter) ... 43

BAB III METODE PENELITAN ... 45

A. Pendekatan Dan Metode Penelitian ... 45

1. Pendekatan Penelitian ... 45

2. Metode Penelitian... 46

B. Lokasi Dan Subjek Penelitian ... 47

1. Lokasi Penelitian ... 47

2. Subjek Penelitian ... 48

C. Prosedur Penelitian... 49

1. Tahap Pra Penelitian ... 49

2. Tahap Perizinan Penelitian ... 49

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 50

D. Teknik Pengumpulan Data ... 51

1. Observasi Atau Pengamatan ... 51

2. Wawancara ... 52

3. Studi Dokumentasi ... 53

4. Studi Literatur ... 54

E. Pengujian Keabsahan Data Subjek Penelitian... 54

1. Uji Credibility (Validitas Internal) ... 54

a. Memperpanjang Pengamatan ... 55

b. Meningkatkan Ketekunan Dalam Penelitian ... 55

c. Triangulasi Data ... 55

1) Triangulasi Sumber ... 56

2) Triangulasi Teknik ... 56

3) Triangulasi Waktu ... 56

d. Analisis Kasus Negatif ... 56

e. Menggunakan Bahan Referensi ... 57

f. Mengadakan Membercheck ... 57

2. Transferability (Validitas Eksternal) ... 57

3. Dependability (Reliabilitas) ... 58

4. Confirmability (Obyektivitas) ... 58

F. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ... 58

1. Reduksi Data ... 60

2. Display Data ... 60

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 62

1. Sejarah SMK Negeri 12 Bandung ... 62

2. Profil SMK Negeri 12 Bandung ... 63

3. Visi, Misi Dan Kebijakan Mutu SMK Negeri 12 Bandung ... 63

a. Visi SMK Negeri 12 Bandung ... 63

b. Misi SMK Negeri 12 Bandung ... 64

c. Kebijakan Mutu SMK Negeri 12 Bandung ... 64

4. Sarana Prasarana SMK Negeri 12 Bandung ... 65

5. Struktur Organisasi SMK Negeri 12 Bandung... 66

6. Data Peserta Didik SMK Negeri 12 Bandung... 67

7. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 68

8. Sejarah Singkat Palang Merah Remaja (PMR) SMK Negeri 12 Bandung ... 69

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 70

1. Hasil Observasi ... 70

2. Hasil Wawancara ... 70

a. Pemahaman Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) ... 71

b. Materi Dan Program Apa Saja Yang Diberikan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa ... 78

c. Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa ... 83

d. Yang Menjadi Permasalahan Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) ... 88

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 94

1. Pemahaman Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) ... 94

2. Materi Dan Program Apa Saja Yang Diberikan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa ... 100

3. Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa ... 106

4. Yang Menjadi Permasalahan Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) ... 109

BAB V PENUTUP ... 114

A. Kesimpulan ... 114

1. Kesimpulan Umum ... 114

2. Kesimpulan Khusus ... 114

B. Saran ... 115

(10)

2. Bagi Pembina Ekstrakurikuler PMR ... 116

3. Bagi Pelatih Ekstrakurikuler PMR ... 116

4. Bagi Orang Tua ... 117

5. Bagi Siswa ... 117

6. Kepada Jurusan PKn Universitas Pendidikan Indonesia ... 117

7. Kepada Peneliti Selanjutnya ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 119

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 12 Bandung Tahun Pelajaran

2012/2013 … ... 66 Tabel 4.2 Data Peserta Didik SMK Negeri 12 Bandung Tahun Pelajaran

2012/2013 ... 68 Tabel 4.3 Triangulasi Sumber Hasil Penelitian Pemahaman Siswa Terhadap

Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) ... 77 Tabel 4.4 Triangulasi Teknik Hasil Penelitian Materi Dan Program Yang

Diberikan Kegiatan Esktrakurikuler Palang Merah Remaja

(PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa ... 82 Tabel 4.5 Triangulasi Teknik Hasil Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Palang

Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap

Kemanusiaan Siswa ... 87 Tabel 4.6 Triangulasi Sumber Hasil Penelitian Permasalahan Dalam Upaya

Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa Dalam Kegiatan

Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) ... 93 Tabel 4.7 Program Kerja Palang Merah Remaja (PMR) SMK Negeri 12

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Manusia adalah makhluk sosial, seperti yang dikemukakan Aristoteles (Budiyanto, 2004: 3) „Manusia adalah zoon piliticon atau makhluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia.‟ Dalam hidup, manusia perlu berinteraksi dengan orang lain dan dengan lingkungannya.

Tujuan manusia dalam bersosialisasi secara esensial yaitu untuk mengantarkan manusia pada kebutuhan dan tuntutan agar manusia dapat terus bertahan hidup. Sifat tersebut timbul karena manusia adalah makhluk yang selalu diliputi berbagai kebutuhan atau keinginan dalam hidupnya, baik kebutuhan material maupun non-material. Melalui kebutuhan-kebutuhan tersebut manusia dihadapkan pada situasi yang mengharuskan dirinya untuk bermasyarakat.

Ketika manusia terjun langsung dalam kehidupan masyarakat, tentunya tidak mudah, ada hak dan kewajiban yang harus ditaati maupun dilaksanakan oleh setiap warga negara agar tercipta kehidupan masyarakat yang aman dan tentram. Tanpa adanya kesadaran dari setiap orang, aturan apapun tidak akan berjalan dengan baik. Disini pendidikan menjadi sarana dalam menjembatani ketika seseorang akan terjun langsung ke dunia masyarakat.

Pendidikan merupakan lembaga sosial antara manusia serta interaksi sosial. Secara sosiologis pendidikan bertujuan untuk memampukan manusia dalam bersosialisasi secara efektif dan efisien. Kemampuan bersosialisasi secara efektif dan efisien merupakan nilai penting pada lembaga pendidikan. Seperti dikemukakan Daoud Joesoef (Zubaedi, 2011: 279), bahwa „Esensi pendidikan adalah proses yang membiasakan manusia sedini mungkin untuk mempelajari, mamahami, menguasai, dan menerapkan nilai-nilai yang disepakati bersama sehingga berguna bagi individu, masyarakat, bangsa dan negara.‟

(13)

2

Pendidikan Nasional Pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan mejadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan memang dirasakan sangat penting pada dewasa ini, bukan hanya sebagai tempat agar dapat bersosialisasi yang baik dengan orang lain, tetapi pendidikan juga mempersiapkan generasi baru yang berkualitas yang akan hidup di situasi yang baru pula. Tapi hal ini sering mendapat hambatan dalam prakteknya, gererasi muda justru banyak yang terjerumus pada hal-hal negatif. Maka dari itu harus ada pendidikan yang berusaha membina nilai dan membentuk karakter. Dan salah satu tujuan pendidikan yaitu pendidikan sebagai penegakkan nilai. Pendidikan sebagai penegakkan nilai diharapkan dapat memberdayakan peserta didik menjadi warga negara yang baik (to be good citizenship) yang sadar akan tanggungjawabnya dan berpartipasi aktif kepada kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di Indonesia wacana pendidikan nilai secara kulikuler ada dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Nilai yang terdapat dalam PKn diantaranya nilai budi pekerti, cinta tanah air, keberagamaan, demokrasi, dan lain sebagainya. Nilai tersebut merupakan nilai-nilai yang harus dimiliki setiap siswa untuk menjadi warga negara yang baik dan cerdas. Warga negara yang baik dan cerdas tentunya

yang memiliki nilai-nilai luhur Pancasila.

(14)

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai tentunya berkesinambungan dengan kegiatan siswa di luar proses belajar mengajar, salah satunya yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler PMR. Kegiatan ekstrakurikuler PMR bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan rasa kemanusiaan. Nilai kemanusiaan yang ingin ditingkatkan sesuai dengan sila kedua Pancasila yaitu

“Kemanusiaan yang adil dan beradab”.

Dalam materi dasar pelatihan PMR Wira dan Madya Palang Merah Indonesia (2006: 16) yang menjadi tujuan umum PMR yaitu:

a. Berbakti kepada masyarakat.

b. Mempertinggi keterampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan.

c. Mempererat persahabatan nasional/internasional.

Sejalan dengan penjelasan di atas maka kegiatan ekstrakurikuler PMR tidak bisa terlepas dari perannya yang mulia yaitu untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara serta menjalin persahabatan antar satu dengan yang lain dibidang sosial untuk kesehatan serta kebersihan. Di sekolah kegiatan ektrakurikuler PMR banyak berpartisipasi dalam kegiatan amal, seperti penggalangan dana untuk korban bencana, membantu kegiatan donor darah, dan lain sebagainya. Semua yang itu dilakukan atas dasar rasa kemanusiaan.

Al Marsudi (2008: 52) mengatakan, bahwa “Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yakni makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki potensi pikir, rasa, karsa, dan cipta.” Maka dari itu perlakuan manusia terhadap sesamannya harus sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan fitrahnya, bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia harus hormat terhadap sesamanya, tidak memandang rendah atau merendahkan, apalagi menginjak-nginjak dan memperbudak sesamanya, karena dihadapan Tuhan status manusia sama, sedang yang membedakan hanyalah ketakwaan terhadap Tuhan, sehingga sikap dan perilakunya harus mencerminkan manusiawi.

(15)

4

hal ini juga untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan PMR siswa mampu meningkatkan sikap kemanusiaannya. Siswa mempunyai sikap saling pengertian, kerjasama dan menciptakan perdamaian dalam kehidupannyannya sehari-hari.

Begitu pentingnya peningkatan sikap kemanusiaan yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR, yang berguna untuk mewujudkan tujuan dari PKn yaitu untuk menjadikan warga negara yang baik yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Maka dari itu penulis bermaksud meneliti tentang: “Peranan

Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya

Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pendidikan bukan saja menekankan untuk mencari ilmu pengetahuan melalui kegiatan belajar mengajar saja, tetapi di sini peran kegiatan ekstrakurikuler di sekolah juga sangat penting untuk meningkatkan semangat kreatifitas dan bakat siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler PMR diharapkan siswa mempunyai soft skill yang baik, dan berguna ketika mereka hidup dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun ketika mereka terjun langsung ke masyarakat. PKn merupakan pendidikan yang mengembangkan pendidikan nilai, yang berfungsi membentuk karakter siswa. Pendidikan nilai di sini tentunya sesuai dengan jiwa luhur Pancasila. Pendidikan nilai bisa dikembangkan melalui kegiatan eksrakurikuler PMR. Kegiatan ekstrakurikuler PMR berupaya untuk membina karakter siswa agar memiliki jiwa rela berkorban, kesetiakawanan sosial, kepemimpinan dan lain sebagainya. Anggota ini PMR dididik, dilatih, dan dibina menjadi manusia yang berkeprimanusiaan. Oleh karena itu, kegiatan ekstrakurikuler PMR diharapkan dapat meningkatkan sikap kemanusiaan siswa. Sikap kemanusiaan siswa merupakan pendidikan nilai yang membentuk karakter siswa sesuai dengan tujuan PKn dalam membentuk warga negara yang baik (to be good citizenship).

Maka permasalahan pokok dari penelitian yang akan di kaji yaitu

(16)

Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa”. Untuk lebih memudahkan pembahasan hasil penelitian, maka masalah pokok tersebut penulis jabarkan dalam bentuk sub-sub masalah, sebagai berikut:

1. Bagaimana pemahaman siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR)?

2. Materi dan program apa saja yang diberikan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam upaya meningkatkan sikap kemanuisaan siswa?

3. Bagaimana peran kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam upaya meningkatkan sikap kemanusiaan siswa?

4. Apa saja yang menjadi permasalahan dalam upaya meningkatkan sikap kemanusiaan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR)?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian mengenai “Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap

Kemanusiaan Siswa” adalah:

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memperoleh gambaran tentang sejauh mana peranan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam upaya meningkatkan sikap kemanusiaan siswa.

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memperoleh gambaran tentang:

a. Pemahaman siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR).

(17)

6

c. Peran kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam upaya meningkatkan sikap kemanusiaan siswa.

d. Permasalahan yang ada dalam upaya meningkatkan sikap kemanusiaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) ini.

D. Manfaat Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis berharap agar setelah penelitian ini selesai dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengembangkan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR), terutama yang berkenaan dengan upaya meningkatkan sikap kemanusiaan siswa.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Bagi siswa, khususnya bagi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pedoman dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari yang syarat dengan nilai-nilai kebajikan terutama sikap kemanusiaan ini serta dapat melihat nilai guna dari kegiatan ini untuk bekal dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Bagi lembaga pendidikan, khususnya sekolah formal dalam memberi masukan tentang pentingnya sikap kemanusiaan kepada siswa baik dalam pelajaran di kelas maupun diluar kelas.

c. Bagi pembaca, dapat dijadikan wawasan dalam kehidupan sehari-hari bahwa sikap kemanusiaan ini sangat penting dipupuk agar kehidupan ini berjalan dengan serasi dan selaras.

(18)

E. Struktur Organisasi Skripsi

1. Bab I Pendahulan

Bab I ini berisi tentang uraian mengenai:

a. Latar belakang masalah, menjelaskan alasan mengapa masalah tersebut diteliti, pentingya masalah itu diteliti dan pendekatan untuk mengatasi masalah tersebut baik dari sisi teoritis maupun praktis.

b. Identifikasi dan perumusan masalah, berisi rumusan dan analisis masalah sekaligus identifikasi variabel-variabel penelitian beserta definisi opersionalnya.

c. Tujuan penelitian, menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian.

d. Manfaat penelitian, bisa dilihat dari salah satu atau beberapa aspek, misalnya dari segi teori, segi kebijakan, segi praktik, dan segi isu serta aksi sosial.

e. Struktur organisasi skripsi, berisi rincian tentang uraian urutan penulisan dari setiap bab dan bagian skripsi mulai Bab I hingga Bab terakhir.

2. Bab II Kajian Pustaka

Kajian pustaka berisi mengenai konsep-konsep utama dan turunannya dalam bidang yang dikaji, penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, serta posisi teoritik peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti, yang diturunkan dalam subjudul.

3. Bab III Metode Penelitian

(19)

8

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada Bab IV ini berisi tentang pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian merupakan cara atau langkah-langkah dengan tata urutan yang terarah dan sistematis agar dapat dicapai pengetahuan yang benar. Mengingat pentingnya hasil penelitian sebagai suatu upaya yang ingin dicapai untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, maka penelitian harus memenuhi beberapa syarat metode ilmiah, menurut kerangka yang sistematis dan terprogram. Hal ini dilakukan agar hasil penelitian dapat menentukan objektivitas hasil penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dipilih karena didasarkan oleh pola kerja metode yang dikemukakan pendekatan tersebut. Menurut Moleong (2010: 6), mengemukakan bahwa:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tidakan, dll, secara horistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai ,metode alamiah.

Penelitian kualitatif lebih menekankan pada semua aspek yang ada dalam diri manusia sebagai subjek penelitaian dalam kehidupannya. Hal ini bisa diteliti oleh alat indra, baik melalui perilakunya maupun hasil pemikirannya. Seperti dikemukakan Suwandi dan Basrowi (2008: 20), bahwa “Penelitian kualitatif sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lain.”

(21)

46

Dalam penelitian ini, penulis merupakan instrumen penting yang berusaha mengungkapkan data secara mendalam dan akurat dengan dibantu teknik pengumpulan data lainnya. Seperti dikemukakan Sugiyono (2011: 222), bahwa:

Peneliti kualitatif sebagai human instrumen, berfungsi mendapatkan fokus penelitian, memilih informasi sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analiasis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Adapun tujuan dipilihnya penelitian kualitatif ini, yaitu untuk memahami fenomena-fenomena sosial yang terjadi dari sudut pandang partisipan. Dimana partisipan adalah orang-orang yang diwawancarai dan diobservasi untuk memberikan data yang mendukung dengan penelitian. Menurut Miles dan Huberman (Arikunto, 2010: 22) „Metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam dan dapat dipertanggungjawabkan.‟

Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini karena sesuai dengan keterkaitan masalah yang di kaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar alamiahnya dan berusaha untuk mengumpulkan informasi secara mendalam tentang “Peranan Kegiatan Esktrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa.”

2. Metode Penelitian

Metode penelitian sangat penting dalam penelitian, guna mendapatkan jawaban-jawaban atas maksud dari penelitiannya tersebut. Berikut pendapat Masyhuri dan Zainuddin (2008: 151) mengenai pengertian metode:

(22)

Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode deskriptif karena berkenaan dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung dan berkenaan dengan kondisi masa sekarang. Seperti dikemukakan Suwandi dan Basrowi (2008: 28) “Desktiptif merupakan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.”

Metode ini sangat cocok digunakan dalam penelitian ini karena penulis mendapatkan gambaran yang jelas dan akurat mengenai permasalahan yang diteliti. Metode deskriptif ini hanya berupa kata-kata dan gambaran.

Pengertian metode deskriptif lebih ditegaskan lagi oleh Best (Sukardi, 2003: 157) bahwa „Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya.‟

Dalam metode deskriptif ini objek yang diteliti tidak dibuat-buat dengan alasan apapun. Objek penelitian ini bersifat alamiah atau dibiarkan sesuai dengan keadaannya sekarang.

Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitis. Dalam penelitian studi deskriptif analitis, peneliti mengumpulkan sebanyak-banyaknya data dengan melalui berbagai teknik yang disusun secara sistematis untuk mencari data hasil penelitian yang sempurna. Penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode studi deskriptif analitis karena, ingin memperoleh gambaran yang nyata dan bukan ingin menguji hipotesis, yang sesuai dengan sifat masalah serta tujuan penelitian yang ingin diperoleh mengenai “Peranan Kegiatan Esktrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa.”

B. Lokasi Dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

(23)

48

Adapun yang menjadi dasar pertimbangan dipilihnya sekolah tersebut sebagai lokasi serta subjek dalam penelitian ini antara lain, karena kegiatan ekstrakulikuler PMR di SMK Negeri 12 Bandung ini aktif dilaksanakan setiap dua kali dalam seminggu. Dan PMR di SMK Negeri 12 Bandung ini sering menjadi juara dalam beberapa lomba yang diselenggarakan sekota Bandung. Hal ini bisa dilihat ketika peneliti mengadakan observasi ke sekolah, yaitu dari antusias dan dedikasi yang tinggi setiap anggota PMR. Selain itu kegiatan PMR di SMK Negeri 12 Bandung tidak hanya di dalam kelas saja, tetapi di praktekan setiap upacara bendera sebagai tim pertolongan pertama. Tidak hanya itu PMR di SMK Negeri 12 Bandung pada 27 April mengadakan donor darah. Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang mulia ini peneliti tertarik meneliti tentang “Peranan Kegiatan Esktrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa.”

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel bertujuan (purpose sampling) yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan ini didasarkan pada orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan sehingga pengambilan sampel ini ditentukan oleh adanya pertimbangan informasi.

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini sebanyak 13 orang yang terdiri dari satu pembina PMR, satu guru PKn, satu pelatih, dan 10 anggota PMR di SMK Negeri 12 Bandung, yang diklasifikasikan berdasarkan pendidikan, umur, tugas dan perannya. Mereka dipilih karena dinilai menguasai dan memahami kegiatan yang sedang diteliti, mereka orang yang ada dan terlibat dalam kegiatan yang sedang diteliti dan mempunyai waktu untuk diteliti.

(24)

C. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian mengenai “Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa” ada tiga tahap yang dilalui yaitu, tahap pra penelitian, tahap perizinan penelitian, dan tahap pelaksanaan penelitian. Prosedur penelitian ini dilaksanakan agar penelitian ini efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berikut ini uraian dari ketiga tahap tersebut:

1. Tahap Pra Penelitian

Tahap pra penelitian ini dilakukan sebelum penulis terjun langsung melaksanakan penelitian tersebut. Gunanya tahap pra penelitian ini agar penulis bisa menyusunan rancangan penelitian, pertimbangan masalah penelitian, lokasi penelitian dan pengurus perijinan penelitian. Sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar ketika proses kegiatan penelitian itu dilaksanakan. Tahap pra penelitian yang dilakukan adalah:

a. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai subjek yang akan diteliti serta kajian teori mengenai upaya meningkatkan sikap kemanusiaan siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler PMR.

b. Memilih dan merumuskan masalah penelitian. c. Menentukan judul dan lokasi penelitian. d. Menyusun proposal penelitian.

2. Tahap Perizinan Penelitian

Tahap perizinan ini dilakukan agar penulis lebih mudah mendapatkan data-data dari sumber penelitian. Langkah yang dilakukan dalam perizinan penelitian ini adalah:

a. Mengajukan surat permohonan izin penelitian yang ditandatangani oleh ketua jurusan PKn, untuk melakukan penelitian ke instasi yang terkait dengan penelitian skripsi.

(25)

50

Permohonan surat izin penelitian dengan menyerahkan proposal penelitian yang telah disetujui pembimbing 1 (satu) dan pembimbing 2 (dua), surat permohonan izin penelitian yang ditandatangani oleh ketua jurusan PKn, kwitansi SPP, serta foto copy KTM.

c. Pembantu Rektor I mengeluarkan surat izin untuk disampaikan kepada Badan Kesatuan dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bandung. d. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Provinsi

Jawa Barat mengeluarkan surat pemberitahuan survey/riset untuk disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung.

e. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung mengeluarkan surat izin untuk disampaikan kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 12 Bandung.

f. Kepala Sekolah SMK Negeri 12 Bandung memberikan izin untuk mengadakan penelitian di tempat kegiatan ekstrakulikuler PMR.

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap ini merupakan inti dalam penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengumpulkan data dan fakta dari responden. Selain observasi penulis juga memperoleh data melalui wawancara dengan responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis sebagai berikut:

a. Menghubungi bagian Tata Usaha SMK Negeri 12 Bandung untuk meminta informasi dan meminta izin untuk melaksanakan penelitian.

b. Menghubungi Pembina PMR yang akan diwawancarai. c. Mengadakan wawancara dengan Pembina PMR. d. Menghubungi pelatih PMR yang akan diwawancarai. e. Mengadakan wawancara dengan pelatih PMR. f. Menghubungi guru PKn yang akan diwawancarai. g. Mengadakan wawancara dengan guru PKn.

h. Menghubungi siswa sebagai subjek penelitian untuk diwawancarai.

(26)

D. Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang diperoleh oleh penulis dalam suatu penelitian menjadi faktor penentu bagi hasil akhir dari suatu penelitian itu. Sumber data dalam penelitian, terdiri dari orang dan benda. Seperti dikemukakan Moleong (Arikunto, 2010: 22), bahwa:

Sumber data penelitian kualitatif adalah tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau bendanya.

Orang disini sebagai subjek penelitian yang dapat memberikan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti, baik itu berupa lisan maupun tulisan. Sedangkan benda adalah sumber data yang berupa dokumen.

Sumber data dalam penelitian kualitatif ini ada dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer ini diambil dari subjek yang dinilai dapat memberikan informasi secara menyeluruh untuk kebutuhan penelitian. Adapun yang menjadi data primer dalam penelitian ini adalah; anggota PMR, pembina PMR, pelatih PMR, dan guru PKn.

Selain sumber data primer, sumber data sekunder juga tak kalah penting dalam memperkuat hasil penelitian. Sumber data primer seperti dokumen-dokumen tentang sekolah dan tentang kegiatan ekstrakurikuler PMR, serta buku-buku dan artikel yang menunjang penelitian.

1. Observasi Atau Pengamatan

Obeservasi yaitu pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunakan alat indra. Menurut Arifin (2009: 153), bahwa “Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.”

(27)

52

Pemilihan subjek tersebut berdasarkan pada kebutuhan yang akan diteliti dalam penelitian ini.

Data observasi ini diharapkan memberikan informasi yang faktual mengenai situasi dan kondisi penelitian. Menurut M.Q. Patton (Nasution 1996: 59) manfaat data observasi adalah sebagai berikut:

a. Dengan berada di lapangan peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi, jdai ia dapat memperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.

b. Pengalaman langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dapat dipengaruhi oleh konsep-konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.

c. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau yang tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.

d. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.

e. Peneliti dapat menemukan hal-hal di luar persepsi responden sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

f. Dalam lapangan peneliti tidak hanya dapat mengadakan pengamatan sehingga akan tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, misalnya merasakan situasi sosial.

Dengan penulis langsung ada dilapangan, diharapkan penulis dapat mengumpulkan data yang sebanyak-banyaknya yang dapat dijadikan dasar untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

2. Wawancara

(28)

Tujuan wawancara seperti yang dipaparkan Nasution (2003: 114-115), yaitu:

Melalui Tanya jawab kita dapat memasuki alam fikiran orang lain sehingga kita memperoleh gambaran tentang dunia mereka. Jadi wawancara dapat berfungsi deskriptif, yaitu melukiskan dunia kenyataan seperti dialami oleh orang lain. Selain itu, wawancara berfungsi eksploratif, yaitu bila masalah yang kita hadapi masih samar-samar karena belum diselidiki secara mendalam oleh orang lain.

Wawancara yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mengetahui tentang:

a. Bagaimana pemahaman siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR)?

b. Materi dan program apa saja yang diberikan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam upaya meningkatkan sikap kemanuisaan siswa?

c. Bagaimana peran kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam upaya meningkatkan sikap kemanusiaan siswa?

d. Apa saja yang menjadi permasalah dalam upaya meningkatkan sikap kemanusiaan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR)?

Dalam wawancara ini, yang menjadi subjek penelitian adalah anggota PMR, pembina PMR, pelatih PMR, dan guru PKn. Tujuannya yaitu untuk memperoleh data yang akurat.

3. Studi Dokumentasi

Sumber data dalam penelitian kulitatif selain berupa data yang didapat dari sumber manusia, adapula studi dokumentasi. Studi dokumentasi ini berupa dokumen-dokumen yang menunjang bagi data penelitian. Menurut Goetz dan Le Compte (Wiriatmadja, 2009: 121), mengemukakan bahwa „Dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyediakan kerangka bagi data yang mendasar.‟ Seperti dikemukakan Danial (2009: 79), bahwa:

(29)

54

seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk; grafik, gambar, surat-surat, foto, akte, dan sebagainya.

Studi dokumentasi digunakan untuk mempelajari dokumen mengenai apa saja yang ada dalam kegiatan PMR, seperti jumlah anggota, struktur organisasi, jadwal kegiatan, dan lain sebagainya.

4. Studi Literatur

Studi literatur yaitu teknik pengumpulan data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Hal ini dimaksudkan agar data teoritis dapat mendukung kebenaraan penelitian. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh teori-teori mengenai konsep-konsep dan menggali sedalam-dalamnya informasi yang menunjang dalam proses penelitian, baik dari buku maupun artikel-artikel dari media masa atau internet mengenai PMR, PKn dan sikap kemanusiaan.

E. Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data bisa dilakukan melalui empat tahap, seperti dikemukakan Sugiyono (2010: 270), bahwa “Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reabilitas), dan confirmability (obyektivitas)”.

1. Uji Credibility (Validitas Internal)

Uji kreadibilitas seperti dikemukakan Sugiyono (2010: 270), bahwa: “Uji kreadibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan memperpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi dan membercheck.

Uji kreadibilitas atau disebut juga validitas internal penulis terapkan dalam penelitian ini, yaitu rinciannya seperti uraian di bawah ini:

a. Memperpanjang Pengamatan

(30)

mempercayai sehingga tidak ada informasi dari responden yang disembunyikan lagi. Memperpanjang pengamatan dilakukan dengan menigkatkan intensitas pertemuan dengan memperhatikan kondisi dan waktu yang dimiliki responden.

Memperpanjang pengamatan dilakukan penulis ketika data yang diperoleh dari responden, yaitu anggota PMR SMK Negeri 12 Bandung dirasa kurang memuaskan. Untuk itu penulis memperpanjang pengamatan untuk mendapatkan sumber data mengenai “Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa.”

b. Meningkatkan Ketekunan Dalam Penelitian

Dengan meningkatkan ketekunan dalam penelitian mengenai “Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa”, penulis dapat mengecek kembali apakah data yang telah didapatkan itu salah atau tidak. Selain itu, dengan meningkatkan ketekunan maka penulis dapat mendeskripsikan data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.

Meningkatkan ketekunan dilakukan dengan cara membaca berbagai referensi buku, hasil penelitian maupun dokumen-dokumen yang terkait dengan temuan yang diteliti.

c. Triangulasi Data

Triangulasi data menurut Sugiyono (2010: 273), bahwa:

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

1) Triangulasi Sumber

(31)

56

sumber data tersebut, kemudian dideskripsikan, dikategorikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut.

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi sumber dilakukan untuk menguji kredibilitas data dengan mengecek kembali data yang diperoleh dengan responden yang sama tetapi menggunakan teknik yang berbeda. Jika data yang diperoleh dari responden yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda menghasilkan data yang berbeda-beda, maka penulis melakukan diskusi lebih lanjut kepada responden tersebut ataupun kepada responden yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap akurat. Triangulasi teknik ini menggunakan observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur.

3) Triangulasi Waktu

Kredibilitas data juga dipengaruhi oleh waktu. Responden yang diajak wawancara di waktu yang berbeda, akan memperngaruhi keakuratan data yang dihasilkan. Untuk itu pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara pengecekan kembali dengan responden dalam waktu dan situasi yang berbeda. Bila hasilnya berbeda, maka dilakukan secara terus-menerus sampai ditemukan kepastian datanya.

d. Analisis Kasus Negatif

Kasus negatif yaitu kasus yang tidak sesuai dengan penelitian dalam situasi dan waktu tertentu. Seperti dikemukakan Sugiyono (2010: 275), bahwa “Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan.”

e. Menggunakan Bahan Referensi

(32)

Untuk itu penulis mengumpulkan bahan referensi yang mendukung penelitian ini, sehingga sumber data yang didapatkan dapat teruji kevaliditasannya.

f. Mengadakan Membercheck

Menurut Sugiyono (2010: 276), bahwa “Membercheck adalah, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai

dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.” Dalam penelitian mengenai “Peranan Kegiatan Esktrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa” membercheck dilakukan kepada anggota PMR, pembina PMR, pelatih PMR, dan guru PKn.

2. Transferability (Validitas Eksternal)

Mengenai Transfebility Sugiyono (2008: 368) menjelaskan bahwa:

Trasferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas eksternal menunjukan derajat ketetapan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer berkenaan dengan kenyataan, sehingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.

Agar pembaca memahami hasil penelitian mengenai “Peranan Kegiatan Esktrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa” dan mampu untuk menerapkan hasil penelitian ini, maka penulis dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengam begitu pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian ini, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian ini di tempat lain.

3. Dependability (Reliabilitas)

Mengenai dependability Sugiyono (2010: 277) menjelaskan bahwa:

(33)

58

peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data, penelitian seperti ini perlu diuji dependabilitynya. Untuk menguji dependability, penulis melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Proses audit dilakukan oleh tiga pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas penulis dalam melakukan penelitian mengenai “Peranan Kegiatan Esktrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa”. Dimulai dari menentukan masalah/focus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan keabsahan data, sampai membuat kesimpulan.

4. Confirmability (Obyektivitas)

Mengenai Confirmability Sugiyono (2010: 277) menjelaskan bahwa: Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.

Berkenaan dengan hal di atas, penulis menguji hasil penelitian dengan mengkaitkannya ke dalam proses penelitian dan mengevaluasi apakah hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan atau tidak. Dalam penelitian ini, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.

F. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data merupakan bagian yang penting dalam penelitian, karena dapat memberikan hasil akhir dari jawaban-jawaban yang menjadi permasalahan penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu melalui wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur yang selanjutnya akan dituangkan dalam laporan. Seperti dikemukakan Sugiyono (2011: 244), bahwa:

(34)

pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data dimulai dengan menelaah sumber penelitian, kemudian memeriksa data tersebut dan diambil makna-maknanya yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Seperti dikemukakan Miles dan Huberman (1992: 16), bahwa “Pengolahan dan analisis data data dilakukan melalui tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi.”

Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan siklus yang satu sama lainnya saling berkesinambungan. Penulis harus memperhatikan ketiga jenis kegiatan tersebut agar menghasilkan data yang akurat dan bersifat alamiah. Berikut ini proses dari ketiga kegiatan dalam pengolahan dan analisis data kualitatif:

Bagan 3.1 Komponen-komponen Analisis Data Miles dan Huberman (1992: 20)

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses analisis data untuk mereduksi dan merangkum hasil-hasil penelitian pada hal-hal yang dianggap penting bagi penulis. Penelitian difokuskan kepada anggota PMR, pembina PMR, petatih PMR dan guru PKn mengenai “Peranan Kegiatan Esktrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR)

Pengumpulan data

Reduksi data

Kesimpulan: Penarikan/verifikasi

(35)

60

Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa”. Reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman peneliti terhadap data-data yang terkumpul sehingga data yang telah direduksi bisa memberikan gambaran yang lebih rinci.

2. Display Data

Display data yaitu data-data hasil penelitian yang tersusun secara terperinci untuk memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh. Data yang terperinci dan menyeluruh tersebut kemudian dicari pola hubungannya untuk mendapatkan inti dari data-data hasil penelitian. Penyajian data kemudian diuraikan sesuai dengan apa yang dihasilkan dari penelitian tersebut.

Penyajian data di awali dari wawancara dengan anggota PMR yang kemudian disusun sesuai dengan rumusan masalah. Kemudian untuk menguatkan hasil laporan dilakukan wawancara dengan pembina PMR, pelatih PMR dan guru PKn agar hasil penelitian dapat diperoleh dengan akurat.

3. Kesimpulan/Verifikasi Data

Kesimpulan merupakan tahap terakhir dari penelitian. Kesimpulan dilakukan dengan tujuan mencari makna yang di anggap penting dari data yang telah dianalisis. Kesimpulan ini berupa pernyataan singkat tentang “Peranan Kegiatan Esktrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Dalam Upaya Meningkatkan Sikap Kemanusiaan Siswa”.

Proses pengolahan data dimulai dari pencatatan data lapangan (data mentah) untuk mengumpulkan data-data yang telah didapat, kemudian direduksi untuk menyeleksi data yang dianggap penting, dan setelah itu proses display data untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian. Selanjutnya data dianalisis dan diverifikasi melalui beberapa teknik, seperti yang diungkapkan Moleong (2010: 192), yaitu:

a. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendukung lainnya untuk mengungkap permasalahan secara tepat.

b. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain.

(36)
(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, penulis memperoleh beberapa temuan penelitian yang kemudian dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan dan mengajukan beberapa saran. Adapun kesimpulan dan saran yang penulis rumuskan antara lain adalah sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan analisis dari hasil penelitian di lapangan dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Negeri 12 Bandung dapat meningkatkan sikap kemanusiaan siswa. Hal ini terbukti dari perubahan sikap siswa setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR. Siswa lebih peka terhadap fenomena-fenomena sosial yang ada dilingkungan sekitar. Jadi kegiatan ekstrakurikuler PMR merupakan wadah untuk membangun karakter siswa yang mempunyai sikap kemanusiaan dan pendidikan karakter ini sejalan dengan tujuan PKn.

2. Kesimpulan Khusus

Secara khusus, dari hasil penelitian dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

(38)

menghargai orang lain, peka terhadap fenomena-fenomena sosial di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

b. Materi-materi dan program yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Negeri 12 Bandung berisi nilai-nilai kemanusiaan, yang dimana materi dan program tersebut bertujuan untuk menumbuhkan sikap peduli siswa. Hal ini bisa dilihat dari muatan materi yang diberikan kepada anggota PMR, diantaranya yaitu Pertolongan Pertama, Remaja Sehat Peduli Sesama, PMR Relawan Masa Depan (Kepemimpinan), Ayo Siaga Bencana, Kesehatan Remaja, dan Donor Darah. Dan diharapkan setelah siswa memahami materi dan melaksanakan program kegiatan PMR siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Negeri 12 Bandung berperan dalam upaya meningkatkan sikap kemanusiaan siswa. Hal ini bisa dilihat dalam setiap kegiatan PMR yang bertujuan untuk membentuk siswa agar lebih peka terhadap fenomena-fenomena sosial baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Siswa dilatih untuk mengutamakan sikap peduli terhadap orang lain. Sikap peduli ini merupakan bagian dari nilai kemanusiaan yang ingin ditingkatkan melalui kegiatan ekstrakurikuler PMR. d. Permasalahan dalam upaya meningkatkan sikap kemanusiaan siswa melalui

kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di SMK Negeri 12 Bandung berasal dari dua faktor, yaitu faktor intern dan ekstern. Permasalahan intern ini berasal dari anggota PMR itu sendiri dan permsalahan ekstern sendiri berasal dari pihak-pihak yang mendukung proses berlangsungnya kegiatan eskstrakurikuler PMR SMK Negeri 12 Bandung. Dan kegiatan PMR akan berjalan dengan baik apabila kedua komponen intern dan ekstern saling mendukung satu sama lain.

B. Saran

(39)

116

1. Bagi Sekolah

a. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan hubungan baik dengan pembina, pelatih, orang tua dan masyarakat agar terciptanya kegiatan ekstrakurikuler PMR yang lancar.

b. Sekolah hendaknya bisa meningkatkan fasitilitas yang dimiliki ekstrakurikuler PMR sekarang melalui sarana dan prasarana yang lengkap, agar tujuan dari kegiatan PMR dapat tercapai.

c. Sekolah hendaknya lebih memberikan dukungan, baik itu dukungan moril maupun materil, agar ekstrakurikuler PMR ini bisa berkembang dan berprestasi.

2. Bagi Pembina Ekstrakurikuler PMR

a. Pembina hendaknya lebih berperan aktif dalam memonitoring setiap kegiatan yang dilakukan oleh ekstrakurikuler PMR agar kegiatan PMR dapat berjalan baik.

b. Pembina lebih bisa menjembatani ketika ada perbedaan persepsi agar tidak ada salah paham diantara anggota PMR dengan pihak lain.

c. Pembina hendaknya lebih aktif lagi untuk terjun langsung pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh ekstrakurikuler PMR

d. Pembina harus memberikan motivasi agar anggota PMR bisa bekerja lebih keras lagi dalam mensukseskan tujuan PMR

3. Bagi Pelatih Ekstrakurikuler PMR

a. Pelatih hendaknya lebih memberikan pelatihan yang banyak terhadap anggota PMR agar anggota PMR bisa bekerja dengan benar

b. Intensitas pertemuan pelatih hendaknya lebih ditingkatkan lagi supaya anggota PMR lebih semangat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR c. Pelatih hendaknya lebih berperan aktif untuk terjun langsung menemani

(40)

4. Bagi Orang Tua

a. Orang tua lebih mendukung lagi putra-putrinya dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR yang tentunya kegiatan ini bersifat positif

b. Orang tua lebih mengawasi lagi setiap kegiatan yang dilakukan putra-putrinya baik itu kegiatan yang bersifat positif

c. Orang tua lebih memberikan keleluasaan ketika putra-putrinya melakukan kegiatan diluar sekolah yang merupakan bagian dari kegiatan ekstrakurikuler PMR dalam bersosialisasi dengan masyarakat.

5. Bagi Siswa

a. Siswa diharapkan bisa mengembangkan potensi, bakat, minat dan keterampilan yang dimilikinya dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR.

b. Siswa diharapkan bisa memilah dan memilih kegiatan di sekolah ini mana yang bersifat positif maupun negatif.

c. Siswa diharapkan bisa menjadi relawan masa depan ketika nanti hidup dimasyarakat.

6. Kepada Jurusan PKn Universitas Pendidikan Indonesia

a. Jurusan PKn harus terus mengembangkan tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan sendiri sebagai mata pelajaran yang mengembangkan pendidikan karakter, seperti penjelasan Permendiknas No. 22 tahun 2006 sebagai berikut:

Mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

(41)

118

7. Kepada Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan bisa meneliti mengenai pembentukan karakter sikap kemanusiaan tidak hanya melalui kegiatan ekstrakurikuler PMR saja.

(42)

DAFTAR PUSTAKA

A. SUMBER BUKU

Arifin, Zaenal. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Asmani, Jamal Ma’mur. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogyakarta: Diva Perss.

Budiarjo, Miriam. (1992). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Budimansyah, Dasim. (2011). Pembinaan Karakter Generasi Muda. Bandung: CV. Dua Usaha Muda.

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Budiyanto. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga

Danial, Endang. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan UPI.

Danim, Sudarwan. (2003). Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan. Jakarta: Pustaka Pelajar Palang Merah Indonesia. (2006). Materi Dasar Pelatihan PMR Wira dan Madya Palang Merah Indonesia. Jakarta: PMI

Darmodiharjo, Darji. (1988). Santiaji Pancasila. Jakarta: Usaha Nasional. Gerungan, W. A,. (2009). Psikologi Sosial. Bandung: PT. Rifeka Aditama.

Komalasari & Syaifullah. (2009). Kewarganegaraan Indonesia: Konsep, Perkembangan dan Masalah Kontemporer. Bandung: Jurusan PKn FPIPS UPI.

MA. Mulyono. (2009). Managemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media

Mar’at. (1982). Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

(43)

120

Miles & Huberman. (2009). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Pers

Moleong. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moleong. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Nurmalina & Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan.

Bandung: Jurusan PKn FPIPS UPI

Palang Merah Indonesia. (2006). Materi Dasar Pelatihan PMR Wira dan Madya Palang Merah Indonesia. Jakarta: PMI

Palang Merah Indonesia. (2011). Materi Dasar Pelatihan PMR Wira dan Madya Palang Merah Indonesia. Jakarta: PMI

Palang Merah Indonesia. (2011). Materi Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Jakarta: PMI

Palang Merah Indonesia. (2012). Materi Dasar Pelatihan PMR Wira dan Madya Palang Merah Indonesia. Jakarta: PMI

Maftuh Bunyamin & Sapriya. (2005). Jurnal Civicus: Implementasi KBK Pendidikan Kewarganegaraan dalam Berbagai Konteks. Bandung: Jurusan PMPKn FPIPS UPI

Setiawan, Deny. (2008). “Inovasi Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pemberdayaan Warganegara dan Implikasinya Terhadap Implikasinya Terhadap Restrukturisasi Isi Kurikulum”. Jurnal Civicus. 11, (11), 749-828.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003

Sudarsih. (2011). Pancasila Adalah Segalanya. Sukoharjo: CV. Willian.

Sugiyono (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

(44)

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Suwandi, dan Basrowi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Syaifullah & Wuryan. (2009). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung: Laboratorium PKN FPIPS UPI.

Tuhuleley, Said. (2003). Masa Depan Kemanusiaan. Jakarta: Jendela.

Usman, Ulla Nuchrahwaty. (2008). Mengenal Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Jakarta: Palang Merah Indonesia Pusat.

Widiyatun, Tri Rusmi. (2009). Ilmu Perilaku. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Widjaja, A.W. (2004). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dan HAM di Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

B. PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1992). Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan menengah (SK Dirjen Diksdasmen) Nomor 226/C/kep/O/1992. Jakarta: Depdikbud

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995). Petunjuk Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Menengah. Jakarta: Dirjen Dikdasmen

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

(45)

122

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Dasar dan Menengah. Jakarta: Permendiknas

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. (2008). Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. Jakarta: Permendiknas

Gambar

Tabel 4.3 Triangulasi Sumber Hasil Penelitian Pemahaman Siswa Terhadap

Referensi

Dokumen terkait

atau masyarakat. Sosial memiliki arti umum yaitu kemasyarakatan dan dalam arti sempit mendahulukan kepentingan bersama atau masyarakat. Di kehidupan kita sebagai anggota

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Al Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan mengambil objek implementasi pendidikan karakter

Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, digunakan untuk mengungkap hal- hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dari sudut pandang subjek

Pendidikan Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan ijin penelitian guna menyusun skripsi ini. Munawir Yusuf, M.Psi. Pembantu Dekan 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Kepedulian sosial dan kemandirian siswa sikap dan perilaku yang penting dalam kehidupan karena dengan adanya peduli sosial dan mandiri seseorang akan berhati-hati

Sehingga penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari Dwi (2015), di dapat hasil pengumpulan data setelah dilakukan pelatihan balut

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah