• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG PEMBELAJARAN HEAD VOICE PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA DI SMAN 1 MARGAHAYU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG PEMBELAJARAN HEAD VOICE PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA DI SMAN 1 MARGAHAYU."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR……….. ii

DAFTAR ISI………. v

DAFTAR TABEL………. ix

DAFTAR GAMBAR………. x

DAFTAR LAMPIRAN……….. xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……… 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah……….. 4

C. Tujuan Penelitian………. 5

D. Metode penelitian……… 5

E. Manfaat Penelitian……….. 8

(2)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kegiatan Ektrakurikuler……….. 10

B. Paduan Suara……….. 12

C. Pembelajaran Musik………... 15

1. Konsep Dasar Pembelajaran……….. 15

2. Pembelajaran Paduan Suara……….. 27

D. Karakteristik Paduan Suara SMAN 1 Margahayu……….. 28

E. Head Voice……….. 30

1. Posisi Tubuh.……….... 31

2. Teknik Pernafasan……… 34

3. Artikulasi………... 36

4. Resonansi……….. 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian……… 40

1. Lokasi………. 40

2. Subjek Penelitian………. 40

B. Metode Penelitian……….. 41

C. Definisi Operasional……….. 42

(3)

1. Pedoman Observasi……….. 43

2. Pedoman Wawancara……….. 44

3. Dokumentasi………... 44

E. Teknik Pengumpulan Data……… 44

1. Observasi………. 45

2. Wawancara……….. 46

3. Studi Literatur……….. 47

4. Dokumentasi……….…… 47

F. Analisis Data………... 48

1. Kategorikan Data……….. 49

2. Reduksi Data………. 49

3. Penyajian Data……….. 49

4. Verifikasi Data………... 49

G. Tahap-Tahap Penelitian……….. 50

1. Persiapan……….. 50

2. Pelaksanaan Penelitian……….. 51

3. Penyusunan Laporan Penelitian……… 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian………... 52

1. Proses Latihan………... 52

(4)

3. Metode pembelajaran……….. 69

4. Latihan Teknik Vokal……….. 71

B. Pembahasan Penelitian Pembelajaran Head Voice Pada Kegiatan………… Ektrakurikuler Paduan Suara di SMAN 1 Margahayu……….. 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 91

B. Saran………... 93

DAFTAR PUSTAKA ……… 95

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam perkuliah belajar dan pembelajaran oleh Suryati menyebutkan bahwa:

Pembelajaran adalah usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya pendidikan demi meraih internalisasi ilmu pengetahuan sebagai proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan sosial secara terus menerus (dinamika) dalam perilaku dan pemikiran manusia.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk

mengembangkan potensi diri dalam berbagai disiplin ilmu. Lembaga pendidikan ini memberikan pengajaran secara formal, berbeda halnya dengan

keluarga atau masyarakat yang memberikan pengajaran secara informal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) “Sekolah adalah sebagai tempat mengajar dan belajar”.

Pendidikan formal yakni pendidikan sekolah seperti SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Adapun pendidikan di luar sekolah yang biasa dikenal

dengan pendidikan informal, juga dapat menunjang perkembangan belajar siswa dan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar dapat

mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sebagai suatu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pengajaran tentu harus memenuhi berbagai macam persyaratan antara lain: murid, guru, program

(6)

menurut pola dan sistematika tertentu sehingga kegiatan belajar dan mengajar

berlangsung terarah pada pembentukan dan pengembangan bakat dan minat siswa melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler yang ditawarkan oleh

masing-masing sekolah. Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan pada saat jam pelajaran, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam sekolah, sesuai dengan

keadaan dan kebutuhan sekolah.

Pengembangan siswa melalui kegiatan ektrakurikuler yang ditawarkan

oleh masing-masing sekolah bertujuan untuk meningkatkan minat dan bakat siswa dalam bidang non akademik, juga sebagai wadah aktifitas siswa yang

positif sehingga siswa dapat semakin terhindar dari kegiatan yang merugikan, selain itu melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa juga dapat membangun rasa percaya diri, belajar berorganisasi, bekerja sama dan juga memiliki rasa

tanggung jawab dalam kelompok. Oleh karena itu sangat dibutuhkan dukungan penuh dari pihak sekolah, untuk mendorong siswa agar mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler. Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan di sekolah antara lain: Pasukan Khusus Pengibar Bendera (PASUSBRA), Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Teater, Drum Band, Paduan Suara dan lain-lain.

Paduan suara merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang banyak diminati oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah anggota paduan

(7)

menggunakan iringan alat musik (cappella). Jenis paduan suara dapat dibagi

menjadi tiga yaitu paduan suara anak-anak, paduan suara remaja dan paduan suara dewasa.

SMAN 1 Margahayu adalah salah satu sekolah yang mengadakan kegiatan ekstrakurikuler paduan suara. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler paduan suara ini diharapkan siswa dapat meningkatkan kualitas atau

kemampuan dalam bidang musik khususnya vokal.

Meningkatnya kualitas atau kemampuan bermusik khususnya vokal,

membutuhkan proses belajar yang di dalamnya terdapat komponen-komponen belajar yang disusun dengan baik guna mencapai tujuan belajar yaitu

mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri anak khususnya vokal dan daya musikalitas anak. Proses belajar tersebut dapat ditempuh melalui kegiatan ekstrakurikuler paduan suara.

Kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di SMAN 1 Margahayu diikuti oleh siswa kelas X dan kelas XI, tujuannya tidak hanya untuk mendalami teknik

vokal melalui kegiatan ekstrakurikuler paduan suara tetapi dapat memberikan dampak positif pada siswa seperti sebagai media ekspresi, komunikasi, sosial, pengembangan kreativitas yang dapat merangsang kemampuan berfikir,

pengembangan rasa percaya diri dan juga sebagai wadah untuk menyalurkan bakat siswa dalam musik.

(8)

bernyanyi out of register atau tidak bulat, tebukti dengan tegangnya otot yang

berada di leher pada saat bernyanyi. Menyadari hal tersebut maka guru melakukan latihan khusus agar mencapai kualitas suara yang baik. Berdasarkan

latar belakang tersebut, maka tim paduan suara SMA Negeri 1 Margahayu ini membutuhkan latihan dengan menggunakan teknik head voice. Karena head voice dapat membuat warna suara lebih kaya, bulat sonor.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Studi Tentang Pembelajaran Head Voice Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMAN 1 Margahayu”.

Dengan harapan hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan referensi

pembelajaran Paduan Suara di lingkungan sekolah maupun luar sekolah serta kontribusi bagi dunia pendidikan.

B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas peneliti merumuskan masalah penelitian: “Bagaimana Proses Pembelajaran head voice

pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMAN 1 Margahayu?”.

Menjawab masalah di atas, peneliti menyusun pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana tahapan-tahapan pembelajaran teknik head voice pada kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di SMAN 1 Margahayu?

2. Metode apa saja yang dipergunakan dalam pembelajaran head voice

(9)

3. Bagaimana hasil yang dicapai setelah proses pembelajaran head voice

pada kegiatan ektrakurikuler paduan suara di SMAN 1 Margahayu?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian ini adalah untuk

dapat menjawab seluruh pertanyaan yang terdapat di dalam rumusan masalah penelitian secara rinci tujuan yang ingin dicapai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan bagaimana tahapan-tahapan pembelajaran teknik head voice pada kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di SMAN 1

Margahayu

2. Mendeskripsikan metode apa saja yang dipergunakan dalam pembelajaran head voice pada kegiatan ektrakurikuler paduan suara di

SMAN 1 Margahayu.

3. Mendeskripsikan bagaimana hasil yang dicapai setelah proses pembelajaran teknik head voice pada kegiatan ekstrakulikuler paduan

suara di SMAN 1 Margahayu .

D. METODE PENELITIAN 1. Metode

Berdasarkan kepada karakteristik data yang digunakan dalam penelitian ini, maka metode yang di anggap paling tepat adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengasilkan data, berupa data-data

(10)

menggunakan penelitian deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui proses

pembelajaran head voice pada kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di SMAN 1 Margahayu, melalui teknik observasi dan wawancara untuk memperoleh

data-data yang mendukung sesuai apa adanya. 2. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan seluruh data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian

ini diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik data yang harus digali. Data yang diperlukan berupa informasi

mengenai proses di lapangan, maka teknik yang dianggap tepat untuk mengumpulkan data-data tersebut adalah observasi, wawancara, dan studi

literatur. Karena dengan menggunakan ketiga teknik diatas peneliti dapat secara langsung berinteraksi dengan subjek penelitian, dan studi literatur dipergunakan untuk landasan peneliti dalam melaksanakan penelitian.

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan

cara mengadakan pengamatan secara langsung di lapangan. Observasi dalam penelitian ini terhadap studi tentang pembelajaran paduan suara pada kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di SMAN 1 Margahayu, suatu teknik yang

dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung di lapangan. Observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti di dalam penelitian ini

(11)

b. Wawancara

Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam, wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Adapun bentuk

wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dan tidak terstruktur artinya pertanyaan diajukan setelah disusun terlebih dahulu oleh peneliti yang dirumuskan dalam pedoman wawancara namun pada saat

melakukan wawancara tidak kaku dan tidak terpaku pada pedoman wawancara. Dalam hal ini, peneliti mencoba melakukan pencarian informasi wawancara

dengan beberapa siswa dan pengajar sebagai responden. c. Studi Literatur

Studi Literatur dimaksudkan untuk mempelajari dari sumber kepustakaan yang ada baik berupa buku-buku maupun media bacaan lainnya yang berguna dan membantu dalam mencari sumber informasi mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan penyusunan penelitian. d. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah pembina dan para siswa anggota paduan suara di SMAN 1 margahayu.

3. Teknik pengolahan data

Seluruh data yang telah diperoleh melalui observasi dan wawancara tersebut dikumpulkan, disusun secara sistematis untuk kemudian diolah dan

(12)

E. MANFAAT PENELITIAN

Setelah melakukan penelitian, peneliti mengharapkan manfaat dari penelitian

ini adalah sebagai berikut : 1. Peneliti

Agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai pedoman apabila kelak

menjadi tenaga ahli kependidikan musik khususnya vokal di masa mendatang

2. Jurusan Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidikan Indonesia Sebagai Bahan literatur tambahan tentang Paduan Suara dalam kegiatan

ekstrakurikuler. 3. SMAN 1 Margahayu

Dapat dijadikan sebagai masukan untuk perbaikan bila ditemukan

beberapa kelemahan dalam proses melatih Paduan Suara dalam kegiatan ekstrakurikuler, sehingga dapat mengembangkan proses belajar

mengajar disesuaikan dengan perkembangkan musik serta kemampuan siswa.

F. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi

(13)

Alasan penulis memilih lokasi penelitian di SMAN 1 Margahayu dengan

pertimbangan bahwa subjek penelitian sudah dikenal dan peneliti sudah mengenal, memahami karakteristik, situasi dan kondisi lokasi penelitian

tersebut. Selain itu peneliti juga merupakan mahasiswa praktek (peserta Praktek Latihan Profesi) di SMAN 1 Margahayu.

2. Subjek Penelitian

Data dalam penelitian ini adalah anggota paduan suara dan 1 orang pembina yang dapat dijadikan sumber data akurat dan aktual dalam penelitian. Berdasarkan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, maka yang

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Margahayu yang beralamat di Jl. KH Wahid Hasyim No. 387 Kabupaten Bandung. Alasan penulis memilih lokasi penelitian di SMAN 1 Margahayu dengan pertimbangan

bahwa subjek penelitian sudah dikenal dan peneliti sudah mengenal, memahami karakteristik, situasi dan kondisi lokasi penelitian tersebut. Selain itu peneliti juga

merupakan mahasiswa praktek (Peserta Praktek Latihan Profesi) di SMAN 1 Margahayu.

2. Subyek Penelitian

Data dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa dan 1 orang pembina yang dapat dijadikan sumber data akurat dan aktual dalam penelitian. Berdasarkan apa

(15)

B. METODE PENELITIAN

Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, karena dalam pelaksanaannya peneliti akan secara

langsung meneliti berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penelitian tersebut, dengan cara mengamati maupun berinteraksi langsung dengan subjek penelitian.

Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, digunakan untuk mengungkap hal-hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dari sudut pandang subjek penelitian yaitu pembina, dan anggota paduan suara SMAN 1 Margahayu.

Sebagaimana dijelaskan oleh Sudjana dalam Noor (2009:38) bahwa, “Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung”. Selain

itu menurut Sugiyono (2005:11) bahwa, “Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian”. Dengan menggunakan metode ini, peneliti ingin mengetahui gambaran (deskripsi)

mengenai proses pembelajaran teknik head voice pada kelompok paduan suara SMAN 1 Margahayu.

Adapun beberapa keuntungan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut :

a. Didasarkan pada pengalaman secara langsung

(16)

c. Memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan yang langsung

diperoleh dari data

d. Menghindari terjadinya keraguan pada peneliti akan kemungkinan adanya

data yang bias.

e. Menghindarkan peneliti dari keraguan akan data-data yang didapat.

f. Memungkinkan peneliti memahami situasi-situasi yang rumit.

C. DEFINISI OPERASIONAL

Adapun istilah-istilah yang terkandung dalam penelitian ini yaitu :

Pembelajaran : Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

Sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UUSPN No. 20 tahun 2003 Pasal 1)

Head Voice : Head Voice adalah sebuah teknik vokal yang

digunakan dalam bernyanyi untuk menggambarkan resonansi bunyi seolah-olah terjadi di kepala.

Kegiatan Ekstrakurikuler : Kegiatan Ekstrakurikuler adalah proses pembelajaran tambahan di luar jam pelajaran, dengan fokus utama pemberian pengalaman di bidang tertentu (kesenian).

(KBBI:2005).

Paduan Suara : Merupakan himpunan dari sebuah penyanyi yang

(17)

menyanyikan dua harmonisasi suara atau lebih. (Sitompul:1986).

D. INSTRUMEN PENELITIAN

Penelitian akan lebih sistematis dan lengkap bila komponen yang lainnya juga mendukung dalam proses penelitian, yaitu instrumen penelitian. Seperti yang di

jelaskan oleh Arikunto (2010:203) bahwa yang dimaksud dengan instrumen

penelitian adalah “ Alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan

data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Untuk menghasilkan hal

terbesbut, peneliti menggunakan instrumen penelitian yang berpedoman pada :

1. Pedoman observasi

Melakukan observasi dengan mengunjungi langsung tempat latihan ekstrakurikuler paduan suara SMAN 1 Margahayu dengan menggunakan pedoman

pengamatan. Observasi yang dilakukan peneliti pada setiap pertemuannya akan mengamati beberapa aspek, di antaranya:

(18)

2. Pedoman Wawancara

Mempersiapkan pertanyaan penelitian yang akan ditanyakan pada saat

wawancara. Wawancara yang dilakukan peneliti kepada responden atau informan, yaitu pertanyaan yang mengacu pada masalah penelitian.

3. Dokumentasi

Dari semua data yang didapat dipergunakan sebagai keterangan yang nyata

untuk diolah, alat bantu yang dipergunakan adalah : a. Kamera

Kamera digunakan peneliti untuk mendokumentasikan gambar/foto pada saat

melakukan penelitian.

b. Recorder Hand Phone

Alat perekam digunakan peneliti untuk merekam seluruh paparan atau informasi yang diperoleh peneliti pada saat wawancara.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer dan data sekunder untuk keperluan penelitian. Sugiyono (2010:308) mengemukakan bahwa :

(19)

Proses pengambilan data yang dilakukan peneliti, khususnya tentang pembelajaran teknik head voice pada kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di SMAN

1 margahayu. Diperoleh dari sumber primer yaitu subjek yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran misalnya anggota paduan suara SMAN 1 Margahayu, dan dari subjek sekunder seperti dokumen yang dianggap ada hubungannya dengan

proses pengajaran misalnya partitur lagu. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian yang berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala

alam. Marshall dalam Sugiyono (2010:310) menyatakan : “through observation, the

researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”.

Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk mengamati secara langsung perilaku

subjek penelitian atau data primer yaitu anggota paduan suara adalah dengan melakukan observasi. Observasi juga dibagi menjadi beberapa bagian, ini sejalan dengan pendapat Faisal dalam Sugiyono (2010:310) yakni, mengklasifikasikan

observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation).

(20)

dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya.

Awal penelitian dilakukan pada tanggal 28 Juli 2012 sebagai observasi awal untuk mengetahui kondisi pembelajaran paduan suara, untuk pertemuan berikutnya

disesuaikan dengan jadwal kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Pada observasi ini peneliti mencatat kejadian-kejadian pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi untuk mengemukakan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Hal ini sejalan dengan pendapat Esterberg dalam Sugiyono (2010:317) yang

mendefinisikan wawancara sebagai berikut :

a meeting of two person to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”.

“ Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tersebut”.

Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara yaitu wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan dua macam teknik wawancara yaitu wawancara semiterstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara semi terstruktur

(21)

terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur pada awal penelitian, untuk

mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada pembina, pelatih. 3. Studi Literatur

Studi literatur ini adalah untuk mempelajari dari sumber kepustakaan yang ada, baik dari buku, makalah, majalah ilmiah atau bacaan lainnya yang bisa memberikan kontribusi data untuk peneliti sebagai referensi informasi yang

berkenaan dengan hal-hal dalam penyusunan penelitian seperti menyusun landasan teoretis yang mendasari keseluruhan kerangka pikir dan kerja dari penelitian.

Peneliti melakukan tinjauan pustaka dengan mencari, melihat, dan membaca baik dari buku, internet, jurnal, makalah dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian tentang pembelajaran teknik head voice. Hal ini dilakukan untuk mengolah

data yang tidak diperoleh dengan cara wawancara maupun observasi. 4. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mencari sumber informasi yang ada kaitannya dengan penelitian yang berupa foto, rekaman suara, dan partitur. Melalui teknik ini peneliti dapat mempelajari data-data yang terkumpul dan segala hal yang

(22)

F. ANALISIS DATA

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution dalam Sugiyono (2010:336) menyatakan bahwa “Analisis telah mulai sejak

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi

penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded”. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif

berlangsung pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai, bila jawaban yang di wawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu,

diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010:337) mengemukakan bahwa : “Aktifitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh”.

(23)

1. Kategorikan data

Mengkategorikan data berarti menetapkan dan mempersempit ruang lingkup penelitian dengan mengelompokan data. Data yang dikaji adalah kategori data para

peserta paduan suara yang belum memiliki teknik head voice dan Pembina yang melatih paduan suara itu sendiri.

2. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang

yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam hal ini data di fokuskan pada peserta yang belum menguasai teknik head voice, untuk menghasilkan kualitas suara yang lebih baik.

3. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajan data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Namun yang paling sering digunakan dalam penyajian data penelitian kualitatif adalah dengan teks dan bersifat naratif.

(24)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010:345) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

G. TAHAP-TAHAP PENELITIAN

Agar penelitian dapat berjalan dengan lancer dan teratur, maka penulis

merancang prosedur penelitian yang sistematis dimulai dari tahap persiapan, pengumpulan data dan terakhir bagaimana data tersebut diolah.

1. Persiapan

Pada tahap ini adalah menyusun rancangan penelitian yang dibuat sebelum

penelitian dilaksanakan, yang fungsinya sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian. Tahapan persiapan yang dimaksud adalah pemilihan tempat yang diteliti dan pembuatan proposal. Kegiatan ini dilakukan survey awal terhadap sekolah yang

diteliti, ini dilakukan untuk menilai dan melihat keadaan subjek yang akan diteliti. Adapun langkah-langkah persiapan yang dilakukan sebagai berikut:

(25)

Pengamatan pertama yang dilakukan adalah mengamati apakah peserta paduan suara sudah memiliki teknik head voice atau belum.

b. Merumuskan masalah

Peneliti merumuskan masalah dan menyusun beberapa pertanyaan penelitian

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk menemukan masalah dalam kegiatan penelitian.

c. Memilih paradigma penelitian

Pemilihan penelitian ini berdasarkan paradigm kualitatif agar sesuai dengan kegiatan penelitian yang dilaksanakan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pada tahapan ini penelitian dilakukan dengan cara melakukan observasi dan wawancara dalam setiap proses penelitian yang dilakukan di tempat penelitian secara

langsung, merekam, mengumpulkan data-data, menganalisis data dan langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan dari hasil penelitian.

3. Penyusunan Laporan Penelitian

Dalam pembuatan laporan penelitian ini adalah menguraikan hasil observasi, wawancara, dan data-data yang telah terkumpul melalui proses penelitian, dengan

(26)
(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang pembelajaran Head Voice dalam kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di SMAN 1

Margahayu, maka dalam bab ini peneliti akan mengutarakan kesimpulan dari hasil penelitian yang meliputi tentang proses dan hasil pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

Tujuan dari pembelajaran Head Voice dalam kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di SMAN 1 margahayu adalah agar anak memiliki kegiatan, terutama dibidang

seni musik, meningkatkan apresiasi anak dalam bidang vokal selain itu juga untuk memberikan motivasi kepada anak-anak dimana paduan suara ini juga dijadikan kegiatan intern dan eksern contoh kegiatan intern disekolah seperti menjadi pengisi

acara dalam kegiatan pagelaran musik, kegiatan perpisahan atau menyambut tamu besar yang datang kesekolah. Adapun contoh kegiatan ekstern adalah mengikuti

(28)

Media yang dipergunakan pada pembelajaran Head Voice dalam kegiatan ektrakurikuler pada paduan suara di SMAN 1 Margahayu adalah alat musik

keyboard, partitur dan handphone.

Pemilihan materi pada pembelajaran Head Voice dalam kegiatan

ektrakurikuler paduan suara di SMAN 1 Margahayu disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan serta karakteristik anggota (siswa SMA). Seperti untuk mengisi kegiatan

peringatan hari kemerdekaan dengan menyanyikan lagu hari merdeka, ataupun untuk mengisi acara di Kabupaten Bandung menyanyikan lagu sabilulungan.

Metode yang digunakan dalam pembelajaran Head Voice dalam kegiatan

ekstrakurikuler paduan suara di SMAN 1 Margahayu adalah menggunakan gabungan dari beberapa metode yaitu metode demonstrasi, metode imitasi, metode drill

(latihan), metode penugasan (resitasi) dan metode ceramah. Namun metode imitasi, metode drill dan metode resitasi merupakan metode yang paling sering dipergunakan dalam latihan pada saat membahas materi yang dianggap sulit.

Evaluasi yang dilakukan pada pembelajaran Head Voice dalam kegiatan paduan suara di SMAN 1 Margahayu adalah dengan cara melakukan evaluasi proses

pembelajaran dilakukan pada akhir pembelajaran, setiap kelompok diberikan koreksi masing-masing baik itu koreksi yang membangun dan juga motivasinya. Bagi anak yang sudah bagus diberikan reward, dan untuk anak yang belum bagus diberikan

(29)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa kegiatan ektrakurikuler paduan suara SMAN 1 Margahayu sudah dapat

menguasai Head Voice dengan baik setelah melakukan tahapan pembelajaran yang di rencanakan dan dilaksanakan oleh pelatih.

B. SARAN

Dalam setiap proses pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk kelebihannya hendaknya dapat dipertahankan dan juga dapat dikembangkan sehingga dapat digunakan dalam proses pembelajaran berikutnya.

Sedangkan dengan kekurangannya sebaiknya dijadikan acuan agar ada perubahan menuju kearah yang lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka

peneliti menyampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut :

1. Guru/ pelatih merupakan ujung tombak dari keberhasilan suatu proses pembelajaran. Sehingga setiap guru tentu perlu untuk meningkatkan

kualitas agar lebih baik lagi pada semua komponen yang bersangkutan dengan kegiatan pembelajaran Head Voice dalam kegiatan ektrakurikuler

paduan suara.

2. Dalam proses tahapan awal pembelajaran ada baiknya anggota paduan suara benar-benar diseleksi anak yang memang memiliki bakat dan minat

(30)

3. Dalam proses pembelajaran ada baiknya anggota paduan suara ada waktu khusus untuk mempelajari notasi balok, agar para anggota dapat

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Astri, Noor. (2009). Pembelajaran Vokal Pada Paduan Suara Mahasiswa di Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Bandung. Skripsi pada FPBS UPI. Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiwati, Dewi Suryati. Belajar Pembelajaran Musik. Power Point, 25 halaman. Tidak diterbitkan.

Budidharma, Pra. (2001). Metode Vokal Profesional, Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

Christy, Van A. (1977). Foundation in singing. Lowa: W. Mc. Brown Company Publisher.

Consuelo G. Sevilla. dkk. (Eds) (1993). Pengantar Metode Penelitian. UI Press. Departement Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka.

Dzamarah, S B., Zain, A. Cetakan Kedua. (2002). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Edmund Prier, K, SJ. Cetakan I (2009). Kamus Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

___________________. Cetakan I (1991). Sejarah Musik Jilid I. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Hestyono, J.L. (1997). “Sekelumit Tentang Paduan Suara”. Makalah UPI, Bandung.

Hewitt, Graham. (1978). How To Sing. London. Elm Tree Books.

Jamalus. (1992). Pendidikan Kesenian I (Musik), Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Jazuli, M. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Universitas Negeri Semarang: tidak diterbitkan.

(32)

Marlinda, Nylan. (2009). Vokal Grup dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Bandung. Skripsi pada FPBS UPI. Tidak diterbitkan.

Milyartini, Rita. Cetakan pertama(2009). Evaluasi Pendidikan Musik. Bandung: Bintang WarliArtika.

Pujiana,Agung ( 2010). Pembelajaran Teknik “Choral Sound” di Paduan Suara Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung, Skripsi pada FPBS UPI : tidak diterbitkan.

Sagala, Syaiful. (2005). Konsep dan makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Sanjaya, W. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Kencana.

Simanugkalit, N. (2008). Teknik Vokal Paduan Suara. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sitompul, Binsar. (1985). Paduan Suara dan Pemimpinnya. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia.

Siregar, Beatrice Melanie (2010). Kegiatan Ektrakurikuler Paduan Suara di Sekolah Dasar Santa Angela Bandung, Skripsi pada FPBS UPI: tidak diterbitkan

Sugiyanto, dkk. (2004). Kesenian untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. Cetakan ke-11(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Bandung: UPI Press.

Mulyana, Aina (2012). Metode Penugasan. [online]

Tersedia: http://ainamulyana.logspot.com/2012/02/metode-penugasan-resitasi.html. [17 September 2012]

Winges, Mark (2007). The voice in your head: Some thoughts on choral music. [online]

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa, biaya social yang merupakan keperpihakan perusahaan terhadap lingkungan, sosial seperti biaya lingkungan, masyarakat

Memastikan lokasi perkhidmatan dan maklumat yang ditawarkan diletakkan dalam bentuk pelokasi sumber seragam (URL) bagi memudahkan diakses dari Portal myGovernment..

Masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan menggunakan metode Linear Scaling, dimana dalam perhitungan centralitydipengaruhi oleh jarak node tersebut yang

Untuk maksud tersebut, bersama ini kami kirimkan daftar isian terlampir untuk diisi dan mohon segera dikirim kembali melalui email kreativitas.belmawa@qmait.com paling

Semakin besar perlawanan tiang saat pemancangan, maka semakin besar pula daya dukung pondasi tersebut dalam memikul beban (Ralph B.Peck.1996) kenyataan ini merupakan awal,

Berdasarkan penjelasan tersebut dirasa perlu untuk dibuat sebuah aplikasi media pembelajaran untuk mata pelajaran matematika materi bangun ruang untuk kelas 6 Sekolah

Pengukuran score kinerja dengan metode Objectives Matrix (OMAX) Setelah mendapatkan hasil pembobotan antar KPI pada tahap pembobotan KPI maka langkah selanjutnya yaitu

Dengan dukungan Mikrokontroler yang me madai maka batas ukur Alat ini dapat diting katkan sesuai dengan kebutuhan kita untuk pengukuran kapasitor antara 1 pF sampai dengan 2000 µF