PENERAPAN HASIL BELAJAR “LONGTORSO” PADA PEMBUATAN POLA WEDDING GOWN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Program Studi Pendidikan Tata Busana
Oleh:
Rani Puspa Sari 0901844
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PENERAPAN HASIL BELAJAR LONGTORSO PADA
PEMBUATANPOLA WEDDING GOWN
Oleh Rani Puspa Sari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
©Rani Puspa Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Hasil
Belajar Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas penyataan ini, saya siap menanggung resiko/sangsi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Maret 2014 Yang membuat pernyataan,
RANI PUSPA SARI
PENERAPAN HASIL BELAJAR LONGTORSO PADA PEMBUATAN POLA WEDDING GOWN
Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing :
Pembimbing I,
Dra. As as Setiawati, M.Si NIP. 19540726 198002 2 002
Pembimbing II,
Dra.Hj.Astuti,M.Pd NIP. 19601205 198703 2 001
Diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENERAPAN HASIL BELAJAR LONGTORSO PADA PEMBUATAN POLA WEDDING GOWN
Kajian masalah dalam penelitian ini mengenai penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown, yang dilakukan di LPK Quenta Busana pada warga belajar angkatan 2012/2013 dan 2013/2014 tingkat mahir linseri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran atau data hasil belajar longtorso ditinjau dari karakteristik, faham gambar, analisis model, cara mengukur, dan pecah pola pada pembuatan pola wedding gown. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel total berjumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data berupa angket. Temuan penelitian menunjukan bahwa penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari karakteristik, faham gambar, analisis model, cara mengukur, dan pecah pola pada pembuatan pola wedding gown, lebih dari setengahnya warga belajar memiliki kemampuan dalam menerapkan hasil belajar tersebut dan hanya sebagian kecil yang belum menerapkannya. Saran yang diajukan adalah warga belajar agar dapat mengembangkan dan meningkatkan keterampilan dan kemampuan dengan cara berlatih faham gambar, menganalisis, mengukur, dan membuat pola pada pembuatan pola wedding gown.
Kata Kunci : Longtorso, pola, wedding gown.
THE APPLICATION OF LONGTORSO LEARNING RESULT IN MAKING WEDDING GOWN PATTERN
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
BAB II PENERAPAN HASIL BELAJAR LONGTORSO PADA PEMBUATAN POLA WEDDING GOWN
2. Wedding Gown Mermaid Decollate Garis Leher Mendatar . 28 D. Pertanyaan Penelitian ... 33
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, Sampel Penelitian ... 34
B. Metode Penelitian ... 35
C. Definisi Operasional ... 35
D. Instrumen Penelitian ... 37
E. Proses Pengembangan Instrumen ... 37
F. Teknik pengumpulan data ... 37
G. Analisis Data ... 39
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Pembahasan Data ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Ukuran Standar Badan Wanita untuk Longtorso ... 14 3.1 Populasi Warga Belajar angkatan 2012/2013 dan 2013/2014
Tingkat Mahir Linseri LPK Quenta Busana ... 34 4.1 Motivasi Belajar Kursus Menjahit di LPK Quenta Busana ... 40 4.2 Tujuan Kursus Menjahit di LPK Quenta Busana ... 41 4.3 Latar Belakang Pendidikan Sebelum Belajar di LPK Quenta Busana ... 41 4.4 Penerapan Hasil Belajar Karakteristik Longtorso pada pembuatan
Pola Wedding Gown ... 42 4.5 Penerapan Hasil Belajar Faham Gambar pada Pembuatan Pola
Wedding Gown Model 1 ... 43 4.6 Penerapan Hasil Belajar Faham Gambar pada Pembuatan Pola
Wedding Gown Model 2 ... 44 4.7 Penerapan Hasil Belajar Faham Gambar pada Pembuatan
Pola Wedding Gown Model 3 ... 45 4.8 Penerapan Hasil Belajar Faham Gambar Menurut Analisis Detail
Model Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown ... 46 4.9 Penerapan Hasil Belajar Analisis Model Siluet pada
Wedding Gown Model 1 ... 47 4.10 Penerapan Hasil Belajar Analisis Model pada Wedding Gown Model 2 48 4.11 Penerapan Hasil Belajar Analisis Model Lingkar Badan I pada
Pembuatan Pola Wedding Gown ... 49 4.12 Penerapan Hasil Belajar Analisis Model Sambungan Antara Bagian
atas dengan Rok pada Pembuatan Pola Wedding Gown ... 50 4.13 Penerapan Hasil Belajar Analisis Model Hiasan Pinggang pada
Pembuatan Pola Wedding Gown ... 51 4.14 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Lingkar Badan I pada
Pembuatan Pola Wedding Gown ... 52 4.15 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Lingkar Badan II pada
Pembuatan Pola Wedding Gown ... 53 4.16 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Lingkar Badan III pada
Pembuatan Pola Wedding Gown ... 54 4.17 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Jatuhnya Garis Model
Hiasan Circular Flounce Pembuatan Pola Wedding Gown ... 56 4.18 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Jatuhnya Garis Model Godet
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.19 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Pinggang Pembuatan
Pola Wedding Gown ... 59 4.20 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Rok Tingkat (Tier Skrit)
Pembuatan Pola Wedding Gown ... 60
4.21 Penerapan Hasil Belajar Cara Membuka Mungkum Longtorso
pada Pembuatan Pola Wedding Gown ... 61 4.22 Penerpan Hasil Belajar Pecah Pola Longtorso pada Pembuatan
Pola Wedding Gown ... 62 4.23 Penerpan Hasil Belajar Pecah Pola Longtorso pada Pembuatan
Pola Wedding Gown ... 63 4.24 Penerpan Hasil Belajar Pecah Pola Bagian Atas Longtorso pada
Pembuatan Pola Wedding Gown ... 64 4.25 Penerapan Hasil Belajar Pecah Pola Longtorso pada Pembuatan
Pola Wedding Gown ... 66 4.26 Penerapan Hasil Belajar Pecah Pola Longtorso pada Pembuatan
Pecah Pola Wedding Gown ... 67 4.27 Penerapan Hasil Belajar Pecah Pola Longtorso pada Pembuatan
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
4.1 Data Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Karakteristik pada
Pembuatan Pola Wedding Gown ... 69 4.2 Data Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Materi Faham Gambar
pada Pembuatan Pola Wedding Gown ... 71 4.3 Data Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Cara Mengukur pada
Pembuatan Pola Wedding Gown ... 73 4.4 Data Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Pecah Pola pada
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
2.7 Longtorso garis leher mendatar ... 10
2.8 Analisis Model Longtorso Sweet Heart ... 12
2.9 Cara mengukur badan ... 13
2.10 Pola Dasar BH ... 15
2.11 Pola dasar longtorso ... 18
2.12 Pola BH bagian depan ... 19
2.13 Membuka mungkum pola Bh Bagian Depan ... 19
2.14 Mungkum yang dibuka dengan ukuran jarak mungkum... 20
2.15 Jiplakan pola dasar longtorso bagian depan ... 20
2.16 Cara membuka mungkum pola longtorso ... 21
2.17 Pecah Pola Longtorso ... 21
2.18 Wedding gown mermaid ... 22
2.19 Wedding gown mermaid sweet heart ... 23
2.20 Analisis model wedding gown sweet hear ... 24
2.21 Pola Wedding gown sweet heart ... 25
2.22 buka mungkum Pola Wedding gown sweet heart ... 26
2.23 Pecah pola wedding gown bagian depan ... 26
2.24 Pecah pola wedding gown bagian belakang ... 27
2.25 Hiasan Circular Flounce, ... 27
2.26 Wedding gown mermaid Garis Leher Mendatar ... 28
2.27 Analisis Wedding gown mermaid Garis Leher Mendatar ... 29
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pelatihan kursus merupakan lembaga pendidikan nonformal yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun perorangan, dengan tujuan untuk
mengembangkan aspek kepribadian sumber daya manusia agar memiliki
pengetahuan dan keterampilan. Lembaga pelatihan kursus Quenta Busana,
merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
kursus keterampilan menjahit. Kursus menjahit Quenta Busana dibagi menjadi 4
tingkatan, yakni tingkat dasar, tingkat terampil, tingkat mahir, dan tingkat mahir
linseri. Materi tingkat mahir linseri meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
pembuatan yang berkaitan dengan busana dalam, khususnya busana dalam wanita.
Salah satu jenis materi busana dalam yang dipelajari di LPK Quenta Busana
adalah longtorso.
Longtorso menurut M.H Wancik (1994:71) adalah BH yang panjangnya
sampai panggul. Sependapat dengan hal tersebut Arifah A Riyanto (2009:31)
mengemukakan bahwa “Longtorso merupakan busana dalam wanita, berupa BH
yang panjangnya sampai menutup perut.” Longtorso mempunyai fungsi
memperbaiki penampilan bentuk buah dada, badan bagian atas, pinggang, perut,
dan panggul, sehingga sangat tepat apabila digunakan oleh orang yang
menginginkan bentuk tubuh nampak ramping. Longtorso memiliki model pas
dibadan dengan model garis hias sesuai body line, sehingga dalam pengukuran
dan pembuatan pola diperlukan ketelitian dan kecermatan didalam pengerjaannya.
Warga belajar yang mengikuti pembelajaran longtorso di LPK Quenta Busana
harus memahami konsep dasar longtorso meliputi pengertian dan karakteristik
longtorso, paham gambar, analisis model, cara mengukur, serta pecah pola
meliputi pembuatan pola dasar BH, pola dasar longtorso, dan membuka mungkum
2
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan dari materi pembelajaran longtorso di LPK Quenta busana yaitu
untuk memberikan bekal, pengetahuan, dan keterampilan kepada warga belajar
dalam pembuatan longorso agar dapat dikembangkan, dimanfaatkan serta
diterapkan pada pembuatan busana lain, diantaranya wedding gown. Wedding
gown merupakan busana eksklusif yang digunakan saat hari pernikahan, dibuat
mewah, istimewa serta didesain dengan model pas badan.
Warga belajar yang telah mengikuti pembelajarn longtorso dengan baik dan
sungguh-sungguh, akan memiliki nilai tambah dan mengakibatkan adanya
perubahan sikap dalam diri warga belajar yang disebut dengan hasil belajar.
Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nasution (2002:75) bahwa “Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.” Hasil belajar longtorso yang mencakup
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor, konsep dasar longtorso, paham
gambar, cara mengukur badan, analisis model dan pecah pola longtorso,
diharapkan dapat diterapkan dalam pembuatan pola wedding gown.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada pembuatan
wedding gown di LPK Quenta Busana, diperoleh data bahwa kualitas pola
wedding gown yang dihasilkan tergantung pada kemampuan warga belajar dalam
membuat pola yang pas di badan, sehingga keterampilan dalam membuat pola
longtorso dijadikan bekal, pengetahuan, serta keterampilan yang dapat
mempengaruhi kreativitas warga belajar dalam mengembangkan, dan menerapkan
pola longtorso pada pembuatan pola wedding gown. Kondisi tersebut diasumsikan
sebagai indikator penerapan hasil belajar membuat longtorso pada pembuatan
pola wedding gown.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, menjadi dasar pemikiran
penulis untuk melakukan penelitian tentang “Penerapan Hasil Belajar Longtorso
Pada Pembuatan Pola Wedding Gown” pada warga belajar di LPK Quenta
3
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat longtorso merupakan salah satu materi kursus menjahit mahir linseri
yang diajarkan pada warga belajar di LPK Quenta Busana.
2. Hasil belajar longtorso dilihat dari kemampuan afektif, kognitif dan
psikomotor yang meliputi konsep dasar longtorso, paham gambar dan analisis
model, cara mengukur badan, serta pecah pola dapat dijadikan dasar dalam
pembuatan pola dengan model busana yang pas di badan, salah satunya model
wedding gown.
3. Kualitas pembuatan pola wedding gown yang dihasilkan warga belajar
tergantung pada kemampuan, kecermatan, dan ketelitian dari pembuatan pola
longtorso.
C. Rumusan Masalah
Penentuan fokus masalah dilakukan sebagai upaya mendapatkan kejelasan
dari tujuan penelitian yang akan dicapai, sebagai mana yang dikemukakan oleh
Nana Syaodih (2012:275) bahwa “Perumusan masalah merupakan pemetaan
faktor-faktor atau variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah.” Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan Hasil Belajar Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown di LPK Quenta Busana?”
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
data mengenai penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan wedding gown
oleh warga belajar di LPK Quenta Busana, yaitu memperoleh data tentang :
1. Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari karakteristik longtorso pada
4
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari pengetahuan dan keterampilan
paham gambar pada pembuatan pola wedding gown.
3. Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari pengetahuan dan keterampilan
analisis model pada pembuatan pola wedding gown.
4. Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari pengetahuan dan keterampilan
cara mengukur pada pembuatan pola wedding gown.
5. Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari pengetahuan dan keterampilan
pecah pola meliputi pembuatan pola dasar BH, pembuatan pola longtorso,
serta cara membuka mungkum pada pembuatan pola wedding gown.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian mengenai penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan
pola wedding gown diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak, ditinjau dari aspek teoritis dan praktis, yaitu :
Secara teoritis penelitian ini diharapkan, dapat memperkaya wawasan dan
pengetahuan dalam pembuatan pola longtorso dan pola wedding gown serta
memiliki pengalaman dalam penulisan karya ilmiah tentang Penerapan Hasil Belajar “Longorso” pada Pembuatan Pola Wedding Gown.
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
kontribusi pemikiran, kepada pihak yang diberikan rekomendasi sebagai upaya
merespon kebutuhan mengenai materi kursus tingkat mahir linseri di LPK Quenta
Busana, serta dapat memberikan gambaran mengenai penerapan hasil belajar
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan kegiatan guna memperoleh
data yang berasal dari responden. Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah
Lembaga Pelatihan Kursus Quenta Busana yang beralamat di Jl. Bojong no 30
Bandung. Tlp. 601 5772 – 602 1558, Hp. 0816-4870-523. LPK Quenta Busana
merupakan salah satu LPK yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, dan
merupakan anggota dari Ikatan Penata Busana Indonesia (IPBI) “Kartini”.
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan subyek yang memiliki karakteristik tertentu sebagai
sumber penelitian. Sebagaimana dikemukakan oleh Punaji Setyosari (2012:188)
“Populasi merujuk pada keseluruhan kelompok dari mana sampel-sampel
diambil.” Pendapat yang dikemukakan oleh Punaji Setyosari menjadi acuan penulis dalam menentukan populasi penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh warga belajar yang mengikuti pelajaran membuat pola wedding
gown dari penerapan pola longtorso. Populasi dalam penelitian ini adalah warga
belajar LPK Quenta Busana yang mempelajari tingkat mahir linseri yang
diterapkan pada pembuatan pola wedding gown angkatan 2012/2013 dan
2013/2014 berjumlah 32 orang.
Tabel 3.1
Populasi Warga Belajar angkatan 2012/2013 dan 2013/2014 Tingkat Mahir Linseri LPK Quenta Busana
Angkatan Jumlah Warga Belajar
2012/2013 20
2013/2014 12
Total 32
3. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total. Seluruh
35
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan pada penelitian ini adalah warga belajar angkatan 2012/2013 dan
2013/2014 tingkat mahir linseri yang membuat pola wedding gown di LPK
Quenta Busana sejumlah 32 orang.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara untuk menemukan, mengembangkan, dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan untuk mencapai tujuan penelitian.
Pemilihan dan penggunaan metode penelitian mengacu pada data yang diteliti.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
yaitu suatu metode dalam meneliti suatu kelompok, manusia, suatu kondisi, suatu
pemikiran atau peristiwa pada waktu sekarang. Sebagaimana yang dikemukakan
oleh Punaji Setyosari (2012:39) bahwa :
Metode penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang atau sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata.
Penggunaan metodede deskriptif pada penelitian ini diharapkan dapat
menjawab masalah yang ada pada masa sekarang, dengan cara menyusun dan
menganalisis data mengenai penerapan hasil belajar “longtorso” pada pembuatan
pola wedding gown.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional yang dimaksud adalah upaya untuk menghindari
kemungkinan perbedaan presepsi antara pembaca dan penulis terhadap judul
skripsi yaitu Penerapan Hasil Belajar “Longtorso” pada Pembuatan Pola Wedding
Gown. Istilah-istilah dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Penerapan Hasil Belajar Longtorso
a. Penerapan
Definisi penerapan sebagai mana yang dikemukakan oleh Anas Sudijono
(2007:51) bahwa “Penerapan merupakan kesanggupan seseorang untuk
36
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya, dalam situasi yang baru
dan kongkrit”.
b. Hasil Belajar
Definisi hasil belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasution
(2002:75) bahwa “Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui proses tertentu
sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
c. Longtorso
Menurut A. Riyanto (2009:31) “Longtorso adalah semacam BH yang panjangnya sampai menutup perut.” Longtorso mempunyai fungsi memperbaiki penampilan bentuk buah dada, badan bagian atas, pinggang, perut, dan panggul,
sehingga sangat tepat apabila digunakan oleh orang yang menginginkan bentuk
tubuh nampak ramping. Pembelajaran pembuatan longtorso merupakan salah satu
materi kursus tingkat mahir di LPK Quenta Busana. Tujuan Pembelajaran
pembuatan longtorso tersebut adalah untuk memberikan pengalaman dan bekal
pengetahuan kepada warga belajar tentang pembuatan longtorso, sehingga
longtorso dapat dikembangkan dan diterapkan pada pembuatan busana lain seperti
wedding gown.
2. Pembuatan Pola Wedding Gown
a. Pembuatan
Pembuatan menurut W.J.S Poerwodarminta (2002:168) adalah “cara, membuat, dan proses pembuatan”.
b. Pola
Pola menurut Djati Pratiwi (2003:3) adalah “Suatu potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat busana, pada kain pada kain
yang di gunting. Potongan kain atau kertas itu mengikuti ukuran bentuk badan dan
model tertentu.”
c. Wedding Gown
Wedding Gown merupakan busana yang ekslusif yang digunakan oleh
37
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
istimewa dan pada umumnya didesain dengan model-model yang pas badan, serta
menggunakan bahan serta garnitur yang ekslusif.
Mengacu pada pendapat para ahli diatas, pengertian Penerapan hasil belajar
longtorso yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, daya reaksi dan daya
penerimaan, mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan warga belajar,
sehingga setelah mendapatkan pengetahuan tentang longtorso, warga belajar dapat
mengembangkan dan menerapkan ilmu yang didapat pada pembuatan wedding
gown.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:148) “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”
Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa angket. Angket yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar pertanyaan yang
disampaikan kepada responden untuk memperoleh data penerapan hasil belajar
longtorso pada pembuatan wedding gown. Instrumen selengkapnya dapat dilihat
dalam lampiran bersama dengan kisi-kisi instrumen.
E. Proses Pengembangan Istrumen
Proses pengembanga instrumen yang baik meliputi pengkajian masalah
yang sedang diteliti, membuat kis-kisi, pembuatan bulir angket penelitian,
mengadakan revisi terhadap angket penelitian yang kurang baik.
F. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data sangat
penting dalam suatu penelitian. Alat pengumpulan data yang tepat
memungkinkan memperoleh data yang obyektif. Teknik pengumpulan data yang
38
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak langsung dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data atau
informasi dari responden yang dapat dipertanggungjawabkan.
G. Analisis Data
Pengolahan data baru biasa dilakukan setelah peneliti berhasil
mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam penelitiannya. Teknik
pengolahan data mengacu pada cara untuk mengolah data yang telah terkumpul
dengan menjabarkan perhitungan presentase dari penjabaran frekuensi data setiap
item, sesuai jawaban yang terkumpul. Teknik pengolahan data dalam penelitian
ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Mengolah Data Angket
Angket yang diisi lengkap oleh responden pada tiap item sesuai dengan
pedoman jawaban, dan tes tindaka dikerjakan sesuai dengan job seet yang telah
diberikan lalu angket dan tes tindakan dikumpulkan kembali.
2. Tabulasi Data
Tabulasi data bertujuan untuk mempertegas data sesuai dengan yang telah
ditempatkan dengan pengklasifikasin jawaban berupa proses pentabulasian.
Singarimbun (2011: 248) “Data yang telah disusun dan dihitung selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel”. Pembuatan tabel tersebut dilakukan dengan cara
tabulasi langsung karena data langsung dipindahkan dari data ke kerangka tabel
yang telah disiapkan tanpa proses perantara lainnya.
3. Presentase Data
Presentase data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar
kecilnya kualitas hasil praktek. Menghitung persentase data melalui distribusi
frekuensi dan persentase dengan menggunakan rumus Anas Sudijono (2010:43) :
39
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
P : Prosentase jawaban responden yang dicari
f : Frekuensi jawaban yang dicari
n : Jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian 100 : Bilangan tetap
4. Penafsiran Data
Tahap terakhir dalam pengolahan data yang dilakukan setelah
mempresentasikan data yaitu penafsiran data. Data yang telah dianalisis
selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan sebagai berikut :
100% = Seluruhnya
76% - 99% = Sebagian besar
51% - 75% = Lebih dari setengahnya
50% = Setengahnya
26% - 49% = Kurang dari setengahnya
1% - 25% = Sebagian kecil
0% = tidak seorangpun
Keterangan : Data yang ditafsirkan adalah data yang presentasenya paling
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dan saran akan diuraikan pada bab ini, yang disusun berdasarkan
seluruh kegiatan penelitian tentang Penerapan Hasil Belajar Longtorso pada
Pembuatan Pola Wedding Gown oleh warga belajar angkatan 2012/2013 dan
2013/2014 di LPK Quenta Busana.
A. Simpulan
Simpulan penelitian ini dibuat berdasarkan tujuan penelitian, hasil
pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Karakteristik Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown.
Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari karakteristik longtorso pada
pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : lebih dari setengah warga
belajar mengetahui dan memahami karakteristik longtorso. Penerapan
karakteristik tersebut ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam
menerapkan model pas pinggang, model pas panggul, garis pinggang yang
diturunkan ke panggul, garis leher longtorso, dan punggung terbuka pada
pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan bahwa secara
umum warga belajar sudah dapat menerapkan karakteristik longtorso pada
pembuatan pola wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat
menerapkannya, dikarenakan belum memahami materi karakteristik longtorso
yang dapat diterapkan pada wedding gown.
2. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Faham Gambar pada Pembuatan Pola Wedding Gown.
Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari faham gambar pada
pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : lebih dari setengah warga
79
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam menerapkan pengetahuan
model beserta bagian-bagian longtorso seperti garis leher, garis hias, penutup
belahan, dan panjang longtorso pada pembuatan pola wedding gown. Temuan
penelitian menunjukan bahwa secara umum warga belajar sudah dapat
menerapkan faham gambar pada pembuatan wedding gown, namun sebagian kecil
belum dapat menerapkannya, dikarenakan belum memahami faham gambar model
wedding gown.
3. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Analisis Model Pada Pembuatan Pola Wedding Gown.
Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari analisis pada pembuatan
pola wedding gown menunjukan bahwa : lebih dari setengah warga belajar
mengetahui analisis model longtorso. Penerapan analisis model tersebut
ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam menerapkan pengetahuan
garis badan (body line) secara keseluruhan berdasarkan perbandingan ukuran
badan pada pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan
bahwa secara umum warga belajar sudah dapat menerapkan analisis model pada
pembuatan wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya,
dikarenakan belum memahami analisis model wedding gown.
4. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Cara Mengukur Pada Pembuatan Pola Wedding Gown.
Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari cara mengukur pada
pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : sebagian besar warga belajar
mengetahui cara mengukur longtorso. Penerapan cara mengukur tersebut
ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam menerapkan cara mengukur
badan pada pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan
bahwa secara umum warga belajar sudah dapat menerapkan cara mengukur pada
pembuatan wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya,
dikarenakan belum memahami cara mengukur pada pembuatan pola wedding
80
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Pecah Pola Pada Pembuatan Pola Wedding Gown.
Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari pecah pola pada pembuatan
pola wedding gown menunjukan bahwa : sebagian besar warga belajar mengetahui
pecah pola longtorso. Pecah pola tersebut ditunjukan dengan penguasaan warga
belajar dalam memahami dan menerapkan pecah pola meliputi, pembuatan pola
dasar BH, pola longtorso, dan buka mungkum longtorso yang diterapkan pada
pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan bahwa secara
umum warga belajar sudah dapat menerapkan pengetahuan pecah pola pada
pembuatan wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya,
dikarenakan belum memahami pecah pola pada pembuatan pola wedding gown.
B. Saran
Saran hasil penelitian disusun berdasarkan pada simpulan hasil penelitian
yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran penulis yang diajukan ini, sekiranya
dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang
bersangkutan :
1. Warga Belajar
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian kecil warga belajar belum
dapat menerapkan karakteristik, faham gambar, analisis model, cara mengukur,
dan pecah pola longtorso pada pembuatan pola wedding gown. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan masukan dan motivasi warga belajar yang belum dapat
menerapkan hasil belajar longtorso, agar meningkatkan wawasan dan
keterampilan, dengan cara berlatih serta mempelajari cara membuat pola,
sehingga meningkatkan kualitas pola wedding gown.
2. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian mengenai penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan
81
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengembangkan dan meneliti longtorso dengan pembuatan system pola lain yang
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agustina,L (2012). Modul Pelajaran Menjahit Pakaian Wanita Tingkat Dasar. Bandung : Tidak diterbitkan.
Agustina,L (2012). Modul Pelajaran Menjahit Linseri. Bandung : Tidak diterbitkan.
Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Rosda
Arikunto,S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Aritonang, Y. (2013). Sejarah Kutang [Online]. Tersedia: http://www.gobatak.com/sejarah-kutang/ [8 November 2013].
Armstrong,J.H (1987). Pattermaking For Fashion Design. New York : Debra Forrest.
Bahri,S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Ernawati,dkk. (2008). Tata Busana Jilid 1. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Ernawati,dkk. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Fikri, Z.H . (2010). Prndapat Mahasiswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Linseri
pada Kemampuan Pembuatan Pola Busana Pesta. Skripsi Sarjana pada FPTK
UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Ismadi (2009). Kreasi Fashion dengan Corel Draw. Yogyakarta : Andi.
Maeliah, M dan Prihartini, P Tresna. (2013).Adibusana Haute Couture Indonesia. Bandung: Gapura Press.
Nudelman, Z. (2009). The Art of Couture Sewing. New york : Fairchild Books.
Poespo, G. (2006). Pesona Busana Pengantin Barat Yogyakarta : Kanisius
Riyanto, A. A. (2009). Teori Busana. Bandung : Yapendo.
Rani Puspa SAri, 2014
Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sharon Sadako Takeda and Kaye Durland Spilker (2010).Fashioning Fashion:
European Dress in Detail, 1700 – 1915. USA : Prestel.
Sudijono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Sudjana, N. (2005) Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, W. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik. Bandung: Tarsito.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.
Wacik, M.H. (1994). Bina busana : Pelajaran Menjahit Pakaian Dalam Wanita. Jakarta : Gramedia Pusta Utama.
Wiana,W. (2007). Berhemat dengan Membuat Sendiri Busana Sehari-hari. Bandung: Bina Sumber Daya MIPA.
Wolf, C. (1996). The Art Of Manipulating Fabric. New York : Krause Publications.
(2012).Image [Online]. Tersedia : http:// www. wedding_gown.blogspot.com [02 januari 2014].