PENGARUH METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING )
TERHADAP MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS VIII
DI MTS SWASTA BUSTANUL FALAH KEC. SEI DADAP
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana
OLEH :
IRMA YUSNITA
NIM : 308321033
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Irma Yusnita, Nim 308321033,” Pengaruh Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Minat Belajar Sejarah Siswa Kelas VIII Mts Swasta Bastanul Falah Kec.Sei Dadap”. Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode berm ain peran (role playing) terhadap minat belajar sejarah siswa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs S bastanul Falah Kec.Sei Dadap yang terdiri dari 3 kelas sebanyak 90 siswa pengambilan sempel dilakukan dengan random sampling dan diperoleh sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, dimana kelas pertama berjumlah 30 orang dan kelas kedua berjumlah 30 orang, sehingga total sempel 60 orang. Pada kelas pertama pembelajaran dilakukan tanpa menggunakan metode bermain peran (role playing) dan kelas kedua dilakukan dengan menggunakan metode bermain peran (role playing). Instrument penelitian yang dilakukan adalah menggunakan angket, yaitu dengan membagikan angket kepada siswa pada kelas kontrol dan pada kelas eksperimen
Dari hasil perhitungan angket didapat uji validitas angket r11= 0,859 yang
berarti lebih besar dari rtabel 0.361 (0,859 > 0,361). Dan rata – rata minat siswa pada
kelas eksperimen yaitu 88,06 denagn standard deviasi 5,81. Dan rata – rata minat siswa pada kelas kontrol diperoleh 50,00 dengan standard deviasi 7,34
Dari hasil uji t dimana harga thitung = 3,85 > t table = 2,00 pada taraf nyata
� = 0,05 dan dk = (30 + 30 -2) = 58 dimana thitung > ttabel dengan demikian ada
DAFTAR ISI
2.3Strategi Pembelajaran ... 10
2.3.1 Pengertian Pembelajaran ... 11
2.3.2 Pembelajaran Sejarah ... 13
2.4Pengertian Metode Dan Jenis – Jenis Metode Pembelajaran ... 14
2.4.1 Pengertian Metode ... 14
2.4.2 Jenis – Jenis Metode Pembelajaran ... 15
2.5 Metode Bermain Peran (Role Playing) ... 15
2.6 Kerangka Berfikir ... 18
2.7 Hipotesis ... 20
B. Waktu Penelitian ... 21
C. Populasi dan Sampel ... 21
1 Populasi ... 21
2 Sampel ... 21
D. Variabel Penelitian Dan Defenisi Penelitian ... 23
E. Rancangan Penelitian ... 23
1. Langkah – langkah Penelitian ... 24
F. Tekhnik Pengumpulan Data ... 27
1. Angket ... 27
a. Kisi – kisi Angket... 28
G. Perhitungan Validitas angket ... 32
H. Teknik analisi Data ... 29
I. Reabilitas Instrument Penelitian ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian ... 42
4.2 Visi Dan Misi Sekolah ... 42
4.2.1 Visi Sekolah ... 42
4.2.2 Misi Sekolah ... 42
4.3 Deskripsi Penelitian ... 43
4.4 Pembahasan Penelitian ... 43
4.5 Uji Hipotesis ... 47
4.6 Persentase Minat Belajar Sejarah Siswa ... 50
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 51
4.8 Temuan Hasil Penelitian ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 57
5.2Saran... 57
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 24
Tabel 3.2 Bobot Penilain Angket ... 28
Tabel 3.3 Kisi – kisi Angket ... 28
Tabel 3.4 Perhitungan VAliditas Angket ... 32
Tabel 4.2 Varians Item Angket... 37
Tabel 4.1 Tabel Data Angket ... 44
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiaran 1. : Tabulasi Uji Validitas dan Reabilitas
Lampiran 11 : Nilai – nilai r product moment
Lampiran 11 : Nilai – nilai dalam Distribusi t
Lampiran IV : Foto
Lampiran V : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran VI : Angket Siswa
Lampiran VII : Naskah drama Detik – detik Proklamasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan bagian yang penting dalam pembangunan. Proses
pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri.
Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan pembangunan sektor ekonomi, yang satu dengan
yang lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan bersamaan. Berbicara
tentang proses pendidikan sudah tentu tidak dapat dipisahkan dengan semua
upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Gambaran pendidikan dilihat dari teori pendidikan secara faktual adalah
aktivitas sekelompok orang dan guru yang melaksanakan kegiatan pendidikan
untuk orang – orang muda dan secara perspektif memberi petunjuk bahwa
pendidikan adalah muatan, arahan, pilihan yang telah diterapkan sebagai wahana
pengembangan masa depan anak didik yang tidak terlepas dari keharusan kontrol
manusia. Pemahaman mengenai pendidikan mengacu pada konsep tersebut
menggambarkan bahwa pendidikan seperti sifat sasarannya yaitu, manusia,
mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks.
Sejarah merupakan salah satu komponen ilmu-ilmu sosial. Tujuan utama
lampau dan masa sekarang. Pada umunnya siswa menyatakan pembelajaran
sejarah merupakan sesuatu yang membosankan dan monoton. Pendapat tersebut
didukung oleh penuturan Rochiati Wiriaatmaatmadja (2002:13) yang
menguraikan bahwa banyak siswa yang mengeluhkan bahwa pengajaran sejarah
itu sangat membosankan karena isinya hanya merupakan hafalan saja tentang
tahun, tokoh, dan peristiwa sejarah. Segudang informasi disajikan begitu saja
kepada siswa dan siswa hanya menghafalnya diluar kepala. “Menghafal” atau
“mengingat” adalah salah satu cara belajar, seperti halnya menirukan (Immittaling
atau Copying), menghafal hanya menghasilkan informasi yang selintas saja.
Rendahnya minat belajar sejarah pada siswa dapat disebabkan oleh faktor
yang berasal dari guru maupun yang berasal dari siswa itu sendiri. Faktor yang
berasal dari guru seperti guru kuarng dapat menentukan model pembelajaran yang
sesuai dengan materi dan guru kurang bervariasi dalam menerapkan metode
pembelajaran. Sedangkan faktor yang berasal dari diri sendiri adalah kurangnya
motivasi dari dalam diri siswa. Faktor lingkungan keluarga siswa yang kurang
mendukung dan kurangnya keinginan untuk memahami pelajaran yang diberikan
guru, itu semua menyebabkan siswa kurang berminat dalam mempelajari
pelajaran sejarah.
Faktor lain yang menjadi asumsi pengajaran sejarah cukup membosankan
adalah dalam proses belajar mengajar, metode yang sering digunakan guru yaitu
ceramah ataupun diskusi. Siswa jarang atau hampir tidak pernah diajak untuk
berbuat mencari hal-hal baru melainkan hanya mendengarkan apa yang diajarkan
kegairahan siswa dalam mengikuti pelajaran dan akhirnya membawa kepada hasil
belajar. Permasalahan rendahnya minat belajar dan hasil belajar sejarah pada
siswa jika tidak diatasi akan menyebabkan rendahnya kemampuan menyelesaikan
soal, cara untuk mengatasi permasalahan tersebut guru dapat meningkatkan
kinerjanya.
Pengalaman diharapkan ada pada siswa setelah pembelajaran sejarah.
Kemampuan berpikir kritis yang dapat digunakan untuk mengkaji dan
memanfaatkan pengetahuan sejarah, keterampilan sejarah dan nilai suatu peristiwa
sejarah dalam membina kehidupan memerlukan banyak keputusan kritis, serta
terampil dalam memahami berbagai peristiwa sosial, politik, ekonomi dan budaya
yang terjadi disekitarnya. Disamping itu kemampuan menyaring nilai-nilai yang
ada, memilih dan mengembangkan nilai positif dan menarik pelajaran dari nilai
negatif, serta meniru keteladanan dari para pelaku sejarah.
Masalah tersebut merupakan tantangan bagi para guru sejarah untuk
mengembangkan keterampilan dan kreativitasnya, sehingga mampu mengubah
kesan negatif siswa terhadap pelajaran sejarah agar siswa dapat memberikan
respon yang positif terhadap pelajaran sejarah dan memperoleh hasil belajar yang
baik, seperti yang dikemukakan oleh Hasan (1999:2) berikut ini:
Peranan seorang pendidik (guru) dalam kegiatan belajar mengajar sangat
penting, karena berhasil atau tidaknya kegiatan belajar mengajar tersebut sangat
ditentukan oleh kreativitas guru dalam mengemas suatu mata pelajaran sehingga
dapat menarik minat siswa untuk lebih mendalami dan
mempelajari mata pelajaran tersebut. Penggunaan metode pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar tidak bisa diabaikan begitu saja. Metode pembelajaran
mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar dapat memperjelas
penafsiran dan membangkitkan minat belajar, motivasi serta membawa pengaruh
psikologi siswa. Atas dasar hal tersebut, peneliti ingin menyumbangkan sebuah
gagasan baru dalam teknik pembelajaran sejarah sebagai bagian dari metode
pembelajaran,yaitu dengan penggunaan metode bermain peran (role playing)
Berdasarkan uraian diatas peneliti meneliti dengan judul “Pengaruh
Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Minat Belajar Sejarah
Siswa Kelas VIII Di Mts Swasta Bastanul Falah Kec Sei Dadap”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan diatas bahwa
pelajaran sejarah kurang diminati siswa, selain itu siswa juga merasa bosan karena
proses belajar mengajar hanya bersifat ceramah. Sehingga untuk membangkitkan
minat siswa timbullah pertanyaan yang akan dijelaskan dalam penelitian ini:
1. Penggunaan metode pembelajaran yang masih monoton
2. Penggunaan metode pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar
3. Penggunaan metode bermain peran (role playing) dapat memupuk minat
siswa dalam belajar sejarah
4. Hasil belajar siswa yang masih rendah
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang ada, maka peneliti
membatasi permasalahan pada penelitian ini, yaitu: pengaruh metode bermain
peran (role playing) terhadap minat belajar sejarah siswa kelas VIII di Mts Swasta
Bastanul Falah kec Sei Dadap.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah ada pengaruh metode bermain peran (role playing) terhadap minat belajar
sejarah siswa kelas VIII di Mts Swasta Bastanul Falah kec Sei Dadap.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai gambaran dan informasi bagi guru untuk menggunakan metode
bermain peran (role playing) dalam meningkatkan minat belajar sejarah
siswa.
2. Bagi siswa dapat meningkatkan minat belajar khususnya pada mata
pelajaran sejarah
3. Bagi peneliti berguna untuk menambah pengetahuan dalam upaya untuk
meningkatkan minat belajar sejarah siswa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang dilakuakan dalam penelitian ini maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Minat belajar pada kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan metode
bermain peran (role playing) adalah sebesar 88.06
2. Minat belajar pada kelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan metode
konvensional adalah sebesar 5,00.
3. Minat belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode
bermain peran (role playing) meningkat dan lebih baik dari yang diajarkan
tanpa menggunakan metode bermain peran. Dengan rata – rata persentase
peningkatan minat belajar sejarah siswa kelas eksperiment sebesar 43,22 %.
Dengan kata lain, ada pengaruh pengguunaan metode bermain peran (role
playing) terhadap minat belajar sejarah siswa.
1.2 SARAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti memberikan saran berupa:
1. Agar guru dapat menggunakan metode yang tepat sesuai dengan poko
bahasan yang diajarkan dalam proses pembelajaran guna menarik minat dan
2. Berdasarkan pengaruh penggunaan metode pembelajaran bermain peran (role
playing) memrlukan sarana dan media pembelajaran yang lengkap serta
bervariasi dan memerlukan waktu yang cukup banyak, oleh karena itu kepada
peneliti selanjunya di harapkan memilih tempat yang emilk sarana dan
prssarana pembelajran yang cukup lengkap agar kerangka pembelajaran dapat
dilaksanakan secara maksimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan serta
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto suharsimi,suharjono,supardi.2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Asmani,Jamal Ma`mur.2011.7 Tips Aplikasi Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogyakarta: Diva Press (Anggota IKAPI )
Dimyati, dan Mudjiono,2009 Belajar dan Pembelajaran Jakarta : rineka Cipta
Djamarah,Saiful Bahri, dan Zain ,Aswan.2006.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka cipta
Muslich,Masnur.2007.KTSP Kompetensi berbasis kompetensi dan kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara
N.K.Roestiyah.2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta
Nasution.S.2009.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara
S,K Kochhar 2008. Teaching Of History. Jakarta : Grasindo
Sagala,Syaiful,2009. Konsep Dan Makna Pembelajaran.Bandung: ALFABETA
Sanjaya Wina,2010 Stategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Prenada Media Group
Slameto.2010. Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya., Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, 2005. Metoda Statistika, Bandung : TARSITO
Trianto.2011.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta: Kencana
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2001, Buku Pedoman Penulisan
http://tulisane-rina.blogspot.com/2007/12/manfaat-belajar-sejarah.html (diakses pada tanggal 5 April 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Peta_Kecamatan_Sei_Dadap_Kabupaten_Asa han.pg (di akses pada tanggal 9 Mei 2012)
http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran/
(di akses pada tanggal 5 April 2012)
http://blog.codingwear.com/bacaan-82-Pengertian-Metode-Pembelajaran.html (diakses pada tanggal 5 April 2012)
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/ (diakses pada tanggal 7 April 2012)
http://whttp://diegostuti.blogspot.com/2011/01/naskah-drama-detik-detik-(diakses pada tanggal 20April 2012 )