• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi (40)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi (40)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER

PADA PERBANKAN DI KALIMANTAN SELATAN

Riswan Yudhi Fahrianta

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE Indonesia) Banjarmasin Jln. H. Hasan Basry no. 9-11 Banjarmasin 70123

Abstracts: This study aims to examine empirically that independent variable which

consists of user involvement in information system development, education and training of users, top management support, the formalization of information systems development, and personal technical capabilities of accounting information systems that affect the dependent variable of user satisfaction based accounting information system computers at banks in South Kalimantan, either simultaneously or together and partially. Analysis was conducted on 46 respondents answers to a questionnare that has been communicated to employees who use computers for data processing accounting. Simultaneous regression results show that user involvement in information system development, education and training of users, top management support, the formalization of information systems development, and personal technical capabilities of accounting information systems simultaneously significantly affect user satisfaction of computer-based accounting information system. For the results of partial regression, indicated that only the user involvement in information system development, education and user training, and support of top management, who have significant and positive influence on user satisfaction of computer-based accounting information system. While the formalization of information system development has shown no significant effect on user satisfaction of computer-based accounting information system, but the effect remains positive. Personal and technical capability of accounting information systems also does not have a significant impact on user satisfaction of computer-based accounting information system, with the effect remains negative.

Keywords: kepuasan pengguna, sistem informasi akuntansi berbasis komputer

PENDAHULUAN

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka pengkoordinasian sumber daya (data, materials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk meng-konversi masukan berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi

akuntansi bagi pihak-pihak yang berke-pentingan (Wilkinson, 1992). Transaksi me-mungkinkan entitas atau perusahaan mela-kukan operasi, menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to date, dan mencerminkan aktivitas organisasi, serta transaksi akuntansi merupakan transaksi pertukaran yang mem-punyai nilai ekonomis.

(5)

pe-ngambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut pemrosesan informasi. Sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh pemroses informasi disediakan oleh sistem pemrosesan transaksi, seperti laporan ke-uangan dari sistem pemrosesan transaksi. Namun sebagian besar diperoleh dari sumber lain, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. Pengguna utama pemrosesan transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka mempunyai tanggung jawab pokok untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan perencanaan dan pengendalian ope-rasi perusahaan. Pengguna keluaran lainnya adalah pihak manajemen dan pihak luar seperti investor dan kreditor.

Sistem informasi yang dibangun dengan dasar teknologi komputer akan me-miliki sejumlah keunggulan antara lain; dapat menekan biaya, meningkatkan kualitas dan efisiensi serta kecepatan pengolahan data se-hingga kemampuan dalam menghasilkan informasi akuntansi untuk pengambilan ke-putusan manajemen perusahaan lebih di-andalkan pada kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini (Proceeding Synopsis Artikel, 2003).

Kebutuhan manajemen terhadap ki-nerja SIA, secara teoritis didukung dengan penelitian empiris, dimana faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA, sebagai pengu-kurannya didasarkan pada kepuasan peng-guna (user satisfaction). Bahwa kepuasan pengguna sebagai pengukuran kesuksesan dalam penelitian empiris sistem informasi, bahwa kepuasan pengguna akan tercapai ketika pemakai sistem informasi yang ter-libat. Masalah kuncinya adalah kepuasan siapa yang seharusnya diukur. Kepuasan pengguna direkomendasikan sebagai pengu-kuran kesuksesan sesuai dengan penelitian informasi eksperimental dan penelitian terhadap efektivitas kelompok sistem pen-dukung keputusan (decision support system).

Banyaknya hasil penelitian yang tidak konsisten antara hasil penelitian yang satu dengan yang lainnya, menyebabkan keter-kaitan faktor-faktor yang mempengaruhi ke-puasan pengguna dalam pengembangan sis-tem informasi masih merupakan yang cukup menarik untuk diteliti.

Penelitian tentang masalah tersebut pernah dilakukan oleh Soegiharto (2001), yaitu dengan mengirimkan kuesioner kepada 351 perusahaan yang tersebar di Australia. Kuesioner tersebut disebarkan pada seluruh level hirarki formal perusahaan, termasuk departemen-departemen seperti akuntansi umum, keuangan, pajak dan akuntansi biaya. Dalam penelitiannya mengindikasikan bahwa semakin banyak pengguna SIA terlibat dalam desain, pengembangan dan implementasi sis-tem, semakin sering mereka menggunakan sistem. Kapabilitas personel SIA mempunyai pengaruh tidak langsung pada kinerja SIA dan formalisasi pengembangan sistem infor-masi lebih tinggi pada organisasi yang memi-liki pelatihan pengguna dan program pendi-dikan, steering committee, dan lokasi depar-temen SIA yang independen. Rekomendasi yang dikemukakan untuk penelitian se-lanjutnya adalah melakukan penelitian longi-tudinal untuk meneliti rangkaian organisasi yang selalu bergerak sepanjang waktu, teknologi, kebutuhan pendidikan pengguna, dan perubahan-perubahan lainnya, dimana ciri-ciri organisasi tersebut dapat ditemukan pada perusahaan perbankan.

(6)

tidak berpengaruh terhadap kepuasan peng-guna sistem komputerisasi. Sedangkan keter-batasan penelitian terdahulu hanya meng-gunakan karyawan PDAM sebagai responden sehingga tidak dapat digeneralisasi dan rekomendasi yang dikemukakan adalah peng-gunaan responden yang lebih representatif untuk penelitian berikutnya.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Soegiharto (2001) yang sebelum-nya telah direplikasi oleh Susiana (2004). Perbedaan dengan penelitian Susiana (2004) adalah dengan menambahkan variabel penelitian yaitu kapabilitas teknis personal SIA. Alasannya adalah menurut penelitian Mc. Farlan dan Mc. Kenney (1983) bahwa kapabilitas teknis dari personal sistem informasi memiliki pengaruh utama pada per-syaratan analisis informasi dan desain.

Perbankan merupakan perusahaan pelayanan jasa keuangan kepada masyarakat, maka dituntut untuk menghasilkan kinerja yang baik dan menghasilkan pelayanan yang maksimal. Dalam posisinya untuk dapat me-ningkatkan kemampuan pelayanannya, maka pihak perbankan menempuh beberapa stra-tegi bisnis, misalnya meningkatkan bunga pinjaman, mencari sebanyak mungkin nasa-bah baru, dan menghemat biaya operasional. Konsekuensinya perbankan harus mampu meningkatkan pelayanan dengan cara mem-bangun suatu sistem informasi yang lebih baik.

Tujuan penelitian ini adalah untuk me-ngetahui pengaruh keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi, pen-didikan dan pelatihan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengem-bangan sistem informasi, dan kapabilitas teknis personal SIA terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada per-bankan di Kalimantan Selatan.

TINJAUAN PUSTAKA

SIA Berbasis Komputer

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (FitzGerald dkk. dalam Jogiyanto, 2000). Sedangkan sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masu-kan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran organisasi (Kadir, 2003). Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses produksi, kualitas, manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis.

Penelitian pada kinerja sistem informasi (SI) telah dilakukan sebelumnya untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan suatu sistem. Hasil tersebut menekankan pada hubungan langsung dari faktor-faktor seperti dukungan manajemen puncak (top management support), keterlibatan pengguna pada pe-ngembangan sistem (user involvement in system development), pelatihan dan pen-didikan bagi pengguna (user training and education), komite SI (IS committee), lokasi departemen SI (location of IS departement), formalisasi pengembangan sistem ( forma-lization of system development) dan ukuran organisasi (organisazional size) terhadap ke-suksesan implementasi dan kinerja SIA.

(7)

data elektronik (electronic data pro-cessing/EDP) adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data transaksi-transaksi dalam suatu organisasi. EDP adalah aplikasi sistem informasi akun-tansi paling dasar dalam setiap organisasi.

Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna SIA Berbasis Komputer

Faktor keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi, menunjuk-kan bahwa kinerja akibat adanya implemen-tasi teknologi informasi berkaitan dengan variabel kecocokan dan manfaat teknologi tersebut berhasil mengukur hubungan antara teknologi tersebut. Penelitian tersebut ber-hasil mengukur hubungan antara teknologi informasi dan kinerja individu dengan satu model TPC (Technology of Performance Chain). Banyak peneliti telah meneliti keter-libatan pengguna. Mereka percaya bahwa hal ini mempengaruhi kriteria kunci seperti kualitas sistem, kepuasan pengguna, dan penggunaan sistem (Ives dan Olson, 1984), Bruwer (1984) dan Hirschheim (1985) dalam Soegiharto (2001), seperti yang dikutip oleh Komara (2005), bahwa keterlibatan pengguna pada proses pengembangan sistem memiliki pengaruh positif pada kepuasan atas CBIS. Dalam Komara (2005) juga dikemukakan, bahwa McKeen dan Guimaraes (1994), Restuningdiah dan Indriantoro (2000), menyatakan hubungan partisipasi pengguna memiliki hubungan langsung dengan kepuasan pengguna.

Faktor pendidikan dan pelatihan peng-guna. Dinyatakan oleh Brady (1997) bahwa kurangnya pendidikan merupakan masalah utama dari kurangnya penggunaan sistem informasi. Penelitian pada sistem informasi timbul sekitar tahun 1980-an yang me-rangking pendidikan pengguna sebagai masalah yang paling penting nomor enam. Secara implisit menyatakan pada

pene-litiannya adalah bahwa pendidikan dan pela-tihan yang berhubungan dengan SI mem-pengaruhi penerimaan dan penggunaan tek-nologi SI pada organisasi. Secara empiris menguji model konseptual dari bagaimana pelatihan dapat mempengaruhi penerimaan sistem informasi pada suatu organisasi. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa hubungan positif dapat terjadi antara pelatihan yang ber-hubungan dengan komputer dan penerimaan individu dan kemampuan komputernya pada

end user dan penerimaannya terhadap hasil dan teknologi sistem informasi.

Tingkat pendidikan, apalagi diiringi dengan pengalaman kerja dapat mem-pengaruhi seseorang dalam melakukan ino-vasi dan memiliki respon yang tinggi ter-hadap inovasi yang terjadi dalam TI. Itulah sebabnya, lama masa kerja kurang mem-pengaruhi seseorang dalam memahami ino-vasi TI terapan bila tidak diiring tingkat pen-didikan yang memadai. Untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan dalam suatu sistem, perusahaan-perusahaan dapat me-lakukannya dengan menyediakan program edukasi dan pelatihan bagi karyawannya. Program pelatihan atau pendidikan tersebut secara langsung akan mempengaruhi keper-cayaan individu pada kemampuannya se-hingga mereka akan meningkatkan spesia-lisasinya terhadap kinerja SIA.

(8)

pro-duktivitas dan menghasilkan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap program tersebut. Peneliti yang lain telah menyatakan bahwa hubungan positif antara pelatihan pengguna, perilaku pengguna dan kesuksesan SI.

Kesimpulan tersebut mendukung per-nyataan bahwa perusahaan seharusnya me-nyelenggarakan pelatihan kepada karyawan-nya terutama ketika perusahaan tersebut menggunakan perangkat baru atau me-ngembangkan sistem baru yang berbeda dengan sistem yang lama. Penerimaan kar-yawan dan kepuasannya ketika melakukan operasional dengan menggunakan instrumen baru atau sistem baru tersebut tentu saja akan berdampak positif pada peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan.

Faktor dukungan manajemen puncak perusahaan, mempunyai kekuatan untuk membentuk suatu sistem kinerja yang ber-pengaruh pada pencapaian tujuan yang di-tetapkan di awal. Dukungan manajemen ter-hadap pemakaian komputer dapat diklasi-fikasikan menjadi dua yakni dukungan mana-jemen puncak dan dukungan departemen informasi. Keduanya sangat berpengaruh untuk meningkatkan penggunaan komputer. Manajemen dapat melakukan tekanan-teka-nan terhadap karyawannya dengan meminta kepada mereka untuk menggunakan suatu sistem tertentu. Sementara departemen infor-masi selain mengelola sistem yang telah eksis dapat melakukan upaya-upaya untuk me-ngembangkan pemilihan sistem-sistem baru yang bermanfaat untuk mengoptimalkan penyelesaian tugas-tugas karyawan, me-ngembangkan pelatihan-pelatihan dan juga mengusulkan penerapan teknologi baru yang dapat digunakan untuk business solution

dengan lebih baik.

Dukungan manajemen puncak adalah merupakan variabel penting atas perencanaan dan pengembangan suatu sistem informasi jika sistem informasi merupakan alat strategik yang penting, maka penting bagi

(9)

Faktor formalisasi pengembangan sistem informasi, yang oleh penelitian Lee dan Kim (1992) dan Thayer dkk (1981) dalam Choe (1996), seperti yang dikutip oleh Komara (2005), telah ditunjukkan bahwa formalisasi pengembangan sistem mem-pengaruhi kesuksesan implementasi sistem informasi. Suatu organisasi cenderung me-nyusun pengembangan sistem informasi karena hal ini diperlukan untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara pengem-bang sistem dan pengguna. Penelitian yang dilakukan oleh Neal dan Rander (1973) dalam Soegiharto (2001) secara empiris menunjukkan hubungan positif antara riset operasional atau keberhasilan kelompok manajemen sains dan formalisasi dan prose-duralisasi riset operasi atau manajemen sains. Penelitian yang telah dilakukan ber-kaitan dengan penelitian ini adalah yang di-lakukan oleh Soegiharto (2001), dimana menginvestigasi hubungan langsung antara faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA. Penelitian difokuskan pada keterlibatan pengguna, kapabilitas pengguna, dukungan manajemen, ukuran organisasi, dan pem-bentukan/formalisasi pengembangan SI seba-gai faktor-faktor pengaruh dan pada kepuasan SIA dan penggunaan sistem oleh pengguna sebagai wakil kinerja SIA. Penemuan utama pada penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin banyak pengguna SIA terlibat dalam desain, pengembangan dan implementasi sistem, semakin sering mereka menggunakan sistem. Penemuan menarik lainnya adalah kapabilitas personel SIA mempunyai pe-ngaruh tidak langsung pada kinerja SIA dan formalisasi (pembentukan) pengembangan sistem informasi lebih tinggi pada organisasi yang memiliki pelatihan pengguna dan prog-ram pendidikan, steering committee, dan lokasi departemen SIA yang independen.

Susiana (2004), yang meneliti ke-puasan pengguna sistem komputerisasi pada PDAM Bandarmasih Banjarmasin. Dimana

variabel yang digunakan dalam penelitan adalah keterlibatan pengguna dalam pengem-bangan sistem informasi, pendidikan dan pe-latihan pengguna, dukungan manajemen pun-cak, dan formalisasi pengembangan sistem informasi sebagai variabel dependen dan ke-puasan pengguna sistem komputerisasi seba-gai variabel independen. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem infor-masi, pendidikan dan pelatihan pengguna, dukungan manajemen puncak, dan forma-lisasi pengembangan sistem informasi ber-pengaruh secara simultan terhadap kepuasan pengguna sistem komputerisasi. Sedangkan secara parsial bahwa hanya variabel pen-didikan dan pelatihan tidak berpengaruh ter-hadap kepuasan pengguna sistem kompu-terisasi, sedangkan variabel yang lain seperti keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan sis-tem informasi berpengaruh terhadap ke-puasan pengguna sistem komputerisasi pada PDAM Bandarmasih Banjarmasin.

(10)

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesa yang diuji dalam penelitian ini ada-lah, bahwa faktor keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi, pen-didikan dan pelatihan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengemba-ngan sistem, dan kapabilitas teknis personal SIA secara simultan dan parsial mempe-ngaruhi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Obyek penelitian ini adalah karyawan perbankan pada perbankan yang beroperasi di Kalimantan Selatan, yaitu karyawan yang menggunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi. Alasan pemilihan obyek kar-yawan perbankan karena perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan yang meng-gunakan dan sarat dengan penggunaan tek-nologi informasi. Pengambilan sampel atas dasar metode purposive dengan teknik

jugdment sampling, yaitu dengan

me-nyebarkan 5-10 kuesioner kepada karyawan bagian akuntansi yang menggunakan kompu-ter dalam pengolahan data akuntansi pada perbankan yang beroperasi di Kalimantan Selatan. Penentuan jumlah kuesioner ini digunakan karena peneliti tidak mengetahui secara pasti jumlah karyawan akuntansi dari seluruh perbankan di Kalimantan Selatan.

Variabel dan Pengukurannya

Variabel dependen (Y) penelitian ini adalah, kepuasan pengguna sistem informasi, yaitu pengukuran kesuksesan dalam peng-gunaan SIA berbasis komputerisasi. Ins-trumen yang digunakan dalam mengukur variabel kepuasan pengguna sistem infor-masi dengan menggunakan 11 pertanyaan.

Sedangkan variabel independen yang digunakan ada 5 variabel: pertama, variabel

keterlibatan pengguna (X1) dalam pengem-bangan sistem informasi, yaitu pemberian pe-ngukuran yang lengkap dan akurat dari per-syaratan pengguna informasi untuk mening-katkan pemahaman pengguna mengenai sis-tem komputerisasi. Instrumen yang digu-nakan dalam mengukur variabel keter-libatan pengguna sistem informasi dengan menggunakan 2 pertanyaan. Kedua, variabel program pelatihan dan pendidikan bagi peng-guna (X2), adalah pengembangan skill atau kemampuan bagi pengguna komputerisasi. Instrumen yang digunakan dalam mengukur variabel pelatihan dan pendidikan bagi peng-guna dengan mengpeng-gunakan 2 pertanyaan.

Ketiga, variabel dukungan manajemen

puncak (X3) adalah dukungan yang diberikan oleh atasan terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputerisasi. Instrumen yang digunakan dalam mengukur variabel dukungan manajemen puncak dengan menggunakan 5 pertanyaan. Keempat, variabel kapabilitas teknis personil SIA (X4) adalah kecakapan untuk memahami tekno-logi, tugas dan keputusan SIA. Variabel ini diukur dengan menggunakan keseluruhan pengalaman personil SI dalam pengoperasian SIA baik yang sekarang maupun yang sebe-lumnya, dan kelima, variabel formalisasi pengembangan sistem informasi (X5) adalah penyusunan pengembangan untuk mening-katkan komunikasi dan koordinasi antara pengembangan sistem informasi dan peng-guna. Instrumen yang digunakan memuat 5 pertanyaan.

Pengujian Hipotesis

(11)

F-hitung lebih besar dari F-tabel atau p < 0,05 maka hipotesis secara simultan diterima. Sedangkan untuk menguji pengaruh secara parsial dengan tingkat kepercayaan yang di-gunakan dalam penelitian ini adalah adalah 95% dengan derajat kebebasan 5%, dimana jika t-hitung lebih besar dari t-tabel atau p < 0,05, maka hipotesis secara parsial diterima.

Sebelum dilakukan pengujian hipo-tesis, data hasil penelitian terlebih dahulu di-uji kualitas data yang terdiri dari di-uji relia-bilitas dan validitas data, dan uji asumsi klasik, yang terdiri dari uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas data, untuk menghasilkan Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), seperti yang disarankan oleh Ghozali (2001).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari 46 kuesioner yang kembali, responden pria sebanyak 27 orang dan wanita sebanyak 19 orang. Umur responden yang berkisar kurang dari 20 tahun sebanyak 19 orang, antara 21 tahun sampai dengan 30 ta-hun sebanyak 14 orang dan antara 41 tata-hun sampai dengan 50 tahun sebanyak 9 orang. Rata-rata umur responden adalah 33 tahun. Dari semua jenjang pendidikan yang ada di-ketahui paling banyak responden ber-pendidikan S1 sebanyak 31 orang. Untuk pe-ngalaman kerja terdapat 8 orang yang mem-punyai pengalaman kurang dari 2 tahun, 11 orang antara 3 sampai dengan 6 tahun, 2 orang antara 7 sampai dengan 10 tahun, 6 orang antara 11 tahun sampai dengan 14 tahun dan lebih dari 15 tahun sebanyak 9 orang. Sedangkan untuk pengalaman meng-gunakan komputer terdapat 8 orang yang memiliki kurang dari 2 tahun, 11 orang antara 3 sampai dengan 6 tahun, 2 orang 7 sampai dengan 10 tahun, 6 orang antara 11 tahun sampai dengan 14 tahun dan lebih dari 15 tahun sebanyak 19 orang. Sedangkan untuk

pengalaman menggunakan SIA sekarang terdapat 5 orang yang memiliki pengalaman kurang dari 1 tahun, 5 orang antara 1 sampai dengan 3 tahun, 8 orang antara 3 sampai dengan 5 tahun, 18 orang antara 5 sampai dengan 7 tahun dan lebih dari 7 tahun sebanyak 10 orang. Dengan rata-rata pengalaman menggunakan SIA sekarang selama 4 tahun. Untuk program sistem lain sebanyak 10 orang memiliki pengalaman kurang dari 1 tahun, 5 orang antara 1 sampai dengan 3 tahun, 11 orang antara 3 sampai dengan 5 tahun, 13 orang antara 5 sampai dengan 7 tahun dan lebih dari 7 tahun sebanyak 7 orang dengan rata-rata penga-laman menggunakan sistem lain selama 3 tahun.

Deskripsi variabel-variabel penelitian disajikan pada tabel 1. Diperlihatkan bahwa pada variabel X1 (keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem), kisaran jawa-ban responden mendekati nilai maksimum kisaran teoritisnya dengan nilai rata-rata 9,26 dan standar deviasi 2,96. Ini berarti bahwa jawaban responden cenderung memiliki ke-terlibatan pengguna dalam pengembangan sistem yang tinggi, yang ditunjukkan nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum kisaran sesungguhnya.

Untuk variabel X2 (pelatihan dan pendidikan bagi pengguna), kisaran jawaban responden mendekati nilai maksimum kisaran teoritisnya dengan nilai rata-rata 5,28 dan standar deviasi 1,24. Ini berarti bahwa jawa-ban responden cenderung mendapatkan man-faat pelatihan dan pendidikan bagi pengguna yang tinggi, yang ditunjukkan nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum kisaran se-sungguhnya.

(12)

responden cenderung dukungan manajemen puncak yang diberikan tinggi dalam peng-gunaan SIA berbasis komputer, yang di-tunjukkan nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum kisaran sesungguhnya.

Untuk variabel X4 (formalisasi pe-ngembangan sistem informasi), kisaran jawa-ban responden mendekati nilai maksimum kisaran teoritisnya dengan nilai rata-rata 25,67 dan standar deviasi 4,48. Jawaban responden cenderung formalisasi pengem-bangan sistem informasi untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi yang tinggi, yang ditunjukkan nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum kisaran sesungguhnya.

Selanjutnya pada Tabel 1 diperlihat-kan bahwa pada variabel X5 (kapabilitas teknis personal SIA), kisaran jawaban respon-den mendekati nilai minimum kisaran teori-tisnya dengan nilai rata-rata 2,11 dan standar deviasi 0,85. Ini berarti bahwa pengalaman keseluruhan responden dalam pengoperasian SIA cenderung rendah (kurang lebih 5 tahun dalam rentang nilai minimal 2 tahun dan nilai maksimal 25 tahun), yang ditunjukkan nilai rata-rata yang mendekati nilai minimum kisa-ran sesungguhnya.

Sedangkan untuk variabel Y (ke-puasan pengguna SIA) menunjukan bahwa kisaran jawaban responden mendekati nilai maksimum kisaran teoritisnya dengan nilai rata-rata 57,70 dan standar deviasi 10,40. Ini berarti bahwa jawaban responden cenderung kepuasan yang didapatkan oleh pengguna SIA adalah tinggi dalam penggunaan SIA yang berbasis komputer, yang ditunjukkan nilai rata-rata yang mendekati nilai mak-simum kisaran sesungguhnya.

Sebelum dilakukan pengujian hipo-tesis, data penelitian terlebih dahulu diuji kualitas data yang terdiri dari uji reliabilitas dan validitas data, dan uji asumsi klasik, yang terdiri dari uji multikoliniearitas, uji auto-korelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas data.

Untuk uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas, dihasilkan perhitungan yang menunjukkan bahwa kua-litas data penelitian adalah valid dan reliable, dimana untuk uji validitas ditunjukkan adalah valid dengan hasil yang dibandingkan r-tabel (0,251), dengan nilai df = 40 dengan tingkat signifikansi 5%, dimana r-hasil tiap butir instrumen adalah positif dan r-hasil ters-ebut nilainya lebih besar dari r-tabel. Sedang-kan untuk uji reliabilitas atau uji konsistensi instrumen ditunjukkan juga semua r-hasil positif dan r-Alpha lebih besar dari r-tabel, dengan nilai antara 0,8726 sampai dengan 0,9604.

Sedangkan pada hasil uji asumsi klasik, yang terdiri dari uji multikoliniearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas data. Ditunjukkan hasil tidak terdapat gejala multikolinieritas antar va-riabel independen dalam model regresi yang digunakan, dimana variabel independen me-miliki nilai VIF di bawah 10. Begitu pula dengan hasil uji heteroskedastisitas pada model regresi, tidak menunjukkan adanya heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kepuasan pengguna SIA, dengan melihat scatter plot

yang menunjukkan pola menyebar secara me-rata. Begitu pula dengan uji autokorelasi, di-tunjukkan hasil tidak terdapat autokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Dan untuk uji normalitas data memperlihatkan distribusi yang mendekati normal, sehingga model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.

(13)

berbasis komputer pada perbankan di Kali-mantan Selatan, baik secara simultan atau bersama-sama dan secara parsial.

Berdasarkan pada alat analisis yang digunakan pada penelitian ini, yaitu meng-gunakan analisis regresi linear berganda. Untuk pengujian hipotesis, yaitu pengaruh secara simultan variabel indenpenden akan diuji menggunakan uji F dan hipotesis penga-ruh secara parsial akan diuji menggunakan koefisien korelasi parsial (uji t). Pengolahan data tersebut dengan bantuan program komputer untuk aplikasi statistik, meng-hasilkan rangkuman yang diperlihatkan pada tabel 2.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 2, diperlihatkan pada koefisien regresi parsial, hanya satu variabel bebas (X5) yang menunjukkan nilai negatif, berarti terdapat hubungan yang berlawanan antara variabel kapabilitas teknis personal SIA dengan kepuasan pengguna SIA. Maksudnya apabila variabel kapabilitas teknis personal SIA naik maka kepuasan pengguna SIA akan turun dan sebaliknya. Sedangkan empat variabel bebas (X1, X2, X3, X4) menunjukkan koefisien regresi yang positif, berarti terdapat hubugan positif atau searah antara variabel bebas (X1, X2, X3, X4) dengan variabel tidak bebas (Y). Dengan demikian apabila keterlibatan peng-guna, pendidikan dan pelatihan, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengem-bangan sistem meningkat maka kepuasan pengguna SIA akan meningkat, begitu pula sebaliknya.

Hasil uji simultan digunakan untuk membuktikan hipotesis pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel-variabel: keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem infor-masi, pendidikan dan pelatihan, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengem-bangan sistem informasi, dan kapabilitas teknis personal SIA secara simultan signi-fikan mempengaruhi kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kali-mantan Selatan pada tingkat signifikansi 5%. Ditunjukkan dengan nilai F hitung (9,983) lebih besar dari F tabel (2,449) atau sig.F =

0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Hasil ini

sejalan dengan peneliti terdahulu seperti Soegiharto (2001), Susiana (2004), dan Komara (2005) yang hasilnya juga me-nunjukkan bukti adanya hubungan positif dan signifikan antara keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi, pen-didikan dan pelatihan, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan kapabilitas teknis personal SIA dengan kepuasan pengguna SIA ber-basis komputer.

Kelima variabel independen tersebut mampu menjelaskan perubahan terhadap ke-puasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan sebe-sar 55,5 % (R Square = 0,555) sedangkan sisanya sebesar 44,5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Tabel 1. Statistik Deskriptif

Variabel Kisaran

(14)

Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Regresi

Simbol Variabel Koefisien

Regresi t-Hitung

t-Tabel

Aplha 5% Prob. X1 Keterlibatan Pengguna 0,293 2,269 1,684 0,029 X2 Pendidikan dan

Pelatihan

0,419 2,329 1,684 0,025

X3 Dukungan Manajemen Puncak

0,293 2,152 1,684 0,037

X4 Formalisasi Pengembangan Sistem

0,189 1,355 1,684 0,183

X5 Kapabilitas Teknis Personal SIA

-0,360 -1,619 1,684 0,113

Konstanta = -0,727 R = 0,745 R Squared = 0,555 F Ratio = 9,983 F tabel = 2,449 Prob = 0,000

Sumber: data primer diolah.

Analisis hasil uji parsial (uji t) di-gunakan untuk membuktikan hipotesis parsial variabel independen terhadap variabel depen-den. Untuk pengaruh variabel keterlibatan pengguna (X1), ditunjukkan bahwa nilai t-hitung adalah sebesar 2,269, hasil ini lebih besar dari t-tabel pada Alpha 5% (0,05) yaitu sebesar 1,684. Dengan demikian secara parsial keterlibatan pengguna dalam pengem-bangan sistem informasi mempunyai penga-ruh yang signifikan terhadap kepuasan peng-guna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan dengan probabilitas tingkat kesalahan sebesar 0,029 (lebih kecil dari 0,05). Koefisien regresi parsial menun-jukkan nilai positif 0,293, yang dapat diartikan adanya hubungan positif atau searah antara keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi dengan ke-puasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan, artinya apabila keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi ditingkatkan, maka kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Maka dapat disimpulkan, hipo-tesis yang menyatakan bahwa keterlibatan

pengguna dalam pengembangan sistem infor-masi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada per-bankan yang beroperasi di Kalimantan Sela-tan dapat diterima. Hasil ini sejalan dengan peneliti terdahulu seperti Soegiarto (2001), Susiana (2004), dan Komara (2005) yang hasilnya juga menunjukkan bukti adanya hubungan positif dan signifikan antara ke-terlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer. Seperti yang di-kemukakan sebelumnya bahwa semakin banyak pengguna SIA terlibat dalam desain, pengembangan, dan implimentasi sistem, semakin sering mereka menggunakan sistem.

(15)

positif 0,419, yang dapat diartikan adanya hubungan positif atau searah antara pen-didikan dan pelatihan pengguna dengan ke-puasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan, arti-nya apabila pendidikan dan pelatihan peng-guna ditingkatkan, maka kepuasan pengpeng-guna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Maka dapat di-simpulkan, hipotesis yang menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan pengguna secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan yang beroperasi di Kaliman-tan SelaKaliman-tan dapat diterima. Hasil ini tidak sejalan dengan peneliti terdahulu seperti Susiana (2004) yang hasilnya tidak menun-jukkan bukti adanya hubungan yang signi-fikan antara pendidikan dan pelatihan peng-guna terhadap kepuasan pengpeng-guna SIA berbasis komputer.

Sedangkan pada variabel dukungan manajemen puncak (X3) t-hitung adalah sebesar 2,152, hasil ini lebih besar dibandingkan dengan t-tabel pada Alpha 5% (0,05) yaitu sebesar 1,684. Dengan demikian secara parsial dukungan manajemen puncak mempunyai pengaruh yang signifikan ter-hadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan dengan probabilitas tingkat kesalahan sebesar 0,037 (lebih kecil dari 0,05). Koefisien regresi parsial menunjukkan nilai positif 0,293, yang dapat diartikan adanya hubungan positif atau searah antara dukungan manajemen puncak dengan kepuasan peng-guna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan, artinya apabila duku-ngan manajemen puncak ditingkatkan, maka kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Ber-dasarkan uraian di atas maka dapat di-simpulkan, hipotesis yang menyatakan bahwa

dukungan manajemen puncak secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap ke-puasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan yang beroperasi di Kalimantan Selatan dapat diterima. Hasil ini sejalan dengan peneliti terdahulu seperti Susiana (2004) dan Komara (2005) yang hasilnya juga menunjukkan bukti adanya hubungan positif dan signifikan antara dukungan manajemen puncak terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer.

(16)

pengembangan sistem informasi terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer.

Untuk variabel kapabilitas teknis personal SIA (X5) adalah sebesar 1,619, hasil ini lebih kecil dibandingkan dengan t-tabel pada Alpha 5% (0,05) yaitu sebesar 1,684. Dengan demikian secara parsial kapabilitas teknis personal SIA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada per-bankan di Kalimantan Selatan dengan pro-babilitas sebesar 1,619 (lebih besar dari 0,05). Koefisien regresi parsial menunjukkan nilai negatif sebesar 0,360, yang dapat diartikan adanya hubungan negatif atau berlawanan antara kapabilitas teknis personal SIA dengan kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan, arti-nya apabila kapabilitas teknis personal SIA ditingkatkan, maka kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kali-mantan Selatan akan menurun, begitu pula sebaliknya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan, hipotesis yang menyatakan bahwa kapabilitas teknis personal SIA secara parsial tmempunyai pengaruh yang sig-nifikan terhadap kepuasan pengguna SIA basis komputer pada perbankan yang ber-operasi di Kalimantan Selatan tidak diterima. Hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Komara (2005) yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara kapabilitas personal terhadap kepuasan pengguna adalah positif.

SIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris bahwa variabel independen yang terdiri dari: keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi, pen-didikan dan pelatihan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengem-bangan sistem informasi, dan kapabilitas tek-nis personal SIA mempengaruhi variabel

dependen kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan, baik secara simultan atau bersama-sama dan secara parsial.

Analisis dilakukan terhadap jawaban 46 responden terhadap kuesioner yang telah disampaikan kepada karyawan perbankan pada perbankan yang beroperasi di Kali-mantan Selatan.

Hasil penelitian pada uji simultan di-tunjukkan bahwa variabel keterlibatan peng-guna dalam pengembangan sistem informasi, pendidikan dan pelatihan, dukungan mana-jemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan kapabilitas teknis per-sonal SIA secara simultan signifikan mem-pengaruhi kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan pada tingkat signifikansi 5%. Hasil ini sejalan dengan peneliti terdahulu seperti Soegiharto (2001), Susiana (2004), dan Komara (2005) yang hasilnya juga menunjukkan bukti adanya hubungan positif dan signifikan antara keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi, pendidikan dan pelatihan, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengem-bangan sistem informasi, dan kapabilitas teknis personal SIA dengan kepuasan peng-guna SIA berbasis komputer.

(17)

kapabilitas teknis personal SIA ditunjukkan mempunyai arah pengaruh yang negatif terhadap kepuasan pengguna SIA berbasis komputer pada perbankan di Kalimantan Selatan, tetapi tidak signifikan.

Dengan hasil penelitian ini kiranya dapat dipertimbangkan oleh praktisi sebagai masukan yang penting bagi manajemen per-bankan yang beroperasi di Kalimantan Sela-tan untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna SIA ber-basis komputer yang pada akhirnya adalah untuk meningkatkan kinerja SIA yang di-gunakan dalam kegiatan perusahaan per-bankan.

Penelitian ini mempunyai sejumlah keterbatasan yang memungkinkan dapat me-nimbulkan bias terhadap hasil penelitian ini, seperti pemilihan sampel untuk penelitian ini hanya menggunakan karyawan akuntansi dari satu jenis usaha yaitu perusahaan perbankan yang beroperasi di Kalimantan Selatan saja. Hal ini mungkin dapat mengurangi ke-mampuan generalisasi temuan yang dihasil-kan oleh penelitian ini. Data penelitian diha-silkan dari instrumen yang mendasarkan pada persepsi jawaban responden. Dimana pene-litian ini hanya menerapkan metode survei melalui kuesioner, peneliti tidak melakukan wawancara dan terlibat secara langsung da-lam aktivitas perusahaan, sehingga kesimpu-lan yang dikemukakan hanya berdasarkan pada data yang terkumpul melalui peng-gunaan instrumen secara tertulis. Pada pene-litian mendatang perlu dipertimbangkan variabel-variabel bebas lain yang dapat digu-nakan seperti variabel-variabel konteks orga-nisasi dan kemungkinan penggunaan variabel-variabel moderating seperti ketidak-pastian tugas, dan kompleksitas teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H dan William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Di Indonesiakan oleh Amir A. Yusuf dan Rudi M. Tambunan. Salemba Empat. Jakarta.

Jogiyanto. 2000. Sistem Informasi Berbasis Komputer. BPFE Yogyakarta.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Komara, Acep. 2005. Analisis Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi. Makalah

Simpo-sium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Mc.Farlan and Mc. Kenney. 1983. Corporate

Information System Management: The Issue Facing Senior Executive. Dow Jones. New York.

Proceeding Synopsis Articel. 2003. Semarang.

Restuningdiah, Nurika dan Nur Indriantoro. 2000. Pengaruh Partisipasi Terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengem-bangan Sistem Informasi dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem, dan Pengaruh Pemakai seba-gai Moderating Variable. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Juli Vol.3 No.2. Soegiharto. 2001. Influence Factors Affecting

The Performance of Accounting

Information Systems. Gadjah Mada International Journal of Business. May. Vol.3 No.2.

Susiana, Heni. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Berbasis Komputer pada PDAM Bandarmasih

Banjar-masin. Skripsi. STIE Indonesia

Banjarmasin.

Gambar

Tabel 1. Statistik Deskriptif
Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Regresi

Referensi

Dokumen terkait

Tesis yang berjudul : “IMPLEMENTASI MODEL THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF DI SMK N 3 KUDUS” adalah karya penelitian saya sendirian bebas plagiat, serta

Kehadiran WiSe diharapkan dapat menangani fraud yang mungkin terjadi, sedang terjadi, atau telah terjadi di lingkungan Kementerian Keuangan dengan menjaring informasi dari

Dari hasil wawancara dengan pasangan suami istri di Desa Gunung Pasir Jaya, perselisihan dan petengkaran yang terjadi dikarenakan watak kedua belah pihak yang sukar untuk

Hal ini juga tidak sejalan dengan tujuan dari program pemberdayaan yang dilakukan oleh CV Cabai Merah, karena kurang menyadarkan, kurang bisa koordinasi, kurang

Interaksi sosial yang terjadi di antara siswa ketika bekerja sama menyelesaikan suatu masalah matematika maupun dalam mempresentasikan suatu hasil penyelesaian matematis

Sedangkan ke 7 karakteristik jiwa kewirausahaan yang lainnya seperti dorongan berprestasi, rasa tanggung jawab, sikap terhadap risiko, rasa percaya diri,

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. untuk mengetahui sistem yang dibuat telah berjalan sesuai

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI REPUBLIK ISLAM IRAN PADA MASA PEMERINTAHAN MAHMOUD AHMADINEJAD TERHADAP MASALAH PALESTINA (2005-2013).. Universitas Pendidikan Indonesia |