PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK
BAHASAN SISTEM KOLOID
Oleh :
Marisa Mardiana Tobing NIM 081244310014
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Animasi Flash Dalam
Pembelajaran Koperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Sistem
Koloid”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Drs.Amser Simanjuntak,M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak awal
pembuatan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.M.M.Tambunan,M.Pd, Bapak
Prof.Dr.Suharta,M.Si, dan Bapak Drs.Asep Wahyu Nugraha,M.Si , yang telah
memberikan masukan dan saran – saran mulai dari proposal penelitian, penelitian
dan juga sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs.Ayi Darmana,M.Si, selaku pembimbing akademik dan kepada
seluruh bapak dan ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia Unimed yang
sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada seluruh guru penulis sejak
SD-SMA yang telah mendidik penulis. Ucapan terima kasih kepada kepala
sekolah dan guru kimia SMA N 1 Gebang yang telah banyak membantu penulis
selama proses penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta
Ayahanda (S.L. Tobing), Ibunda (L. Sirait, S.Pd), abang (Lambok R.Tobing) dan
adik (Andreas M. Tobing) yang telah memberikan dorongan spiritual, moril
maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan
di Unimed.
Spesial juga buat teman-teman RoeMPAK ( Antoni Siringo-ringo, Abdon
Habeahan) yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian
skripsi ini dan peneliti juga ucapkan terimakasih kepada sahabt-sahabat saya :
Dila Erwinda Lubis, Rizky M Sari, Kak Astrivo N Sitorus, dan seluruh teman –
teman satu kelas Pendidikan Kimia B 2008.
Ucapan terima kasih kepada Ruth D Daeli, Freddy Manurung dan
teman-teman PPLT SMK Swasta Hotmaguna Pematangsiantar Tahun 2011 dan seluruh
teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang selalu
memberikan senyuman hangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pemdidikan.
Medan, Juli 2012 Penulis
iii
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK
BAHASAN SISTEM KOLOID
Marisa Mardiana Tobing (081244310014) Abstrak
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 4
1.3.Batasan Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 4
1.5.Tujuan Penelitian 5
1.6.Manfaat Penelitian 5
1.7.Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1.Model Pembelajaran 7
2.1.1. Model Pembelajaran Kooperatif 7
2.1.2. Unsur Dalam Pembelajaran Kooperatif 7
2.1.3. Keunggulan Dan Kelemahan Kooperatif 8
2.1.4. Model Pembelajaran Tipe TAI 9
2.1.5. Komponen Model Pembelajaran Tipe TAI 10
2.1.6. Kelebihan Dan Kekurangan Kooperatif Tipe TAI 10
2.1.7. Langkah-Langkah Kooperatif Tipe TAI 11
2.2. Media Pembelajaran 13
vii
2.2.2. Komputer Sebagai Media Pembelajaran 14
2.2.3. Animasi Flash 15
2.2.4. Kelebihan Flash Sebagai Media Presentasi 16
2.3. Sistem Koloid 17
2.3.1. Pengertian Sistem koloid 17
2.3.2. Jenis-Jenis Koloid 19
2.3.3. Sifat-Sifat Koloid 20
2.3.4. Peranan Koloid Dalam Kehidupan 25
2.4. Kerangka Konseptual 27
2.5. Hipotesis Penelitian 28
2.5.1. Hipotesis Verbal 28
2.5.2. Hipotesis Statistik 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 30
3.2.1. Populasi 30
3.2.2. Sampel Penelitian 30
3.3. Variabel Penelitian 30
3.4. Instrumen Penelitian 31
3.5. Rancangan Penelitian 33
3.6. Desain Penelitian 35
3.7. Teknik Pengumpulan Data 36
3.8. Alat Pengumpulan Data 36
3.8.1. Uji Validitas Tes 37
3.8.2. Uji Reliabilitas 37
3.8.3. Taraf Kesukaran Tes 38
3.8.4. Daya Pembeda Tes 38
3.9. Teknik Analisis Data 39
3.9.1. Uji Normalitas Data Dengan Uji Chi Kuadrat 39
3.9.2. Uji Homogenitas Data 40
viii
3.9.4. Peningkatan Hasil Belajar 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42
4.1. Hasil Penelitian 42
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 42
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 43
4.1.3 Analisis Data Hasil Penelitian 44
4.1.3.1 Uji Normalitas Pre-test dan Post-test 44
4.1.3.2 Uji Normalitas Gain Eksperimen I dan II 45
4.1.3.3 Uji Homogenitas Pretest dan Post-test 46
4.1.3.4 Uji Homogenitas Data Gain 47
4.1.3.5 Persentase(%) Peningkatan Hasil Belajar 47
4.1.3.6 Pengujian Hipotesis 48
4.2. Pembahasan 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52
5.1. Kesimpulan 52
5.2. Saran 52
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbandingan antara Suspensi, Koloid dan Larutan 19
Tabel 2.2. Jenis-Jenis Koloid 20
Tabel 2.3. Aplikasi Koloid 26
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen 32
Table 3.2. Rancangan Penelitian 33
Tabel 3.3. Tahapan Penelitian 34
Tabel 3.4. Teknik Pengumpulan Data 36
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian 44
Tabel 4.2 Uji Normalitas Pretest Dan Posttest 45
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Gain 45
Tabel 4.4 Uji Homogenitas Pretest Dan Posttest 46
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Gain 47
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 35
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen I 55
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 2 66
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Validasi 77
Lampiran 4 Instrumen Tes Sebelum Validasi 78
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Validasi 95
Lampiran 6 Instrumen Tes Setelah Validasi 96
Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrumen Setelah validasi 100
Lampiran 8 Media 101
Lampiran 9 Lembar Kerja Diskusi 104
Lampiran 10 Jawaban Lembar Kerja Diskusi 107
Lampiran 11 Tabel data Validitas Instrumen Test 112
Lampiran 12 Perhitungan Validitas Test 113
Lampiran 13 Tabel Hasil Uji Reliabilitas 115
Lampiran 14 Perhitungan Reliabilitas Test 116
Lampiran 15 Tabel Data Tingkat Kesukaran 117
Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 118
Lampiran 17 Tabel Daya Pembeda Soal 120
Lampiran 18 Perhitungan Daya Pembeda Test 121
Lampiran 19 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 123
Lampiran 20 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians
Nilai Pretest Dan Posttest 124
Lampiran 21 Perhitungan Uji Normalitas 126
Lampiran 22 Perhitungan Uji Homogenitas 131
Lampiran 23 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 134
Lampiran 24 Tabel Aktivitas Belajar Siswa 135
Lampiran 25 Data Aktivitas Belajar Siswa 141
xii
Lampiran 27 Uji Normalitas Data Gain Test Eksperimen I dan II 146
Lampiran 28 Uji Homogenitas Data Gain Test Eksperimen I dan II 148
Lampiran 29 Pengujian Hipotesis 149
Lampiran 30 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 151
Lampiran 31 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 152
Lampiran 32 Tabel Kritis Distribusi F 153
Lampiran 33 Tabel Nilai-Nilai Distribusi t 154
Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian 155
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, karena
pendidikan merupakan suatu proses pembentukan manusia yang memungkinkan
untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang ada
padanya. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka akan semakin
baik taraf hidup masyarakat di negara tersebut. Salah satu faktor rendahnya
kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam
menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa
pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya.
Disamping itu, model pembelajaran yang digunakan guru tergolong monoton,
yakni selalu menggunakan metode ceramah,. sehingga guru terkesan
mendominasi proses belajar mengajar di dalam kelas yang memungkinkan siswa
kurang termotivasi untuk belajar. Selain itu, metode ceramah juga sering membuat
siswa kebingungan dalam mempelajari suatu materi yang memang objeknya
abstrak atau jarang dijumpai oleh siswa, karena dengan metode ceramah guru
cenderung tidak mampu menghadirkan objek tersebut kedalam kelas pada saat
pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran dengan metode ceramah, siswa
tidak dituntut untuk lebih kreatif dan berpikir kritis terhadap apa yang dipelajari,
melainkan siswa hanya sebagai pendengar apa yang disampaikan guru tanpa
memahaminya dengan baik
(http://van88. wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/)
Kimia merupakan ilmu yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Semua aspek kehidupan manusia berhubungan dengan kimia secara langsung.
Kimia menolong untuk mengatasi beberapa permasalahan dalam kehidupan
manusia dalam bidang pertanian, peternakan, kesehatan, dan sebagainya. Selain
itu, kimia juga mempelajari fenomena yang berkaitan erat dengan kehidupan
sehari-hari. Seperti, fotosintesis pada tumbuhan dan metabolisme pada tubuh
2
kimia menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa
sehingga diperoleh hasil belajar yang tinggi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru bidang
studi kimia yang dilakukan di SMA Negeri 1 Gebang, maka faktor utama yang
dirasakan sebagai penyebab kurangnya hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar
kimia adalah guru kurang menerapkan model pembelajaran yang variatif dan
menarik serta kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran. Hal ini
dibuktikan bahwa di sekolah ini, hasil belajar pada bidang studi kimia masih
tergolong rendah. Fakta ini diperoleh dari data penilaian ujian semester untuk
siswa kelas XI T.P 2011/2012 dengan nilai antara 50 – 80 dan nilai rata-rata kelas
70, sedangkan KKM kimia di sekolah ini adalah nilai 75, sebenarnya KKM sudah
tercapai, namun nilai yang diperoleh siswa sudah ada nilai tambahan dari guru
yaitu penilaian guru terhadap tugas pribadi/kelompok, kehadiran siswa, dan
disiplin siswa. Dari faktor utama penyebab kurangnya hasil belajar siswa dalam
belajar kimia maka perlu usaha peningkatan hasil belajar yaitu dengan menambah
variasi model pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik atau
menyenangkan.. Model pembelajaran kooperatif merupakan tindakan pemecahan
yang dilakukan karena dapat meningkatkan kemajuan belajar, sikap siswa yang
lebih positif, menambah motivasi dan percaya diri serta menambah rasa senang.
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). Model pembelajaran
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) ialah suatu model
pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada kerja sama kelompok yang
bersifat heterogen untuk menyelesikan tugas kelompok yang sudah disiapkan guru
dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa
yang memerlukannya. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat
berpengaruh pada hasil pembelajaran yang lebih optimal.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rosyada (UNNES : 2007),
diperoleh bahwa pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil
3
data awal pada siklus I, dan meningkat sebesar 14,4 dn 11,37% dari siklus I ke
siklus II. Sedangkan rata-rata hasil belajar afektif meningkat sebesar 20,46% dari
siklus I ke siklus II.
Demikian juga hasil peneliti Hidayati, Herlina (2010) penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
pembelajaran tergolong baik dengan total skor rata-rata 2,87. Ketuntasan individu
belajar klasikal sudah diatas SKBM yaitu sebesar 85,71%. Sedangkan untuk
ketuntasan pembelajaran dikategorikan baik sekali dengan persentase 80,89%.
Pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI ini akan lebih menarik
jika disajikan dengan media. Salah satu media yang dapat digunakan ialah
animasi flash. Hal ini didukung dari penelitian terdahulu oleh Chairani, (2011)
tentang pengaruh macromedia flash pada pembelajaran pendekatan PBL terhadap
hasil belajar kimia siswa pada materi pokok struktur atom dimana peningkatan
hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan macromedia flash lebih
tinggi dengan gain 68% dari kelas tanpa media dengan gain 53,2 %. Demikian
juga penelitian antoniate, (2010) tentang pengaruh penggunaan media
pembelajaran flash terhadap hasil belajar siswa pada sub materi larutan elektrolit
dan non elektrolit diperoleh besar pengaruhnya 90%.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan
pembelajaran adalah media komputer. Komputer dapat bekerja atau dijalankan
karena ada software/program di dalamnya. Software yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran, misalnya dalam pembelajaran multimedia adalah microsoft office,
software design photo, editing film dan macromedia flash. Dengan menginstal
berbagai software tersebut, kita dapat membuat media pelajaran yang dapat
membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif. (Rida, 2008)
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul ” Pengaruh Penggunaan Media Animasi Flash dalam
4
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah, sebagai berikut:
1. Mengapa masih banyak guru yang belum menggunakan model
pembelajaran yang variatif dan menarik?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan
dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan media animasi flash dan
tanpa media animasi flash?
3. Adakah pengaruh penggunaan Animasi flash dalam pembelajaran
kooperatif tipe TAI untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA
pada pokok bahasan sistem koloid?
1.3. Batasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas, perlu dilakukan pembatasan
masalah. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi dalam ruang lingkup yaitu :
1. Media pembelajaran yang digunakan adalah Animasi Flash
2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe TAI.
3. Materi yang diberikan dibatasi pada pokok bahasan sistem koloid
(mengelompokkan koloid,suspensi kasar dan larutan sejati berdasarkan
sistem disperse), jenis-jenis koloid, sifat-sifat koloid dan peranan koloid
dalam kehidupan.
4. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu yaitu dari pre test dan post
test.
5. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas XI SMA N I Gebang yaitu
kelas XI IPA2 dan kelas XI IPA4 .
1.4. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan ruang lingkup masalah diatas, maka
5
1. Apakah ada pengaruh penggunaan media animasi flash dalam
pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar kimia siswa
SMA?
2. Apakah peningkatan hasil belajar dengan menerapkan penggunaan media
animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi
daripada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap
pokok bahasan sistem koloid di kelas XI SMA N I Gebang tahun ajaran
2011/2012?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui adanya pengaruh penggunaan media animasi flash dalam
pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar kimia siswa
SMA pada pokok bahasan Sistem Koloid?
2. Mengetahui pengaruh penggunaan media animasi flash dalam
pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap peningkatan hasil belajar
siswa pada pokok bahasan sistem koloid di kelas XI SMA N I Gebang
tahun ajaran 2011/2012.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa
a. Hasil belajar siswa meningkat
b. Pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan meningkat
2. Manfaat bagi guru
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau wacana
guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan
pembelajaran menggunakan media animasi flash dalam pembelajaran kimia.
3. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan
6
1.7 Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, maka perlu
diberikan defenisi operasional sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang digunakan
untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa
(student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan
guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang
lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. (Isjoni, 2010)
2. Model Pembelajaran Tipe TAI (Team Assisted Individualization)
Model pembelajaran Tipe TAI (Team Assisted Individualization) merupakan
salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan
dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai
akademiknya. Pengelompokan ini masing-masing kelompok beranggotakan
4-5 orang siswa. Salah satu dari anggota kelompok sebagai seorang ketua yang
bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya diikuti dengan pemberian
bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. (Slavin, 1995)
3. Media Pembelajaran
Kata media secara umum merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti
“tengah”, “perantara”, atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan
wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan .Animasi atau lebih
akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari
pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Flash
didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal
dan ringan. (Munandi, 2010)
4. Sistem Koloid
Sistem koloid adalah sistem dispersi dengan larutan ukuran partikel yang lebih
besar daripada larutan ,tetapi lebih kecil daripada suspensi.pada umumnya
koloid mempunyai ukuran partikel antara 1 nm sampai dengan 100 nm.
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Ada pengaruh media Animasi Flash pada pembelajaran kooperatif tipe
TAI terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan sistem koloid di
kelas XI IPA SMA Negeri I Gebang
2. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 9,353 pada α = 0,05 dan ttabel = 1,6706, sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
3. Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kooperatif tipe
TAI dengan menggunakan Media animasi flash pada materi sistem Koloid
sebesar 76,5% lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa
yang dibelajarkan dengan kooperatif tipe TAI tanpa menggunakan Media
animasi flash sebesar 60,6%.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi para guru kimia, penerapan media animasi flash pada model
kooperatif tipe TAI untuk materi Sistem Koloid dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti berikutnya, dapat melakukan penelitian dengan
menggunakan media animasi flash dan model kooperatif tipe TAI untuk
pokok bahasan yang berbeda dan dengan sampel yang berbeda agar dapat
dilakukan perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan
53
DAFTAR PUSTAKA
Antoniate, Ikhsan., (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, Azhar., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung
Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah, B.S., dan Zein, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Isjoni, (2010), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta
Keenan,ddk., (1984 ), Kimia Untuk Universitas,Penerbit Erlangga,Jakarta
Pandiangan, Elida., (2010), Pengaruh Media Komputer (Animasi Flash Power Point)Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia di SMA Negeri 21 MedanTahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Purba,M., (2006), Kimia SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Sabri, A., (2007), Strategi Belajar dan Micro Teaching, Quantum Teaching, Penerbit PT. Ciputat Press, Ciputat.
Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar , Rajagafindo Persada, Jakarta
54
Situmorang,Manihar.,Silitonga,L.L.,(2007),Efektifitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pengajaran Sistem Koloid,Jurnal pendidikan Kimia
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek Terjemahan, Penerbit:Nusa Media, Bandung.
Solihatin, E. dan Raharjo, (2005), Cooperative Learning, Penerbit Bumi Aksara, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Sukardjo, (2009), Kimia SMA/MA Kelas XI, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Suyanto,dkk, (2007), Kimia SMA/MA kelas XI, Grasindo, Jakarta
Zuhairiah, (2010), Pengaruh Software Macromedia Flash Pada Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe TAI Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Materi Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
http://falakh.wordpress.com/about/animasi-flash/(diakses tanggal 10 januari 2012)
(http://jamaluddink1.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran - kooperatif-team.html) (diakses tanggal 10 Januari 2012)
http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/ (di akses tanggal 15 Februari 2012)