• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK ENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK ENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK

BAHASAN SISTEM KOLOID

Oleh :

Marisa Mardiana Tobing NIM 081244310014

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Animasi Flash Dalam

Pembelajaran Koperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Sistem

Koloid”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Unimed.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak

Drs.Amser Simanjuntak,M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak awal

pembuatan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.M.M.Tambunan,M.Pd, Bapak

Prof.Dr.Suharta,M.Si, dan Bapak Drs.Asep Wahyu Nugraha,M.Si , yang telah

memberikan masukan dan saran – saran mulai dari proposal penelitian, penelitian

dan juga sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Drs.Ayi Darmana,M.Si, selaku pembimbing akademik dan kepada

seluruh bapak dan ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia Unimed yang

sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada seluruh guru penulis sejak

SD-SMA yang telah mendidik penulis. Ucapan terima kasih kepada kepala

sekolah dan guru kimia SMA N 1 Gebang yang telah banyak membantu penulis

selama proses penelitian.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta

Ayahanda (S.L. Tobing), Ibunda (L. Sirait, S.Pd), abang (Lambok R.Tobing) dan

adik (Andreas M. Tobing) yang telah memberikan dorongan spiritual, moril

maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan

di Unimed.

Spesial juga buat teman-teman RoeMPAK ( Antoni Siringo-ringo, Abdon

(4)

Habeahan) yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini dan peneliti juga ucapkan terimakasih kepada sahabt-sahabat saya :

Dila Erwinda Lubis, Rizky M Sari, Kak Astrivo N Sitorus, dan seluruh teman –

teman satu kelas Pendidikan Kimia B 2008.

Ucapan terima kasih kepada Ruth D Daeli, Freddy Manurung dan

teman-teman PPLT SMK Swasta Hotmaguna Pematangsiantar Tahun 2011 dan seluruh

teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang selalu

memberikan senyuman hangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pemdidikan.

Medan, Juli 2012 Penulis

(5)

iii

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK

BAHASAN SISTEM KOLOID

Marisa Mardiana Tobing (081244310014) Abstrak

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 4

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

1.7.Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1.Model Pembelajaran 7

2.1.1. Model Pembelajaran Kooperatif 7

2.1.2. Unsur Dalam Pembelajaran Kooperatif 7

2.1.3. Keunggulan Dan Kelemahan Kooperatif 8

2.1.4. Model Pembelajaran Tipe TAI 9

2.1.5. Komponen Model Pembelajaran Tipe TAI 10

2.1.6. Kelebihan Dan Kekurangan Kooperatif Tipe TAI 10

2.1.7. Langkah-Langkah Kooperatif Tipe TAI 11

2.2. Media Pembelajaran 13

(7)

vii

2.2.2. Komputer Sebagai Media Pembelajaran 14

2.2.3. Animasi Flash 15

2.2.4. Kelebihan Flash Sebagai Media Presentasi 16

2.3. Sistem Koloid 17

2.3.1. Pengertian Sistem koloid 17

2.3.2. Jenis-Jenis Koloid 19

2.3.3. Sifat-Sifat Koloid 20

2.3.4. Peranan Koloid Dalam Kehidupan 25

2.4. Kerangka Konseptual 27

2.5. Hipotesis Penelitian 28

2.5.1. Hipotesis Verbal 28

2.5.2. Hipotesis Statistik 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.2.1. Populasi 30

3.2.2. Sampel Penelitian 30

3.3. Variabel Penelitian 30

3.4. Instrumen Penelitian 31

3.5. Rancangan Penelitian 33

3.6. Desain Penelitian 35

3.7. Teknik Pengumpulan Data 36

3.8. Alat Pengumpulan Data 36

3.8.1. Uji Validitas Tes 37

3.8.2. Uji Reliabilitas 37

3.8.3. Taraf Kesukaran Tes 38

3.8.4. Daya Pembeda Tes 38

3.9. Teknik Analisis Data 39

3.9.1. Uji Normalitas Data Dengan Uji Chi Kuadrat 39

3.9.2. Uji Homogenitas Data 40

(8)

viii

3.9.4. Peningkatan Hasil Belajar 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42

4.1. Hasil Penelitian 42

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 42

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 43

4.1.3 Analisis Data Hasil Penelitian 44

4.1.3.1 Uji Normalitas Pre-test dan Post-test 44

4.1.3.2 Uji Normalitas Gain Eksperimen I dan II 45

4.1.3.3 Uji Homogenitas Pretest dan Post-test 46

4.1.3.4 Uji Homogenitas Data Gain 47

4.1.3.5 Persentase(%) Peningkatan Hasil Belajar 47

4.1.3.6 Pengujian Hipotesis 48

4.2. Pembahasan 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 52

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbandingan antara Suspensi, Koloid dan Larutan 19

Tabel 2.2. Jenis-Jenis Koloid 20

Tabel 2.3. Aplikasi Koloid 26

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen 32

Table 3.2. Rancangan Penelitian 33

Tabel 3.3. Tahapan Penelitian 34

Tabel 3.4. Teknik Pengumpulan Data 36

Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian 44

Tabel 4.2 Uji Normalitas Pretest Dan Posttest 45

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Gain 45

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Pretest Dan Posttest 46

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Gain 47

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 35

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen I 55

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 2 66

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Validasi 77

Lampiran 4 Instrumen Tes Sebelum Validasi 78

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Validasi 95

Lampiran 6 Instrumen Tes Setelah Validasi 96

Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrumen Setelah validasi 100

Lampiran 8 Media 101

Lampiran 9 Lembar Kerja Diskusi 104

Lampiran 10 Jawaban Lembar Kerja Diskusi 107

Lampiran 11 Tabel data Validitas Instrumen Test 112

Lampiran 12 Perhitungan Validitas Test 113

Lampiran 13 Tabel Hasil Uji Reliabilitas 115

Lampiran 14 Perhitungan Reliabilitas Test 116

Lampiran 15 Tabel Data Tingkat Kesukaran 117

Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 118

Lampiran 17 Tabel Daya Pembeda Soal 120

Lampiran 18 Perhitungan Daya Pembeda Test 121

Lampiran 19 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 123

Lampiran 20 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians

Nilai Pretest Dan Posttest 124

Lampiran 21 Perhitungan Uji Normalitas 126

Lampiran 22 Perhitungan Uji Homogenitas 131

Lampiran 23 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 134

Lampiran 24 Tabel Aktivitas Belajar Siswa 135

Lampiran 25 Data Aktivitas Belajar Siswa 141

(12)

xii

Lampiran 27 Uji Normalitas Data Gain Test Eksperimen I dan II 146

Lampiran 28 Uji Homogenitas Data Gain Test Eksperimen I dan II 148

Lampiran 29 Pengujian Hipotesis 149

Lampiran 30 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 151

Lampiran 31 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 152

Lampiran 32 Tabel Kritis Distribusi F 153

Lampiran 33 Tabel Nilai-Nilai Distribusi t 154

Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian 155

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, karena

pendidikan merupakan suatu proses pembentukan manusia yang memungkinkan

untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang ada

padanya. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka akan semakin

baik taraf hidup masyarakat di negara tersebut. Salah satu faktor rendahnya

kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam

menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa

pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya.

Disamping itu, model pembelajaran yang digunakan guru tergolong monoton,

yakni selalu menggunakan metode ceramah,. sehingga guru terkesan

mendominasi proses belajar mengajar di dalam kelas yang memungkinkan siswa

kurang termotivasi untuk belajar. Selain itu, metode ceramah juga sering membuat

siswa kebingungan dalam mempelajari suatu materi yang memang objeknya

abstrak atau jarang dijumpai oleh siswa, karena dengan metode ceramah guru

cenderung tidak mampu menghadirkan objek tersebut kedalam kelas pada saat

pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran dengan metode ceramah, siswa

tidak dituntut untuk lebih kreatif dan berpikir kritis terhadap apa yang dipelajari,

melainkan siswa hanya sebagai pendengar apa yang disampaikan guru tanpa

memahaminya dengan baik

(http://van88. wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/)

Kimia merupakan ilmu yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Semua aspek kehidupan manusia berhubungan dengan kimia secara langsung.

Kimia menolong untuk mengatasi beberapa permasalahan dalam kehidupan

manusia dalam bidang pertanian, peternakan, kesehatan, dan sebagainya. Selain

itu, kimia juga mempelajari fenomena yang berkaitan erat dengan kehidupan

sehari-hari. Seperti, fotosintesis pada tumbuhan dan metabolisme pada tubuh

(14)

2

kimia menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa

sehingga diperoleh hasil belajar yang tinggi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru bidang

studi kimia yang dilakukan di SMA Negeri 1 Gebang, maka faktor utama yang

dirasakan sebagai penyebab kurangnya hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar

kimia adalah guru kurang menerapkan model pembelajaran yang variatif dan

menarik serta kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran. Hal ini

dibuktikan bahwa di sekolah ini, hasil belajar pada bidang studi kimia masih

tergolong rendah. Fakta ini diperoleh dari data penilaian ujian semester untuk

siswa kelas XI T.P 2011/2012 dengan nilai antara 50 – 80 dan nilai rata-rata kelas

70, sedangkan KKM kimia di sekolah ini adalah nilai 75, sebenarnya KKM sudah

tercapai, namun nilai yang diperoleh siswa sudah ada nilai tambahan dari guru

yaitu penilaian guru terhadap tugas pribadi/kelompok, kehadiran siswa, dan

disiplin siswa. Dari faktor utama penyebab kurangnya hasil belajar siswa dalam

belajar kimia maka perlu usaha peningkatan hasil belajar yaitu dengan menambah

variasi model pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik atau

menyenangkan.. Model pembelajaran kooperatif merupakan tindakan pemecahan

yang dilakukan karena dapat meningkatkan kemajuan belajar, sikap siswa yang

lebih positif, menambah motivasi dan percaya diri serta menambah rasa senang.

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). Model pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) ialah suatu model

pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada kerja sama kelompok yang

bersifat heterogen untuk menyelesikan tugas kelompok yang sudah disiapkan guru

dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa

yang memerlukannya. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat

berpengaruh pada hasil pembelajaran yang lebih optimal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rosyada (UNNES : 2007),

diperoleh bahwa pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil

(15)

3

data awal pada siklus I, dan meningkat sebesar 14,4 dn 11,37% dari siklus I ke

siklus II. Sedangkan rata-rata hasil belajar afektif meningkat sebesar 20,46% dari

siklus I ke siklus II.

Demikian juga hasil peneliti Hidayati, Herlina (2010) penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam

pembelajaran tergolong baik dengan total skor rata-rata 2,87. Ketuntasan individu

belajar klasikal sudah diatas SKBM yaitu sebesar 85,71%. Sedangkan untuk

ketuntasan pembelajaran dikategorikan baik sekali dengan persentase 80,89%.

Pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI ini akan lebih menarik

jika disajikan dengan media. Salah satu media yang dapat digunakan ialah

animasi flash. Hal ini didukung dari penelitian terdahulu oleh Chairani, (2011)

tentang pengaruh macromedia flash pada pembelajaran pendekatan PBL terhadap

hasil belajar kimia siswa pada materi pokok struktur atom dimana peningkatan

hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan macromedia flash lebih

tinggi dengan gain 68% dari kelas tanpa media dengan gain 53,2 %. Demikian

juga penelitian antoniate, (2010) tentang pengaruh penggunaan media

pembelajaran flash terhadap hasil belajar siswa pada sub materi larutan elektrolit

dan non elektrolit diperoleh besar pengaruhnya 90%.

Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan

pembelajaran adalah media komputer. Komputer dapat bekerja atau dijalankan

karena ada software/program di dalamnya. Software yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran, misalnya dalam pembelajaran multimedia adalah microsoft office,

software design photo, editing film dan macromedia flash. Dengan menginstal

berbagai software tersebut, kita dapat membuat media pelajaran yang dapat

membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif. (Rida, 2008)

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul ” Pengaruh Penggunaan Media Animasi Flash dalam

(16)

4

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah, sebagai berikut:

1. Mengapa masih banyak guru yang belum menggunakan model

pembelajaran yang variatif dan menarik?

2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan

dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan media animasi flash dan

tanpa media animasi flash?

3. Adakah pengaruh penggunaan Animasi flash dalam pembelajaran

kooperatif tipe TAI untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA

pada pokok bahasan sistem koloid?

1.3. Batasan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas, perlu dilakukan pembatasan

masalah. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi dalam ruang lingkup yaitu :

1. Media pembelajaran yang digunakan adalah Animasi Flash

2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe TAI.

3. Materi yang diberikan dibatasi pada pokok bahasan sistem koloid

(mengelompokkan koloid,suspensi kasar dan larutan sejati berdasarkan

sistem disperse), jenis-jenis koloid, sifat-sifat koloid dan peranan koloid

dalam kehidupan.

4. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu yaitu dari pre test dan post

test.

5. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas XI SMA N I Gebang yaitu

kelas XI IPA2 dan kelas XI IPA4 .

1.4. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang dan ruang lingkup masalah diatas, maka

(17)

5

1. Apakah ada pengaruh penggunaan media animasi flash dalam

pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar kimia siswa

SMA?

2. Apakah peningkatan hasil belajar dengan menerapkan penggunaan media

animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi

daripada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap

pokok bahasan sistem koloid di kelas XI SMA N I Gebang tahun ajaran

2011/2012?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui adanya pengaruh penggunaan media animasi flash dalam

pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar kimia siswa

SMA pada pokok bahasan Sistem Koloid?

2. Mengetahui pengaruh penggunaan media animasi flash dalam

pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap peningkatan hasil belajar

siswa pada pokok bahasan sistem koloid di kelas XI SMA N I Gebang

tahun ajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Manfaat bagi siswa

a. Hasil belajar siswa meningkat

b. Pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan meningkat

2. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau wacana

guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan

pembelajaran menggunakan media animasi flash dalam pembelajaran kimia.

3. Manfaat bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan

(18)

6

1.7 Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, maka perlu

diberikan defenisi operasional sebagai berikut :

1. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang digunakan

untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa

(student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan

guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang

lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. (Isjoni, 2010)

2. Model Pembelajaran Tipe TAI (Team Assisted Individualization)

Model pembelajaran Tipe TAI (Team Assisted Individualization) merupakan

salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan

dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai

akademiknya. Pengelompokan ini masing-masing kelompok beranggotakan

4-5 orang siswa. Salah satu dari anggota kelompok sebagai seorang ketua yang

bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya diikuti dengan pemberian

bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. (Slavin, 1995)

3. Media Pembelajaran

Kata media secara umum merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti

“tengah”, “perantara”, atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan

wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan .Animasi atau lebih

akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari

pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Flash

didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal

dan ringan. (Munandi, 2010)

4. Sistem Koloid

Sistem koloid adalah sistem dispersi dengan larutan ukuran partikel yang lebih

besar daripada larutan ,tetapi lebih kecil daripada suspensi.pada umumnya

koloid mempunyai ukuran partikel antara 1 nm sampai dengan 100 nm.

(19)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu :

1. Ada pengaruh media Animasi Flash pada pembelajaran kooperatif tipe

TAI terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan sistem koloid di

kelas XI IPA SMA Negeri I Gebang

2. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 9,353 pada α = 0,05 dan ttabel = 1,6706, sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

3. Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kooperatif tipe

TAI dengan menggunakan Media animasi flash pada materi sistem Koloid

sebesar 76,5% lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa

yang dibelajarkan dengan kooperatif tipe TAI tanpa menggunakan Media

animasi flash sebesar 60,6%.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Bagi para guru kimia, penerapan media animasi flash pada model

kooperatif tipe TAI untuk materi Sistem Koloid dapat dijadikan sebagai

salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi peneliti berikutnya, dapat melakukan penelitian dengan

menggunakan media animasi flash dan model kooperatif tipe TAI untuk

pokok bahasan yang berbeda dan dengan sampel yang berbeda agar dapat

dilakukan perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan

(20)

53

DAFTAR PUSTAKA

Antoniate, Ikhsan., (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arsyad, Azhar., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung

Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, B.S., dan Zein, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Isjoni, (2010), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta

Keenan,ddk., (1984 ), Kimia Untuk Universitas,Penerbit Erlangga,Jakarta

Pandiangan, Elida., (2010), Pengaruh Media Komputer (Animasi Flash Power Point)Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia di SMA Negeri 21 MedanTahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Purba,M., (2006), Kimia SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Sabri, A., (2007), Strategi Belajar dan Micro Teaching, Quantum Teaching, Penerbit PT. Ciputat Press, Ciputat.

Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar , Rajagafindo Persada, Jakarta

(21)

54

Situmorang,Manihar.,Silitonga,L.L.,(2007),Efektifitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pengajaran Sistem Koloid,Jurnal pendidikan Kimia

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek Terjemahan, Penerbit:Nusa Media, Bandung.

Solihatin, E. dan Raharjo, (2005), Cooperative Learning, Penerbit Bumi Aksara, Bandung

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Sukardjo, (2009), Kimia SMA/MA Kelas XI, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Suyanto,dkk, (2007), Kimia SMA/MA kelas XI, Grasindo, Jakarta

Zuhairiah, (2010), Pengaruh Software Macromedia Flash Pada Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe TAI Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Materi Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

http://falakh.wordpress.com/about/animasi-flash/(diakses tanggal 10 januari 2012)

(http://jamaluddink1.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran - kooperatif-team.html) (diakses tanggal 10 Januari 2012)

http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/ (di akses tanggal 15 Februari 2012)

Gambar

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini seperti yang dikatakan oleh (Ngalim Purwanto, 2002: 56) bahwa apa yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik lagi. Berdasarkan

Hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 5 Makam, dapat disimpulkan bahwa: (1) Penerapan model

Jika mesin digenjot hingga 10000 rpm , katup dipaksa membuka dan menutup hingga lebih dari 80 kali/detik.

Berdasarkan hasil prosentase yang didapatkan dari pengujian User Acceptence Test menggunakan kuisioner untuk pengguna yaitu para admin di Rumah sakit Telogorejo,

Manakala Sejarah tamadun merujk kpd pengalaman yg dilalui olh sstu tamadun dari segi pencapaian, jatuh bangun, kemajuan dan kemundurannya.7. Pengajian ketamadunan

(disesuaikan dengan judul dan masalah yang dihadapi perusahaan/lembaga, serta alternatif yang diusulkan serta bagaimana seharusnya yang ideal berdasarkan kajian teori dan

Proses penanganan transaksi order pada PT.ALLIB INDONESIA yang masih di lakukan secara manual sehingga dengan banyaknya jasa yang di tawarkan oleh PT.ALLIB INDONESIA

b. Peserta didik secara bergantian menyebutkan tata cara puasa wajib dan puasa sunah sesuai dengan ketentuan dalam syari’at sedangkan peserta didik yang