• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 612012703 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 612012703 BAB III"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

14 BAB III

PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

Pada bab ini akan dijelaskan perancangan skripsi yang dibuat yang terdiri dari

perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras

menjelaskan hubungan setiap modul dan rangkaiannya. Sedangkan perancangan perangkat lunak

menjelaskan tentang garis besar perangkat lunak yang ditanamkan pada setiap modul yang

direpresentasikan melalui diagram alir.

3.1. Gambaran Sistem

Gambaran keseluruhan alat yang akan direalisasikan dapat dilihat pada gambar 3.1.

dimana terdapat dua modul utama yaitu modul mikrokontroler dan active load . Selain dua

modul utama juga terdapat modul sensor suhu.

Gambar 3.1 Blok diagram keseluruhan alat yang dirancang

Cara kerja dari beban elektronik yang dirancang ini yaitu pertama pengguna

menentukan berapa besar arus yang diinginkan melalui keypad. Nilai ini kemudian diubah

menjadi besaran analog dengan menggunakan PWM DAC yang akan menjadi tegangan

referensi ke modul active load untuk mengaktifkan MOSFET yang akan menarik sejumlah

arus dari power supply yang akan diuji. Kemudian besarnya arus yang ditarik akan dibaca

kembali melalui ADC mikrokontroler dan ditampilkan ke display. Selain itu juga dapat

(2)

15 3.2. Perancangan Perangkat Keras

Perancangan perangkat keras terdiri dari modul active load , modul mikrokontroler,

modul keypad, modul penampil LCD, dan modul sensor suhu.

3.2.1. Modul Active load

Modul active load adalah bagian yang terdiri dari rangkaian driver untuk

MOSFET. Rangkaian driver MOSFET ini terdiri dari penguat operasional (Op-amp),

MOSFET dan resistor (Rsense).

Gambar 3.2. Rangkaian active load

Cara kerja modul active load ini yaitu tegangan masukan (Vin) yang merupakan

tegangan keluaran dari PWM DAC mikrokontroler, diberikan sebagai masukan pada

non-inverting op-amp dan kemudian akan diumpankan ke MOSFET yang akan

mengontrol arus yang ditarik dari power supply yang diuji.

MOSFET yang digunakan bekerja seperti sebuah resistor variabel untuk

mengontrol berapa besar arus yang mengalir ke sistem atau dalam hal ini arus yang

ditarik dari power supply yang diuji (VPSU). Dengan mendeteksi tegangan dan di

umpankan kembali ke MOSFET melalui opamp. MOSFET akan menyesuaikan

besarnya resistansi dalam (RDS) untuk mempertahankan besarnya arus yang melalui

sistem.

V1

+ Vin 1V

+Vpsu 30V +V

12

+

U1

LM324 Q1

IRFZ44

Rsense 1

(3)

16

Besarnya arus yang melalui MOSFET ini dapat diatur dengan mengontrol

tegangan gate dari MOSFET. Semakin besar tegangan gate maka semakin besar pula

arus yang mengalir melaui drain ke source begitu pula sebaliknya.

Pada rangkaian diatas tegangan gate didapat dari keluaran op-amp. Op-amp pada

rangkaian diatas bekerja seperti voltage follower (pengikut tegangan), yaitu keluaran

op-amp terhubung ke masukan inverting op-amp sehingga menghasilkan tegangan

keluaran yang sama dengan masukan non-inverting.

Akan tetapi, pada rangkaian diatas umpan balik tidak langsung dari keluaran

op-amp tetapi diambil dari resistor Rsense dan keluaran op-op-amp terhubung ke gate

MOSFET. Op-amp akan menyesuaikan tegangan keluaran sehingga tegangan antara

masukan inverting dan non-inverting sama, sehingga kita dapat mengatur tegangan

gate MOSFET.

Dengan mengatur tegangan gate kita dapat mengontrol besar arus yang mengalir

dari drain ke source. Semakin besar tegangan yang diberikan maka semakin besar

pula arus yang mengalir. Karena drain MOSFET terhubung ke power supply yang

diuji maka besarnya arus yang mengalir dari drain ke source (ID) akan sama dengan

besarnya arus yang ditarik dari power supply yang diuji.

Untuk mengetahui berapa besar arus yang mengalir yaitu dengan mengukur

tegangan pada resistor Rsense. Resistor Rsense pada perancangan ini dipilih 1 ohm.

Karena opamp bekerja sepert voltage follower maka tegangan pada masukan

inverting dan non-onverting sama, sehingga tegangan pada Vin sama dengan tegangan

umpan balik V1. Tegangan V1 sama dengan tegangan pada RSENSE. Sehingga jika kita

memberikan tegangan sebesar 1 volt pada Vin maka besarnya arus ID yang melalui

RSENSE dapat dihitung sebagai berikut :

(3.1)

(4)

17

Pada perancangan modul active load ini menggunakan :

 MOSFET kanal n tipe enhancement IRFZ44, untuk mengontrol besarnya arus yang mengalir.

 Quad Op-Amp, LM324, untuk mengontrol tegangan yang akan

diumpankan ke gate MOSFET.

 Resistor Rsense, 1Ω, 5watt.

3.2.2. Modul Mikrokontroler

Pada skripsi ini, mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler tipe

ATMega32 keluaran dari ATMEL. Gambaran perancangan modul mikrokontroler

digambarkan pada gambar 3.3.

Gambar 3.3. Skema modul mikrokontroler

Penjelasan dari penggunaan setiap pin mikrokontroler yang terhubung dengan

modul pendukung lainnya dijelaskan pada table 3.1. R1 10k R2 1k5 C1 100nF

PW M DAC

(5)

18

Tabel 3.1. Tabel kofigurasi pin ATMega32

Nama Port Fungsi

PORTA.0 ADC untuk LM35

PORTB.3 PWM untuk DAC

PORTC KEYPAD

PORTD.0 (RS)LCD

PORTD.1 (R/W)LCD

PORTD.2 (EN)LCD

PORTD.4 (DB4)LCD

PORTD.5 (DB5)LCD

PORTD.6 (DB6)LCD

PORTD.7 (DB7)LCD

3.2.3. Keypad

Keypad berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan sistem yang

dirancang. Bagian ini secara keseluruhan terhubung dan dikendalikan oleh bagian

pengendali utama yaitu mikrokontroler. Dimana pada perancangan ini digunakan

keypad 4x4 yang memiliki konektor delapan pin yang terhubung ke mikrokontroler

PORTA. Gambar 3.3 menunjukkan skema keypad 4x4 yang digunakan.

Gambar 3.4. Skema keypad 4x4

Perancangan untuk modul ini menggunakan scanning keypad.Scanning dilakukan

(6)

19

mikrokontroler. Pin-pin yang dikonfigurasi sebagai keluaran, dihubungkan dengan

pin yang terhubung dengan 4 baris keypad dan pin-pin yang dikonfigurasi sebagai

masukan dihubungkan dengan pin yang terhubung dengan 4 kolom pada keypad.

Konfigurasi koneksi antar pin ditunjukkan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Tabel konfigurasi pin keypad

Pin keypad Pin mikrokontroler Fungsi pin

mikrokontroler

Pin 1 Port C0 Masukan

Pin 2 Port C1 Masukan

Pin 3 Port C2 Masukan

Pin 4 Port C3 Masukan

Pin 5 Port C4 Keluaran

Pin 6 Port C5 Keluaran

Pin 7 Port C6 Keluaran

Pin 8 Port C7 Keluaran

3.2.4. Modul Penampil LCD

Modul penampil yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah LCD karakter

16x2. Konfigurasi pin keluaran dari LCD 16x2 dapat dilihat pada tabel 3.3.

(7)

20 Tabel 3.3. Tabel konfigurasi pin LCD16x2

No. Pin Nama Pin Keterangan

1 Vss Ground

2 Vdd Catu daya LCD 5V

3 Vo Kontras

4 RS Register Select

5 R/W Read/Write

6 E Enable

7 DB0 Data bit 0

8 DB1 Data bit 1

9 DB2 Data bit 2

10 DB3 Data bit 3

11 DB4 Data bit 4

12 DB5 Data bit 5

13 DB6 Data bit 6

14 DB7 Data bit 7

15 LED + Catu daya positif LED

16 LED - Catu daya negative LED

3.2.5. PWM DAC

Pulse Width Modulation (PWM) teknik dapat digunakan dengan mudah untuk

membuat DAC, terutama karena banyak dari anggota keluarga prosesor AVR

dilengkapi dengan on-chip PWM. Dengan memfilter keluaran PWM menggunakan

low pass filter kita akan mendapatkan sinyal analog DC. Dengan memvariasikan duty

cycle kita akan mendapatkan besar tegangan DC yang bervariasi.

Gambar 3.6. blok PWM DAC

Sinyal PWM dihasilkan oleh mikrokontroler menggunakan timer 0 dengan mode

(8)

21

Sinyal PWM yang dihasilkan mikrokontroler difilter menggunakan low pas filter

untuk mendapatkan sinyal analog. Dengan oprhitungan Low Pass Filter sebagai

berikut:

Frekuensi cut off dari PWM adalah 45Hz.

Kapasitor yang digunakan 10nF.

R = 353857.042 354Kohm

Besarnya tegangan keluaran PWM-DAC diperoleh dengan :

(3.2)

Dimana Vout adalah tegangan keluaran PWM-DAC dan Vin adalah tegangan

keluaran dari PWM. D merupakan duty cycle PWM. Dengan mengubah nilai duty

cycle tegangan keluaran Vout juga ikut berubah.

3.3. Perancangan Perangkat Lunak

Dalam perancangan skripsi ini, selain perangkat keras ada beberapa bagian pada alat

yang dirancang dalam bentuk software atau perangkat lunak yang digambarkan dalam

(9)

22

ya

tidak

tidak

Gambar 3.7. Diagram alir mikrokontroler START

Masukan arus

Adjust Arus

Baca suhu

STOP

lebih dari 10 A?

Lebih dari 80o?

Adjust Arus

Tampilkan data di LCD

(10)

23

Penjelasan dari diagram alir diatas sebagai berikut :

 Setelah diaktifkan, alat akan menampilkan menu pembuka yaitu meminta masukan besarnya arus yang diinginkan dari pengguna.

 Kemudian mikrokontroler akan mendeteksi apakah ada masukan dari pengguna atau

tidak. Jika ada masukan akan melanjutkan ke proses selanjutnya yaitu mengatur

besarnya arus yang diinginkan pengguna.

 Mikrokontroler membaca besarnya suhu pada heatsink. Jika suhu pada heatsink

lebih dari 80oC maka mikrokontroler akan menghentikan proses. Jika suhu kurang

Gambar

Gambar 3.2. Rangkaian active load
Gambar 3.3. Skema modul mikrokontroler
Tabel 3.1. Tabel kofigurasi pin ATMega32
Tabel 3.2 Tabel konfigurasi pin keypad
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

peluang pembentuan iatan hidrogen antar dan intramoleul lebih bai daripada dalam rantai yang mengandung banya residu prolina% Pertimbangan ini

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini akan dilakukan peramalan beban listrik jangka pendek yang dibutuhkan di pendistribusian listrik pada masing-masing

8. Bila terdapat unit independen dalam fasilitas pelayanan pasien yang akan disurvei, rumah sakit memastikan bahwa unit tersebut mematuhi rencana penanganan bahan berbahaya...

Berdasarkan hasil penelitiandan analisa data yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa dalam operasionalnya, PT Bank Danamon Simpan Pinjam (DSP) Tbk Unit Pasar Purbalingga

1. Suami tersebut seorang yang memungkinkan dapat memberi keturunan, yang menurut kesepakatan ulama fikih adalah seorang laki-laki yang telah baligh. Oleh sebab

Disamping diskusi, para mahasiswa juga mengasah keterampilan sesuai dengan tujuan yaitu melatih keterampilan kedokteran dan sebagai perkenalan terhadap

Perseroan wajib menyampaikan laporan hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Tahap II kepada Bapepam dan LK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal penjatahan dalam bentuk dan

Dari analisa data baik secara kuantitatif maupun kualitatif dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik drama dalam pembelajaran figurative language telah berpengaruh