• Tidak ada hasil yang ditemukan

Q = Q 1 + Q 2 + Q 3 +

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Q = Q 1 + Q 2 + Q 3 +"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

WATTMETER (ALAT UKUR DAYA LISTRIK) WATTMETER (ALAT UKUR DAYA LISTRIK)

Disusun Oleh:

Disusun Oleh:

1.

1. Eko Hero PEko Hero P 2.

2. Muhammad Hafizhuddin ZhafiriMuhammad Hafizhuddin Zhafiri 3.

3. M. Rizal Al FattahM. Rizal Al Fattah 4.

4.  Naufal Dwiki Naufal Dwiki 5.

5. Ade Nana SAde Nana S 6.

6. Dimas Bintang KosasiDimas Bintang Kosasi

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI

JURUSAN KELISTRIKAN KAPAL JURUSAN KELISTRIKAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2014 2014

(2)

3. RANGKAIAN KAPASITOR

Sebagaimana hambatan, rangkaian kapasitor dapat kita klasifikasikan menjadi dua jenis konfigurasi yakni, seri dan paralel, akan tetapi aturannya berbeda dan bahkan kebalikan dari aturan hambatan (resistor).

Rangkaian Seri :

C1 C2 C3 C4

Gb. 5.7 Rangkaian Seri Kapasitor 

Kapasitor ekivalen (total/penggalnti dari sebuah rangkaian seri dapat dihitung sebagai berikut :

Karena besarnya arus dalam sebuah rangkaian seri sama dalam setiap kapasitor sesuai dengan hukum Kirchoff, maka dengan demikian jumlah muatan yang mengalirpun sama sehingga muatan di C1, C2  dan seterusnya kita sebut saja dengan Q1, Q2, dst akan sama besar :

Q1 = Q2 = Q3 = Q4

beda potensial total pada keempat kapasitor pada gambar 5.7 tidak lain adalah jumlah beda potensial dari masing-masing kapasitor yaitu :

V = V1 + V2 + V3 + V4

karena hubungan : V =

Q

C

sehingga tegangan total dapat dituliskan sebagai :

Q

=

Q1 +

Q2 +

Q3 +

Q4 C C1 C2 C3 C4

Karena muatan pada tiap kapasitor sama, maka diperoleh besarnya kapasitor ekivalen/total untuk rangkaian seri :

1 = 1 + 1 + 1 + 1 + ... (4) CS C1 C2 C3 C4

C4 =

C1 C2 C3 C4

C2 C3C4 + C1C3C4+ C1C2C4+ C1C2 C3

Untuk rangkaian paralel seperti gambar 4.8 di bawah kita ketahui bahwa beda potensial pada masing-masing kapasitor V1, V2, V3  dan V4  adalah sama besar :

(3)

V1 = V2 = V3 = V4

C1

C2

C3 C4

Gb. 5.8 Rangkaian Paralel Kapasitor 

Karena total arus (atau total muatan) adalah jumlah dari masing-masing muatan yang mengalir pada kapasitor maka :

Q = Q1 + Q2 + Q3 + Q4

karena : Q = C ⋅ V

maka total muata tersebut dapat dituliskan sebagai berikut : CV = C1 V1 + C2 V2 + C3 V3 + C4 V4

dan karena tegangan pada masing-masing kapasitor adalah sama, maka :

CTOTAL=C1+C2+C3+C4 (5)

RANGKAIAN RC

Rangkaian RC atau yang biasa di sebut dengan rangkaian Resistor dan Kapasitor sering kita jumpai dalam suatu rangkaian elektronika.

Rangkaian RC tersusun dari dari satu resistor dan satu kapasitor yang merupakan rangkaian rc paling sederhana.

Komponen dalam suatu rangkaian Resistor –  Kapasitor dapat di gunakan untuk menyaring sinyal dengan cara menahan ( block ) frekuensi sinyal tertentu dan meneruskan sinyal yang lainnya. Filter RC terbagi menjadi 4 macam, di antaranya high –  pass filter, low –  pass filter, band –  pass filter dan band –  stop filter.

Rangkaian RC sederhana adalah rangkaian seri resistor dan kapasitor.

Ketika rangkaian hanya terdiri dari satu kapasitor bermuatan dan satu

(4)

resistor, kapasitor tersebut akan melepaskan energy yang di simpannya melalui resistor. Beda potensial di kapasitor, yang tergantung pada waktu dapat di hitung menggunakan hukum Kirchhoff. Dalam hukum Kirchhoff menyatakan bahwa arus yang melewati kapasitor harus sama dengan arus yang melewati resistor. Hasil dari arus kedua ini berupa persamaan diferensial linier.

Rangkaian RC Seri dan Paralel. Rangkaian RC Paralel sangat kurang menarik jika di bandingkan dengan rangkaian seri. Hal ini di sebabkan tegangan keluaran arus sama dengan masukan. Jadi, dalam rangkaian ini tidak berperan sebagai filter kecuali di beri sumber arus.

Bentuk matematika dalam rangkaian ini dapat di turunkan dengan menggunakan hukum kekekalan energi. Gaya gerak listrik baterai akan sama dengan jumlah tegangan jatuh dari resistor dan kapasitor. Tahanan ini meliputi seluruh tahanan dalam rangkaian termasuk tahanan dalam  baterai. Rangkaian i merupakan arus dalam rangkaian pada suatu saat dan Q muatan pada kapasitor pada saat yang sama. Keduanya merupakan fungsi waktu. Besar muatan yang mengalir melalui resistor sama dengan  jumlah muatan yang terkumpul pada kapasitor.

Persamaan dari suatu rangkaian ini dapat dilihat dalam muatan Q pada kapasitor bertambah dari Q=0 pada t=0, hingga mencapai harga maksimum Q=C setelah jangka waktu yang sangat lama. Besarnya RC di sebut konstanta waktu ( time constant ) rangkaian. Hal ini menunjukan  bahwa waktu yang di perlukan kapasitor untuk mencapai (1- e-1) atau 63

% dari muatan maksimum.

adalah suatu rangkaian listrik yang memiliki kombinasi komponen resistor  dan kapasitor  dimana komponen tersebut biasanya dipasang secara seri atau sejajar. Walaupun sering dijumpai rangkaian dengan resistor dan kapasitor yang dipasang berdampingan secara seri rangaian ini juga dapat dipasang secara paralel. Pada satu susunan rangkaian komponen resistor dan kapasitor juga dapat memiliki jumlah banyak atau lebih dari satu.

(5)

Rangkaian ini biasa disebut R-C Filter atau R-C Network. Karena memiliki resistor maka dalam rangkaian ini terdapat efek resistansi, begitu  pula pada kapasitor yang menghasilkan kapasitansi. Catatan penting

adalah rangkaian ini harus disusun berdasar aturan yang benar agar bias dijalankan.

Gambar Skema Rangkaian RC

Rangkaian RC (Resistor-Kapasitor) Circuits digunakan dalam  penyaringan sinyal dengan memberikan tahanan atau blok. Tahanan

tersebut dihasilkan oleh resistor melalui kemampuan resistansi . Selanjutnya sinyal juga akan disimpan dalam kapasitor melalui efek kapasitansi. Mengingat kembali bahwa resistor adalah komponen yang memungkinkan adanya hambatan untuk Manahan aliran arus listrik dan kapasitor yang berfungsi untuk menyimpan sementara arus listrik yang lewat maka metode penyaringan sinyal yang tepat telah ditemukan. Jika dikaitkan pada hukum kirchoff maka pada rangkaian ini dengan mengabaikan unsur ekstern maka kita akan mengetahui bahwa arus yang mengalir pada resistor dan kapasitor memiliki nilai sama.

Pada Rangkaian resistor capacitor, besarnya arus yang mengalir dalam suatu rangkaian akan memiliki nilai yang sama dengan Q atau muatan yang ada pada kapasitor. Fenomena tersebut akan terjadi dalam selang waktu yang lama. Perubahan besarnya arus dan muatan kapasitor dapat dihitung secara linear melalui metode grafik. Selain itu GGL atau yang apabila dipanjangkan menjadi Gaya Gerak Listrik akan memiliki nilai hambatan yang sama dengan tahanan yang dipunyai oleh resistor dan kapasitior. Selang waktu rata  –   rata pun dapat dicari dengan

(6)

memperhatikan banyaknya muatan dan tahanan ada pada rangkaian.

Dengan demikian sesederhana apapu suatu Rangkaian RC, konsep yang matang dan kejelian yang tinggi amat sangat diperlukan dalam pembuatan rangkaian ini.

Rangkaian RC (Resistor-Kapasitor), atau sering dikenal dengan istilah RC filter atau RC network, adalah rangkaian listrik yang tersusun dari resistor dan kapasitor. Rangkaian RC orde satu (first order) tersusun dari satu resistor dan satu kapasitor yang merupakan rangkaian RC paling sederhana.

Rangkaian RC dapat digunakan untuk menyaring (filter) sinyal dengan cara menahan (block) frekuensi sinyal tertentu dan meneruskan (pass) sinyal yang lainnya. Ada 4 macam filter RC, di antaranya: high-pass filter, low-pass filter, band-pass filter, dan band-stop filter.

Natural Respons

Rangkaian RC paling sederhana adalah rangkaian seri resistor dan kapasitor. Ketika rangkaian hanya terdiri dari satu kapasitor bermuatan dan satu resistor, kapasitor tersebut akan melepaskan energy yang disimpannya melalui resistor. Beda potensial di kapasitor, yang tergantung  pada waktu, dapat dihitung menggunakan hukum arus Kirchhoff, yang menyatakan bahwa arus yang melewati kapasitor harus sama dengan arus yang melewati resistor. Hasilnya berupa persamaan diferensial linear.

Dengan menyelesaikan persamaan tersebut untuk V, dihasilkan persamaan eksponensial berupa:

(7)

dimana V0  beda potensial kapasitor saat t = 0.

Waktu yang dibutuhkan agar voltase menjadi dinamakan  RC time

constant   dengan persamaan:

Rangkaian R-C Paralel

Hubungan paralel dua resistor yang terdiri dari resistor murni (R) dan reaktansi kapasitif (XC), dimana pada kedua ujung resistor terdapat tegangan yang sama besar, yaitu v = vm sin ω t. Arus efektif yang melalui resistor (R) adalah (i.R) = v/R berada sefasa dengan tegangan (v). Arus yang mengalir pada reaktansi kapasitif (iC) = v/XC mendahului tegangan sejauh 900. Sedangkan arus gabungan (i) diperoleh dari jumlah nilai sesaat arus (iR) dan (IC). Arus tersebut mendahului tegangan (v) sebesar sudut (φ).

Dalam diagram fasor, tegangan (v) sebagai besaran bersama untuk kedua resistansi diletakkan pada garis ωt = 0. Fasor arus efektif (iR)  berada sefasa dengan tegangan (v), sedangkan fasor dari arus reaktansi

kapasitif (iC) mendahului sejauh 900. Arus gabungan (i) merupakan  jumlah geometris dari arus efektif (iR) dan arus reaktansi kapasitif (iC), atau diagonal dalam persegi panjang (iR) dan (iC). Sudut antara tegangan (v) dan arus (i) adalah sudut beda fasa φ .

Berbeda dengan rangkaian seri, oleh karena arus yang mengalir melalui resistor dan kapasitor terjadi perbedaan fasa, untuk itu hubungan arus (i) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan kuadrat berikut;

(8)

Sehingga

Oleh karena itu, besarnya arus percabangan yang mengalir menuju resistor dan kapasitor menentukan besarnya impedansi (Z) secara keseluruhan dari rangkaian

atau

dimana

Bila pada hubungan paralel antara nilai resistansi resistor (R) dan kapasitansi dari kapasitor (C) diketahui, maka arus (i), tegangan (v), sudut fasa (φ) dan reak tansi kapasitif (XC). Langkah pertama dengan menetapkan daya hantar semu (Y) dari rangkaian paralel.

Selanjutnya dari persamaan Z diatas diperoleh daya hantar tunggal efektif (G) dari resistor (R) dapat dicari dengan menggunakan p ersamaan berikut:

Oleh karena resistansi efektif (R) dinyatakan seperti persamaan R diatas maka daya hantar (G) dapat dituliskan kedalam persamaan berikut:

(9)

Daya hantar dari reaktansi kapasitif (BC) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:

sehingga daya hantar dari reaktansi kapasitif (BC) adalah

Besarnya perbedaan sudut (φ) antara reaktansi kapasitif (XC) terhadap resistansi (R) dapat ditentukan dengan menggunakan  persamaan,

atau

Rangkaian R-C seri

sifat rangkaian seri dari sebuah resistor dan sebuah kapasitor yang dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik sinusioda adalah terjadinya pembagian tegangan secara vektoris. Arus (i) yang mengalir pada hubungan seri adalah sama besar. Arus (i) mendahului 900 terhadap tegangan pada kapasitor (vC).

Tidak terjadi perbedaan fasa antara tegangan jatuh pada resistor (vR) dan arus (i). Gambar dibawah memperlihatkan rangkaian seri R-C dan hubungan arus (i), tegangan resistor (vR) dan tegangan kapasitor (vC) secara vektoris.

Melalui reaktansi kapasitif (XC) dan resistansi (R) arus yang sama i = im.sin ω t.

Tegangan efektif (v) = i.R berada sefasa dengan arus. Tegangan reaktansi kapasitif (vC) = i.XC tertinggal 900 terhadap arus. Tegangan gabungan vektor (v) adalah jumlah nilai sesaat dari (vR) dan (vC), dimana tegangan ini juga tertinggal sebesar terhadap arus (i).

(10)

Rangkaian R-C Seri

Dalam diagram fasor, yaitu arus bersama untuk resistor (R) dan reaktansi kapasitif (XC) diletakkan pada garis ωt = 0. Fasor tegangan resistor (vR) berada sefasa dengan arus (i), fasor tegangan kapasitor (vC) teringgal 900 terhadap arus (i). Tegangan gabungan vektor (v) adalah diagonal persegi panjang antara tegangan kapasitor (vC) dan tegangan resistor (vR). Perbedaan sudut antara tegangan (v) dan arus (i) merupakan sudut beda fasa (ϕ).

Karena tegangan jatuh pada resistor dan kapasitor terjadi perbedaan fasa, untuk itu hubungan tegangan (v) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut;

Hubungan tegangan sumber bolak-balik dan arus yang mengalir pada rangkaian menentukan besarnya impedansi (Z) secara keseluruhan dari rangkaian.

Besarnya perbedaan sudut (ϕ) antara resistor (R) terhadap impedansi (Z) adalah

Besarnya sudut (ϕ) antara kapasitansi (Xc) terhadap impedansi (Z) adalah

Besarnya sudut (ϕ) antara tegangan (vC) terhadap tegangan (vR) adalah

Besarnya sudut (ϕ) antara tegangan (vC) terhadap tegangan (vR) adalah

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Selasa Tanggal Dua Puluh Bulan Enam Tahun Dua Ribu Tujuh Belas kami POKJA Konstruksi dan Barang yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala

1. JAKARTA JAWA BARAT BANTEN JAWA TENGAH D.I. Wujud Produksi/Production : Daun Kering/Dried Tobacco Leaf.. Luas Areal dan Produksi Tembakau Perkebunan Besar Negara Menurut Provinsi

• Data yang diambil pada objek amatan yaitu harga offline channel (Ps), harga online channel (Po), harga grosir (Pw) dan harga kulak (Cu). barang (harga kulak)

Mulai saat itulah saya mau untuk belajar dengan sangat keras, saya sadar bahwa sudah ketinggalan banyak pelajaran, dengan aktivitas- aktivitas seperti seorang preman,

[r]

Tujuan yang ingin dicapai dalam program pengabdian masyarakat ini adalah memotivasi warga masyarakat untuk bergabung dalam komunitas pengolah sampah plastik serta mempercepat

Dengan adanya sistem ini diharapkan bisa memberikan manfaat untukPoliteknik Terpikat Sambas Propinsi Kalimantan Barat khususnya Koordinator PKL dalam mengambil keputusan