• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Modifikasi Affine Cipher Menggunakan Fungsi Gamma dan Fungsi Hiperbolik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Modifikasi Affine Cipher Menggunakan Fungsi Gamma dan Fungsi Hiperbolik"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Modifikasi Affine Cipher Menggunakan Fungsi Gamma dan

Fungsi Hiperbolik

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Ricky Djoko (672009251)

Alz Danny Wowor, S.Si., M.Cs.

Dian Widiyanto Chandra, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

(2)

Modifikasi Affine Cipher Menggunakan Fungsi Gamma dan

Fungsi Hiperbolik

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Ricky Djoko (672009251)

Alz Danny Wowor, S.Si., M.Cs.

Dian Widiyanto Chandra, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

Modifikasi Affine Cipher Menggunakan Fungsi Gamma dan

Fungsi Hiperbolik

1)

Ricky Djoko, 2) Alz Danny Wowor, 3) Dian Widiyanto Chandra

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1) [email protected], 2) [email protected],

3)

[email protected]

Abstract

Cryptography is a solution to security, confidentiality of data that is used to keep information from unauthorized parties. One of the methods that can encode the message is Affine cipher. Affine cipher is an extension of the Caesar cipher multiplying plainteks with a value and add it to a shift. However, Affine cipher can only encrypt the plaintext form of the alphabet are only 26 letters. This causes of affine ciphers can be resolved with cryptanalysis known plaintext attack. This research modified Affine cipher using gamma function and hyperbolic functions as a key and 127 characters in ASCII as plaintext. The process of encryption and decryption is designed as many as 10 rounds, of which there are 9 rounds on each process. This modification resulted in a ciphertext element in bytes and the resulting character length ciphertext more than plaintext so that it can withstand attacks known plaintext attack.

Keyword: Cryptography, Affine Cipher, Cryptanalysis, Known Plaintext Attack, Gamma

Function, Hyperbolic Function, ASCII.

Abstrak

Kriptografi merupakan solusi untuk menjaga keamanan, kerahasiaan data sehingga digunakan untuk menjaga informasi dari pihak yang tidak berkepentingan. Salah satu metode yang dapat menyandikan pesan adalah Affine cipher. Affine cipher merupakan perluasan dari Caesar cipher yang mengalikan plainteks dengan sebuah nilai dan menambahkannya dengan sebuah pergeseran. Namun, Affine cipher hanya dapat melakukan enkripsi terhadap plainteks berupa alphabet yang hanya 26 huruf. Hal ini menyebabkan Affine cipher dapat dipecahkan dengan kriptanalisis known plaintext attack. Penelitian ini memodifikasi Affine cipher menggunakan fungsi gamma dan fungsi hiperbolik sebagai kunci dan 127 karakter dalam ASCII sebagai plainteks. Proses enkripsi dan dekripsi dirancang sebanyak 10 putaran, dimana pada setiap putaran terdapat 9 proses. Modifikasi ini menghasilkan cipherteks dalam elemen byte serta panjang karakter cipherteks yang dihasilkan lebih banyak dari plainteks sehingga dapat menahan serangan known plaintext attack.

Kata Kunci: Kriptografi, Affine Cipher, Kriptanalisis, Known Plaintext Attack, Fungsi

Gamma, Fungsi Hiperbolik, ASCII.

__________________________________________________________________

1)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 3)

Referensi

Dokumen terkait

Proses komunikasi dan pertukaran data sekarang ini harus melibatkan proses enkripsi dan dekripsi sehingga pesan di dalamnya dapat terjaga keamanannya. Salah satu

Tulisan ini membahas tentang modifikasi Caesar cipher dengan menggunakan fungsi rasional, logaritma kuadrat, dan polinomial orde 5 sebagai kunci. Proses kriptografi

Dalam merancang kriptografi block cipher 128- bit baru yaitu dengan memanfaatkan motif anyaman rejeng gedek sebagai pola pengambilan pada plainteks dan pola pengacakan pada

Penelitian ini merancang sebuah kriptografi simetris menggunakan fungsi polinomial orde -5 dan fungsi Arctan sebagai kunci, yang kemudian proses enkripsi dan dekripsi dirancang

Penelitian ini merancang sebuah kriptografi simetris menggunakan fungsi polinomial orde -5 dan fungsi Arctan sebagai kunci, yang kemudian proses enkripsi dan dekripsi dirancang

Proses kriptografi dirancang sebanyak tiga (3) putaran dengan memanfaatkan fungsi linear, sedangkan fungsi Anger digunakan sebagai pembangkit kunci. Hasil dari

Namun seiring berkembangnya teknologi, Hill Cipher mulai ditinggalkan karena hanya menggunakan sistem polialfabetik yaitu 26 huruf dalam bahasa inggris, yang hanya

Penelitian ini menerapkan metode kriptografi hibrida sebagai pengamanan file teks dengan menggunakan algoritma Affine Cipher untuk enkripsi dan dekripsi isi file teks dan