BAB IV
GAMBARAN MEDIA
Setiap pemberitaan di media massa, secara tidak langsung membentuk sebuah
wacana yang membentuk pola pikir pembacanya. Begitu pula dalam penelitian ini,
tentang bagaimana media mewacanakan mengenai pengibaran dengan penggunaan
bendera Bintang Kejora sebagai symbol identitas orang Papua dan juga sebagai bentuk
perlawanan terhadap rezim yang berkusa. Untuk itu, ada beberapa berita terkait aksi
tersebut yang kemudian akan peneliti jabarkan bagaimana pengkonstruksian tersebut.
4.1 Profil Media Massa
4.1.1 Gambaran Singkat Harian Kompas
KOMPAS terbit pertama kali tanggal 28 Juni 1965, dengan pendirinya P.K
Ojong dan Jakob Oetama. Ide pertama terbitnya Harian KOMPAS datang dari
Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal Ahmad Yani. Beliau
mengusulkan kepada Frans Seda, Ketua Partai Katolik agar partainya memilki
sebuah media untuk menghadang dominasi pemberitaan pers komunis. Frans
Seda akan menamai koran itu Bentara Rakyat. Namun, Bung Karno menanyakan,
"Mengapa koranmu tak dinamakan KOMPAS, artinya penunjuk arah?"
Dengan Semboyan “Amanat Hati Nurani Rakyat” yang menempel di bawah
logo KOMPAS merupakan gambaran visi dan misi KOMPAS dalam
menyuarakan aspirasi rakyat. KOMPAS bertekad mengembangkan institusi pers
dengan meletakkan asas keterbukaan dan melepaskan sekat-sekat golongan, ras,
agama ataupun kelompok sosial.
Kini KOMPAS telah tumbuh menjadi sebuah media yang merupakan
rujukan informasi tentang Indonesia dan dunia baik di dalam maupun luar negeri.
KOMPAS telah menjadi kata hati juga mata hati bagi masyarakat pembacanya.
Aktualitas merupakan unsur sebuah berita, tapi kepercayaan dan kredibilitas
adalah yang utama. Karenanya, KOMPAS selalu melihat jauh ke depan dan
memantapkan komitmen pengabdian untuk setiap generasi bangsa.
4.1.2 Gambaran Singkat Harian Cenderawasih Pos
Surat kabar Cenderawasih Pos merupakan salah satu surat kabar yang
kurang lebih 5 kota di Papua, seperti Sorong, Timika, Jayapura, Merauke dan
Biak. Surat kabar Cenderawasih Pos merupakan anak cabang dari harian Jawa Pos
yang berada di wilayah Provinsi Papua.
[image:2.595.62.559.204.760.2]4.2 Wacana Kompas tentang aksi massa yang berkaitan dengan simbol bendera Bintang Kejora .
Tabel 4.1 Pemberitaan Kompas 2 Mei 2012
Evidensi Unsur Pembentu kan Teks Alat Pembuktian Bukti Dalam Teks Makna Penempata n berita Halaman Nusantara
Berita ini cukup penting untuk diketahui
khalayak dalam taraf nasional, karena
berkaitan dengan ‘nation’ Perlakuan
atas
peristiwa
Tema yang
diangkat 13 Orang Ditangkap (OMPB Kibarkan Bintang Kejora di Lapangan Theys Eluay)
Kompas mengaskan bahwa proses
integrasi Papua dalam NKRI merupakan
sebuah cerita sendiri bagi orang Papua
sehingga selalu diperingati dengan
diadakannya doa bersama serta
seringkali diakhiri dengan pengibaran
bendera Bintang Kejora yang
merupakan simbol kemerdekaan bagi
orang Papua, dan ini merupakan pesan
perlawanan yang disampaikan melalui
pengibarannya terhadap rezim yang
berkuasa. Sumber yang dikutip Nama dan atribut sosial sumber yang diwawanca rai
Kepala Polres
Jayapura,
Ajun
Komisaris
Besar Wantri
Yulianto
Aleks Kosay,
Kompas ingin memperjelas kepada
khalayak bahwa peristiwa yang
berlangsung ini sesungguhnya telah
melibatkan personel dari pihak
kepolisian, sehingga setiap kejadian
yang tidak diinginkan untuk terjadi
tokoh pemuda
dari Wamena
Identifikasi
masalah
Dikategorik
an dalam
masalah
apa?
Kompas
melihat kasus
ini dari sudut
pandang
politik dan
hukum
Kompas memngidentifikasi bahwa
peristiwa ini adalah sebuah wacana
politik hukum. Dimana kasus ini
berkaitan dengan sebuah simbol
identitas masyarakat, integrasi sebuah
wilayah yang berkaitan dengan
pertahanan nasional.
Cara
penyajian
Penyampai
an fakta
Aksi ini
diawali
dengan ibadah
bersama.
300 personel
Polri
dilibatkan,
termasuk 30
anggota
Brimob Polda
Papua untuk
pengamanan
kegiatan.
Apel bersama
peringatan
integrasi
Papua dalam
NKRI.
Doa bersama
yang
dilanjutkan
Kompas menjelaskan akan pentingnya
kegiatan ini yang seringkali terjadi
dengan rangkaian peristiwa yang sama
sehingga menjadikan kegiatan ini
sebagai suatu yang selalu diwaspadai
oleh masyarakat dan secara khusus
aparat agar tidak terjadi kericuhan di
pengibaran
bendera
bintang kejora
sekitar pukul
13.15 WIT.
Polisi
menangkap 13
pelaku
pengibaran
Bintang
Kejora.
Belum ada
status
tersangka
terhadap yang
lainnya.
Perspektif
berita
Penyebab /
pihak
bersalah
Darius
Kogoya
sebagai
coordinator
lapangan.
Keterlibatan
beberapa
peserta
lainnya.
Dengan menyita barang bukti yang ada,
maka aparat menetapkan ke-13 orang
tersebut sebagai tersangka yang
kemudian akan diproses hukum.
[image:4.595.61.572.69.647.2]4.3 Wacana Cenderawasih Pos tentang aksi massa yang berkaitan dengan simbol bendera Bintang Kejora
Tabel 4.2 Pemberitaan Cenderawasih Pos 21 April 2012
Pembentu kan Teks Alat Pembuktia n Bukti Dalam Teks Makna Penempata n berita Halaman Utama
Informasi ini penting untuk diketahui
oleh khalayak, secara khusus di Papua. Perlakuan
atas
peristiwa Tema yang
diangkat
50-an Bintang
Kejora
Berkibar di
Serui
Cepos sangat berantusias dalam
pemberitaan ini, dua buah gambar/foto
sebagai bukti grafis dari peristiwa yang
terjadi serta untuk membenarkan
persitiwa ini, wartawan melengkapinya
dengan dukungan pernyataan dari
narasumber. Sumber yang dikutip Nama dan atribut sosial sumber yang diwawanca rai Aston Situmorang, Koordinator Foker LSM Papua wilayah Teluk Cenderawasih. AKBP Drs. Johannes Nugroho Wicaksono, Kabid Humas Polda Papua.
Cepos ingin menguatkan pendapat dari
lembaga masyarakat tentang
pemberitaan mengenai aksi yang
dilakukan terkait pembukaan kantor
ILWP. Karena sumber merupakan tokoh
yang memiliki peran dalam
perlindungan masyarakat. Identifikasi masalah Dikategorik an dalam masalah apa? Cepos melihat
kasus ini dari
sudut pandang
politik dan
hukum.
Cepos mengidentifikasi pengibaran
bendera sebagai wacana politik hukum.
Sedangkan pembukaan kantor ILWP
yang berada di Amerika, secara hukum
sah atau tidak, itu adalah pertanyaan.
Dimana hal ini sudah melibatkan
Indonesia.
Cara
penyajian
Penyampai
an fakta
Para pendemo
penyimpan
kembali
bendera
Bintang
Kejora setelah
diperingatkan
oleh Kapolres
setempat.
Massa
melakukan
longmarch
dan kemudian
kembali
berorasi,
Massa
meminta
pemerintah
Indonesia
mengakui
adanya
pelanggaran
HAM yang
terjadi di
Tanah Papua.
Aston
mengungkapk
an Polisi sama
sekali tidak
Dari penyampaian berita, Cepos
memberi citra positif terhadap aksi ini,
karena adanya saling pengertian antara
melarang,
justru
menfasilitasi.
Perspektif
berita
Penyebab /
pihak
bersalah
Demo massa
dipimpin oleh
Edison Kendi.
Dengan melakukan longmarch dan aksi
demo yang disertai dengan orasi yang
berisi beberapa tuntutan terhadap
pemerintah Indonesia. Yang mana
secara tidak langsung, tuntutan itu
sebagai pesan dari bentuk dukungan
tersebut, untuk kesejahteraan