vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the influence of modernization of electronic tax invoice numbering (e-Nofa) PPN towards the compliance of PKP in the implementation of tax invoice numbering to increase the PPN receipts in the Tax Service Office Pratama Bandung Bojonagara. This research used simple random sampling method with sample of 47 respondents that are registered PKP in the Tax Service Office Pratama Bandung Bojonagara. The data that is used on this research is primary data, that was obtained directly from an answered questionnaire by the respondents. In this research, was obtained Sig. value for level of compliance of PKP in the implementation of tax invoice numbering to increase the PPN receipts is below a predetermined alpha (0.05) which is 0.003. This means that the modernization of electronic tax invoice numbering has an influence towards the compliance of PKP in the implementation of tax invoice numbering to increase the PPN receipts. This research has R Square value of 0.03 or 3%. This indicates that 3% variation in changes on the level of compliance of PKP in the implementation of tax invoice numbering to increase the PPN receipts can be explained by modernization of electronic tax invoice numbering (e-Nofa) PPN; while the remaining 97% explained by other causes.
vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modernisasi e-Nofa Pajak Pertambahan Nilai terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak dalam penerapan penomoran faktur dalam meningkatkan Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara. Penelitian ini menggunakan metode Simple Random Sampling (sampel random sederhana) dengan jumlah sample 47 responden Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari kuesioner yang berisi jawaban dari responden. Pada penelitian ini diperoleh nilai Sig. untuk kepatuhan PKP dalam penomoran faktur dalam meningkatkan penerimaan PPN dibawah alpha yang ditentukan (0.05) yaitu 0.003. Hal ini berarti Modernisasi e-Nofa berpengaruh terhadap kepatuhan PKP dalam penomoran faktur dalam meningkatkan penerimaan PPN. Penelitian ini memiliki nilai R Square sebesar 0.03 atau 3%. Hal ini menunjukkan bahwa 3% variasi perubahan tingkat kepatuhan PKP dalam penomoran faktur dalam meningkatkan penerimaan PPN dapat dijelaskan oleh modernisasi e-Nofa PPN; sedangkan sisanya sebesar 97% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah... 5
1.3Tujuan Penelitian ... 5
1.4Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1Kajian Pustaka ... 7
2.1.1 Definisi Pajak ... 7
2.1.2 Fungsi Pajak ... 9
2.1.3 Jenis-Jenis Pajak ... 10
2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak ... 12
2.1.5 Reformasi Perpajakan ... 14
2.1.6 Modernisasi Perpajakan ... 16
2.1.7 Wajib Pajak ... 17
2.1.8 Kepatuhan Wajib Pajak ... 17
2.1.8.1 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak ... 17
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.9 Pajak Pertambahan Nilai ... 18
2.1.9.1 Definisi Pajak Pertambahan Nilai ... 18
2.1.9.2 Mekanisme Pengenaan PPN ... 19
2.1.10 Pengusaha Kena Pajak ... 20
2.1.11 Faktur Pajak... 20
2.1.11.1 Pengertian Faktur Pajak ... 20
2.1.11.2 Jenis-Jenis Faktur Pajak ... 20
2.1.11.3 Faktur Pajak Tidak Sah ... 23
2.1.11.4 Sosialisasi Faktur Pajak Yang Dilakukan Oleh DJP Pada Tanggal 31 Januari 2013 Landasan Hukum PER-24/PJ/2012 ... 24
2.1.11.5 Poin Perubahan Kebijakan Faktur Pajak PPN Sesuai Dengan Peraturan DJP Nomor 13/PJ/2010 dan PER-24/PJ/2012 ... 24
2.1.12 E-Faktur ... 27
2.1.13 Nomor Seri Faktur Pajak ... 28
2.1.13.1 Pengertian Nomor Seri Faktur Pajak... 28
2.1.13.2 Format Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak ... 28
2.1.14 Elektronik Penomoran Faktur Pajak (e-Nofa) ... 28
2.2Rerangka Pemikiran... 36
2.3Pengembangan Hipotesis ... 36
2.4Penelitian Terdahulu ... 37
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian ... 39
3.2Metode Penelitian ... 39
3.2.1 Jenis Penelitian ... 39
3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40
3.2.3 Definisi Operasional Variabel ... 41
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.2.5 Pengujian Instrumen Penelitian ... 44
3.2.5.1 Uji Validitas ... 44
3.2.5.2 Uji Reliabilitas ... 45
3.2.5.3 Uji Normalitas ... 46
3.2.5.4 Uji Heteroskedastisitas ... 46
3.2.5.5 Uji Goodness Of Fit Model... 47
3.2.5.6 Uji Koefisien Determinasi ... 47
3.2.5.7 Uji Regresi Sederhana ... 48
3.2.5.8 Uji Hipotesis ... 48
3.3Lokasi Penelitian ... 49
3.3.1 Sejarah KPP Pratama Bandung Bojonagara... 49
3.3.2 Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Bojonagara ... 53
3.3.3 Uraian Tugas dan Fungsi KPP Pratama Bandung ... 54
3.3.4 Visi, Misi, Janji, dan Motto KPP Pratama Bandung ... 57
x Universitas Kristen Maranatha BAB IV PEMBAHASAN
4.1Penerapan Elektronik Penomoran Faktur (e-Nofa) Pajak Pertambahan
Nilai ... 63
4.2Dampak Penerapan Elektronik Penomoran Faktur (e-Nofa) Pajak Pertambahan Nilai ... 64
4.3Pengaruh Modernisasi e-Nofa Terhadap Kepatuhan PKP dalam Penerapan Penomoran Faktur dalam Meningkatkan Penerimaan PPN .. 67
4.3.1 Uji Validitas ... 67
4.3.2 Uji Reliabilitas... 67
4.3.3 Uji Normalitas ... 70
4.3.4 Uji Heteroskedastisitas ... 71
4.3.5 Uji Goodness Of Fit Model ... 72
4.3.6 Uji Koefisien Determinasi ... 73
4.3.7 Uji Regresi Sederhana ... 74
4.3.8 Uji Hipotesis ... 76
4.3.9 Hasil Penelitian ... 77
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 78
5.2 Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 80
LAMPIRAN ... 82
xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 37
Tabel 3.1 Operasional Variabel... 41
Tabel 3.2 Skor Kuisioner ... 45
Tabel 4.1 Uji Validitas ... 67
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Variabel X ... 68
Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Variabel Y ... 69
Tabel 4.4 Uji Normalitas ... 71
Tabel 4.5 Uji Heterokedastisitas ... 72
Tabel 4.6 Uji Goodness of Fit Model ... 73
Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi ... 74
Tabel 4.8 Uji Regresi Sederhana ... 75
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE- 20/PJ/2014 ... 82
Lampiran B E-Nofa, Sistem Baru Ditjen Pajak Cegah Faktur Pajak Fiktif ... 92
Lampiran C Siapa Bilang Bayar Pajak Susah? ... 97
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi telah membuat semua pekerjaan dapat lebih mudah
diselesaikan. Direktorat Jenderal Pajak pun tak ketinggalan, memanfaatkan
kemajuan teknologi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada Wajib Pajak.
Banyak inovasi yang telah dilakukan oleh Direktorat jenderal Pajak untuk
mempermudah Wajib Pajak dalam berpartisipasi membangun negeri. Penyediaan
informasi perpajakan melalui situs www.pajak.go.id, layanan call centre dan
pengaduan melalui Kring Pajak 500200, program pelaporan Surat Pemberitahuan
(SPT) secara elektronik SPT) dan program billing sistem secara elektronik
(e-Billing) merupakan beberapa contoh pemanfaatan teknologi yang telah dilakukan
oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk melayani Wajib pajak, yang terbaru adalah
e-filing dan pembayaran pajak lewat mesin ATM.
(http://www.pajak.go.id/content/siapa-bilang-bayar-pajak-susah)
Pajak merupakan sumber penerimaan negara terbesar di Indonesia. Pada
tahun 2013 penerimaan negara dari perpajakan adalah sebesar
Rp.1.148.365.000.000 atau sebesar 77% penerimaan negara berasal dari pajak.
Untuk tahun 2014 penerimaan negara dari perpajakan adalah sebesar Rp.
1.310.219.000.000 atau sebesar 79% penerimaan negara berasal dari pajak (Badan
Pusat Statistik, http://www.bps.go.id/index.php/linkTabelStatis/1286).
Salah satu pajak yang diterapkan di Indonesia adalah Pajak Pertambahan
B A B I P E N D A H U L U A N | 2
Universitas Kristen Maranatha Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak didalam daerah pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha Kena Pajak (PKP) orang pribadi atau badan.(Abuyamin 2014:366)
Mekanisme PPN sebagaimana diatur dalam Pasal 9 dan Pasal 13
Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai Tahun 1984, setiap Pengusaha Kena Pajak wajib
membuat faktur pajak untuk setiap penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan
penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP).
Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha
Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa
Kena Pajak. (UU PPN 1984 Pasal 1). Orang Pribadi atau Badan yang tidak
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak dilarang membuat Faktur Pajak untuk
melindungi pembeli dari pemungutan pajak yang tidak semestinya. (Diana &
Setiawati, 2014:410). Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 28 Tahun 2007
tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan, Pengusaha Kena Pajak adalah
pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan
Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.
Salah satu bentuk modernisasi yang tengah digencarkan Direktorat Jendral
Pajak adalah e-Nofa (Elektronik peNomoran faktur pajak). Maraknya kasus
Faktur Pajak fiktif membuat Ditjen Pajak mencari cara efektif untuk
menanggulanginya. Kasus Faktur Pajak fiktif ini diperkirakan merugikan negara
hingga triliunan rupiah. Jika dulu pengusaha (Wajib Pajak) dengan leluasa
menomori faktur, maka sekarang hal tersebut tidak diperbolehkan lagi. Nomor
B A B I P E N D A H U L U A N | 3
Universitas Kristen Maranatha
(
http://www.pajak.go.id/content/e-nofa-sistem-baru-ditjen-pajak-cegah-faktur-pajak-fiktif)
Pada tanggal 20 Juni 2014, Direktorat Jendral Pajak telah mengeluarkan
Surat Edaran nomor SE-20/PJ/2014 tentang Tata Cara Permohonan Kode Aktivasi
Dan Password, Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak Dan Sertifikat
Elektronik, Serta Permintaan, Pengembalian, Dan Pengawasan Nomor Seri Faktur
Pajak.
Tidak semua PKP bisa mendapatkan e-Nofa ini. Nomor Seri Faktur Pajak
hanya diberikan kepada Pengusaha Kena Pajak yang telah memenuhi syarat
sebagai berikut:
1) telah memiliki Kode Aktivasi dan Password;
2) telah mengaktivasi Akun PKP; dan
3) telah melaporkan SPT Masa PPN untuk 3 (tiga) masa pajak
terakhir yang telah jatuh tempo secara berturut-turut pada tanggal
Pengusaha Kena Pajak mengajukan permintaan Nomor Seri Faktur
Pajak. (SE-20/PJ/2014)
Tata cara mendapatkan e-Nofa ini adalah, pertama, Pengusaha Kena Pajak
mengajukan Surat Permohonan Kode Aktivasi dan Password ke Kantor
Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan. Apabila disetujui,
maka kode aktivasi dan kata sandi akan diberikan kepada pengusaha tersebut.
Kode aktivasi akan dikirim melalui pos sementara kata sandi akan dikirimkan
B A B I P E N D A H U L U A N | 4
Universitas Kristen Maranatha diperbarui agar surat kode aktivasi tidak salah kirim. Pengusaha juga diharapkan
melek teknologi informasi yaitu telah memiliki email dan mampu
menggunakannya. Sebab e-mail akan berperan dalam pengiriman kata sandi oleh
otoritas pajak. (
http://www.pajak.go.id/content/e-nofa-sistem-baru-ditjen-pajak-cegah-faktur-pajak-fiktif)
Kedua, setelah mendapatkan kode aktivasi dan kata sandi, pengusaha
sudah bisa mengajukan surat permintaan kode dan Nomor Seri Faktur Pajak yang
ditujukan ke kantor pajak di mana ia terdaftar. Nomor Faktur Pajak akan diberikan
setelah pengusaha meng-input secara bersamaan kode aktivasi dan kata sandi ke
komputer kantor pajak. (
http://www.pajak.go.id/content/e-nofa-sistem-baru-ditjen-pajak-cegah-faktur-pajak-fiktif)
Pengusaha Kena Pajak yang akan mengajukan permintaan Nomor Seri
Faktur Pajak secara online, harus terlebih dahulu memiliki Sertifikat Elektronik.
(
http://www.pajak.go.id/content/e-nofa-sistem-baru-ditjen-pajak-cegah-faktur-pajak-fiktif) Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang
memuat Tanda Tangan Elektronik dan identitas yang menunjukkan status subjek
hukum para pihak dalam Transaksi Elektronik yang dikeluarkan oleh
penyelenggara sertifikasi elektronik. Sertifikat Elektronik diperoleh dengan
mengajukan Surat Permintaan Sertifikat Elektronik kepada Kepala Bidang
Dukungan Teknis dan Konsultasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang
bersangkutan. (SE-20/PJ/2014)
B A B I P E N D A H U L U A N | 5
Universitas Kristen Maranatha PPN Terhadap Kepatuhan PKP dalam Penerapan Penomoran Faktur dalam
Meningkatkan Penerimaan PPN (Survey dilakukan di KPP Pratama Bandung
Bojonagara)”.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana penerapan elektronik penerapan nomor faktur (e-Nofa) Pajak
Pertambahan Nilai?
2. Bagaimana dampak dari penerapan elektronik penerapan nomor faktur
(e-Nofa) Pajak Pertambahan Nilai?
3. Seberapa besar pengaruh modernisasi elektronik penomoran faktur
(e-Nofa) Pajak Pertambahan Nilai terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak
dalam penerapan penomoran faktur dalam meningkatkan penerimaan
Pajak Pertambahan Nilai?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan elektronik penerapan nomor faktur (e-Nofa)
Pajak Pertambahan Nilai.
2. Untuk mengetahui dampak dari penerapan elektronik penerapan nomor
faktur (e-Nofa) Pajak Pertambahan Nilai.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modernisasi elektronik
penomoran faktur (e-Nofa) Pajak Pertambahan Nilai terhadap kepatuhan
Pengusaha Kena Pajak dalam penerapan penomoran faktur dalam
B A B I P E N D A H U L U A N | 6
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna atau bermanfaat bagi semua pembaca.
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis, Sebagai sumber pengetahuan untuk menambah wawasan
penulis di bidang perpajakan tentang pengaruh modernisasi elektronik
penomoran faktur (e-Nofa) Pajak Pertambahan Nilai terhadap kepatuhan
Pengusaha Kena Pajak dalam penerapan penomoran faktur dalam
meningkatkan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
2. Bagi pihak lainnya, sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin
mengetahui dan menambah wawasan tentang pengaruh modernisasi
elektronik penomoran faktur (e-Nofa) Pajak Pertambahan Nilai terhadap
kepatuhan Pengusaha Kena Pajak dalam penerapan penomoran faktur
78 Universitas Kristen Maranatha BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh modernisasi elektronik
penomoran faktur (e-Nofa) PPN terhadap kepatuhan PKP dalam penerapan
penomoran faktur dalam meningkatkan penerimaan PPN. Berdasarkan hasil
pengujian data, kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian ini adalah:
1. Penerapan dan sosialisasi e-Nofa PPN yang dilakukan oleh KPP Pratama
Bandung Bojonagara sudah berjalan dengan baik. Menurut pihak KPP
Pratama Bandung Bojonagara, penerapan e-Nofa telah membantu
memudahkan Wajib Pajak untuk meminta Nomor Seri Faktur Pajak secara
online dan tidak perlu datang ke KPP.
2. Penerapan e-Nofa berdampak positif, yaitu ditangkapnya pelaku pajak
fiktif, dan meningkatkan Pajak Pertambahan Nilai.
3. Modernisasi e-Nofa berpengaruh terhadap kepatuhan PKP dalam
penomoran faktur dalam meningkatkan penerimaan PPN. Tingkat
kepatuhan PKP dalam penerapan penomoran faktur dalam meningkatkan
penerimaan PPN dapat dijelaskan oleh modernisasi e-Nofa PPN sebesar
3%; sedangkan sisanya sebesar 97% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 79
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka peneliti memberikan beberapa saran, sebagai
berikut:
1. Bagi KPP Pratama Bandung Bojonagara untuk lebih banyak melakukan
sosialisasi mengenai penggunaan, manfaat dan cara memiliki akun e-Nofa
agar seluruh Pengusaha Kena Pajak memiliki akun e-Nofa.
2. Bagi Pengusaha Kena Pajak yang belum memiliki akun e-Nofa agar segera
memiliki akun e-Nofa agar dapat terhindar dari Faktur Pajak tidak sah.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya, penelitian selanjutnya diharapkan meneliti
variabel yang lebih luas dan lebih banyak lagi dan objek penelitian lebih
80 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Abuyamin, O. (2014). Pilar-Pilar Perpajakan. Bandung: CV Adoya Mitra Sejahtera.
Arikunto, S. (2013). PROSEDUR PENELITIAN, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik. (2014). Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah), 2007-2014. Diakses pada 28 Oktober 2015, dari http://www.bps.go.id/index.php/linkTabelStatis/1286
Diana, A., & Setiawati, L. (2014). Perpajakan – Teori dan Peraturan Terkini. Yogyakarta: Andi Offset.
Direktorat Jendral Pajak. (2013). E-Nofa, sistem baru Ditjen Pajak cegah faktur pajak fiktif. Diakses pada 28 Oktober 2015, dari http://www.pajak.go.id/content/e-nofa-sistem-baru-ditjen-pajak-cegah-faktur-pajak-fiktif
Direktorat Jendral Pajak. (2013). Siapa bilang bayar pajak susah?. Indonesia: Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Diakses pada 29 Oktober 2015, dari http://www.pajak.go.id/content/siapa-bilang-bayar-pajak-susah Direktorat Jendral Pajak. (2014). Surat Edaran nomor SE-20/PJ/2014 tentang
Tata Cara Permohonan Kode Aktivasi Dan Password, Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak Dan Sertifikat Elektronik, Serta Permintaan, Pengembalian, Dan Pengawasan Nomor Seri Faktur Pajak.
Diakses pada 28 Oktober 2015, dari
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=15568&hlm=7
Effendi, S. (2014). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hartono, J. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
Mardiasmo.(2009). PERPAJAKAN Edisi Revisi 2009.Yogyakarta: CV Andi Offset.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/Pj/2014 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pelaporan Faktur Pajak Berbentuk Elektronik.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 tentang Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan, Prosedur Pemberitahuan Dalam Rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan Atau Penggantian, dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak.
D A F T A R P U S T A K A | 81
Universitas Kristen Maranatha Resmi, S. (2009).Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Sari, D. (2013).Konsep Dasar Perpajakan. Bandung: PT Refika Aditama.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.
Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-132/PJ/2010 tentang Langkah-Langkah Penanganan atas Penerbitan dan Penggunaan Faktur Pajak Tidak Sah.
Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-20/PJ/2014 tentang Tata Cara Permohonan Kode Aktivasi dan Password, Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak dan Sertifikat Elektronik, Serta Permintaan, Pengembalian, dan Pengawasan Nomor Seri Faktur Pajak.
Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan.
Undang-Undang No. 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai tahun 1984.