DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH... ii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Kegunaan Penelitian... 8
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keterampilan Mengajar Guru ... 10
2.1.1.Pengertian Keterampilan Mengajar... 10
2.1.2.Jenis-jenis Keterampilan Mengajar ... 12
2.1.2.1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran ... 12
2.1.2.2. Keterampilan Menjelaskan... 16
2.1.2.3. Keterampilan Bertanya... 18
2.1.2.4. Keterampilan Memberi Penguatan ... 20
2.1.2.5. Keterampilan Mengadakan Variasi ... 23
2.1.2.6. Keterampilan Membimbing Diskusi ... 25
2.1.2.7. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil ... 25
2.2 Motivasi Belajar ... 29
2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar ... 29
2.2.2. Fungsi Motivasi ... 32
2.2.3. Jenis Motivasi... 32
2.2.4. Prinsip-prinsip Motivasi ... 33
2.2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 34
2.2.6. Pengukuran Motivasi ... 34
2.2.7. Cara Meningkatkan Motivasi ... 35
2.3 Prestasi Belajar ... 36
2.3.1. Pengertian Prestasi Belajar ... 36
2.3.2. Indikator Prestasi Belajar ... 38
2.3.3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 40
2.4.Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ... 41
2.4.1. Pengertian Akuntansi ... 42
2.4.2. Proses Akuntansi ... 43
2.4.3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akuntansi di SMA ... 44
2.5.Penelitian Terdahulu ... 44
2.6.Kerangka Pemikiran ... 47
2.7.Hipotesis ... 52
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Desain Penelitian ... 53
3.2.Operasional Variabel ... 54
3.3.Populasi dan Sampel ... 56
3.3.1. Populasi ... 56
3.3.2. Sampel ... 57
3.4.Teknik Pengumpulan Data ... 60
3.4.1. Teknik dan Alat Pengumpul Data ... 60
3.4.2. Uji Instrumen Penelitian ... 63
3.4.2.2.Uji Realibilitas ... 66
3.5.Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis ... 68
3.5.1. Alat Analisis ... 68
3.5.2. Pengujian Hipotesis ... 68
3.5.2.1.Uji Normalitas ... 68
3.5.2.2.Hipotesis Statistik... 71
3.5.2.3.Analisis Korelasi Sederhana (Product Moment) ... 71
3.5.2.4.Uji t... 73
3.5.2.5.Koefisien Determinasi ... 74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian ... 75
4.1.1. Identitas SMA Negeri 6 Bandung ... 75
4.1.2. Sejarah Singkat Perkembangan SMA Negeri 6 Bandung ... 75
4.1.3. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 6 Bandung ... 76
4.1.3.1. Visi SMA Negeri 6 Bandung ... 76
4.1.3.2. Misi SMA Negeri 6 Bandung ... 76
4.1.3.3. Tujuan SMA Negeri 6 Bandung ... 77
4.1.3.4. Motto SMA Negeri 6 Bandung ... 77
4.1.4. Struktur Organisasi SMA Negeri 6 Bandung... 78
4.1.7. Deskripsi Responden ... 79
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 79
4.2.1. Gambaran Penyebaran Kuesioner ... 79
4.2.2. Deskripsi Variabel Keterampilan Mengajar Guru ... 80
4.2.2.1. Deskripsi PerIndikator ... 81
4.2.3. Deskripsi Variabel Motivasi Belajar ... 89
4.2.3.1 Deskripsi Per Indikator ... 90
4.2.4. Desripsi Variabel Prestasi Belajar Siswa ... 98
4.3. Pengujian Hipotesis ... 99
4.3.2. Analisis Korelasi Sederhana (Product Moment) ... 101
4.3.2.1. Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar ... 102
4.3.2.2. Pengaruh Motivasi Belajar SiswaTerhadap Prestasi Belajar Siswa ... 103
4.3.3. Uji t... 104
4.3.4. Koefisien Determinasi ... 105
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 106
4.4.1. Gambaran Keterampilan Mengajar Guru di SMAN 6 Bandung ... 106
4.4.2. Gambaran Motivasi Belajar Siswa di SMAN 6 Bandung ... 107
4.4.3. Gambaran Prestasi Belajar Siswa... 108
4.4.4. Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar di SMAN 6 Bandung ... 109
4.4.5. Pengaruh Motivasi Belajar SiswaTerhadapPrestasi Belajar Siswa di SMAN 6 Bandung ... 113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 117
5.2. Saran ... 117
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 DaftarNilai Rata-rata UTS Kelas XI IPS Tahun 2011/2012 ... 3
Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Belajar ... 39
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 55
Tabel 3.2 Jumlah SiswaKelas XI IPS SMA Negeri 6 Bandung ... 57
Tabel 3.3 Perhitungan Proporsi Sampel Dalam Tiap Kelas ... 59
Tabel 3.4 Format Angket Numerical Scale ... 62
Tabel 4.1 Responden Sampel Penelitian ... 79
Tabel 4.2 Sampel Terpilih Masing-masing Kelas Sesuai Dengan Nomor Absen Siswa ... 80
Tabel 4.3 Deskripsi Keterampilan Mengajar Guru ... 80
Tabel 4.4 Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran... 81
Tabel 4.5 Keterampilan Menjelaskan ... 82
Tabel 4.6 Keterampilan Bertanya ... 83
Tabel 4.7 Keterampilan Memberi Penguatan... 84
Tabel 4.8 Keterampilan Mengadakan Variasi ... 85
Tabel 4.9 Keterampilan Membimbing Diskusi ... 86
Tabel 4.10 Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil ... 87
Tabel 4.11 Keterampilan Mengelola Kelas ... 88
Tabel 4.12 Deskripsi Motivasi Belajar... 89
Tabel 4.13 Durasi Kegiatan Belajar Siswa ... 90
Tabel 4.14 Frekuensi Kegiatan Belajar Siswa ... 91
Tabel 4.15 Persistensi Belajar Siswa ... 92
Tabel 4.16 Ketabahan dan Keuletan Belajar Siswa ... 93
Tabel 4.17 Devosidan Pengorbanan ... 94
Tabel 4.19 Tingkat Kualifikasi dalam Belajar ... 96
Tabel 4.20 Arah Sikap Siswa Terhadap Sasaran Kegiatan Belajar ... 97
Tabel 4.21 Nilai UTS Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS SMA Negeri 6
Bandung ... 98
Tabel 4.22 Hasil Uji Korelasi Keterampilan Mengajar Guru Terhadap
Motivasi BelajarSiswa ... 102
Tabel 4.23 Hasil Uji Korelasi Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Siswa ... 103
Tabel 4.24 Rincian Per Indikator Untuk Keterampilan Mengajar Guru ... 110
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 51
Gambar 2.2 Model Hubungan AntarVariabel ... 52
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 6 Bandung ... 78
Gambar 4.2 Grafik Q-Q Plot Keterampilan Mengajar Guru... 99
Gambar 4.3 Grafik Q-Q Plot Motivasi Belajar Siswa... 100
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi merupakan suatu era yang membawa perubahan dalam
berbagai aspek kehidupan, tidak hanya dalam aspek politik, ekonomi, sosial dan
budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam
era ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari adanya
pengaruh perkembangan global, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang
secara pesat. Selain itu, adanya pasar bebas juga menjadi salah satu tantangan
tersendiri dari era globalisasi yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia dan
menuntut bangsa Indonesia untuk memiliki sumber daya manusia yang unggul.
Dengan adanya SDM yang unggul diharapkan proses pembangunan di Indonesia
akan berlangsung cepat dan pesat.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadikan pendidikan
sebagai sarana dan prasarana yang digunakan dalam upaya peningkatan
pembangunan bangsa dan negara. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan UUD 1945
pada alinea ke IV yang menegaskan bahwasanya salah satu tujuan Nasional Bangsa
Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan ini senada dengan tujuan
Nasional (dalam subkoordinator MKDP Landasan Pendidikan, 2008: 205) yang
menyebutkan bahwa:
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif, mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan suatu investasi sumber daya jangka panjang yang
mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban suatu bangsa. Oleh sebab itu
hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama.
Prestasi belajar merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk
mengetahui mutu dan kualitas pendidikan. Prestasi belajar adalah pencerminan hasil
belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Dengan
memperhatikan prestasi belajar dapat diketahui kemampuan dan kualitas siswa.
Tinggi rendahnya prestasi belajar akan memberikan sumbangan dalam mencapai
kesuksesan masa depan siswa dan masa depan bangsa. Prestasi belajar siswa dapat
dilihat melalui hasil ulangan maupun ujian, seperti ulangan harian, Ujian Tengah
Semester (UTS), Ujian Akhir Sekolah (UAS), dan Ujian Nasional (UN).
Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, pemerintah
senantiasa melakukan berbagai usaha, salah satunya dengan menetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai siswa dalam setiap mata pelajaran.
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar merupakan tahapan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
yang menyebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian dalam kurikulum tingkat
satuan pendidikan adalah beracuan kriteria. Hal ini berarti bahwa penilaian
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. (source:
http://users8.jabry.com/aprismada/Juknis-penetapan-nilai-kkm.pdf). Oleh karena itu,
satuan pendidikan harus menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
setiap mata pelajaran sebagai dasar dalam menilai pencapaian kompetensi peserta
didik.
Peningkatan prestasi belajar siswa tidak hanya dilihat dari satu mata pelajaran,
tetapi tentunya dari semua mata pelajaran yang ada. Mata pelajaran akuntansi
merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa.
Namun pada kenyataannya sebagian besar siswa di SMA Negeri 6 Bandung masih
memperoleh nilai yang rendah dalam mata pelajaran Akuntansi. Hal ini dapat terlihat
dari perolehan nilai UTS siswa SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran
akuntansi yang masih di bawah KKM yakni sebesar 70,00. Berikut daftar nilai
rata-rata hasil UTS siswa SMA Negeri 6 pada mata pelajaran Akuntansi:
Tabel 1.1
Daftar Nilai Rata-Rata UTS Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi Tahun ajaran 2011/2012
(Sumber Guru Mata Pelajaran Akuntansi SMAN 6 Bandung) No Kelas Jumlah siswa Nilai rata-rata
(%)
Siswa dengan nilai dibawah KKM (%)
1 XI IPS 1 39 64,36 84,62
2 XI IPS 2 38 68,39 39,47
Dari informasi di atas dapat dilihat bahwasanya perolehan nilai Ujian Tengah
Semester (UTS) siswa pada mata pelajaran akuntansi berada di bawah KKM yang
ditetapkan oleh sekolah yakni sebesar 70,00. KKM tersebut ditetapkan berdasarkan
tingkat rata-rata kemampuan peserta didik, kompleksitas indikator serta kemampuan
sumber daya pendukung yang dimiliki oleh masing-masing sekolah.
Berdasarkan perolehan nilai di atas terlihat bahwasanya nilai siswa pada mata
pelajaran akuntansi di SMA Negeri 6 Bandung masih rendah. Rendahnya nilai yang
diperoleh siswa dapat berakibat fatal jika dibiarkan begitu saja, karena nilai rendah
yang diperoleh siswa dapat menjadi indikator yang menunjukkan bahwa
penguasaan/kompetensi peserta didik dalam bidang mata pelajaran tersebut masih
rendah dan perlu ditingkatkan.
Keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari indeks
prestasi atau hasil belajar yang dicapai siswa. Di dalam pendidikan, siswa akan dinilai
keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan tentunya adalah
prestasi belajar yang baik, karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi,
baik siswa, guru, sekolah, maupun orang tua hingga masyarakat. Namun dalam
pencapaian prestasi belajar terdapat perbedaan antara siswa satu dengan siswa yang
lainnya. Adanya perbedaan prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor
yang bersumber dari dalam individu itu sendiri (siswa) yang meliputi sikap terhadap
belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar, menyimpan
berprestasi, rasa pecaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan
belajar, dan cita-cita siswa. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang
berasal dari luar diri siswa yang meliputi guru, prasarana dan sarana pembelajaran,
kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah, dan kurikulum sekolah
(Dimyati & Mudjiono, 2009:238-254).
Dalam hal ini, sebagian siswa mengeluhkan bahwa rendahnya nilai yang
diperoleh pada mata pelajaran akuntansi terjadi dikarenakan cara mengajar guru yang
dirasa kurang efektif dalam proses kegiatan belajar mengajar, sehingga pada akhirnya
menurunkan motivasi siswa dalam mempelajari mata pelajaran akuntansi.
Berdasarkan fenomena diatas maka faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini
adalah faktor internal yang meliputi motivasi belajar siswa dan faktor ekternal yaitu
guru.
Dalam proses belajar mengajar seorang guru memiliki peran yang penting,
seorang guru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mendorong,
membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Dalam
melaksanakan proses belajar mengajar hendaknya seorang guru menguasai berbagai
keterampilan mengajar. Karena dalam proses belajar mengajar siswa tidak hanya
fokus menyerap ilmu pengetahuan/materi yang diberikan guru melainkan juga
memperhatikan serta menilai penampilan guru secara keseluruhan, yang pada
akhirnya membentuk suatu persepsi tertentu mengenai guru tersebut
Keterampilan mengajar merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh
efektif. Dalam hal ini persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru dapat
diartikan sebagai suatu bentuk penilaian siswa terhadap kemampuan atau kecakapan
seorang guru dalam membimbing siswa pada saat proses belajar sehingga tercipta
suatu proses pembelajaran yang efektif.
Menurut Moh. Uzer Usman (2011:74-108) setidaknya terdapat 8 keterampilan
dasar mengajar yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang guru agar dapat
menciptakan suatu kondisi belajar mengajar yang efektif, sehingga tujuan
pembelajaran yang ditetapkan sebelumnya dapat tercapai. Terciptanya suatu kondisi
belajar yang efektif dan menyenangkan dapat membantu menumbuhkan ketertarikan
serta motivasi siswa dalam mempelajari akuntansi.
Menurut W.S Winkel (dalam Hamzah B.Uno, 2010:3) “motivasi merupakan
dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan
tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
Motivasi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, karena dengan
adanya motivasi belajar seorang siswa akan mampu meraih prestasi yang baik.
Menurut Hamzah B. Uno (2010:23) “Motivasi belajar merupakan dorongan internal
dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku”. Dari adanya motivasi belajar yang baik siswa diharapkan dapat belajar
Berdasarkan pengamatan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini
dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 6 Bandung”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diambil
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana gambaran keterampilan mengajar guru akuntansi di SMA
Negeri 6 Bandung
2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa di SMA Negeri 6 Bandung
3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa di SMA Negeri 6 Bandung
4. Bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi
belajar siswa di SMA Negeri 6 Bandung
5. Bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
siswa di SMA Negeri 6 Bandung
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui gambaran keterampilan mengajar guru akuntansi di SMA
Negeri 6 Bandung
3. Mengetahui gambaran prestasi belajar siswa di SMA Negeri 6 Bandung
4. Mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi
belajar siswa di SMA Negeri 6 Bandung
5. Mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
siswa di SMA Negeri 6 Bandung
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan teoritis maupun
kegunaan praktis :
1. Secara Teoritis
Menambah wawasan serta pengetahuan tentang pengaruh keterampilan
mengajar guru terhadap motivasi belajar, dan implikasinya terhadap
prestasi belajar siswa serta dapat dijadikan sebagai bahan kajian lanjutan
dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang ilmu akuntansi.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
Diharapkan siswa selalu meningkatkan prestasi belajarnya baik
prestasi belajar dalam mata pelajaran akuntansi maupun pada mata
pelajaran yang lain.
b. Bagi Guru
Membantu dan mendorong guru untuk senantiasa meningkatkan
proses belajar mengajar yang efektif, efisien, dan menyenangkan, serta
mampu memotivasi dan menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap
mata pelajaran akuntansi.
c. Bagi Sekolah
Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
untuk keseluruhan mata pelajaran pada umumnya
d. Bagi Peneliti
Merupakan suatu wahana latihan dalam rangka mengembangkan ilmu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus
mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain
penelitian merupakan penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian
mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel,
perumusan hipotesis sampai rancangan analisis data, yang dituangkan secara tertulis
ke dalam bentuk usulan atau proposal penelitian. Desain penelitian sendiri biasanya
terdiri dari metode yang digunakan, operasionalisasi variabel penelitian, populasi dan
teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, pengujian instrumen
penelitian, teknik analisis data, dan pengujian hipotesis.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwasanya desain
penelitian merupakan serangkaian proses penelitian mulai dari perencanaan penelitian
sampai pelaksanaan penelitian tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
deskriptif dan verifikatif. Menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat (2008:33)
metode deskriptif merupakan “suatu metode dalam pencarian fakta status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun peristiwa pada
Sedangkan verifikatif menurut Hasan (2006:22) merupakan “penelitian yang
bertujuan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada
sebelumnya”.
3.2. Operasionalisasi Variabel
Adapun variabel-variabel yang dioperasionalisasikan dalam penelitian
penyusunan skripsi ini adalah semua variabel yang terkandung dalam
hipotesis-hipotesis penelitian yang dirumuskan, yaitu dengan cara menjelaskan
pengertian-pengertian konkret dari setiap variabel, sehingga indikator-indikator serta
kemungkinan derajat nilai atau ukurannya dapat ditetapkan. Variabel independen atau
variabel bebas dalam penelitian ini adalah keterampilan mengajar guru, dan motivasi
belajar siswa, sedangkan variabel dependen atau variable terikat dalam penelitian ini
adalah prestasi belajar siswa.
Operasionalisasi variabel dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak
terlalu meluas. Dalam hal ini lebih merujuk kepada kerangka pemikiran yang telah
dikemukakan sebelumnya. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu
keterampilan mengajar guru dan motivasi yang merupakan variabel X dan prestasi
belajar siswa yang merupakan variabel Y. Dan untuk menghindari perbedaan
penafsiran dan kekeliruan terhadap istilah-istilah yang dipergunakan, maka penulis
1) Keterampilan Mengajar merupakan kemampuan atau kecakapan yang
harus dimiliki oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar guna
menciptakan pembelajaran yang efektif.
2) Motivasi belajar merupakan dorongan internal maupun eksternal yang
terdapat pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik guna mencapai suatu
tujuan.
3) Prestasi Belajar merupakan tingkat perolehan atau hasil belajar siswa
setelah menjalani suatu periode proses belajar didalam kelas yang
diperoleh berdasarkan penilaian guru dan penilaian hasil tes yang telah
dibakukan yang dinyatakan dalam bentuk nilai, atau dapat juga diartikan
sebagai suatu penguasaan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran yang ditunjukan dengan nilai tes/angka yang diberikan
oleh guru mata pelajaran tersebut.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator Skala No. Item
1 2 3 4
Variabel X1 : Keterampilan
Mengajar Guru
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
2. Keterampilan Menjelaskan
3. Keterampilan bertanya
4. Keterampilan memberi penguatan
Interval 1, 2, 3, 4, 5, 6
7, 8, 9, 10, 11, 12 13, 14, 15, 16
Variabel Indikator Skala No.Item
1 2 3 4
Variabel X1 : Keterampilan
Mengajar Guru
5. Keterampilan mengadakan variasi dalam kegiatan mengajar
6. Keterampilan membimbing diskusi
7. Keterampilan mengajar kelompok Kecil
8. Keterampilan mengelola kelas
Interval 19, 20, 21, 22, 23, 24
15,26,27,28, 30 31, 32
33, 34, 35
Variabel X2 : Motivasi
belajar
1. Durasi kegiatan belajar siswa 2. Frekuensi kegiatan belajar siswa 3. Persistensi siswa dalam belajar 4. Ketabahan dan keuletan siswa dalam
menghadapi rintangan dan kesulitan belajar
5. Devosi dan pengorbanan siswa dalam belajar
6. Tingkat aspirasi siswa dalam belajar 7. Tingkat kualifikasi prestasi belajar siswa 8. Arah sikap siswa terhadap sasaran
kegiatan belajar
Interval 36
37, 38 39 40 41, 42 43 44,45 46 Variabel Y: Prestasi Belajar
Nilai siswa Ujian Tengah Semester (UTS) mata pelajaran Akuntansi
Interval
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Dalam suatu penelitian dibutuhkan adanya suatu populasi dan sampel.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) “Populasi merupakan keseluruhan subjek
penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:117) yang dimaksud dengan
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dapat disimpulkan bahwa populasi
merupakan keseluruhan subjek penelitian yang berupa data kuantitatif dan kualitatif
yang diperoleh dari menghitung dan mengukur.
Berdasarkan pendapat di atas yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SMA Negeri 6 Bandung Kelas XI IPS Tahun ajaran 2011/2012
sebanyak 114 orang siswa yang tersebar dalam 3 kelas. Data jumlah siswa kelas IPS
di SMA Negeri 6 Bandung dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.2
Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Bandung
No Kelas Jumlah Siswa
1 XI IPS 1 39
2 XI IPS 2 38
3 XI IPS 3 37
Jumlah 114
Sumber Guru Mata Pelajaran Akuntansi SMA Negeri 6 Bandung
3.3.2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) “Sampel merupakan sebagian atau
wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan Sugiyono (2009:118) mengatakan bahwa
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”.
Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
2 1 Nd N n Keterangan :
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
d : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan keputusan sampel populasi 5%.
)) 05 . 0 ( 114 ( 1 114 2 n 28 , 1 114 n
n = 88,71 (89 orang)
Sehingga berdasarkan perhitungan diatas diperoleh banyaknya sampel yang
akan digunakan dalam penelitian ini yakni sebanyak 89 siswa.
Dari ukuran sampel yang telah diketahui, selanjutnya peneliti akan
menentukan perwakilan dari tiap kelas, dimana objek penelitian tersebut adalah 3
kelas. Data perhitungan proporsi sampel perwakilan tiap kelas dapat dilihat dalam
tabel berikut :
Tabel 3.3
Perhitungan Proporsi Sampel Dalam Tiap Kelas
No Kelas Jumlah
Populasi
Proporsi Sampel Jumlah Sampel
1. XI IPS 1 39
5
30
2 XI IPS 2 38
30
3 XI IPS 3 37
29
Jumlah 114 89
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dengan populasi 114 orang siswa yang
akan diambil sebagai sampel adalah sebanyak 89 orang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Simple Random Sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut, sehingga semua responden
mempunyai kesempatan yang sama sebagai sampel dalam penelitian.
Sampel yang akan menerima angket akan diundi terlebih dahulu sesuai
dengan jumlah angket yang akan disebar agar adil. Berikut prosedur pengambilan
1. Sediakan kerangka sampel masing-masing kelas. Dalam penelitian ini
yang menjadi kerangka sampel adalah daftar nomor urut anggota kelas
yang ada.
2. Sediakan media pengundi berupa gelas dan lembaran kertas kecil (untuk
digulung), dan lembaran kertas besar untuk menutup gelas.kemudian
tutuplah gelas tersebut dengan kertas besar dan diberi lubang yang cukup
agar kertas hasil gulungan dapat keluar dari dalam gelas
3. Dalam media tersebut kemudian ditulis angka sesuai dengan nomor urut
anggota kelas. Selanjutnya digulung dan dimasukkan kembali kedalam
gelas.
4. Kemudian kocoklah gelas tersebut dan keluarkanlah satu persatu. Jika
dalam satu kocokan keluar dua, maka pengocokan harus diulang,
gulungan kertas yang telah keluar harus dimasukkan kembali kedalam
gelas, Demikian seterusnya sampai diperoleh jumlah sampel yang telah
ditetukan.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian, seorang peneliti perlu menggunakan
instrumen atau alat yang digunakan sebagai pengumpul data agar data yang diperoleh
paling utama dalam suatu penelitian, atau dapat diartikan sebagai suatu prosedur dan
prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian.
Dalam melakukan pengumpulan data ini diperlukan cara-cara dan teknik
tertentu, sehingga data yang dapat dikumpulkan adalah data yang berkualitas.
Suharsimi Arikunto (2006:160) menyatakan bahwa:
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap,dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan teknik pengumpulan data dengan :
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan sejumlah pertanyaan atau penyataan tertulis kepada
seluruh responden untuk memperoleh informasi. Bentuk angket yang
disebarkan adalah bentuk angket tertutup yaitu setiap angket pertanyaan
disajikan beserta sejumlah alternatif jawabannya untuk dipilih oleh setiap
responden dengan menggunakan Skala Numerikal (Numerical Scale).
Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data tentang keterampilan
mengajar guru atau variabel X1 dan motivasi belajar siswa atau variabel
Tabel 3.4
Format Angket Numerical Scale
No Pernyataan Skor
5 4 3 2 1
Adapun keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah
sebagai berikut:
Angka 5 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tertinggi
Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tinggi
Angka 3 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif sedang
Angka 2 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif rendah
Angka 1 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif terendah
2. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:158) “Dokumentasi berasal dari kata
dokumen yang artinya barang-barang tertulis”. Di dalam melaksanakan
metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti
nilai UTS yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran akuntansi.
Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data untuk variabel
3.4.2. Uji Instrumen Penelitian 3.4.2.1. Uji Validitas
Suharsimi Arikunto (2006:168) mendefinisikan validitas sebagai “Suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.
Untuk mengukur tingkat validitas kuesioner dapat dilakukan dengan mencari
koefisien korelasi skor tiap bulir item pertanyaan dengan skor total, dengan
menggunakan rumus Product dengan taraf (α) = 0,05 sebagai berikut:
Keterangan :
: Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
: Jumlah Responden
: Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden
: Jumlah skor X
: Jumlah skor Y
: Kuadrat jumlah skor X
( y) : Kuadrat Jumlah skor Y
(Sugiyono, 2011:228-231)
Suatu item dikatakan valid jika sedangkan jika
, maka item dinyatakan tidak valid dan harus dihapus dari instrumen penelitian.
2 2 2 2xy
Y
Y
N
X
X
N
Y
X
-XY
N
Berikut merupakan hasil uji validitas tiap item pertanyaan:
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Keterampilan Mengajar Guru
No r hitung r tabel Keterangan
No r hitung r tabel Keterangan
31 0,434 0,288 Valid 32 0,472 0,288 Valid 33 0,268 0,288 Tidak valid 34 0,447 0,288 Valid 35 0,358 0,288 Valid
Berdasarkan perhitungan validitas di atas terdapat 28 item pernyataan yang
valid dari 35 pernyataan. Item yang tidak valid dibuang dan tidak dimasukkan ke
dalam angket penelitian.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa
No r hitung r tabel Keterangan
36 0,402 0,288 Valid 37 0,572 0,288 Valid 38 0,663 0,288 Valid 39 0,741 0,288 valid 40 0,651 0,288 Valid 41 0,496 0,288 Valid 42 0,579 0,288 Valid 43 0,719 0,288 valid 44 0,319 0,288 Valid 45 0,545 0,288 Valid 46 0,584 0,288 Valid
Berdasarkan perhitungan validitas diatas semua pernyataan dinyatakan valid
3.4.2.2. Uji Realibilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrument tersebut
sudah dianggap baik. Untuk menghitung uji reliabilitas penulis menggunakan rumus
Alpha dengan rumus sebagai berikut:
2 1 2
1 1 1
) 1 ( b n n r
(Suharsimi Arikunto, 2009:109)
Keterangan :
11
r : Reliabilitas instrumen
n : Banyaknya bulir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b
: Jumlah varians butir soal
2 1
: Varians total
Mencari varians dengan rumus :
(Suharsimi Arikunto, 2009:97)
Keterangan:
: Varians
x : Jumlah skor
Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga distribusi
Product Moment dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat
kesalahan sebesar 5% setiap item akan terbukti bila harga dengan
taraf kepercayaan 95%. Berikut merupakan kriteria pengujian instrumen:
1. Jika maka angket tersebut reliabel
2. Jika maka angket tersebut tidak reliabel
Berikut ini merupakan hasil perhitungan uji reliabilitas pada instrument
[image:31.612.115.551.206.495.2]penelitian dengan menggunakan SPSS 20 for Window:
Tabel 3.7
Uji Reliabilitas Keterampilan Mengajar Guru & Motivasi Belajar Siswa (Variabel X1 & X2)
Variabel Hasil Keterangan
r hitung r tabel
Keterampilan Mengajar Guru 0,860 0,288 Reliabel Motivasi Belajar Siswa 0,797 0,288 Reliabel
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa
instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel. Itu berarti penelitian ini dapat
dilanjutkan, artinya tidak ada hal yang menjadi penyebab terjadinya kegagalan
penelitian dikarenakan oleh instrument yang belum teruji kevalidan dan
3.5. Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis 3.5.1. Alat Analisis
Setelah angket/kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya, angket kemudian
diolah melalui beberapa tahapan yaitu:
1. Memeriksa kelayakan angket yang telah diiisi
2. Menjumlahkan nilai setiap skor
3. Deskripsi data hasil penelitian baik berupa angket maupun table
dokumentasi digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Data yang
diperoleh dari masing-masing variable ditabulasikan dengan
menggunakan tabel distribusi frekuensi
4. Menguji hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi sederhana
(Product Moment)
3.5.2. Pengujian Hipotesis
Karakteristik hipotesis dalam penelitian ini adalah kausal dan menggunakan
data interval maka dalam hal ini peneliti menggunakan statistik parametrik.
3.5.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah Chi Kuadrat. Berikut
langkah-langkah untuk menguji normaliats distribusi data dengan uji Chi Kuadrat (Riduwan,
1. Menentukan skor terbesar dan terkecil
2. Menentukan Rentangan (R)
R = Skor terbesar – skor terkecil 3. Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
4. Menentukan panjang kelas (i) i =
5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
No Kelas
Interval
F Nilai Tengah
f. f.
1. 2.
Jumlah
6. Menentukan rata-rata atau mean
x =
7. Menentukan simpangan baku (s)
1
2
n
n
fx
fx
n
s
i i8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan, dengan cara:
a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas intervalnya
ditambah 0,5
b. Mencari Z skor untuk kelas batas interval dengan rumus :
c. Mencari luas 0 – Z dari table kurva normal dari 0 – Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan
angka-angka 0 – Z, yaitu baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris
kedua dikurangi baris ketiga , dan begitu seterusnya. Kecuali untuk
angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan
angka pada baris berikutnya.
e. Mencari frekuensi yang diharapkan ( fe) dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan jumlah responden (n)
f. Mencari chi-kuadrat ( ) dengan rumus :
2
1
2
i fe
fe fo
g. Membandingkan ( ) dengan ( ) untuk α dan derajat
kebebasam (db) = k-1
Kaidah keputusan (Sugiyono, 2009:243)
1) Jika , maka distribusi data tidak normal
3.5.2.2. Hipotesis Statistik
Setelah uji normalitas dilakukan, maka hipotesisnya dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. : = 0 : Keterampilan mengajar guru tidak memiliki pengaruh
terhadap motivasi belajar siswa
: ≠ 0 : Keterampilan mengajar guru memiliki pengaruh terhadap
motivasi belajar siswa
2. : = 0 : Motivasi belajar siswa tidak memiliki pengaruh terhadap
Prestasi belajar siswa
: ≠ 0 : Motivasi belajar siswa memiliki pengaruh terhadap Prestasi
belajar siswa
3.5.2.3. Analisis Korelasi Sederhana (Product Moment)
Dalam menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis korelasi yakni suatu
analisis untuk melihat hubungan antara tiga atau lebih variabel. Korelasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Sederhana. Korelasi Sederhana
(Product Moment) adalah suatu korelasi antara variable bebas dengan variabel terikat.
Angka yang menunjukkan arah dan besar kuatnya hubungan antara suatu variabel
bebas dengan satu variabel terikat disebut koefisien korelasi.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan analisis
1. Mencari korelasi dan
2. Mencari korelasi dan Y menggunakan korelasi Sederhana (Product Moment) Rumus korelasi sederhana (Product Moment) :
2 2 2 2
xy
Y Y
N X X N
Y X -XY N r
(Sugiyono, 2011: 231)
Keterangan :
: Koefisien korelasi antara variable X dan Y
: Banyaknya sampel
: Variabel Independen (Keterampilan Mengajar dan Motivasi)
: Variabel Dependen (Prestasi Belajar)
Pada hakikatnya, nilai r dapat berkisar dari -1 melalui 0 hingga +1
1r1
1. Bila nilai r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel
sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.
2. Bila nilai r = +1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua variabel
dikatakan positif dan sangat kuat sekali. Hubungan antara kedua variabel
bersifat korelasi positif (korelasi searah), artinya kenaikan variabel X akan
diikuti dengan kenaikan variabel Y atau sebaliknya.
3. Bila nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel
korelasi negatif (korelasi tidak searah), artinya kenaikan variabel X akan
diikuti dengan penurunan variabel Y atau sebaliknya. (sudjana,
2004:244-247)
Koefisien korelasi di atas digunakan apabila data berdistribusi normal, apabila
data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik.
3.5.2.4. Uji t
Statistik student-t digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara
variabel X dan variabel Y dengan rumus :
2
1
2
r
n
r
t
( Riduwan, 2011:137 )
Keterangan :
t = uji signifikansi korelasi
n = jumlah sampel
r = nilai koefisien korelasi
Nilai t yang dihitung dibandingkan dengan nilai t pada tabel sebagai daerah
kritis penerimaan atau penolakan hipotesis. Untuk mencari t tabel ditentukan derajat
kebebasan (dk), dimana dk = n – 2. Berikut ini kriteria penerimaan dan penolakan
diterima jika : thitung ttabel
ditolak jika : thitung ttabel
3.5.2.5. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap
motivasi belajar dan implikasinya terhadap prestasi belajar siswa digunakan rumus
koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:
(Riduwan, 2011 : 228)
Di mana :
KD = Besarnya koefisien penentu (determinasi)
r = Koefisien korelasi
% 100
2
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Keterampilan mengajar yang dimiliki guru akuntansi di SMA Negeri 6
Bandung termasuk dalam kategori rendah/belum terampil.
2. Motivasi belajar siswa SMA Negeri 6 Bandung terhadap mata pelajaran
akuntansi termasuk dalam kategori rendah.
3. Prestasi belajar siswa SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran akuntansi
termasuk dalam kategori rendah.
4. Keterampilan mengajar guru berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa
5. Motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung
penulis memberikan beberapa saran, diantaranya:
1. Guru Akuntansi SMA Negeri 6 Bandung
a. Guru hendaknya mampu membuka dan menutup pelajaran dengan
lebih runut, sehingga siswa memiliki kesiapan secara mental dan lebih
b. Guru akuntansi diharapkan mampu mengemas dan menyampaikan
materi secara padat dan jelas, sehingga tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai dapat terealisasi secara optimal.
c. Guru akuntansi hendaknya mampu merangsang partisipasi aktif siswa
dalam setiap proses belajar mengajar melalui pemberian pertanyaan
yang jelas dan lugas kepada siswa serta mampu membimbing/
mengarahkan siswa dalam menjawab pertanyaan.
d. Guru diharapkan mampu memberikan penguatan kepada siswa dalam
setiap proses pembelajaran, baik secara verbal maupun nonverbal,
sehingga siswa akan merasa termotivasi dalam mempelajari akuntansi
karena dengan adanya penguatan yang diberikan oleh guru siswa akan
merasa diperhatikan dan dihargai keberadaannya.
e. Dalam setiap proses belajar mengajar, guru hendaknya memberikan
variasi baik itu dalam media, metode pengajaran, maupun pola
interaksi disesuaikan dengan isi materi yang hendak disampaikan,
sehingga siswa tidak merasa jenuh/bosan dalam mempelajari
akuntansi.
f. Dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya mampu menciptakan
suatu iklim diskusi yang menyenangkan dengan mengangkat isu-isu
terkini terkait materi akuntansi, sehingga dapat merangasang wawasan
g. Guru hendaknya mampu menjalin hubungan interpersonal yang baik
dengan siswa melalui pengajaran kelompok kecil, sehingga pada
akhirnya guru dapat mengenali potensi masing-masing siswa.
h. Guru hendaknya mampu menciptakan suatu kondisi belajar yang
efektif dan menyenangkan bagi siswa, sehingga keinginan belajar
siswa akan tumbuh dengan sendirinya, bukan atas dasar keterpaksaan
tetapi atas dasar kebutuhan.
2. Peneliti Lainnya
Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggali dan mengeksplorasi
faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi motivasi belajar dan prestasi
DAFTAR PUSTAKA
BUKU SUMBER
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
________________. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Fathurrohman,Pupuh.,dan M. Sobry Sutikno. (2009). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.
Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hasan, A. (2006). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara
Ismaya, Sujana. (2006). Kamus Akuntansi. Bandung: Pustaka Grafika.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Psikologi Belajar..Jakarta: Rineka Cipta.
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
M, Sardiman.A. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Marno, dan M. Idris. (2010). Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media Group.
Mulyadi, Ajang. (2006). Akuntansi untuk SMA Kelas II (Kelas XI). Bandung: Grafindo Media Pratama.
Pendidikan Akuntansi UPI. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Pendidikan Akuntansi UPI.
Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
_______, (2009). Metode dan Tekhnik Menyusun Proposal Penelitian untuk
Mahasiswa S1, S2 & S3. Bandung:Alfabeta.
Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Sedarmayanti dan Syarifudin. (2008). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sub koordinator MKDP Landasan pendidikan. (2008). Landasan Pendidikan. Bandung: UPI.
Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
Sudjana. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R.D. Bandung: Alfabeta.
________. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
___________. (2008). Psikologi Belajar. Bandung: PT. Raja Grafindo Persada.
Syamsuddin, Abin. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Uno, Hamzah B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
SUMBER DARI SKRIPSI
Dianawati. (2011). Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS Di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Skripsi.
Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Hermawati, Imas Tuti. (2012). Pengaruh Keterampilan Mengajar dan Minat Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa: Studi Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Badan Perguruan Indonesia (BPI) 1 Bandung. Skripsi. Bandung:
Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Irmaya, Ima. (2011). Pengaruh Strategi Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA Pasundan 1 Bandung. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Pratiwi, Resa. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas XI Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA Negeri 1 Margahayu.
Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Rahmawati. (2011). Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan Mengajar Guru
Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya tTerhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi : Suatu Kasus Pada Kelas XI IPS SMAN 18 Bandung Tahun 2010/2011. Skripsi. Bandung: Program Sarjana
Universitas Pendidikan Indonesia.
Sonia. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Koputer Akuntansi: Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Akuntansi SMK 1 LPPM RI Majalaya. Skripsi. Bandung: Program
Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Supriadi, Elvian. (2011). Pengaruh Keterampilan Menjelaskan Guru Terhadap Hasil
Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Produktif Akuntansi : Suatu Kasus Pada Standar Kompetensi Kas Bank di Kelas X Akuntansi 3, SMK Sangkuriang 1 Cimahi Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Bandung:Program
Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Suryana, Sofiyanti Evi. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran AKuntansi Kelas XI di SMA Negeri 24 Bandung. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan
Yuanita, Anggi. (2011).Pengaruh Motivasi Belajar dan Kebiasaan Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XI SMA Negeri 2 Subang. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan
Indonesia.
SUMBER DARI INTERNET
Direktorat Pembinaan SMA. (2010). Juknis Penetapan Nilai KKM. www.Jabry.com [Online]. Tersedia: