• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 6 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 6 BANDUNG."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keterampilan Mengajar Guru ... 10

2.1.1.Pengertian Keterampilan Mengajar... 10

2.1.2.Jenis-jenis Keterampilan Mengajar ... 12

2.1.2.1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran ... 12

2.1.2.2. Keterampilan Menjelaskan... 16

2.1.2.3. Keterampilan Bertanya... 18

2.1.2.4. Keterampilan Memberi Penguatan ... 20

2.1.2.5. Keterampilan Mengadakan Variasi ... 23

2.1.2.6. Keterampilan Membimbing Diskusi ... 25

2.1.2.7. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil ... 25

(2)

2.2 Motivasi Belajar ... 29

2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar ... 29

2.2.2. Fungsi Motivasi ... 32

2.2.3. Jenis Motivasi... 32

2.2.4. Prinsip-prinsip Motivasi ... 33

2.2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 34

2.2.6. Pengukuran Motivasi ... 34

2.2.7. Cara Meningkatkan Motivasi ... 35

2.3 Prestasi Belajar ... 36

2.3.1. Pengertian Prestasi Belajar ... 36

2.3.2. Indikator Prestasi Belajar ... 38

2.3.3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 40

2.4.Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ... 41

2.4.1. Pengertian Akuntansi ... 42

2.4.2. Proses Akuntansi ... 43

2.4.3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akuntansi di SMA ... 44

2.5.Penelitian Terdahulu ... 44

2.6.Kerangka Pemikiran ... 47

2.7.Hipotesis ... 52

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Desain Penelitian ... 53

3.2.Operasional Variabel ... 54

3.3.Populasi dan Sampel ... 56

3.3.1. Populasi ... 56

3.3.2. Sampel ... 57

3.4.Teknik Pengumpulan Data ... 60

3.4.1. Teknik dan Alat Pengumpul Data ... 60

3.4.2. Uji Instrumen Penelitian ... 63

(3)

3.4.2.2.Uji Realibilitas ... 66

3.5.Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis ... 68

3.5.1. Alat Analisis ... 68

3.5.2. Pengujian Hipotesis ... 68

3.5.2.1.Uji Normalitas ... 68

3.5.2.2.Hipotesis Statistik... 71

3.5.2.3.Analisis Korelasi Sederhana (Product Moment) ... 71

3.5.2.4.Uji t... 73

3.5.2.5.Koefisien Determinasi ... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian ... 75

4.1.1. Identitas SMA Negeri 6 Bandung ... 75

4.1.2. Sejarah Singkat Perkembangan SMA Negeri 6 Bandung ... 75

4.1.3. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 6 Bandung ... 76

4.1.3.1. Visi SMA Negeri 6 Bandung ... 76

4.1.3.2. Misi SMA Negeri 6 Bandung ... 76

4.1.3.3. Tujuan SMA Negeri 6 Bandung ... 77

4.1.3.4. Motto SMA Negeri 6 Bandung ... 77

4.1.4. Struktur Organisasi SMA Negeri 6 Bandung... 78

4.1.7. Deskripsi Responden ... 79

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 79

4.2.1. Gambaran Penyebaran Kuesioner ... 79

4.2.2. Deskripsi Variabel Keterampilan Mengajar Guru ... 80

4.2.2.1. Deskripsi PerIndikator ... 81

4.2.3. Deskripsi Variabel Motivasi Belajar ... 89

4.2.3.1 Deskripsi Per Indikator ... 90

4.2.4. Desripsi Variabel Prestasi Belajar Siswa ... 98

4.3. Pengujian Hipotesis ... 99

(4)

4.3.2. Analisis Korelasi Sederhana (Product Moment) ... 101

4.3.2.1. Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar ... 102

4.3.2.2. Pengaruh Motivasi Belajar SiswaTerhadap Prestasi Belajar Siswa ... 103

4.3.3. Uji t... 104

4.3.4. Koefisien Determinasi ... 105

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 106

4.4.1. Gambaran Keterampilan Mengajar Guru di SMAN 6 Bandung ... 106

4.4.2. Gambaran Motivasi Belajar Siswa di SMAN 6 Bandung ... 107

4.4.3. Gambaran Prestasi Belajar Siswa... 108

4.4.4. Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar di SMAN 6 Bandung ... 109

4.4.5. Pengaruh Motivasi Belajar SiswaTerhadapPrestasi Belajar Siswa di SMAN 6 Bandung ... 113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 117

5.2. Saran ... 117

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 DaftarNilai Rata-rata UTS Kelas XI IPS Tahun 2011/2012 ... 3

Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Belajar ... 39

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 55

Tabel 3.2 Jumlah SiswaKelas XI IPS SMA Negeri 6 Bandung ... 57

Tabel 3.3 Perhitungan Proporsi Sampel Dalam Tiap Kelas ... 59

Tabel 3.4 Format Angket Numerical Scale ... 62

Tabel 4.1 Responden Sampel Penelitian ... 79

Tabel 4.2 Sampel Terpilih Masing-masing Kelas Sesuai Dengan Nomor Absen Siswa ... 80

Tabel 4.3 Deskripsi Keterampilan Mengajar Guru ... 80

Tabel 4.4 Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran... 81

Tabel 4.5 Keterampilan Menjelaskan ... 82

Tabel 4.6 Keterampilan Bertanya ... 83

Tabel 4.7 Keterampilan Memberi Penguatan... 84

Tabel 4.8 Keterampilan Mengadakan Variasi ... 85

Tabel 4.9 Keterampilan Membimbing Diskusi ... 86

Tabel 4.10 Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil ... 87

Tabel 4.11 Keterampilan Mengelola Kelas ... 88

Tabel 4.12 Deskripsi Motivasi Belajar... 89

Tabel 4.13 Durasi Kegiatan Belajar Siswa ... 90

Tabel 4.14 Frekuensi Kegiatan Belajar Siswa ... 91

Tabel 4.15 Persistensi Belajar Siswa ... 92

Tabel 4.16 Ketabahan dan Keuletan Belajar Siswa ... 93

Tabel 4.17 Devosidan Pengorbanan ... 94

(6)

Tabel 4.19 Tingkat Kualifikasi dalam Belajar ... 96

Tabel 4.20 Arah Sikap Siswa Terhadap Sasaran Kegiatan Belajar ... 97

Tabel 4.21 Nilai UTS Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS SMA Negeri 6

Bandung ... 98

Tabel 4.22 Hasil Uji Korelasi Keterampilan Mengajar Guru Terhadap

Motivasi BelajarSiswa ... 102

Tabel 4.23 Hasil Uji Korelasi Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi

Belajar Siswa ... 103

Tabel 4.24 Rincian Per Indikator Untuk Keterampilan Mengajar Guru ... 110

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 51

Gambar 2.2 Model Hubungan AntarVariabel ... 52

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 6 Bandung ... 78

Gambar 4.2 Grafik Q-Q Plot Keterampilan Mengajar Guru... 99

Gambar 4.3 Grafik Q-Q Plot Motivasi Belajar Siswa... 100

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi merupakan suatu era yang membawa perubahan dalam

berbagai aspek kehidupan, tidak hanya dalam aspek politik, ekonomi, sosial dan

budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

era ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari adanya

pengaruh perkembangan global, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang

secara pesat. Selain itu, adanya pasar bebas juga menjadi salah satu tantangan

tersendiri dari era globalisasi yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia dan

menuntut bangsa Indonesia untuk memiliki sumber daya manusia yang unggul.

Dengan adanya SDM yang unggul diharapkan proses pembangunan di Indonesia

akan berlangsung cepat dan pesat.

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadikan pendidikan

sebagai sarana dan prasarana yang digunakan dalam upaya peningkatan

pembangunan bangsa dan negara. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan UUD 1945

pada alinea ke IV yang menegaskan bahwasanya salah satu tujuan Nasional Bangsa

Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan ini senada dengan tujuan

(9)

Nasional (dalam subkoordinator MKDP Landasan Pendidikan, 2008: 205) yang

menyebutkan bahwa:

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif, mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan merupakan suatu investasi sumber daya jangka panjang yang

mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban suatu bangsa. Oleh sebab itu

hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama.

Prestasi belajar merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk

mengetahui mutu dan kualitas pendidikan. Prestasi belajar adalah pencerminan hasil

belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Dengan

memperhatikan prestasi belajar dapat diketahui kemampuan dan kualitas siswa.

Tinggi rendahnya prestasi belajar akan memberikan sumbangan dalam mencapai

kesuksesan masa depan siswa dan masa depan bangsa. Prestasi belajar siswa dapat

dilihat melalui hasil ulangan maupun ujian, seperti ulangan harian, Ujian Tengah

Semester (UTS), Ujian Akhir Sekolah (UAS), dan Ujian Nasional (UN).

Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, pemerintah

senantiasa melakukan berbagai usaha, salah satunya dengan menetapkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai siswa dalam setiap mata pelajaran.

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar merupakan tahapan

(10)

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007

yang menyebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian dalam kurikulum tingkat

satuan pendidikan adalah beracuan kriteria. Hal ini berarti bahwa penilaian

didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. (source:

http://users8.jabry.com/aprismada/Juknis-penetapan-nilai-kkm.pdf). Oleh karena itu,

satuan pendidikan harus menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk

setiap mata pelajaran sebagai dasar dalam menilai pencapaian kompetensi peserta

didik.

Peningkatan prestasi belajar siswa tidak hanya dilihat dari satu mata pelajaran,

tetapi tentunya dari semua mata pelajaran yang ada. Mata pelajaran akuntansi

merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa.

Namun pada kenyataannya sebagian besar siswa di SMA Negeri 6 Bandung masih

memperoleh nilai yang rendah dalam mata pelajaran Akuntansi. Hal ini dapat terlihat

dari perolehan nilai UTS siswa SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran

akuntansi yang masih di bawah KKM yakni sebesar 70,00. Berikut daftar nilai

rata-rata hasil UTS siswa SMA Negeri 6 pada mata pelajaran Akuntansi:

Tabel 1.1

Daftar Nilai Rata-Rata UTS Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi Tahun ajaran 2011/2012

(Sumber Guru Mata Pelajaran Akuntansi SMAN 6 Bandung) No Kelas Jumlah siswa Nilai rata-rata

(%)

Siswa dengan nilai dibawah KKM (%)

1 XI IPS 1 39 64,36 84,62

2 XI IPS 2 38 68,39 39,47

(11)

Dari informasi di atas dapat dilihat bahwasanya perolehan nilai Ujian Tengah

Semester (UTS) siswa pada mata pelajaran akuntansi berada di bawah KKM yang

ditetapkan oleh sekolah yakni sebesar 70,00. KKM tersebut ditetapkan berdasarkan

tingkat rata-rata kemampuan peserta didik, kompleksitas indikator serta kemampuan

sumber daya pendukung yang dimiliki oleh masing-masing sekolah.

Berdasarkan perolehan nilai di atas terlihat bahwasanya nilai siswa pada mata

pelajaran akuntansi di SMA Negeri 6 Bandung masih rendah. Rendahnya nilai yang

diperoleh siswa dapat berakibat fatal jika dibiarkan begitu saja, karena nilai rendah

yang diperoleh siswa dapat menjadi indikator yang menunjukkan bahwa

penguasaan/kompetensi peserta didik dalam bidang mata pelajaran tersebut masih

rendah dan perlu ditingkatkan.

Keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari indeks

prestasi atau hasil belajar yang dicapai siswa. Di dalam pendidikan, siswa akan dinilai

keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan tentunya adalah

prestasi belajar yang baik, karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi,

baik siswa, guru, sekolah, maupun orang tua hingga masyarakat. Namun dalam

pencapaian prestasi belajar terdapat perbedaan antara siswa satu dengan siswa yang

lainnya. Adanya perbedaan prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai

faktor. Baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor

yang bersumber dari dalam individu itu sendiri (siswa) yang meliputi sikap terhadap

belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar, menyimpan

(12)

berprestasi, rasa pecaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan

belajar, dan cita-cita siswa. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang

berasal dari luar diri siswa yang meliputi guru, prasarana dan sarana pembelajaran,

kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah, dan kurikulum sekolah

(Dimyati & Mudjiono, 2009:238-254).

Dalam hal ini, sebagian siswa mengeluhkan bahwa rendahnya nilai yang

diperoleh pada mata pelajaran akuntansi terjadi dikarenakan cara mengajar guru yang

dirasa kurang efektif dalam proses kegiatan belajar mengajar, sehingga pada akhirnya

menurunkan motivasi siswa dalam mempelajari mata pelajaran akuntansi.

Berdasarkan fenomena diatas maka faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini

adalah faktor internal yang meliputi motivasi belajar siswa dan faktor ekternal yaitu

guru.

Dalam proses belajar mengajar seorang guru memiliki peran yang penting,

seorang guru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mendorong,

membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Dalam

melaksanakan proses belajar mengajar hendaknya seorang guru menguasai berbagai

keterampilan mengajar. Karena dalam proses belajar mengajar siswa tidak hanya

fokus menyerap ilmu pengetahuan/materi yang diberikan guru melainkan juga

memperhatikan serta menilai penampilan guru secara keseluruhan, yang pada

akhirnya membentuk suatu persepsi tertentu mengenai guru tersebut

Keterampilan mengajar merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh

(13)

efektif. Dalam hal ini persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru dapat

diartikan sebagai suatu bentuk penilaian siswa terhadap kemampuan atau kecakapan

seorang guru dalam membimbing siswa pada saat proses belajar sehingga tercipta

suatu proses pembelajaran yang efektif.

Menurut Moh. Uzer Usman (2011:74-108) setidaknya terdapat 8 keterampilan

dasar mengajar yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang guru agar dapat

menciptakan suatu kondisi belajar mengajar yang efektif, sehingga tujuan

pembelajaran yang ditetapkan sebelumnya dapat tercapai. Terciptanya suatu kondisi

belajar yang efektif dan menyenangkan dapat membantu menumbuhkan ketertarikan

serta motivasi siswa dalam mempelajari akuntansi.

Menurut W.S Winkel (dalam Hamzah B.Uno, 2010:3) “motivasi merupakan

dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan

tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

Motivasi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, karena dengan

adanya motivasi belajar seorang siswa akan mampu meraih prestasi yang baik.

Menurut Hamzah B. Uno (2010:23) “Motivasi belajar merupakan dorongan internal

dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

tingkah laku”. Dari adanya motivasi belajar yang baik siswa diharapkan dapat belajar

(14)

Berdasarkan pengamatan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini

dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 6 Bandung”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diambil

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran keterampilan mengajar guru akuntansi di SMA

Negeri 6 Bandung

2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa di SMA Negeri 6 Bandung

3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa di SMA Negeri 6 Bandung

4. Bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi

belajar siswa di SMA Negeri 6 Bandung

5. Bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar

siswa di SMA Negeri 6 Bandung

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui gambaran keterampilan mengajar guru akuntansi di SMA

Negeri 6 Bandung

(15)

3. Mengetahui gambaran prestasi belajar siswa di SMA Negeri 6 Bandung

4. Mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi

belajar siswa di SMA Negeri 6 Bandung

5. Mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar

siswa di SMA Negeri 6 Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan teoritis maupun

kegunaan praktis :

1. Secara Teoritis

Menambah wawasan serta pengetahuan tentang pengaruh keterampilan

mengajar guru terhadap motivasi belajar, dan implikasinya terhadap

prestasi belajar siswa serta dapat dijadikan sebagai bahan kajian lanjutan

dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang ilmu akuntansi.

2. Secara Praktis

a. Bagi Siswa

Diharapkan siswa selalu meningkatkan prestasi belajarnya baik

prestasi belajar dalam mata pelajaran akuntansi maupun pada mata

pelajaran yang lain.

b. Bagi Guru

Membantu dan mendorong guru untuk senantiasa meningkatkan

(16)

proses belajar mengajar yang efektif, efisien, dan menyenangkan, serta

mampu memotivasi dan menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap

mata pelajaran akuntansi.

c. Bagi Sekolah

Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar

untuk keseluruhan mata pelajaran pada umumnya

d. Bagi Peneliti

Merupakan suatu wahana latihan dalam rangka mengembangkan ilmu

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus

mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

penelitian merupakan penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian

mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel,

perumusan hipotesis sampai rancangan analisis data, yang dituangkan secara tertulis

ke dalam bentuk usulan atau proposal penelitian. Desain penelitian sendiri biasanya

terdiri dari metode yang digunakan, operasionalisasi variabel penelitian, populasi dan

teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, pengujian instrumen

penelitian, teknik analisis data, dan pengujian hipotesis.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwasanya desain

penelitian merupakan serangkaian proses penelitian mulai dari perencanaan penelitian

sampai pelaksanaan penelitian tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

deskriptif dan verifikatif. Menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat (2008:33)

metode deskriptif merupakan “suatu metode dalam pencarian fakta status sekelompok

manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun peristiwa pada

(18)

Sedangkan verifikatif menurut Hasan (2006:22) merupakan “penelitian yang

bertujuan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada

sebelumnya”.

3.2. Operasionalisasi Variabel

Adapun variabel-variabel yang dioperasionalisasikan dalam penelitian

penyusunan skripsi ini adalah semua variabel yang terkandung dalam

hipotesis-hipotesis penelitian yang dirumuskan, yaitu dengan cara menjelaskan

pengertian-pengertian konkret dari setiap variabel, sehingga indikator-indikator serta

kemungkinan derajat nilai atau ukurannya dapat ditetapkan. Variabel independen atau

variabel bebas dalam penelitian ini adalah keterampilan mengajar guru, dan motivasi

belajar siswa, sedangkan variabel dependen atau variable terikat dalam penelitian ini

adalah prestasi belajar siswa.

Operasionalisasi variabel dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak

terlalu meluas. Dalam hal ini lebih merujuk kepada kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan sebelumnya. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu

keterampilan mengajar guru dan motivasi yang merupakan variabel X dan prestasi

belajar siswa yang merupakan variabel Y. Dan untuk menghindari perbedaan

penafsiran dan kekeliruan terhadap istilah-istilah yang dipergunakan, maka penulis

(19)

1) Keterampilan Mengajar merupakan kemampuan atau kecakapan yang

harus dimiliki oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar guna

menciptakan pembelajaran yang efektif.

2) Motivasi belajar merupakan dorongan internal maupun eksternal yang

terdapat pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan

perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik guna mencapai suatu

tujuan.

3) Prestasi Belajar merupakan tingkat perolehan atau hasil belajar siswa

setelah menjalani suatu periode proses belajar didalam kelas yang

diperoleh berdasarkan penilaian guru dan penilaian hasil tes yang telah

dibakukan yang dinyatakan dalam bentuk nilai, atau dapat juga diartikan

sebagai suatu penguasaan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran yang ditunjukan dengan nilai tes/angka yang diberikan

oleh guru mata pelajaran tersebut.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator Skala No. Item

1 2 3 4

Variabel X1 : Keterampilan

Mengajar Guru

1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

2. Keterampilan Menjelaskan

3. Keterampilan bertanya

4. Keterampilan memberi penguatan

Interval 1, 2, 3, 4, 5, 6

7, 8, 9, 10, 11, 12 13, 14, 15, 16

(20)

Variabel Indikator Skala No.Item

1 2 3 4

Variabel X1 : Keterampilan

Mengajar Guru

5. Keterampilan mengadakan variasi dalam kegiatan mengajar

6. Keterampilan membimbing diskusi

7. Keterampilan mengajar kelompok Kecil

8. Keterampilan mengelola kelas

Interval 19, 20, 21, 22, 23, 24

15,26,27,28, 30 31, 32

33, 34, 35

Variabel X2 : Motivasi

belajar

1. Durasi kegiatan belajar siswa 2. Frekuensi kegiatan belajar siswa 3. Persistensi siswa dalam belajar 4. Ketabahan dan keuletan siswa dalam

menghadapi rintangan dan kesulitan belajar

5. Devosi dan pengorbanan siswa dalam belajar

6. Tingkat aspirasi siswa dalam belajar 7. Tingkat kualifikasi prestasi belajar siswa 8. Arah sikap siswa terhadap sasaran

kegiatan belajar

Interval 36

37, 38 39 40 41, 42 43 44,45 46 Variabel Y: Prestasi Belajar

Nilai siswa Ujian Tengah Semester (UTS) mata pelajaran Akuntansi

Interval

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Dalam suatu penelitian dibutuhkan adanya suatu populasi dan sampel.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) “Populasi merupakan keseluruhan subjek

penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:117) yang dimaksud dengan

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang

(21)

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dapat disimpulkan bahwa populasi

merupakan keseluruhan subjek penelitian yang berupa data kuantitatif dan kualitatif

yang diperoleh dari menghitung dan mengukur.

Berdasarkan pendapat di atas yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SMA Negeri 6 Bandung Kelas XI IPS Tahun ajaran 2011/2012

sebanyak 114 orang siswa yang tersebar dalam 3 kelas. Data jumlah siswa kelas IPS

di SMA Negeri 6 Bandung dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.2

Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Bandung

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPS 1 39

2 XI IPS 2 38

3 XI IPS 3 37

Jumlah 114

Sumber Guru Mata Pelajaran Akuntansi SMA Negeri 6 Bandung

3.3.2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) “Sampel merupakan sebagian atau

wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan Sugiyono (2009:118) mengatakan bahwa

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”.

Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

(22)

2 1 Nd N n   Keterangan :

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran Populasi

d : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan keputusan sampel populasi 5%.

)) 05 . 0 ( 114 ( 1 114 2   n 28 , 1 114  n

n = 88,71 (89 orang)

Sehingga berdasarkan perhitungan diatas diperoleh banyaknya sampel yang

akan digunakan dalam penelitian ini yakni sebanyak 89 siswa.

Dari ukuran sampel yang telah diketahui, selanjutnya peneliti akan

menentukan perwakilan dari tiap kelas, dimana objek penelitian tersebut adalah 3

kelas. Data perhitungan proporsi sampel perwakilan tiap kelas dapat dilihat dalam

tabel berikut :

(23)

Tabel 3.3

Perhitungan Proporsi Sampel Dalam Tiap Kelas

No Kelas Jumlah

Populasi

Proporsi Sampel Jumlah Sampel

1. XI IPS 1 39

5

30

2 XI IPS 2 38

30

3 XI IPS 3 37

29

Jumlah 114 89

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dengan populasi 114 orang siswa yang

akan diambil sebagai sampel adalah sebanyak 89 orang.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Simple Random Sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut, sehingga semua responden

mempunyai kesempatan yang sama sebagai sampel dalam penelitian.

Sampel yang akan menerima angket akan diundi terlebih dahulu sesuai

dengan jumlah angket yang akan disebar agar adil. Berikut prosedur pengambilan

(24)

1. Sediakan kerangka sampel masing-masing kelas. Dalam penelitian ini

yang menjadi kerangka sampel adalah daftar nomor urut anggota kelas

yang ada.

2. Sediakan media pengundi berupa gelas dan lembaran kertas kecil (untuk

digulung), dan lembaran kertas besar untuk menutup gelas.kemudian

tutuplah gelas tersebut dengan kertas besar dan diberi lubang yang cukup

agar kertas hasil gulungan dapat keluar dari dalam gelas

3. Dalam media tersebut kemudian ditulis angka sesuai dengan nomor urut

anggota kelas. Selanjutnya digulung dan dimasukkan kembali kedalam

gelas.

4. Kemudian kocoklah gelas tersebut dan keluarkanlah satu persatu. Jika

dalam satu kocokan keluar dua, maka pengocokan harus diulang,

gulungan kertas yang telah keluar harus dimasukkan kembali kedalam

gelas, Demikian seterusnya sampai diperoleh jumlah sampel yang telah

ditetukan.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian, seorang peneliti perlu menggunakan

instrumen atau alat yang digunakan sebagai pengumpul data agar data yang diperoleh

(25)

paling utama dalam suatu penelitian, atau dapat diartikan sebagai suatu prosedur dan

prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian.

Dalam melakukan pengumpulan data ini diperlukan cara-cara dan teknik

tertentu, sehingga data yang dapat dikumpulkan adalah data yang berkualitas.

Suharsimi Arikunto (2006:160) menyatakan bahwa:

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap,dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik pengumpulan data dengan :

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberikan sejumlah pertanyaan atau penyataan tertulis kepada

seluruh responden untuk memperoleh informasi. Bentuk angket yang

disebarkan adalah bentuk angket tertutup yaitu setiap angket pertanyaan

disajikan beserta sejumlah alternatif jawabannya untuk dipilih oleh setiap

responden dengan menggunakan Skala Numerikal (Numerical Scale).

Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data tentang keterampilan

mengajar guru atau variabel X1 dan motivasi belajar siswa atau variabel

(26)

Tabel 3.4

Format Angket Numerical Scale

No Pernyataan Skor

5 4 3 2 1

Adapun keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah

sebagai berikut:

 Angka 5 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tertinggi

 Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tinggi

 Angka 3 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif sedang

 Angka 2 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif rendah

 Angka 1 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif terendah

2. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:158) “Dokumentasi berasal dari kata

dokumen yang artinya barang-barang tertulis”. Di dalam melaksanakan

metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti

nilai UTS yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran akuntansi.

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data untuk variabel

(27)

3.4.2. Uji Instrumen Penelitian 3.4.2.1. Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (2006:168) mendefinisikan validitas sebagai “Suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.

Untuk mengukur tingkat validitas kuesioner dapat dilakukan dengan mencari

koefisien korelasi skor tiap bulir item pertanyaan dengan skor total, dengan

menggunakan rumus Product dengan taraf (α) = 0,05 sebagai berikut:

Keterangan :

: Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

: Jumlah Responden

: Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden

: Jumlah skor X

: Jumlah skor Y

: Kuadrat jumlah skor X

( y) : Kuadrat Jumlah skor Y

(Sugiyono, 2011:228-231)

Suatu item dikatakan valid jika sedangkan jika

, maka item dinyatakan tidak valid dan harus dihapus dari instrumen penelitian.

  

 



 

2 2 2 2

xy

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

-XY

N

(28)

Berikut merupakan hasil uji validitas tiap item pertanyaan:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Keterampilan Mengajar Guru

No r hitung r tabel Keterangan

(29)

No r hitung r tabel Keterangan

31 0,434 0,288 Valid 32 0,472 0,288 Valid 33 0,268 0,288 Tidak valid 34 0,447 0,288 Valid 35 0,358 0,288 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas di atas terdapat 28 item pernyataan yang

valid dari 35 pernyataan. Item yang tidak valid dibuang dan tidak dimasukkan ke

dalam angket penelitian.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa

No r hitung r tabel Keterangan

36 0,402 0,288 Valid 37 0,572 0,288 Valid 38 0,663 0,288 Valid 39 0,741 0,288 valid 40 0,651 0,288 Valid 41 0,496 0,288 Valid 42 0,579 0,288 Valid 43 0,719 0,288 valid 44 0,319 0,288 Valid 45 0,545 0,288 Valid 46 0,584 0,288 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas diatas semua pernyataan dinyatakan valid

(30)

3.4.2.2. Uji Realibilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrument tersebut

sudah dianggap baik. Untuk menghitung uji reliabilitas penulis menggunakan rumus

Alpha dengan rumus sebagai berikut:

             2 1 2

1 1 1

) 1 (  b n n r

(Suharsimi Arikunto, 2009:109)

Keterangan :

11

r : Reliabilitas instrumen

n : Banyaknya bulir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

 : Jumlah varians butir soal

2 1

 : Varians total

Mencari varians dengan rumus :

(Suharsimi Arikunto, 2009:97)

Keterangan:

: Varians

x : Jumlah skor

(31)

Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga distribusi

Product Moment dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat

kesalahan sebesar 5% setiap item akan terbukti bila harga dengan

taraf kepercayaan 95%. Berikut merupakan kriteria pengujian instrumen:

1. Jika maka angket tersebut reliabel

2. Jika maka angket tersebut tidak reliabel

Berikut ini merupakan hasil perhitungan uji reliabilitas pada instrument

[image:31.612.115.551.206.495.2]

penelitian dengan menggunakan SPSS 20 for Window:

Tabel 3.7

Uji Reliabilitas Keterampilan Mengajar Guru & Motivasi Belajar Siswa (Variabel X1 & X2)

Variabel Hasil Keterangan

r hitung r tabel

Keterampilan Mengajar Guru 0,860 0,288 Reliabel Motivasi Belajar Siswa 0,797 0,288 Reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa

instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel. Itu berarti penelitian ini dapat

dilanjutkan, artinya tidak ada hal yang menjadi penyebab terjadinya kegagalan

penelitian dikarenakan oleh instrument yang belum teruji kevalidan dan

(32)

3.5. Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis 3.5.1. Alat Analisis

Setelah angket/kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya, angket kemudian

diolah melalui beberapa tahapan yaitu:

1. Memeriksa kelayakan angket yang telah diiisi

2. Menjumlahkan nilai setiap skor

3. Deskripsi data hasil penelitian baik berupa angket maupun table

dokumentasi digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Data yang

diperoleh dari masing-masing variable ditabulasikan dengan

menggunakan tabel distribusi frekuensi

4. Menguji hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi sederhana

(Product Moment)

3.5.2. Pengujian Hipotesis

Karakteristik hipotesis dalam penelitian ini adalah kausal dan menggunakan

data interval maka dalam hal ini peneliti menggunakan statistik parametrik.

3.5.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah Chi Kuadrat. Berikut

langkah-langkah untuk menguji normaliats distribusi data dengan uji Chi Kuadrat (Riduwan,

(33)

1. Menentukan skor terbesar dan terkecil

2. Menentukan Rentangan (R)

R = Skor terbesar – skor terkecil 3. Menentukan banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n

4. Menentukan panjang kelas (i) i =

5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No Kelas

Interval

F Nilai Tengah

f. f.

1. 2.

Jumlah

6. Menentukan rata-rata atau mean

x =

7. Menentukan simpangan baku (s)

1

2

n

n

fx

fx

n

s

i i

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan, dengan cara:

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas intervalnya

ditambah 0,5

b. Mencari Z skor untuk kelas batas interval dengan rumus :

(34)

c. Mencari luas 0 – Z dari table kurva normal dari 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan

angka-angka 0 – Z, yaitu baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris

kedua dikurangi baris ketiga , dan begitu seterusnya. Kecuali untuk

angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan

angka pada baris berikutnya.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan ( fe) dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah responden (n)

f. Mencari chi-kuadrat ( ) dengan rumus :

 2

1

2

i fe

fe fo

g. Membandingkan ( ) dengan ( ) untuk α dan derajat

kebebasam (db) = k-1

Kaidah keputusan (Sugiyono, 2009:243)

1) Jika , maka distribusi data tidak normal

(35)

3.5.2.2. Hipotesis Statistik

Setelah uji normalitas dilakukan, maka hipotesisnya dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. : = 0 : Keterampilan mengajar guru tidak memiliki pengaruh

terhadap motivasi belajar siswa

: ≠ 0 : Keterampilan mengajar guru memiliki pengaruh terhadap

motivasi belajar siswa

2. : = 0 : Motivasi belajar siswa tidak memiliki pengaruh terhadap

Prestasi belajar siswa

: ≠ 0 : Motivasi belajar siswa memiliki pengaruh terhadap Prestasi

belajar siswa

3.5.2.3. Analisis Korelasi Sederhana (Product Moment)

Dalam menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis korelasi yakni suatu

analisis untuk melihat hubungan antara tiga atau lebih variabel. Korelasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Sederhana. Korelasi Sederhana

(Product Moment) adalah suatu korelasi antara variable bebas dengan variabel terikat.

Angka yang menunjukkan arah dan besar kuatnya hubungan antara suatu variabel

bebas dengan satu variabel terikat disebut koefisien korelasi.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan analisis

(36)

1. Mencari korelasi dan

2. Mencari korelasi dan Y menggunakan korelasi Sederhana (Product Moment) Rumus korelasi sederhana (Product Moment) :

  

 



 

 2 2 2 2

xy

Y Y

N X X N

Y X -XY N r

(Sugiyono, 2011: 231)

Keterangan :

: Koefisien korelasi antara variable X dan Y

: Banyaknya sampel

: Variabel Independen (Keterampilan Mengajar dan Motivasi)

: Variabel Dependen (Prestasi Belajar)

Pada hakikatnya, nilai r dapat berkisar dari -1 melalui 0 hingga +1

1r1

1. Bila nilai r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel

sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.

2. Bila nilai r = +1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua variabel

dikatakan positif dan sangat kuat sekali. Hubungan antara kedua variabel

bersifat korelasi positif (korelasi searah), artinya kenaikan variabel X akan

diikuti dengan kenaikan variabel Y atau sebaliknya.

3. Bila nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel

(37)

korelasi negatif (korelasi tidak searah), artinya kenaikan variabel X akan

diikuti dengan penurunan variabel Y atau sebaliknya. (sudjana,

2004:244-247)

Koefisien korelasi di atas digunakan apabila data berdistribusi normal, apabila

data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik.

3.5.2.4. Uji t

Statistik student-t digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara

variabel X dan variabel Y dengan rumus :

2

1

2

r

n

r

t

( Riduwan, 2011:137 )

Keterangan :

t = uji signifikansi korelasi

n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi

Nilai t yang dihitung dibandingkan dengan nilai t pada tabel sebagai daerah

kritis penerimaan atau penolakan hipotesis. Untuk mencari t tabel ditentukan derajat

kebebasan (dk), dimana dk = n – 2. Berikut ini kriteria penerimaan dan penolakan

(38)

diterima jika : thitungttabel

ditolak jika : thitungttabel

3.5.2.5. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap

motivasi belajar dan implikasinya terhadap prestasi belajar siswa digunakan rumus

koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:

(Riduwan, 2011 : 228)

Di mana :

KD = Besarnya koefisien penentu (determinasi)

r = Koefisien korelasi

% 100

2 

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterampilan mengajar yang dimiliki guru akuntansi di SMA Negeri 6

Bandung termasuk dalam kategori rendah/belum terampil.

2. Motivasi belajar siswa SMA Negeri 6 Bandung terhadap mata pelajaran

akuntansi termasuk dalam kategori rendah.

3. Prestasi belajar siswa SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran akuntansi

termasuk dalam kategori rendah.

4. Keterampilan mengajar guru berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

5. Motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung

penulis memberikan beberapa saran, diantaranya:

1. Guru Akuntansi SMA Negeri 6 Bandung

a. Guru hendaknya mampu membuka dan menutup pelajaran dengan

lebih runut, sehingga siswa memiliki kesiapan secara mental dan lebih

(40)

b. Guru akuntansi diharapkan mampu mengemas dan menyampaikan

materi secara padat dan jelas, sehingga tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai dapat terealisasi secara optimal.

c. Guru akuntansi hendaknya mampu merangsang partisipasi aktif siswa

dalam setiap proses belajar mengajar melalui pemberian pertanyaan

yang jelas dan lugas kepada siswa serta mampu membimbing/

mengarahkan siswa dalam menjawab pertanyaan.

d. Guru diharapkan mampu memberikan penguatan kepada siswa dalam

setiap proses pembelajaran, baik secara verbal maupun nonverbal,

sehingga siswa akan merasa termotivasi dalam mempelajari akuntansi

karena dengan adanya penguatan yang diberikan oleh guru siswa akan

merasa diperhatikan dan dihargai keberadaannya.

e. Dalam setiap proses belajar mengajar, guru hendaknya memberikan

variasi baik itu dalam media, metode pengajaran, maupun pola

interaksi disesuaikan dengan isi materi yang hendak disampaikan,

sehingga siswa tidak merasa jenuh/bosan dalam mempelajari

akuntansi.

f. Dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya mampu menciptakan

suatu iklim diskusi yang menyenangkan dengan mengangkat isu-isu

terkini terkait materi akuntansi, sehingga dapat merangasang wawasan

(41)

g. Guru hendaknya mampu menjalin hubungan interpersonal yang baik

dengan siswa melalui pengajaran kelompok kecil, sehingga pada

akhirnya guru dapat mengenali potensi masing-masing siswa.

h. Guru hendaknya mampu menciptakan suatu kondisi belajar yang

efektif dan menyenangkan bagi siswa, sehingga keinginan belajar

siswa akan tumbuh dengan sendirinya, bukan atas dasar keterpaksaan

tetapi atas dasar kebutuhan.

2. Peneliti Lainnya

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggali dan mengeksplorasi

faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi motivasi belajar dan prestasi

(42)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU SUMBER

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

________________. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Fathurrohman,Pupuh.,dan M. Sobry Sutikno. (2009). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.

Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hasan, A. (2006). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

Ismaya, Sujana. (2006). Kamus Akuntansi. Bandung: Pustaka Grafika.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Psikologi Belajar..Jakarta: Rineka Cipta.

Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

M, Sardiman.A. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Marno, dan M. Idris. (2010). Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media Group.

Mulyadi, Ajang. (2006). Akuntansi untuk SMA Kelas II (Kelas XI). Bandung: Grafindo Media Pratama.

(43)

Pendidikan Akuntansi UPI. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Pendidikan Akuntansi UPI.

Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

_______, (2009). Metode dan Tekhnik Menyusun Proposal Penelitian untuk

Mahasiswa S1, S2 & S3. Bandung:Alfabeta.

Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Sedarmayanti dan Syarifudin. (2008). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sub koordinator MKDP Landasan pendidikan. (2008). Landasan Pendidikan. Bandung: UPI.

Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Sudjana. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R.D. Bandung: Alfabeta.

________. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

___________. (2008). Psikologi Belajar. Bandung: PT. Raja Grafindo Persada.

Syamsuddin, Abin. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Uno, Hamzah B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

(44)

SUMBER DARI SKRIPSI

Dianawati. (2011). Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS Di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Skripsi.

Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Hermawati, Imas Tuti. (2012). Pengaruh Keterampilan Mengajar dan Minat Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Siswa: Studi Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Badan Perguruan Indonesia (BPI) 1 Bandung. Skripsi. Bandung:

Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Irmaya, Ima. (2011). Pengaruh Strategi Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA Pasundan 1 Bandung. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Pratiwi, Resa. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Kelas XI Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA Negeri 1 Margahayu.

Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Rahmawati. (2011). Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan Mengajar Guru

Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya tTerhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi : Suatu Kasus Pada Kelas XI IPS SMAN 18 Bandung Tahun 2010/2011. Skripsi. Bandung: Program Sarjana

Universitas Pendidikan Indonesia.

Sonia. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Koputer Akuntansi: Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Akuntansi SMK 1 LPPM RI Majalaya. Skripsi. Bandung: Program

Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Supriadi, Elvian. (2011). Pengaruh Keterampilan Menjelaskan Guru Terhadap Hasil

Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Produktif Akuntansi : Suatu Kasus Pada Standar Kompetensi Kas Bank di Kelas X Akuntansi 3, SMK Sangkuriang 1 Cimahi Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Bandung:Program

Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Suryana, Sofiyanti Evi. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran AKuntansi Kelas XI di SMA Negeri 24 Bandung. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan

(45)

Yuanita, Anggi. (2011).Pengaruh Motivasi Belajar dan Kebiasaan Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XI SMA Negeri 2 Subang. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan

Indonesia.

SUMBER DARI INTERNET

Direktorat Pembinaan SMA. (2010). Juknis Penetapan Nilai KKM. www.Jabry.com [Online]. Tersedia:

Gambar

Tabel 4.22  Hasil Uji Korelasi Keterampilan Mengajar Guru Terhadap
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .............................................................................
Tabel 1.1 Daftar Nilai Rata-Rata UTS Kelas  XI IPS
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan pada apa yang dijelaskan sebelumnya dalam latar belakang masalah, penelitian ini akan difokuskan pada masalah yang perumusan jawabannya adalah sebagai

Adobe Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap yang

Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara.. Sugandi,

[r]

Saran-saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Penelitian ini masih merupakan tahap awal dalam penyusunan model integratif bahan ajar bahasa Indonesia bagi

NO NOMOR KARTU zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA NANA AL.AMAT TGLLHR NOURT KO.IND KD.KEL BOX NAMA ORl\J

Algoritma pengurutan adalah proses menyusun kembali rentetan objek-objek untuk meletakkan objekdari suatukumpulan data ke dalam urutan yang logis (Cormen, 2009).Pada