ABSTRAK
FAUZI DEFRIAL, 07193032, Jurusan Ilmu Politik, FISIP-UNAND Padang, Evaluasi Implementasi Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Pembimbing I: Roni Ekha Putera, S.IP, M.PA, Pembimbing II: Andri Rusta S.IP, M.PP.
Penertiban Pedagang Kaki Lima disekitar kawasan Bundaran Air Mancur Pasar Raya Padang merupakan tindakan lanjutan dari Pemerintah Kota Padang dalam rangka mengimplementasikan isi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Akan tetapi dalam pengimplementasian Peraturan Daerah tersebut terdapat beberapa masalah sehingga membuat pengimplementasian yang dilakukan tidak berjalan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi dari implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Terdapat sebuah teori untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, yaitu: teori evaluasi versi William N. Dunn dengan jenis evaluasi proses retrospektif. Teori ini terdiri dari 6 variabel yaitu efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi dan wawancara. Analisis data menggunakan etik dan emik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pengimplementasian pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat tidak berjalan dengan maksimal sesuai dengan tujuan dari diterbitkannya Peraturan Daerah tersebut, karena pengimlementasiannya terkendala oleh kurangnya jumlah personel pengawas PKL dan kurangnya koordinasi diantara dinas-dinas terkait yang memiliki kewenangan dalam mengurus penegakan Perda disekitar kawasan Bundaran Air Mancur tersebut serta tidak adanya solusi konkrit dari Dinas-dinas terkait dalam menanggulangi PKL di sekitar kawasan Bundaran Air Mancur. Hal tersebut memberi dampak terhadap efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan dan ketepatan dari implementasi Peraturan Daerah tersebut. Akibatnya jumlah PKL di sekitar kawasan Bundaran Air Mancur semakin banyak dan mengganggu ketertiban umum di sekitarnya. Selain itu kegagalan implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 juga disebabkan oleh ketidakpuasan para pedagang kaki lima terhadap implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005, yang mereka nilai kurang memberikan manfaat dan solusi bagi mereka, hal ini memberi dampak terhadap responsivitas dari implementasi Paraturan Daerah tersebut.
ABSTRACT
Fauzi Defrial, 07193032, Political Science Departement, Social and Political Science Faculty - Andalas University, Implementation of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society. First Supervisor: Roni Ekha Putera, S.IP, M.PA, Second Supervisor: Andri Rusta, S.IP, M.PP.
Orderliness of pedagang kaki lima around Bundaran Air Mancur area in Padang market center as sustain act from Padang City Government on: Implementation of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society. But, in act of implementation that local law had a several problem till the implementation does not running maximum. This research proposes to describe the evaluation from the implementation of chapter 8 point 1 of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society. There is a theory for evaluate from the Implementation of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society, there are: evaluation theory with retrospective process type from William N. Dunn. This theory consist 6 variables, there are effectivity, efficiency, completeness, flat, responsively and appropriately. This research use qualitative method with descriptive type and collecting data with documentation and interview technique. Analyzing data use ethic and emit. Result of this research shown that: the implementation of chapter 8 point 1 of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society does not running maximum according the Local Law propose, because the implementation was treated by less of number pedagang kaki lima supervisor (Trantib officer) and less of coordination among local government division whose authorize in manage the local law around Bundaran Air Mancur area and there is no concrete solution from local government division whose authorize to prevent micro merchant around Bundaran Air Mancur area. Those problem are giving impact to affectivity, efficiency, completeness, flat, responsively and appropriately from implementation of that Local Law. Besides that, the failed of that Local law implementation cause of unsatisfied from pedagang kaki lima face to implementation of chapter 8 point 1 of Local Law of Padang Number 11 at 2005 which they mark are giving less of benefit and solution for them. Thus, give effect toward responsively from implementasion of that local law.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Padang merupakan salah-satu daerah di Sumatera Barat dengan roda ekonomi dan
kehidupan yang bergerak cukup cepat serta berkembang semakin maju, sehingga dibutuhkan
pengelolaan pemerintahan yang tepat agar perkembangan tersebut dapat terkontrol dengan baik
dan mampu menjadikan Kota Padang lebih sejahtera dan lebih maju. Kota yang sejahtera dan
maju tentunya membutuhkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, hal ini menjadi
tanggung-jawab dari Pemerintah Kota Padang sebagai pemegang otoritas Pemerintahan Daerah.
Untuk menciptakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, Pemerintah Kota
Padang menerbitkan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban
Umum Dan Ketentraman Masyarakat. Pada Peraturan Daerah Kota Padang tersebut dijelaskan
tentang pentingnya menciptakan tatanan kehidupan Kota yang tertib, nyaman dan tentram serta
melindungi kepentingan masyarakat dari berbagai bentuk penyakit masyarakat.
Dalam Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum
Dan Ketentraman Masyarakat, hal-hal yang diatur berkaitan dengan pokok penelitian ini adalah
tentang tertib pedagang kaki lima yang dijelaskan dalam Bab V pasal 8 ayat 1 dengan isinya
yang berbunyi, pedagang kaki lima dilarang membuka usaha dan berjualan diluar tempat khusus
yang diperuntukkan untuk itu.1
1
Dengan terbitnya Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 diharapkan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dapat tercapai. Namun pada kenyataannya saat ini
tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan pedagang kaki lima yang menggunakan fasilitas umum
sebagai tempat usaha menjadikan ketentraman maupun ketertiban di Kota Padang agak jauh dari
harapan.
Aktivitas pedagang kaki lima yang menggunakan fasilitas umum seperti jalur pejalan
kaki dan bahu jalan seakan telah menjadi suatu hal yang lumrah dan dapat di amati setiap hari di
Kota Padang, terutama di kawasan Simpang Air Mancur Pasar Raya Padang yang menjadi fokus
dari lokasi penelitian ini.2 Kawasan Simpang Air Mancur Pasar Raya Padang peneliti jadikan sebagai lokasi penelitian karena di lokasi tersebut seringkali terjadi kemacetan akut dan
mengakibatkan gangguan kenyamanan bagi pengguna jalan yang disebabkan oleh banyaknya
pedagang kaki lima. Walaupun seringkali dilakukan razia oleh jajaran Satpol-PP, namun dua
atau tiga hari pasca razia para pedagang kaki lima tersebut selalu kembali menggelar
dagangannya.
Permasalahan tentang pelanggaran Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005
khususnya pasal 8 ayat 1 yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, dipertegas dengan
hasil observasi awal yang telah peneliti lakukan dengan mewawancarai Amzarus selaku
koordinator penyidik bagian trantib Pol-PP Kota Padang yang mengatakan bahwa; 3
“Bentuk-bentuk pelanggaran Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 khususnya pasal 8 ayat 1 yaitu, masalah pedagang kaki lima. Ketika para pedagang kaki lima tersebut telah menggunakan fasilitas umum sebagai tempat berjualan, menimbulkan kemacetan lalu lintas, bahkan mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat, maka hal itu dikategorikan telah melanggar Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 khususnya pasal 8 ayat 1. Para pedagang kaki lima yang menjadi pekerjaan rumah paling berat bagi kami para penegak perda diantaranya adalah para pedagang kaki lima
2
Data dokumentasi foto terlampir.
3
disekitar simpang air mancur pasar raya yang seringkali menggunakan bahu jalan untuk menggelar dagangannya sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas. Para pedagang kaki lima tersebut sudah berulangkali kami tertibkan, namun tetap saja menjadi masalah yang tak kunjung usai karena mereka tak pernah jera walaupun sudah seringkali di tertibkan bahkan disita unit dagangannya. Jika seandainya hari ini kami lakukan razia, maka dua atau tiga hari kemudian mereka kembali menggelar dagangannya, hal ini selalu terjadi berulangkali. Saat dilakukan penertiban, kami sebagai pihak yang menertibkan seringkali harus berdebat dan bertengkar dengan si pedagang kaki lima. Kami tahu bahwa usaha tersebut adalah motor bagi perekonomian mereka, tapi penertiban tersebut tetap harus dilakukan karena memang itulah tanggung-jawab kami sebagai aparat penegak Perda”.
Selain data berupa hasil wawancara, peneliti juga mendapatkan data rekapitulasi jenis
pelanggaran Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 khususnya pasal 8 ayat 1
tentang pedagang kaki lima dari tahun 2008-2010. Data tersebut dijelaskan dalam tabel 1.1
berikut:
Tabel 1.1 Data Rekapitulasi Pelaksanaan Penegakan Perda Nomor 11 Tahun 2005 Di Kota
Padang Dari Tahun 2008-20104
Jenis Pelanggaran Jumlah Pelanggaran/ Tahun
2008 2009 2010
Pedagang Kaki Lima (PKL) 276 508 407
Sumber: Arsip Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang.
Berdasarkan data yang ada didalam tabel 1.1 terlihat bahwa, jumlah pelanggaran terhadap
Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum Dan
Ketentraman Masyarakat, khususnya pedagang kaki lima mengalami fluktuasi atau turun-naik
4
tiap tahunnya. Hal ini tentunya perlu untuk ditanggulangi agar ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dapat terwujud dengan lebih maksimal.
Untuk menanggulangi pelanggaran Pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor
11 Tahun 2005 tersebut, Pemerintah Kota Padang terus berupaya menemukan cara yang tepat
untuk memberantas atau minimal mengurangi jumlah pelanggaran yang terjadi dengan
dilakukannya razia dan penertiban oleh Satuan Polisi Pamong Praja didukung pihak Kepolisian
terhadap pedagang kaki lima di sekitar Simpang Air Mancur Pasar Raya. Selain itu Pemerintah
Kota Padang juga proaktif dalam menghimbau masyarakat agar sadar bahwa untuk menciptakan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dibutuhkan ketaatan kepada Peraturan Daerah
Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005.
Namun berdasarkan permasalahan masih banyaknya pelanggaran pasal 8 ayat 1 Peraturan
Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 yang mengatur tentang persoalan pedagang kaki
lima, maka jelaslah bahwa ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang menjadi tujuan
dari di terbitkannya Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 terutama bagian pasal
8 (ayat 1) belum tercapai secara maksimal meskipun telah hampir 7 tahun diimplementasikan,
sehingga memunculkan berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat tentang komitmen
Pemerintah Kota Padang dalam menanggulangi permasalahan tersebut.
Oleh karena itu, komitmen dan kesungguh-sungguhan dalam memberantas berbagai
bentuk pelanggaran Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 tahun 2005 menjadi sebuah solusi
yang mendesak serta menjadi sebuah tantangan dan tugas besar bagi pemerintah daerah terutama
kepala daerah, karena kepala daerah sangat memiliki kedudukan strategis dalam tata
pemerintahan dan upaya pembinaan ketertiban daerah, seperti yang diatur dalam
dan wakil kepala daerah mempunyai kewajiban memelihara ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat.5 Dan untuk membantu kepala daerah dalam menegakkan Perda, maka dibentuklah organisasi Satuan Polisi Pamong Praja.6
Dalam pengimplementasiannya, Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005
Tentang Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat ini didukung oleh Peraturan Walikota
Padang Nomor 18 Tahun 2005 tentang petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penegakan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Peraturan Walikota Padang Nomor 18 Tahun
2005 ini adalah pedoman sekaligus payung hukum bagi pelaksanaan tugas-tugas Satuan Polisi
Pamong Praja dalam menegakkan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005
Tentang Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 dan didukung oleh
Peraturan Walikota Padang Nomor 18 Tahun 2005 serta persoalan yang tercantum pada latar
belakang penelitian, maka peneliti membatasi penelitian ini pada evaluasi pasal 8 ayat 1
Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 yang mengatur tentang tertib pedagang
kaki lima. Hal ini dikarenakan oleh persoalan pedagang kaki lima merupakan salah-satu
permasalahan yang cukup sulit diberantas dan menjadi salah-satu kendala dalam upaya
menciptakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dalam upaya untuk menciptakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat,
Pemerintah Kota Padang mempunyai misi untuk memberantas segala bentuk pelanggaran dan
penyakit masyarakat, hal ini diatur dalam Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005.
5
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Op. Cit., Bab IV Pasal 27(1) Huruf c
6
Akan tetapi meskipun Kota Padang sudah memiliki Perda ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat yang didukung Peraturan Walikota Padang Nomor 18 Tahun 2005, serta telah
diimplementasikan selama lebih kurang 7 tahun, berbagai bentuk pelanggaran terhadap Peraturan
Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 khususnya pasal 8 ayat 1 tentang tertib pedagang
kaki lima yang dapat dikategorikan sebagai penyakit masyarakat tetap marak terjadi.
Seakan-akan Perda tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat ini kurang efektif dan tujuan
diterbitkannya Perda tersebut tidak tercapai secara maksimal.
Sehingga perlu rasanya dilakukan penelitian tentang evaluasi terhadap Peraturan Daerah
Kota Padang Nomor 11 tahun 2005 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat pada
Bab V pasal 8 (ayat 1) tentang pedagang kaki lima yang berbunyi, pedagang kaki lima dilarang
membuka usaha dan berjualan diluar tempat khusus yang diperuntukkan untuk itu.7
Pasal tersebut diteliti dan dievaluasi sebagai salah-satu dasar yang menjadi payung
hukum dalam usaha mewujudkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Sehingga dapat
dilihat gambaran perbandingan antara harapan dan pencapaian dari implementasi Peraturan
Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum Dan Ketentraman
Masyarakat. Pada akhirnya kita dapat mengevaluasi Perda tersebut serta menemukan solusi yang
lebih baik dalam mewujudkan Kota Padang yang tertib dan tentram.
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai
rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: “Bagaimana evaluasi dari implementasi Pasal 8 Ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum Dan
Ketentraman Masyarakat?”
7
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil dari
evaluasi implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005
Tentang Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat yang akan peneliti lakukan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian tentang evaluasi implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang
Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat ini, diharapkan
mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan konsep-konsep evaluasi kebijakan dalam
dunia pemerintahan dan akademik.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan jawaban tentang permasalahan yang
menjadi fokus penelitian dan juga sebagai masukan serta evaluasi bagi pemerintah Kota Padang
dalam mengawasi dan menertibkan pedagang kaki lima, demi mencegah dan memberantas
perkembangan penyakit masyarakat di Kota Padang, serta menciptakan ketertiban umum dan
i ABSTRAK
FAUZI DEFRIAL, 07193032, Jurusan Ilmu Politik, FISIP-UNAND Padang, Evaluasi Implementasi Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Pembimbing I: Roni Ekha Putera, S.IP, M.PA, Pembimbing II: Andri Rusta S.IP, M.PP.
Penertiban Pedagang Kaki Lima disekitar kawasan Bundaran Air Mancur Pasar Raya Padang merupakan tindakan lanjutan dari Pemerintah Kota Padang dalam rangka mengimplementasikan isi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Akan tetapi dalam pengimplementasian Peraturan Daerah tersebut terdapat beberapa masalah sehingga membuat pengimplementasian yang dilakukan tidak berjalan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi dari implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Terdapat sebuah teori untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, yaitu: teori evaluasi versi William N. Dunn dengan jenis evaluasi proses retrospektif. Teori ini terdiri dari 6 variabel yaitu efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi dan wawancara. Analisis data menggunakan etik dan emik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pengimplementasian pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat tidak berjalan dengan maksimal sesuai dengan tujuan dari diterbitkannya Peraturan Daerah tersebut, karena pengimlementasiannya terkendala oleh kurangnya jumlah personel pengawas PKL dan kurangnya koordinasi diantara dinas-dinas terkait yang memiliki kewenangan dalam mengurus penegakan Perda disekitar kawasan Bundaran Air Mancur tersebut serta tidak adanya solusi konkrit dari Dinas-dinas terkait dalam menanggulangi PKL di sekitar kawasan Bundaran Air Mancur. Hal tersebut memberi dampak terhadap efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan dan ketepatan dari implementasi Peraturan Daerah tersebut. Akibatnya jumlah PKL di sekitar kawasan Bundaran Air Mancur semakin banyak dan mengganggu ketertiban umum di sekitarnya. Selain itu kegagalan implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 juga disebabkan oleh ketidakpuasan para pedagang kaki lima terhadap implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005, yang mereka nilai kurang memberikan manfaat dan solusi bagi mereka, hal ini memberi dampak terhadap responsivitas dari implementasi Paraturan Daerah tersebut.
ii ABSTRACT
Fauzi Defrial, 07193032, Political Science Departement, Social and Political Science Faculty - Andalas University, Implementation of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society. First Supervisor: Roni Ekha Putera, S.IP, M.PA, Second Supervisor: Andri Rusta, S.IP, M.PP.
Orderliness of pedagang kaki lima around Bundaran Air Mancur area in Padang market center as sustain act from Padang City Government on: Implementation of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society. But, in act of implementation that local law had a several problem till the implementation does not running maximum. This research proposes to describe the evaluation from the implementation of chapter 8 point 1 of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society. There is a theory for evaluate from the Implementation of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society, there are: evaluation theory with retrospective process type from William N. Dunn. This theory consist 6 variables, there are effectivity, efficiency, completeness, flat, responsively and appropriately. This research use qualitative method with descriptive type and collecting data with documentation and interview technique. Analyzing data use ethic and emit. Result of this research shown that: the implementation of chapter 8 point 1 of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society does not running maximum according the Local Law propose, because the implementation was treated by less of number pedagang kaki lima supervisor (Trantib officer) and less of coordination among local government division whose authorize in manage the local law around Bundaran Air Mancur area and there is no concrete solution from local government division whose authorize to prevent micro merchant around Bundaran Air Mancur area. Those problem are giving impact to affectivity, efficiency, completeness, flat, responsively and appropriately from implementation of that Local Law. Besides that, the failed of that Local law implementation cause of unsatisfied from pedagang kaki lima face to implementation of chapter 8 point 1 of Local Law of Padang Number 11 at 2005 which they mark are giving less of benefit and solution for them. Thus, give effect toward responsively from implementasion of that local law.
iii KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.Wb
Segala Puji hanyalah milik Allah SWT serta rasa syukur penulis atas
rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriring salam kepada Rasulullah
Muhammad SAW sebagai murabbi agung dan teladan bagi kita semua. Skripsi
ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk Universitas
Andalas.
Penulis menyadari bahwa hasil yang penulis peroleh hari ini tidak
terlepas dari keberadaan orang-orang yang senantiasa memberikan dukungan
baik secara moril, materil dan spirituil. Untuk itu adalah suatu keharusan bagi
penulis menyampaikan ucapan terima kasih:
1. Teristimewa kepada Sang Maha Pencipta Semesta Alam yakni Allah
SWT dan sosok tauladan kita Nabi Muhammad SAW.
2. Kedua Orang Tua-ku: Ayah, Yasril (atas kerja kerasmu menghidupi
keluargamu). Ibu, Devi Helmi (atas do’a dan motivasimu setiap hari membuat anakmu semangat dalam menempuh jenjang pendidikan ini).
iv disegala bidang). Sepupu-sepupuku, Roni Eka Putra, Hendriko Dwi
Andra, Rika Sri Wahyuni, Rengki Patria Ulha, Da Il, Da Af, Bang Peri,
Bang Andi, Kak Esi dan Riki Alfandra (atas dukungannya selama ini).
Ipar-iparku, Donal Mawardi (kawan main bulutangkis dan bersepeda
sekaligus mentor dalam membentuk pribadi yang lebih baik, terima
kasih nasehat serta dukungannya selama ini) dan uwak Pipit Fitriani
Rohmah (calon partner bisnis). Terima kasih juga untuk keempat adikku
(Silvia Siska, Isra Wahyuni, Rahmat Hidayat, Muhammad Marino
Dinata).
3. Dosen Pembimbing : Bapak Roni Ekha Putera, S.IP, M.PA selaku
Pembimbing I dan Bapak Andri Rusta ,S.IP, M.PP selaku Pembimbing
II. Terima Kasih atas dukungan, bantuan dan motifasi yang diberikan
selama pembuatan skripsi ini. Terus terang saya sangat beruntung
mempunyai pembimbing seperti Bapak, karena selama proses
bimbingan tidak ada hambatan atau halangan yang begitu berarti dialami
penulis. Dan juga dengan tingkat kepedulian Bapak dengan mahasiswa
bimbingan bisa menjadi motivasi bagi dosen lain agar lebih termotivasi
dalam melakukan bimbingan yang baik dengan menciptakan pola
hubungan bimbingan yang baik dengan mahasiswa bimbingannya.
4. Tim penguji, Bapak Dr. Asrinaldi, M.Si, Ibu Irawati, S.IP, MA, Bapak
Sadri, S.IP, M.Soc.Sc, dan Bapak Drs. Thamrin, M.Si, yang telah
v 5. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Politik serta Seluruh
Dosen/Staff Pengajar pada Jurusan Ilmu Politik. Mohon Maaf pada
kesempatan ini tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Terima
kasih atas Ilmu yang diberikan. Mudah-mudahan bisa menjadi ilmu
yang bermanfaat.
6. Ibuk-ibuk dan Bapak-bapak di Bagian Akademik : mohon Maaf pada
kesempatan ini tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.. Terima
kasih atas kemudahan-kemudahan yang diberikan dalam pengurusan
administrasi dan surat-menyuratnya.
7. Banyak terima kasih diucapkan kepada informan yang bersedia menjadi
sumber data primer, Bapak Amzarus, SE, Bapak Firman. A, SH, Ibu
Susi Fitria, SE, Ibu Ninon Roza, SE, dan informan triangulasi data yang
tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
8. Teman-teman Ilmu Politik Angkatan 2007 :
Niki Normansyah (pelukis berbakat), Saltiola Malami (temanku
yang besar), Ayu Englastia (mengaku Angel), Ade Nurafni Nurdin
(mantan anak Jingga Radio), dan Hotmen Asnil (Da Hot), yang
merupakan teman-teman seperjuanganku pada Februari nanti.
Muhammad Irvan, Muhammad Reza Zempi, Kania Mezariani
Guzaimi, Dian, Yuan Ihsan, Sari Wahyuni, Yovaldri Riki Putera,
Erix Ferdi Anwar, Wengki Saputra, Ririn Iradati, Vivi Satriani
vi Rutebe Amin, Fahrezi, Jefrizon, Hani, Meli Agustria Gea, Riki
Patai, Ricky Ucok Yuhanda (Alhamdulillah penulis bisa menyusul
langkah teman-teman untuk mendapatkan gelar sarjana dan Insya
Allah akan wisuda pada tanggal 23 Februari).
Lucky, Debi, Puti Wulandari, Meliza Wahyuni, Sawitri, Bayu
Agung Perdana, Novendra , Hendro Pattigari, Ronal Dimaika Putra,
Al-azam Nugraha, Windra Aditya, Indra Satria, Dwinsa Agri Willy,
Bob Malka Putra, Restu Sentosa, Haris Andika, Eki Defrinaldo,
Yanda, Yudi Alfarabi, Saiful Huda, Almen Fajri (semangat...Insya
Allah kalian akan menyusul teman-teman lain yang sudah wisuda).
9. Teman-teman Ilmu Politik secara umum:
Yohannes Ediyanto Nadeak, Sofyan Sahuri, Lira Ezia Perdana, Fitri
Suardi dan Delsye Malia Asmarani (adik-adik seperjuanganku pada
Februari nanti).
Widya Icha Lestari, Dahnila Chyla Nhyla, Weni (geng anak gaul).
Fitriani Pipit Annisa Joli, Qurratu Ratu Aqyun, Nidya Aya Putri
Danu, Desti Ayuningtias, Dian A. Utami, Giva Violetta, Neilul
Hilmi, Darma Widjaya, Nanda Ajo Eko Putra Halim (semoga
adik-adik segera menyusul wisudanya, amin).
10. Ucapan terima kasih serta salam segan kepada uda-uda dan uni-uni
angkatan 2005 serta 2006 yang banyak memberi nasehat dan dukungan,
vii 11. Terima kasih kepada Seluruh senior dan junior Ilmu Politik Unand yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
12. Akhirnya kepada seluruh pihak yang ikut berperan dalam skripsi ini,
yang namanya tidak tertulis tanpa mengurangi rasa hormat penulis
ucapkan terima kasih. Semoga amal dan jasa yang telah diberikan
mendapatkan balasan dan karunia Allah SWT.
Segala dukungan yang diberikan dan kebersamaan yang kita lalui tidak
akan pernah terlupakan dan mendapat tempat tersendiri di hati penulis. Dengan
penuh kesadaran penulis mengakui bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat kekurangan, semoga pembaca memakluminya. Akhir kata penulis
berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat.
Padang, Desember 2012
Penulis
viii DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR BAGAN ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KERANGKA TEORI A. Tinjauan Kepustakaan ... 9
1. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 9
B. Teori dan Konsep ... 13
1. Konsep Evaluasi Formal ... 13
C. Operasionalisasi Teori ... 21
D. Skema Pemikiran dalam Penelitian ... 23
E. Daftar Istilah ... 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian ... 27
B. Lokasi Penelitian ... 30
C. Peranan Peneliti ... 31
D. Teknik Pemilihan Informan ... 37
ix
C. Pedagang Kaki Lima disekitar Bundaran Air Mancur Pasar Raya Kota Padang ... 56
x DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Rekapitulasi Pelaksanaan Penegakan Perda Kota
Padang Nomor 11 Tahun 2005 dari Tahun 2008-2010 .... 4
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian ... 12
Tabel 2.2 Karakteristik Evaluasi... 14
Tabel 2.3 Tipe-tipe Kriteria Evaluasi menurut William N. Dunn ... 16
Tabel 2.4 Pendekatan Dalam Evaluasi Kebijakan Versi Dunn ... 17
Tabel 2.5 Operasionalisasi Teori ... 22
Tabel 3.1 Daftar Nama-nam Informan Penelitian ... 40
Tabel 3.2 Uji Pembuktian Data (Triangulasi Data) ... 45
xi DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian
Lampiran 2: Peraturan Daerah Kota Padang
Lampiran 3: Peraturan Walikota Padang
Lampiran 4: Sejarah Pasar
Lampiran 5: Program Dinas Pasar
Lampiran 6: Data Rekapitulasi Pelanggaran Perda Nomor 11 Tahun 2005
Lampiran 7: Surat-surat
Lampiran 8: Surat Keterangan Wawancara
Lampiran 9: Data Personil Trantib Dinas Pasar
Lampiran 10: Transkrip Wawancara
EVALUASI IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA PADANG
NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG KETERTIBAN UMUM DAN
KETENTRAMAN MASYARAKAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Oleh:
FAUZI DEFRIAL
07 193 032