• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

FAUZI DEFRIAL, 07193032, Jurusan Ilmu Politik, FISIP-UNAND Padang, Evaluasi Implementasi Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Pembimbing I: Roni Ekha Putera, S.IP, M.PA, Pembimbing II: Andri Rusta S.IP, M.PP.

Penertiban Pedagang Kaki Lima disekitar kawasan Bundaran Air Mancur Pasar Raya Padang merupakan tindakan lanjutan dari Pemerintah Kota Padang dalam rangka mengimplementasikan isi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Akan tetapi dalam pengimplementasian Peraturan Daerah tersebut terdapat beberapa masalah sehingga membuat pengimplementasian yang dilakukan tidak berjalan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi dari implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Terdapat sebuah teori untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, yaitu: teori evaluasi versi William N. Dunn dengan jenis evaluasi proses retrospektif. Teori ini terdiri dari 6 variabel yaitu efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi dan wawancara. Analisis data menggunakan etik dan emik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pengimplementasian pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat tidak berjalan dengan maksimal sesuai dengan tujuan dari diterbitkannya Peraturan Daerah tersebut, karena pengimlementasiannya terkendala oleh kurangnya jumlah personel pengawas PKL dan kurangnya koordinasi diantara dinas-dinas terkait yang memiliki kewenangan dalam mengurus penegakan Perda disekitar kawasan Bundaran Air Mancur tersebut serta tidak adanya solusi konkrit dari Dinas-dinas terkait dalam menanggulangi PKL di sekitar kawasan Bundaran Air Mancur. Hal tersebut memberi dampak terhadap efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan dan ketepatan dari implementasi Peraturan Daerah tersebut. Akibatnya jumlah PKL di sekitar kawasan Bundaran Air Mancur semakin banyak dan mengganggu ketertiban umum di sekitarnya. Selain itu kegagalan implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 juga disebabkan oleh ketidakpuasan para pedagang kaki lima terhadap implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005, yang mereka nilai kurang memberikan manfaat dan solusi bagi mereka, hal ini memberi dampak terhadap responsivitas dari implementasi Paraturan Daerah tersebut.

(2)

ABSTRACT

Fauzi Defrial, 07193032, Political Science Departement, Social and Political Science Faculty - Andalas University, Implementation of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society. First Supervisor: Roni Ekha Putera, S.IP, M.PA, Second Supervisor: Andri Rusta, S.IP, M.PP.

Orderliness of pedagang kaki lima around Bundaran Air Mancur area in Padang market center as sustain act from Padang City Government on: Implementation of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society. But, in act of implementation that local law had a several problem till the implementation does not running maximum. This research proposes to describe the evaluation from the implementation of chapter 8 point 1 of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society. There is a theory for evaluate from the Implementation of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society, there are: evaluation theory with retrospective process type from William N. Dunn. This theory consist 6 variables, there are effectivity, efficiency, completeness, flat, responsively and appropriately. This research use qualitative method with descriptive type and collecting data with documentation and interview technique. Analyzing data use ethic and emit. Result of this research shown that: the implementation of chapter 8 point 1 of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society does not running maximum according the Local Law propose, because the implementation was treated by less of number pedagang kaki lima supervisor (Trantib officer) and less of coordination among local government division whose authorize in manage the local law around Bundaran Air Mancur area and there is no concrete solution from local government division whose authorize to prevent micro merchant around Bundaran Air Mancur area. Those problem are giving impact to affectivity, efficiency, completeness, flat, responsively and appropriately from implementation of that Local Law. Besides that, the failed of that Local law implementation cause of unsatisfied from pedagang kaki lima face to implementation of chapter 8 point 1 of Local Law of Padang Number 11 at 2005 which they mark are giving less of benefit and solution for them. Thus, give effect toward responsively from implementasion of that local law.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Padang merupakan salah-satu daerah di Sumatera Barat dengan roda ekonomi dan

kehidupan yang bergerak cukup cepat serta berkembang semakin maju, sehingga dibutuhkan

pengelolaan pemerintahan yang tepat agar perkembangan tersebut dapat terkontrol dengan baik

dan mampu menjadikan Kota Padang lebih sejahtera dan lebih maju. Kota yang sejahtera dan

maju tentunya membutuhkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, hal ini menjadi

tanggung-jawab dari Pemerintah Kota Padang sebagai pemegang otoritas Pemerintahan Daerah.

Untuk menciptakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, Pemerintah Kota

Padang menerbitkan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban

Umum Dan Ketentraman Masyarakat. Pada Peraturan Daerah Kota Padang tersebut dijelaskan

tentang pentingnya menciptakan tatanan kehidupan Kota yang tertib, nyaman dan tentram serta

melindungi kepentingan masyarakat dari berbagai bentuk penyakit masyarakat.

Dalam Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum

Dan Ketentraman Masyarakat, hal-hal yang diatur berkaitan dengan pokok penelitian ini adalah

tentang tertib pedagang kaki lima yang dijelaskan dalam Bab V pasal 8 ayat 1 dengan isinya

yang berbunyi, pedagang kaki lima dilarang membuka usaha dan berjualan diluar tempat khusus

yang diperuntukkan untuk itu.1

1

(4)

Dengan terbitnya Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 diharapkan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dapat tercapai. Namun pada kenyataannya saat ini

tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan pedagang kaki lima yang menggunakan fasilitas umum

sebagai tempat usaha menjadikan ketentraman maupun ketertiban di Kota Padang agak jauh dari

harapan.

Aktivitas pedagang kaki lima yang menggunakan fasilitas umum seperti jalur pejalan

kaki dan bahu jalan seakan telah menjadi suatu hal yang lumrah dan dapat di amati setiap hari di

Kota Padang, terutama di kawasan Simpang Air Mancur Pasar Raya Padang yang menjadi fokus

dari lokasi penelitian ini.2 Kawasan Simpang Air Mancur Pasar Raya Padang peneliti jadikan sebagai lokasi penelitian karena di lokasi tersebut seringkali terjadi kemacetan akut dan

mengakibatkan gangguan kenyamanan bagi pengguna jalan yang disebabkan oleh banyaknya

pedagang kaki lima. Walaupun seringkali dilakukan razia oleh jajaran Satpol-PP, namun dua

atau tiga hari pasca razia para pedagang kaki lima tersebut selalu kembali menggelar

dagangannya.

Permasalahan tentang pelanggaran Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005

khususnya pasal 8 ayat 1 yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, dipertegas dengan

hasil observasi awal yang telah peneliti lakukan dengan mewawancarai Amzarus selaku

koordinator penyidik bagian trantib Pol-PP Kota Padang yang mengatakan bahwa; 3

“Bentuk-bentuk pelanggaran Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 khususnya pasal 8 ayat 1 yaitu, masalah pedagang kaki lima. Ketika para pedagang kaki lima tersebut telah menggunakan fasilitas umum sebagai tempat berjualan, menimbulkan kemacetan lalu lintas, bahkan mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat, maka hal itu dikategorikan telah melanggar Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 khususnya pasal 8 ayat 1. Para pedagang kaki lima yang menjadi pekerjaan rumah paling berat bagi kami para penegak perda diantaranya adalah para pedagang kaki lima

2

Data dokumentasi foto terlampir.

3

(5)

disekitar simpang air mancur pasar raya yang seringkali menggunakan bahu jalan untuk menggelar dagangannya sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas. Para pedagang kaki lima tersebut sudah berulangkali kami tertibkan, namun tetap saja menjadi masalah yang tak kunjung usai karena mereka tak pernah jera walaupun sudah seringkali di tertibkan bahkan disita unit dagangannya. Jika seandainya hari ini kami lakukan razia, maka dua atau tiga hari kemudian mereka kembali menggelar dagangannya, hal ini selalu terjadi berulangkali. Saat dilakukan penertiban, kami sebagai pihak yang menertibkan seringkali harus berdebat dan bertengkar dengan si pedagang kaki lima. Kami tahu bahwa usaha tersebut adalah motor bagi perekonomian mereka, tapi penertiban tersebut tetap harus dilakukan karena memang itulah tanggung-jawab kami sebagai aparat penegak Perda”.

Selain data berupa hasil wawancara, peneliti juga mendapatkan data rekapitulasi jenis

pelanggaran Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 khususnya pasal 8 ayat 1

tentang pedagang kaki lima dari tahun 2008-2010. Data tersebut dijelaskan dalam tabel 1.1

berikut:

Tabel 1.1 Data Rekapitulasi Pelaksanaan Penegakan Perda Nomor 11 Tahun 2005 Di Kota

Padang Dari Tahun 2008-20104

Jenis Pelanggaran Jumlah Pelanggaran/ Tahun

2008 2009 2010

Pedagang Kaki Lima (PKL) 276 508 407

Sumber: Arsip Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang.

Berdasarkan data yang ada didalam tabel 1.1 terlihat bahwa, jumlah pelanggaran terhadap

Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum Dan

Ketentraman Masyarakat, khususnya pedagang kaki lima mengalami fluktuasi atau turun-naik

4

(6)

tiap tahunnya. Hal ini tentunya perlu untuk ditanggulangi agar ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat dapat terwujud dengan lebih maksimal.

Untuk menanggulangi pelanggaran Pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor

11 Tahun 2005 tersebut, Pemerintah Kota Padang terus berupaya menemukan cara yang tepat

untuk memberantas atau minimal mengurangi jumlah pelanggaran yang terjadi dengan

dilakukannya razia dan penertiban oleh Satuan Polisi Pamong Praja didukung pihak Kepolisian

terhadap pedagang kaki lima di sekitar Simpang Air Mancur Pasar Raya. Selain itu Pemerintah

Kota Padang juga proaktif dalam menghimbau masyarakat agar sadar bahwa untuk menciptakan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dibutuhkan ketaatan kepada Peraturan Daerah

Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005.

Namun berdasarkan permasalahan masih banyaknya pelanggaran pasal 8 ayat 1 Peraturan

Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 yang mengatur tentang persoalan pedagang kaki

lima, maka jelaslah bahwa ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang menjadi tujuan

dari di terbitkannya Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 terutama bagian pasal

8 (ayat 1) belum tercapai secara maksimal meskipun telah hampir 7 tahun diimplementasikan,

sehingga memunculkan berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat tentang komitmen

Pemerintah Kota Padang dalam menanggulangi permasalahan tersebut.

Oleh karena itu, komitmen dan kesungguh-sungguhan dalam memberantas berbagai

bentuk pelanggaran Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 tahun 2005 menjadi sebuah solusi

yang mendesak serta menjadi sebuah tantangan dan tugas besar bagi pemerintah daerah terutama

kepala daerah, karena kepala daerah sangat memiliki kedudukan strategis dalam tata

pemerintahan dan upaya pembinaan ketertiban daerah, seperti yang diatur dalam

(7)

dan wakil kepala daerah mempunyai kewajiban memelihara ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat.5 Dan untuk membantu kepala daerah dalam menegakkan Perda, maka dibentuklah organisasi Satuan Polisi Pamong Praja.6

Dalam pengimplementasiannya, Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005

Tentang Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat ini didukung oleh Peraturan Walikota

Padang Nomor 18 Tahun 2005 tentang petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penegakan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Peraturan Walikota Padang Nomor 18 Tahun

2005 ini adalah pedoman sekaligus payung hukum bagi pelaksanaan tugas-tugas Satuan Polisi

Pamong Praja dalam menegakkan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005

Tentang Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 dan didukung oleh

Peraturan Walikota Padang Nomor 18 Tahun 2005 serta persoalan yang tercantum pada latar

belakang penelitian, maka peneliti membatasi penelitian ini pada evaluasi pasal 8 ayat 1

Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 yang mengatur tentang tertib pedagang

kaki lima. Hal ini dikarenakan oleh persoalan pedagang kaki lima merupakan salah-satu

permasalahan yang cukup sulit diberantas dan menjadi salah-satu kendala dalam upaya

menciptakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Dalam upaya untuk menciptakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat,

Pemerintah Kota Padang mempunyai misi untuk memberantas segala bentuk pelanggaran dan

penyakit masyarakat, hal ini diatur dalam Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005.

5

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Op. Cit., Bab IV Pasal 27(1) Huruf c

6

(8)

Akan tetapi meskipun Kota Padang sudah memiliki Perda ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat yang didukung Peraturan Walikota Padang Nomor 18 Tahun 2005, serta telah

diimplementasikan selama lebih kurang 7 tahun, berbagai bentuk pelanggaran terhadap Peraturan

Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 khususnya pasal 8 ayat 1 tentang tertib pedagang

kaki lima yang dapat dikategorikan sebagai penyakit masyarakat tetap marak terjadi.

Seakan-akan Perda tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat ini kurang efektif dan tujuan

diterbitkannya Perda tersebut tidak tercapai secara maksimal.

Sehingga perlu rasanya dilakukan penelitian tentang evaluasi terhadap Peraturan Daerah

Kota Padang Nomor 11 tahun 2005 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat pada

Bab V pasal 8 (ayat 1) tentang pedagang kaki lima yang berbunyi, pedagang kaki lima dilarang

membuka usaha dan berjualan diluar tempat khusus yang diperuntukkan untuk itu.7

Pasal tersebut diteliti dan dievaluasi sebagai salah-satu dasar yang menjadi payung

hukum dalam usaha mewujudkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Sehingga dapat

dilihat gambaran perbandingan antara harapan dan pencapaian dari implementasi Peraturan

Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum Dan Ketentraman

Masyarakat. Pada akhirnya kita dapat mengevaluasi Perda tersebut serta menemukan solusi yang

lebih baik dalam mewujudkan Kota Padang yang tertib dan tentram.

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai

rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: “Bagaimana evaluasi dari implementasi Pasal 8 Ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum Dan

Ketentraman Masyarakat?”

7

(9)

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil dari

evaluasi implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005

Tentang Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat yang akan peneliti lakukan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian tentang evaluasi implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang

Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat ini, diharapkan

mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan konsep-konsep evaluasi kebijakan dalam

dunia pemerintahan dan akademik.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan jawaban tentang permasalahan yang

menjadi fokus penelitian dan juga sebagai masukan serta evaluasi bagi pemerintah Kota Padang

dalam mengawasi dan menertibkan pedagang kaki lima, demi mencegah dan memberantas

perkembangan penyakit masyarakat di Kota Padang, serta menciptakan ketertiban umum dan

(10)

i ABSTRAK

FAUZI DEFRIAL, 07193032, Jurusan Ilmu Politik, FISIP-UNAND Padang, Evaluasi Implementasi Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Pembimbing I: Roni Ekha Putera, S.IP, M.PA, Pembimbing II: Andri Rusta S.IP, M.PP.

Penertiban Pedagang Kaki Lima disekitar kawasan Bundaran Air Mancur Pasar Raya Padang merupakan tindakan lanjutan dari Pemerintah Kota Padang dalam rangka mengimplementasikan isi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Akan tetapi dalam pengimplementasian Peraturan Daerah tersebut terdapat beberapa masalah sehingga membuat pengimplementasian yang dilakukan tidak berjalan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi dari implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Terdapat sebuah teori untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, yaitu: teori evaluasi versi William N. Dunn dengan jenis evaluasi proses retrospektif. Teori ini terdiri dari 6 variabel yaitu efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi dan wawancara. Analisis data menggunakan etik dan emik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pengimplementasian pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat tidak berjalan dengan maksimal sesuai dengan tujuan dari diterbitkannya Peraturan Daerah tersebut, karena pengimlementasiannya terkendala oleh kurangnya jumlah personel pengawas PKL dan kurangnya koordinasi diantara dinas-dinas terkait yang memiliki kewenangan dalam mengurus penegakan Perda disekitar kawasan Bundaran Air Mancur tersebut serta tidak adanya solusi konkrit dari Dinas-dinas terkait dalam menanggulangi PKL di sekitar kawasan Bundaran Air Mancur. Hal tersebut memberi dampak terhadap efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan dan ketepatan dari implementasi Peraturan Daerah tersebut. Akibatnya jumlah PKL di sekitar kawasan Bundaran Air Mancur semakin banyak dan mengganggu ketertiban umum di sekitarnya. Selain itu kegagalan implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 juga disebabkan oleh ketidakpuasan para pedagang kaki lima terhadap implementasi pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005, yang mereka nilai kurang memberikan manfaat dan solusi bagi mereka, hal ini memberi dampak terhadap responsivitas dari implementasi Paraturan Daerah tersebut.

(11)

ii ABSTRACT

Fauzi Defrial, 07193032, Political Science Departement, Social and Political Science Faculty - Andalas University, Implementation of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society. First Supervisor: Roni Ekha Putera, S.IP, M.PA, Second Supervisor: Andri Rusta, S.IP, M.PP.

Orderliness of pedagang kaki lima around Bundaran Air Mancur area in Padang market center as sustain act from Padang City Government on: Implementation of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society. But, in act of implementation that local law had a several problem till the implementation does not running maximum. This research proposes to describe the evaluation from the implementation of chapter 8 point 1 of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society. There is a theory for evaluate from the Implementation of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society, there are: evaluation theory with retrospective process type from William N. Dunn. This theory consist 6 variables, there are effectivity, efficiency, completeness, flat, responsively and appropriately. This research use qualitative method with descriptive type and collecting data with documentation and interview technique. Analyzing data use ethic and emit. Result of this research shown that: the implementation of chapter 8 point 1 of Local Law of Padang Number 11 at 2005 about public orderliness and tranquility society does not running maximum according the Local Law propose, because the implementation was treated by less of number pedagang kaki lima supervisor (Trantib officer) and less of coordination among local government division whose authorize in manage the local law around Bundaran Air Mancur area and there is no concrete solution from local government division whose authorize to prevent micro merchant around Bundaran Air Mancur area. Those problem are giving impact to affectivity, efficiency, completeness, flat, responsively and appropriately from implementation of that Local Law. Besides that, the failed of that Local law implementation cause of unsatisfied from pedagang kaki lima face to implementation of chapter 8 point 1 of Local Law of Padang Number 11 at 2005 which they mark are giving less of benefit and solution for them. Thus, give effect toward responsively from implementasion of that local law.

(12)

iii KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.Wb

Segala Puji hanyalah milik Allah SWT serta rasa syukur penulis atas

rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriring salam kepada Rasulullah

Muhammad SAW sebagai murabbi agung dan teladan bagi kita semua. Skripsi

ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk Universitas

Andalas.

Penulis menyadari bahwa hasil yang penulis peroleh hari ini tidak

terlepas dari keberadaan orang-orang yang senantiasa memberikan dukungan

baik secara moril, materil dan spirituil. Untuk itu adalah suatu keharusan bagi

penulis menyampaikan ucapan terima kasih:

1. Teristimewa kepada Sang Maha Pencipta Semesta Alam yakni Allah

SWT dan sosok tauladan kita Nabi Muhammad SAW.

2. Kedua Orang Tua-ku: Ayah, Yasril (atas kerja kerasmu menghidupi

keluargamu). Ibu, Devi Helmi (atas do’a dan motivasimu setiap hari membuat anakmu semangat dalam menempuh jenjang pendidikan ini).

(13)

iv disegala bidang). Sepupu-sepupuku, Roni Eka Putra, Hendriko Dwi

Andra, Rika Sri Wahyuni, Rengki Patria Ulha, Da Il, Da Af, Bang Peri,

Bang Andi, Kak Esi dan Riki Alfandra (atas dukungannya selama ini).

Ipar-iparku, Donal Mawardi (kawan main bulutangkis dan bersepeda

sekaligus mentor dalam membentuk pribadi yang lebih baik, terima

kasih nasehat serta dukungannya selama ini) dan uwak Pipit Fitriani

Rohmah (calon partner bisnis). Terima kasih juga untuk keempat adikku

(Silvia Siska, Isra Wahyuni, Rahmat Hidayat, Muhammad Marino

Dinata).

3. Dosen Pembimbing : Bapak Roni Ekha Putera, S.IP, M.PA selaku

Pembimbing I dan Bapak Andri Rusta ,S.IP, M.PP selaku Pembimbing

II. Terima Kasih atas dukungan, bantuan dan motifasi yang diberikan

selama pembuatan skripsi ini. Terus terang saya sangat beruntung

mempunyai pembimbing seperti Bapak, karena selama proses

bimbingan tidak ada hambatan atau halangan yang begitu berarti dialami

penulis. Dan juga dengan tingkat kepedulian Bapak dengan mahasiswa

bimbingan bisa menjadi motivasi bagi dosen lain agar lebih termotivasi

dalam melakukan bimbingan yang baik dengan menciptakan pola

hubungan bimbingan yang baik dengan mahasiswa bimbingannya.

4. Tim penguji, Bapak Dr. Asrinaldi, M.Si, Ibu Irawati, S.IP, MA, Bapak

Sadri, S.IP, M.Soc.Sc, dan Bapak Drs. Thamrin, M.Si, yang telah

(14)

v 5. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Politik serta Seluruh

Dosen/Staff Pengajar pada Jurusan Ilmu Politik. Mohon Maaf pada

kesempatan ini tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Terima

kasih atas Ilmu yang diberikan. Mudah-mudahan bisa menjadi ilmu

yang bermanfaat.

6. Ibuk-ibuk dan Bapak-bapak di Bagian Akademik : mohon Maaf pada

kesempatan ini tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.. Terima

kasih atas kemudahan-kemudahan yang diberikan dalam pengurusan

administrasi dan surat-menyuratnya.

7. Banyak terima kasih diucapkan kepada informan yang bersedia menjadi

sumber data primer, Bapak Amzarus, SE, Bapak Firman. A, SH, Ibu

Susi Fitria, SE, Ibu Ninon Roza, SE, dan informan triangulasi data yang

tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

8. Teman-teman Ilmu Politik Angkatan 2007 :

 Niki Normansyah (pelukis berbakat), Saltiola Malami (temanku

yang besar), Ayu Englastia (mengaku Angel), Ade Nurafni Nurdin

(mantan anak Jingga Radio), dan Hotmen Asnil (Da Hot), yang

merupakan teman-teman seperjuanganku pada Februari nanti.

 Muhammad Irvan, Muhammad Reza Zempi, Kania Mezariani

Guzaimi, Dian, Yuan Ihsan, Sari Wahyuni, Yovaldri Riki Putera,

Erix Ferdi Anwar, Wengki Saputra, Ririn Iradati, Vivi Satriani

(15)

vi Rutebe Amin, Fahrezi, Jefrizon, Hani, Meli Agustria Gea, Riki

Patai, Ricky Ucok Yuhanda (Alhamdulillah penulis bisa menyusul

langkah teman-teman untuk mendapatkan gelar sarjana dan Insya

Allah akan wisuda pada tanggal 23 Februari).

 Lucky, Debi, Puti Wulandari, Meliza Wahyuni, Sawitri, Bayu

Agung Perdana, Novendra , Hendro Pattigari, Ronal Dimaika Putra,

Al-azam Nugraha, Windra Aditya, Indra Satria, Dwinsa Agri Willy,

Bob Malka Putra, Restu Sentosa, Haris Andika, Eki Defrinaldo,

Yanda, Yudi Alfarabi, Saiful Huda, Almen Fajri (semangat...Insya

Allah kalian akan menyusul teman-teman lain yang sudah wisuda).

9. Teman-teman Ilmu Politik secara umum:

 Yohannes Ediyanto Nadeak, Sofyan Sahuri, Lira Ezia Perdana, Fitri

Suardi dan Delsye Malia Asmarani (adik-adik seperjuanganku pada

Februari nanti).

 Widya Icha Lestari, Dahnila Chyla Nhyla, Weni (geng anak gaul).

Fitriani Pipit Annisa Joli, Qurratu Ratu Aqyun, Nidya Aya Putri

Danu, Desti Ayuningtias, Dian A. Utami, Giva Violetta, Neilul

Hilmi, Darma Widjaya, Nanda Ajo Eko Putra Halim (semoga

adik-adik segera menyusul wisudanya, amin).

10. Ucapan terima kasih serta salam segan kepada uda-uda dan uni-uni

angkatan 2005 serta 2006 yang banyak memberi nasehat dan dukungan,

(16)

vii 11. Terima kasih kepada Seluruh senior dan junior Ilmu Politik Unand yang

tidak bisa disebutkan satu persatu.

12. Akhirnya kepada seluruh pihak yang ikut berperan dalam skripsi ini,

yang namanya tidak tertulis tanpa mengurangi rasa hormat penulis

ucapkan terima kasih. Semoga amal dan jasa yang telah diberikan

mendapatkan balasan dan karunia Allah SWT.

Segala dukungan yang diberikan dan kebersamaan yang kita lalui tidak

akan pernah terlupakan dan mendapat tempat tersendiri di hati penulis. Dengan

penuh kesadaran penulis mengakui bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat kekurangan, semoga pembaca memakluminya. Akhir kata penulis

berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat.

Padang, Desember 2012

Penulis

(17)

viii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORI A. Tinjauan Kepustakaan ... 9

1. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 9

B. Teori dan Konsep ... 13

1. Konsep Evaluasi Formal ... 13

C. Operasionalisasi Teori ... 21

D. Skema Pemikiran dalam Penelitian ... 23

E. Daftar Istilah ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian ... 27

B. Lokasi Penelitian ... 30

C. Peranan Peneliti ... 31

D. Teknik Pemilihan Informan ... 37

(18)

ix

C. Pedagang Kaki Lima disekitar Bundaran Air Mancur Pasar Raya Kota Padang ... 56

(19)

x DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Rekapitulasi Pelaksanaan Penegakan Perda Kota

Padang Nomor 11 Tahun 2005 dari Tahun 2008-2010 .... 4

Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian ... 12

Tabel 2.2 Karakteristik Evaluasi... 14

Tabel 2.3 Tipe-tipe Kriteria Evaluasi menurut William N. Dunn ... 16

Tabel 2.4 Pendekatan Dalam Evaluasi Kebijakan Versi Dunn ... 17

Tabel 2.5 Operasionalisasi Teori ... 22

Tabel 3.1 Daftar Nama-nam Informan Penelitian ... 40

Tabel 3.2 Uji Pembuktian Data (Triangulasi Data) ... 45

(20)

xi DAFTAR GAMBAR

Halaman

(21)

xii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian

Lampiran 2: Peraturan Daerah Kota Padang

Lampiran 3: Peraturan Walikota Padang

Lampiran 4: Sejarah Pasar

Lampiran 5: Program Dinas Pasar

Lampiran 6: Data Rekapitulasi Pelanggaran Perda Nomor 11 Tahun 2005

Lampiran 7: Surat-surat

Lampiran 8: Surat Keterangan Wawancara

Lampiran 9: Data Personil Trantib Dinas Pasar

Lampiran 10: Transkrip Wawancara

(22)

EVALUASI IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA PADANG

NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG KETERTIBAN UMUM DAN

KETENTRAMAN MASYARAKAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas

Oleh:

FAUZI DEFRIAL

07 193 032

JURUSAN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah invigorasi benih, dengan judul Pengaruh Warna Testa dan Perlakuan Invigorasi

Sehubungan dengan Evaluasi Pemilihan Langsung Pekerjaan Kontruksi pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Tahun Anggaran 2017 Paket Pekerjaan Pembangunan Drainase -

Sesuai dengan hasil evaluasi kelompok kerja, maka perusahaan Saudara merupakan salah satu penyedia Barang/jasa untuk diusulkan sebagai calon pemenang pada paket tersebut di

The British Open, the oldest golf championship in the world and in 1860 is when the first British Open all

pada masa remaja pertumbuhan lemak anak perempuan lebih pesat,. sehingga waktu dewasa menjadi 22% pada anak perempuan

Data lendutan digunakan untuk menentukan modulus resilien tanah dasar dan modulus perkerasan pada Metode AASHTO 1993 dengan hasil tebal overlay yang bervariasi tergantung nilai

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang serta shalawat beriring salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, akhirnya