iv
PENERAPAN PASAL 101 AYAT (2) UNDANG-UNDANG
NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA ATAS
PERAMPASAN BARANG BUKTI ALAT ANGKUT YANG
DIMILIKI OLEH PIHAK KETIGA YANG BERITIKAD BAlK
DALAM KERANGKA PENEGAKAN HUKUM
ABSTRAK
Bismark Hadian
110113080189
Dalam hukum pidana positif yang saat ini berlaku di Indonesia adalah hukum pidana yang telah di kodifikasi, yaitu sebagian besar aturan-aturannya telah di susun dalam satu kitab undang-undang (wetboek), yang dinamakan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHPidana). Tujuan dari adanya aturan-aturan tersebut adalah melindungi masyarakat dimana masyarakat kita saat ini sangat rentan terhadap tindak kejahatan oleh karena itu aturan-aturan yang di buat juga melindungi pihak ketiga yang di rugikan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dimana orang tersebut melakukan tindak pidana dengan menggunakan barang kepunyaan milik orang lain.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan yuridis normatif yaitu, metode pendekatan dengan menggunakan kaidah-kaidah hukum yang ada sebagai alat untuk menyelesaikan permasalahan yang di hadapi. Metode ini di mulai dengan menganalisis pasal-pasal yang ada dalam UU Narkotika, UU Mahkamah Agung, dan UU Kekuasaan Kehakiman yang mengatur mengenai masalah perampasan barang bukti alat angkut dan kebebasan hakim. Metode penelitian di atas di gunakan mengingat permasalahan yang di teliti berkisar pada peraturan perundangan yaitu hubungan peraturan yang satu dengan peraturan lainnya serta kaitannya dengan penerapannya dalam praktik.