PENENTUAN INDEKS KEPALA DAN WAJAH ORANG
INDONESIA BERDASARKAN SUKU DI KOTA MEDAN
NETTY HERAWATI 087113001/IKF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2011
PENENTUAN INDEKS KEPALA DAN WAJAH ORANG
INDONESIA BERDASARKAN SUKU DI KOTA MEDAN
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Spesialis dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Forensik pada Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara
Oleh
NETTY HERAWATI 087113001
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2011
PENENTUAN INDEKS KEPALA DAN WAJAH ORANG
INDONESIA BERDASARKAN SUKU DI KOTA MEDAN
T E S I S
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah dIajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis mengacu dalam naskah ini dan disebutkan didalam daftar pustaka.
Hormat saya, Penulis
Judul : Penentuan Indeks Kepala Dan Wajah Orang Indonesia Asli Berdasarkan Suku Di Medan Nama Mahasiswa : Netty Herawati
Nomor Induk Mahasiswa : 087113001 Program Pendidikan : Dokter Spesialis Konsentrasi : Kedokteran Forensik
Menyetujui Komisi Pembimbing :
Ketua
Dr. H. Mistar Ritonga, SpF
Anggota
Dr. H. Guntur Bumi Nasution, SpF
Ketua Program Studi Ketua TKP PPDS
Dr. H. Mistar Ritonga, SpF Dr. Zainuddin Amir, Sp.P(K)
Tanggal Lulus : _______________ Telah diuji pada
________________________________________________________________
Ketua : ______________________ PANITIA PENGUJI TESIS
Anggota : 1. ____________________ 2. ____________________ 3. ____________________ 4. ____________________
UCAPAN TERIMAKASIH
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Forensik pada umumnya dan khususnya dalam penyusunan tesis ini, yaitu:
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dan Ketua TKP PPDS I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kepada saya kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Forensik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. dr. H.Mistar Ritonga, SpF, selaku Ketua Program Studi PPDS-I Kedokteran Forensik FK USU, guru dan pembimbing penulis dalam penyusunan tesis ini, yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian membimbing, mengoreksi, dan memberi masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
3. dr. H. Guntur Bumi Nasution, SpF , selaku Ketua Departemen Kedokteran Forensik FK USU dan guru penulis, yang banyak memberikan masukan-masukan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Prof.dr. H. Amri Amir, SpF(K), DFM, SH, SpAk, selaku guru penulis, yang banyak memberikan semangat dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Prof.dr. H. Amar Singh, SpF(K), DFM, selaku guru penulis, yang banyak memberikan semangat dan dorongan kepada penulis selama mengikuti pendidikan spesialisasi.
6. dr.Rita Mawarni, SpF, selaku guru, yang banyak membagikan ilmu, bimbingan dan nasehat kepada penulis selama mengikuti pendidikan spesialisasi.
7. dr. Surjit Singh, SpF, DFM selaku guru, yang banyak memberikan bimbingan, pengetahuan dan dorongan kepada penulis selama mengikuti pendidikan spesialisasi.
8. dr. Alfred C Satyo, SpF(K) selaku guru penulis, yang banyak membagikan pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama mengikuti pendidikan spesialisasi.
9. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan atas izin, kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk belajar dan bekerja selama penulis mengikuti Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Forensik.
10. Rekan-rekan sejawat peserta PPDS-I Kedokteran Forensik FK USU: dr.Ismurrizal, dr.Dessy D Harianja, dr.Agustinus Sitepu, dr.Abdul Karim Lubis, dr.Jims Ferdinan, dr.Rosmawaty,dr. Monang S, dr. Erianto, dr. A. Gafar P yang banyak memberikan masukan berharga kepada penulis melalui diskusi-diskusi kritis dalam berbagai pertemuan formal maupun informal, serta selalu memberikan dorongan-dorongan yang membangkitkan semangat kepada penulis menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Forensik.
11. Para pegawai di berbagai tempat dimana penulis pernah bertugas selama menjalani pendidikan spesialisasi ini, serta berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Forensik.
12. Kedua orang tua kandung saya yang sangat penulis hormati dan sayangi Herman Bangun (Alm) dan ibunda Misniati,serta paman Dito dan bibi Hamidah, yang telah bersusah payah membesarkan, memberikan rasa aman, cinta dan doa restu kepada penulis sejak lahir hingga saat ini, dalam menjalani segala hal.
13. Akhirnya putra-putri tersayang, Muhammad Alif Prayuda, Qanita Fachira Danty terima kasih atas segala doa dan dukungan, kesabaran dan pengertian yang mendalam serta pengorbanan atas segala waktu dan kesempatan yang tidak dapat penulis habiskan bersama-sama dalam suka cita dan keriangan selama penulis menjalani pendidikan spesialisasi dan menyelesaikan tesis ini. Tanpa semua itu, penulis tidak akan mampu menyelesaikan pendidikan Dokter Spesialis dan tesis ini dengan baik.
Akhir kata, Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberkati kita semua.
Penulis
ABSTRAK
Netty Herawati*, Mistar Ritonga**
Departemen Kedokteran Forensik FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan
Indonesia merupakan masyarakat multietnik, yang cenderung memiliki pola bentuk tengkorak, rahang yang berbeda. Dalam ilmu kedokteran forensik identifikasi mempunyai arti cukup penting yaitu diperuntukkan untuk kejelasan identitas seseorang, selain identifikasi pada orang mati atau jenazah juga diperlukan pada orang hidup, data- data yang penting untuk di dapatkan pada proses identifikasi diantaranya dengan pengukuran antropometri data- data ini dapat diketahui salah satunya melalui perhitungan sefalic dan facial indeks yaitu pengukuran pada kepala manusia yang masih hidup, nilai- nilai inilah yang dipakai sebagai penggolongan.
Atas hal tersebut peneliti tertarik untuk melihat perbedaan indeks kepala dan wajah berdasarkan suku. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, tehnik pengambilan sampel consecutive sampling. Pelaksanaan kegiatan di RSUP. H. Adam Malik Medan dan RSU dr. Pirngadi Medan. Periode Juli sampai September 2011. Pada jumlah sampel penelitian yang diperoleh dari mahasiswa yang sedang menjalani kepaniteraan klinik senior di RSUP. H. Adam Malik Medan dan RSU dr. Pirngadi Medan berjumlah 402 orang terdiri dari 187 laki- laki dan 215 perempuan dengan umur 21- 30 tahun.
Hasil pengukuran dan analisis menunjukkan bahwa rata- rata Indeks cephalic orang Indonesia berdasarkan suku 82,84 dan berdasarkan jenis kelamin 82,84. Disimpulkan Indeks cephalic orang Indonesia berdasarkan suku mempunyai perbedaan yang bermakna dan berdasarkan jenis kelamin laki- laki mempunyai perbedaan yang bermakna Sedangkan perempuan tidak mempunyai perbedaan yang bermakna.
Untuk rata- rata indeks facial orang Indonesia berdasarkan suku 86,43 dan berdasarkan jenis kelamin 86,53. Disimpulkan indeks facial orang Indonesia berdasarkan suku tidak mempunyai perbedaan yang bermakna dan berdasarkan jenis kelamin baik laki- laki maupun perempuan tidak mempunyai perbedaan bermakna.
Disarankan perlu dilakukan penelitian lanjutan pada kota yang lain atau pulau yang lain, beserta jumlah sampel yang lebih banyak.
ABSTRACT
Netty Herawati*, Mistar Ritonga**
Forensics Department of FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan
Indonesia is a country with multiethnic community, which has the tendency to have different types of skull and jaw shape. In forensics medicine, this identification is important to explain the identity of a person either for dead bodies or alive ones. Important data’s such as anthropometry can be achieved from this identification through the calculation of cephalic and facial index whereby the value used will be the measurement of an alive human head.
Due to this, researcher is interested to see the difference between cephalic and facial index according to races. The type of this research is analytic descriptive with cross sectional method and consecutive sampling technique used. Research was done in Haji Adam Malik and Pirngadi General Hospital. Period of research was from July 2-11 to September 2011. Total number of samples was taken from the students who are currently doing their clinical in Forensics Department and it came up to a number of 402 people consisting of 187 men and 215 women in the age of 21to 30 years.
Results show that the average cephalic index of Indonesian people according to race and sex is 82,84. In conclusion, cephalic index of Indonesian community according to race and male has a significant difference whereas in woman there is no significant difference.
Average facial index of Indonesian people according to race and sex if 86,53. Conclusion made is facial index of Indonesian community do not have a significant difference either according to race or sex.
Preferably, more research is to be carried out in other cities or islands with a higher number of samples.
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan Tesis ... i
Abstrak ... ii
Abstract……….. iii
Kata Pengantar………... iv
Ucapan Terima Kasih ... v
Daftar Isi ... vii
Daftar Tabel ... ix Daftar Gambar……….. xi BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……… 1 1.2. Perumusan Masalah ……… 3 1.3. Hipotesis ………. 3 1.4. Tujuan Penelitian ……… 3 1.4.1. Tujuan Umum ... 3 1.4.2. Tujuan Khusus ... 3 1.5. Manfaat Penelitian ………. 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Antropometri ……….. 4
2.2. Identifikasi ………. 4
2.3. Ras dan Etnis ………. 5
2.4. Seks………. 6
2.5. Indeks Cephalic………... 6
2.5.1. Pengukuran Indeks Cephalic……….. 9
2.5.1.1. Panjang Kepala……….. 9
2.5.1.2. Lebar Kepala……….. 10
2.6. Indeks facial……… 11
2.6.1. Pengukuran Indeks facial………... 13
2.6.1.2. lebar Wajah……… 15
BAB 3. KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian ……….. 17
3.2. Definisi Operasional……….. 17
BAB 4. METODE PENELITIAN 4.1. Rencana Penelitian ……….. 19
4.2. Lokasi dan waktu Penelitian…… ... 19
4.3 Populasi dan sampel Penelitian……… 19
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi………... 20
4.4.1. Kriteria Inklusi……….. 20
4.4.2. Kriteria Eksklusi………... 20
4.5. Perkiraan Besar sampel.………. 20
4.6. Persetujuan Setelah Penjelasan……….… 20
4.7. Variabel Penelitian………... 21
4.8. Alat dan bahan Penelitian……… 21
4.9. Cara Kerja……… 22
4.10. Identifikasi Variabel………. 22
4.11. Pengolahan dan Analisa Data……….. 22
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 30
Daftar Pustaka ... 33
Riwayat Hidup Peneliti... … 36
Lampiran 1. Biaya penelitian ... 38
2. Jadwal Penelitian ... 39
3. Persetujuan Setelah Penjelasan... ... 40
4. Data penelitian Subjek ... 42
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Antropometri menurut Ewig………... 9 Tabel 2.2. Klasifikasi Indeks Cephalic Menurut Caller………... 9 Tabel 2.3. Klasifikasi Panjang Kepala Menurut Lebzelter / Seller……… 10 Tabel 2.4. Klasifikasi Lebar Kepala Menurut Lebzelter/ Saller…………. 11 Tabel 2.5. Klasifikasi Indeks Facial Menurut Martin………... 14 Tabel 2.6. Klasifikasi Panjang Wajah menurut Lebzelter/ Saller………. 15 Tabel 2.7. Klasifikasi Lebar Wajah menurut Lebzelter/ Saller…………. 16
Tabel 5.1. Perbandingan Indeks Cephalic Berdasarkan Suku-suku……. 23 Tabel 5.2. Perbandingan Indeks Cephalic Berdasarkan Jenis Kelamin…. 24 Tabel 5.3. Perbandingan Indeks Cephalic Suku Berdasarkan Jenis Kelamin 24 Tabel 5.4. Klasifikasi Indeks cephalic………... 25 Tabel 5.5. Perbandingan Indeks Facial Berdasarkan Suku- suku……….. 25 Tabel 5.6. Perbandingan Indeks Facial Berdasarkan Jenis Kelamin…….. 26 Tabel 5.7. Perbandingan Indeks Facial Suku Berdasarkan Jenis kelamin… 26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Titik – titik Cephalimetric……… 7
Gambar 2.2. Titik – titk Kefalometri………... 8
Gambar 2.3. Panjang Kepala………... 10
Gambar 2.4. Lebar Kepala……….. 11
Gambar 2.5 Tipe Wajah………. 13
Gambar 2.6. Tipe Panjang Wajah………... 14
Gambar 2.7. Lebar Wajah……… 15