• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studen Guide TA 2010/2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studen Guide TA 2010/2011."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PANDUAN MAHASISWA

BLOK 19. INDRA KHUSUS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG 2011

Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838 e-mail :

(2)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 1

PANDUAN MAHASISWA

BLOK 19.

INDRA KHUSUS

Menyetujui

Pembantu Dekan I,

Koordinator Blok 19

Prof.DR.dr. Hj. Eryati Darwin, PA (K)

Dr. Ardizal Rahman, SpM

(3)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, dengan mengucap puji syukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka atas rahmat-Nya terbitlah Buku Panduan Blok Indera Khusus (Mata, Kulit, dan THT). Materi Buku Panduan Blok ini sudah disesuaikan dengan masing-masing Bagian tersebut. Blok yang telah disusun oleh tim penyusun Blok 19, ditujukan kepada mahasiswa kedokteran yang belajar mengenai indera khusus. Buku panduan ini diharapkan dapat memenuhi materi kurikulum yang tersedia

Mudah – mudahan usaha kami ini dapat mencapai sasaran meskipun masih banyak kekurangannya. Kritik dan saran yang membangun akan kami sambut dengan hati terbuka.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua teman sejawat yang menerbitkan buku Panduan Blok Indra Khusus ini, dan semua pihak yang membantu terbitnya Panduan Blok Indera Khusus ini.

Dr. Ardizal Rahman, SpM

Pembina utama madya

(4)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 3

PENDAHULUAN

Pembelajaran pada Blok Indra Khusus dipersiapkan untuk mengantarkan mahasiswa memiliki kompetensi medis yang berhubungan dengan gangguan indera khusus

(Mata, Kulit dan THT).

Blok Indra Khusus adalah Blok yang ke 19 pada kurikulum untuk mahasiswa FK-UNAND angkatan 2008. Keterkaitan dengan blok-blok lain :

1. Telah mempelajari dasar-dasar komunikasi (Blok 1. Pembelajaran di Fakultas Kedokteran)

2. Telah mempelajari dasar-dasar aspek etika dan medikolegal (Blok 2. Humaniora

dan Etika Kedokteran)

3. Telah mempelajari anatomi, histologi dan fungsi kulit (Blok 5. Biomedik 1)

4. Telah mempelajari anatomi, histologi dan fisiologi indra penglihatan dan indra pendengaran (Blok 6. Biomedik 2)

5. Telah mempelajari imunologi dan proses infeksi pada tubuh (Blok 9. Immunologi dan infeksi)

6. Telah mempelajari dasar-dasar neoplasia (Blok 10.Neoplasia dan geriatri)

7. Telah mempelajari penyakit-penyakit sistemik yang menimbulkan komplikasi pada indra khusus (Blok 12. Hematolimfopoeitik, Blok 13. Hormon dan Reproduksi, Blok 16. Kardiovaskuler)

8. Berkaitan dengan topik AIDS, Kesehatan Kerja (Blok 21.Elektif)

Penyusunan blok ini mengacu pada 7 area kompetensi : Komunikasi efektif, Keterampilan Klinis, Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, Pengelolaan Masalah Kesehatan, Pengelolaan Informasi, Mawas Diri dan Pengembangan Diri, Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien. Bidang ilmu yang terintegrasi : Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Ilmu Penyakit THT, Mikrobiologi, Neurologi, Anatomi, Histologi, Fisiologi, Parasitologi, Farmakologi, Radiologi, Ilmu

Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak

Tujuan akhir blok ini adalah agar setelah mengikuti kegiatan pembelajaran blok mahasiswa mampu menjelaskan epidemiologi, etiologi, patofisiologi, diagnosis dan pengelolaan kelainan pada indra khusus (mata, THT, kulit) dengan pendekatan sebagai

(5)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 4 Topik skills lab yang akan dilatihkan dan diuji adalah :

1. Inspeksi segmen anterior bola mata & media penglihatan

2. Pemeriksaan visus, tekanan bola mata (palpasi), lapangan pandang (konfrontasi), pemberian obat tetes mata, salep mata, dan menutup mata dengan kassa steril

3. Pemeriksaan kulit 4. Diagnosis kelainan kulit

5. Test pendengaran dengan menggunakan garpu tala 6. Pemeriksaan tonsil dan faring

7. Pemeriksaan hidung

(6)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 5

KARAKTERISTIK MAHASISWA

(7)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 6

TUJUAN PEMBELAJARAN

MODUL TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

1. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip diagnosis dan pengelolaan mata merah infeksi, non infeksi & trauma

KOGNITIF

Mahasiswa mampu :

1.Menjelaskan jenis-jenis dari mata merah karena infeksi, non infeksi & trauma

2.Menjelaskan aspek epidemiologi mata merah karena infeksi, non infeksi & trauma

3.Menjelaskan etiologi & patofisiologi mata merah karena infeksi, non infeksi & trauma

4.Menjelaskan gejala & tanda mata merah karena infeksi, non infeksi & trauma

5.Menjelaskan prinsip diagnosis dan diagnosis banding mata merah karena infeksi, non infeksi & trauma

6.Memilih pemeriksaan penunjang yang diperlukan

7.Menjelaskan prinsip penatalaksanaan 8.Menjelaskan prognosis mata merah

karena infeksi, non infeksi & trauma 9.Mengidentifikasi kasus mata merah

yang memerlukan rujukan dan persiapan yang dilakukan

PSIKOMOTOR

Mahasiswa mampu :

1.Melakukan Inspeksi segmen anterior bola mata & media penglihatan 2.Melakukan pemeriksaan tekanan bola

mata (palpasi), lapangan pandang (konfrontasi), pemberian obat tetes mata, salep mata, dan menutup mata dengan kassa steril

2. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip diagnosis dan penatalaksanaan kelainan visus

KOGNITIF

Mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan jenis-jenis kelainan visus

2. Menjelaskan aspek epidemiologi kelainan visus

3. Menjelaskan etiologi & patofisiologi kelainan visus

4. Menjelaskan gejala & tanda kelainan visus

(8)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 7

6. Menjelaskan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk kelainan visus 7. Menjelaskan penata laksanaan

kelainan visus

8. Menjelaskan prognosis kelainan visus 9. Menjelaskan kelainan visus yang

memerlukan rujukan dan persiapan yang dilakukan

PSIKOMOTOR

Mahasiswa mampu :

1. Melakukan pemeriksaan visus

3. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip diagnosis dan penatalaksanaan kelainan kulit inflamasi (infeksi dan non infeksi)

KOGNITIF

Mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan jenis-jenis kelainan kulit inflamasi (infeksi dan non infeksi) 2. Menjelaskan etiologi dan patogenesis

penyakit kulit inflamasi (infeksi dan non infeksi)

3. Menjelaskan tentang epidemiologi penyakit kulit inflamasi (infeksi dan non infeksi)

4. Menjelaskan gejala dan tanda penyakit kulit inflamasi (infeksi dan non infeksi) 5. Menjelaskan prinsip diagnosis dan

diagnosis banding penyakit kulit inflamasi (infeksi dan non infeksi) 6. Menjelaskan cara penatalaksanaan penyakit kulit inflamasi (infeksi dan non infeksi)

7. Menjelaskan prognosis penyakit kulit inflamasi (infeksi dan non infeksi) 8. Mengidentifikasi kasus yang

memerlukan rujukan dan persiapan yang dilakukan

PSIKOMOTOR

Mahasiswa mampu :

1. Melakukan pemeriksaan kulit dengan kaca pembesar

2. Melakukan diagnosis pada kelainan kulit inflamasi (dari gambar/foto)

4. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip diagnosis dan penatalaksanaan kelainan kulit degenerasi, tumor, kelainan kongenital

KOGNITIF

Mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan jenis-jenis kelainan kulit non inflamasi

2. Menjelaskan etiologi dan patofisiologi kelainan kulit degenerasi, tumor, kelainan kongenital

(9)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 8

4. Menjelaskan gejala dan tanda dari kelainan degenerasi, tumor, kelainan kongenital

5. Menjelaskan prinsip diagnosis dan diagnosis banding kelainan kulit degenerasi, tumor, kelainan kongenital 6. Menjelaskan prinsip penatalaksanaan

kelainan kulit degenerasi, tumor, kelainan kongenital

7. Menjelaskan prognosis dari penyakit kelainan kulit degenerasi, tumor, kelainan kongenital

8. Mengidentifikasi kasus yang membutuhkan rujukan

5. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip diagnosis dan pengelolaan gangguan pada telinga (pendengaran dan keseimbangan) akibat infeksi dan non infeksi

KOGNITIF

Mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan jenis-jenis gangguan pada telinga (pendengaran dan keseimbangan) akibat infeksi dan non infeksi

2. Menjelaskan aspek epidemiologi gangguan pada telinga (pendengaran dan keseimbangan) akibat infeksi dan non infeksi

3. Menjelaskan gejala dan tanda gangguan pada telinga (pendengaran dan keseimbangan) akibat infeksi dan non infeksi

4. Menjelaskan prinsip diagnosis dan diagnosis banding gangguan pada telinga (pendengaran dan keseimbangan) akibat infeksi dan non infeksi

5. Menjelaskan penatalaksanaan gangguan pada telinga (pendengaran dan keseimbangan) akibat infeksi dan non infeksi

6. Menjelaskan prognosis gangguan pada telinga (pendengaran dan keseimbangan) akibat infeksi dan non infeksina

7. Mengidentifikasi kasus gangguan pada telinga (pendengaran dan keseimbangan) akibat infeksi dan non infeksi yang membutuhkan rujukan

6.

Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip diagnosis dan pengelolaan kelainan pada hidung dan tenggorok akibat infeksi dan non infeksi

KOGNITIF

Mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan jenis-jenis kelainan pada hidung dan tenggorok akibat infeksi dan non infeksi

(10)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 9

kelainan pada hidung dan tenggorok akibat infeksi dan non infeksi 3. Menjelaskan etiologi dan

patofisiologi kelainan pada hidung dan tenggorok akibat infeksi dan non infeksi

4. Menjelaskan tanda dan gejala kelainan pada hidung dan tenggorok akibat infeksi dan non infeksi 5. Menjelaskan prinsip diagnosis dan

diagnosa banding kelainan pada hidung dan tenggorok akibat infeksi dan non infeksi

6. menjelaskan cara-cara

penatalaksanaan kelainan pada hidung dan tenggorok akibat infeksi dan non infeksi

7. menentukan prognosis kelainan pada hidung dan tenggorok akibat infeksi dan non infeksi

(11)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 10

METODE PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran. a. Tutorial.

Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu dengan menggunakan metode seven jump. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam.

b. Skill’s lab.

Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik

c. Praktikum

Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang teori.

d. Kuliah pengantar

Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.

e. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.

Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya

f. Belajar mandiri

Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.

g. Diskusi kelompok tanpa tutor

Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk

(12)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 11

B. Sumber Pembelajaran.

Sumber pembelajaran berupa: a. Buku teks

1. General ophthalmology, Voughan 2. Buku penuntun PERDAMI

3. Kegawat daruratan mata, Prof Sidarta 4. Text Book of Dermatology Andrew

5. Buku Ajar Ilmu kesehatan Kulit dan Kelamin, UI 6. Buku Ajar ilmu kesehatan Kulit dan Kelamin UNAND 7. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT FKUI

8. Bois

9. Scott and Brown, Otorhinolaringologi

b. Majalah dan Jurnal c. Internet (e-library) d. Nara sumber e. Laboratorium

C. Media Instruksional.

Media instruksional yang digunakan a. Panduan mahasiswa

(13)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 12

SUMBER DAYA

a. Sumber daya manusia

1. Penyusun Blok :

a. Komisi pengembangan kurikulum MEU b. Tim penulis skenario

c. Bagian yang terkait (Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin, Ilmu Penyakit THT

d. Pengelola blok

2. Pengelola Blok

Koordinator : dr. Ardizal Rahman, Sp.M (K) Sekretaris : dr. Yan Edwar, SpTHT-KL Anggota : 1. dr. Effi Huryati, SpTHTKL.

2. dr. Rina Gustia, SpKK 3. dr. Kemala Sayuti, SpM (K)

Sekretariat : 1. Dora Amelia Yoma 2. Erizon

3. Bagian Akademik

3. Tutor : 28 orang (Lampiran 1)

4. Instruktur skills lab : 28 orang

b. Sarana

(14)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 13

EVALUASI

NO KOMPONEN BOBOT

1 Penilaian Tutorial 20%

2 Ujian Skills Lab 20%

3 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%

Ketentuan :

1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :

a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%

2. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2006.

Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu

90-100 A+ 4.00 Sangat cemerlang

85-89 A 3.75 Cemerlang

80-84 A- 3.50 Hampir cemerlang

75-79 B+ 3.25 Sangat baik

70-74 B 3.00 Baik

65-69 B- 2.75 Hampir baik

60-64 C+ 2.25 Lebih dari cukup

55-59 C 2.00 Cukup

50-54 C- 1.75 Hampir cukup

40-49 D 1.00 Kurang

<40 E 0.00 Gagal

Blue print ujian tulis

NO KOMPONEN PERSENTASE (%)

1 Modul 1 16.7

2 Modul 2 16.7

3 Modul 3 16.7

4 Modul 4 16.7

5 Modul 5 16.7

(15)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 14

POHON TOPIK

I NFEKSI NON I NFEKSI KONGENI TAL

PATOFI SI OLOGI ETI OLOGI DAN FAKTOR

RESI KO

ANAMNESI S

PEMERI KSAAN FI SI K PEMERI KSAAN PENUNJANG

DI AGNOSI S DI AGNOSI S BANDI NG

PENATALAKSANAAN YANG KOMPREHENSI F

RUJUKAN

GANGGUAN I NDRA KHUSUS MATA, KULI T,THT

(16)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 15

MODUL I

SKENARIO 1 : TELINGA AMIR “BECEK”

Amir 20 tahun, datang ke tempat praktek dokter keluarga bersama kakaknya dengan keluhan keluar cairan kekuningan dari telinga kiri sejak 1 minggu yang lalu. Sebelumnya Amir menderita pilek dan batuk. Telinga kiri Amir memang sudah sering berair sejak kecil yang hilang timbul, yang kambuh bila batuk pilek atau setelah ia berenang. Selama ini Amir menganggap ini hal yang biasa, yang akan sembuh sendiri seiring waktu, tetapi kakaknya merasakan Amir sering tidak mendengar kala dipanggil kakaknya. Kakaknya takut Amir akan menjadi tuli seperti pamannya yang tiba-tiba tidak dapat mendengar pada sebelah telinganya saat bangun tidur atau tetangganya yang kata dokter meninggal karena infeksi telinga yang menjalar sampai ke otak.

Setelah diperiksa telinga kanannya oleh dokter keluarga dengan otoskop, tampak liang telinga cukup lapang, membran timpani utuh dengan terdapat refleks cahaya yang normal. Setelah dilakukan ear toilet pada telinga kiri, tampak liang telinga cukup lapang, membran timpani perforasi sentral pada kuadran anteroinferior dengan sekret mukopurulen.

Pada pemeriksaan garpu tala ( 512 Hz) didapatkan Rinne telinga kanan + , Rinne telinga kiri -, Weber lateralisasi ke telinga kiri, Schwabach kanan sama dengan pemeriksa, telinga kiri memanjang. Dokter keluarga memberikan antibiotika oral dan obat cuci telinga untuk telinga kiri Amir. Selain itu, dokter menyarankan agar Amir menjaga supaya telinga kiri tidak masuk air dan segera berobat jika batuk pilek. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Amir ?

Referensi :

1. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT FKUI 2. Bois

(17)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 16

MODUL II

SKENARIO 2 : DARI GIGI NAIK KE SINUS

Pak Sanusi 33 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan terasa berat jika menunduk dan sakit di pipi kiri serta keluar ingus yang berbau busuk sejak 3 hari yang lalu. Pak Sanusi jadi teringat dengan keponakannya berumur 5 tahun yang mata kirinya buta setelah mengalami infeksi hidung. Sejak 1 minggu yang lalu Pak Sanusi menderita sakit pada geraham kiri atas belakang. Geraham tersebut telah berlubang dan sering terasa ngilu sejak 3 tahun yang lalu. Hidung sering terasa tersumbat sejak 1 tahun yang lalu terutama kavum nasi dekstra yang makin lama makin tersumbat dan kadang-kadang terasa nyeri di pipi kanan.

Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak kavum nasi kiri agak lapang, konka inferior eutrofi, sekret mukopurulen di meatus medius. Kavum nasi kanan sempit, konka inferior tampak eutrofi, dan septum menonjol agak tajam. Pada pemeriksaan rinoskopi posterior terdapat PND (Post Nasal Drip) yang mengalir di depan muara tuba Eustachius sinistra. Pada gigi molar 2 kiri atas didapatkan gangren radiks. Dokter Puskesmas memberi Pak Sanusi cairan pencuci hidung, antibiotika dan analgetik. Pada pemeriksaan tes penghidu didapatkan hiposmia. Untuk pengobatan kelainan pada gigi Pak Sanusi, dokter mengirimnya ke poliklinik gigi Puskesmas. Selanjutnya, dokter merujuk pasien ke poliklinik THT RSUP M.Djamil untuk penatalaksanaan deviasi septum selanjutnya. Bagaimana saudara menerangkan apa yang dialami Pak Sanusi ?

Referensi :

1. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT FKUI 2. Bois

(18)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 17

MODUL III

SKENARIO 3 : PELANGI DI MATAKU

Ny.Uma (46 th) mengeluhkan sakit kepala yang hebat sejak kemarin. Sakit yang sama juga dirasakan pada bola mata kirinya, disertai dengan fotofobia sehingga Ny.Uma kesulitan membuka mata. Ny.Uma juga mengeluhkan melihat lampu seperti ada pelangi. Tiga hari yang lalu mata kirinya terkena siku anaknya sewaktu sedang bermain-main. Pada awalnya Ny.Uma menduga bahwa dia ketularan sakit mata yang dialami anaknya beberapa hari yang lalu, tetapi ternyata gejalanya tidak persis sama dengan anaknya yang mengalami mata merah disertai sekret yang banyak. Tadi pagi Ny.Uma mengalami mual dan muntah sehingga Ny.Uma dibawa oleh suaminya berobat ke Puskesmas terdekat.

Dokter Puskesmas melakukan pemeriksaan pada mata Ny.Uma, dan mendapatkan visus mata kirinya 2/60, sementara mata kanannya 5/5f. Mata terlihat merah, ketika diperiksa dengan loupe ditemukan adanya injeksi konyungtiva dan injeksi silier di mata kiri, tetapi tidak ada sekret. Kornea terlihat tidak jernih, Dokter menduga ada udema kornea. Pemeriksaan tekanan intra okuler dengan palpasi terasa keras dan tidak ada fluktuasi.

Dokter Puskesmas menjelaskan bahwa sakit kepala, serta mual dan muntahnya ada hubungan dengan sakit pada mata kirinya, yang apabila terlambat ditangani dapat menyebabkan kebutaan. Ini merupakan kasus emergensi dan memerlukan tindakan segera . Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Ny. Uma, dan bagaimana penatalaksanaannya?

Referensi :

1. General ophthalmology, Vaughan 2. Penuntun PERDAMI

(19)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 18

MODUL IV

SKENARIO 4 : KABUT ASAP DI MATA PAK KATAR

Pak Katar (58 th) seorang pensiunan pegawai negeri, merasakan mata kanannya kabur seperti tertutup kabut asap tebal. Kaca mata bifokal yang baru 9 bulan digantinya terasa tidak menambah terang lagi. Padahal selama jadi pegawai tiap 2 tahun selalu ganti kacamata dan selalu bertambah terang. Sebenarnya Pak Katar sudah memakai kaca mata minus sejak di bangku sekolah dasar. Beliau juga diketahui menderita Diabetes Melitus sejak 8 tahun yang lalu. Pak Katar kemudian pergi berobat ke Puskesmas terdekat.

Dari pemeriksaan Dokter Puskesmas didapatkan visus mata kanan 3/60 sedangkan mata kiri 5/20 tanpa koreksi, bila kacamata silindris minusnya dikenakan maka visus mata kiri menjadi 5/5f. Dengan menggunakan senter terlihat pupil mata kanan berwarna putih, dan setelah diteteskan midriatikum terlihat iris shadow yang positif. Dokter juga mengatakan adanya hubungan yang erat antara Diabetes melitus dengan keluhan mata kabur.

Dokter dan juga menjelaskan kemungkinan mata kanan pak Katar dioperasi dengan pemakaian Intra Ocular Lens agar matanya kembali terang. Bagaimana saudara menjelaskan apa yang dialami Pak Katar?

Referensi :

1. General ophthalmology.. Vaughan .. 2. Penuntun PERDAMI

(20)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 19

MODUL V

SKENARIO 5 : SISIK DI KULIT PAK USIN

Pak Usin 68 tahun dibawa oleh anaknya berobat ke poliklinik kulit dan kelamin RS dr. M. Jamil karena kelainan kulit berupa bercak merah ditutupi sisik tebal hampir seluruh tubuhnya. Berdasarkan anamnesis diketahui kelainan kulit tersebut timbul sejak 1 tahun yang lalu. Pak Usin selalu menolak kalau dibawa berobat, karena tidak gatal, hanya sesekali terasa gatal dan keasyikan mengelupaskan sisik-sisik tersebut kadang sampai berdarah. Pak Usin sering ke dukun kampung karena merasa ini penyakit ”biriang” namun sejak 5 hari yang lalu kaki kanan bengkak merah,nyeri, sakit dibawa berjalan dan disertai demam, sehingga tidak menolak dibawa ke rumah sakit.

Hasil pemeriksaan dokter tampak keadaan umum sakit sedang, suhu 39 C tanda vital lain dalam batas normal. Status dermatologikus hampir seluruh tubuh termasuk kulit kepala tampak lesi berupa plak eritema, skuama putih tebal, generalisata, bentuk bulat, batas tegas, ukuran lentikuler sampai plakat. Sebagian plak eritema menyerupai gambaran tinea korporis dan mirip lesi infiltrat seperti pada penyakit kusta. Pada betis kanan tampak udem, eritem batas tidak tegas, plakat bagian tengah mengalami supurasi. Dokter menganjurkan kepada anak Pak Usin agar bapaknya dirawat inap, karena selain pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 10% dan pemeriksaan BTA, juga akan dilakukan pemeriksaan kultur dan sensitivitas dari pus di kaki. Untuk membantu menegakkan diagnosis dilakukan biopsi kulit. Anak Pak Usin menyetujui Bapaknya dirawat inap dan dilakukan serangkaian pemeriksaan, meskipun bingung tentang sakit kulit yang dialami orang tuanya dan kemungkinan sembuhnya. Bagaimana anda menjelaskan penyakit kulit Pak Usin tersebut?

Referensi :

1. Text Book of Dermatology Andrew

(21)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 20

MODUL VI

SKENARIO 6 : ”SKIN AGING” PADA NY. ANGGI

Ny. Anggi 48 tahun berobat ke Puskesmas karena timbul bintil-bintil lunak sewarna kulit pada lehernya yang makin lama bertambah banyak, sejak 3 bulan ini. Selain itu Ny. Anggi sekalian ingin menanyakan bercak-bercak coklat pada wajahnya yang semakin jelas dan bertambah hitam. Ny. Anggi tidak terlalu peduli, menganggap hal biasa karena pertambahan usia, dan karena dia sering terpapar matahari saat bekerja. Ny. Anggi baru berpikir setelah melihat keponakan tetangganya dari kampung yang berumur 7 tahun mengalami bercak coklat seluruh tubuh dan kemudian diatasnya timbul seperti tahi lalat dan banyak kutil kecil, sebagian membesar dan mengganggu mata. Menurut dokter yang memeriksa, anak tersebut menderita xeroderma pigmentosum dan harus dioperasi. Ny. Anggi jadi khawatir dan ingin memastikan kelainan kulit yang ada pada dirinya saat ini.

Di Puskesmas, Ny.Anggi diperiksa oleh dokter dan didapatkan hasil pemeriksaan status dermatologikus : pada leher tampak papul multipel sewarna kulit, sebagian bertangkai, diskret, ukuran milier – lentikuler, kenyal. Pemeriksaan wajah, pipi tampak makula hiperpigmentasi ukuran lentikuler, batas tegas, bilateral. Dokter mengatakan kelainan kulit Ny.Anggi tidak sama dengan keponakan tetangganya. Dokter menganjurkan Ny.Anggi memakai krim tabir surya SPF 30 pada wajah sebelum berpergian. Untuk bintil pada leher, Ny.Anggi dirujuk ke rumah sakit untuk penatalaksanaan selanjutnya. Meskipun was-was memikirkan tindakan yang akan dilakukan di rumah sakit, Ny.Anggi bersedia dirujuk karena dia berharap bisa sembuh. Bagaimana saudara menjelaskan apa yang dialami oleh Ny.Anggi?

Referensi :

1. Text Book of Dermatology Andrew..

(22)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 21

Lampiran 1 :

Metode

Seven Jump

(Tujuh langkah)

STEP 1. Clarify Unfamiliar Terms

 Process

Students identify any words whose meaning is unclear-other group members may be able to provide definitions. Students should be made to feel safe, enabling them to be honest about anything they do not understand.

 Reason

Unfamiliar terms act as an obstacle to understanding. Clarification of even half-stood terms may start the process of learning.

 Written output

Words or names on which the group cannot agree a meaning should be listed as learning objectives.

STEP 2. Define the PROBLEM (s)

 Process

This is an open session when students are encouraged to contribute their view of the problem under discussion. The tutor may need to encourage them all to contribute to a fast-moving and wide ranging analysis.

 Reason

It is quite possible for every member of tutorial group to have a different perspective on a problem. Comparing and pooling these views broadens the intellectual horizons of those involved and defines the task ahead.

 Written output

List of issues to be explained

STEP 3. Brainstorm Possible Hypothesis or Explanation

 Process

A continuation of the open session but students now try to formulate, test and compare the relative merits of their hypothesis as explanations of the problem or case. The tutor may need to keep the discussion at a hypothetical level and discourage going into too much detail too quickly. In this context :

 A hypothesis means a supposition made either as a basic for reasoning without assumption of its truth, or as a starting point for investigation.  Explanation means make known in detail and make intelligible, with a view

to mutual understanding

 Reason

This is a crucial step, that prompts the use of previous learning and memory and allows students to test or draw on another’s understanding ; links can be formed between the items if incomplete knowledge that exist within the group. If well handled by the tutor and group, it pitches learning at the deeper level of understanding rather than the superficial level of “facts”.

 Written output

(23)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 22 STEP 4. Arrange Explanation into a Tentative Solution

 Process

Students will have thought of as many different explanations as possible of what is occurring. The problem is scrutinized in fine detail and compared against the proposed hypotheses or explanations, to see how the will match and if further exploration is needed. This starts the process of defining learning objectives, although it is inadvisable for them to be recorded in writing too soon.

 Reason

This stage actively processes and restructures existing knowledge and identifies gaps in understanding. Making written records of learning objectives too soon hinders thinking and short-circuits the intellectual process, resulting in objectives that are too broad and superficial.

 Written output

This involves organizing explanation for problems, representing them schematically, trying to link new ideas with each other, with existing knowledge and with different contexts. This process provides a visual output of the relationship between different pieces of information and facilities storage of information in long term memory. (Note that in memory, some elements of knowledge are organized schematically in frameworks or networks than semantically like a dictionary).

STEP 5. Define Learning Objective

 Process

The group agrees a core set of learning objectives that all students will study. The tutor encourages them to be focused, not too broad or superficial and achievable within the time available. Some students may have objectives that are not shared by the whole group because of their own personal learning needs or interests.

 Reason

The process of consensus uses the expertise of the entire tutorial group (and tutor) to synthesize the foregoing discussion into appropriate and attainable learning objectives. This not only defines the learning objectives but also pulls the group together and concludes the discussion.

 Written output

Learning objectives – these are the main output of the initial group work in PBL. The learning objectives should be preferably be in the form of issues that address specific questions or hypotheses. For example, “the use of cantle charts to asses the growth of the children” is better and more precise that the global topic of growth.

STEP 6. Information Gathering and Private Study

 Process

(24)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 23

 Reason

Clearly an essential part of the learning process is gathering and acquisition of new information, which students do on their own.

 Written output

Students individual notes.

STEP 7. Share the Results of Information Gathering and Private Study

 Process

This take place a few days after the first session (steps 1-5). Students begin by returning to their list of learning objectives. They first identify their individual sources of information, pool their information from private study and help each other understand and identify areas of continuing difficulty for further study (or expert help). After this, they attempt to undertake and produce a complete analysis of the problem.

 Reason

This synthesizes the work of the group, consolidates learning and identifies areas of uncertainty, possibly for further study. Learning is inevitably incomplete and open-ended, but this is quite deliberate because students should return to the topics when appropriate “triggers” occur in the future.

 Written output

(25)

Blok 19 (I ndra K husus) E disi ke-5 Tahun 2011 24

Lampiran 2 :

Daftar nama tutor Blok 19 (Indra Khusus)

Tahun akademik 2011/2012

No Nama Tutor KLP Tempat

1 dr. Djusmaini I smail 1 Ruang A 1 (Lt. I Gedung A,B,C,D) 2 dr. Lili I rawati, M.Biomed 2 Ruang A 2 (Lt. I Gedung A,B,C,D) 3 Dr.dr. Rosfita Rasyid, M.Kes 3 Ruang A 3 (Lt. I Gedung A,B,C,D) 4 dr. Sofina Rusdan, Cert.Med 4 Ruang A 4 (Lt. I Gedung A,B,C,D) 5 dr. Gayatri Asman 5 Ruang A 5 (Lt. I Gedung A,B,C,D) 6 dr. Roslaly Rasyid, M.Biomed 6 Ruang B 1 (Lt. I Gedung A,B,C,D) 7 dr. Yenita, M.Biomed, sp.PA 7 Ruang B 2 (Lt. I Gedung A,B,C,D) 8 dr. Noza Hilbertina, M.Biomed,

Sp.PA

8 Ruang B 3 (Lt. I Gedung A,B,C,D)

9 dr. Edison, MPH 9 Ruang B 4 (Lt. I Gedung A,B,C,D)

10 dr. Henny Mulyani, M.Biomed,

Sp.PA

10 Ruang B 5 (Lt. I Gedung A,B,C,D)

11 dr. Nurhayati, M.Biomed 11 Ruang C 1 (Lt. II Gedung A,B,C,D) 12 dr. Nora Haminarti, M.Biomed 12 Ruang C 2 (Lt. II Gedung A,B,C,D) 13 dr. Erkadius, MSc 13 Ruang C 3 (Lt. II Gedung A,B,C,D) 14 dr. M setia Budi Zein, PA 14 Ruang C 4 (Lt. II Gedung A,B,C,D) 15 dr. A Aziz Djamal, MSc. DTM&H 15 Ruang C 5 (Lt. II Gedung A,B,C,D) 16 dr. Sudirman Lubait 16 Ruang C 6 (Lt. II Gedung A,B,C,D) 17 dr. Susila Sastri, M.Biomed 17 Ruang D 1 (Lt. II Gedung A,B,C,D) 18 dr. Netty Suharti, M.Kes 18 Ruang D 2 (Lt. II Gedung A,B,C,D) 19 dr. Yulistini, M.Med.Ed 19 Ruang D 3 (Lt. II Gedung A,B,C,D) 20 dr. Rahmatini, M.Kes 20 Ruang D 4 (Lt. II Gedung A,B,C,D) 21 Prof.dr. Fadil Oenzil, PhD, Sp.GK

(K)

21 Ruang D 5 (Lt. II Gedung A,B,C,D)

22 dr.Jjonas R Dahler 22 Ruang D 6 (Lt. II Gedung A,B,C,D) 23 dr. I fdelia Suryadi 23 Ruang E 1 (Gedung E, F)

24 dr. Roza Silvia 24 Ruang E 3 (Gedung E, F)

25 dr. Aulia 25 Ruang E 4 (Gedung E, F)

26 Dr.dr. Delmi Sulastri, MS, Sp.GK 26 Ruang F 1 (Gedung E, F)

27 dr. I zwar Wahab 27 Ruang F 2 (Gedung E, F)

(26)
(27)

BLOK 1 .1

PEN GAN T AR PEN DI DI K AN

K EDOK T ERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG 2011

(28)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 2

PANDUAN TUTOR

BLOK 1.1

PENGANTAR PENDIDIKAN

KEDOKTERAN

Menyetujui,

Penanggung Jawab,

Pembantu Dekan 1

Koordinator Blok 1

Prof.Dr.dr.Hj.Eryati Darwin, PA(K)

dr.Yulistini, M.Med.Ed

NIP. 19531109 198211 2001

NIP. 19770707 200604 2 002
(29)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 3

PENDAHULUAN

Blok 1.1 yang berjudul Pengantar Pendidikan Kedokteran ini, adalah modul yang harus dipelajari oleh mahasiswa yang baru menginjakkan kakinya di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Mahasiswa yang mengikuti pembelajaran pada Blok ini berada dalam masa transisi proses belajar, yakni masa dimana mereka baru saja meninggalkan sekolah menengah dan sekarang baru berada dijenjang pertama perguruan tinggi. Pengalaman menunjukkan bahwa ketika mahasiswa baru mengikuti pelajaran diperguruan tinggi, tidak serta merta ia langsung memahami bagaimana cara belajar di perguruan tinggi. Hal ini disebabkan saat belajar disekolah menengah, siswa tidak mempunyai kemampuan cara belajar untuk belajar (learn how to learn) atau belajar bagaimana cara berfikir (learn how to think), mereka cenderung mengadopsi secara dangkal, cenderung mengingat daripada mengerti dan mereka tidak akan menjadi self directed learner.

Metode belajar di perguruan tinggi menggunakan metode belajar orang dewasa (higher ordered learning). Metode ini mempunyai pendekatan, ruang lingkup, tujuan maupun strategi yang berbeda dengan pendidikan di sekolah menengah. Belajar di perguruan tinggi, khusunya kedokteran ditekankan pada pendidikan secara berkelanjutan dan sepanjang hayat.

Pendidikan kedokteran memasuki paradigma baru, yaitu dengan metode PBL (Problem Based Learning), dimana pada tingkat dasar mahasiswa harus menguasai teknik belajar dan diharapkan nantinya mereka mampu belajar secara berkelanjutan sepanjang hayat dan juga diharuskan menguasai teknik berkomunikasi, mulai dari komunikasi interpersonal sampai dengan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak (paramedis, dokter dan petugas kesehatan dan non kesehatan lainnya) baik secara verbal atau nonverbal maupun menggunakan teknologi informasi. Penguasaan pendidikan tingkat dasar ini mutlak, karena merupakan pra-syarat bagi seorang mahasiswa untuk dapat meneruskan pembelajaran pada tahapan berikutnya. Setelah mengikuti modul ini diharapkan mereka sudah memiliki tatanan berfikir (kognitif restrukturisasi) yang solid untuk dapat mencapai kompetensi inti yang meliputi sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap yaitu:

 Keterampilan belajar sepanjang hayat.

 Keterampilan dalam berkomunikasi sebagai seorang calon dokter.

Pada modul berikutnya, mahasiswa dikenalkan pada berbagai hal yang terkait dengan dunia kedokteran seperti etika kedokteran, termasuk hal-hal yang mengatur fungsi seorang dokter nantinya seperti sumpah dokter, hak dan kewajiban dokter dan pasien, dan sebagainya. Selain itu mahasiswa juga sudah dikenalkan dengan ilmu dasar biologi kedokteran, genetika dan DNA. Bagi mahasiswa, hal ini merupakan pengulangan dan penyamaan persepsi dari ilmu yang telah mereka dapatkan di sekolah menengah.

Dengan demikian penguasaan materi pada Blok 1.1 adalah penting, karena akan memberikan bekal bagi peserta didik dalam pembentukan proses berfikir serta dasar perilaku seorang profesional (professional behaviour) di masa datang.

Kompetensi tersebut diperlukan karena beberapa alasan;

 Kecepatan perkembangan Iptekdok yang sangat tinggi (mega speed).

 Era globalisasi, dimana mereka sudah berada didalamnya.

Evidence Based Medicine (EBM) yang menuntut pembelajaran terus menerus.

(30)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 4 Hasil yang diharapkan nantinya adalah mahasiswa mengambil tanggung jawab dan ber-inisiatif sendiri dalam proses pembelajarannya.

Tercapainya tujuan pembelajaran akan dinilai dari:

Dikuasainya segala materi yang tergambar didalam pohon topik (topic tree) sesuai dengan hierarchie-nya.

Kemampuan yang diperlihatkan selama tutorial yang berjalan lancar sesuai dengan langkah terstruktur (baku) selama mereka membahas skenario.

Dikuasainya kompetensi yang harus dicapai dengan sasaran penunjangnya.

Suksesnya mahasiswa melewati tahapan evaluasi dalam setiap kegiatan (tutorial, praktikum, skill’s lab dan ujiannya) didalam proses pembelajaran selama kurun waktu 6 (enam) minggu.

Akhirnya tentu diharapkan terbentuknya tatanan berfikir (restrukturisasi kognitif) dalam rangka membentuk tingkah laku profesional (professional behaviour).

(31)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 5

KARAKTERISTIK MAHASISWA

(32)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 6

POHON TOPIK BLOK 1.1 : PENGANTAR PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Pengantar Biologi

Molekuler

Aspek Etika,Disiplin

Dan Hukum Dalam

Profesi Kedokteran

Proses

Pembelajaran

Pengantar Genetika

PENGANTAR PENDIDIKAN KEDOKTERAN

(33)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 6

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka Utama

.

A. Topik Komunikasi Efektif

1. Richard Paul and Linda Elder. A Miniature Guide For Those Who Teach On How to Improve Student Learning. 30 Practical Guide.

2. Richard Paul and Linda Elder. A Miniature Guide For Students On How to Study & Learn. A Discipline, Using Critical Thinking Concepts & Tools.

3. Paulina Pannen & Ida Malati Sadjati. Mengajar di Perguruan Tinggi. Pembelajaran Orang Dewasa. Buku.1.05. Pusat Antar Universitas Untuk Peningkatan Pengembangan Aktivitas Instruksional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Depdiknas. 2001

4. Samsuridjal Djauzi. Komunikasi dan Empati. Dalam Hubungan Dokter - Pasien. Balai Penerbit, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta-2004.

5. Daldiyono. Menuju Seni Ilmu Kedokteran. Bagaimana Dokter Berfikir dan Bekerja Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta – 2006.

6. Chris Silagy and Andrew Haines. Evidence-Based Practice in Primary Care. 2nd Edition. BMJ Books 2001.

7.--- Pedoman Sistem Pencatatan Rumah Sakit (Rekam Medis / Medical Record)

Departemen Kesehatan RI. Dirjen Yanmed, Jakarta, 1994.

8. Sacket et al. Evidence-Based Medicine. How to Practice and Teach EBM. 2nd Edition. Churchill Livingstone. 2000.

9. Alo Liliweri. Komunikasi Antarpribadi. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung. 1997.

10. Tampubolon. Kemampuan Membaca : Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Angkasa Bandung.1986

Daftar Pustaka Tambahan

1. CL. Krogh. A Checklist System for Critical Review of Medical Literature. Medical Education, 1983, 19. 392 - 395.

2. Joy Parkinson. A Manual of English for the Overseas Doctor. 4th Edition. Churchill Livingstone. 1991.

3. Calnan & Barabas. Speaking at Medical Meeting. A Practical Guide. William Heinemann Medical Books Limited. London. 1983.

4.---, Himpunan Per-undang undang-an. Praktek Kedokteran Undang Undang No. 29 2004. Penerbit Fokus Media 2004.

B. Topik Etika

1. Guwandi , J. 1996, Dokter, Pasien dan Hukum.Balai Penerbit FKUI. Jakarta

2. Hanafiah, M.Jusuf dan Amir, Amri. 1987, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, Edisi 3. EGC. Jakarta

3. Budiyanto A., Sudiono S., Widiatmaka W., dkk. 1997. Ilmu KedokteranForensik, Edisi I, cetakan kedua, Bagian Kedokteran Forensik FKUI Jakarta

4. Bart Smet, Psikologi kesehatan

5. Praktiknya AW., Sofro, ASM. 1986, Islam, Etika danKesehatan, CV.Eko Jaya. Jakarta

6. Yusuf, Syamsu. 2000, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, PT.Remaja Rasda Karya, Bandung

7. Lunt,I dan Sylvia, K. 1987, Perkembangan Anak : Sebuah Pengantar. Terjemahan Widianto, G dari Child Development : A First Course. Blackwell Oxford

(34)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 7

9. Herkutanto. 1994, Penerapan Etik dan Aspek Medicolegal di Rumah Sakit. Dirjen Pelayanan Medik Depkes.

10. Samil RS. 1980, Kode Etik KedokteranIndonesia. Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI. Jakarta 11. Sri Oemiyati dkk. 1982, Kode Etik Penelitian Kedokteran, FKUI. Jakarta

12. Lubis HR, Amir A, Lubis K, Dalimunte F. (Ed). 1992, Transplantasi Organ Tubuh Manusia.

PERHUKI Wilayah Sumatera Utara USU. Medan

13. Husein K.1993, Segi-Segi Etis danYuridis InformedConcent.Pustaka Sinar Harapan. Jakarta 14. BAM

Internet (e-library): Pro quest, intranet FK-UNAND

C. Topik Biologi Sel

1. Campbell, Reece, Mitchell, Biology 5th ed, Addison welley longman, Inc. 1999

2. Alberts et all, Molecular Biology of the Cell, second ed, Garland Publishing Inc, New York, London, 1989

3. Oet, D;Voet, J.G, Biochemisty, John & Son, New York City, 1999.

4. Devlin, T.H, Biochemistry with Clinical Correlation, second ed, John willey & Sons New York, 1986

5. Genetika Manusia oleh Suryo 6. Sitogenetika oleh Suryo

7. Dasar-dasar genetika oleh Anna. C. Pai (Muchidin Apandi)

8. M. Wirahadikusumah, Struktur dan Fungsi DNA, PAU, ITB, Bandung, 1989 9. Korrnberg, DNA Synthesis, 1989

10. Robert, K.M et al, “Biokimia Harper”, ed 25, alih bahasa Andry Hartono, EGC, 2003

11. Darnell, J.,Lodish, H. Baltimore, D, “Molecular Cell Biology, second ed, Scintific American Book, Inc, New York, 1990

12. Dawn B, Mark et al, “Biokimia Kedokteran Dasar, EGC, Jakarta, 2000

13. Fessenden, R J dan J.S. Fessenden, “Kimia Organik” Jilid 2, HP, Erlangga, Jakarta, 1998 14. Lahninger, AL,”Dasar-dasar Biokimia”, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1988

15. Sukmariah dan kamianti, Kimia Kedokteran, ed 2. Binampa Aksara, Jakarta, 1990 16. Sukardjo, Kimia Fisika, Rineka cipta, Jakarta, 1997

(35)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 8

METODE PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran.

a. Tutorial.

Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan 2 x seminggu. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam.

b. Skill’s lab.

Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik

c. Praktikum

Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang teori.

d. Diskusi pleno

Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan fasilitator akan mengarahkan diskusi . Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan dihadiri oleh pakar yang terkait.

e. Kuliah pakar

Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.

f. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.

Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya.

g. Belajar mandiri

Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.

Log book digunakan sebagai catatan pembelajaran secara mandiri.

h. Diskusi kelompok tanpa tutor

(36)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 9 B.

Sumber Pembelajaran.

Sumber pembelajaran berupa: a. Buku teks.

b. Majalah dan Jurnal. c. Internet (e-library). d. Nara sumber. e. Laboratorium.

C.

Media Instruksional.

Media instruksional yang digunakan a. Panduan tutorial (Student’s Guide). b. Penuntun Praktikum.

c. CD ROM.

(37)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 10

EVALUASI

NO KOMPONEN BOBOT

1 Penilaian Tutorial 20%

2 Ujian Skills Lab 20%

3 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%

Ketentuan :

1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :

a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% d. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%

2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang blok.

3. Apabila tidak lulus ujian skills lab, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali di akhir blok. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang blok

4. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2006.

Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu

90-100 A+ 4.00 Sangat cemerlang

85-89 A 3.75 Cemerlang

80-84 A- 3.50 Hampir cemerlang

75-79 B+ 3.25 Sangat baik

70-74 B 3.00 Baik

65-69 B- 2.75 Hampir baik

60-64 C+ 2.25 Lebih dari cukup

55-59 C 2.00 Cukup

50-54 C- 1.75 Hampir cukup

40-49 D 1.00 Kurang

(38)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 11

KODE TOPIK KULIAH DAN PRAKTIKUM blok 1.1 T/A 2011-2012:

Minggu Topik Kuliah Pengantar Kode Topik

Pemberi kuliah

1 1. Pengenalan Blok 1.1 KP 1.1.1 dr.Yulistini, M.Med.Ed 2. Overview dan sejarah

Kurikulum pendidikan dokter Indonesia

KP 1.1.2 Dr. dr. Masrul,MSc, SpGK

3. Sistem pembelajaran di Fakultas Kedokteran

KP 1.1.3 dr.Detty Iryani, M.Kes., M.Pd-Ked, AIF

4. Leadership and team work KP 1.1.4 Prof.dr.Hj.Rahmatina B.Herman, Ph.D, AIF

5. Terminologi medis I (Prefiks, sufiks, akar kata )

KP 1.1.5 dr.Erkadius, MSc.

6. Terminologi medis II (anatomi, gejala, diagnostik dan prosedur)

KP 1.1.6 Prof.Dr.dr.Hj.Yanwirasti, PA(K)

7. Self and peer assesment untuk belajar sepanjang hayat

KP 1.1.7 dr.Yulistini, M.Med.Ed

8. EBM KP 1.1.8 dr.H.Darwin Amir, Sp.S(K)

9. E-learning KP 1.1.9 dr.Roni Eka Saputra, Sp.OT

2 1. Komunikasi efektif 1 KP1.1.10 dr.Hj.Erly, Sp.MK

2. Komunikasi efektif 2 KP 1.1.11 dr.Hj.Erly, Sp.MK

3. Teknik presentasi KP 1.1.12 Prof.dr.Hj.Rahmatina B.Herman,Ph.D, AIF

4. Komunikasi berdasarkan berbagai budaya/etnis

KP 1.1.13 Yuliandri Darwis, MA

5. Komunikasi menurut Budaya Alam Minangkabau termasuk pengambilan keputusan

KP 1.1.14 Dr.Hasanuddin, MSi.

3 1. Etika kedokteran dan Sumpah

dokter

KP 1.1.15 Prof.Dr.dr.Hj Eryati Darwin, PA(K)

2. Hak dan kewajiban dokter serta pasien

KP 1.1.16 dr.Arina Widya Murni, SpPD(K)

3. Kaidah Dasar Bioetika KP 1.1.17 dr.Yuniar Lestari, M Kes. 4. Disiplin dan Hukum

kedokteran serta penyelesaian konflik (UUPK)

KP 1.1.18 Dr. Eva Decroli, SpPD (Ketua IDI Cabang Padang)

5. HAM bidang kesehatan (Konvensi internasional tentang pelayanan dan penelitian bidang kesehatan)

KP 1.1.19 dr.Rika Susanti, SpF

Peran dan fungsi organisasi profesi kesehatan dalam pelanggaran praktek

kedokteran (Malpraktek dan Kelalaian)

(39)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 12

4

1. Jenis-jenis sel, Struktur dan fungsi (Sel prokariota dan sel eukariota)

KP 1.1.21 Dra.Eliza Anas, MS

2. Komposisi kimiawi sel termasuk sistem koloid

KP 1.1.22 Dra. Elmatris,MS

3. Transpor membran KP 1.1.23 Dra.Eliza Anas, MS 4. Potensial listrik membran sel KP 1.1.24 dr.Hj.Djusmaini Ismail 5. Komunikasi antar sel dan

konsep reseptor

KP 1.1.25 Dra.Eliza Anas, MS

5 1. Pengantar organisasi tubuh

manusia

KP 1.1.26 Prof.Dr.dr.Hj.Yanwirasti, PA(K)

2. Dasar proses fertilisasi KP 1.1.27 dr.Hj.Gayatri Asman

3. Gen, kromosom dan kromatin KP 1.1.28 Dra. Arni Amir, MS 2. Pengenalan Penyakit-penyakit

yang dapat diturunkan dalam keluarga/penyakit herediter

KP 1.1.29 dr.Hj.Hasnar Hasyim

3. Alel ganda KP 1.1.30 Dra. Arni Amir, MS 4. Hermaphrodit dan

pemeriksaan kromatin sex

KP 1.1.31 dr.Hj.Hasnar Hasyim

5. Prinsip dasar terapi gen KP 1.1.32 dr.Zulkarnain Edward, Ph.D

6 1. Struktur, fungsi dan

kestabilan DNA dan RNA

KP 1.1.33 Drs.Endrinaldi, MS

2. Transkripsi dan translasi KP 1.1.34 dr.Hj.Gayatri Asman 3. Biosintesis protein KP1.1.35 Drs.Endrinaldi, MS

4. DNA mutation and repair KP 1.1.36 dr.Zulkarnain Edward, Ph.D 5. Replikasi dan Rekombinan

DNA

KP 1.1.37 Dra. Eti Yerizel, MS

6. Stem cell (sel punca) KP 1.1.38 dr.Hj.Hasnar Hasyim

(40)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 13

Topik Praktikum

Minggu Topik Praktikum Kode Topik Praktikum

Penanggungjawab Tempat

1 Menonton Video Seven Jump

P 1.1 dr. Detty Iryani, M.Kes., MPd-Ked, AIF

Aula Student Center

2 Mencari literatur di perpustakaan

P 1.2 dr. H.Iskandar Syarif, SpA(K)

Perpustakaan

3 Self and Peer Assasment Teknik presentasi

P 1.3 dr. Yulistini, M.Med-Ed

Aula Student Center

4 a.Melihat gambaran struktur sel dengan alat peraga

b.Demonstrasi animasi aktivitas sel

P 1.4

Biologi

(Dra. Arni Amir, MS)

Laboratorium Sentral

5 a. Melihat dan menggambar kromosom dan kromatin sex b. Melihat dan

menggambar pembelahan sel (mitosis dan miosis)

P 1.5

Biologi

(Dra. Arni Amir,MS)

Laboratorium Sentral

6 a. Melihat dan menggambar embriogenesis b. Melihat dan

menggambar struktur DNA dan RNA

P 1.6 Biologi

(Dra. Arni Amir,MS)

(41)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 14

JADWAL KEGIATAN

MINGGU

KE JAM

SENIN 08-8-2011 SELASA 09 -8-20111 RABU 10-8-2011 KAMIS 11-8-2011 JUMAT 12-8-2011 I

07.00 –07.50 (A,B,C,D)

UPACARA

(A&B) KP 1.1.3

(A&B)

KP 1.1.8 KP 1.1.9 (C&D) (A&B) KP 1.1.9

08.00 –08.50 (A,B,C,D)

KP 1.1.1 (C&D) KP1.1.3 (C&D) KP 1.1.8 09.00 –09.50 TUTORIAL (C&D) KP 1.1.4 (C&D) KP 1.1.6 TUTORIAL Diskusi Pleno

10.00 –10.50 (A&B)

KP 1.1.4

(A&B) KP 1.1.6

11.00 –11.50 (C,D)

KP 1.1.2

(A&B) KP 1.1.5

(A&B) KP 1.1.7

12.00 –12.50 (A,B)

KP 1.1.2

(C&D) KP 1.1.5

(C&D) KP 1.1.7

13.00 –14.50 (D) P1.1 (A) P1.1 (B)P1.1 (C)P1.1

14.00 –16.00 (A) SL (B) SL (C) SL (D) SL

MINGGU

KE JAM

SENIN 15-8-2011 SELASA 16-8-2011 RABU 17-8-2011 KAMIS 18-8-2011 JUMAT 19-8-2011

II 07.00 –07.50 KP1.1.10 (C&D)

Libur Nasional

(A&B) KP1.1.13

08.00 –08.50 (A&B)

KP1.1.10 (A&B) KP 1.1.12 (C &D) KP1.1.13 09.00 –09.50 TUTORIAL (C&D) KP 1.1.12 TUTORIAL Diskusi Pleno 10.00 –10.50 (A) P1.2

11.00 –11.50 (C&D)

KP1.1.11

(A&B) KP1.1.14

12.00 –12.50 (A&B)

KP1.1.11

(C&D) KP1.1.14

13.00 –13.50

(D) P1.2 (C) P 1.2 (B) P 1.2

14.00 - 14.50

(42)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 15 MINGGU KE JAM SENIN 22-8-2011 SELASA 23 -8-2011 RABU 24-8-2011 KAMIS 25-8-2011 JUMAT 26-8-2011

III

07.00–07.50 (A&B)

KP 1.1.15

(A&B) KP 1.1.20

08.00–08.50 (C&D)

KP 1.1.15 (C&D) KP 1.1.16 (A&B) KP 1.1.18 (C&D) KP 1.1.20 09.00–09.50 TUTORIAL (A&B) KP 1.1.16 (C&D) KP 1.1.18 TUTORIAL Diskusi Pleno

10.00–10.50 (A&B)

KP1.1.17

(C&D) KP 1.1.19

11.00–11.50 (C&D)

KP 1.1.17

(A&B) KP 1.1.19

12.00–12.50

13.00–13.50

(D) P1.3 (A) P1.3 (B) P1.3 (C) P1.3

14.00-14.50

14.00–16.00 (A) SL (B) SL (C) SL (D) SL

27-8-2011 s/d 1-10-2011 LIBUR IDUL FITRI

MINGGU

KE JAM

SENIN 12-9-2011 SELASA 13-9-2011 RABU 14-9-2011 KAMIS 15-9-2011 JUMAT 16-9-2011

IV

07.00–07.50

08.00–08.50 (A&B)

KP 1.1.22 (C&D) KP 1.1.24 09.00–09.50 TUTORIAL (C&D) KP 1.1.22 (A&B) KP 1.1.24 TUTORIAL Diskusi Pleno

10.00–10.50 (C&D)

KP 1.1.23

(A&B) KP 1.1.25

11.00–11.50 (C&D)

KP 1.1.21

(A&B) KP 1.1.23

(C&D) KP 1.1.25

12.00–12.50 (A&B)

KP 1.1.21

13.00–14.50 (D) P1.4 (A) P1.4 (B)P1.4 (C) P1.1

(43)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 16 MINGGU

KE JAM

SENIN 19-9-2011 SELASA 20-9-2011 RABU 21-9-2011 KAMIS 22-9-2011 JUMAT 23-9-2011

V

07.00–07.50 (C&D)

KP 1.1.26 (A&B) KP 1.1.29 (C&D) KP 1.1.31 (A&B) KP 1.1.32

08.00–08.50 (A&B)

KP 1.1.26 (D) P1.5

(C&D) KP 1.1.29 (A&B) KP 1.1.31 (C&D) KP 1.1.32 09.00-09.50

TUTORIAL (B) P1.5 TUTORIAL Diskusi

Pleno

10.00–10.50 (A) P1.5

11.00–11.50 (A&B)

KP1.1.27

(A) P 1.5 (C&D) KP 1.1.28

(C&D)

KP 1.1.30 (C) P1.5

12.00–12.50 (C&D)

KP 1.1.27

(A&B) KP 1.1.28

(A&B)

KP1.1.30 C) P1.5

13.00 – 13.50

14.00–16.00 (A) SL (B) SL (C) SL (D) SL

MINGGU

KE JAM

SENIN 26-9-2011 SELASA 27-9-2011 RABU 28-9-2011 KAMIS 29-9-2011 JUMAT 30-9-2011

VI

07.00–07.50 (A&B)

KP 1.1.33

(A&B) KP 1.1.39

08.00–08.50 (C&D)

KP1.1.33 (C&D) KP 1.1.35 (C&D) KP 1.1.37 (C&D) KP 1.1.39 09.00–09.50 TUTORIAL (A&B) KP 1.1.35 (A&B) KP 1.1.37 TUTORIAL Diskusi Pleno

10.00–10.50 (A&B)

KP 1.1.36

(A&B) KP 1.1.38

11.00–11.50 (C&D)

KP1.1.34 (C&D) KP 1.1.36 (C&D) KP 1.1.38 (C &D) KP1.1.40

12.00–12.50 (A&B)

KP 1.1.34

(A&B) KP 1.1.40

13.00–14.50 (D) P1.6 (A) P1.6 (B)P1.6 (C) P1.6

(44)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 17 MINGGU

KE JAM

SENIN 3-10-2011

SELASA 4-10-2011

RABU 5-10-2011

KAMIS 6-10-2011

JUMAT 7-10-2011

VII

08.00–09.00

UJIAN TULIS HARI I

UJIAN TULIS HARI II

09.00–10.00

KETERANGAN :

 SL = Skills lab

 KP1.1.x = Kuliah Pengantar Blok 1.1,TOPIK X  P1.x = Praktikum Blok 1.1,minggu ke x

KETERANGAN TEMPAT KEGIATAN :

1. Tutorial : Gedung tutorial ABCD dan EF 2. Kuliah pengantar : Aula Student Centre FKUA

3. Skills lab : Gedung tutorial EF (F2,F3,F6,F7,F8,F9,F10,F11) 4. Praktikum : Sesuai dengan topik praktikum

(Perpustakaan/Lab.sentral/ruang kuliah Aula student centre) 5. Diskusi pleno : Aula Student Centre FKUA

(45)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 18

JADWAL DISKUSI PLENO

Minggu

Moderator

Narasumber

I

Dra. Arni Amir, MS. 1. dr.Yulistini, M.Med.Ed 2. Dr. dr. Masrul,MSc, SpGK

3. dr.Detty Iryani, M.Kes., M.Pd-Ked, AIF 4. Prof.dr.Hj.Rahmatina B.Herman, Ph.D, AIF 5. dr.Erkadius, MSc.

6. Prof.Dr.dr.Hj.Yanwirasti, PA(K) 7. dr.Yulistini, M.Med.Ed

8. dr.H.Darwin Amir, Sp.S(K) 9. dr.Roni Eka Saputra, Sp.OT

II

dr. Fika Tri Anggraini 1. dr.Hj.Erly, Sp.MK

2. Prof.dr.Hj.Rahmatina B.Herman,Ph.D, AIF 3. Yuliandri Darwis, MA

4. Dr.Hasanuddin, MSi.

III

dr. Miftah Irramah 1. Prof.Dr.dr.Hj Eryati Darwin, PA(K) 2. dr.Arina Widya Murni, SpPD(K) 3. dr.Yuniar Lestari, M Kes. 4. Dr. Eva Decroli, SpPD (Ketua IDI Cabang Padang) 5. dr.Rika Susanti, SpF

6. Dr.dr.H.MenkherManjas,SpB-SpOT-FICS (IDI Wilayah)

IV

Dra. Asterina, MS. 1. Dra.Eliza Anas, MS 2. Dra. Elmatris,MS 3. dr.Hj.Djusmaini Ismail

V

Dra. Arni Amir, MS. 1. Prof.Dr.dr.Hj.Yanwirasti, PA(K) 2. dr.Hj.Gayatri Asman

3. Dra. Arni Amir, MS 4. dr.Hj.Hasnar Hasyim 5. dr.Zulkarnain Edward, Ph.D

VI

Dra. Asterina, MS. 1. Drs.Endrinaldi, MS 2. dr.Hj.Gayatri Asman 3. dr.Zulkarnain Edward, Ph.D 4. Dra. Eti Yerizel, MS

5. dr.Hj.Hasnar Hasyim

(46)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 19

MODUL 1

SKENARIO 1 : MAHASISWA YANG SIBUK

Dr.Anjas, 40 tahun, mampir ke rumah orang tuanya di Padang karena kebetulan sedang mengikuti seminar tentang Evidence Based Medicine (EBM). Dia adalah dokter layanan primer yang ditugaskan di Puskesmas daerah terpencil, tetapi sangat peduli dengan perkembangan ilmu kedokteran. Adiknya yang paling kecil, tahun ini juga diterima sebagai mahasiswa kedokteran di FK-UNAND. Dr.Anjas heran dengan aktivitas pembelajaran yang dilakukan adiknya, seperti yang dilihat pada jadwal, ada kegiatan tutorial, kuliah pengantar, skills lab dan diskusi pleno, karena seingatnya dulu kegiatannya hanya kuliah dan praktikum.

(47)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 20

MODUL 2

SKENARIO 2 : NENEK OMI

Nenek Omi 75 thn, dibawa cucunya ke Puskesmas dengan keluhan sudah dua hari tidak bisa turun dari tempat tidur setelah jatuh di kamar mandi dan nenek juga menolak makan. Cucunya menceritakan kejadian tersebut kepada dokter, karena pendengaran nenek Omi sudah jauh berkurang. Dokter mendengarkan dengan penuh perhatian serta menganggukkan kepala beberapa kali.

Kemudian setelah minta izin kepada nenek, dokter melakukan pemeriksaan dengan menunjukkan empati pada nenek yang tampak kesakitan. Dokter mengatakan telah terjadi fraktur pada collum femoris dextra pada nenek Omi. Karena nenek tampak letih dan lemah, dokter meminta perawat untuk membantunya menyiapkan infus. Kemudian dokter memberikan resep kepada cucunya. Setelah keadaan nenek membaik, dokter akan merujuk ke RS terdekat. Sebelumnya lebih baik dirundingkan dulu dengan anak dan keponakan beliau, karena kemungkinan akan dioperasi.

Setelah selesai memberikan pelayanan pada nenek Omi, dokter pergi ke kantor camat untuk memberikan ceramah tentang bagaimana penularan HIV pada siswa SMA di kecamatan tersebut. Acara ini sehubungan dengan peringatan “Hari HIV/AIDS sedunia”.

(48)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 21

MODUL 3

SKENARIO 3 : BELAJAR DARI KISAH DAN KASUS

Pada perjalanan menuju tempat praktek Dokter Monti yang bertugas di Puskesmas Rawatan Kecamatan, bersama temannya yang baru tamat pendidikan dokter, melihat masyarakat melakukan aktivitas MCK di sungai yang mulai tercemar limbah pabrik. Dokter Monti menyatakan bahwa sesuai undang-undang, pemerintah punya andil dalam kebijakan untuk pemenuhan hak atas kesehatan warga negaranya. Temannya mengangguk-angguk, kemudian menanyakan berbagai pengalaman dokter Monti.

Dokter Monti menceritakan pengalamannya tentang seorang pasien, hamil 8 minggu tanpa suami, dan minta digugurkan kandungannya. Mengingat sumpah dokter dan pertimbangan prinsip beneficence dalam Kaidah Dasar Bioetika, dokter Monti menolak dan menasehati pasien agar tetap mempertahankan kehamilannya. Dalam proses persalinan terjadi perdarahan yang tak dapat diatasi oleh bidan desa sehingga nyawanya tidak tertolong. Bayinya hidup dan dirujuk ke puskesmas. Atas dasar mempertahankan hak kehidupan yang menjadi sumpah, etika kedokteran dan pelaksanaan hak asasi manusia, bayi itu kini dipelihara oleh panti sosial setempat.

Ketika sedang bercerita tentang perlunya informed consent agar tidak menimbulkan tuntutan hukum, dokter Monti menerima telpon dari perawat jaga yang melaporkan bahwa ada pasien di puskesmas, laki-laki usia 58 tahun, dalam keadaan tidak sadar. Mengingat pasien di tempat praktek dokter Monti sudah menunggu, temannya menawarkan untuk membantu menggantikan praktek. Namun dokter Monti balik menanyakan apakah temannya sudah punya STR dan SIP? Hal ini terkait dengan aturan dan disiplin menjalankan praktek kedokteran.

Dokter Monti segera ke puskesmas dan melihat pasien yang ternyata menderita stroke dan harus dirujuk. Keluarga pasien menolak dirujuk ke RSU karena takut dijadikan bahan penelitian mahasiswa, dan meminta dirawat di puskesmas saja, walaupun sudah dijelaskan bahwa ada aturan dan etika untuk menjadikan pasien sebagai subjek penelitian. Dokter kemudian menangani semampunya untuk kebaikan pasien.

(49)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 22

MODUL 4

SKENARIO 4 : VIDEO ANIMASI SEL

Eury 18 tahun, mahasiswa tahun pertama di fakultas kedokteran, hari ini mengunjungi perpustakaan untuk menonton video animasi dari sel prokariot dan eukariot. Eury sangat tertarik menonton video tersebut, dimana di dalam sel terlihat adanya organel-organel sel yang bekerja berdasarkan fungsinya masing-masing. Dari animasi tersebut terlihat juga komposisi kimia dari cairan sel. Keseimbangan cairan dan komposisinya diatur melalui sistim transportasi membran sel.

Pada video tersebut juga diperlihatkan jaringan yang merupakan kumpulan sel, dimana ada koordinasi antar sel dengan persinyalan pada membran melalui reseptor agar terbina komunikasi sesama sel sehingga metabolisme sel berjalan dengan lancar. Selain itu, video ini juga memperlihatkan bagaimana sel normal berubah menjadi abnormal akibat kesalahan komunikasi dalam sel.

(50)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 23

MODUL 5

SKENARIO 5 : AWAL KEHIDUPAN...

Geni, mahasiswa kedokteran tahun pertama semester dua, sedang belajar embriologi tentang perkembangan kehidupan manusia, mulai dari ovum yang dibuahi oleh sperma sehingga terbentuk zigot, selanjutnya diikuti proses organogenesis. Semua proses ini diatur oleh gen yang terdapat di dalam kromosom. Apabila terjadi mutasi gen, mungkin dapat terjadi kelainan kongenital.

(51)

Fakultas Kedokteran U niversitas Andalas Edisi Ke V I I I 2011 24

MODUL 6

SKENARIO 6 : KAPAL YANG NAAS

Ana 19 thn, mahasiswa kedokteran sedang menonton berita tv tentang kapal penyebrangan yang terbakar di Selat Sunda bersama adiknya. Banyak korban yang belum teridentifikasi. Untuk memastikan jenazah korban harus dilakukan tes DNA. Adiknya bertanya : Kenapa harus dilakukan tes DNA? Ana berusaha menjelaskan, karena saat ini Ana sedang belajar struktur dan fungsi DNA, dimana DNA dapat mempertahankan ciri khasnya melalui replikasi dan rekombinasi

Referensi

Dokumen terkait

PS PICE dot-model statement for the ideal bipolar transistor: β = Bf, Early voltage Vaf, and scale current Is; as shown by curly braces {}, these values are set using variables

Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan membuat program menjadi kurang baik, semikian juga sebaliknya.. Menilai

Menunjuk hasil Evaluasi dan Penelitian Dokumen Penawaran &amp; Dokumen Kualifikasi serta akan diusulkan sebagai Calon Pemenang oleh Panitia Pengadaan Barang/ Jasa:. Perusahaan

Stack atau tumpukan merupakan bentuk khusus dari Linier List yang pemasukan dan penghapusan elemennya hanya dapat dilakukan pada satu posisi, yaitu posisi akhir dari.

Buat Program Konversi Postfix ke

Sebagai suatu negara hukum (rechtsstaat), dalam hubungannya dengan pengelolaan sumber daya alam nasional, termasuk dalam bidang kehutanan, negara atau pemerintah Indonesia

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa faktor-faktor yang menentukan pengiklan dalam memasang iklan pada website ini adalah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mulsa organik anyaman daun sawit dan interval penyiraman berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit sukun kecuali pada parameter diameter