ABSTRACT
Tax is one of the highest revenues for the state of domestic origin. The importance of tax as a source of state revenue, expected to arise discipline of the people to fulfill the obligation to pay taxes. The aim of this study was to obtain empirical evidence on the effects of tax awareness, the application of self-assessment system and tax audits of compliance with individual taxpayers. This research was conducted in KPP Pratama Bandung Bojonagara. The samples using simple random sampling. Data collection method used was a questionnaire method. Processing the data using SPSS version 19.0. The results of this study indicate that partial taxation consciousness does not affect the compliance of individual taxpayers. Application of the self-assessment system is partially an effect on an individual taxpayer compliance. Partial tax inspection does not affect the compliance of individual taxpayers. Taxation awareness, the application of self-assessment system and tax audits simultaneously affect the compliance of individual taxpayers.
ABSTRAK
Pajak merupakan salah satu penerimaan tertinggi bagi negara yang berasal dari dalam negeri. Pentingnya pajak sebagai sumber penerimaan negara, diharapkan timbul kedisiplinan rakyat untuk memenuhi kewajiban membayar pajaknya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh kesadaran perpajakan, penerapan self assesment system dan pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Bandung Bojonagara. Penentuan sampel menggunakan simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Pengolahan data menggunakan program SPSS Versi 19.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran perpajakan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Penerapan self assesment system secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Pemeriksaan pajak secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Kesadaran perpajakam, penerapan self assesment system dan pemeriksaan pajak secara simultan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii
KATA PENGANTAR...iv
ABSTRACT...vii
ABSTRAK...viii
DAFTAR ISI...ix
DAFTAR GAMBAR...xiii
DAFTAR TABEL...xiv
DAFTAR LAMPIRAN...xv
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Masalah...1
1.2 Rumusan Masalah...4
1.3 Tujuan Penelitian...4
1.4Manfaat Penelitian...5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESISI...6
2.1 Kajian Pustaka...6
2.1.1 Perpajakan...6
2.1.1.1 Pengertian Pajak...6
2.1.1.5 Sistem Pemungutan Pajak...10
2.1.2 Kesadaran Perpajakan...12
2.1.3 Self Assesment System...14
2.1.3.1 Pengertian Self Assesment System...14
2.1.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Self Assesment System...15
2.1.4 Pemeriksaan Pajak...16
2.1.4.1 Pengertian Pemeriksaan...16
2.1.4.2 Sasaran Pemeriksaan...16
2.1.4.3 Tujuan Pemeriksaan...16
2.1.4.4 Ruang Lingkup Pemeriksaan...18
2.1.5 Kepatuhan Wajib Pajak...19
2.1.5.1 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak...19
2.1.5.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak...20
2.1.5.3 Ketidakpatuhan Wajib Pajak...20
2.2 Penelitian Terdahulu...21
2.3 Kerangka Pemikiran...22
2.4 Pengembangan Hipotesis...24
BAB III METODE PENELITIAN...26
3.1 Objek Penelitian...26
3.2 Sumber dan Data Yang Digunakan...26
3.3 Teknik Pengumpulan Data...27
3.4 Operasional Variabel...27
3.5 Populasi dan Sampel...29
3.6 Rancangan Pengujian Hipotesis...30
3.7 Analisis Data...31
3.7.1.1 Uji Validitas...31
3.7.1.2 Uji Reliabilitas...32
3.7.2 Uji Asumsi Klasik...32
3.7.2.1 Uji Normalitas...32
3.7.4.3 Uji Koefisien Determinasi...35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...36
4.1 Hasil Penelitian...36
4.1.1 Uji Kualitas Data...31
4.1.1.1 Uji Validitas...36
4.1.1.2 Uji Reliabilitas...38
4.1.2 Uji Asumsi Klasik...39
4.1.2.1 Uji Normalitas...39
4.2 Pembahasan...52
4.2.1 Pengaruh Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi...52
4.2.2 Pengaruh Penerapan Self Assesment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi...53
4.2.3 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi...54
4.2.4 Pengaruh Kesadaran Perpajakan, Penerapan Self Assesment System Dan Pemeriksaan Pajak Secara Simultan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi...55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...57
5.2 Saran...57
DAFTAR PUSTAKA...59
LAMPIRAN...62
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran...24
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas...41
Gambar 4.2 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Kesadaran
Perpajakan...47
Gambar 4.3 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Self Assesment System...48
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Perpajakan (X1)...36
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan Self Assesment System (X2)...37
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Pemeriksaan Pajak (X3)...37
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y)...37
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian...38
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas...40
Tabel 4.7 Nilai VIF Uji Multikolinearitas...42
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi...43
Tabel 4.9 Pengujian Hipotesis Simultann...45
Tabel 4.10 Pengujian Hipotesis Parsial...46
Tabel 4.11 Analisis Koefisien Determinasi...50
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Uji Validitas Dan Reliabilitas...63
Lampiran B Uji Asumsi Klasik...67
Lampiran C Regresi Liniear Berganda...69
Lampiran D Tabel Jawaban Responden...71
BAB I. Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pajak merupakan komponen penting bagi penerimaan negara. Pentingnya
penerimaan negara sehingga Penerimaan pajak dapat mempengaruhi jalannya
roda pemerintahan. Setiap tahun, wajib pajak berkewajiban menghitung dan
melaporkan besarnya pajak yang harus dibayar melalui sarana atau formulir
yang disebut Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan). (Wahyuni, 2013)
Pajak mempunyai dua fungsi yaitu fungsi regulerend dan fungsi
budgetair. Fungsi regulerent adalah pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Fungsi
budgetair adalah pajak merupakan salah satu sumber penerimaan sebagai
sumber keuangan negara. Berdasarkan fungsi pajak sebagai fungsi budgetair,
adanya kedisiplinan dan kesadaran masyarakat untuk mematuhi kewajiban
perpajakan yang berlaku sangat dibutuhkan. Persoalan mengenai kepatuhan
pajak telah menjadi persoalan yang penting di Indonesia karena jika Wajib Pajak
tidak patuh maka dapat menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan
penghindaran, pengelakan dan pelalaian pajak yang pada akhirnya akan
merugikan negara yaitu berkurangnya penerimaan pajak. (wahyuni, 2013)
Kepatuhan Wajib Pajak dapat dipengaruhi oleh dua jenis faktor yaitu
BAB I. Pendahuluan
berasal dari diri Wajib Pajak sendiri dan berhubungan dengan karakteristik
individu yang menjadi pemicu dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.
Berbeda dengan faktor internal, faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari
luar diri Wajib Pajak, seperti situasi dan lingkungan di sekitar Wajib Pajak.
Self assessment system yang berlaku di Indonesia yaitu dengan cara Wajib
Pajak diberikan kepercayaan penuh untuk melaksanakan kewajiban
pembayaran pajak dengan menghitung, membayar, dan melaporkan pajaknya
sendiri. Kebijakan penerapan self assessment system menuntut pemerintah untuk
dapat memberikan kepercayaan penuh kepada Wajib Pajak. Self assessment
system mewajibkan Wajib Pajak untuk lebih mendalami peraturan perundang
undangan perpajakan yang berlaku agar Wajib Pajak dapat melaksanakan
kewajiban perpajakannya dengan baik. Namun tidak semua Wajib Pajak tentunya
mengerti mengenai aturan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Sedangkan
penerapan self assestment system menuntut Wajib Pajak wajib memahami
ketentuan yang berlaku dalam aturan perpajakan di Indonesia. (wahyuni, 2013)
Keterbukaan dan pelaksanaan penegak hukum memiliki peran penting agar
self assessment system berjalan dengan baik dan efektif. Penegakan hukum ini
dapat dilakukan dengan adanya pemeriksaan atau penyidikan pajak dan
penagihan pajak. Menjaga Wajib Pajak untuk tetap berada dalam koridor
peraturan perpajakan, maka diantisipasi dengan melakukan upaya intensifikasi
pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang memenuhi kriteria untuk diperiksa.
Adanya pemeriksaan pajak merupakan instrumen yang baik untuk meningkatkan
BAB I. Pendahuluan
Penelitian Wahyuni (2013) menunjukan bahwa kesadaran Wajib Pajak tidak
berpengaruh terhadap kewajiban membayar pajak. Rahmawaty (2011) Kesadaran
membayar pajak secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kemauan membayar pajak. Widayati dan Nurlis (2010) menyatakan bahwa faktor
kesadaran membayar pajak mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap
kemauan Wajib Pajak untuk membayar pajak Kesadaran yang digunakan dalam
kedua penelitian menunjukkan hasil yang berbeda. Untuk itu peneliti
menggunakan faktor kesadaran dalam penelitian ini.
Peneliti juga menggunakan faktor pemeriksaan. Rahayu (2009) dari hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa pemeriksaan berpengaruh terhadap
peningkatan kepatuhan material Wajib Pajak di KPP Pratama Semarang Selatan.
Suhendra (2010) dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pemeriksaan pajak
tidak berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan PPh badan.Wahyuni (2013)
Pemeriksaan pajak berpengaruh terhadap kewajiban membayar pajak. Pada
penelitian sebelumnya variabel pemeriksaan yang digunakan menunjukkan hasil
yang berbeda, untuk itu peneliti menggunakan variabel pemeriksaan untuk
menganalisis apakah pemeriksaan pajak berpengaruh terhadap pemenuhan
kewajiban membayar PPh orang pribadi di KPP Pratama Bandung Bojonagara.
Begitu pentingnya pajak sebagai sumber penerimaan negara, diharapkan
timbul kedisiplinan rakyat untuk membayar pajak agar penerimaan negara yang
bersumber dari pajak dapat tercapai dengan maksimal. Berdasarkan uraian di atas
maka dalam penelitian mengambil judul “Pengaruh Kasadaran, Penerapan
Self Assessment System Dan Pemeriksaan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
BAB I. Pendahuluan
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan
yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kesadaran perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi ?
2. Apakah penerapan self assesment system berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak orang pribadi?
3. Apakah pemeriksaan perpajakan berpengaruh terhadap terhadap kepatuhan
wajib pajak orang pribadi?
4. Apakah kesadaran perpajakan, penerapan self assesment system, dan
pemeriksaan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi?
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi.
2. Mengetahui pengaruh penerapan self assesment system terhadap kepatuhan
wajib pajak orang pribadi.
3. Mengetahui pengaruh pemeriksaan perpajakan terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi.
4. Mengetahui pengaruh kesadaran perpajakan, penerapan self assesment
BAB I. Pendahuluan
1.4Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain:
1. Bagi penulis
Penulis berharap penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
penulis mengenai kesadaran perpajakan, penerapan self assesment system,
dan pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi melalui
penerapan ilmu yang penulis peroleh selama mengikuti perkuliahan dan
mengaplikasikannya ke dalam penelitian ini sehingga bermanfaat bagi
penulis khususnya.
2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara
Penulis berharap penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui kesadaran
perpajakan, penerapan self assesment system, dan pemeriksaan pajak terhadap
tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Bandung
Bojonagara.
3. Peneliti lainnya
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan masukan dan bahan
referensi bagi mereka yang khususnya meneliti dengan tema yang sama
mengenai kesadaran perpajakan, penerapan self assesment system, dan
BAB V. Kesimpulan Dan Saran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan analisis pada penelitian yang berjudul “Pengaruh
Kasadaran, Penerapan Self Assessment System Dan Pemeriksaan Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi” (studi kasus pada KPP Pratama Bandung Bojonagara)”,
dapat disimpulkan :
1. Kesadaran perpajakan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi;
2. Penerapan self assesment system secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi;
3. Pemeriksaan perpajakan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi;
4. Kesadaran perpajakan, penerapan self assesment system, dan pemeriksaan pajak
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dirangkum di atas, sebagai masukan bagi KPP
BAB V. Kesimpulan Dan Saran
self assesment system, pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi,
maka disarankan sebagai berikut :
1. Bagi KPP Pratama Bandung Bojonagara
KPP Pratama Bandung Bojonagara dapat mengadakan kegiatan untuk meningkatkan
kesadaran perpajakan, penerapan self assesment system melalui penyuluhan atau
sosialisasi, dan melaksanakan pemeriksaan pajak pada Wajib Pajak yang masuk
dalam kategori untuk diperiksa agar dapat mendorong tingkat kepatuhan wajib pajak
dalam memenuhi kewajiban pajaknya.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebaiknya dapat menggunakan variabel lain, seperti sanksi perpajakan serta kualitas
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi Ketiga. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Angkoso, Berly. (2010). Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan,
Pengetahuan Dasar Wajib Pajak Tentang Perpajakan Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurusan Akuntansi/Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Burhan Bungin. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,
Dan Kebijakan Publik Ilmu-ilmu Sosial Lainya. Penerbit Kencana, Jakarta.
Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu. (2006). Perpajakan: konsep, teori dan isu. Penerbit Kencana, Jakarta.
Emalia, Riyatik, dkk. (2013). Analisis Pengaruh Pengetahuan, Kesadaran Wajib
Pajak serta Pelayanan Petugas Pajak terhadap Kepatuhan Memenuhi Kewajiban Pajak Penghasilan (Studi Empiris pada Pegawai Negeri Yang Ada di Lingkup Universitas). Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember
(UNEJ) I (1): 91-96.
Fridayani, Devani. (2012). Pengaruh Kompetensi dan Pertimbangan Profesional
Auditor Internal Terhadap Kualitas Bukti Audit Yang Dikumpulkab (Studi Kasus Pada BUMN Yang Berpusat Di Bandung). Universitas Pendidikan
Indonesia
Fuadi, Arabella O, dan Yenni M. (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Pajak, Sanksi Perpajakan Dan Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Jurnal Tax Accounting review. No. 1. Vol. 1, Hal. 19
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariance Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariance Dengan Program IBM SPSS
19, Edisi 5. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Judisseno, K, Rimsky. (2001). Perpajakan. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Judisseno, K, Rimsky. (2005). Pajak dan Strategi Bisnis, Suatu Tinjauan Tentang
Kepastian Hukum dan Penerapan Akuntansi di Indonesia. Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Mardiasmo. (2011). Perpajakan. Edisi Revisi. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Muhamad. (2008). Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif. Penerbit PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Muliari, Setiawan. (2009). Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Jurnal Akuntansi & Bisnis. No.1. Vol. 6.
Nurmantu, Safari. (2003). Pengantar Perpajakan. Penerbit Kelompok Yayasan Obor, Jakarta.
PMK-17/PMK.03/2013. Tata Cara Pemeriksaan Pajak, diakses pada tanggal 4
November 2014 dari
http://www.ikpi.or.id/sites/default/files/peraturan_pajak/17%20PMK%2003%2 02013.pdf
Rahayu, Dwi. (2009). Analisis Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan.
Rahmawaty, dkk. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Memiliki Usaha Warung Kopi Di Kota Banda Aceh). Jurnal Telaah & Riset Akuntansi. No. 2. Vol. 4, Hal. 202 – 215
Resmi, Siti. (2011). Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi Enam. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Rofika, Emilia Ega. Dkk. (2014). Efektifitas Pelaksanaan Kegiatan Sensus Pajak
Nasional Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Genteng).
Suandy, Erly. (2006). Perpajakan. Edisi 2. Salemba Empat, Jakarta.
Suharyadi, Purwanto. (2004). Statistika Dasar. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suhendra, Euphrasia Susy. (2010). Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan Badan. Jurnal Ekonomi
Bisnis. No. 1, Vol.15, hal : 58
Suryadi. (2006). “Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Penerimaan Pajak”. Jurnal Keuangan
Publik. Vol 4,1, Hal.105-121
Wahyuni, Ning. (2013). Pengaruh Kesadaran, Penerapan Self Assesment System
Dan Pemeriksaaan Terhadap Kewajiban Membayar Pajak Orang Pribadi.
Widayati dan Nurlis. (2010). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada Kpp Pratama Gambir Tiga)”. Dalam Symposium