• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan Cost of Goods Manufactured dengan Menggunakan Pendekatan Activity Based Costing System (Studi Kasus pada PT. Abadi Jaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perhitungan Cost of Goods Manufactured dengan Menggunakan Pendekatan Activity Based Costing System (Studi Kasus pada PT. Abadi Jaya)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

This research will discuss about calculation cost of goods manufactured in PT. Abadi Jaya which is still the traditional system in determining the cost of goods manufactured. Traditional system in PT. Abadi Jaya not provide information cost of goods manufactured accurate. It is because the presence of automation of in process production ressulting in overhead larger than the direct cost

Calculation determining cost of goods manufacture using approach activity based costing system (ABC system) can give a draft useful information about calculation cost of goods manufactured accurately. ABC system could help companies to identify costs on the activity of which is wrought by an organization.

In this study author trying out performing calcutions cost of goods with activity based costing compared with the traditional system used company in determening the cost of goods to any product. A method of research used in research is descriptive on analytical, is with collecting data on the cost of the case. Besides that also research do analisys of data trom third the price production, consiting of cost raw materials, direct labor costs and cost of overhead. Then from of such result analisys can be taken the decision and suggestion.

Result of calcutian of cost of goods manufactured of both method can be inferred, there is a difference in the lower third of is product jaket kulit, sarung tangan, tas kulit if calculation is calculated by traditional methods. The difference in result obtrained by 16,23% for leather jacket, gloves 8,37% and leather bag 17,56%. So it bring the conlusion that calculations by the method of Activity Based Costing System can generate a cost of goods manufactured is more accurate.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini akan membahas tentang perhitungan cost goods of

manufactured pada PT. Abadi Jaya yang masih sistem tradisional dalam penentuan cost goods of manufactured. Sistem tradisional pada PT. Abadi Jaya tidak

memberikan informasi cost goods of manufactured yang akurat. Hal ini dikarenakan adanya otomatisasi dalam pengerjaan proses produksi mengakibatkan biaya overhead lebih besar dibandingkan biaya langsung.

Perhitungan penentuan cost of good manufactured dengan menggunakan pendekatan Activity based costing System (ABC system) dapat memberikan suatu rancangan informasi yang berguna mengenai perhitungan cost of good manufactured secara akurat. ABC system dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi biaya berdasarkan aktivitas yang dikerjakan oleh organisasi.

Dalam penelitian ini penulis melakukan uji coba melakukan perhitungan cost

of goods manufactured dengan activity based costing dibandingkan dengan sistem

tradisional yang digunakan perusahaan dalam menentukan cost of goods untuk setiap produk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analitis, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data biaya yang terjadi, serta menyajikannya gambaran mengenai keadaan perusahaan . Selain itu juga penelitian melakukan suatu analisis data dari ketiga harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Kemudian dari hasil analisis tersebut, dapat diambil keputusan dan saran.

Hasil Perhitungan cost of goods manufctured dari kedua metode dapat disimpulkan terdapat selisih lebih rendah untuk ketiga produknya yaitu jaket kulit, sarung tangan, tas kulit jika perhitungan dihitung dengan metode tradisional. Selisih hasil yang didapat sebesar 16,23% untuk jaket kulit, 8,37% sarung tangan, dan 17,56% tas kulit. Jadi didapatkan kesimpulan bahwa perhitungan dengan metode

Activity Based Costing System dapat menghasilkan cost of goods manufactured yang

lebih akurat.

Kata kunci : Activity Based Costing System, Cost of Goods Manufactured, Cost

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 6

2.1. Kajian Pustaka ... 6

2.1.1. Pengertian Harga Pokok Produk ... 6

2.1.1.1. Biaya Bahan Baku Langsung ... 7

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.3. Biaya Overhead Pabrik ... 8

2.1.2.Tujuan Penetapan Harga Pokok Produk ... 13

2.1.3.Prosedur Perhitungan Harga Pokok Produk ... 14

2.1.4.Siatem Biaya Tradisional ... 15

2.1.5.Keterbatasan Sistem Biaya Tradisional ... 16

2.1.6.Pengertian Activity Based Costing ... 16

2.1.6.1. Tujuan Penerapan Activity Based Costing System .... 18

2.1.6.2. Konsep Dasar Activity Based Costing System ... 19

2.1.6.3. Syarat-syarat Penggunaan Activity Based Costing System ... 20

2.1.6.4. Manfaat dari Sistem Activity Based Costing ... 22

2.1.7. Falsafah yang Melandasi ABC System ... 23

2.1.8. Langkah-langkah Merancang Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas ... 24

2.1.9. Keunggulan Penerapan Activity Based System ... 31

2.1.10.Kendala Penerapan Activity Based Cost System ... 32

2.2 Kerangka Pemikiran... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 36

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.2. Metodologi Penelitian ... 36

3.3. Desain Penelitian ... 36

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1. Objek Penelitian ... 40

4.2. Gambaran Umum Perusahaan ... 40

4.3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 41

4.4. Proses Produksi ... 47

4.5. Klasifikasi Biaya Produksi PT. Abadi Jaya ... 51

4.6. Perhitungan Biaya-biaya pada PT. Abadi Jaya ... 53

4.7. Perhitungan Penentuan Cost of Goods dengan Sistem Tradisional pada PT. Abadi Jaya ... 65

4.8. Perhitungan Penentuan Harga Pokok Produk dengan Metode Activity Based Costing System ... 68

4.8.1. Aktivitas Perusahaan yang Dijadikan Cost Object ... 68

4.8.2. Pembebanan Biaya Overhead dengan Sistem Activity Based Costing ... 68

4.8.3. Prosedure Pembebanan Biaya Overhead Tahap II ... 76

4.9. Perbandingan Perhitungan Cost of Goods Manufactured Berdasarkan Sistem Tradisional dan Activity Based Costing ... 81

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1. Simpulan ... 83

(6)
(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Ringkasan Terminologi Biaya Produksi ... 11 Gambar 2 Konsep Dasar Activity Based Costing ... 19 Gambar 3 Keyakinan Dasar ABC System: “Biaya ada Penyebabnya

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Perhitungan Biaya Berdasar Pesanan dan Proses ... 15

Tabel II Contoh Cost Driver ... 25 Sarung Tangan Kulit (dalam Rupiah) ... 54

Tabel VII Daftar Rincian Bahan Baku yang Terpakai untuk Produksi Tas Kulit (dalam Rupiah) ... 55

Tabel VIII Rincian Biaya Gaji Pegawai untuk Pembuatan Jaket Kulit dalam Sebulan ... 58

Tabel IX Rincian Biaya Gaji Pegawai untuk Pembuatan Sarung Tangan Kulit dalam Sebulan ... 59

Tabel X Rincian Biaya Gaji Pegawai untuk Pembuatan Tas Kulit dalam Sebulan ... 59

Tabel XI Rincian Biaya Overhead Pabrik ... 60

Tabel XII Daftar Rincian untuk Tenaga Kerja Tidak Langsung ... 61

Tabel XIII Daftar Rincian Biaya Penyusutan Mesin untuk Setiap Tahunnya ... 62

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

untuk 2010 ... 63

Tabel XVI Kapasitas Produksi PT. Abadi Jaya dalam Satu Tahun ... 66

Tabel XVII Perhitungan Biaya Bahan baku per Unit ... 66

Tabel XVIII Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung per Unit pada PT.Abadi Jaya ... 67

Tabel XIX Perhitungan Harga Pokok Produk per Unit PT. Abadi Jaya (dalam Rupiah) ... 67

Tabel XX Aktivitas pada PT. Abadi Jaya ... 69

Tabel XXI Daftar Cost Driver tahap Pertama ... 69

Tabel XXII Data Cost Driver ... 69

Tabel XXIII Perhitungan Pengalokasian Biaya pada Aktivitas Pembelian Bahan Baku ... 71

Tabel XXIV Perhitungan Pengalokasian Biaya pada Aktivitas Penanganan Bahan Baku ... 71

Tabel XXV Perhitungan Pengalokasian Biaya pada Aktivitas Penanganan Bahan Baku Jadi ... 71

Tabel XXVI Perhitungan Pengalokasian Biaya pada Aktivitas Pembuatan Pola ... 72

Tabel XXVII Perhitungan Pengalokasian Biaya pada Aktivitas Pemotongan Bahan Baku ... 72

Tabel XXVIII Perhitungan Pengalokasian Biaya pada Aktivitas penjahitan ... 72

Tabel XXIX Perhitungan Pengalokasian Biaya pada Aktivitas Quality Control ... 73

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

Tabel XXXI Perhitungan pengalokasian Biaya pada Aktivitas Set-up mesin ... 73

Tabel XXXII Perhitungan Pengalokasian Biaya pada Aktivitas Pemeliharaan .. 74

Tabel XXXIII Total Pengalokasian Biaya Overhead pada Aktivitas... 74

Tabel XXXIV Cost Pool Aktivitas ke Pusat Biaya Homogen ... 75

Tabel XXXV Daftar Cost Driver Tahap Kedua ... 76

Tabel XXXVI Data Cost Driver pada Tahap Kedua Setiap Produk ... 76

Tabel XXXVII Perhitungan Tarif Biaya Overhead untuk Setiap Aktivitas ... 77

Tabel XXXVIII Perhitungan Biaya Overhead per Unit Produk Jaket Kulit ... 78

Tabel XXXIX Perhitungan Biaya Overhead per Unit produk Sarung Tangan .... 78

Tabel XL Perhitungan Biaya Overhead per Unit Produk Tas Kulit ... 79

Tabel XLI Total Biaya Overhead per Unit produk Berdasarkan Aktivitas (dalam Rupiah) ... 80

Tabel XLII Perhitungan Cost of Goods Berdasarkan Activity Based Cost System ... 80

Tabel XLIII Perbandingan Perhitungan Cost of Goods Berdasarkan Sistem tradisional dan ABC System (dalam Rupiah) ... 81

(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan saat ini di lingkungan kompetitif semakin pesat. Kondisi ini menjadi tantangan bagi para pebisnis untuk menciptakan strategi yang lebih unggul dalam menghadapi para pesaing lain. Penentuan cost of goods manufactured yang akurat menjadi salah satu cara yang akan digunakan, karena sangat berpengaruh dalam menetapkan harga jual yang dapat bersaing dipasaran.

Perhitungan penentuan cost of goods manufactured dengan menggunakan pendekatan Activity based costing System (ABC system) dapat memberikan suatu rancangan informasi yang berguna mengenai perhitungan cost of good manufactured secara akurat. ABC system dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi biaya berdasarkan aktivitas yang dikerjakan oleh organisasi. ABC system ini berfokus pada proses penentuan product costing (biaya produk), yaitu dengan cara menentukan aktivitas-aktivitas yang diserap produk tersebut selama proses produksi.

ABC system juga memungkinkan perusahaan membebankan biaya-biaya

kepada produk secara adil hal tersebut dilakukan sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi yang mampu mencerminkan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam berbagai aktivitas untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang lebih baik.

(13)

2

Universitas Kristen Maranatha

BAB I Pendahuluan

sehingga perhitungan cost of goods manufactured berdasarkan pendekatan tradisional tidak lagi memberikan informasi yang lebih akurat.

Pendekatan dengan menggunakan sistem tradisional masih menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan pada volume produk yaitu jam tenaga kerja dan jam mesin. Perhitungan ini pada aktivitas kompleks menyebabkan biaya

overhead menjadi terdistorsi dimana biaya tersebut akan mengalami overcosting

serta undercosting pada pembebanan cost of goods manufactured masing-masing jenis produk.

Penggunaan teknologi dalam lingkungan manufaktur maju, sangat mendukung aktivitas perusahaan dalam menghasilkan produk, akan tetapi ini mengakibatkan peningkatan biaya tetap seperti penyusutan, pemeliharaan mesin, pajak, dan asuransi untuk peralatan otomatis. Dalam produksi, pemakaian mesin seperti telah menggantikan tenaga kerja langsung hal ini dapat berakibat pemakaian tenaga kerja langsung sebagai biaya variabel disubtitusi oleh pemakaian tenaga mesin sebagai biaya tetap.

Adanya kondisi-kondisi tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian pada PT. Abadi Jaya yang merupakan perusahaan manufaktur mengolah bahan mentah kulit sapi dan domba menjadi produk jadi berupa jaket, sarung tangan, dan tas kulit. Proses produksi pada PT. Abadi Jaya, mulai menggunakan alat-alat modern adanya perkembangan dalam penggunaan teknologi sangat membantu proses produksi dalam menghasilkan produk yang tepat waktu dalam menyelesaikan produknya.

Namun adanya otomatisasi pabrik pada PT. Abadi Jaya mengakibatkan biaya

overhead dalam proses produksi jumlahnya lebih besar dibanding dengan biaya

(14)

3

Universitas Kristen Maranatha

BAB I Pendahuluan

proses produksi mengakibatkan aktivitas perusahaan lebih komplek, dan menjadikan perusahaan memerlukan pengalokasian sumber daya berdasarkan aktivitas, tetapi pada PT. Abadi Jaya, masih mengukur tarif pembebanan overhead berdasarkan pada volume produk.

Adanya kondisi-kondisi diatas maka penulis ingin melakukan perbandingan perhitungan harga pokok berdasarkan sistem tradisional yang digunakan perusahaan dengan metode pendekatan activity based costing guna untuk menghasilkan cost of

goods manufactured yang akurat. Berdasarkan atas latar belakang yang dijelaskan

maka penulis memilih judul “Perhitungan Cost of Goods Manufactured dengan

Menggunakan Pendekatan Activity based costing System Pada PT. Abadi Jaya”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka permasalahn yang akan dibahas oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perhitungan cost of goods manufactured menggunakan sistem konvensional pada PT. Abadi Jaya?

2. Bagaimana perhitungan cost of goods manufactured jika perusahaan menggunakan sistem activity based costing?

3. Bagaimana perbedaan perhitungan cost of goods manufactured menggunakan metode konvensional jika dibandingkan dengan pendekatan sistem activity

(15)

4

Universitas Kristen Maranatha

BAB I Pendahuluan

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari dilakukan penelitian dibawah ini adalah untuk menjawab pertanyaan dari identifikasi masalah diatas, yaitu untuk melakukan suatu perbandingan selisih antara pembenan biaya overhead berdasarkan metode konvensional dengan metode activity based cost system dalam hubungan dengan akurasi perhitungan cost of goods manufactured.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perusahaan membebankan biaya overhead yang terjadi, secara lebih spesifik dari tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perhitungan cost of goods manufactured menggunakan sistem konvensional pada PT. Abadi Jaya.

2. Untuk mengetahui perhitungan cost of goods manufactured di PT. Abadi Jaya dengan menggunakan pendekatan perhitungan activity based costing.

3. Untuk mengetahui perbedaan antara perhitungan cost of goods manufactured dengan menggunakan metode konvensional jika dibandingkan dengan pendekatan activity based costing di PT. Abadi Jaya.

1.4. Kegunaan Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, dihaapkan dapat berguna untuk:

(16)

5

Universitas Kristen Maranatha

BAB I Pendahuluan

2. Manfaat bagi praktisi bisnis. a. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dan dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan tentang penerapan activity based

cost system dalam menentukan cost of goods manufactured.

b. Bagi pihak lain

Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan tentang activity based

cost system dan memberikan masukan kepada yang memerlukan agar

(17)

83 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melakukan suatu penelitian pada sistem akuntansi akuntansi biaya dan data biaya yang ada pada PT. Abadi Jaya-Leather Manufacture, selanjutnya mencoba melakukan perancangan dan perhitungan kembali pada alokasi pembebanan biaya overhead dengan activity based costing system untuk penentuan cost of goods

manufactured, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. Abadi Jaya menghasilkan produk berupa jaket kulit, sarung tangan, dan tas kulit. Produk tersebut memiliki cost of goods manufactured yang yang berbeda-beda. Perhitungan cost of goods pada PT. Abadi Jaya masih menggunakan sistem tradisional dalam pengalokasian pembebanan biaya

overhead. Dimana Perlakuan perhitungan cost of goods pada sistem

tradisional, masih membebankan seluruh biaya overhead pada kapasitas produksi yang dihasilkan. Dari hasil perhitungan dengan sistem tradisional, maka dapat diperoleh cost of goods untuk produk jaket kulit sebesar Rp 322.330, sarung tangan dengan cost of goods Rp 132.708, serta Tas kulit dengan cost of goods sebesar Rp 281.792. Penggunaan sistem tradisional pada perhitungan cost of goods manufactured menimbulkan tingkat akurasi yang masih kurang akurat. Ini mengakibatkan timbulnya distorsi biaya sehingga menyebabkan cost of

(18)

84

Universitas Kristen Maranatha

BAB II Hasil Penelitian dan Pembahasan

2. Setelah dilakukan uji coba dengan melakukan perhitungan kembali dengan menggunakan activity based costing system pada perhitungan cost of

goods manufactured di PT. Abadi Jaya, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa perhitungan activity based costing untuk menentukan cost of goods

manufactured menghasilkan informasi cost of goods yang akurat. Hal ini

dikarenakan perhitungan cost of goods dengan ABC system melakukan penelusuran pada aktivitas penggerak dalam proses produksi, sehingga menghasilkan tingkat akurasi yang akurat pada penentuan cost of goods untuk setiap produk. Hasil perhitungan cost of goods dengan pendekatan sistem activity based costing, maka di dapat cost of goods sebesar Rp 384.765untuk produk jaket kulit, Rp 144.836 untuk produk sarung tangan dan Rp 341.826untuk produk tas kulit.

3. Dari hasil perhitungan kedua sistem menurut sistem tradisional dan ABC

system, terdapat perbedaan selisih hasil cost of goods menurut tradisional

sistem dan ABC system. Berikut ini hasil perhitungan cost of goods berdasarkan sistem tradisional dan ABC system:

Tabel XLIV

Perbandingan Perhitungan Cost of goods Berdasarkan Sistem Tradisional dan ABC System (dalam Rupiah)

Keterangan Jaket Kulit Sarung Tangan Tas Kulit

Selisih 62.435 12.128 60.034

Persentase (%) 16,23% 8,37% 17,56%

(19)

85

Universitas Kristen Maranatha

BAB II Hasil Penelitian dan Pembahasan

Maka dapat penulis jelaskan, terdapat selisih lebih rendah (undercosting) sebesar Rp 62.435pada cost of goods jaket kulit, selisih lebih rendah (Undercosting) sebesar Rp 12.128 pada cost of goods sarung tangan, dan terdapat selisih lebih rendah (undercosting) cost of goods sebesar Rp 60.034 pada produk tas kulit. Persentase hasil perbandingan antara ABC

sistem dengan selisih perbedaan antara metode ABC system dan tradisional

sistem maka dapat penulis gambarkan terdapat 16,23% lebih rendah (undercosting) pada produk jaket kulit, 8,37% lebih rendah (overcosting) pada produk sarung tangan dan persentase lebih rendah (undercosting) sebesar 17,56% pada tas kulit.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan

pembahasan, maka penulis menyarankan:

1. Sebaiknya pembebanan biaya overhead yang digunakan pada perusahaan, lebih baik berdasarkan pada aktivitas dibandingkan berdasarkan pada kapasitas produksi, maka dari itu penulis menyarankan perhitungan cost of

goods manufactured dengan menggunakan activity based costing system.

Perhitungan dengan cost of goods dengan activity based costing system lebih menghasilkan informasi cost of goods manufatured lebih akurat dan membantu pihak manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan yang lebih tepat bagi perusahaan.

2. Apabila perhitungan cost of goods menggunakan activity based costing

(20)

86

Universitas Kristen Maranatha

BAB II Hasil Penelitian dan Pembahasan

(21)

87 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Anthony A, Kaplan, Robert S, Mae Matsumura, Ella, Young, S. Mark. 2009. Management Accounting 5th Edition. Terjemahan: Kartika Dewi.

Jakarta: PT. INDEKS.

Blocher, Edward J., Kung H. Chen, Thomas W. Lin. (2000). Cost Management A

Strategic Emphasis terjemahan Susty Ambarriani. Jakarta : PT. Salemba

Empat.

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya buku 1 edisi 14. Terjemahan: Krista. Jakarta: PT. Salemba Empat.

Garrison, Ray H, Eric w. Noreen, Peter C. Brewer. 2006. Managerial Accounting

11th Edition. Terjemahan: Nuri Hinduan. Jakarta: PT. Salemba Empat.

Harnanto.1992. Akuntansi Biaya Perhitungan Harga Pokok Produk Edisi pertama. Yogyakarta:BPFE.

Hansen, Don R and Maryanne M Mowen. 2005. Cost Management: Accounting and

Control, Oklahoma: Thomson South Western, Fiffth Edition.

Hansen, Don R and Maryanne M Mowen. 2004. Akuntansi Manajemen: Terjemahan Dewi Fitriasari M.Si & Deny Arnos Kwary, Jakarta: Salemba Empat, Buku Satu, Edisi 7.

Hariadi, Bambang. 2002. Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang edisi pertama. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Hilton, Ronald W. 2005. Managerial Accounting:Creating Value in Dynamic

Business Environment 6th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies.

Hongren, Charles T, Srikant M. Datar & Goerge Foster. 2006. Cost Accounting A

Managerial Emphasis 12th. Edition New Jersey: Pearson Education. Inc

Kholmi, Masiyah & Yuningsih. 2003. Akuntansi Biaya. Malang: UMM Press.

(22)

88

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta: Aditya Media.

Mulyadi. 2003. Activity Based Cost System-Sistem Informasi Biaya untuk

Pengurangan Biaya edisi ke 6. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Nurhayati. 2004. Perbandingan Sistem Biaya Tradisional Dengan Sistem Biaya ABC: Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.

Supramono & Intiyas Utami. 2004. Desain Proposal Penelitian Akuntansi &keuangan. Yogyakarta: ANDI

Supriyono, R.A. 2001. Manajemen Biaya Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis buku

1. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Simbolon, Maropean, R. 2008. “Sistem Activity Based Costing sebagai Alternatif

Pembebanan Biaya Overhead Pada Perusahaan Manufaktur, Jurnal Ekonomi dan bisnis, Volume 2 Nomor 2.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.10 : Rata-rata Kepercayaan Rekan kerja Berdsarkan Kontrol Monitoring dan Non Monitoring Dengan Tingkat Kepercayaan Diri Karyawan

Pemberian aktivitas fisik maksimal berupa renang selama 30-60 menit.. sebanyak 1 kali meningkatkan kadar MDA plasma secara

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran shopping lifestyle dan gambaran impulse buying pada konsumen produk fashion dan sejauh mana pengaruh

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

Putusan pengadilan yang diharapkan dapat mengembalikan keseimbangan masyarakat yang terganggu tidak dapat terpenuhi.Adanya isu mafia peradilan, keadilan dapat dibeli,

Jadi, seni dalam Islam terutama yang berkaitan dengan musik, nyanyian, maupun lagu tidaklah selalu mutlak bahwa itu haram.. Dengan catatan, tujuannya adalah untuk kebaikan,

Penelitian dilakukan dengan menganalisis peran dari APIP dan Aparatur Desa terkait dalam pengelolaan keuangan desa.Selanjutnya,tujuannya untuk menuju tata kelola

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi siswa pada mata pelajaran sistem pengendali elektronik adalah dengan penerapan metode pembelajaran