• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Rasio Keuangan terhadap Kinerja Saham yang Terdaftar dalam LQ 45 di BEI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Rasio Keuangan terhadap Kinerja Saham yang Terdaftar dalam LQ 45 di BEI."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

Abstract

The aims of this study to analyze the performance of stocks based on stock prices listed in LQ 45. The sample in this study were 14 companies listed in the LQ 45 at Indonesia Stock Exchange in the period 2007-2009. The variables used in this research is Earning per Share (EPS), Return on Equity (ROE) and Dividend Payout Ratio (DPR) with the stock price as the dependent variable. The results of this research, there is simultaneously a significant influence between the Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), and Dividend Payout Ratio (DPR) to the stock price with a contribution of 64.3%. Partially, the variables have a significant impact on stock prices is the Earning Per Share (EPS) with partial coefficient of 76.2%, while the variables Return on Equity (ROE) and Dividend Payout Ratio (DPR) has no significant influence on stock price.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja saham berdasarkan harga saham yang terdaftar dalam LQ 45. Sampel dalam penelitian ini adalah 14 saham perusahaan yang terdaftar dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2009. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning per Share (EPS), Return on Equity (ROE) dan Dividend Payout Ratio (DPR) dengan harga saham sebagai variabel terikat. Hasil penelitian ini, secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara Earning Per share (EPS), Return On Equity (ROE),dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham dengan kontribusi sebesar 64,3%. Secara parsial, variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham adalah Earning Per Share (EPS) dengan koefisien parsial sebesar 76,2%, sedangkan variabel Return on Equity (ROE) dan Dividend Payout Ratio (DPR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan PENGEMBANGAN 2.1 Pasar Modal ... 9

2.3.2.3 Berdasarkan kinerja saham ... 12

2.3.3 Keuntungan dan Risiko saham ... 13

2.3.3.1 Keuntungan ... 13

2.3.3.2. Risiko ... 14

2.4 Laporan Keuangan ... 15

2.5 Analisis Rasio Keuangan ... 16

2.5.1 Pengertian Analisis Rasio ... 16

2.5.2 Jenis-jenis Rasio ... 17

2.6 Kerangka Pemikiran ... 24

2.7 Hipotesis ... 25

3.3 Variabel Penelitian ... 28

3.3.1 Variabel Terikat (Dependent) ... 28

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.4.1 Pengumpulan data arsip ... 30

3.4.2 Riset kepustakaan ... 31

3.4.3 Internet ... 31

3.5 Metode Analisis Data ... 31

3.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 31

3.5.2 Uji F-statistik ... 32

3.5.3 Uji t-statistik ... 33

3.5.4 Koefisien Determinasi ... 33

3.5.5 Uji Asumsi Klasik ... 34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif ... 40

4.1.1 Deskripsi Populasi Penelitian ... 40

4.1.2 Deskripsi Sampel Penelitian ... 40

4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian ... 41

4.1.3.1 Harga Saham ... 41

4.1.3.2 Earning Per Ratio (EPS) ... 43

4.1.3.3 Return On Equity (ROE) ... 44

4.1.3.4 Dividend Payout Ratio (DPR) ... 46

4.2 Analisis Data ... 48

4.2.1 Analisis Regresi ... 48

4.2.2 Uji-F ... 50

4.2.3 Uji-t ... 51

4.2.4 Koefisien Determinasi ... 52

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Proses seleksi pengambilan sampel ... 27

Tabel 3.2 Definisi perasional variabel ... 30

Tabel 3.1 Hasil uji Normalitas ... 35

Tabel 3.1 Hasil uji Multikolinieritas ... 36

Tabel 3.1 Hasil uji Autokorelasi ... 37

Tabel 3.1 Hasil uji Heterokedasitas ... 39

Tabel 4.1 Jumlah perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ... 40

Tabel 4.1 Data harga saham ... 41

Tabel 4.1 Data EPS ... 43

Tabel 4.1 Data ROE ... 45

Tabel 4.1 Data DPR ... 46

Tabel 4.1 Hasil analisis regresi berganda ... 48

Tabel 4.1 Hasil uji-F ... 50

Tabel 4.1 Hasil uji-t ... 51

Tabel 4.1 Hasil koefisien determinasi secara simultan ... 53

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Daftar Harga Saham

Lampiran B Data Laba Bersih dan Modal Inti untuk ROE Lampiran C Dividen dan Laba bersih untuk DPR

(8)

BAB I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap individu di dunia mempunyai keinginan untuk meningkatkan kekayaan

taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan

agar dapat meningkatkan taraf hidup seseorang salah satunya adalah dengan

melakukan investasi.

Investasi pada umumnya dilakukan karena beberapa hal, antara lain untuk

mendapat kehidupan yang layak di masa yang akan datang, meningkatkan taraf

hidup, merosotnya nilai kekayaan karena tingkat inflasi, menghemat pajak dan untuk

mendapatkan keuntungan atau return dari kegiatan perusahaan (Ahmad,2004,di

dalam Wicaksono,2007).

Sejalan dengan semakin berkembangnya perekonomian dunia maka tersedia

berbagai pilihan instrumen investasi. Menurut Ekandini (2008) terdapat beberapa

jenis pilihan investasi yang ada yaitu deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat

berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, serta surat berharga lainnya yang dapat dikategorikan sebagai jenis investasi di pasar finansial (financial market). Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun tergolong berisiko tinggi

adalah investasi saham. Saham merupakan salah satu efek yang pasar umumnya

dijual di pasar modal (bursa efek). Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu

(9)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

Para investor saham umumnya tertarik dengan pendapatan saat ini dan

pendapatan yang diharapkan di masa depan serta stabilitas pendapatan tersebut

dalam garis tren. Jadi para investor biasanya memfokuskan pada analisis

profitabilitas. Mereka juga akan tertarik dengan kondisi keuangan perusahaan yang

mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar deviden dan menghindari

kebangkrutan (James dan John, 2005, dalam Wicaksono,2007).

Para investor membeli saham biasa karena mereka mengharapkan suatu

imbalan (return) atas investasi mereka. Imbalan ini dapat berupa apresiasi harga saham dan deviden kepada para pemegang saham (Simamora, 2000,dalam

Wicaksono,2007).

Menurut penelitian Wicaksono (2007), Saat ini di Indonesia pertimbangan investor

untuk membeli atau menjual saham pada prakteknya masih didasarkan pada

informasi non akuntansi dengan melihat daftar peringkat saham, tren yang sedang

terjadi, dan faktor-faktor eksternal lainnya.Sehingga terjadi kecendrungan para

investor hanya bersifat menebak ketika hendak mengambil keputusan untuk membeli

atau menjual saham tidak berdasarkan informasi yang sesuai untuk mengambil

sebuah keputusan ekonomis.

Melihat risiko yang cukup tinggi pada investasi saham, maka para investor

memerlukan informasi yang dijadikan dasar atau acuan untuk membuat suatu

keputusan ekonomi, karena informasi berguna untuk memprediksi atau meramalkan

kemungkinan pendapatan atau return yang akan diterima di masa yang akan datang. Untuk itulah dalam melakukan investasi dalam bentuk saham, investor harus

(10)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

emiten, sehingga dapat meminimalisir kerugian yang dapat timbul dari adanya

fluktuasi pertumbuhan dan perkembangan emiten yang bersangkutan.

Oleh karena itu seorang investor memerlukan informasi mengenai kondisi dari

perusahaan emiten, informasi tersebut mempunyai peranan penting dalam

mengambil sebuah keputusan.Informasi tersebut terdapat dalam laporan keuangan

meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Laporan arus

kas dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi, karena informasi

ini menunjukkan prestasi perusahaan pada periode tersebut. Namun demikian,

informasi keuangan di atas bukan informasi yang sifatnya absolut dalam

pengambilan keputusan bagi investor akan tetapi juga memerlukan informasi

non-akuntansi seperti melihat tren yang sedang terjadi, daftar peringkat saham, dan

informasi eksternal lainnya.

Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai laporan

pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan. Laporan keuangan ini pada

dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat

komunikasi antar data keorganisasian.

Laporan keuangan merupakan informasi pokok yang dibutuhkan oleh pihak

ekstern dan intern perusahaan untuk mengetahui perkembangan perusahaan serta

keuntungan yang diperoleh perusahaan selama satu periode tertentu. Dengan adanya

laporan keuangan, manajer perusahaan akan bekerja semaksimal mungkin agar

kinerjanya dinilai baik.

Analisis laporan keuangan tersebut sangat dibutuhkan untuk memahami

(11)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

keuangan historis yang bertujuan untuk menberikan suatu indikasi kinerja di masa

yang akan datang.

Menurut penelitian Wicaksono (2007), Secara umum ada banyak teknik

analisis dalam melaksanakan penilaian investasi, tetapi yang paling banyak

digunakan adalah analisis yang bersifat fundamental, analisis teknikal, analisis

ekonomi, dan analisis rasio keuangan.

Analisis rasio merupakan analisis yang sering dipakai karena merupakan

metode yang paling tepat untuk diterapkan dalam penelitian kinerja perusahaan.

Penggunaan alat analisis berupa rasio dapat menunjukan atau memberikan gambaran

tentang baik atau buruknya posisi keuangan perusahaan yang berakibat pada

kegagalan, sehat atau tidaknya suatu perusahaan, apabila dibandingkan dengan rasio

tahun sebelumnya atau dengan perusahaan sejenis lainnya.

Beaver (1966, dalam Dyah,2007), membuktikan bahwa secara empiris rasio

keuangan dapat digunakan sebagai alat prediksi kegagalan perusahaan, meskipun tidak

semua rasio dapat memprediksi dengan sama baiknya dan tidak dapat memprediksi

dengan tingkat keberhasilan yang sama

Dengan menganalisis laporan keuangan, investor akan dapat memperoleh

informasi mengenai earning maupun return yang akan diterima oleh investor. Laporan keuangan dirancang untuk membantu para pemakai laporan untuk

mengidentifikasi hubungan-hubungan variabel-variabel dari laporan keuangan.

Secara teori apabila tingkat rasio keuangan tertentu mengalami kenaikan

maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja perusahaan tersebut bagus, sehingga

apabila kinerja perusahaan tersebut dinilai bagus, seharusnya investor berani

(12)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

cenderung ingin membeli saham perusahaan tersebut maka harga saham perusahaan

tersebut akan mengalami tren yang meningkat, hal ini sesuai dengan hukum ekonomi

bahwa apabila permintaan terhadap pasar naik maka harga juga akan mengalami

kenaikan di luar faktor-faktor eksternal yang lain.

Sarana untuk seorang investor melakukan investasi dan perusahaan yang

telah go public untuk menghimpun dana dengan menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham adalah pasar modal. Pasar modal (capital market) merupakan pasar

untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun

instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan

maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan

berinvestasi.

Menurut Ahmad (2004, dalam Wicaksono,2007) Pasar modal merupakan

sarana pembentuk modal dan akumulasi dana yang diarahkan, untuk meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana guna menunjang pembiayaan

pembangunan nasional.

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar

Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan

Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.

Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan

instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi,

waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan

(13)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha Banyaknya jumlah perusahaan yang listing di BEI, membuat para investor

bingung untuk menentukan pilihan yang tepat, saham mana yang aman, terbaik dan

layak untuk dibeli. Maka dari itu BEI berusaha membantu para investor untuk

menentukan pilihannya dengan membuat suatu indeks yang dikenal sebagai indeks

liquid 45 (LQ-45). Indeks ini terdiri dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi

pasar besar dan likuiditas yang tinggi (Septyarini, 2009).

Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid

dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi.

Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan Likuiditas

perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari

dan Agustus) (www.jurnal-sdm.blogspot.com).

LQ45 pun sering dijadikan acuan oleh investor untuk membeli saham, di

karenakan perusahaan yang masuk kedalam LQ45 merupakan 45 saham terbaik yang

listing di BEI.

Berdasarkan fakta tersebut, maka diperlukan penelitian mengenai kinerja

saham sehingga investor dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan agar

investor dapat mengambil keputasan ekonomis yang tepat untuk berinvestasi. Oleh

karena itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dalam penyusunan skripsi

dengan judul “Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Saham yang

Terdaftar Dalam LQ45 di BEI”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, penulis mengidentifikasikan beberapa

(14)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

1. Apakah terdapat pengaruh analisis rasio terhadap kinerja saham yang

terdaftar dalam LQ45?

2. Rasio manakah yang paling dominan dalam memprediksi kinerja saham yang

terdaftar dalam LQ45 di BEI?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan indentifikasi masalah di atas, tujuan penulis mengadakan penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji pengaruh analisis rasio terhadap kinerja saham yang terdaftar

dalam LQ45.

2. Mengetahui rasio manakah yang paling dominan dalam memprediksi kinerja

saham dalam LQ45.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

analisislaporan keuangan khususnya analisis rasio keuangan dan juga sebagai

salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas

(15)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menamnah pengetahuan bagi para

investoratas informasi keuangan dalam pengambilan keputusan unuk

melakukan investasi di Pasar Modal khususnya saham.

3. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi mengenai

kondisi kinerja saham perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengambil

(16)

BAB V Simpulan Dan Saran

56 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ini:

1. Secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara Earning Per share

(EPS), Return On Equity (ROE),dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap

harga saham perusahaan yang terdaftar dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia

pada periode 2007-2009. Secara simultan variabel Earning per Share (EPS),

Return on Equity (ROE) dan Dividend Payout Ratio (DPR) mempunyai

kontribusi sebesar 64,3% terhadap harga saham, sedangkan sisanya sebesar

35,7% merupakan kontribusi dari variabel lain selain Earning per Share

(EPS), Return on Equity (ROE) dan Dividend Payout Ratio (DPR).

Berdasarkan hasil uji-F dan uji koefisien korelasi, dapat ditarik kesimpulan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara analisis rasio terhadap

kinerja saham berdasarkan harga saham dengan kontribusi sebesar 64,3%.

2. Secara parsial, variabel bebas yang memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham adalah Earning Per Share (EPS), sedangkan variabel

bebas Return on Equity (ROE) dan Dividend Payout Ratio (DPR) tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Earning Per Share

(EPS) memiliki koefisien parsial sebesar 76,2%, Return on Equity (ROE)

memiliki koefisien parsial sebesar -0,5%, dan Dividend Payout Ratio (DPR)

memiliki koefisien parsial sebesar -4,9 Berdasarkan hasil uji-t dan korelasi

parsial untuk Earning per Share (EPS), Return on Equity (ROE) dan

(17)

BAB V Simpulan Dan Saran 57

Universitas Kristen Maranatha variabel bebas EPS merupakan rasio keuangan yang paling dominan dalam

penelitian ini dibandingkan dengan variabel bebas lainnya dengan kontribusi

sebesar 76,2%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian di atas dapat diberikan saran sebagai berikut

ini:

1. Bagi investor yang bermaksud melakukan investasi saham, tidak semua rasio

keuangan dapat dijadikan parameter untuk melihat kinerja saham berdasarkan

harga saham. Berdasarkan hasil penelitian ini sebaiknya investor

memperhatikan Earning Per Share (EPS), karena Earning Per Share (EPS)

mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap harga saham.

2. Bagi perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan Earning Per Share (EPS),

karena berdasarkan hasil penelitian ini Earning Per Share (EPS) dapat

dijadikan acuan untuk investor dalam memilih saham perusahaan yang ada di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini terjadi karena para investor cenderung

melihat bagaimana kinerja perusahaan menghasilkan laba di masa yang akan

datang.

3. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Return on Equity (ROE) dan Dividend

Payout Ratio (DPR) tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan saham-saham yang

termasuk dalam indeks LQ 45 yang merupakan kumpulan 45 saham

perusahaan yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Sehingga

(18)

BAB V Simpulan Dan Saran 58

Universitas Kristen Maranatha sektor dan bidang industri. Maka bagi peneliti yang yang ingin meneliti

mengenai rasio sebaiknya menggunakan saham-saham dari sektor atau

bidang industri yang sama sehingga memlikiki homogenitas asset.

4. Variabel bebas yang di gunakan dalam penelitian ini Earning per Share

(EPS), Return on Equity (ROE) dan Dividend Payout Ratio (DPR), bagi

peneliti yang ingin melakukan penelitian mengenai rasio sebaiknya

menggunakan variabel lainya atau menambahkan variabel lain dan

menambahkan periode waktu penelitian, agar hasil yang diperoleh lebih dapat

menjelaskan mengenai kinerja saham perusahaan yang terdaftar dalam Bursa

(19)

59 Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Hanafi, M. M., dan Halim, A. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Husnan, S. (2005). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. ANDI, Yogyakarta.

Jogiyanto, H. M. (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. BPFE, Yogyakarta.

Wijaya, T. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.

Kurniawan, D. (2008). Regresi Linier. Diakses dari http://Ineddeni.wordpress.com pada tanggal 7 Februari 2011.

Hadianto, B. (2008). Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio

(PER) Terhadap Harga Saham Sektor Perdagangan Besar dan Ritel Pada periode 2000-2005 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 7(2) November, hal 162-173.

Sihombing, D. (2008). Peranan Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Kesehatan Perusahaan Tekstil dan Alas Kaki yang Terdaftar di BEI. Fakultas ekonomi, Universitas Sumatra Utara, Medan.

Septyarini. (2009). Analisis Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal

Pada Saham LQ-45. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Depok

(20)

60

Universitas Kristen Maranatha Trisnaeni, Dyah.K. (2007). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manfukatur yang Terdaftar di BEJ. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Ardiani, A. (2007). Analisis pengaruh Kinerja Saham pada Perusahaan Perbankan di BEJ. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Wiasta, J. W. (2010). Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Lembaga Keuangan yang Go Public di BEI Tahun 2004-2007. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

www.konsultanstatistik.com

http://peni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9313/PsrModal+Trasnp.pdf http://jurnal-sdm.blogspot.com

http://www.idx.co.id

Referensi

Dokumen terkait

2003 Susi dan Setiawan Return On Assets (ROA) Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM)dan earning per Share (EPS) harga saham Sampel yang digunakan

Hubungan Kinerja Keuangan yang terdiri dari Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV) dengan Harga Saham. Debt

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sementara Current Ratio , Return On

menyimpulkan bahwa secara parsial dividend payout ratio dan earning per share berpengaruh negatif dan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial return on equity (ROE) tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham, sedangkan earnings per share (EPS), dan

saham pada perusahaan go public di BEI adalah variable earning per share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap variable harga saham (HS). Sedangkan

Hal tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi parsial (r 2 ) Earning Per Share (EPS) yang lebih besar dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi parsial (r 2

Selain itu dapat diketahui juga tingkat signifikasi sebesar 0,19 > 0,05 yang berarti variabel EPS tidak mempengaruhi variabel harga saham secara signifikan,