i
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
KKN TEMATIK RM
–
KK DAMPINGAN
DESA/KELURAHAN : SANGSIT KECAMATAN : SAWAN KABUPATEN : BULELENG PROVINSI : BALI
OLEH :
DEA REVINA NYANA KUMARI NATIH NIM. 1303005215
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
iii
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Shang Hyang Widi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat beliaulah penulis dapat membuat laporan kegiatan Keluarga Dampingan dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tanpa kehendak beliau mungkin paper ini tidak dapat terselesaikan.
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada dosen pendampinga lapangan yaitu Bapak DR.Ir Agus Darma, MT yang telah memberikan bimbingan dalam membuat laporan ini. Selain itu penuis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kepala Desa beserta jajarannya yang telah mengarahakan dan membimbing selama berada di Desa Sangsit serta Kepada Keluarga Bapak Nyoman Tangkes yang telah sedia menerima kehadiran saya selama satu bulan berada di Desa Sangsit.
Tujuan penulis membuat laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari akhir KKN dan melatih ketrampilan mahasiswa-mahasiswi dalam membuat laporan, yang akan sangat bermanfaat untuk memenuhi tuntutan perkuliahan saat ini dan kedepannya dalam menyusun skripsi.
Laporan ini memang sangat jauh dari kata sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar di waktu yang mendatang penulis dapat meningkatkan kualitas karya tulis yang lebih baik.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian Terimakasih.
Om Shanti, Shanti, Shanti, Om
Denpasar,26 Agustus 2016
iv DAFTAR ISI
Cover ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... iv
Bab I Gambaran Umum Keluarga Dampingan ... 1
1.1.Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2.Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3
Bab II Identifikasi dan Prioritas Masalah ... 6
2.1.Permasalahan Keluarga ... 6
2.2.Masalah Prioritas ... 7
Bab III Usulan Pensolusian Masalah ... 8
3.1.Program ... 8
3.2.Jadwal Kegiatan ... 10
Bab IV Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ... 12
4.1.Pelaksaan Kegiatan ... 12
4.2.Hasil ... 14
4.3.Kendala ... 16
Bab V Penutup ... 17
5.1.Kesimpulan ... 17
5.2.Saran ... 17
1
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai profil keluarga dampingan dan keadaan perekonomian keluarga dampingan. Profil keluarga dampingan berupa data keluarga yang didapat dari Kepala Desa Sangsit dan didukung dengan melakukan pendekatan berupa wawancara dengan kepala keluarga, dan anaknya.Selain itu, melalui wawancara mahasiswa juga mendapatkan informasi mengenai keadaan perekonomian keluarga dampingan.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kepala keluarga dari keluarga dampingan dalam laporan ini adalah Bapak Nyoman Tangkes. Adapun jabaran subjek keluarga dampingan dari Luh Seniasih dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Keluarga Dampingan
No Nama Status
perkawinan Umur (th) Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 Nyoman
Hidup 41 SLTP/Sederajat
Buruh
Harian
Lepas
Anak
2
warga yang terbilang kaya dan pada saat itu bapak nyoman tangkes, istri dan anaknya adalah sebagai pembantu di keluarga Made Tantra (orang kaya) yang sudah meninggal saat ini. Rumah tersebut diberikan secara Cuma-Cuma oleh Bapak Made Tantra. Namun Bapak Nyoman Tangkes meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya, dan Istrinya (Nyoman Sadi) menderita tuna rungu atau tuli. Yang membuat anaknya harus bekerja sebagai bapak keluarga rumah tangga untuk keperluan mereka berdua untuk kesehariannya. Bangunan rumah mereka berkondisikan tembok batu bata, beralaskan batu bata yang tertata rapi, dan beratap genteng. Dapur yang dimiliki oleh keluarga Tangkes menggunakan tungku sebagai sarana utama memasak, namun dapur tersebut tidak memiliki ruangan tersendiri melainkan di pekarangan rumah mereka. Kemudian untuk penerangan di rumah, keluarga Tangkes menggunakan lampu yang listriknya tersalur dari rumah warga. Untuk hal konsumsi air keperluan sehari-hari, keluarga Tangkes menggunakan air sumur.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, Ibu Nyoman Sadi hanya tinggal bersama satu anaknya yang bernama Ketut Eudiasa. Suami dari Ibu Nyoman Sadi telah meninggal dunia. Ketut Eudiasa menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Pekerjaan Bapak Ketut Eudiasa dalam kesehariannya adalah sebagai buruh harian lepasan atau tukang bangunan. dalam pekerjaan tersebut uang yang dikumpulkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja seperti makanan dan rokok Bapak Ketut Eudiasa.
Di Desa Sangsit Keluarga Tangkes merupakan salah satu keluarga yang masuk dalam kriteria keluarga Kurang Sejahtera (KS). Keluarga dari Ibu Luh Seniasih ini dapat dikatakan sebagai salah satu keluarga pra-sejahtera karena dilihat dari segi ekonomi yang masih kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga dalam hal ini keluarga Tangkes masuk dalam salah satu keluarga dampingan KKN
3
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan adalah merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan keluarga bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pengeluaran keluarga sehari-hari.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Karna Ibu NYoman Sadi sudah berumur dan tidak sanggup lagi untuk mencari pekerjaan atau bekerja, dan juga karena ada masalah terhadap telinganya (tuna rungu), maka Bapak Ketut Eudiasa yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya untuk makan dan keperluan rumah tangga lainnya. Bapak Ketut Eudiasa tidak mempunyai pilihan pekerjaan lain selain buruh harian lepas maupun pekerjaan serabutan lainnnya yang dikarenakan beliau hanya lulusan SLTP sederajad. Dengan penghasilan yang didapat dengan bekerja sebagai buruh, penghasilan yang didapat oleh keluarga Tangkes setiap bulannya tidak menentu. Rata-rata penghasilan Bapak Ketut Eudiasa adalah Rp 500.000,00 per bulan itu pun tergantung banyanknya jumlah pekerjaan yang dilakukan, kebutuhan keluarga Ibu Luh Seniasih untuk sehari-hari memang terpenuhi. Namun hanya untuk makan sehari-hari dan rokok.
Sumber pendapatan dari keluarga Bapak Ketut Eudiasa hanya dari bekerja sebagai buruh atau tukang bangunan tergantung ada tidaknya panggilan dari teman yang mengajaknya. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Bapak Ketut Eudiasa, maksimal Rp. 75.000,00 perharinya. Selain pendapatan dari buruh atau tukang bangunan, sumber pendapatan keluarga juga didukung oleh memetik tembakau di dekat rumahnya. Upah yang diberikan tergantung dari seberapa tembakau yang dipetik. dan untuk mendapatkannya pun harus dari pagi hingga sore hari.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
4
1. Biaya Sehari-hari
Pengeluaran Bapak Ketut Eudiasa untuk kebutuhan sehari-hari yang utama adalah untuk biaya makan. Dalam per harinya untuk memenuhi kebutuhan makan beliau dan ibunya, rata-rata beliau menghabiskan biaya sekitar Rp 50.000.
2. Biaya Kesehatan
Biasanya keluarga Bapak Ketut Eudiasa apabila sakit yang dialami ringan seperti misalnya pusing, pegal, maupun masuk angin mereka mengobati sendiri penyakitnya dengan beristirahat dan memijat dengan balsem atau minyak. Ataupun jika dirasa sakit yang lumayan serius, pengobatan yang dilakukan adalah dengan pergi ke puskesmas yang terletak di Desa Sangsit. Untuk biaya kesehatan, keluarga Bapak Ketut Eudiasa telah mendapat sedikit kemudahan. keluarga Tangkes mempunyai pelayanan berobat gratis atau keringanan biaya dengan menunjukkan kartu kesehatan atau BPJS.
3. Biaya Sosial
Biaya sosial meliputi biaya iuran banjar dan uang suka duka. Sehingga apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial, maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu.
4. Biaya Listrik dan Air
Keluarga Tangkes memiliki aliran listrik yang hanya cukup untuk menghidupkan lampu. Untuk biaya listrik pada keluarga Ibu Luh Seniasih kurang lebih membayar listrik Rp 60.000/bulan. Air untuk kebutuhan MCK dan memasak Keluarga Tangkes diperoleh dari air sumur yang berada di pekarangan rumahnya.
5. Biaya Kerohanian
5
6
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung melalui wawancara dengan keluarga dampingan dan melalui pengamatan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, ditemukan beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga Tangkes. Masalah pertama yang dihadapi oleh keluarga Tangkes adalah pendapatan keluarga yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap harinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ketut Eudiasa mengatakan Ayahnya telah lama meninggal sehingga beliau harus menggantikan ayahnya menjadi kepala keluarga. Hal tersebut sangat berat, mengingat karena ibunya menderita tuna rungu yang seharusnya bisa disembuhkan namun karena tidak adanya uang untuk pengobatan maka hal itu dibiarkan saja. Upah yang dihasilkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan terkadang penghasilan tersebut tidak mencukupi karena sebagai umat Hindu banyak terdapat Hari Raya.
Masalah kedua yang dihadapi oleh keluarga Tangkes adalah terdapat fasilitas peralatan rumah tangga yang kurang baik seperti dapur yang berada dipekarangan rumah, kamar atau kasur yang tidak layak untuk ditiduri, jemuran yang kurang layak digunakan, pola hidup bersih dan sehat dari keluarga Tangkes. Kondisi lingkungan pekarangan rumah kurang bersih. Selain itu, kebersihan penggunaan sabun dalam MCK dan kebiasaan mencuci tangan setelah melakukan aktivitas maupun sesudah mengambil hewan ternak masih kurang di terapkan dan kadang melakukan pencucian tangan dan kaki dilakukan tidak di alir yang mengalir.
7
satu kendala dari Bapak Krtut Eudiasa. Tidak adanya sepeda motor maupun sepeda gayung yang dimiliki oleh keluarga Tangkes menyebabkan setiap harinya Bapak Ketut Eudiasa berjalan jauh untuk sampai ditempat kerjanya tersebut, namun beberapa kali ada teman yang member tumpangan karena merasa iba terhadap Bapak Ketut Eudiasa. Karna Faktor kebersihan dan pola makan yang tidak sehat, daya tahan tubuh beliau terganggu. untuk berobat ke Puskesmas pun beliau mengalami masalah karna tidak adanya sepeda motor atau transportasi lain. Namun, kartu jaminan kesehatan tidak berlaku di Puskesmas Pembantu tersebut sehingga harus mengeluarkan biaya untuk berobat. Biaya berobat yang dikeluarkan setara dengan biaya makan dua hari keluarga ini.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan uraian pada permasalahan keluarga tersebut, masalah priotitas dari keluarga Tangkes diuraikan sebagai berikut :
1. Pendapatan keluarga yang kurang dalam mencukupi kebutuhan keluarga setiap harinya.
2. Kurangnya pola hidup bersih dan sehat dari keluarga Tangkes.
8
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan bersangkutan.
3.1 Program
Dengan mengidentifikasi dan memprioritaskan suatu masalah maka muncul suatu usaha untuk memecahkan permasalahan tersebut. Usaha-usaha pemecahan masalah terutama masalah yang diprioritaskan tertuang dalam program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan. Program-program tersebut berupa solusi yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan. Adapun program untuk keluarga dampingan Ketut Eudiasa dijabarkan dalam sub-sub berikut ;
3.1.1 Motivasi dan Membantu Pekerjaan Berupa Berkenalan dengan
Orang-Orang yang Membutuhkan Tenaga
9
3.1.2 Memberikan Penjelasan/Penyuluhan Mengenai Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
Berkaitan dengan motivasi untuk mengubah pola pikir tentang pola hidup bersih dan sehat. Program ini bertujuan untuk mengajarkan keluarga Tangkes untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat, terutama kebiasaan mencuci kaki dan tangan ketika usai dari kerjanya. Bukan hanya usai dari pekerjaanya, namun sebelum makan dan sesudah makan, membuang sampah pada tempatnya dan memakai handuk sendiri-sendiri tidak berbarengan. Melihat kondisi dan usia dari Ibu Nyoman Sadi dan anaknya yang sudah tidak muda lagi, kuman-kuman yang berada di sekitar lingkungan dapat menyebabkan penyakit yang berkelanjutan bagi Bapak Ketut Eudiasa dan ibunya. Maka dari itu penjelasan pentingnya mengenai perilaku hidup bersih dan sehat dan mampu diterapkan oleh Ketut Eudiasa dan ibunya dengan pengawasan dari penulis selama melaksanakan program KK dampingan.
3.1.3 Saran-Saran Terkait Pembagian Penghasilan untuk Kebutuhan
Keseharian dan Kesehatan
10
3.2 Jadwal Kegiatan
Dalam sub bab ini penulis membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa di keluarga Tangkes. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dijabarkan dalam tabel 3.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1Log BookMahasiswa di Keluarga Dampingan
NO TANGGAL KEGIATAN
1. 26 Juli 2016 Survei lokasi rumah keluarga dampingan dan bertemu dengan keluarga dampingan
2. 29 Juli 2016 Kunjungan ke keluarga dampingan dan perkenalan
dengan anggota lain dari keluarga dampingan
3. 30 Juli 2016 Kunjungan ke keluarga dampingan dan melakukan
wawancara terkait profil keluarga dampingan
4. 2 Agustus 2016
Kunjungan ke keluarga dampingan dan melakukan
wawancara serta pengamatan langsung untuk
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga
dampingan
5. 4 Agustus 2016
Melakukan diskusi untuk mencari solusi dalam
memecahkan permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh
keluarga dampingan
6. 5 Agustus 2016
Melakukan diskusi untuk mencari solusi dalam
memecahkan permasalahan kurangnya pola hidup yang
bersih dan sarana transportasi yang dihadapi oleh
keluarga dampingan
7. 6 Agustus 2016
Melakukan pendekatan dengan cara membantu
keluarga dampingan meningkatkan hasil penjualan
peliharaan ternak sapi
8. 9 Agustus 2016
Melakukan pendekatan dengan cara memberikan
motivasi kepada keluarga dampingan untuk lebih giat
lagi dalam bekerja
9. 10 Agustus 2016 Membantu keluarga dampingan untuk membersihkan
kotoran yang berserakan di pekarangan rumah
10. 11 Agustus 2016
Memberikan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) tentang cara mencuci tangan
11
11. 12 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara mengajak Bapak Ketut Eudiasa membeli kebutuhan pokok sehari-hari
12. 13 Agustus 2016
Membantu keluarga dampingan dalam mengatasi
masalah perekonomian dengan cara membantu mencari
kenalan atau orang-orang yang membutuhkan tenaga
kerja
13. 15Agustus 2016
Membantu keluarga dampingan dalam mengatasi
masalah perekonomian dengan cara memberikan
motivasi untuk lebih giat dalam bekerja
14. 19 Agustus 2016
Membantu keluarga dampingan mencari belut disawah
dan mengantar Bapak Ketut Eudiasa ke Kantor Desa
untuk mengurus surat-surat
15. 20 Agustus 2016
Membantu keluarga dampingan membersihkan rumah
dan memberikan motivasi untuk lebih giat lagi dalam
bekerja
16. 21 Agustus 2016
Membantu keluarga dampingan dalam mengatasi
masalah perekonomian dengan cara membantu mencari
belut di sawah
17. 22 Agustus 2016
Membantu keluarga dampingan dalam mengatasi
masalah perekonomian dengan cara memberikan
motivasi dan membantu mencari belut di sawah
18. 23 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara mengantar
keluarga dampingan membeli bahan-bahan makanan
19. 24 Agustus 2016
Melakukan pendekatan dengan cara memberikan
motivasi kepada keluarga dampingan dan membantu
mencari belut di sawah
20. 25 Agustus 2016
Membantu keluarga dampingan dalam mengatasi
masalah perekonomian dengan cara membantu
mencari/menyabit rumput di sawah dan membelikan
barang keperluan rumah tangga
21. 26 Agustus 2016
Memberikan sembako (beras, mie instan, minyak) serta
memberikan motivasi kepada keluarga guna
memperbaiki kehidupan ekonomi di masa depan.
12
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga
Pelaksanaan pendampingan keluarga dilaksanakan selama beberapa kali yang bertempat di rumah Tangkes. Adapun penjabaran dari pelaksanaan pendampingan keluarga Tangkes dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1Log BookPelaksanaan Pendampingan Keluarga
NO TANGGAL WAKTU KEGIATAN
1. 26 Juli 2016 16.00-17.00
Melakukan survei lokasi rumah keluarga
dampingan dan bertemu dengan keluarga
dampingan
2. 29 Juli 2016 14.00-18.00
Melakukan kunjungan ke keluarga dampingan
dan perkenalan dengan anggota lain dari
keluarga dampingan
3. 30 Juli 2016 14.00-18.00
Melakukan kunjungan ke keluarga dampingan
dan melakukan wawancara terkait profil
keluarga dampingan
4. 2 Agustus 2016 16.00-18.00
Melakukan kunjungan ke keluarga dampingan
dan melakukan wawancara serta pengamatan
langsung untuk mengidentifikasi permasalahan
yang dihadapi keluarga dampingan
5. 4 Agustus 2016 18.00-20.30
Mencari solusi dalam memecahkan
permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh
keluarga dampingan
6. 5 Agustus 2016 14.00-18.00
Mencari solusi dalam memecahkan
permasalahan kurangnya pola hidup yang bersih
dan sarana transportasi yang dihadapi oleh
keluarga dampingan
7. 6 Agustus 2016 14.00-18.00
Melakukan pendekatan dan mengobrol dengan
keluarga dampingan terkait kehidupan
13
8. 7 Agustus 2016 12.00-18.00
Memberikan motivasi kepada keluarga
dampingan untuk lebih giat lagi dalam bekerja
sehingga perekonomian keluarga dapat
meningkat
9. 9 Agustus 2016 11.00-16.00
Membantu keluarga dampingan untuk
membersihkan kotoran yang berserakan di
pekarangan rumah
10. 10 Agustus 2016 11.00-17.00
Memberikan penyuluhan mengenai Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tentang cara
mencuci tangan yang baik dan benar
11. 11 Agustus 2016 16.00-18.00
Melakukan pendekatan dengan cara mengajak
Bapak Ketut Eudiasa membeli kebutuhan pokok
sehari-hari
12. 12 Agustus 2016 14.00-18.00
Membantu keluarga dampingan dalam
mengatasi masalah perekonomian dengan cara
membantu mencari kenalan atau orang-orang
yang membutuhkan tenaga kerja
13. 13 Agustus 2016 14.00-18.00
Membantu keluarga dampingan dalam
mengatasi masalah perekonomian dengan cara
memberikan motivasi untuk lebih giat dalam
bekerja
14. 15 Agustus 2016 13.00-18.00
Membantu keluarga dampingan mencari belut
disawah dan mengantar Bapak Ketut Eudiasa ke
Kantor Desa untuk mengurus surat-surat
15. 19 Agustus 2016 14.00-17.00
Membantu keluarga dampingan membersihkan
rumah dan memberikan motivasi untuk lebih
giat lagi dalam bekerja
16. 20 Agustus 2016 12.00-18.00
Membantu keluarga dampingan dalam
mengatasi masalah perekonomian dengan cara
membantu mencari belut di sawah
17. 21 Agustus 2016 10.00-13.00 15.00-20.00
Membantu keluarga dampingan dalam
mengatasi masalah perekonomian dengan cara
memberikan motivasi dan membantu mencari
14
18. 22 Agustus 2016 14.00-20.00
Melakukan pendekatan dengan cara mengantar
keluarga dampingan membeli bahan-bahan
makanan
19. 23 Agustus 2016 14.00-17.00
Melakukan pendekatan dengan cara
memberikan motivasi kepada keluarga
dampingan dan membantu mencari belut di
sawah
20. 24 Agustus 2016 13.00-16.00
Membantu keluarga dampingan dalam
mengatasi masalah perekonomian dengan cara
membantu mencari/menyabit rumput di sawah
dan membelikan barang keperluan rumah
tangga
21. 25 Agustus 2016 10.00-13.30
Memberikan sembako (beras, mie instan,
minyak) serta memberikan motivasi kepada
keluarga guna memperbaiki kehidupan ekonomi
di masa depan
22. 26 Agustus 2016 10.00-14.00 Perpisahan bersama keluarga Tangkes
4.2 Hasil Dari Pendampingan Keluarga
Berikut ini adalah penjabaran hasil dari pendampingan keluarga di keluarga Tangkes berdasarkan program yang diusulkan yang dijabarkan sebagai berikut.
4.2.1 Hasil Pemberian Motivasi dan Membantu Pekerjaan Berupa berkenalan
dengan Orang-Orang yang Membutuhkan Tenaga
15
inginkan untuk dibenarkan jauh lebih banyak dibanddingkan sebelumnya yang tidak dibantu oleh mahasiswa KKN. Hal ini akan menyebabkan peningkatan penghasilan keluarga Tangkes dari adanya panggilan pekerjaan tersebut.
4.2.2 Hasil Pemberian Penjelasan/Penyuluhan Mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
Hasil dari pemberian penjelasan/penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang berkaitan dengan cara mencuci tangan yang baik dan benar cukup berhasil. Indikator keberhasilan dari program ini terlihat dari perilaku dari keluarga Tangkes khususnya cara mencuci tangan sudah tampak baik dan benar. Setelah diberikan penyuluhan oleh mahasiswa KKN tematik Revolusi Mental tentang langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar, keluarga Tangkes mengatakan sudah paham dan mengerti mengenai materi dan demonstrasi yang diberikan. Selain itu, langkah-langkah yang diberikan juga sudah mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya setelah datang dari pulang kerja. Hal ini nantinya akan mencegah keluarga Tangkes terhindari dari penyakit akibat tidak mencuci tangan yang baik dan benar, salah satunya diare. Sehingga keluarga ini akan terjaga kesehatannya dan pengeluaran untuk biaya kesehatan bisa dikurangi.
4.2.3 Hasil Pemberian Saran-Saran Terkait Pembagian Penghasilan untuk
Kebutuhan Keseharian dan Kesehatan
16
mahasiswa KKN RM juga pernah mengantar untuk membeli perlengkapan rumah dan kebutuhan pokok sehari-hari. Sehingga keluarga ini tidak perlu lagi untuk berjalan kaki menempuh jarak yang jauh.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Adapun kendala yang dihadapi oleh mahasiswa KKN RM UNUD dalam melaksanakan pendampingan di keluarga Tangkes adalah sebagai berikut:
1. Kesulitan dalam mengatur waktu bertemu dengan anggota keluarga Tangkes dikarenakan kesibukan masing-masing.
2. Sulitnya mengatur pembagian pendapatan keluarga untuk membiayai kebutuhan pokok sehari-hari dan kebutuhan kesehatan karena dana yang terbatas. Selain itu, waktu mahasiswa KKN RM yang singkat menyebabkan tidak bisa mengontrol lebih lanjut tentang pembagian pendapatan bulanan keluarga Tangkes.
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan program pendampingan keluarga yang diangkat untuk keluarga Tangkes serta hasil yang didapatkan dari proses pendampingan keluarga tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Program pendampingan keluarga Tangkes sudah sesuai dengan masalah-masalah yang terjadi di keluarga tersebut.
2. Mayoritas program pendampingan keluarga Tangkes dirasa cukup berhasil, yaitu diantaranya program pemberian motivasi dan membantu dalam perkenalan dengan orang-orang yang membutuhkan tenaga kerja seperti beliau , pemberian penjelasan/penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang berkaitan dengan cara mencuci tangan yang baik dan banar serta program yang berkaitan dengan kurangnya sarana transportasi di kaluarga Tangkes.
5.2 Rekomendasi
Demi kelancaran pendampingan keluarga pada KKN RM periodeberikutnya, beberapa hal yang dapat disarankanadalah sebagai berikut:.
1. Pembekalan KKN-PPM oleh pihak LPPM Universitas Udayana perlu diberikan secara lebih optimal agar perencanaan, pelaksanaan, penyusunan laporan dan beberapa urusan administrasi KKN-RM dapat terlaksana lebih baik.
18
LAMPIRAN
19
20 1. Biodata Penanggung Jawab
Nama Lengkap : Dea Revina Nyana Kumari Natih NIM : 1303005215
Fakultas/Jurusan : Fakultas Hukum / Ilmu Hukum Tanggal Lahir/Umur : 29 April 1995 / 21 tahun Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Status Pernikahan : Belum Menikah
Alamat : Jl.Pulau Kawe Gang 1A No.6 Denpasar Barat
No. HP : 081246490173