• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Terhadap Anak yang Menjadi Korban Kekerasan dalam Penyelenggaraan MOPDB di Sekolah Dihubungkan dengan UU No. 35 Tahun 2014 dan Permendikbud No. 55 Tahun 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Hukum Terhadap Anak yang Menjadi Korban Kekerasan dalam Penyelenggaraan MOPDB di Sekolah Dihubungkan dengan UU No. 35 Tahun 2014 dan Permendikbud No. 55 Tahun 2014."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG MENJADI KORBAN KEKERASAN DALAM PENYELENGGARAAN MOPDB DI SEKOLAH DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK DAN

PERMENDIKBUD NO. 55 TAHUN 2014 TENTANG MOPDB DI SEKOLAH

Natasya Pramanti 110110120031

Pada saat ini di Indonesia masih terjadi kekerasan terhadap anak dalam penyelenggaraan MOPDB di sekolah. Salah satunya adalah kekerasan yang terjadi dalam penyelenggaraan MOPDB di SMP Flora Bekasi dan menimpa Evan Christopher Situmorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan merumuskan pelaksanaan perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi korban kekerasan dalam penyelenggaraan MOPDB sehubungan dengan UU Perlindungan Anak dan Permendikbud No. 55 Tahun 2014 serta untuk memahami tanggung jawab pihak sekolah terkait penyelenggaraan MOPDB yang mengandung kekerasan terhadap anak.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian secara deskriptif analitis yang meneliti pelaksanaan perlindungan hukum terhadap anak dan pelaksanaan tanggung jawab pihak sekolah sehubungan dengan kekerasan yang terjadi terhadap anak dalam penyelenggaraan MOPDB di sekolah dikaitkan dengan teori-teori hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2)

v ABSTRACT

LEGAL PROTECTION FOR CHILDREN WHO BECOME VICTIMS OF VIOLENT ACTS DURING NEW STUDENTS ORIENTATION PHASE BASED ON LAW OF NUMBER 35 OF 2014 WHICH IS A CHANGE OF

LAW NUMBER 23 OF 2002 REGARDING LEGAL PROTECTION FOR CHILDREN AND LAW OF NUMBER 55 OF 2014 ISSUED BY EDUCATION

MINISTRY REGARDING NEW STUDENTS ORIENTATION PHASE ON SCHOOL

Natasya Pramanti 110110120031

To this day, in Indonesia, there are still many violent incidents toward students during New Students Orientation Phase. One of those violent incident occurred in Flora Bekasi Junior High School. The victim name is Evan Christopher Situmorang.The purpose of this research is to analyze and to determine the legal protection for children regarding the law for students who have became victims during orientation phase at schools based on Children Protection Act and to further the understanding regarding said schools responsibilities if any violence occurs during orientation phase.

The method used in this research is normative juridical with analytical description in investigating the action of law protection and schools responsibilities regarding the act of violence which occurs during schools orientation phase and directly linked those incidents to the act and law provided for those specific incidents.

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan hukum tidak hanya pengaturan mengenai sanksi pidana kepada pelaku, melainkan juga mengatur tentang proses tuntutan hukumnya (hukum

Berlakunya UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yang mengatur perlindungan khusus terhadap anak yang menjadi korban kejahatan seksual sebagaimana diatur

Lima komponen Pengendalian Internal yang dibentuk oleh COSO dan diadopsi oleh pemerintah dalam PP No.60 Tahun 2008 adalah lingkungan pengendalian, penilaian risiko,

3) Prognosis merujuk pada aktivitas penyusunan rencana atau program yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesulitan belajar siswa. 4) Terapi di sini

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Pokja PKLK pendidikan inklusif, dinas pendidikan Kota Padang (2013: 3) yang menjadi sasaran dalam layanan identifikasi dan asesmen

IEEE mendefinisikan Distributed Generation sebagai pembangkitan yang menghasilkan energi dalam kapasitas yang lebih kecil dibandingkan pusat-pusat pembangkit

Dari tabel tersebut terlihat bahwa kemurnian DNA sampel ubi jalar yang diekstraksi menggunakan metode CTAB dari Tanaka dan Nakatani mempunyai kemurnian yang lebih baik dibandingkan

Tujuan pemeriksaan adalah menentukan tingkat intensitas terendah dalam dB dari tiap frekuensi yang masih dapat terdengar pada telinga seseorang, dengan kata lain ambang