• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD MATERI IBADAH SHALAT KELAS III UPTD SD NEGERI 3 JORONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD MATERI IBADAH SHALAT KELAS III UPTD SD NEGERI 3 JORONG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD MATERI IBADAH

SHALAT KELAS III UPTD SD NEGERI 3 JORONG

Muhammad Arifin

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : insanarifin1@gmail.com

ABSTRAK

Hakikatnya pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru, peserta didik dan lingkungan sebagai aspek untuk menciptakan lingkungan belajar.

Kegiatan ini bertujuan menghasilkan prubahan-perubahan positif di dalam diri anak didik yang sedang menuju kedewasaan, sejauh berbagai perubahan itu dapat diusahakan melalui usaha belajar. pembelajaran peserta didik tidak aktif dan terlihat bosan serta tidak fokus dalam mengikuti pelajaran, pembelajaran pun terlihat tidak efektif,dan hasil belajar peserta didik pada materi makna ibadah shalat di Kelas III UPTD SD Negeri 3 Jorong masih dalam kategori rendah. Berdasarkan masalah tersebut maka diajukan upaya perbaikan melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD Pada Mata M ateri Makna Ibadah Shalat di Kelas III UPTD SD Negeri 3 Jorong Kabupaten Tanah Laut Tahun 2022. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik dalam materi makna ibadah shalat di Kelas III UPTD SD Negeri 3 Jorong Kabupaten Tanah Laut Tahun 2022.

Tehnik pengumpulan data melalui lembar observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dan lembar soal untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tehnik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan rumus teknik analisis kuantitatif deskriptif dengan rumus statistik presentase.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas III UPTD SD Negeri 3 Jorong terhadap materi makna ibadah shalat. Pada siklus I hasil belajar peserta didik mencapai ketuntasan 63,3% dengan nilai rata-rata kelas 63,83, pada siklus II mencapai 83% dengan nilai rata-rata 82,4. Dari siklus I

(2)

dan II mengalami peningkatan sebesar 20 %. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI.

Kata Kunci : UPTD SD Negeri 3 Jorong, Tanah Laut, Tipe STAD

PENDAHULUAN

Pembelajaran pendidikan agam Islam sering dianggap sebagai sesuatu kegiatan pembelajaran yang membosankan, meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan berarti dalam kehidupan anak. Dilihatkan karena satu adanya keterlibatan siswa dengan menunjukkan dan membuat Perencanaan proses belajar mengajar dua adanya keterlibatan intelektual emosional siswa melalui dorongan dan semangat yang dimilikinya tiga adanya keikutsertaan siswa secara kuratif dalam mendengarkan dan memperhatikan apa yang disajikan guru Agar menjadi pembelajaran yang aktif kuatif efektif dan menyenangkan ( Pakem) dapat dilakukan melalui berbagai cara. salah satu Caranya yaitu pembelajaran kooperatif perlu diadakan kan penelitian tindakan kelas untuk menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.

Istilah pendidikan memang mengandung arti yang luas, yakni meliputi semua upaya menumbuhkembangkan seluruh kemampuan ranah psikologis individu manusia yang terkadang dapat dilakukan dengan cara self- instructions (mengajar diri sendiri). Sedangkan tujuan pendidikan sendiri, tidak hanya diarahkan pada kemampuan kognitif saja, tetapi juga aspek psikomotorik dan afektif, Di dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ( SISDIKNAS) pasal I.

“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajar an agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiitual, keagamaan, kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri, serta akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dir inya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Hakikatnya pembelajaran adalah proses kom unikasi antara guru, peserta didik dan lingkungan sebagai aspek untuk menciptakan lingkun an belajar.

Kegiatan ini bertujuan menghasilkan prubahan-perubahan positif di dalam diri anak didik yang sedang menuju kedewasaan, sejauh ber bagai perubahan itu dapat diusahakan melalui usaha belajar.

(3)

Keaktifan peserta didik merupakan salah satu prinsip utama dalam proses pembelajaran. Belajar adalah berbuat, oleh karena itu tidak ada belajar tanpa aktivitas, dimana aktivitas peserta didik memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran, pengalaman belajar hanya dapat diperoleh jika peserta didik aktif berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Martinis Yamin (2007: 77) keaktifan peserta didik merupakan proses pembelajaran yang dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan masalah yang ia hadapi dalam kehidupannya.

Ada beberapa masalah yang terjadi di UPTD SD Negeri 3 Jorong, pada pembelajaran PAI materi Makna Ibadah Shalat, diantaranya adalah cakupan materinya cukup luas, kemudian saat pembelajaran peserta didik tidak aktif dan terlihat bosan serta tidak fokus dalam mengikuti pelajaran, pembelajaran pun terlihat tidak efektif. Kemudian ditemukannya data berkaitan dengan hasil belajar peserta didik pada materi makna ibadah shalat di Kelas III UPTD SD Negeri 3 Jorong masih dalam kategori rendah, dari 18 orang peserta didik 6 orang diatas KKM, 2 orang di batas KKM dan 10 orang di bawah KKM, 7 orang di antaranya dibawah rata-rata kelas.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian, salah satunya yang dilakukan oleh Miswadi, Dasa Ismaimuza dan I Nyoman Murdiana yang berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatipe Tipe STAD Untuk Meningkatkan Pemaham an Peserta didik Pada Luas Persegi Dan Persegi Panjang Di Kelas III SD Inpres 2 Slametharjo” menunjukkan adalah peningkatan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan beberapa fakta di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD Pada Materi Makna Iba dah Shalat di Kelas III UP TD SD Negeri 3 Jorong Kabupaten Tanah Laut Tahun 2022”.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dimana penelitian tindakan kelas ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research ( CAR). PTK merupakan suatu proses dimana guru dosen dan siswa-mahasiswa menginginkan terjadinya perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran yang lebih baik agar tujuan pembelajar an di kelas dapat tercapai secara optimal.

Pemberian tindakan yang diberikan oleh guru menyangkut penyajian strategi, pendekatan, metode atau cara untuk memperoleh hasil melalui sebuah

(4)

tindakan dan dilakukan secara berulang- ulang sampai memperoleh informasi yang matang tentang pelaksanaan model yang digunakan. Dengan menggunakan PTK, diharapkan guru memiliki peran ganda yaitu sebagai praktasi dan sek aligus peneliti.

Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti (guru pelaksana tindakan) dengan guru Kelas III UPTD SD Negeri 3 Jorong.

Subjek penelitian kelas adalah peserta didik Kelas III UPTD SD Negeri 3 Jorong TP.2022/2023 yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Sedangkan obyek pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa den gan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran PAI materi makna ibadah shalat pada Kelas III UPTD SD Negeri 3 Jorong Kab.Tanah Laut.

Prosedur penelitian yang digunakan oleh penelitian ini berbentuk siklus yang tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran.

Pelaksanaan PTK yang meliputi penetapan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan yang diikuti dengan kegiatan observasi, interpretasi, dan analisis serta refleksi. Apabila diperlukan, pada tahap selanjutnya disusun rencana tindak lanjut. Upaya tersebut dilakukan secara berdaur membentuk suatu siklus. Langkah-langkah pokok yang ditempuh pada siklus pertama dan siklus- siklus berikutnya adalah sebagai berikut:

Dalam penelitian ini terdapat empat tahap penelitian yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan terdiri dari dua siklus

(5)

HASIL PENELITIAN

1. Kondisi Awal

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada saat pra-siklus yakni sebelum penerapan model pembelajaran cooperative tipe STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTS DI VISIONS proses pembelajaran tidak berjalan efektif, peserta didik terlihat pasif. Kemudian berdasarkan data hasil belajar peserta didik pada materi makna ibadah shalat di kelas III UPTD SD Negeri 3 Jorong masih dalam kategori rendah, dari 18 orang siswa 6 orang diatas KKM, 2 orang di batas KKM dan 10 orang di bawah KKM, 7 orang di antaranya dibawah rata- rata kelas. Berdasarkan hasil dapat dilihat bahwa dari 18 siswa pada tes pra siklus siswa yang tuntas siswa yang tuntas hanya 6 orang dan yang tidak tuntas berjumlah 12 orang, dengan rata-rata 58,6 dan per sentasi 33 %. Dari hasil ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 33 % sehingga dapat dikatakan bahwa hasil ketuntasan belajar klasikal siswa dikategorikan dalam kategori sangat kurang.

2. Siklus 1

Pada pertemuan siklus 1 ini siswa terlihat semangat bekerja dalam kelompok meskipun masih kebingungan dengan tugas kelompoknya, dan juga beberapa siswa masih terlihat malu untuk mempresentasikan dan mengomentari hasil kerja kelompok. Berdasarkan proses pembelajaran yang telah berlangsung pada siklus I ini, peneliti mengambil kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTS DIVISIONS telah berlangsung dengan baik, setiap kegiatan diikuti oleh siswa meskipun masih ada siswa yang kebingungan. Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I selesai, peneliti mendapatkan data nilai hasil belajar siswa pada siklus I bahwa dari 18 siswa, terdapat siswa yang berjumlah 8 orang yang tuntas dan 10 orang yang tidak tuntas dengan rata-rata 63,3 dan persentasi 44 %.

Dari hasil ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 44 %, maka kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa pada siklus I dikategorikan masih kurang.

Dari hasil penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada postest yaitu sebesar 44 % tergolong kurang. Berdasarkan hasil postest pada siklus I, terjadi peningkatan sebesar 10 %. Meskipun demikian

(6)

hasil belajar siswa pada siklus I belum dapat mencapai tahap ketuntasan secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75 %.

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitiakan melakukan tindakan pengamatan kembali untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI den gan materi Makna ibadah shalat dan keutamaanya yaitu melan jutkan pada siklus II.

Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa yang dilakukan pada pelaksanan tindakan di siklus I dengan menggunakan model pembelajar an Kooperatif tipe STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTS DIVISIONS adalah sudah termasuk kurang yaitu siswa yang tuntas berjumlah 10 orang dengan per sentase 44 % dan siswa yang belum tuntas berjumlah 8. Hasil belajar siswa belum dapat mencapai tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu sebesar 75

% . selanjutnya hasil observasi guru pada siklus I sudah baik. Sedangkan untuk hasil observasi siswa sudah baik, namun belum terpenuhi dengan maksimal sehingga jelas harus dilakukan observasi dan penelitian kembali yaitu siklus II.

3. Siklus 2

Berdasarkan proses pembelajaran yang telah berlangsung pada siklus II ini, peneliti mengambil kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievements Divisions sudah berlangsung dengan sangat baik, setiap siswa aktif dalam kegiatan kelompok dan berani dalam mempresentasikan hasil diskusinya

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II selesai, peneliti mendapatkan data nilai hasil belajar siswa pada siklus I. Berikut ini penyajian data hasil belajar siswa pada siklus II (post test II), bahwa dari 18 siswa, terdapat siswa yang berjumlah 14 orang yang tuntas dan 4 orang yang tidak tuntas dengan rata-rata 82,4 dan persentasi 83 %. Dari hasil penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada pos test yaitu sebesar 83 % tergolong Baik. Berdasarkan hasil pos test pada siklus II, terjadi peningkatan sebesar 39 %. Hasil belajar siswa secara klasikal juga telah melewati batas mimimal yang ditetapkan Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar sudah berhasil karena terdapat peningkatan yang signifikan. Berdasarkan hal tersebut, maka tindakan penelitian tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

(7)

Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa yang dilakukan pada pelaksanan tindakan di siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievements Divisions adalah sudah termasuk baik yaitu siswa yang tuntas berjumlah 15 orang dan siswa yang belum tuntas berjumlah 3 dengan rata-rata kelas 82,5. Hasil belajar siswa pun sudah mencapai tingkat ketuntasan secara klasikal yakni 83 %, melewati batas minimum 75 % .

Berdasarkan refleksi yang telah dilakukan pada siklus II dari proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievements Divisions, maka diperoleh kesimpulan bahwa penelitian ke siklus berikutnya tidak perlu dilakukan. Hal ini disebabkan karena sudah tercapainya ketuntasan klasikal sebesar 83% serta hasil observasi guru dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sudah sudah mencapai kriteria sangat baik. Pada akhirnya, perubahan prilaku mengajar guru dan aktivitas keaktifan belajar siswa melalui penelitian tindakan kelas ini berdampak bagi peningkatan hasil belajar siswa.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa siswa dapat berperan aktif serta dapat berinteraksi dan saling bekerjasama dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievements Di Visions ini.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil observasi awal terhadap proses pembelajaran PAI di kelas III UPTD SD Negeri 3 Jorong diperoleh bahwa siswa tidak aktif dan pembelajaran tidak efektif yang berpengaruh pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi dan nilai yang mereka capai belum dapat mencapai tingkat KKM. Hasil belajar siswa kelas III UPTD SD Negeri 3 Jorong pada mata pelajaran PAI materi Makna Ibadah Shalat sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student team sachievement divisons masih sangat kurang yaitu siswa yang tuntas hanya berjum lah 6 orang atau dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 33% dengan nilai rata-rata 58,6.

2. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student teams achievement divisons pada mata pelajaran PAI materi Makna Ibadah Shalat di Kelas III UPTD SD Negeri 3 Jorong terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa

(8)

mencapai tingkat ketuntasan belajar secara klasikal berhasil pada siklus II.

3. Hasil belajar siswa Kelas III UPTD SD Neger i 3 Jorong pada mata pelajaran PAI materi Makna Ibadah Shalat setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisons yaitu pada siklus I siswa yang tuntas berjumlah 10 orang atau dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 63,3% dengan nilai rata-rata 63,83 Selanjutnya pada siklus II siswa yang tuntas berjumlah 15 orang dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 83% dan nilai rata-rata sebesar 82,4.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI. (Edisi Tahun 2003)

Anas Sudjana, 2002, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Grafindo Anita Lie, 2010, Cooperatif Learning, Jakarta: PT. Grasindo

Dimyanti Mujiyono, 2009, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, Isjoni, 2010, Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Bandung: Alfabeta

Masidjo, 2007, Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, Yogyakarta: Konius

Miftahul Huda, 2013, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, Yogyakarta:

Pustaka Belajar

Muhibbin Syah, 2008, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nur Ukhbiati, 1997, Ilmu Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT. Pustaka Setia Nurochim, 2013, Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada

Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaraan Inovatif-progresif, Jakarta:

Kencana

Rusman, 2013, Model-model Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Roestiyah, 2001, Pembelajaran Cooperative Tipe STAD

Robert E. Slavin, 2008, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung:

Nusa Media

(9)

Dalam hal ini dilakukan analisis hasil pemahaman siswa dari materi yang dipelajari untuk tiap siklusnya serta analisis hasil observasi kegiatan awal dan hasil tes tiap siklusnya. Penerapan model ini sudah dibuktikan dengan pendapat dari sebagian tokoh pendidikan yaitu Kooperatif Learning Tipe STAD juga mengembangkan pemikiran pada tingkat yang lebih tinggi, artinya tidak hanya terbatas pada meningkatkan pengetahuan melainkan juga mengembangkan kemampuan dan siswa dalam mengatasi pemecahan masalahan. Adapun hasil tes pada tiap siklus dan tingkat pemahaman siswa pada tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut.

Hasil Belajar Peserta Didik pada Tes Pra Siklus

No Nama Nilai

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

1 Agus Ramdandi 40 50 61

2 Annisa Zahratul 60 60 77

3 Faeza Kholafal 60 70 77

4 Fahra Rizky R 40 40 77

5 Giana Nafiza 50 50 100

6 Halimatus Sa’diah 55 55 100

7 Haikal Fahluvie 80 90 100

8 Istiqamah 70 75 70

9 Juaita Inez 80 90 100

10 Lucia Herliyanti 40 40 54

11 Muhammad Dava 40 40 61

12 Muawidza 60 60 100

13 Muhammad Rafli 80 80 80

14 Muhammad Revaldo 60 80 77

15 Novita Apriliana 80 90 100

16 Putra Revaldi 60 60 77

17 Rio Gunawan 70 70 80

18 Safa Anjani 30 40 92

Referensi

Dokumen terkait

Setiap orang (dalam hal ini pekerja) berhak atas kebebasan dalam menganut keyakinan maupun agama tertentu, serta menjalankan peribadatan terkait dengan keyakinan atau

perhatian khusus dari Pemerintah Kota Semarang dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penanganan Anak Jalanan, Gelandangan, dan Pengemis

[r]

Faktor internal melibatkan human sensory (lebih pada penciuman), pengujian dengan test merokok, analisis kimia, sedangkan faktor eksternal melalui( human vision )

Hasil analisis bivariat dukungan dimensi emosional menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara dukungan dimensi emosional dengan kualitas hidup

We offer you lots of varieties of link to get guide Battlemage (Age Of Darkness) By Stephen Aryan On is as you require this Battlemage (Age Of Darkness) By Stephen Aryan You can

Fenomena yang terjadi saat ini adalah jual beli atau pengalihan fung- si harta benda wakaf yang dikarena- kan sudah tidak dapat difungsikan lagi secara

Delivery Hidangan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman makanan, yang kegiatan operasionalnya saat ini menggunakan sebuah sarana informasi pemesanan