PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
MOBIL MITSUBISHI XPANDER DI KOTA PEKANBARU
Jerrywanto Luhut1), Sri Restuti2), Henni Noviasari2)
1) Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Riau 2) Dosen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Riau
E-mail : jerrywanto.luhut4230@student.unri.ac.id
Influence of Celebrity Endorsers and Product Quality on Brand Image and Purchasing Decisions for Mitsubishi Xpander cars in Pekanbaru City
ABSTRACT
The development of technology and increasing public knowledge and ever- changing consumer tastes cause business competition to be increase ngly tight.
One business that is experiencing very stiff competition today is the automotive sector. Automotive manufacturers must apply the right marketing strategies and maintain the quality of products in the car products that will be produced in order to be able to maintain their market share. In Indonesia, Low Multi Purpose Vehicel (LMPV) cars are in high demand by the public because this type of car is designed to be a family car and has a fairly affordable price. Car products contained in the type of Low Multi Purpose Vehicel (LMPV) are Avanza, Xpander, Xenia, Ertiga, and Mobilio. In this study the object chosen for research was a Mitsubishi Xpander car. This research aims to find out the influence of Celebrity Endorser and Product Quality on Brand Image and Purchasing Decisions for Mitsubishi Xpander cars in Pekanbaru City. This research uses a quantitative approach. The sample in this study was 130 people who were owners of Mitsubishi Xpander cars and had a minimum age of 30 years. Sampling uses non-probability sampling methods and purposive sampling techniques. This research instrument uses questionnaires and is analyzed using path analysis with the help of SPSS software version 21. The results of this study showed that the variables celebrity endorser and product quality have a positive and significant effect on brand image. Celebrity Endorser and Product Quality variables have a positive and significant effect on Purchasing Decisions both directly and through Brand Image, as well as Brand Image variables have a positive and significant effect on Purchasing Decisions.
Keywords : Celebrity Endorser, Product Quality, Brand Image, Purchasing Decisions, Path Analysis
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi serta pengetahuan masyarakat yang semakin meningkat dan selera konsumen yang senantiasa berubah
menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat, baik pada pasar nasional maupun pada pasar global.
Salah satu bisnis yang mengalami persaingan yang sangat ketat saat ini adalah sektor otomotif, hal ini
disebabkan karena perkembangan zaman yang menuntut manusia untuk bisa bergerak lebih mudah dan cepat dalam mencapai tujuan pada aktivitas kesehariannya. Dengan adanya fenomena tersebut menyebabkan persaingan antar produsen otomotif dalam menciptakan produk mobil menjadi tidak dapat dielakkan lagi.
Dengan ketatnya persaingan, Produsen otomotif harus menerapkan stategi pemasaran yang tepat dan menjaga kualitas produk pada produk mobil yang akan dihasilkan untuk dapat mempertahankan pangsa pasarnya.
Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan wilayah terluas dan penduduk terbanyak di asia tenggara, hal ini menyebabkan kebutuhan terhadap alat transportasi darat khususnya mobil di Indonesia sangat tinggi. Melihat besarnya potensi pasar yang dimiliki oleh Indonesia membuat produsen otomotif menjadikan Indonesia sebagai target pasar dalam memasarkan produk mobilnya dan melakukan segmentasi terhadap konsumen karena setiap konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda- beda terhadap sebuah mobil berdasarkan jenis mobil.
Mobil jenis Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) menduduki posisi pertama yang diminati konsumen di Indonesia. Hal ini dikarenakan mobil Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) adalah mobil yang didesain secara mesin dan dimensinya untuk mengakut banyak penumpang, memiliki kenyamanan dan didesain untuk memiliki interior yang maksimal.
Prioritas utama dari mobil yang berkelas LMPV adalah daya angkut penumpang yang lebih banyak,
sehingga jenis mobil ini sangat cocok untuk dijadikan mobil keluarga.
Mobil bertipe LMPV memiliki 3 baris kursi dan bisa mengangkut hingga 7 orang penumpang. Hal tersebut menjadi salah satu faktor bagi banyak konsumen memilih mobil kelas LMPV selain harganya yang relatif lebih murah dibandingkan mobil dengan kelas lainnya.
Hampir semua produsen otomotif berlomba-lomba untuk memproduksi dan menjual mobil kelas Low Multi Purpose Vehicle (LMPV), seperti Suzuki dengan mobil Ertiga, Honda dengan mobil Mobilio, Mitsubishi dengan mobil Xpander, Daihatsu dengan mobil Xenia dan Toyota dengan mobil Avanza. Tidak hanya berlomba- lomba dalam produksi produknya tetapi juga dalam hal menawarkan harga. Para produsen industri otomotif bersaing menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi konsumen.
Mitsubishi Motor adalah produsen mobil asal Jepang yang memproduksi salah satu mobil Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) yaitu Mitsubishi Xpander. Varian Xpander dari segi kualitas produk yang ditawarkan memiliki fitur yang canggih dan mengutamakan faktor safety. Sejak versi produk pertama kali dipamerkan di ajang GIIAS 2017 lalu, secara mengejutkan Xpander sanggup menarik banyak perhatian publik di Indonesia.
Tentunya hal tersebut tidak lepas dari beberapa keunggulan yang dimilikinya dimana LMPV buatan pabrik berlogo tiga berlian tersebut yang mengandalkan mesin berkapasitas 1.5 liter berbekal
teknologi MIVEC DOHN dengan dua pilihan transmisi canggih yakni manual dengan 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan, memiliki fitur keselamatan seperti DUAL SRS AIRBAG dan ABS (Anti-Lock Braking System), Mitsubishi Xpander juga memiliki ground clearance tertinggi dikelasnya dan sistem suspensi canggih dengan katup peredam guncangan sehingga membuat Mitsubishi Xpander lebih nyaman saat dikendarai.
Dalam upaya meningkatkan penjualan dari mobil Mitsubishi Xpander, PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menggunakan Celebrity Endorser untuk mempromosikan mobil Mitsubishi Xpander. Ada dua keluarga artis yang digunakan oleh PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) untuk mempromosikan mobil mitsubishi xpander yaitu keluarga dari artis Dwi Sasono yang menjadi Celebrity Endorser dari Mitsubishi Xpander pada tahun 2017 hingga akhir tahun 2018 dengan mengadakan program
“Xpander Tons of Real Happiness”
yaitu sebuah event berupa karnaval roadshow untuk merepresentasikan berbagai keunggulan yang dimiliki Mitsubishi Xpander sebagai mobil keluarga. Kemudian pada tahun 2019 PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengganti celebrity endorser dari mobil Mitsubishi Xpander menjadi keluarga dari artis Ringgo Agus Rahman hingga saat ini. Terpilihnya Ringgo Agus Rahman dan keluarga untuk menjadi Celebrity Endorser karena PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) beranggapan bahwa keluarga Ringgo Agus Rahman merupakan
representasi dari keluarga modern yang harmonis, hal ini sejalan dengan target market dari Mitsubishi
Xpander yang memang
diperuntukkan bagi keluarga modern di kota-kota besar. Menurut PT.
Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Ringgo Agus Rahman dan keluarga sangat ideal dijadikan Celebrity Endorser untuk jangka panjang, seperti iklan yang diperankan oleh Ringgo pada Mitsubishi Xpander yang sangat cocok digunakan untuk keluarga karena lebih nyaman , irit bahan bakar, dan safety untuk perjalanan jauh dengan selogan “Keluarga Xpander Pinter Bener”.
TINJAUAN PUSTAKA
Celebrity Endorser
Menurut Shimp (2007) Endorser adalah pendukung iklan atau yang dikenal juga sebagai bintang iklan untuk mendukung suatu produk. Sedangkan selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur atau atlet) yang dikenal karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari produk yang đidukungnya. Selebriti dipandang sebagai individu yang disenangi oleh masyarakat dan memiliki keunggulan atraktif yang membedakannya dari individu lain.
Shimp (2007) berpendapat bahwa Celebrity Endorser adalah penggunakan artis sebagai bintang iklan di media-media, mulai dari media cetak, media sosial, maupun media televisi. Selain itu selebriti digunakan karena atribut kesohorannya termasuk ketampanan, keberanian, talenta, keanggunan, kekuatan, dan daya tarik seksualnya yang sering mewakili daya tarik yang
diinginkan oleh merek yang mereka iklankan. Penggunaan Celebrity Endorser diharapkan mampu mewakili citra merek yang berdampak pada keputusan pembelian.
Berikut ini indikator dari Celebrity Endorser menurut Shimp (2007) dalam Dewi (2020) yaitu:
1. Truthworthiness (Dapat dipercaya)
2. Expertise (Keahlian)
3. Attractiveness (Daya tarik fisik) 4. Respect (Kualitas dihargai) 5. Similarity (Kesamaan dengan
audience yang dituju)
Kualitas Produk
Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan (Kotler dan Amstrong, 2008). Dalam mengembangkan produk, pemasar harus terlebih dahulu memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasaran. Dalam dimensi ini, kualitas produk merupakan kualitas kinerja, yaitu kemampuan produk dalam melakukan fungsinya. Selain itu, kualitas yang tinggi juga dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam konsisten yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian yaitu bebas dari kecacatan dan kekonsistenan dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan dicapai/ dijanjikan. Jadi, dalam prakteknya semua perusahaan harus berusaha keras memberikan tingkatan kualitas kesesuaian yang tinggi.(Kotler dan Amstrong, 2008).
Ada 8 indikator kualitas produk yang dikembangkan Garvin dalam Tjiptono (2008) yaitu :
1. Kinerja (Performance)
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (Features)
3. Keandalan (Reliability)
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesifications) 5. Daya Tahan (Durability)
6. Kemampuan Diperbaiki (Serviceability)
7. Estetika (Aesthethic)
8. Ketepatan Kualitas Yang Dipersepsikan (Perceived Quality)
Brand Image
Menurut Kotler dan Keller (2007), brand image merupakan
"perceptions and beliefs held by consumers. As reflected in the associationheld in consumer memory", yaitu "persepsi dan keyakinan konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen". Dengan menciptakan citra merek yang tepat untuk suatu produk, tentunya akan sangat berguna bagi pemasar, karena citra merek akan mempengaruhi penilaian konsumen atas alternative brand yang diharapkan bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi dapat memberikan kepuasan yang lebih baik dan lebih terjamin.
Menurut Aaker David dan Alexander L Biel (2009) dalam Ridhwan (2014) bahwa Indikator yang membentuk Brand Image terdiri dari tiga komponen yaitu :
1. Citra Pembuat (Corporate Image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau
jasa. Citra pembuat meliputi:
popularitas, kredibilitas, jaringan perusahaan.
2. Citra Pemakai (User Image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa, meliputi pemakai itu sendiri, gaya hidup atau kepribadian dan status sosial.
Citra pemakai meliputi: pemakai itu sendiri dan status sosialnya.
3. Citra Produk (Product Image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang meliputi atribut produk tersebut, manfaat bagi konsumen, penggunaannya, serta jaminan. Citra produk meliputi:
atribut dari produk, manfaat bagi konsumen, serta jaminan.
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk melalui tahapan-tahapan yang dilalui konsumen sebelum melakukan pembelian yang meliputi kebutuhan yang dirasakan, kegiatan sebelum pembelian, perilaku waktu memakai, dan perasaan setelah membeli (Kotler dan Keller, 2012).
Menurut Kolter dan Keller (2012) dalam Masangka dan Hasbi (2019), keputusan pembelian dapat diukur dengan enam instrumen yaitu:
1. Pemilihan Produk (Product Choice)
2. Pemilihan Merek (Brand Choice)
3. Pemilihan Saluran Pembelian (Dealer Choice)
4. Penentuan Waktu Pembelian (Purchase Timing)
5. Jumlah Pembelian 6. Metode Pembayaran
Kerangka Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun satu kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam Gambar 1 berikut
Gambar 1 Kerangka Penelitian
Sumber : Data Olahan Penulis, 2021
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan Kerangka Penelitian pada Gambar 1, berikut ini hipotesis yang ada dalam penelitian yaitu :
HI: Diduga Celebrity Endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image mobil Mitsubishi Xpander di Kota Pekanbaru H2: Diduga Kualitas Produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image mobil Mitsubishi Xpander di Kota Pekanbaru H3: Diduga Celebrity Endorser
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian mobil Mitsubishi Xpander di Kota Pekanbaru H4: Diduga Kualitas Produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian mobil Mitsubishi Xpander di Kota Pekanbaru H5: Diduga Brand Image
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian mobil Mitsubishi Xpander di Kota Pekanbaru H6: Diduga Celebrity Endorser
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian mobil Mitsubishi Xpander melalui Brand Image di Kota Pekanbaru
H7: Diduga Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian mobil Mitsubishi Xpander melalui Brand Image di Kota Pekanbaru
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Dalam penulisan ini penulis melakukan penelitian di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia.
Alasanya adalah Kota Pekanbaru adalah ibukota Provinsi Riau yang memiliki penduduk heterogen, modern, dan mobilitas tinggi
Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana peneliti berusaha untuk menemukan pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel eksogen, yaitu Celebrity Endorser dan Kualitas Produk terhadap variabel endogen yaitu Brand Image dan Keputusan Pembelian.
Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini, dipergunakan dua sumber pengumpulan data, yaitu
a. Data Primer b. Data Sekunder Populasi dan Sempel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembeli mobil Mitsubishi Xpander yang ada di Kota Pekanbaru yang tidak diketahui jumlahnya.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pemilik dari mobil Mitsubishi Xpander yang ada di Kota Pekanbaru dan memiliki usia minimal 30 tahun.
Untuk menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Hair et.al.
(2009), yakni penentuan jumlah sampel yang representatif tergantung pada jumlah indikator dikali 5 hingga 10, sehingga jumlah sampel yang yang representatif pada penelitian ini ialah:
1. Sampel minimal = Jumlah indikator x 5
= 26 x 5 = 130
2. Sampel maksimal = Jumlah indikator x 10
= 26 x 10 = 260
Dengan mengacu pada kedua pendapat tersebut dan berdasarkan pertimbangan di atas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 130.
Pengujian Analisis Data
Berikut ini pengujian analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini :
1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas 3. Uji Asumsi Klasik 4. Uji Hipotesis
Analisis Jalur (Path Analysis)
Metode ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel eksogen yaitu, Celebrity Endorser dan Kualitas Produk terhadap variabel endogen yaitu Brand Image dan Keputusan Pembelian. Parameter dasar dalam Path Analysis adalah sebagai berikut :
Persamaan Struktural
Perhitungan dilakukan dengan bantuan program model hubungan variabel dan akan di analisis sesuai dengan analisis jalur dengan model analisis jalur bebas.
Berdasarkan judul penelitian, maka model analisis jalur dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2 Path Analysis
Sumber : Data Olahan Penulis, 2021 Bila dirumuskan ke dalam matematis sbb:
Z = Y1 = 𝜌𝑌𝑋1 𝑋1+ 𝜌𝑌𝑋2 𝑋2+ e1
Y2 = 𝜌𝑍𝑋1 𝑋1+𝜌𝑍𝑋2 𝑋2+𝜌𝑍𝑌 𝑌+ e2
Keterangan:
Y2 = Keputusan Pembelian Z = Y1 = Brand Image
X1 = Celebrity Endorser X2 = Kualitas Produk e 1,2 = Residual error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Analisis Data Uji Validitas
Hasil pengujian validitas tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Hasil Uji Validitas
Variabel Pernyataan r Hitung r Tabel Keputusan
Celebrity Endorser
X1.P1 0,766 0,172 Valid X1.P2 0,676 0,172 Valid X1.P3 0,832 0,172 Valid X1.P4 0,696 0,172 Valid X1.P5 0,747 0,172 Valid
Kualitas Produk
X2.P1 0,685 0,172 Valid X2.P2 0,621 0,172 Valid X2.P3 0,667 0,172 Valid X2.P4 0,712 0,172 Valid X2.P5 0,636 0,172 Valid X2.P6 0,759 0,172 Valid X2.P7 0,620 0,172 Valid X2.P8 0,500 0,172 Valid
Brand Image
Y1.P1 0,488 0,172 Valid Y1.P2 0,530 0,172 Valid Y1.P3 0,683 0,172 Valid Y1.P4 0,715 0,172 Valid Y1.P5 0,648 0,172 Valid Y1.P6 0,636 0,172 Valid Y1.P7 0,627 0,172 Valid Y1.P8 0,580 0,172 Valid
Keputusan Pembelian
Y2.P1 0,716 0,172 Valid Y2.P2 0,701 0,172 Valid Y2.P3 0,568 0,172 Valid Y2.P4 0,739 0,172 Valid Y2.P5 0,457 0,172 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Hasil uji validitas pada Tabel 1 menunjukkan bahwa seluruh item r hitung > r tabel, maka alat ukur yang digunakan dinyatakan valid. Nilai r tabel dapat diperoleh dengan persamaan N – 2 = 130 – 2 = 128 = 0,172. Dari hasil tersebut diketahui bahwa seluruh pernyataan yang digunakan valid/akurat.
Uji Reliabilitas
Metode yang digunakan adalah Alpha Cronbach Methode.
Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,6.
Hasil pengujian reliabilitas variabel yang digunakan adalah sebagai berikut ini :
Tabel 2 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha
Nilai
Kritis Keterangan Celebrity Endorser 0,796 0,6 Reliabel
Kualitas Produk 0,805 0,6 Reliabel Brand Image 0,759 0,6 Reliabel
Keputusan
Pembelian 0,632 0,6 Reliabel
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Hasil uji reliabilitas pada Tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas seluruh variabel >
0,6, artinya adalah bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini reliabel atau dapat dipercaya.
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji statistik Kolmogorov- Smirnov Test. Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi > 0,05. Dan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Tahap 1
Tahap 2
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Berdasarkan data pada Tabel 3 dari hasil uji Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai signifikansi pada kedua model sebesar 0,200 > 0,05 pada kedua tahap. Dapat diartikan bahwa data penelitian memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Nilai yang direkomendasikan untuk menunjukkan tidak adanya problem multikolonieritas adalah nilai Tolerance harus > 0,10 dan nilai VIF
< 10. Dan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4 Uji Multikolonieritas Tahap 1
Tahap 2
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Berdasarkan data dari Tabel 4 diatas, diperoleh nilai VIF seluruh variabel bebas pada kedua model <
10 dan tolerance > 0,10. Dapat diartikan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas.
Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Pengujian pada penelitian ini menggunakan Uji Glesjer dikarenakan Uji Glesjer memiliki nilai yang dijadikan standar patokan dalam menentukan gejala heterokedastisitas. Dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5 Uji Heterokedastisitas (Glesjer)
Tahap 1
Tahap 2
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Berdasarkan data dari Tabel 5 uji glesjer diatas diperoleh nilai signifikansi untuk semua variabel >
0.05, yang mana jika nilai signifikansi > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data memenuhi asumsi klasik heterokedastisitas.
Dengan demikian maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat heterokedastisitas dalam model regresi penelitian ini.
Tabel 6 Uji Koefisien determinasi (R2) Tahap 1
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Berdasarkan data dari Tabel 6 diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,879. Artinya adalah bahwa pengaruh Celebrity Endorser dan
Kualitas Produk adalah sebesar 87,9%. Sedangkan sisanya sebesar 12,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Tabel 7 Uji Koefisien determinasi (R2) Tahap 2
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Berdasarkan data dari Tabel 7 diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,585. Artinya adalah bahwa pengaruh Celebrity Endorser, Kualitas Produk, dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 58,5%. Sedangkan sisanya sebesar 41,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Hasil Analisis Jalur
Setelah dilakukan uji regresi, maka dapat diketahui pengaruh langsung dan tidak langsung masing- masing variabel sebagai berikut :
Tabel 8 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Variabel Direct Indirect Total Keterangan Celebrity Endorser
→ Brand Image 0,514 - 0,514 Berpengaruh Kualitas Produk
→ Brand Image 0,938 - 0,938 Berpengaruh Celebrity
Endorser → Keputusan Pembelian
0,291 0,514 x 0,597
= 0,306 0,597 Berpengaruh
Kualitas Produk
→ Keputusan Pembelian
0,513 0,938 x 0,597
= 0,559 1,072 Berpengaruh Brand Image →
Keputusan Pembelian
0,597 - 0,597 Berpengaruh
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Hasil Pengujian Hipotesis
HI: Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Brand Image
Tabel 9 Hasil Uji Parsial Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Brand
Image
Struktural Koefisien
Jalur thitung ttabel Sig.
ρy1x1 X1 0,514 6,133 1,979 0,008
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Berdasarkan hasil analisis penelitian diperoleh nilai t hitung
sebesar (6,133) dengan signifikansi α sebesar 5% maka nilai t tabel sebesar (1,979), sehingga dikarenakan t hitung
sebesar (6,133) lebih besar dari t tabel
sebesar (1,979), maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Celebrity Endorser terhadap Brand Image. Jadi hipotesis yang menyatakan ”Diduga Celebrity Endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image”
dapat diterima.
H2: Pengaruh Kualitas Produk terhadap Brand Image
Tabel 10 Hasil Uji Parsial Pengaruh Kualitas Produk
terhadap Brand Image
Struktural Koefisien
Jalur thitung ttabel Sig.
ρy1x2 X2 0,938 30,550 1,979 0,000
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Berdasarkan hasil analisis penelitian diperoleh nilai t hitung
sebesar (30,550) dengan signifikansi αsebesar 5% maka nilai t tabelsebesar (1,979), sehingga dikarenakan t hitung
sebesar (30,550) lebih besar dari t tabel
sebesar (1,979), maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Kualitas Produk terhadap Brand
Image. Jadi hipotesis yang menyatakan ”Diduga Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image”
dapat diterima.
H3: Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian
Tabel 11 Hasil Uji Parsial Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian
Struktural Koefisien Jalur thitung ttabel Sig.
ρy2x1 X1 0,291 5,167 1,979 0,000
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Berdasarkan hasil analisis penelitian diperoleh nilai t hitung
sebesar (5,167) dengan signifikansi α sebesar 5% maka nilai t tabel sebesar (1,979), sehingga dikarenakan t hitung
sebesar (5,167) lebih besar dari t tabel
sebesar (1,979), maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian. Jadi hipotesis yang menyatakan ”Diduga Celebrity Endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian” dapat diterima.
H4: Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Tabel 12 Hasil Uji Parsial Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Struktural Koefisien
Jalur thitung ttabel Sig.
ρy2x2 X2 0,513 13,146 1,979 0,002
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai thitung sebesar (13,146) dengan signifikansi α sebesar 5%
maka nilai t tabel sebesar (1,979),
sehingga dikarenakan t hitung sebesar (13,146) lebih besar dari t tabelsebesar (1,979), maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian. Jadi hipotesis yang menyatakan ”Diduga Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian” dapat diterima.
H5: Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian
Tabel 13 Hasil Uji Parsial Pengaruh Brand Image terhadap
Keputusan Pembelian
Struktural Koefisien Jalur thitung ttabel Sig.
ρy2y1Y1 0,597 12,519 1,979 0,005
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Berdasarkan hasil analisis penelitian diperoleh nilai t hitung
sebesar (12,519) dengan signifikansi αsebesar 5% maka nilai t tabelsebesar (1,979), sehingga dikarenakan t hitung
sebesar (12,519) lebih besar dari t tabel
sebesar (1,979), maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian. Jadi hipotesis yang menyatakan ”Diduga Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian”
dapat diterima.
H6: Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image
Tabel 14 Ringkasan Estimasi Parameter Mode
Variabel Hubungan
Total Langsung Tidak Langsung
X1→ Y2 0,291 0,514 x 0,597
= 0,306 0,597
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat diketahui bahwa variabel Celebrity Endorser memiliki pengaruh langsung terhadap variabel Keputusan Pembelian sebesar (0,291), sedangkan pengaruh tidak langsung variabel Celebrity Endorser terhadap variabel Keputusan Pembelian melalui variabel Brand Image sebesar (0,306). Pengaruh tidak langsung (0,306) > pengaruh langsung (0,291). Maka dapat diartikan bahwa Celebrity Endorser berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa “Diduga Celebrity Endorser berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image”
dapat diterima.
H7: Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image
Tabel 15 Ringkasan Estimasi Parameter Mode
Variabel
Hubungan
Total Langsung Tidak
Langsung X2→ Y2 0,513 0,938 x 0,597
= 0,559 1,072
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat diketahui bahwa variabel Kualitas Produk memiliki pengaruh langsung terhadap variabel Keputusan Pembelian sebesar (0,513), sedangkan pengaruh tidak langsung variabel Kualitas Produk terhadap variabel Keputusan Pembelian melalui variabel Brand Image sebesar (0,559). Pengaruh tidak langsung (0,559) > pengaruh langsung (0,513). Maka dapat
diartikan bahwa Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa “Diduga Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image” dapat diterima.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini :
1. Variabel Celebrity Endorser memberikan pengaruh terhadap Brand Image pada mobil Mitsubishi Xpander di Kota Pekanbaru.
2. Variabel Kualitas Produk memberikan pengaruh terhadap Brand Image pada mobil Mitsubishi Xpander di Kota Pekanbaru.
3. Variabel Celebrity Endorser memberikan pengaruh terhadap Keputusan Pembelian pada mobil Mitsubishi Xpander di Kota Pekanbaru.
4. Variabel Kualitas Produk memberikan pengaruh terhadap Keputusan Pembelian pada mobil Mitsubishi Xpander di Kota Pekanbaru.
5. Variabel Brand Image memberikan pengaruh terhadap Keputusan Pembelian pada mobil Mitsubishi Xpander di Kota Pekanbaru.
6. Variabel Celebrity Endorser memberikan pengaruh terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image pada mobil Mitsubishi Xpander di Kota
Pekanbaru.
7. Variabel Kualitas Produk memberikan pengaruh terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand Image pada mobil Mitsubishi Xpander di Kota Pekanbaru.
Saran
Berikut ini saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan dan peneliti selanjunya : 1. Diharapkan PT. Mitsubishi
Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) untuk terus menggunakan Celebrity Endorser sebagai strategi
pemasaran dalam
mempromosikan mobil Mitsubishi Xpander dengan mempertahankan Ringgo Agus Rahman dan Keluarga sebagai Celebrity Endorser mobil Mitsubishi Xpander. Hal ini dikarenakan penggunaan Celebrity Endorser terbukti mampu memberikan Brand Image yang positif dan dapat meningkatkan Keputusan Pembelian pada mobil Mitsubishi Xpander di Kota Pekanbaru
2. Diharapkan PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) untuk dapat mempertahankan Kualitas Produk dari mobil Mitsubishi Xpander yang sudah baik dimata konsumen atau bahkan meningkatkannya dengan melakukan berbagai inovasi baru untuk mobil Mitsubishi Xpander generasi selanjutnya.
3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat di pakai sebagai referensi penelitian selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini
dengan menambahkan variabel lain yang mempengaruhi variabel Brand Image dan Keputusan Pembelian selain yang telah digunakan oleh peneliti contohnya seperti variabel harga.
4. Melakukan penelitian dengan melibatkan jumlah sampel yang lebih besar, sehingga nantinya didapatkan hasil yang akan memperkuat konsistensi dari hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2010. Manajemen Pemasaran.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Bramantya, Yan Bayu, I Made Jatra.
2016. Pengaruh Celebrity Endorser dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Yamaha Jupiter MX di Kota Denpasar. E- Jurnal Manajemen. volume 5, nomor 3.
Dewi, Ni Putu Novi Triska, Ni Wayan Ekawati. 2020. The Role of Brand Image Mediated The Effect of Celebrity Endorser’s Credibility on Purchase Decision for Vivo Smartphone in Denpasar.
American Journal of Humanities and Social Sciences Research. Volume 5, issue 2, pp 290-301
Dewi, Retry Nanda Tiara. 2019.
Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek dan Celebrity
Endorser Terhadap
Keputusan Pembelian Smartphone Melalui Minat Beli Sebagai Variabel Intervening. eJurnal Administrasi Bisnis Volume 7, Nomor 4, 2019.
Fatmawati, Nurul, Euis Soliha. 2017.
Kualitas Produk, Citra Merek dan Persepsi Harga Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Matic “Honda”. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Volume 10, no. 1.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia
Kotler, Philip dan Keller. 2007.
Manajemen Pemasaran, Jilid 1 Edisi Ke 12. PT. Indeks:
Jakarta
Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip- prinsip Pemasaran. Jilid 1 Edisi 12. Jakarta: Erlangga
Kotler, P. dan Keller, K.L. 2012.
Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi 12. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip dan Garry Amstrong.
2012. Prinsip –Prinsip Pemasaran, Edisi ke 13 Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Keller, Kevin Lane. 2008. Strategic Brand Management : Building, Measuring, and
Managing Brand Equity. New jersey : Prentice Hall Inc
Mamahit, Philius dkk. 2015.
Pengaruh Brand Image, Brand Trust, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota All New Yaris Pada PT. Hasjrat Abadi Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.
Volume 15, no. 05, hal. 777- 787
Masangka, Yodi Anta Pong, Imanuddin Hasbi. 2019.
Pengaruh Country Of Origin dan Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian pada Mobil Wuling di Kota Bandung Tahun 2019. e-Proceeding of Management Vol.6, No 3, Hal, 6071-6077
Nugroho, Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistic Penelitian Dengan SPSS,
Andi Yogyakarta,
Yogyakarta
Prasetyani, Irna Windu. 2014.
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Merek, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Honda Beat di PT.
Nusantra Sakti Semarang.
Jurnal Administrasi Bisnis, vol. 3, no. 2, pp. 1-7, Feb.
2014
Ridhwan, Ria Maharani. 2014.
Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Mobil Honda Jazz di Kota Malang.
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Royan, Frans M. (2004). “Marketing Selebrities”. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Rini, Endang Sulistya, Dina Widya Astuti. 2012. Pengaruh Agnes Monica Sebagai Celebrity
Endorser Terhadap
Pembentukan Brand Image Honda Vario. BISMA: Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol.
6, no. 1, ISSN 2623-0879
Schiffman dan Kanuk. 2008.
Perilaku konsumen. Edisi 7.
Jakarta: Indeks
Simbolon, Freddy Pandapotan dkk.
2020. The Influence of Product Quality, Price Fairness, Brand Image, and Customer Value on Purchase Decision of Toyota Agya Consumers: A Study of Low Cost Green Car. Jurnal Binus Business Review. Volume 11, no. 03, page 187-196
Sugiyono. 2008. Metode penelitian bisnis. Bandung: alfabeta
Suharno, Irmalisa. 2016. Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Kijang Innova di Samarinda. Jurnal Manajemen. Volume 8, Nomor 1, Universitas Mulawarman
Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Sulistyo, dina.2012.Pengaruh agnes monica sebagai celebritu endorser terhadap pembentukan brand image Honda vario.Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 6, No. 1 Jauari 2012 Hal. 1 – 12
Shimp, Terence A. 2007. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran, Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Swastha, Basu Dharmmesta. 2014.
Manajemen Pemasaran.
BPFE: Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2008“Service Management, Mewujudkan Layanan Prima”, Edisi pertama, Yogyakarta: Andi
Waluya, Aris Insan, M. Ali Iqbal.
2019. How product quality, brand image, and customer satisfaction affect the purchase decisions of Indonesian automotive customers. J. Services, Economic and Management.
Volume 10, no. 2, page 177- 193
.