• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sampel yang digunakan sampel jenuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sampel yang digunakan sampel jenuh"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

18 BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah metode Kuantitatif, yaitu metode yang menggunakan sebuah fenomena dengan mengumpulkan data yang diukur dengan teknik statistic, matematika, atau komputasi.

3.2 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah 45 responden dengan orang yang membeli dan mengetahui Perumahan Taman Permata Solo.

3.1.2 Sampel

Menurut Sugiono (2017:81) bahwa sampel merupakan jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel untuk penelitian ini diambil dengan menggunakan sampel jenuh. Sampel yang digunakan sampel jenuh. Sampel jenuh adalah

(2)

19 teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian ini mengambil konsumen Perumahan Taman Permata Solo yang telah terdata dengan jumlah 45 orang.

Adapun beberapa kriteria sampel yang digunakan menjadi acuan yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Telah membeli dan mengetahui Perumahan Taman Permata Solo

2. Bersedia menjadi objek penelitian

3.3 Jenis Data, Sumber Data, dan Skala Pengukuran

Dalam penelitian digunakan data yang bersifat kuantitatif dimana data tersebut menggunakan data statika dan analisis. Sumber data diperoleh melakui penyebaran daftar pertanyaan kepada konsumen yang mengunjungi Perumahan Taman Permata Solo. Dalam daftar tersebut berisi pertanyaan yang terkait dengan harga, lokasi terhadap keputusan pembelian

Lembar kuesioner sebagai teknik pengambilan data dengan menyebarkan pernyataan yang dijawab oleh objek penelitian. Teknik pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Tidak Setuju (TS) : 2

(3)

20 Cukup Setuju (CS) : 3

Setuju (S) : 4

Sangat Setuju (SS) : 5

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel, yaitu Harga (X1), Lokasi (X2), dan Keputusan Pembelian (Y) dan dijelaskan dalam Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional

Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel Definisi Konseptual Indikator Sumber

Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian menurut Kotler et. al. (2016:177) adalah proses memilih, membeli, maupun menggunakan suatu barang atau jasa oleh individu maupun kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka

Menurut Kotler dan Amstrong (2016:314) 1. Keputusan tentang

jenis produk.

2. Keputusan tentang bentuk produk

3. Keputusan tentang merek.

4. Keputusan tentang penjualnya

5. Keputusan tentang jumlah produk

Imalia, Inka and Aprileny, Imelda (2020

(4)

21 Harga (X1) Hadi, Baruna, et.al (2017:4)

Harga merupakan sejumlah uang yang dibutuhkan atau ditukarkan ke konsumen untuk mendapatkan atau memiliki suatu barang yang memiliki manfaat serta penggunaannya

Kotler dan Amstrong (2016:314)

1. Keterjangkauan Harga 2. Harga sesuai

kemampuan atau daya saing

3. Kesesuaian harga dengan kualitas produk.

4. Kesesuaian harga dengan manfaat

Imalia, Inka and Aprileny, Imelda (2020) dan Alvionita, Vini (2020)

Lokasi (X2) Lokasi menurut Tjiptono (2015:345) Lokasi mengacu pada berbagai aktivitas pemasaran yang berusaha

memperlancar dan

mempermudah penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

Tjiptono (2015:15) 1. Akses

2. Visibilitas.

3. Tempat parker 4. Lingkungan.

5. Lokasi Pesaing

Imalia, Inka and Aprileny, Imelda (2020

Sumber: Data diolah

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini melalui kuesioner, dan jawabannya diukur menggunakan skala Likert 5 poin, supaya lebih mudah dan cepat untuk divalidasi. Menurut Sugiyono (2014:132), skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang maupun kelompok tentang fenomena sosial, dengan cara meminta responden untuk memilih salah satu opsi di antaranya adalah:

(5)

22 3.6 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.6.1. Uji Validitas

Dalam memperoleh uji validitas digunakan sebagai proses dalam pengujian mengenai seberapa data akurat dalam kuesioner, dengan proses pengujian tersebut menggunakan Person Correlation dalam pengujian. Kuncoro (2013:127), bahwa skala dapat dikatakan valid jika sebuah data dapat dilakukan atau diukur.

Hal tersebut apabila nilai signifikansi < 0,05, maka kuesioner tersebut dinyatakan dapat dikatakan valid. Jika data tersebut > 0,05 maka data kuesioner tersebut tidak valid.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan sebuah pengamatan ulang terhadap suatu hasil penelitian, hasil yang baru tetap sama dengan hasil yang sebelumnya (Tobari, 2015). Hal ini berarti data yang telah diambil dalam waktu yang berbeda tidak mengalami sebuah perubahan. Sugiyono (2014:431) juga menambahkan bahwa sesuatu dapat dikatakan reliabel apabila terdapat dua penelitian atau lebih yang melakukan penelitian terhadap objek yang sama dan menghasilkan data yang sama pula. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Cronbach’s Alpha untuk memastikan bahwa data yang didapatkan penulis reliabel. Suatu

(6)

23 variable dapat dinyatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6

3.6.3. Uji Asumsi

Uji Asumsi Klasik digunakan mengetahui penyimpangan yang terjadi pada data yang digunakan pada penelitian. Meliputi Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Linieritas

3.6.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas residual digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Metode yang digunakan adalah metode uji One Sample Kolmogorov-Smirnov, Residual dapat dikatakan normal jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (Priyanto, 2014)

3.6.3.2. UjiMultikolinieritas

Pada analisis regresi linier berganda dilakukan uji multikolinieritas karena variabel bebas (X) lebih dari satu dalam model regresi.

Multikolinieritas artinya antara variabel bebas (X)

(7)

24 yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebasnya (Priyanto, 2014). Pada penelitian ini menggunakan metode uji multikolinieritas dengan melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF) pada model regresi.

3.6.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan didalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan metode uji Glejser, yaitu dengan cara meregresikan variabel bebas dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai yang dihasilkan lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Priyanto, 2014).

3.6.3.4. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas data, yaitu apakah data dua

(8)

25 variabel mempunyai hubungan linier atau tidak. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier apabila signifikansi kurang dari 0,05 (Priyanto, 2014)

3.6.4. Analisis Regresi Linnier Berganda

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis data regresi linier berganda yang digunakan untuk memprediksi variable Terikat (Y) dengan berdasarkan dua variable bebas (X).

Analisis ini menghitung seberapa besar pengaruh variable harga, lokasi terhadap keputusan pembelian.

Y = α + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian α = Konstanta

X1= Harga

X2 = Lokasi

β1 = Koefesien Harga

β2 = koefesien Lokasi

e = Residual atau variabel bebas selain variabel yang ada dalam penelitian ini

(9)

26 3.6.5. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t atau uji Koefisien regresi secara parsial, digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Bila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel independent memiliki pengaruh signifikansi terhadap variabel dependen, sebaliknya bila lebih besar dari 0,05 maka tidak memiliki pengaruh signifikansi (Priyanto, 2014)

3.6.6. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F adalah uji koefisien regresi Bersama – sama untuk menguji signifikasi pengaruh beberapa variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Goodness of fit digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual.

Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Bila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel independent berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Priyanto,2014)

3.6.7. Uji Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R²)

Koefisien korelasi atau R, adalah korelasi antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Jadi R digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

(10)

27 lebih. Semakin kecil atau semakin mendekati 0, maka hubungan semakin kemah, sebaliknya, jika nilai R semakin mendekati 1, maka hubungan semakin kuat. Nilai R berkisar antara 0 hingga 1 (Priyatno, 2014)

Koefesien determinasi atau R², adalah nilai sumbangan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen. Nilai R² ditampilkan dalam bentuk persen (Priyatno, 2014)

Referensi

Dokumen terkait

Agribisnis tanaman perkebunan tahunan adalah penanaman investasi dalam jangka waktu yang panjang yaitu antara 20 – 30 tahun. Dimana tanaman sudah dapat berproduksi

Sama halnya, jika manajemen berharap dapat memasuki sejurnlah negara secara cepat, sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan anak perusahaan yang

Jadi yang dimaksud dengan judul “Urgensi Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi (Studi Kasus di Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya)”

Untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai kantor Camat Lubuk Dalam Kabupaten Siak menggunakan analisis statistik dengan uji

Kedua metode detoksifikasi tersebut di atas, tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap penurunan yield glukosa ataupun senyawa inhibitor yang

(Sumber data. Humas Pemda Bolaang Mongondow Utara.2012). Persoalan pembangunan yang ada ditingkat masyarakat dapat terselesaikan secara parsitipasif. Selain itu, dengan

Objek penelitian ini adalah 3 buah Karikatur mengenai kasus Korupsi Akil Mochtar yang menjadi headline pada harian pagi Riau pos edisi Oktober 2013 hingga Juli

Hasil kromatogram GC-MS perengkahan katalitik dengan persentase kandungan alkana cair nisbah berat katalis Ni/Zeolit : PFAD 1/100 dapat dilihat pada Tabel 3.4