• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan Pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Singkawang adalah sebuah kota di Kalimantan barat yang mempunyai kedudukan yang sangat strategis karena merupakan jalur keluar dari suatu daerah pendukung yang sangat potensial terhadap perkembangan industri, serta cukup dekat dengan pusat perdagangan dalam dan luar negri seperti Pulau Jawa, Pulau Natuna, Pulau Bangka, Keulauan riau, Batam, Singapura dan Malaysia.

Potensi daerah pendukung Singkawang seperti kabupaten Sambas dan kabupaten Bengkayang, yang merupakan sentra produksi hasil pertanian, kehutanan, perkebunan, hasil perikanan laut serta industri lainnya yang mempunya nilai pasar yang cukup baik diluar wilayah Singkawang hingga ke luar negri. Dalam hal ini pelabuhan laut Kota Singkawang memegang peran yang penting bagi perkembangan Kota Singkawang di masa yang akan datang. Pelabuhan Kota Singkawang juga merupakan sarana yang sangat penting jika dikaitkan dengan rencana Pemerintah daerah setempat yang akan menjadikan Kota Singkawang sebagai kota jasa/pariwisata.

(2)

1.1.1 Upaya Indonesia Menyambut Pasar Bebas

Untuk bersaing dalam perekonomian dunia dan dalam menyambut era globalisasi, setiap negara dituntut untuk mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana yang dapat mendukung kelancaran sistem yang akan berlangsung. Pasar bebas yang akan terselenggara di kawasan asia memberikan arti penting bagi Indonesia, Setidaknya Indonesia memperoleh imbas dari pergolakan sistem persaingan yang akan terjadi didaratan asia melalui peningkatan perekonomian berupa pasar ekspor atau impor yang menjadi parameter perkembangan. Semakin basar ekspor impor suatu negara maka semakin laju perkembangan perekonomian suatu negara tersebut. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil bumi, potensi alam yang masih alami, dan lahan yang luas dan subur untuk usaha produksi, memberikan kesempatan untuk melakukan pengembangan atau membuata sektor-sektor yang menjadi generator perkembangan. Beberapa hal yang patut dicermati antara lain invegtasi yang dimiliki Indonesia dan diminati oleh investor asing dan hal yang mengenai penananman modal asing di Indonesia merupaka hasil rekayasa para pemilik modal saja, namun lebih kepada penilaian kelayakan proyek-proyek disebagian wilayah Indonesia.

Dari fenomena masyarakat diatas, dalam skala internasional memberikan gambaran arti penting Indonesia dalam usaha mengikutsertakan dan berpartisipasi dalam percaturan perdagangan dunia, terutama yang ada di daratan Asia Tenggara. Hal ini menyangkut iklim perekonomian Indonesia. Disisi lain dalam skala regional memberikan kesempatan perbaikan perekonomian melalui pemerataan pembangunan.

Langkah awal yang direncanankan adalah membuat fasilitas transportasi guna menunjang aktifitas perekonomian global yang merupakan prioritas utama dari perkembangan suatu negara.

1.1.2 Arti Penting Transportasi Laut

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari 17.508 pulau yang tersebar luas. Dalam pencapaian menjadi bangsa yang maju, bangsa Indonesia harus meningkatkan perekonomiannya salah satunya dengan memperkuat bidang perdagangan. Agar mempermudah perdagangan tersebut dalam pencapaian ke setiap daerah harus dilakukan dengan transportasi. Transportasi laut merupakan jalur yang sangat mendukung perdagangan tesebut karena melalui transportasi laut segala berang yang akan

(3)

diperdagangkan dapat disebarkan ke kota-kota maju yang berada di pinggir pantai ataupun sungai dalam jumlah besar dan dapat diteruskan ke daerah-daerah atau kota-kota sekitarnya.

1.1.3 Potensi Kota Singkawang Sebagai Kota Pelabuhan

Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah, Kota Singkawang sebagai daerah otonomi yang memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri penggalian potensi-potensi ekonomi demi pengembangan daerah dan kesejahteraan masyarakatnya dengan menjalin kerjasama dengan derah-daerah lain yang lebih maju maupun dengan negara-negara tetangga. Hal ini sangat memungkinkan karena Kota Singkawang mempunyai letak yang sangat strategis yakni berada di persimpangan kabupaten Sambas dan kabupaten Bengkayang serta terletak pada jalur utama dari ibu kota propinsi (Pontianak) sehingga menjadikan Singkawang sebagai sentral perdagangan untuk menjual hasil dari kedua kabupaten tersebut.

Potensi laut dalam membantu perekonomian Kota Singkawang selain perikanan juga dengan adanya pelabuhan sebagai kebutuhan masyarakat dan juga hasil-hasil bumi dari berbagai daerah baik regional maupun domestik seperti pulau Jawa, Sumatera dan lain-lain. Untuk membangun pertumbuhan ekonomi tentunya suatu daerah perlu didukung oleh berbagai infrastuktur yang memadai, oleh karena itu pemerintah Kota Singkawang merencanakan untuk melakukan pengembangan dan rehabilitasi pelabuhan singkawang dengan harapan nantinya pelabuhan dapat dimasuki kapal-kapal yang berbadan besar dari berbagai daerah bahkan Negara-Negara lain seperti Malaysia, Singapur, Thailand, dan negara-negara asia Pasifik yang terdekat. Dengan pengembangan pelabuhan laut ini diharapkan dapat meningkatkan aksebilitas kawasan utara Kalimantan barat dengan pusat-pusat pertumbuhan dan bisnis regional Asia Pasifik.

Selain sebagai daerah perdagangan Kota Singkawang juga mempunyai potensi sebagai daerah pariwisata yang menarik dengan berbagai keindahan alam yang dimiliki berupa pantai maupun pergunungan yang masih alami yang diharapkan dapat menarik turis-turis luar maupun dalam negri untuk mengunjungi kota tersebut.

1.1.4 Tinjauan Transportasi Laut Regional Kota Singkawang

Singkawang merupakan kota perdagangan termaju dibagian utara Kalimantan batar, Kota Singkawang juga merupakan kota pantai karena sebagian besar batas kawasan

(4)

kota tersebut berada pada garis pantai. Oleh karena itu, dalam usaha peningkatan mobilitas masyarakat, perdagangan, pariwisata dan perekonomian di Kota Singkawang sangat tergantung pada transportasi laut selain letak yang sangat mendukung, Transportasi laut juga dapat mempermudah dalam pengangkutan barang-barang dagangan dari dan keluar Kota Singkawang. Selain itu masyarakat Singkawang juga dapat berhubungan langsung dengan masyarakat dari daerah luar kota maupun negara-negara sekitar Kota Singkawang.

1.2 Kondisi Pelabuhan Siangkawang 1.2.1 Kondisi Aktifitas

Pada saat ini pelabuhan Singkawang hanya melakukan bongkar muat barang dengan menggunakan kapal yang memiliki bobot kurang dari 300 DWT. Kapal-kapal motor pengangkut barang yang ada saat ini masih bersandar dan melakukan bongkar muat barang di dermaga kayu dengan kondisi dermaga yang kurang baik, bahkan terdapat beberapa bagian dermaga yang rusak total. Hal ini disebabkan karena faktor usia yang telah dibangun sejak tahun 1960-an. Selain dermaga kayu, juga terdapat fasilitas gudang untuk penyimpanan sementara. Kondisi pada 5 tahun terakhir tidak menunjukkan aktivitas yang meningkat bahkan cenderung menurun.

Kondisi dari komoditi yang melalui pelabuhan ini umumnya berupa 9 (sembilan) bahan kebutuhan pokok, hasil pertanian, hasil perkebunan dan hasil perikanan. Pendataan besarnya kegiatan bongkar muat di pelabuhan ini kurang memadai, sehingga hanya bisa dilihat dari aktivitas yang dilakukan sehari-hari saja bahwa, kegiatan pelayaran selama 5 tahun ini terakhir menurut informasi yang didapat terlihat turun cukup tajam. Penyebab dari menurunnya kegiatan pelayaran ke Pelabuhan Singkawang adalah karena kurangnya fasilitas bongkar muat barang, dangkalnya alur masuk ke pelabuhan sehingga kapal-kapal besar yang akan ke luar dan masuk harus menunggu sampai terjadinya air pasang, dermaga dan bangunan yang sudah tidak mendukung, serta sering terjadinya antrian kapal dalam melakukan bongkar muat barang.

1.2.2 Kondisi Dan Permasalahan Fasilitas

Pelabuhan singkawang yang berada di Kuala terletak di bagian barat bagian wilayah Kota Singkawang. Jarak pelabuhan dengan pusat kota yang juga merupakan pusat perdagangan Kota Singkawang adalah 3 km. Pelabuhan Singkawang berada

(5)

dimuara Sungai Singkawang yang langsung berbatasan dengan daerah pantai pada laut natuna. Fasilitas yang ada pada pelabuhan Singkawang saat ini adalah:

• Dermaga Kayu : 4 X 70 m

• Lapangan Penumpukan : 1000 m2 • Gudang : 800 m2

• Kantor Pelindo, Kantor ADPEL, pos KP3L, kantor perusahaan kapal

• Alur pelayaran : + 1.5 mil dan lebar + 25 meter. Kedalaman alur di muara bila air pasang tinggi: 2.00 m dan pada saat air pasang sedang : 1.80 m. Saat air pasang terendah kedalaman alur mencapai 0.50m.

Tidak adanya peralatan untuk bongkar muat dan fasilitas lain seperti kepanduan, kapal tunda serta depot bahan bakar. Namun pelabuhan ini dilengkapi dengan gudang dan lapangan penimbun meskipun kondisinya sudah tidak layak lagi.

1.3 Permasalahan

Dalam menghadapi perdagangan bebas guna untuk perbaikan perekonomian regional maupun lokal, maka Kota Singkawang yang sangat berpotensi untuk berkembang sudah harus mempersiapkan diri dalam pengadaan segala fasilitas yang dapat mendukung sistem ekonomi terbuka dan pasar bebas mendatang.

Tuntutan kebutuhan transportasi yang sangat mendukung pelaksanaan dan kelancaran perdagangan yaitu penyediaan jalan dan pelabuhan menjadi prioritas utama dalam usaha pengembangan perekonomian.

1.3.1 Permasalahan Umum

Seperti yang telah tersebut dari permasalahan di atas, Pelabuhan di kota singkawang mengalami permasalahan berupa sudah tidak layaknya bangunan-bangunan pelabuhan yang berada dipelabuhan Kota Singkawang, Kurangnya fasilitas-fasilitas pelabuhan seperti tidak adanya alat bantu bongkar muat barang, karang mendukungnya ketersediaan utilitas, hanya memiliki satu gudang yang hanya bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara dengan kondisi rusak, belum adanya kapal pandu, saranan komunikasi dan sebagainya serta dangkalnya jalur pelayaran untuk memasuki pelabuhan pada waktu tertentu mencapai kedalaman 0.5 m saja sehingga menjadi penghambat kelancaran kegiatan perdagangan. Ini menjadi tantangan untuk Pemerintah Kota Singkawang untuk menyediakan dan melengkapi segala fasilitas pelabuhan guna

(6)

sebagai Kota Singkawang sebagai gerbang memsuki perairan Indonesia dan untuk mengantisipasi masa yang akan datang serta kesiapan dalam menghadapi pasar global yang akan merambah kedaratan Indonesia terutama Kota Singkawang dan sekitarnya. Jadi secara umum permasalahannya adalah meningkatkan Pelabuhan Singkawang dari tipe-C ke tipe-B dengan arsitektur lokal sebagai acuan desain pelabuhan.

1.3.2 Permasalahan Khusus

Dengan memperhatikan pengaru pelabuhan yang sangat besar terhadap perkembangan daerah dibelakangnya, maka Pemerintah Kota Singkawang berharap dengan pengembangan pelabuhan yang ada saat menuju pelabuhan barang, nelayan dan penumpang sehingga dapat mendukung kelancaran mobilitas dan distribusi perdagangan dan penduduk.

Kepelabuhan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas, penumpang dan/ barang, keselamatan berlayar, serta tempat perpindahan intra dan atau antar moda, jadi dari hal tersebut penyusunan tatanan kepelabuhan nasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 2 dilakukan dengan memperhatikan:1

a. tata ruang wilayah; b. pertumbuhan ekonomi; c. kelestarian lingkungan dan d. keselamatan pelayaran.

Tatanan kepelabuhan nasional sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 sekurang-kurangnya memuat:2

a. fungsi, kegunaan, klasifikasi, jenis, penyelenggarakan dan kegiatan pelabuhan b. keterpaduan intra dan antar moda transportasi

c. keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya.

Untuk kelancaran segala kegiatan di pelabuhan maka pelabuhan harus menyediakan:

1. Akseses yang bergerak pada jalur khusus;

2. Tempat dan kemudahan perpindahan atau pergantian dari satu moda ke moda angkutan Yang lain;

(7)

3. Sarana simpul lalulintas tempat konsolidasi;

4. tempat parkir kendaraan maupun terminal kendaraan di darat (terminal bis); 5. kawasan komersil atau retail-retail pedagang

6. Kantor-kantor pemerintahan.

Namun atas keterbatasan waktu, perancang membatasi diri hanya menyelesaikan bagian yang utama yaitu fisik terminal penumpang kapal laut Kota Singkawang pada pelabuhan laut.

1.4 Tujuan Pembahasan

1. Menggunakan kebijakkan tentang rencana umum tata ruang kota untuk mengantisipasi pertumbuhan kota dengan menentukan besaran koefisien lantai bangunan, koefisien dasar bangunan dan ketinggian bangunan pada kawasan pelabuhan.

2. Merancang design pelabuhan yang dapat diterima lingkungan sekitar dengan menjadikan pelabuhan sebagai salah satu sarana rekreasi bagi masyarakat Kota Singkawang dan daerah kota sekitarnya dengan pendekatan melalui arsutektur lokal.

3. Memperoleh konsep dan design pola sirkulasi yang efektif sehingga dapat menjamin kuwalitas yang aman dan lancar.

1.5 Sasaran Pembahasan

1. Memberikan penataan dan perancangan serta pendesainan pelabuhan yang berbeda / baru dengan lingkungan, dapat memenuhi standar dan mempermudah sirkulasi penumpang, barang maupun kapal yang aman.

2. Merubah serta menyatukan setiap bangunan yang sudah tidak layak dan yang memiliki keterkaitan hubungan ruang serta menambah bangunan pelabuhan yang dapat mendukung aktifitas didalam pelabuhan tersebut.

1.6 Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan dibatasi pada Pelabuhan Penumpang yang berada pada pelabuhan laut di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Pada pembahasan akan lebih ditekankan pada peruangan ruangan serta pengaturan pola sirkulasi yang dapat mempermudah kelancaran dalam proses bongkar muat serata mempelajari prinsip-prinsip pelabuhan laut di Kota Singkawang.

(8)

1.7 Metoda Pembahasan

Beberapa cara metode pembahasan yang dilakukan, antara lain:

1. Pengumpulan data melalui issue, studi literature dan pengamatan langsung untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi fisik dan non fisik pada kawasan, potensi kawasan dan permasalahan yang ada pada kawasan pelabuhan Singkawang secara umum, serta mencoba untuk mengidentifikasi guna menjawab permasalahan yang berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembahasan.

2. Mendekripsikan sejumlah data untuk dijadikan batasan serta landasan teori-teori yang mendukung dalam proses penambahan pelabuhan penumpang sebagai arah dalam mencapai tujuan dan sasaran.

3. Membuat suatu kesimpulan untuk mendapatkan konsep penambahan pelabuhan penumpang. Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan perbandingan (komperatif) precedent dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sebagai penyusun sistematika penulisan.

1.8 Sistematika Pembahasan BAB I : PENDAHULUAN

• Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode, sistematika penulisan,Mengungkapkan potensi, kondisi, jenis

Pelabuhan Laut,letak pelabuhan serta permasalahan permasalahan umum dan permasalahan khusus.

BAB II : TINJAUAN SISTEM TRANSPORTASI LAUT DI INDONESIA • menceritakan tentang beberapa pengertian umum dan teori-teori mengenai

transportasi, pertumbuhan transportasi di Indonesia, fungsi pelabuhan, beberapa keuntungan suatu negara/daerah karena memiliki pelabuhan serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.

BAB III : TINJAUAN UMUM PELABUHAN

• Mengungkapakan tentang beberapa pengertian umum tentang transportasi, potensi yang dimiliki kota singkawang, kondisi pelabuhan serta letak pelabuhan tersebut.

(9)

BAB IV : ANALISIS MENUJU KONSEP PELABUHAN LAUT TIPE-B DI KOTA SINGKAWANG, KALIMANTAN BARAT

• Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan terhadap struktur pelabuhan Kota Singkawang, yang menyangkut sistem transportasi, tinjauan terhadap kelayakan fasilitas pelabuhan serta ketentuan-ketentuan arsitektur untuk bangunan pelabuhan. BAB V : KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PELABUHAN

LAUT TIPE-B

• Berisikan konsep dasar perencanaan dan perancangan kawasan pelabuhan, tata guna lahan, konsep dasar rencana sektor pendukung sebagai magnet kegiatan serta konsep dasar perencanaan berisikan ketentuan dan kebijaksanaan perancangan dari hasil analisis yang menyangkut proses desain.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi

Penelitian ini terdiri dari dua percobaan yaitu 1) Iradiasi sinar gamma pada kalus embriogenik jeruk keprok SoE untuk mendapatkan nilai LD 50. 2) Seleksi untuk mendapatkan

Biro Perjalanan Shambala Tour and Travel adalah sebuah jasa yang mengkhususkan pada jasa perjalanan wisata dengan menggunakan kendaraan roda empat, Biro ini

Berdasarkan hal-hal yang telah penulis uraikan dalam pembahasan mengenai kesesuaian penetapan tersangka korupsi oleh KPK tanpa bukti permulaan yang cukup dengan asas due of

Kesimpulan dari penelitian ini adalah informan masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai penyakit kusta dan memahaminya sebagai penyakit kulit akibat makanan

Skripsi berjudul “PENGARUH RASIO KERENGGANGAN KATUP ISAP DAN KATUP BUANG TERHADAP UNJUKKERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH” telah diuji dan disahkan oleh Fakultas

4.2.1 Ketersediaan ruang pada motor uji sebagai tujuan penerapan alat compact destilator menjadi dasar pemilihan dimensi pada penelitian ini, penyesuaian