• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Keadaan Ketenagakerjaan Papua Barat Agustus 2017 No. 59/11/Th. XI, 06 November 2017

Keadaan Ketenagakerjaan

Papua Barat Agustus

2017

BERITA

RESMI

STATISTIK

• Angkatan kerja pada Agustus 2017 sebanyak 430,478 orang. Penduduk bekerja di Papua Barat pada Agustus 2017 sebanyak 402,526 orang.

• Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2017 sebesar 6.49 persen.

• Pada Agustus 2017, sebesar 59.10 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase pekerja informal turun 0.33 persen poin dibanding Agustus 2016.

• Selama setahun terakhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Industri (2.27persen poin), Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi (0.99 persen poin), Sektor lembaga keuangan, real estate (0.91 persen poin); dan Sektor Perdagangan (0.79 persen poin).

• Pada Agustus 2017, terdapat 34.53 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 12.27 persen setengah penganggur dan 22.26 persen pekerja paruh waktu.

Agutus 2017:

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

sebesar 6.49

persen

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT

(2)

1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran

Jumlah Angkatan Kerja Papua Barat pada Agustus 2017 sebanyak 430,478 orang, turun 11,253 orang dibanding Februari (semester lalu) dan turun 4,339 orang dibanding Agustus 2016 (setahun yang lalu). Komponen pembentuk Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebanyak 402,526 orang, turun 5,991 orang dibanding keadaan semester lalu dan bertambah 166 orang dibanding keadaan setahun yang lalu. Sementara itu, jumlah pengangguran sebanyak 27,952 orang, mengalami penurunan sekitar 5 ribu orang dibanding semester lalu dan berkurang sebanyak 4 ribu orang dibanding setahun yang lalu.

Sejalan dengan turunnya jumlah Angkatan Kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan. TPAK pada Agustus 2017 tercatat sebesar 67.47 persen, turun 2.73 persen poin dibanding semester lalu dan turun sebesar 2.58 persen poin dibanding setahun yang lalu. penurunan TPAK memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama 2016–2017

Status Keadaan Ketenagakerjaan

1 Tahun

Lalu Semester Lalu Saat Ini Perubahan 1 Tahunan

(Agus 2016 - Agus 2017) Perubahan 1 Semester(Feb 2017 - Agus 2017) Agustus

2016 Februari 2017 Agustus 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Orang Orang Persen Orang Persen

Penduduk Usia Kerja 620,748 629,277 638,010 17,262 2.78 8,733 1.39

Angkatan Kerja 434,817 441,731 430,478 -4,339 -1.00 -11,253 -2.55

Bekerja 402,360 408,517 402,526 166 0.04 -5,991 -1.47

Pengangguran 32,457 33,214 27,952 -4,505 -13.88 -5,262 -15.84

Bukan Angkatan Kerja 185,931 187,546 207,532 21,601 11.62 19,986 10.66

Sekolah 61,916 66,894 78,695 16,779 27.10 11,801 17.64

Mengurus Rumah Tangga 109,514 102,878 106,853 -2,661 -2.43 3,975 3.86

Lainnya 14,501 17,774 21,984 7,483 51.60 4,210 23.69

Persen Persen Poin Persen Poin

Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) 7.46 7.52 6.49 -0.97 -1.03

Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) 70.05 70.20 67.47 -2.58 -2.73

Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Agustus 2017, TPAK laki-laki sebesar 78.69 persen sementara TPAK perempuan hanya 54.66 persen. Namun demikian, dibanding kondisi setahun yang lalu TPAK perempuan mengalami kenaikan sebesar 2.27 persen poin sementara TPAK laki-laki justru mengalami penurunan sebesar 6.80 persen poin (Gambar 1).

(3)

Gambar 1

Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin, 2016–2017

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Berbagai kebijakan pemerintah terkait penciptaan lapangan kerja tampaknya cukup berhasil menekan tingkat pengangguran, ditunjukkan oleh TPT yang bergerak turun dari 7.52 persen pada Februari 2017 menjadi 6.49 persen pada Agustus 2017 (Gambar 2).

TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Agustus 2017, TPT di perkotaan sebesar 11.11 persen, sedangkan TPT di perdesaan hanya 3.67 persen. Dibandingkan setahun yang lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran baik di perkotaan maupun di perdesaan, yaitu TPT di perkotaan turun sebesar 3.28 persen poin, dan TPT di perdesaan turun sebesar 0.76 persen poin.

Gambar 2

Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2016–2017

14.39

9.72 11.11

4.43 6.50 3.67

7.46 7.52

6.49

Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 TPT (%)

Kota Desa Total

3.56 5.78 14.61 8.76 2.60 6.99 3.52 6.83 11.24 12.52 15.54 8.53 1.85 5.95 9.15 13.90 7.63 8.03

<= SD SMP SMA SMK D I/II/III Universitas

TPT (%)

Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017

85.49 83.86

78.69

52.40 54.58 54.66

70.05 70.20 67.47

Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Laki-laki Perempuan Total

(4)

Dilihat dari tingkat pendidikan pada Agustus 2017, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 13.90 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 9.15 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 1.85 persen. Dibandingkan kondisi setahun yang lalu, TPT mengalami penurunan hampir di semua jenjang pendidikan, kecuali pada tingkat pendidikan SMK, diploma dan Universitas.

2. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Kondisi ketenagakerjaan baik menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada. Jumlah penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2017, penduduk Papua Barat paling banyak bekerja pada Sektor Pertanian yaitu sebanyak 141,927 orang (35.26 persen), disusul oleh Sektor Jasa Kemasyarakatan dan perdagangan masing-masing sebanyak 104,765 orang (23.62 persen) dan 67,987 orang (17.69 persen) (Gambar 3 dan Lampiran 1).

Dilihat berdasar tren sektoral, hampir tidak ada lapangan pekerjaan yang konsisten naik atau turun kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja. Kontribusi penyerapan tenaga kerja bergerak fluktuatif antar semesternya. Selama Agustus 2016–Agustus 2017, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Industri (2.27 persen poin), Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi (0.99 persen poin), Sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Jasa Perusahaan (0.90 persen poin), dan Sektor Perdagangan (0.79) persen poin). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Jasa Kemasyarakatan (2.42 persen poin), Sektor Konstruksi (1.71 persen poin) dan Sektor Pertanian (1.69 persen poin). Dua sektor yang persentasenya cenderung stagnan atau tidak berubah yaitu Sektor Pertambangan, dan Sektor Listrik, Gas, dan Air.

Gambar 3

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2016–2017

0.22 2.03 1.65 3.14 7.54 5.54 16.90 26.04 36.95

Listrik, Gas dan Air Minum Pertambangan dan Penggalian Keuangan Industri Konstruksi Trasnportasi Perdagangan Jasa Kemasyarakatan Pertanian Agustus 2016 0.44 1.62 1.09 5.07 4.61 5.75 16.96 21.89 42.58 Februari 2017 0.63 2.48 2.55 5.41 5.83 6.53 17.69 23.62 35.26 Agustus 2017

(5)

3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Dari seluruh penduduk bekerja pada Agustus 2017, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai Buruh/Karyawan (38.76 persen). Diikuti status Berusaha Sendiri (21.32 persen), Berusaha dibantu buruh tidak tetap/Pekerja Keluarga (17.40 persen), dan Keluarga(16.74 persen). Sementara penduduk yang bekerja dengan status Berusaha dibantu buruh tetap memiliki persentase yang paling kecil yaitu sebesar 2.14 persen.

Gambar 4

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2016–2017

Dalam setahun terakhir (Agustus 2016–Agustus 2017), persentase penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap meningkat cukup tinggi dari 16.28 persen menjadi 17.40 persen. Peningkatan juga terjadi pada status pekerja keluarga dan buruh/karyawan, yaitu masing-masing sebesar 0.91 persen poin dan 0.38 persen poin.

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pekerja formal mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2017 sebanyak 164,636 orang (40.90 persen) penduduk bekerja pada kegiatan formal dan sebanyak 237,890 orang (59.10 persen) bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal mengalami peningkatan baik dibanding kondisi Agustus 2016 maupun Februari 2017. Selama setahun terakhir pekerja informal meningkat dari 40.57 persen pada Agustus 2016 menjadi 40.90 persen pada Agustus 2017 (Gambar 5).

Gambar 5

Jumlah dan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal, 2016–2017

40.57 34.86 40.90 59.43 65.14 59.10 A G U S T U S 2 0 1 6 F E B R U A R I 2 0 1 7 A G U S T U S 2 0 1 7 2.19 4.91 15.83 16.28 22.40 38.38

BERUSAHA DIBANTU BURUH TETAP PEKERJA BEBAS PEKERJA KELUARGA BERUSAHA DIBANTU BURUH TIDAK

TETAP/PEKERJA KELUARGA BERUSAHA SENDIRI BURUH/KARYAWAN/PEGAWAI Agustus 2016 2.05 3.06 19.58 20.07 22.43 32.80 Februari 2017 2.14 3.63 16.74 17.40 21.32 38.76 Agustus 2017

(6)

Perbaikan kualitas penduduk bekerja ditunjukkan oleh meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi namun di Papua Barat dalam setahun terakhir tidak terjadi perbaikan kualitas penduduk bekerja. Hal ini dapat terliahat dari persentase penduduk bekerja berpendidikan tinggi menurun dari 18.35 persen pada Agustus 2016 menjadi 17.66 persen pada Agustus 2017. Sementara persentase penduduk bekerja berpendidikan rendah dan menengah naik masing-masing SMP sebesar1.51 persen poin, SMA 0.22 persen poin dan SMK 1 persen poin.

5. Pekerja Penuh/Tidak Penuh

Indikator lain yang lebih mendalam menyangkut Angkatan Kerja adalah pekerja penuh dan pekerja tidak penuh. Indikator ini mampu menjelaskan bahwa tidak semua penduduk bekerja memiliki produktivitas yang tinggi, diindikasikan oleh perbedaan jam kerja. Pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua kelompok yaitu pekerja setengah penganggur dan pekerja paruh waktu.

Persentase pekerja penuh pada Agustus 2017 sebesar 65.47 persen sedikit menurun dibandingkan keadaan Agustus 2016 (65.75 persen). Sedangkan persentase pekerja tidak penuh sebesar 34.53 persen naik 0.28 persen poin jika dibanding Agustus 2016 (34.25 persen). Pekerja setengah penganggur, persentasenya naik dari 11.46 persen menjadi 12.27 persen dalam setahun terakhir. Sementara persentase pekerja paruh waktu turun dari 22.79 persen menjadi 22.26 persen.

4. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2017 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan menengah ke bawah yaitu SMP ke bawah sebanyak 203,214 orang (50.48 persen). Sedangkan penduduk bekerja berpendidikan menengah (SMA sederajat) sebanyak 128,215 orang (31.85 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 71,097 orang (17.66 persen) mencakup 14,409 orang berpendidikan Diploma dan 56,688 orang berpendidikan Universitas (Gambar 6 dan Lampiran 1).

Gambar 6

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2016–2017 51.02 56.85 50.48 30.63 27.28 31.85 18.35 15.87 17.66

Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017

Rendah Menengah Tinggi

11.46 10.59 12.27

22.79 22.14 22.26

65.75 67.26 65.47

(7)

6. Penjelasan Teknis

a. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas.

b. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja (punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja) dan pengangguran.

c. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.

d. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.

e. Penganggur adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi berharap mendapat pekerjaan, dan kegiatannya terdiri dari:

• Mencari pekerjaan. • Mempersiapkan usaha.

• Tidak mencari pekerjaan karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa).

• Tidak mencari pekerjaan karena sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

f. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja.

g. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja.

h. Penduduk yang bekerja pada sektor informal adalah penduduk bekerja yang berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga. Sedangkan penduduk yang bekerja pada sektor formal adalah penduduk berstatus berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/karyawan/pegawai.

i. Pekerja penuh adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih dalam seminggu, dan termasuk mereka yang kondisinya sementara tidak bekerja. Sedangkan pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan terdiri dari:

• Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa).

• Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela).

(8)

j. Upah/gaji sebulan adalah imbalan/balas jasa yang diterima selama sebulan yang lalu dari pekerjaan utama oleh buruh/karyawan/pegawai, baik berupa uang maupun barang yang dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan. Imbalan/balas jasa tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu gaji, tunjangan (yang sifatnya rutin), upah lembur, uang transportasi dan uang makan.

k. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/ kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh/karyawan/pegawai yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/karyawan/pegawai, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan yang sama dalam sebulan terakhir. Khusus pada sektor konstruksi batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari satu.

(9)

Lampiran 1

Karakteristik Penduduk Bekerja, Februari 2016–Februari 2017

Orang Persen Orang Persen Orang Persen Orang Persen Orang Persen

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Pendidikan Tertinggi Yang ditamatkan

SD Ke Bawah 146,189 36.33 157,283 38.50 138,033 34.29 (8,156) -2.04 (19,250) -4.21

Sekolah Mengengah Pertama 59,091 14.69 74,952 18.35 65,181 16.19 6,090 1.51 (9,771) -2.15

Sekolah Menengah Atas 91,478 22.74 78,923 19.32 92,387 22.95 909 0.22 13,464 3.63

Sekolah Menengah Kejuruan 31,780 7.90 32,540 7.97 35,828 8.90 4,048 1.00 3,288 0.94

Diploma 17,102 4.25 14,196 3.48 14,409 3.58 (2,693) -0.67 213 0.10

Universitas 56,720 14.10 50,623 12.39 56,688 14.08 (32) -0.01 6,065 1.69

Jumlah 402,360 100.00 408,517 100.00 402,526 100.00 166 - (5,991)

-Lapangan Pekerjaan Utama

Pertanian 148,661 36.95 173,930 42.58 141,927 35.26 (6,734) -1.69 (32,003) -7.32 Pertambangan dan Penggalian 8,174 2.03 6,613 1.62 10,002 2.48 1,828 0.45 3,389 0.87 Industri 12,640 3.14 20,694 5.07 21,771 5.41 9,131 2.27 1,077 0.34 Listrik, Gas dan Air 877 0.22 1,782 0.44 2,519 0.63 1,642 0.41 737 0.19 Konstruksi 30,338 7.54 18,834 4.61 23,483 5.83 (6,855) -1.71 4,649 1.22 Perdagangan 67,987 16.90 69,271 16.96 71,200 17.69 3,213 0.79 1,929 0.73 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 22,289 5.54 23,491 5.75 26,276 6.53 3,987 0.99 2,785 0.78 Keuangan 6,629 1.65 4,466 1.09 10,280 2.55 3,651 0.91 5,814 1.46 Jasa Kemasyarakatan 104,765 26.04 89,436 21.89 95,068 23.62 (9,697) -2.42 5,632 1.73 Jumlah 402,360 100.00 408,517 100.00 402,526 100.00 166 - (5,991) -Status Pekerjaan Utama

Berusaha sendiri 90,146 22.40 91,643 22.43 85,822 21.32 (4,324) -1.08 (5,821) -1.11 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 65,487 16.28 81,984 20.07 70,059 17.40 4,572 1.13 (11,925) -2.66 Berusaha dibantu buruh tetap 8,830 2.19 8,395 2.05 8,599 2.14 (231) -0.06 204 0.08 Buruh/karyawan/pegawai 154,414 38.38 134,000 32.80 156,037 38.76 1,623 0.39 22,037 5.96 Pekerja bebas 19,774 4.91 12,492 3.06 14,628 3.63 (5,146) -1.28 2,136 0.58 Pekerja keluarga/tidak dibayar 63,709 15.83 80,003 19.58 67,381 16.74 3,672 0.91 (12,622) -2.84 Jumlah 402,360 100.00 408,517 100.00 402,526 100.00 166 - (5,991) -Status Pekerjaan Formal Informal

Formal 163,244 40.57 142,395 34.86 164,636 40.90 1,392 0.33 22,241 6.04 Informal 239,116 59.43 266,122 65.14 237,890 59.10 (1,226) -0.33 (28,232) -6.04 Jumlah 402,360 100.00 408,517 100.00 402,526 100.00 166 - (5,991) -Jumlah Jam Kerja Perminggu

1 - 7 5,363 1.33 5,057 1.24 7,162 1.78 1,799 0.45 2,105 0.54 8 - 14 9,630 2.39 16,752 4.10 15,069 3.74 5,439 1.35 (1,683) -0.36 15 - 24 44,567 11.08 56,703 13.88 53,202 13.22 8,635 2.14 (3,501) -0.66 25 - 34 78,256 19.45 55,225 13.52 63,564 15.79 (14,692) -3.66 8,339 2.27 35 + ** 264,544 65.75 274,780 67.26 263,529 65.47 (1,015) -0.28 (11,251) -1.79 Jumlah 402,360 100.00 408,517 100.00 402,526 100.00 166 - (5,991)

-Pekerja Penuh/Tidak Penuh

Pekerja Penuh (>=35 Jam) 264,544 65.75 274,780 67.26 263,529 65.47 (1,015) -0.28 (11,251) -1.79

Pekerja Tidak Penuh (1-34 Jam) 137,816 34.25 133,737 32.74 138,997 34.53 1,181 0.28 5,260 1.79

Setengah Pengangguran 46,102 11.46 43,277 10.59 49,396 12.27 3,294 0.81 6,119 1.68

Pekerja Paruh Waktu 91,714 22.79 90,460 22.14 89,601 22.26 (2,113) -0.53 (859) 0.12

Jumlah 402,360 100.00 408,517 100.00 402,526 100.00 166 - (5,991)

-1 Tahun Lalu (Agustus 2016)

(10)

Lampiran 2

Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota (persen) Agustus 2015–2017

Kabupaten/kota (Agustus 2015)2 Tahun Lalu (Agustus Saat Ini 2017) Perubahan 2 Tahunan (Agustus 2015-Agustus 2017 (1) (2) (3) (4) Fakfak 9.01 9.96 0.95 Kaimana 3.34 5.54 2.20 Teluk Wondama 2.83 1.47 (1.37) Teluk Bintuni 6.87 7.62 0.75 Manokwari 6.58 2.68 (3.90) Sorong Selatan 2.87 4.84 1.97 Sorong 5.66 4.56 (1.11) Raja Ampat 5.59 3.10 (2.49) Tambrauw* - 0.44 0.44 Maybrat 4.01 1.55 (2.47) Manokwari Selatan 4.18 1.61 (2.57) Pegunungan Arfak 1.05 0.99 (0.06) Kota Sorong 17.26 13.54 (3.72) Papua Barat 8.08 6.49 (1.58)

(11)

Diterbitkan oleh:

Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan,

mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan

komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik Prov. Papua

Barat

Jl. Trikora Sowi IV No. 99 Manokwari - Papua Barat 98315

Dedi Cahyono, Se, M.A, M.S.E

Kepala Bidang Sosial Telepon: 08122721488

E-mail: dedicah@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Pada sistem ini, penerbit kartu akan diwajibkan untuk memberikan informasi kepada nasabah kartu terkait transaksi yang telah dilakukan melalui program transaction alert. Informasi

Beberapa blok permukiman tergolong kelas kesehatan sedang karena aspek penggunaan sumber air bersih yang masih menggunakan air tanah, lebar jalan masuk yang cenderung

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh defisit anggaran, nilai tukar, pertumbuhan ekonomi, dan jumlah uang beredar terhadap inflasi di Indonesia

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan Kumon, diketahui bahwa Program “Coba Gratis” dari Kumon ditujukan untuk mengenalkan metode Kumon kepada anak, baik dari segi

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan SC13 belum menguasai soal nomor 1 karena tidak mencermati soal sehingga menggunakan data yang tidak tepat meskipun

Abstrak ; Tujuan penelitian (1) menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran simulasi berbasis Computer

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan mengenai pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak

Seperti halnya yang terjadi pada kelas VIII MTs Al Huda Bandung Tulungagung, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah peserta didik diberikan permasalahan dan