PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
TERHADAP KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG
JURNAL
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (Strata I)
MARIANTI ZARINA
NPM 12080107
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG Oleh
Marianti Zarina1, Upit Yulianti DN,M.Pd², Refa Lina Tiawati R, M.Pd³ 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebagai berikut:Penggunaan kosa kata dalam dongeng siswa yang kurang tepat sehingga mengakibatkan tulisannya sulit untuk dipahami. Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan ide atau gagasannya dalam menuliskan kembali dongeng.Siswa belum menggunakan tanda baca dengan benar dalam menuliskan kembali dongeng.Siswa belum menggunakan huruf kapital dengan benar dalam menuliskan kembali dongeng.Media yang digunakan guru kurang bervariasi. Kurangnya pemahaman siswa tentang menuliskan kembali dongeng.Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menuliskan kembali dongeng.Tujuan penelitian ini adalah: untukmendeskripsikanpengaruh media audio visual terhadap kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Design penelitian ini adalah One Group Pretest-Posstest. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang yang berjumlah 35 orang siswa. Data penelitian adalah skor hasil kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang. Instrumen penelitian ini adalah tes unjuk kerja siswakelasVIISMP Negeri 22 Padang. Hasil penelitian ini adalah (a) kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang sebelum menggunakan media audio visual memperoleh nilai rata-rata kelas 57,14 berada pada rentangan 56-65% kualifikasi Cukup, (b) kemampuan menuliskan kembali dongengsiswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang sesudah menggunakan media audio visual memperoleh nilai rata-rata kelas 72,14 berada pada rentangan 66-75% kualifikasi Lebih dari Cukup, (c) terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang karena thitung> ttabel(3,23>1,70).
Kata Kunci : Pengaruh, Media Audio Visual, Kemampuan Menuliskan Kembali Dongeng.
THE EFFECT OF USING AUDIO VISUAL MEDIA ABILITY TO WRITE BACK OF TALE
CLASS VII OF SMP (JUNIOR HIGH SCHOOL) 22 PADANG By
Marianti Zarina1, Upit Yulianti DN, M.Pd ², Refa Lina Tiawati R, M.Pd ³ 1) Students of STKIP PGRI West Sumatra
2) 3) lecturer of Study Program Language and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra
ABSTRACT
This research is motivated by the following: using of vocabulary in tale which not appropriate that is done by the students as result the writings are difficult to understand. students are still difficult in developing an idea or ideas in rewriting the tale. the students do not use punctuation correctly in writing the tale. the students do not use capital letters correctly in rewriting the tale, the media are used by teachers less varied.the lack of students' understanding of rewriting the tale. the lack of student interest in learning to write the tale. The purpose of this study are, to know the significant impact of writing ability the tale of VII class of SMP (Junior High School) Negeri 22 Padang before and after using audio-visual media. This research is a quantitative study using an experimental method. Design of this research was one group pretest-Posstest. Samples were students of VII class of SMP (Junior High School) Negeri 22 Padang totaling 35 students. The data in this study is the ability to rewrite the result score of the tale of VII class of SMP (Junior High School) Negeri 22 Padang before and after using audio-visual media. The instrument of this study is to test the performance of rewriting tale of VII class of SMP (Junior High School) Negeri 22 Padang before and after using audio-visual media. The results of this study is the (a) the ability to write the tale of VII class of SMP (Junior High School) Negeri 22 Padang before using audio-visual media obtain the average value of 57.14 class are in the range of 56-65% qualifying Fair, (b) the ability to write the tale of VII class of SMP (Junior High School) Negeri 22 Padang after using audio-visual media obtain the average value of 72.14 classes are in the range of 66-75% qualification More than Enough, (c) there is significant influence in using of audio-visual media on the ability to write the tale of VII class of SMP (Junior High School) Negeri 22 Padang because thitung> ttable(3.23> 1.70).
A. PENDAHULUAN
Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap siswa dalam proses pembelajaran, terutama dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Keterampilan menulis merupakan tujuan akhir yang dicapai dalam keterampilan berbahasa. Menulis dongeng merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa. Menulis dongeng adalah cerita yang bersifat khayal. Dongeng merupakan suatu kejadian yang tidak pernah terjadi dan sama sekali tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk jenjang pendidikan SMP terdapat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) terkait dengan pembelajaran menuliskan kembali dongeng. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tersebut terdapat di SMP kelas VII semester 1, Standar Kompetensi (SK) 8 yaitu mengekspresikan pikiran,perasaan, dan pengalaman melalui pantun dan dongeng, dan Kompetensi Dasar (KD) 8.2, yaitu menulis kembali dongeng dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca dan di dengar.. Indikator untuk mengukur kemampuan tersebut adalah peristiwa,penokohan, latar, dan amanat.
Berdasarkan wawancara dengan guru bahasa Indonesia, yaitu ibu Daryulizar, M.M, M.Pd pada tanggal 15 September 2016 di SMP Negeri 22 Padang, terdapat beberapa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran menuliskan kembali dongeng adalah sebagai berikut ini. Pertama, penggunaan kosa kata dalam dongeng siswa yang kurang tepat sehingga mengakibatkan tulisannya sulit untuk dipahami.. Kedua, siswa masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan ide atau gagasannya dalam menulisakn kembali dongeng. Ketiga, siswa belum menggunakan tanda baca dengan benar dalam menuliskan kembali dongeng.Keempat, siswa belum menggunakan huruf kapital dengan benar dalam menuliskan kembali dongeng. Kelima, media yang digunakan guru kurang bervariasi.Wawancara juga dilakukan dengan salah seorang siswa SMP Negri 22 Padang, yaiut Ainun Fadila pada wawancara tersebut ditemukan beberapa kendala sebagai berikut ini.
Pertama, siswa mengalami kesulitan dalam mengungkapkan ide atau gagasannya saat menuliskan
kembali dongeng. Kedua, kurangnya pemahaman siswa tentang menuliskan kembali dongeng.
Ketiga, kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menuliskan kembali dongeng. Pemilihan
media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran menjadi inti permasalahan tersebut. Media yang tepat akan membuat siswa tertarik dan tidak merasa bosan sehingga pembelajaran akan menjadi lebih kreatif. Media yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu media audio visual. Media audio visual adalah media yang digunakan untuk menyalurkan pesan lewat indera penglihatan dan sekaligus pendengaran.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut ini. Pertama, bagaimanakah kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang sebelum menggunakan media audio visual? Kedua, bagaimanakah kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang sesudah menggunakan media audio visual? Ketiga, bagaimanakah pengaruh media audio visual terhadap kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang?. Tujuan penilitian ini adalah Pertama, mendeskripsikan kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang sebelum menggunakan media audio visual. Kedua, mendeskripsikan kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang sesudah menggunakan media audio visual sesudah menggunakan media audio visual. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang.
Menurut Djamaris (2002: 68) menyatakan dongeng adalah cerita yang dipercayai tidak pernah terjadi, cerita khayal semata. Dongeng digemari oleh masyarakat karena dongeng berisi basihat dan unsur hiburan. Menurut Danandjaya (1984: 86) membagi jenis-jenis dongeng yaitu sebagai berikut ini. Pertama, dongeng binatang (fabel) adalah dongeng yang ceritanya ditokohi oleh binatang yang sifatnya seperti binatang, misalnya kancil dan buaya. Kedua, dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia atau biasanya kisah duka seseorang. Ketiga, lelucon atau anekdot adalah dongeng yang dapat menimbulkan rasa menggelikan hati, sehingga ketawa bagi yang mendengar maupun yang menceritakannya. Menurut Muhardi dan Hasanudin WS (1992: 20-38) menyatakan bahwa unsur instrinsik dongeng yaitu sebagai berikut ini. Pertama, alur dimulai dari perkenalan peristiwa, bergerak ke peristiwa mencapai klimaks, dan penyelesaian peristiwa. Kedua, penokohan adalah hal-hal yang berkaitan dengan penamaan, karakter, dan
kondisi fisik. Ketiga, latar memperjelas suasana, tempat, dan waktu. Keempat, amanat merupakan opini, kecenderungan, dan visi pengarang terhadap tema yang dikemukakan. Indikator penilaian kemampuan menuliskan kembali dongeng berpatokan pada pendapat Muhardi dan Hasanudin WS (1922: 20-38) yaitu sebagai berikut ini. Pertama, alur dimulai dari perkenalan peristiwa, bergerak ke peristiwa mencapai klimaks, dan penyelesaian peristiwa. Kedua, penokohan adalah hal-hal yang berkaitan dengan penamaan, karakter, dan kondisi fisik. Ketiga, latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana dalam suatu cerita. Keempat, amanat merupakan opini, kecenderungan, visi pengarang terhadap tema yang dikemukakan.Menurut Sanjaya (2012: 118) bahwa media audio visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.
B. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis metode eksperimen.Waktu penelitian adalah pretest (29 September 2016), treatment dan postest(4 dan 6 Oktober 2016). Tempat penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang. Rancangan penelitian ini menggunakan
One Group Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII
SMP Negeri 22 Padang tahun ajaran 2016/2017. Jumlah siswa 286 orang tersebar pada 8 kelas. Dengandemikiansampelpenelitianiniberjumlah35 orang. Variabeldalampenelitianiniyaitu sebagai
berikut. Pertama, variabel bebas“Media Audio Visual”.Kedua, variabel terikat “Menuliskan Kembali
Dongeng”. Terkait dengan variabel penelitian, data dalam penelitian ini berjumlah dua yaitu sebagai berikut. Pertama, skor dari hasil tes kemampuan menuliskan kembali dongeng sebelum menggunakan media audio visual siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang. Kedua, skor dari hasil tes kemampuan menuliskan kembali dongeng sesudah menggunakan media audio visual siswa kelas VII SMP Negeri 22
Padang.Instrumenyang digunakandalampenelitianiniberupatesunjukkerja.Tesunjukkerja yang
digunakanuntukmengukurkemampuansiswadalammenuliskan kembali dongeng.Pengumpulan data yang akan dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, dilakukan melalui langkah-langkah berikut. Pertama,
siswa mengerjakan tes awal (pretest) menuliskan kembali dongeng denganjudul “Bangau dan Kera”.
Kedua, siswa berlatih menuliskan kembali dongeng“Burung Kuntul dan Kepiting” dengan
menggunakanmedia audio visual (treatment). Ketiga, siswa mengerjakan tes akhir (posstest) menuliskan kembali dongeng dengan judul “Ayam Jago dan Jarum Emas”.
A. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Kemampuan Menuliskan Kembali Dongeng Sebelum Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang
Diperoleh gambaran hasil belajar siswa sebelum menggunakan media audio visual untuk seluruh indikator siswa yang berkualifikasi memperoleh nilai baik dan lebih dari cukup, cukup, hampir cukup, kurang, dan kurang sekali.Siswa yang memperoleh nilai dengan berkualifikasi baik sebanyak 3 orang siswa (8,57). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 11 orang siswa (31,43). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup sebanyak 5 orang siswa (14,29%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup sebanyak 6 orangsiswa(17,14%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sebanyak 4 orang siswa (12%). Siswa yang memperoleh nilai kurang sebanyak 6 orang siswa (17,14%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sekali sebanyak 4 orang siswa (11,43%).Berdasarkan datadiperoleh rata-rata hitung 57,14. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menuliskan kembali dongeng sebelum menggunakan media audio visual siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang berada pada tingkat penguasaan 56-65% berkualifikasi Cukup (C).Selanjutnya pengklasifikasian kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22Padang sebelum menggunakan Media Audio Visual berdasarkan skala 10.
Histogram Kemampuan Menuliskan Kembali Dongeng Sebelum Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang.
b. Kemampuan Menuliskan Kembali Dongeng Sesudah Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang
Diperoleh gambaran hasil belajar siswa setelah menggunakan media audio visual untuk seluruh indikator dengan rata-rata 72,14. Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi sempurna sebanyak 3 orang siswa (8,57%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sekali sebanyak 4 orang siswa (11,43%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sebanyak 5 orang siswa (14,29%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 12 orang siswa (34,28%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup sebanyak 6 orang siswa (17,14%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup sebanyak 4 orang siswa (11,43%). Siswa yang mempeoleh nilai dengan kualifikasi kurang sebanyak 1 orang siswa (2,86).
Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 72,14. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menuliskan kembali dongeng menggunakan media audio visual siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang berada pada tingkat penguasaan 66-75% berkualifikasi Lebih dari Cukup (LdC).Selanjutnya pengklasifikasian kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang sesudah menggunakan media audio visual berdasarkan skala 10.
Histogram Kemampuan Menuliskan Kembali Dongeng Sesudah Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang.
0 0 -12 5 8 11 14 17 20 23 26 29 32 35
F
re
k
u
en
si
0 0 -12 5 8 11 14 17 20 23 26 29 32 35 Fr ek ue ns iHistogram Kemampuan Menuliskan Kembali Dongeng Sebelum Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang.
b. Kemampuan Menuliskan Kembali Dongeng Sesudah Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang
Diperoleh gambaran hasil belajar siswa setelah menggunakan media audio visual untuk seluruh indikator dengan rata-rata 72,14. Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi sempurna sebanyak 3 orang siswa (8,57%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sekali sebanyak 4 orang siswa (11,43%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sebanyak 5 orang siswa (14,29%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 12 orang siswa (34,28%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup sebanyak 6 orang siswa (17,14%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup sebanyak 4 orang siswa (11,43%). Siswa yang mempeoleh nilai dengan kualifikasi kurang sebanyak 1 orang siswa (2,86).
Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 72,14. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menuliskan kembali dongeng menggunakan media audio visual siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang berada pada tingkat penguasaan 66-75% berkualifikasi Lebih dari Cukup (LdC).Selanjutnya pengklasifikasian kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang sesudah menggunakan media audio visual berdasarkan skala 10.
Histogram Kemampuan Menuliskan Kembali Dongeng Sesudah Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang.
0 4 6 6 5 11 3 Kualifikasi 0 0 1 4 6 12 5 Kualifikasi
Histogram Kemampuan Menuliskan Kembali Dongeng Sebelum Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang.
b. Kemampuan Menuliskan Kembali Dongeng Sesudah Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang
Diperoleh gambaran hasil belajar siswa setelah menggunakan media audio visual untuk seluruh indikator dengan rata-rata 72,14. Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi sempurna sebanyak 3 orang siswa (8,57%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sekali sebanyak 4 orang siswa (11,43%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sebanyak 5 orang siswa (14,29%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 12 orang siswa (34,28%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup sebanyak 6 orang siswa (17,14%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup sebanyak 4 orang siswa (11,43%). Siswa yang mempeoleh nilai dengan kualifikasi kurang sebanyak 1 orang siswa (2,86).
Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 72,14. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menuliskan kembali dongeng menggunakan media audio visual siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang berada pada tingkat penguasaan 66-75% berkualifikasi Lebih dari Cukup (LdC).Selanjutnya pengklasifikasian kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang sesudah menggunakan media audio visual berdasarkan skala 10.
Histogram Kemampuan Menuliskan Kembali Dongeng Sesudah Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang.
0 0
c. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap KemampuanMenuliskan Kembali DongengSiswa Kelas VII SMP Negeri 22 Padang
Berdasarkan nilai kemampuan menuliskan kembali dongengsesudah menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang sangat baik. Hal ini terbukti dari hasil menuliskan kembali dongeng sesudah yang mendapatkan perlakuan penggunaan media audio visual lebih baik dibandingkan dengan sebelum menggunakan media audio visual yang hanya menggunakan metode ceramah. Untuk membuat pembelajaran menuliskan kembali dongeng sebagai pembelajaran yang menarik, guru perlu mengadakan variasi dalam mengajar. Salah satu variasi yang digunakan adalah media pembelajaran, yaitu media audio visual dapat terbantu bdan termotivasi dalam belajar karena media ini dapat didengar dan dilihat langsung seperti video. Jadi, penggunaan media audio visual
dapat meningkatkan hasil menuliskan kembali dongeng karena siswa mampu
untukmengembangkan ide atau gagasannya dalam menuliskan kembali dongeng dan siswa dapat secara langsung menyaksikan dongeng di depan kelas. Penggunaan media audio visual berpengaruh terhadap kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 padang.
B. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama, kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang sebelum menggunakan media audio visual memperoleh nilai rata-rata 57,14 berada pada rentangan 56-65% dengan kualifikasi yaitu cukup (C). Kedua, kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang sesudah menggunakan media audio visual memperoleh nilai rata-rata 72,14 berada pada rentangan 66-75% dengan kualifikasi yaitu Lebih dari Cukup (LdC). Ketiga, berdasarkan uji-t terdapat pengaruh terhadap penggunaan media audio visual terhadap kemampuan
menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 22 Padang karena
thitung>ttabel(3,23>1,70). Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual berpengaruh terhadap kemampuan menuliskan kembali dongeng SMP Negeri 22 Padang.
Berdasarkankesimpulan yang diperolehdarihasilpenelitianmakadikemukakan saran-saran
sebagaiberikut.Pertama, untuk siswakelasVII SMPNegeri22 Padang dijadikan untuk
meningkatkan kemampuan menuliskan kembali dongeng yang telah dilihat dan didengar. Kedua, guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri 22 Padang agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menuliskan kembali dongeng, terutama dalam menulis peristiwa, penokohan, latar, dan amanat. Ketiga, bagi penulis, dapat menambah pengalaman dalam penelitian ilmiah dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan. Keempat, bagi penulis lain, untuk dapat meneliti kemampuan menuliskan kembali dongeng siswa dengan menggunakan media lain yang mampu memunculkan kreativitas siswa dalam menuliskan kembali dongeng.
C. KEPUSTAKAAN
Danandjaya, James. 1984. Folklor Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Djamaris. 2002. Pengantar Sastra Rakyat Minangkabau. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Muhardi dan Hasanudin. 1992. Prosedur Analisis Fiksi. Padang: UNP Padang Press.
Nurgiyantoro, Burhan. 1994. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.