• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG - Test Repository"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI

PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI

METODE DRILL PADA SISW A KELAS III S D NEGERI

PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG

S K R I P S I

Oleh:

ANA MARIA ULFAH

N I M : I 140631I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

▸ Baca selengkapnya: ulangan btq

(2)

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI

PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI

METODE DRILL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI

PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG

S K R I P S I

(Diajukan untukjMemenu.fi ‘Tugas cfan M ekngfapi Syarat Quna MemperoCef

(jetar Sarjana datam iCmu (Tar6iyaf

Oleh:

AINA MARIA ULFAH

N I M : I 140631I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(3)

Moh. Khusen, M.Ag., M.A. Dosen STAIN Salatiga

NOTA PEMBIMBING

Lampiran : 1 (satu) eksemplar Hal : Naskah Skripsi

Sdri. ANA MARIA ULFAH

Kepada :

Yth. Ketua STAIN Salatiga di_

Salatiga

Assalamu ’alaikum wr. wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudari:

Nama : ANA MARIA ULFAH NIM : 11406311

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang. Bersama ini kami mohon naskah skripsi Saudari tersebut di atas agar dapat segera dimunaqasyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

(4)

Judul : Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Magelang. Nama : Ana Maria Ulfa

NIM : 11406311

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, 23 Agustus 2008

Dewan Penguji

(5)

PERNYATAAN

k e a s l i a n

t u u s a n

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai referensi atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang lazim.

Apabila dikemudian hari ternyata terdapat karya atau pendapat orang lain di

luar referensi atau kutipan yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup

mempertanggungjawabkan keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqasyah skripsi.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dimaklumi.

(6)

ABSTRAK

ANA MARIA ULFAH (NIM : 11406311). Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyuda.i Kabupaten Magelang. SKRIPSI. Program Studi PAI Jurusan Tarbiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2008.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa p^Ja mata pelajaran BTQ sebelum penerapan metode Drill, penerapan metode Drill dalam pembelajaran BTQ, dan sejauhmana metode Drill dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran BTQ oleh siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan subyek penelitian siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang sebanyak 20 orang.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi, tes tertulis individual pada akhir pembelajaran, dan melihat dokumentasi nilai mata pelajaran BTQ sebelum penerapan metode Drill. Data yang diperoleh dari dokumentasi nilai mata pelajaran BTQ sebelum penerapan metode Drill dan nilai rata-rata tes tertulis akhir pembelajaran tiap-tiap siklus dengan penerapan metode Drill dianalisis menggunakan kualitatif deskriptif.

Hasil belajar yang meliputi tingkat pemahaman, keaktifan, perhatian, minat, kreatifitas serta ketertarikan siswa terhadap suatu mata pelajaran mengalam: peningkatan setiap siklusnya. Nilai rata-rata tes tertulis dari siklus I sampai siklus III juga mengalami peningkatan dibandingkan sebelum penerapan metode Drill. Nilai rata-rata tes tertulis sebelum penerapan metode Drill sebesar 64, nilai rata-rata siklus I sebesar 68, nilai rata-rata siklus II sebesar 70 dan nilai rata-rata siklus III sebesar 78.

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan ucapan alhamdulillahirobbil’alamin, sebagai rasa syukur kepada

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan nikmat serta kecerahan

pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

“Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)

melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan

Kabupaten Magelang”

Tak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rosullulloh

SAW sebagai penutup para nabi dan rosul dan sebagai petunjuk bagi seluruh umat

manusia.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam pada Program Studi Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari

kesalahan dan kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dalam argumentasi. Oleh

Karena itu kritik, saran dan masukan positif yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan sknpsi ini.

Penulis yakin bahwa penyelesaian skripsi ini adalah berkat dari semua pihak

yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankan

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam

(8)

2. Bapak Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag., selaku Ketua Bidang Akademik.

3. Bapak Drs. Djoko Sutopo sebagai Kepala Program Studi Ekstensi

4. Bapak Moh. Khusen, M.Ag.,M.A., selaku pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesungguhan,

ketelitian dan kesabaran dalam penyusunan karya tulis ini.

5. Dewan guru SD Negeri Panca Arga I vang telah memberikan dukungan.

Begitu pula kepada siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I yang telah

berpartisipasi aktif dalam penelitian ini.

6. Bapak dan Ibu tersayang, kakak dan adik tercinta yang telah memberikan

bantuan, bimbingan dan dorongan serta tak henti-hentinya mendoakanku

dalam penyusunan skripsi ini.

7. Suami tercinta yang selalu setia menemaniku untuk membantu dan

memberikan motivasi serta inspirasinya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

8. Teman-temanku yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi

ini yang tidak mungkin penulis sebutkan : atu per satu.

Demikianlah kiranya, tiada lain harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat

bagi kita semua, dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak

yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah

SWT senantiasa membalasnya dengan segala kebaikan dan memberi pahala, Amien.

Salatiga, Agustus 2008

(9)

DAFTAR 1S1

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Hipotesis Tindakan ... 4

E. Kegunaan Penelitian ... 4

F. Operasional ... 4

G. Metode Penelitian ... 6

1. Rancangan Penelitian ... 6

(10)

3. Langkah-Langkah/Siklus Penelitian... 9

4. Instrumen Penelitian ... 14

5. Pengumpulan Data ... 15

6. Analisis D ata... 16

H. Sistematika Penulisan ... 17

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 19

A. Konsep Belajar... 19

1. Pengertian Belajar... 19

2. Ciri-Ciri Belajar ... 21

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar... 21

4. Ruang Lingkup Belajar... 25

B. Pelajaran BTQ ... 30

1. Pengertian BTQ ... 30

2. Karakteristik Pelajaran B TQ ... 31

3. Fungsi Pelajaran BTQ... 32

4. Tujuan Pelajaran BTQ ... 33

5. Ruang Lingkup... 33

6. Materi Pelajaran B T Q ... 34

C. Metode Drill ... 35

L Pengertian Metode Drill ... 35

2. Tujuan Metode Drill ... 37

3. Syarat-Syarat Metode Drill ... 38

(11)

5. Penilaian/Pemeriksaan 40

6. Kelebihan dan Kekurangan Metode D rill... 40

BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN ... 42

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 44

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I ... 47

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III... 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ... 53

1. Siklus I ... 53

2. Siklus I I ... 56

3. Siklus III... 58

B. Pembahasan... 61

BAB V. PENUTUP... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus L. 53

Hasil Observasi Proses Pembelajaran BTQ pada Siklus 1... 54

Nilai BTQ pada Siklus 1 ... 55

Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus II 57

Hasil Observasi Proses Pembelajaran BTQ pada Siklus I I ... 57

Nilai BTQ pada Siklus II ... 58

Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus

III ... 60

Hasil Observasi Proses Pembelajaran BTQ pada Siklus III... 60

Nilai BTQ pada Siklus I I I ... 61

Daftar Nilai Tes Tertulis Sebelun dan Sesudah Penerapan

Metode Drill... 64

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah

(13)

DAFTAR SAMBAR

Halaman

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 ... 67

Lampiran 2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I I ... 69

Lampiran 3. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III... 71

Lampiran 4. LEMBAR KERJA SISWA I ... 73

Lampiran 5. LEMBAR KERJA SISWA I I ... 74

(15)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an merupakan indikator

kualitas kehidupan beragama seorang muslim. Gerakan Baca Tulis Al-Qur’an

merupakan langkah strategis dalam rangka meningkatkan kualitas umat Islam

dalam beragama.

Di lembaga pendidikan formal, kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)

perlu dikuasai anak didik sejak dini, sesuai dengan tingkat perkembangan

intelektualnya. Namun kenyataannya banyak lembaga pendidikan formal yang

out put-nya lemah di bidang agama Islam. Hal tersebut disebabkan oleh

terbatasnya faktor pendukung, misalnya terlalu sedikitnya jam pelajaran

Pendidikan Agama Islam, dan rendahnya kualitas guru agama.

Guru hendaknya terampil dalam memilih metode sesuai dengan tujuan,

materi, kemampuan siswa, kemampuan guru, keadaan waktu, serta peralatan yang

memadai. Guru juga harus mampu mengkomunikasikan materi dan

menyampaikan informasi dengan menggunakan berbagai cara, agar siswa dapat

menyerap dan memahami apa yang disampaikan guru. Dengan kata lain guru

harus memiliki kemampuan untuk mengajar secara bervariasi. Namun

kenyataannya, guru dalam menyampaikan nateri monoton, hanya menggunakan

(16)

guru juga belum memberikan latihan yang cukup, sehingga siswa cenderung

bersifat pasif.

Kondisi demikian penulis temukan ualam pembelajaran Baca Tulis Al-

Qur’an di SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang di mana

pembelajaran yang selama ini beijalan belum mampu mencapai standar

pendidikan yang diinginkan. Oleh karena itu perlu suatu metode yang dapat

menggantikan metode ceramah tersebut, salah satunya dengan metode Drill.

Metode ini dalam prakteknya dengan melakukan latihan secara berulang-ulang

dan terus menerus. Dengan metode ini diharapkan dapat meningkatkan

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an.

Selain hal tersebut di atas, faktor keluarga siswa juga ikut berpengaruh

terhadap pencapaian tujuan pendidikan agima Islam khususnya BTQ, karena

keluarga merupakan lembaga yang pertarm dan utama.1 Keluarga yang agamis

sangat besar dalam mempengaruhi anak untuk bisa membaca dan menulis Al-

Qur’an. Keberadaan siswa di Sekolah Dasar Negeri Panca Arga I Kecamatan

Mertoyudan Kabupaten Magelang sangat beragam, di mana sebagian besar siswa

berasal dari keluarga yang kurang peduli terhadap pendidikan agama khususnya

tentang Baca Tulis Al-Qur’an.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka peneliti L^maksud

untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Peningkatan

Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill

pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang”. 1

(17)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas III SD Negeri

Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang sebelum penerapan metode

Drill?

2. Bagaimanakah penerapan metode Drill dalam pelajaran BTQ bagi siswa kelas

III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang?

3. Sejauhmana peningkatan penguasaan materi BTQ siswa kelas III SD Negeri

Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang setelah penerapan metode

Drill?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejauhmana penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas

III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang sebelum

penerapan metode Drill.

2. Untuk mengetahui penerapan metode Drill dalam pelajaran BTQ bagi siswa

kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.

3. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat penguasaan materi BTQ siswa kelas

III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang setelah

(18)

D. Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini, penerapan metode Drill dapat meningkatkan

penguasaan materi pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an siswa kelas III SD Negeri

Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran pada kualitas yang lebih

baik

2. Dapat membantu guru untuk memperbaiki metode pembelajaran yang sesuai

dengan kondisi siswa

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi kepada

guru mengenai metode pembelajaran yang menarik sehingga dapat

meningkatkan kualitas pendidikan.

F. Operasional

Untuk menghindari dari teijadinya salah pengertian dan memudahkan

dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis kemukakan beberapa penjelasan

mengenai arti istilah sebagai berikut:

1. Peningkatan Penguasaan

Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang artinya lapis dari sesuatu

(19)

naik, bertambah.2 Sementara yang dimaksud dengan penguasaan adalah

perbuatan (hal) menguasai/menguasakan3. Secara konkrit, maksud dari

peningkatan penguasaan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang

untuk meningkatkan atau merubah ke hal yang lebih baik dalam menguasai

sesuatu.

2. Materi Pelajaran BTQ

Materi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah benda, zat,

sesuatu yang jadi bahan (berfikir, berunding mengarah dan sebagainya).4

Sedangkan pelajaran adalah barang apa yang dipelajari.5 Lilik Siiyanti

mengatakan bahwa”materi pelajaran adalah bahan yang akan diajarkan pada

anak.”6

Untuk mengukur adanya peningkatan penguasaan materi pelajaran

BTQ, ditentukan indikator antara lain: keaktifan siswa dalam menjawab soal,

anak mempunyai rasa senang terhadap pelajaran, adanya dorongan atau

motivasi yang tinggi, mempunyai kedisiplinan, perhatian anak hanya terpusat

pada pelajaran, terciptanya situasi belajar yang kondusif, dan hasil belajar.

3. Metode Drill

Metode adalah cara atau teknik yang digunakan guru dalam

menyampaikan pelajaran.7 Dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk

2 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, cet. ke-5, 1985), him. 1078.

3 Ibid, him. 529. 4 Ibid, him. 638. 5 Ib id , him. 724.

6 Lilik Sriyanti, Psikologi Pendidikan (Salatiga: STAIN Salatiga Press, Cet. Ke-1, 2003), him. 15.

(20)

menggunakan metode Drill yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan jalan

melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Dalam

menyampaikan pelajaran dengan menggunakan latihan secara terus menerus

sampai anak didik memiliki ketangkasan yang diharapkan. Metode Drill lebih

menitikberatkan pada keterampilan siswa seperti kecakapan intelek, motorik

atau gerak dan sebagainya.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan i lodel penelitian tindakan (action

research). Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa “dalam penelitian tindakan,

peneliti melakukan sesuatu tindakan yang secara khusus diamati terus-

menerus, dilihat plus-minusnysL, kemudian diadakan pengubahan terkontrol

sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.”8 9

Secara ringkas tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk

meningkatkan kualitas pelaksanaan praktik atau layanan pembelajaran.

Wartono dkk berpendapat bahwa “penelitian tindakan kelas bertujuan untuk

memperbaiki dan atau meningkatkan praktek pembelajaran secara

berkesinambungan yang pada dasarnya “melekat” penunaian misi profesional

kependidikan yang diemban oleh guru.”10

8 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan M etodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, Cet. Ke-1,2002), him. 154.

(21)

Fokus penelitian ini adalah terleiak pada tindakan-tindakan alternatif

yang dibuat oleh peneliti, kemudian d uji cobakan dan dievaluasi apakah

tindakan itu dapat memecahkan masalah /ang dihadapi oleh siswa.

Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan

kelas ini adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan ini meliputi:

1) Peneliti menetapkan alternatif peningkatan penguasaan siswa terhadap

materi pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an,

2) Peneliti membuat siklus pelaksanaan tindakan,

3) Membuat lembar observasi,

4) Mendesain alat evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.

c. Observasi dan Interpretasi

Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.

Selain observasi oleh peneliti sendiri, peneliti juga meminta rekan guru

yang lain untuk mengobservasi selama peneliti terlibat dalam

pembelajaran. Hal ini selain karena peneliti tidak memungkinkan

(22)

d. Analisis dan Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan

dianalisis dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti

dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Dengan demikian peneliti akan dapat mengetahui ketepatan metode

pembelajaran yang digunakan.

Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelebihan dan

kekurangan metode yang digunakan oleh peneliti sehingga dapat

digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

Penelitian ini akan dilaksanakan tiga siklus sehingga pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini benar-benar bermanfaat dan dapat

meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

2. Subyek Penelitian

Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa yang dimaksud subyek

penelitian adalah”suatu benda, hal, atau orang tempat data variabel penelitian

melekat dan dipermasalahkan"11 Jadi subyek merupakan sesuatu yang

posisinya sangat penting, karena pada pubyek itulah terdapat data tentang

variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti.

Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas III sejumlah 20

siswa dan guru mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an SD Negeri Panca Arga I.

(23)

dalam penelitian terhadap pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an, khususnya

pada siswa kelas III SD Negeri Panca Arga 1.

3. Langkah-langkah/Siklus Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menunjuk pada

proses pelaksanaan penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart

dalam Wartono dkk yang menggunakan siklus system spiral, yang masing-

masing siklus terdiri dari rencana, tindakan, obssrvasi, dan refeksi.12

Penelitian model Kemmis dan Taggart, dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 1 Penelitian Tindakan Mo iel Kemmis & Me. Taggart

(24)

Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah:

a. Pra Tindakan

Sebelum melakukan rencana tindakan, terlebih dahulu peneliti

melakukan beberapa langkah pra tindakan yang akan mendukung

pelaksanaan tindakan agar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan

yang diinginkan. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Peneliti mewawancarai guru mr.ta pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an

kelas III untuk mengidentifikasi masalah yaitu penguasaan materi yang

rendah, kemudian membuat kesepakatan untuk melakukan tindakan

perbaikan.

2) Memberikan informasi kepada guru mata pelajaran Baca Tulis Al-

Qur’an kelas III mengenai cara melakukan tindakan.

b. Siklus Pertama

1) Perencanaan

Perencanaan tindakan dalam meningkatkan penguasaan materi

adalah dengan menggunakan metode Drill. Sebelum tindakan ini

dilaksanakan, langkah-langkah yang dilaksanakan adalah:

a) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses

belajar mengajar BTQ, dalam hal ini kegiatan yang akan dilakukan

adalah penggunaaan metode Drill dalam pembelajaran.

b) Menentukan pokok bahasan. Pokok bahasan yang akan diteliti

(25)

c) Mengembangkan skenario pe nbelajaran.

d) Menyusun Lembar Kerja Siswa.

e) Menyiapkan sumber belajar (metode Drill).

f) Mengembangkan format evaluasi.

g) Mengembangkan format observasi pembelajaran

2) Tindakan dan observasi

Pemberian tindakan ini berupa penggunaan metode Drill dalam

proses pembelajaran Observasi atau monitoring di sini mempunyai

dua fungsi, yaitu: pertama, untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan

tindakan dengan rencana tindakan. Kedua, untuk mengetahui seberapa

jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat

menghasilkan perubahan sebagaimana diharapkan.

3) Refleksi I

Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami proses dan

mengetahui sejauhmana pengaruh metode Drill dalam meningkatkan

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ serta kendala yang

teijadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Sebelum

dilakukan refleksi, terlebih dahulu akan dilakukan evaluasi dengan

memberikan tes lisan sebagai post test I untuk mengetahui

sejauhmana pengaruh dan keberhasilan penggunaan metode Drill.

Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang

(26)

pertama ini akan digunakan untuk melakukan revisi pada siklus

berikutnya,

c. Siklus Kedua

1) Rencana Siklus Kedua

Rencana tindakan yang kedua dilakukan dengan

mempertimbangkan hasil refleksi yang pertama. Rencana tindakan

pada siklus yang kedua ini dilakukan dengan penggunaan metode

Drill serta dengan menggunakan alat peraga berupa kartu huruf

hijaiyah. Hal ini dilakukan agar suasana pembelajaran bisa lebih

menarik.

2) Tindakan

Tindakan pada siklus yang kedua dilakukan dengan

penggunaan metode Drill serta dengan menggunakan alat peraga

berupa kartu huruf hijaiyah untuk lebih meningkatkan penguasaan

siswa terhadap materi pelajaran BTQ. Dengan penggunaan metode

Drill yang didukung dengan alat peraga ini diharapkan pemahaman

siswa tentang materi pelajaran akan lebih mendalam, menumbuhkan

motivasi belajar sei^a hasil belajar lebih tinggi.

3) Observasi/Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan format observasi,

serta menilai hasil tindakan dengan menggunakan format Lembar

(27)

4) Refleksi

Kegiatan refleksi yang kedua ini dilakukan dengan

memperhatikan hasil tindakan kedua yang telah direvisi. Sebelum

dilakukan refleksi yang kedua, dilakukan evaluasi terlebih dahulu,

yaitu dengan memberikan tes tertulis sebagai post test 2. Post test

yang kedua ini berfungsi untuk mengetahui perbedaan tingkat

penguasaan materi siswa setelah tindakan yang kedua,

d. Siklus ketiga

1) Rencana Siklus Ket’ga

Rencana tindakan yang ketiga dilakukan dengan

mempertimbangkan hasil refleksi yang kedua. Pada hasil refleksi yang

kedua menunjukkan sudah ada perkembangan, namun belum

maksimal atau sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Rencana

tindakan pada siklus yang ketiga ini diharapkan dapat meningkatkan

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ. Rencana tindakan

pada siklus ketiga ini dilakukan dengan penggunaan metode Drill dan

menggunakan alat peraga berupi kartu huruf hijaiyah serta dengan

permainan. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan minat siswa

terhadap pelajaran BTQ serta bisa lebih menarik perhatian siswa.

2) Tindakan

Tindakan pada siklus yang ketiga dilakukan dengan

penggunaan metode Drill dan penggunaan alat peraga berupa kartu

(28)

diharapkan dapat menarik perhatian siswa agar tertuju pada pelajaran

BTQ saja serta dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar

sehingga akan meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran BTQ sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

3) Observasi/Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama tindakan ketiga dilaksanakan,

dengan menggunakan format observasi dan tes.

4) Refleksi

Kegiatan refleksi yang ketiga ini dilakukan dengan

memperhatikan hasil tindakan ketiga yang telah direvisi. Pemberian

tindakan akan tetap dilanjutkan apabila belum ada perkembangan yang

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dan dapat

dihentikan apabila terbukti prestasi siswa mengalami peningkatan.

Sebelum dilakukan refleksi yang ketiga, dilakukan evaluasi

terlebih dahulu, yaitu dengan memberikan tes tertulis sebagai post test

3. Post test yang ketiga ini berfungsi untuk mengetahui apakah ada

peningkatan hasil belajar siswa setelah tindakan yang ketiga diberikan.

4. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto bahwa instrumen penelitian adalah alat

(29)

dimaksudkan agar pekeijaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam

arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis 13

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Kartu huruf

b. Soal tes

c. Catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara obyektif

yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi.

d. Lembar observasi

Observasi diartikan sebagai “pengamatan dan pencatatan dengan

sistemik fenomena-fenomena yang diselidiki”.14 Dalam penelitian ini alat

observasi yang digunakan adalah check list yaitu daftar variable yang akan

dikumpulkan datanya.

5. Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini adalah:

a. Dokumentasi

Untuk melihat nilai mata pelajaran BTQ sebelum penerapan

penelitian tindakan kelas, sehingga dapat membandingkan penguasaan

materi siswa sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah diberi tindakan,

13 Suharsimi Arikunto, Op.cit., him. 136. ( v '

(30)

serta dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok yaitu: tinggi,

sedang dan rendah.

b. Tes

Melakukan uji tes dengan menggunakan lembar kerja siswa baik

berupa tes awal maupun tes akhir.

c. Pengamatan atau observasi

Pada lembar observasi ini aspek yang akan diobservasi adalah

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Wawancara

Wawancana dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap

muka secara individual. Wawancara dilakukan dengan siswa pada saat

observasi awal dan setelah pelaksanaan penelitian. Aspek yang diungkap

adalah penggunaan metode Drill dalam pembelajaran.

6. Analisis Data

Teknik analisis data merupakan unsur yang sangat penting dalam

setiap kali melakukan penelitian. Semua data yang telah terkumpul tidak akan

berarti kalau tidak dianalisis. Hasil dari analisis memberikan gambaran, arah

serta tujuan dan maksud penelitian.

Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, yaitu dengan analisis

deskriptif. Analisis deskriptif adalah model analisis dengan cara

membandingkan rata-rata prosentasenya, kemudian kenaikan rata-rata pada

setiap siklus. Di sini yang dianalisis yaitu tentang hasil ulangan pada tiap

(31)

belajar siswa. Dalam penelitian ini untuk ketuntasan belajar siswa individu

maupun klasikal digunakan pedoman ketuntasan siswa, sebagai berikut:

2. Ketuntasan Perorangan

Seorang siswa dikatakan berhasil (mencapai ketuntasan) belajar

bila telah mencapai taraf penguasaan minimal 70% atau dengan nilai 70.

b. Ketuntasan Klasikal

Suatu kelas dikatakan telah berhasil (mencapai ketuntasan belajar)

jika paling sedikit 85% data jumlah siswa dalam kelas tersebut telah

mencapai ketuntasan perorangan.

Analisis deskriptif kualitatif adalah model analisis dengan cara

memberikan data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat yang

memberi gambaran ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap

suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap

metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa pada saat mengikuti

pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi

belajar dan sejenisnya.

H. Sistematika Penulisan

Rangkaian laporan penelitian disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, pada bab ini menguraikan tentang: Lata:

Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis

Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Istilah/Operasional, Metode

(32)

Bab II Kajian Pustaka, bab ini berisi tentang: Konsep Belajar,

Pelajaran BTQ dan Metode Drill.

Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini berisi tentang:

Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 (Rencana, Pelaksanaan,

Pengamatan/Pengumpulan Data, dari Refleksi), Deskripsi Pelaksanaan

Siklus II dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus III.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini menguraikan

tentang: Deskripsi per-siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi

keberhasilan dan kegagalan) dan Pembahasan tiap siklus.

Bab V Penutup, bab ini merupakan bagian akhir penulisan yang

tercakup di dalamnya adalah Kesimpulan dan Saran. i

(33)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Belajar 1. Pengertian

Belajar menurut Hilgard dan Bower, sebagaimana yang dikutip oleh

Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa:

“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawa atangan, atau keadaan-keadaan sesaat se se o ra n g1

Oleh karena itu tidak semua perubahan yang terjadi pada individu sebagai

hasil dari perbuatan belajar. Perubahan yang bukan karena belajar bisa

merupakan hasil perkembangan, pertumbuhan dan kematangan serta keadaan

sesaat seseorang. Perubahan karena proses tersebut bisa berupa pertambahan

tinggi dan berat badan, munculnya gigi pada anak-anak, perubahan suara pada

remaja, munculnya tanda primer dan sekunder sebagai ciri masuknya masa

pubertas, serta kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya.

Menurut teori Koneksionisme yang dikemukakan oleh E.L. Thorndike

mengatakan bahwa adanya latihan akan memperkuat hubungan stimulus

dengan respon, artinya semakin banyak latihan tersebut harus disertai keadaan

yang memuaskan sehingga akan meningkatkan belajar. 1

(34)

Di dalam hukum latihan ini terdapat dua ketentuan yaitu:

a. Bila hubungan atau koneksi yang sudah terjadi dalam proses belajar terus

dilatih, maka koneksi itu akan bertambah kuat

b. Bila hubungan atau koneksi yang terjadi dalam belajar jarang atau tidak

pernah dilatih atau digunakan, maka koneksi itu bertambah lemah, bahkan

putus.2

Belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung yaitu

siswa belajar mengalami sendiri dan dalam mengalami itu menggunakan

seluruh panca inderanya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Cronbach yang

dikutip oleh Sumadi Suryabrata menyatakan “Learning is shown by change in

behavior as a result o f experience ”.3

Masnur Muslich, mengutip pendapat Arifin, mendefinisikan bahwa

“mengajar sebagai suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran

kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan

mengembangkan bahan pelajaran tersebut”.4

Mengajar menurut Tyson dan Caroll sebagaimana yang dikutip oleh

Masnur Muslich adalah “a way working with students, A process o f

interaction, the teacher does something to student, the students do something

2 Max Darsono dkk, Belajar dan Pembelajaran (Semarang: CV. IKIP Semarang Press, 2000), him. 7.

3 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: CV. Rajawali, Cet. Ke I, 1984), him. 251.

(35)

in return'\ 5 Antara siswa dan guru sama-sama aktif melakukan kegiatan

sehingga terjadi hubungan yang timbal balik.

Pada dasarnya prinsip belajar lebih dititikberatkan pada aktivitas

peserta didik yang menjadi dasar proses pembelajaran. Sedangkan mengajar

merupakan kegiatan yang lebih dominan dialami oleh guru. Namun kedua-

duanya saling berkaitan dengan tujuan akhir yang sama yaitu untuk mencapai

perubahan yang optimal pada diri siswa.

2. Ciri-Ciri Belajar

Ciri-ciri belajar adalah sifat atau keadaan yang khas dimiliki perbuatan

belajar. Adapun ciri-ciri belajar yang perlu dikemukakan adalah sebagai

berikut:

a. Belajar dilakukan dengan sadar dan i lempunyai tujuan.

b. Belajar merupakan pengalaman send ri, tidak dapat diwakilkan pada orang

lain. Jadi belajar bersifat individual.

c. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan.

d. Belajar mengakibatkan terjadinya pembahan pada diri orang yang belajar.

Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek

kognitif, afektif dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lain.6

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dalam pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhinya, baik

faktor internal yang datang dari individu maupun faktor eksternal yang datang

5 Ibid

(36)

dari lingkungan indivdu. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar

terdiri dari dua aspek, yaitu fisiologis i yang bersifat jasmaniah) dan aspek

psikologis. Faktor-faktor psikis memilil i peran yang sangat menentukan di

dalam belajar.

Lilik Sriyanti mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaru,ri

belajar sebagai berikut:

a. Faktor Intern

Faktor yang berasal dari anak itu sendiri, yang meliputi:

1) Faktor Psikologis

a) Tingkat intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis

yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam

situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/

menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,

mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi

besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, tinggi rendahnya

intelegensi siswa akan mempengaruhi hasil belajar.

b) Minat

Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan dan

berbuat sesuatu, minat siswa terhadap pelajaran akan banyak

(37)

c) Bakat

Bakat merupakan kemampuan potensial pada anak, yang

akan menjadi aktual jika sudah melalui proses belajar/ latihan.

Dengan adanya bakat membuat anak hanya memerlukan waktu

sedikit dalam menyelesaikan sesuatu.

d) Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi dalam setiap usaha dan kegiatan seseorang. Hal ini

akan memperbesar kegiatan dan usahanya dalam belajar yang pada

akhirnya akan memungkinkan pencapaian prestasi belajar yang

tinggi.

e) Kematangan

Kematangan merupakan kondisi siap baik jasmani maupun

rohani untuk melakukan aktivitas belajar. Tanpa adanya kematangan

akan menyulitkan proses belajar. Kematangan tiap anak untuk

melakukan aktivitas belajar tidaklah sama, disamping faktor umur

juga karena faktor pembawaan.

f) Konsentrasi dan perhatian

Hanya dengan perhatian dan konsentrasi anak dapat

memahami dan menyerap pelajaran. Anak dengan kemampuan

konsentrasi tinggi dan perhatian yang terfokus terhadap belajar akan

lebih mudah meraih sukses, daripada anak yang kurang mempunyai

(38)

g) Kepribadian

Kepribadian seseorang seperti ketekunan, daya saing,

ketabahan, atau kondisi pribadi yang mudah putus asa, takut gagal,

cemas, rendah diri, besar pengaruhnya terhadap keberhasilan

belajar.

2) Faktor Fisik

Faktor fisik yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar

diantaranya adalah:

a) Kesehatan, penyakit kronis

b) Cacat fisik

c) Gangguan panca indera

d) Kelelahan

Keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang

memungkinkan seorang anak untuk dapat belajar, dan sangat besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar karena belajar tidak hanya

melibatkan aspek pikir dan aspek psikologis lainnya, namun yang tak

kalah penting adalah adanya keterlibatan aspek fisik.

b. Faktor Ekstern

Merupakan faktor yang berakal dari luar diri anak, yang termasuk

(39)

1) Keadaan keluarga

Keadaan keluarga yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan

belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak dalam keluarga,

pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga dan

sebagainya.

2) Faktor sekolah

Banyak faktor dari sekolah yang berperan mempengaruhi

keberhasilan belajar, diantaranya adalah kualitas guru, pengajar,

hubungan antar anggota sekolah, Kurikulum yang dipakai, kedisiplinan

yang ditegakkan di sekolah, koidisi gedung dan fasilitas sekolah,

suasana lingkungan sekolah dan si bagainya.

3) Lingkungan masyarakat

Anak sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari interaksi

dengan orang lain beserta lingkungan. Lingkungan yang turut

mempengaruhi belajar antara lain, teman pergaulannya, adat atau

kebiasaan masyarakatnya, kondisi alam tempat tinggalnya serta tata

tertib yang berlaku di masyarakat.7

4. Ruang Lingkup Belajar

Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem artinya tiap

komponen saling kait mengkait, teijadi hubungan interaktif yang saling

mempengaruhi. Komponen dalam proses belajar mengajar tersebut adalah:

(40)

a. Guru

Guru disebut juga pengajar, pendidik atau ustad yang bertugas

sebagai tr a n s fe r o f k n o w le d g e yaitu guru dituntut untuk menguasai materi

pelajaran sesuai dengan bidangnya, dan sebagai tr a n s fe r o f v a lu e artinya

guru dituntut untuk mampu menjadi teladan atau figur, mampu menuntun

dan membimbing sikap dan tingkah laku siswa.8

Armai Arief berpendapat bahwa pendidik adalah orang dewasa yang

bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik

dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai

kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah,

khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang

sanggup berdiri sendiri. Tugas seorang pendidik sebagaimana yang

dikemukakan oleh Armai Arief adalah sebagai berikut:

1) Membimbing, mencari pengenalan terhadap kebutuhan dan

kesanggupan pelajar.

2) Menciptakan situasi pendidikan yaitu kondusif, di mana seluruh

tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan baik sehingga mencapai

hasil yang memuaskan.

3) Memiliki pengetahuan agama dan pengetahuan yang diperlukan untuk

diamalkan dan diyakininya.9

Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses

pembelajaran. Pertanggungjawaban hasil pembelajaran terletak di tangan

8 Ibid., him. 14.

(41)

guru. Sebagai seorang pendidik, guru harus mampu menyiapkan

lingkungan belajar yang merangsang dan menantang siswa dalam belajar.

Dalam usahanya menciptakan lingkungan belajar yang merangsang dan

menantang siswa belajar tersebut, guru dituntut untuk mampu mengelola

pembelajaran. Maka dari itu dalam melaksanakan proses belajar mengajar

guru perlu menggunakan metode yang bermacam-macam, mempunyai

kemampuan menerapkan strategi, serta bisa memahami kondisi kejiwaan

dan perkembangan anak. Guru hendaknya mampu mengkomunikasikan

materi dan menyampaikan informasi dengan menggunakan berbagai cara,

agar siswa dapat menyerap dan memahami apa yang disampaikan guru.

Salah satu keterampilan yang harus dimilki guru dalam mengajar adalah

kemampuan untuk mengajar secara bervariasi, sehingga siswa dengan

karakter yang berbeda-beda dapat mengikuti pelajaran dengan sebaik-

baiknya.

b. Siswa

Siswa adalah “seseorang atau sekelompok orang yang bertindak

sebagai pelaku, pencari, penerima dan penyimpan isi pelajaran yang

dibutuhkannya untuk mencapai tujuan”.10 Lilik Sriyanti berpendapat bahwa

siswa merupakan subjek didik atau sentral aktivitas pendidikan yang pupil

center atau children center, karena proses pengajaran yang berlangsung

harus mampu memenuhi kebutuhan siswa, selaras dengan

perkembangannya serta memperhatikan perbedaan karakteristik

(42)

masing anak.11 Setiap anak memiliki karakteristik tersendiri yang

memberikan corak khas dalam proses belajar mengajar. Siswa yang satu

dengan siswa yang lain tentu berbeda. Perbedaan itu dalam hal tingkat

kecerdasan, minat, motivasi, bakat serta perbedaan dalam latar belakang

keluarga, dan lingkungan sosialnya. Setiap anak mempunyai kemampuan

dan taraf kematangan yang berlainan, mempunyai tempo perkembangan

yang bervariasi, berasal dari keluarga yang berbeda-beda serta dari

lingkungan yang tidak sama. Untuk itu dituntut suatu perlakuan yang

berbeda antara anak yang satu dengan anak lainnya. Dengan demikian guru

harus memperhitungkan taraf kematangan dan faktor-faktor yang

memudahkan murid-murid untuk menerima pelajaran dalam menetapkan

metode. Guru harus mengkaji kelebihan dan kekurangan menggunakan

suatu metode tertentu bagi perkembangan jiwa siswa. Bukan saja karena

siswa itu senantiasa berkembang, melainkan juga karena metode harus

dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan sikap inovatif pada

diri siswa,

c. Materi

Materi pelajaran merupakan b ihan yang akan diajarkan pada anak.

Materi pelajaran meliputi semua hal atau topik yang diajarkan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Materi ini harus diusahakan dengan

(43)

Penguasaan materi pelajaran merupakan suatu keberhasilan dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar.

d. Tujuan

Tujuan merupakan penentu arah dari pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar. Setiap aktivitas dan komponen pengajaran harus mengacu pada

tujuan yang dirumuskan, baik itu materi, metode, alat bantu dan unsur lain

yang terlibat. Semua aktivitas pengijaran harus sejalan dengan tujuan

pengajaran yang telah dirumuskan atau harus mendukung tercapainya

tujuan.

e. Metode

Metode merupakan cara, teknik yang digunakan guru dalam

menyampaikan pelajaran. Metode bisa menyangkut pendekatan dan strategi

yang digunakan untuk menyampaikan materi yang mendukung tujuan

pengajaran serta mampu memobilisasi anak didik. Dalam ^omilihan

terhadap suatu metode mengajar harus mempertimbangkan kemampuan

guru dalam melaksanakannya, kondisi anak, keadaan lingkungan tempat

belajar, serta kesesuaiannya dengan tujuan dan materi pelajaran.

f. Alat bantu mengajar

Alat bantu mengajar pada dasarnya bertujuan untuk mempermudah

pemahaman anak terhadap pelajaran, serta membangkitkan gairah belajar,

di samping itu juga untuk menunjang tercapainya tujuan pengajaran yang

(44)

g. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan

proses belajar mengajar berjalan. Apa hambatan dan apa pula

kelemahannya. Dari hasil evaluasi ini guru bisa mengadakan perbaikan

guna peningkatan pada pertemuan berikutnya. Alat yang digunakan untuk

evaluasi bisa berupa tes maupun non tes.12

B. Pelajaran BTQ 1. Pengertian

Baca tulis Al-Qur’an merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam di Sekolah Dasar yang perlu diajarkan dengan tujuan agar anak

dapat membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dengan lancar dan benar.

Membaca artinya “melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa

yang tertulis itu”.13 Menulis artinya “membuat huruf (angka) dengan pena

(pensil, kapur dan sebagainya)”.14 Sedangkan Al-Qur’an adalah kalam Allah

SWT yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW melalui

perantaraan malaikat Jibril yang merupakan mu’jizat yang diriwayarkan secara

mutawatir, yang tertulis dalam bentuk mushaf dan membacanya adalah

ibadah.15

12 Ibid., him. 15-18.

13 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, Cet ke- 5., 1985), him. 71.

14 Ibid, him. 1098.

(45)

Baca Tulis Al-Qur’an sebagai sub mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam perlu diberikan dengan mengacu GBPP Baca Tulis huruf Al-Qur’an

yang mengarah kepada tujuan Pendidikan Agama Islam yang salah satunya

adalah anak lulus atau tamat Sekolah Dasar dapat membaca dan menulis huruf

Al-Qur’an dengan baik dan benar. Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an dimulai

dari kelas I sampai dengan kelas VI.

2. Karakteristik Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)

Pelajaran BTQ atau Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an lebih

menitikberatkan pada membaca dan menulis Al-Qur’an. Pelajaran yang utama

adalah pelajaran membaca. Sebagaimana dalam firman Allah, dalam Al-

Qur’an surat Al ‘Alaq 1-5:

Artinya: “Bacalah! dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. la yang

menciptakan n.anus ia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu

itu amat mulia. Yang mengajar orang dengan perantara kalam

(Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca). Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya ” 16

Rasulullah SAW juga menganjurkan kepada laki-laki dan perempuan

untuk belajar menulis guna memberantas buta huruf. Sebagaimana ditemukan

dalam hadits yang berbunyi:

(46)

Artinya: “M enuntut ilmu adalah w ajib b a g i setia p p r ia dan w anita muslim"

(H.R. Bukhari dan Muslim).17

Hadits lain yang menyebutkan keutamaan pembelajaran Al-

Qur’ an, yaitu:

>— >

r&JZ-Artinya: “Sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an

dan kemudian mengajarkannya".18

Pembelajaran Al-Qur’an pada anak-anak usia dini memiliki manfaat

ganda dalam aplikasi praktis kehidupannya. Hafalan surat-surat pendek dalam

Al-Qur’an dapat digunakan dalam ibadah sholat, dan secara psikologis anak-

anak sejak awal sudah ditanamkan kalimat-kalimat suci yang menghiasi

batiniahnya.

3. Fungsi Pelajaran BTQ

Pelajaran BTQ mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Pengantar

Yaitu mengantarkan siswa untuk dapat mempelajari Al-Qur’an

sebagai kitab suci umat Islam.

17 Armai Arief, op.cit., him. 43.

(47)

b. Pengajaran

Yaitu menyampaikan pengetahuan membaca dan menulis huruf Al-

Qur’an pada siswa. Sehingga memiliki keterampilan dalam membaca,

menulis, merangkai dan mengurai huruf Al-Qur’an.

c. Pengembangan

Yaitu bagian dari mata pelaj; ran Pendidikan Agama Islam yang

dikembangkan dan dikemas secara khusus, sehingga akan menunjang

keberhasilan siswa.

4. Tujuan Pelajaran BTQ

Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di Sekolah Dasr.r mempunyai tujuan

agar siswa memiliki keterampilan membaca dan menulis huruf Al-Qur’an

dengan baik dan benar.

5. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di Sekolah Dasar

meliputi:

a. Membaca huruf Al-Qur’an

b. Menulis huruf Al-Qur’an

c. Merangkai huruf Al-Qur’an

d. Mengurai huruf Al-Qur’an

(48)

6. Materi Pelajaran BTQ

a. Standar Kompetensi

Membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dan tanda baca mad.

b. Kompetensi Dasar

1) Siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan benar

2) Siswa mampu menulis huruf Al-Qur’an dengan benar

c. Indikator

1) Siswa mampu membaca huruf-huruf Al-Qur’an, yang meliputi:

a) Senang membaca lafal-lafal (kata-kata) yang bertuliskan huruf Al-

Qur’an.

b) Senang membaca ayat-ayat yang bertuliskan huruf-huruf Al-Qur’an

c) Senang membaca surat-surat pendek yang bertuliskan huruf Al-

Qur’an.

2) Siswa mampu menulis huruf-huruf Al-Qur’an, yang meliputi:

a) Senang menulis lafal-lafal yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.

b) Senang menulis ayat-ayat yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.

c) Senang menulis surat-surat pendek yang bertuliskan huruf Al-

Qur’an.

3) Siswa mampu merangkai huruf-huruf Al-Qur’an, yang meliputi:

a) Senang merangkai lafal-lafal yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.

b) Senang merangkai ayat-ayat yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.

c) Senang merangkai surat-surat pendek yang bertuliskan huruf Al-

(49)

4) Siswa mampu mengurai huruf-huruf Al-Qur’an, yang meliputi:

a) Senang mengurai lafal-lafal yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.

b) Senang mengurai ayat-ayat yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.

c) Senang mengurai surat-surat pendek yang bertuliskan huruf Al-

Qur’an.

5) Siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan makhraj dan tajwid yang

benar, yang meliputi:

a) Senang membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan benar.

b) Senang membaca surat-surat Al-Qur’an dengan benar.

c) Senang membaca Al-Qur’an sehingga khatam dengan benar.19

C.

Metode Drill 1. Pengertian

Metode menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah cara yang

telah teratur dan terfikii baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud atau cara

menyelidiki (mengajar dan sebagainya)!20

Sedangkan menurut Basyiruddin Usman berpendapat bahwa metode

mengajar adalah alat yang merupakan perangkat atau bagian dari suatu

strategi pengajaran.21

Guru sebagai pembimbing siswa harus dapat memberi bekal dalam

situasi tertentu, dalam bentuk tertentu fan dengan metode tertentu pula atau

19 Tim Pembina BTA, GBPP Baca Tulis H uruf Al-Qur’an Sekolah A rs ir (Semarang: 1999), him. 1-5.

20 W.J.S. Poerwadarminta, Op.cit, him. 649.

(50)

dengan kata lain guru bertugas mengorganisasikan situasi belajar siswa. Maka

dari itu guru harus mampu dan memilih metode mengajar yang cocok, dan

sesuai dengan materi-materi yang akan diajarkan agar hasil belajar siswa

tercapai secara optimal dan maksimal. Dalam pemilihan metode tersebut

banyak yang harus dipertimbangkan, antara lain:

a. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan,

kematangan dan perbedaan individu lainnya,

b. Tujuan yang hendak dicapai,

c. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi

lingkungan,

d. Alat-alat yang tersedia akan mempengaruhi pemilihan metode yang akan

digunakan,

e. Kemampuan pengajar tentu menentukan, mencakup kemampuan fisik dan

keahlian,

f. Sifat bahan pengajaran.22

Adapun yang dimaksud dengan metode Drill yang dikutip oleh Armai

Arief dari Zuharini adalah “Suatu metode dalam pengajaran dengan jalan

melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan”.23

Sedangkan menurut Roestiyah N.K., mendefinisikan metode Drill

sebagai “Suatu teknik yang dapat diartikan dengan suatu cara mengajar di

(51)

mana siswa melaksanakan latihan-latihan agar memiliki ketangkasan atau

keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari'’.24 25

Pada prinsipnya latihan adalah menerapkan kaidah ilmu yang

diperoleh, mempraktekkan, mengulang, mengingat kembali, atau

mengaplikasikan dalam, situasi yang terbeda. Mempraktekkan teori bisa

masih dalam kontek bidang studi yang bersangkutan maupun menerapkan

dalam kehidupan yang lebih luas atau dalam situasi yang berbeda pada semua

bidang.

Tugas, PR dan ulangan harian pada piinsipnya merupakan bentuk

latihan untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami materi yang pernah

diterimanya. Sesuai dengan revisi yang dikemukakan Thorndike, bahwa

latihan hanya akan efektif bila siswa mengetahui hasil dari latihannya. Tugas,

PR, ulangan harus mampu menjadi feed back bagi perbaikan perilaku siswa

selanjutnya. Untuk itu guru perlu memberikan komentar (penilaian) terhadap

hasil latihan siswa, mengembalikan tugas, PR, ulangan beserta penilaiannya

(bisa berupa komentar). Sehingga siswa mengetahui mana respon yang sudah

benar dilakukan dan mana yang masih salah sehingga perlu perbaikan.2:>

2. Tujuan

Latihan akan mendekatkan anak pada tujuan dan mengurangi beban

belajar. Pelajaran yang tidak pernah diberikan ulangan harian, tugas, PR lebih

dahulu tetapi langsung ulangan akhir semester, ada kecenderungan anak

24 Ibid

(52)

mempelajari materi mendekati ulangan akhir semester saja, karena anak

merasa tujuan untuk bisa mengeijakan ulangan (memperoleh nilai) masih

jauh. Beban menjadi lebih berat dibanding anak pernah mempelajari

sebelumnya, tujuan yang akan diraih siswa menjadi diperpendek, yaitu agar

bisa mengerjakan tes atau untuk memperoleh nilai baik saat ulangan

Adapun tujuan dari penggunaan metode Drill adalah agar anak didik:

a. Memiliki keterampilan motorik atau gerak, seperti menghafal kata-kata,

menulis, mempergunakan alat, dan sebagainya,

b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalihkan, membagi,

menjumlah, mengurangi, menarik akar dalam menghitung, menebak

benda atau bentuk dalam pelajaran matematika,

c. Dapat memperkuat daya ingatnya,

d. Memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam.

3. Syarat-Syarat Metode Drill

Agar penggunaan metode Drill dapat efektif, maka harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a. Sebelum pelajaran dimulai, guru memberikan pengertian dasar,

b. Metode Drill digunakan apabila guru bermaksud untuk memperoleh suatu

ketangkasan, ketepatan, dan keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari,

yang sifatnya rutin dan otomatis,

c. Masa latihan dilakukan secara singkat, hal ini dimungkinkan agar tidak

(53)

d. Latihan diatur sedemikian rupa, sehingga menarik dan dapat

membangkitkan minat serta menimbulkan motivasi belajar siswa.

4. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Drill

a. Drill hanyalah untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis.

b. Latihan harus memiliki arti yang lebih luas, oleh karena itu:

1) Sebelum diadakan latihan, anak didik perlu mengetahui terlabih

dahulu arti latihan itu sendiri.

2) Siswa perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk

kehidupan mereka selanjutnya.

3) Siswa harus mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan

untuk melengkapi belajar.

c. Masa latihan harus relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan pada

waktu-waktu tertentu.

d. Masa latihan harus menarik, gembira dan tidak membosankan, untuk itu

perlu:

1) Membangkitkan minat intrinsik siswa,

2) Cara penyampaiannya dengan permainan.

e. Proses latihan dan kebutuhan harus disesuaikan dengan perbedaan

individu.

1) Tingkat kecakapan yang diterima pada suatu saat tidak harus sama.

2) Latihan secara oerseorangan sangat perlu untuk menambah latihan

(54)

Dengan langkah-langkah di atas, latihan diharapkan dapat betul-betul

bermanfaat bagi siswa untuk menguasr.i kecakapan tersebut, serta dapat

menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang

diterima secara teori dan praktek.

5. Penilaian/Pemeriksaan

Penilaian atau pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

a. Secara klasikal, yaitu murid menukar pelajarannya dengan pekerjaan

teman-temannya yang lain.

b. Secara individual, yaitu guna membuat jawaban yang benar, selanjutnya

anak didik mencocokkannya dengan latihan mereka masing-masing.

c. Anak didik mencocokkan dengan ku ici jawaban yang telah tersedia lebih

dahulu.

Sedangkan manfaat adanya penilaian atau pemeriksaan ini dilakukan

terhadap guru dan anak didik, antara lain:

a. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk

memperbaiki proses belajar mengajar.

b. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar masing-masing

anak didik.

c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat.

6. Kelebihan dan Kekurangan Metode Drill

a. Kelebihan

(55)

1) Dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh penguasaan dan

keterampilan yang diharapkan,

2) Para murid akan memiliki pengefc huan yang siap pakai,

3) Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin

dan disiplin.

b. Kekurangan

Sedangkan kelemahan metode Drill adalah sebagai berikut:

1) Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif murid,

2) Kurang memperhatikan relevansinya dengan lingkungan,

3) Membentuk pengetahuan “verbalis” dan “mekanis”

4) Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku.26

(56)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

Sebelum penjelasan tentang deskripsi pelaksanaan siklus, penulis paparkan

kondisi hasil belajar subyek penelitian sebelum penerapan metode Drill. Penelitian ini

dilaksanakan di kelas III SD Negeri Panca Arga 1. Sekolah tersebut terletak di lokasi

perumahan Akmil Dusun Mujen Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten

Magelang. Sekolah ini terdiri dari 16 ruang yaitu 7 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang

tamu, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang koperasi dan kantin, 1 ruang

mushola, 1 ruang multi media yang di dalamnya terdapat seperangkat komputer yang

berjumlah 3 buah yang secara aktif bisa digunakan dan 2 ruang lagi yang digunakan

untuk gudang. Sekolah ini memiliki 172 siswa yang terdiri dari 95 siswa putri dan 77

siswa putra. Sedangkan tenaga pengajarnya berjumlah 12 orang yang terdiri dari 10

orang guru perempuan dan 2 orang guru laki-laki.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 April 2008 sampai dengan

tanggal 27 Mei 2008. Kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 29

April 2008 jam pelajaran 1 dan 2. Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada

tanggal 6 Mei 2008 jam pelajaran 1 dan 2. Dan untuk kegiatan pembelajaran siklus

III dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2008 jam pelajaran 1 dan 2.

Siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang

yang dijadikan subyek penelitian ini berjumlah 20 orang terdiri dari 7 anak laki-laki

dan 13 anak perempuan. Karakteristik siswa kelas ini secara lebih detail dapat

(57)

Usia siswa rata-rata 9 tahun.

■ Latar belakang orang tua mayoritas berpendidikan SMA dan berprofesi

sebagai TNI.

v ■ Tingkat kemampuan siswa, berdasarkan pengamatan selama peneliti

mengajar adalah 6 orang siswa cukup pandai, 9 orang siswa

berkemampuan sedang dan 5 orang siswa lambat.

Penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas III SD Negeri Panca Arga 1

Mertoyudan Kabupaten Magelang sebelum penerapan metode Drill sangat rendah.

Hal ini terbukti dari dokumentasi daftar nilai siswa yang hanya ada 8 anak yang

mendapat nilai lebih dari 70, sedangkan 12 anak lainnya mendapat nilai kurang dari

70 atau kurang dari SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimal). Adapun hasil

evaluasi siswa sebelum penerapan metode Drill dapat diketahui pada tabel berikut:

(58)

15 Ria Sekar Cahyani 85 16 Rizdani Candra Putri 55

17 Retno Jeni Melinda 40

18 Valya Yasmin Nafisa 74 19 Yunita Susan Nabela 78 20 Randika Alfan Al Fatah 69

Jumlah 1.299

Rata-rata 64

Sumber: Dokumentasi SD Negeri Panca Arga I

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan

Perencanaan dimulai dengan mempersiapkan materi. Adapun materi

yang disampaikan dalam penelitian tirdakan kelas ini adalah Pengenalan

Bentuk Huruf Hijaiyah dan Tanda Baca, dengan kompetensi dasar siswa

mampu membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dengan benar. Perencanaan

dilanjutkan dengan menyiapkan sumber belajar dan mengembangkan skenario

pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa.

Kemudian guru melakukan apersepsi tentang materi yang akan

disampaikan. Pada kegiatan apersepsi guru melakukan tanya jawab

mengenai huruf-huruf Hijaiyah dengan menyuruh salah satu murid

(59)

(ya) dan menyuruh siswa yang lain untuk mendengarkan sambil

meneliti apakah jawaban temannya betul atau salah.

b. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan materi pelajaran dengan menuliskan huruf-

huruf Hijaiyah secara urut di papan tulis. Terlebih dahulu guru membaca

huruf-huruf Hijaiyah sesuai dengan makhraj yang benar sambil dilagukan

agar mudah dihafal, kemudian secara bersama-sama siswa menirukan.

Selanjutnya guru menunjuk satu per satu dari siswa untuk menebak huruf

Hijaiyah yang ditunjuk oleh guru. Langkah selanjutnya guru menuliskan

huruf-huruf Hijaiyah secara acak di papan tulis. Hal ini dimaksudkan agar

siswa faham betul terhadap bacaan maupun tulisan huruf Hijaiyah. Setelah

itu guru menunjuk huruf Hijaiyah dan siswa menebaknya. Hal ini

dilakukan secara berulang-ulang agar mudah diingat dan dihafal. Setelah

kegiatan tanya jawab itu dianggap cukup, kegiatan berikutnya adalah

menyuruh siswa untuk menulis huruf-huruf Hijaiyah secara urut. Untuk

mengakhiri pelajaran, guru bersama-sama siswa melafalkan huruf-huruf

Hijaiyah dengan dilagukan.

c. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir berupa kegiatan evaluasi. Pada kegiatan ini setiap

siswa diberi Lembar Kerja Siswa. Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru

memberikan tindak lanjut dengan memberi pekerjaan rumah. Kemudian

guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama-sama dan

Gambar

Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan
Gambar 1 Penelitian Tindakan Mo iel Kemmis & Me. Taggart
Tabel 1Nilai BTQ Semester 2
Tabel 3Hasil Observasi Proses Pembelajaran BTQ pada Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil investigasi tersebut, kemudian dilakukan analisa dan evaluasi pada struktur tersebut untuk menetapkan apakah kerusakan yang terjadi hanya perlu perbaikan

[r]

In this case, the main focus is to obtain explicit expressions for the average speed, density, and current densities of electrons tunnelling through the dot using the TASEP

pemberian pelatiahan perkembangan teknologi perekaman dengan kamera video ketika digunakan dalam sebuah produksi bersama sebuah format talkshow dengan pesertanya

Calon kepala sekolah harus membuat karya tulis ilmiah karena saat ini yang wajib membuat tidak hanya calon kepala sekolah saja namun gurur-guru juga wajib membuat, mungkin

Bahwa anjuran Presiden dan Pemerintah untuk kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945, yang disampaikan kepada se- genap rakyat Indonesia dengan Amanat Presiden pada tanggal 22

Puskesmas memiliki fungsi utama untuk memberikan perawatan dan pengobatan kepada pasien baik pasien rawat inap, pasien rawat jalan maupun pasien gawat darurat.

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia dan berkat-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “Studi