UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI
PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI
METODE DRILL PADA SISW A KELAS III S D NEGERI
PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG
S K R I P S I
Oleh:
ANA MARIA ULFAH
N I M : I 140631I
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
▸ Baca selengkapnya: ulangan btq
(2)UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI
PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI
METODE DRILL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI
PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG
S K R I P S I
(Diajukan untukjMemenu.fi ‘Tugas cfan M ekngfapi Syarat Quna MemperoCef
(jetar Sarjana datam iCmu (Tar6iyaf
Oleh:
AINA MARIA ULFAH
N I M : I 140631ISEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
Moh. Khusen, M.Ag., M.A. Dosen STAIN Salatiga
NOTA PEMBIMBING
Lampiran : 1 (satu) eksemplar Hal : Naskah Skripsi
Sdri. ANA MARIA ULFAH
Kepada :
Yth. Ketua STAIN Salatiga di_
Salatiga
Assalamu ’alaikum wr. wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudari:
Nama : ANA MARIA ULFAH NIM : 11406311
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang. Bersama ini kami mohon naskah skripsi Saudari tersebut di atas agar dapat segera dimunaqasyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Judul : Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Magelang. Nama : Ana Maria Ulfa
NIM : 11406311
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Salatiga, 23 Agustus 2008
Dewan Penguji
PERNYATAAN
k e a s l i a n
t u u s a n
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai referensi atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang lazim.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat karya atau pendapat orang lain di
luar referensi atau kutipan yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup
mempertanggungjawabkan keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqasyah skripsi.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dimaklumi.
ABSTRAK
ANA MARIA ULFAH (NIM : 11406311). Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyuda.i Kabupaten Magelang. SKRIPSI. Program Studi PAI Jurusan Tarbiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa p^Ja mata pelajaran BTQ sebelum penerapan metode Drill, penerapan metode Drill dalam pembelajaran BTQ, dan sejauhmana metode Drill dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran BTQ oleh siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan subyek penelitian siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang sebanyak 20 orang.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi, tes tertulis individual pada akhir pembelajaran, dan melihat dokumentasi nilai mata pelajaran BTQ sebelum penerapan metode Drill. Data yang diperoleh dari dokumentasi nilai mata pelajaran BTQ sebelum penerapan metode Drill dan nilai rata-rata tes tertulis akhir pembelajaran tiap-tiap siklus dengan penerapan metode Drill dianalisis menggunakan kualitatif deskriptif.
Hasil belajar yang meliputi tingkat pemahaman, keaktifan, perhatian, minat, kreatifitas serta ketertarikan siswa terhadap suatu mata pelajaran mengalam: peningkatan setiap siklusnya. Nilai rata-rata tes tertulis dari siklus I sampai siklus III juga mengalami peningkatan dibandingkan sebelum penerapan metode Drill. Nilai rata-rata tes tertulis sebelum penerapan metode Drill sebesar 64, nilai rata-rata siklus I sebesar 68, nilai rata-rata siklus II sebesar 70 dan nilai rata-rata siklus III sebesar 78.
KATA PENGANTAR
Dengan ucapan alhamdulillahirobbil’alamin, sebagai rasa syukur kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan nikmat serta kecerahan
pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul
“Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan
Kabupaten Magelang”
Tak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rosullulloh
SAW sebagai penutup para nabi dan rosul dan sebagai petunjuk bagi seluruh umat
manusia.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam pada Program Studi Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dalam argumentasi. Oleh
Karena itu kritik, saran dan masukan positif yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan sknpsi ini.
Penulis yakin bahwa penyelesaian skripsi ini adalah berkat dari semua pihak
yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankan
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
2. Bapak Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag., selaku Ketua Bidang Akademik.
3. Bapak Drs. Djoko Sutopo sebagai Kepala Program Studi Ekstensi
4. Bapak Moh. Khusen, M.Ag.,M.A., selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesungguhan,
ketelitian dan kesabaran dalam penyusunan karya tulis ini.
5. Dewan guru SD Negeri Panca Arga I vang telah memberikan dukungan.
Begitu pula kepada siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I yang telah
berpartisipasi aktif dalam penelitian ini.
6. Bapak dan Ibu tersayang, kakak dan adik tercinta yang telah memberikan
bantuan, bimbingan dan dorongan serta tak henti-hentinya mendoakanku
dalam penyusunan skripsi ini.
7. Suami tercinta yang selalu setia menemaniku untuk membantu dan
memberikan motivasi serta inspirasinya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
8. Teman-temanku yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi
ini yang tidak mungkin penulis sebutkan : atu per satu.
Demikianlah kiranya, tiada lain harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat
bagi kita semua, dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah
SWT senantiasa membalasnya dengan segala kebaikan dan memberi pahala, Amien.
Salatiga, Agustus 2008
DAFTAR 1S1
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian... 3
D. Hipotesis Tindakan ... 4
E. Kegunaan Penelitian ... 4
F. Operasional ... 4
G. Metode Penelitian ... 6
1. Rancangan Penelitian ... 6
3. Langkah-Langkah/Siklus Penelitian... 9
4. Instrumen Penelitian ... 14
5. Pengumpulan Data ... 15
6. Analisis D ata... 16
H. Sistematika Penulisan ... 17
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 19
A. Konsep Belajar... 19
1. Pengertian Belajar... 19
2. Ciri-Ciri Belajar ... 21
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar... 21
4. Ruang Lingkup Belajar... 25
B. Pelajaran BTQ ... 30
1. Pengertian BTQ ... 30
2. Karakteristik Pelajaran B TQ ... 31
3. Fungsi Pelajaran BTQ... 32
4. Tujuan Pelajaran BTQ ... 33
5. Ruang Lingkup... 33
6. Materi Pelajaran B T Q ... 34
C. Metode Drill ... 35
L Pengertian Metode Drill ... 35
2. Tujuan Metode Drill ... 37
3. Syarat-Syarat Metode Drill ... 38
5. Penilaian/Pemeriksaan 40
6. Kelebihan dan Kekurangan Metode D rill... 40
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN ... 42
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 44
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I ... 47
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III... 49
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ... 53
1. Siklus I ... 53
2. Siklus I I ... 56
3. Siklus III... 58
B. Pembahasan... 61
BAB V. PENUTUP... 64
A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus L. 53
Hasil Observasi Proses Pembelajaran BTQ pada Siklus 1... 54
Nilai BTQ pada Siklus 1 ... 55
Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus II 57
Hasil Observasi Proses Pembelajaran BTQ pada Siklus I I ... 57
Nilai BTQ pada Siklus II ... 58
Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus
III ... 60
Hasil Observasi Proses Pembelajaran BTQ pada Siklus III... 60
Nilai BTQ pada Siklus I I I ... 61
Daftar Nilai Tes Tertulis Sebelun dan Sesudah Penerapan
Metode Drill... 64
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah
DAFTAR SAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 ... 67
Lampiran 2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I I ... 69
Lampiran 3. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III... 71
Lampiran 4. LEMBAR KERJA SISWA I ... 73
Lampiran 5. LEMBAR KERJA SISWA I I ... 74
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an merupakan indikator
kualitas kehidupan beragama seorang muslim. Gerakan Baca Tulis Al-Qur’an
merupakan langkah strategis dalam rangka meningkatkan kualitas umat Islam
dalam beragama.
Di lembaga pendidikan formal, kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
perlu dikuasai anak didik sejak dini, sesuai dengan tingkat perkembangan
intelektualnya. Namun kenyataannya banyak lembaga pendidikan formal yang
out put-nya lemah di bidang agama Islam. Hal tersebut disebabkan oleh
terbatasnya faktor pendukung, misalnya terlalu sedikitnya jam pelajaran
Pendidikan Agama Islam, dan rendahnya kualitas guru agama.
Guru hendaknya terampil dalam memilih metode sesuai dengan tujuan,
materi, kemampuan siswa, kemampuan guru, keadaan waktu, serta peralatan yang
memadai. Guru juga harus mampu mengkomunikasikan materi dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan berbagai cara, agar siswa dapat
menyerap dan memahami apa yang disampaikan guru. Dengan kata lain guru
harus memiliki kemampuan untuk mengajar secara bervariasi. Namun
kenyataannya, guru dalam menyampaikan nateri monoton, hanya menggunakan
guru juga belum memberikan latihan yang cukup, sehingga siswa cenderung
bersifat pasif.
Kondisi demikian penulis temukan ualam pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an di SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang di mana
pembelajaran yang selama ini beijalan belum mampu mencapai standar
pendidikan yang diinginkan. Oleh karena itu perlu suatu metode yang dapat
menggantikan metode ceramah tersebut, salah satunya dengan metode Drill.
Metode ini dalam prakteknya dengan melakukan latihan secara berulang-ulang
dan terus menerus. Dengan metode ini diharapkan dapat meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an.
Selain hal tersebut di atas, faktor keluarga siswa juga ikut berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan pendidikan agima Islam khususnya BTQ, karena
keluarga merupakan lembaga yang pertarm dan utama.1 Keluarga yang agamis
sangat besar dalam mempengaruhi anak untuk bisa membaca dan menulis Al-
Qur’an. Keberadaan siswa di Sekolah Dasar Negeri Panca Arga I Kecamatan
Mertoyudan Kabupaten Magelang sangat beragam, di mana sebagian besar siswa
berasal dari keluarga yang kurang peduli terhadap pendidikan agama khususnya
tentang Baca Tulis Al-Qur’an.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka peneliti L^maksud
untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Peningkatan
Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill
pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang”. 1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas III SD Negeri
Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang sebelum penerapan metode
Drill?
2. Bagaimanakah penerapan metode Drill dalam pelajaran BTQ bagi siswa kelas
III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang?
3. Sejauhmana peningkatan penguasaan materi BTQ siswa kelas III SD Negeri
Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang setelah penerapan metode
Drill?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejauhmana penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas
III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang sebelum
penerapan metode Drill.
2. Untuk mengetahui penerapan metode Drill dalam pelajaran BTQ bagi siswa
kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.
3. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat penguasaan materi BTQ siswa kelas
III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang setelah
D. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini, penerapan metode Drill dapat meningkatkan
penguasaan materi pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an siswa kelas III SD Negeri
Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran pada kualitas yang lebih
baik
2. Dapat membantu guru untuk memperbaiki metode pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi siswa
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi kepada
guru mengenai metode pembelajaran yang menarik sehingga dapat
meningkatkan kualitas pendidikan.
F. Operasional
Untuk menghindari dari teijadinya salah pengertian dan memudahkan
dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis kemukakan beberapa penjelasan
mengenai arti istilah sebagai berikut:
1. Peningkatan Penguasaan
Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang artinya lapis dari sesuatu
naik, bertambah.2 Sementara yang dimaksud dengan penguasaan adalah
perbuatan (hal) menguasai/menguasakan3. Secara konkrit, maksud dari
peningkatan penguasaan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang
untuk meningkatkan atau merubah ke hal yang lebih baik dalam menguasai
sesuatu.
2. Materi Pelajaran BTQ
Materi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah benda, zat,
sesuatu yang jadi bahan (berfikir, berunding mengarah dan sebagainya).4
Sedangkan pelajaran adalah barang apa yang dipelajari.5 Lilik Siiyanti
mengatakan bahwa”materi pelajaran adalah bahan yang akan diajarkan pada
anak.”6
Untuk mengukur adanya peningkatan penguasaan materi pelajaran
BTQ, ditentukan indikator antara lain: keaktifan siswa dalam menjawab soal,
anak mempunyai rasa senang terhadap pelajaran, adanya dorongan atau
motivasi yang tinggi, mempunyai kedisiplinan, perhatian anak hanya terpusat
pada pelajaran, terciptanya situasi belajar yang kondusif, dan hasil belajar.
3. Metode Drill
Metode adalah cara atau teknik yang digunakan guru dalam
menyampaikan pelajaran.7 Dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk
2 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, cet. ke-5, 1985), him. 1078.
3 Ibid, him. 529. 4 Ibid, him. 638. 5 Ib id , him. 724.
6 Lilik Sriyanti, Psikologi Pendidikan (Salatiga: STAIN Salatiga Press, Cet. Ke-1, 2003), him. 15.
menggunakan metode Drill yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan jalan
melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Dalam
menyampaikan pelajaran dengan menggunakan latihan secara terus menerus
sampai anak didik memiliki ketangkasan yang diharapkan. Metode Drill lebih
menitikberatkan pada keterampilan siswa seperti kecakapan intelek, motorik
atau gerak dan sebagainya.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan i lodel penelitian tindakan (action
research). Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa “dalam penelitian tindakan,
peneliti melakukan sesuatu tindakan yang secara khusus diamati terus-
menerus, dilihat plus-minusnysL, kemudian diadakan pengubahan terkontrol
sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.”8 9
Secara ringkas tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan praktik atau layanan pembelajaran.
Wartono dkk berpendapat bahwa “penelitian tindakan kelas bertujuan untuk
memperbaiki dan atau meningkatkan praktek pembelajaran secara
berkesinambungan yang pada dasarnya “melekat” penunaian misi profesional
kependidikan yang diemban oleh guru.”10
8 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan M etodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, Cet. Ke-1,2002), him. 154.
Fokus penelitian ini adalah terleiak pada tindakan-tindakan alternatif
yang dibuat oleh peneliti, kemudian d uji cobakan dan dievaluasi apakah
tindakan itu dapat memecahkan masalah /ang dihadapi oleh siswa.
Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan
kelas ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Kegiatan ini meliputi:
1) Peneliti menetapkan alternatif peningkatan penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an,
2) Peneliti membuat siklus pelaksanaan tindakan,
3) Membuat lembar observasi,
4) Mendesain alat evaluasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.
c. Observasi dan Interpretasi
Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
Selain observasi oleh peneliti sendiri, peneliti juga meminta rekan guru
yang lain untuk mengobservasi selama peneliti terlibat dalam
pembelajaran. Hal ini selain karena peneliti tidak memungkinkan
d. Analisis dan Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan
dianalisis dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti
dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Dengan demikian peneliti akan dapat mengetahui ketepatan metode
pembelajaran yang digunakan.
Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelebihan dan
kekurangan metode yang digunakan oleh peneliti sehingga dapat
digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.
Penelitian ini akan dilaksanakan tiga siklus sehingga pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini benar-benar bermanfaat dan dapat
meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
2. Subyek Penelitian
Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa yang dimaksud subyek
penelitian adalah”suatu benda, hal, atau orang tempat data variabel penelitian
melekat dan dipermasalahkan"11 Jadi subyek merupakan sesuatu yang
posisinya sangat penting, karena pada pubyek itulah terdapat data tentang
variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti.
Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas III sejumlah 20
siswa dan guru mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an SD Negeri Panca Arga I.
dalam penelitian terhadap pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an, khususnya
pada siswa kelas III SD Negeri Panca Arga 1.
3. Langkah-langkah/Siklus Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menunjuk pada
proses pelaksanaan penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart
dalam Wartono dkk yang menggunakan siklus system spiral, yang masing-
masing siklus terdiri dari rencana, tindakan, obssrvasi, dan refeksi.12
Penelitian model Kemmis dan Taggart, dapat dilihat dalam gambar berikut:
Gambar 1 Penelitian Tindakan Mo iel Kemmis & Me. Taggart
Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah:
a. Pra Tindakan
Sebelum melakukan rencana tindakan, terlebih dahulu peneliti
melakukan beberapa langkah pra tindakan yang akan mendukung
pelaksanaan tindakan agar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Peneliti mewawancarai guru mr.ta pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
kelas III untuk mengidentifikasi masalah yaitu penguasaan materi yang
rendah, kemudian membuat kesepakatan untuk melakukan tindakan
perbaikan.
2) Memberikan informasi kepada guru mata pelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an kelas III mengenai cara melakukan tindakan.
b. Siklus Pertama
1) Perencanaan
Perencanaan tindakan dalam meningkatkan penguasaan materi
adalah dengan menggunakan metode Drill. Sebelum tindakan ini
dilaksanakan, langkah-langkah yang dilaksanakan adalah:
a) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
belajar mengajar BTQ, dalam hal ini kegiatan yang akan dilakukan
adalah penggunaaan metode Drill dalam pembelajaran.
b) Menentukan pokok bahasan. Pokok bahasan yang akan diteliti
c) Mengembangkan skenario pe nbelajaran.
d) Menyusun Lembar Kerja Siswa.
e) Menyiapkan sumber belajar (metode Drill).
f) Mengembangkan format evaluasi.
g) Mengembangkan format observasi pembelajaran
2) Tindakan dan observasi
Pemberian tindakan ini berupa penggunaan metode Drill dalam
proses pembelajaran Observasi atau monitoring di sini mempunyai
dua fungsi, yaitu: pertama, untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan
tindakan dengan rencana tindakan. Kedua, untuk mengetahui seberapa
jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat
menghasilkan perubahan sebagaimana diharapkan.
3) Refleksi I
Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami proses dan
mengetahui sejauhmana pengaruh metode Drill dalam meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ serta kendala yang
teijadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Sebelum
dilakukan refleksi, terlebih dahulu akan dilakukan evaluasi dengan
memberikan tes lisan sebagai post test I untuk mengetahui
sejauhmana pengaruh dan keberhasilan penggunaan metode Drill.
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang
pertama ini akan digunakan untuk melakukan revisi pada siklus
berikutnya,
c. Siklus Kedua
1) Rencana Siklus Kedua
Rencana tindakan yang kedua dilakukan dengan
mempertimbangkan hasil refleksi yang pertama. Rencana tindakan
pada siklus yang kedua ini dilakukan dengan penggunaan metode
Drill serta dengan menggunakan alat peraga berupa kartu huruf
hijaiyah. Hal ini dilakukan agar suasana pembelajaran bisa lebih
menarik.
2) Tindakan
Tindakan pada siklus yang kedua dilakukan dengan
penggunaan metode Drill serta dengan menggunakan alat peraga
berupa kartu huruf hijaiyah untuk lebih meningkatkan penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran BTQ. Dengan penggunaan metode
Drill yang didukung dengan alat peraga ini diharapkan pemahaman
siswa tentang materi pelajaran akan lebih mendalam, menumbuhkan
motivasi belajar sei^a hasil belajar lebih tinggi.
3) Observasi/Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan format observasi,
serta menilai hasil tindakan dengan menggunakan format Lembar
4) Refleksi
Kegiatan refleksi yang kedua ini dilakukan dengan
memperhatikan hasil tindakan kedua yang telah direvisi. Sebelum
dilakukan refleksi yang kedua, dilakukan evaluasi terlebih dahulu,
yaitu dengan memberikan tes tertulis sebagai post test 2. Post test
yang kedua ini berfungsi untuk mengetahui perbedaan tingkat
penguasaan materi siswa setelah tindakan yang kedua,
d. Siklus ketiga
1) Rencana Siklus Ket’ga
Rencana tindakan yang ketiga dilakukan dengan
mempertimbangkan hasil refleksi yang kedua. Pada hasil refleksi yang
kedua menunjukkan sudah ada perkembangan, namun belum
maksimal atau sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Rencana
tindakan pada siklus yang ketiga ini diharapkan dapat meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ. Rencana tindakan
pada siklus ketiga ini dilakukan dengan penggunaan metode Drill dan
menggunakan alat peraga berupi kartu huruf hijaiyah serta dengan
permainan. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan minat siswa
terhadap pelajaran BTQ serta bisa lebih menarik perhatian siswa.
2) Tindakan
Tindakan pada siklus yang ketiga dilakukan dengan
penggunaan metode Drill dan penggunaan alat peraga berupa kartu
diharapkan dapat menarik perhatian siswa agar tertuju pada pelajaran
BTQ saja serta dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar
sehingga akan meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran BTQ sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
3) Observasi/Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama tindakan ketiga dilaksanakan,
dengan menggunakan format observasi dan tes.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi yang ketiga ini dilakukan dengan
memperhatikan hasil tindakan ketiga yang telah direvisi. Pemberian
tindakan akan tetap dilanjutkan apabila belum ada perkembangan yang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dan dapat
dihentikan apabila terbukti prestasi siswa mengalami peningkatan.
Sebelum dilakukan refleksi yang ketiga, dilakukan evaluasi
terlebih dahulu, yaitu dengan memberikan tes tertulis sebagai post test
3. Post test yang ketiga ini berfungsi untuk mengetahui apakah ada
peningkatan hasil belajar siswa setelah tindakan yang ketiga diberikan.
4. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto bahwa instrumen penelitian adalah alat
dimaksudkan agar pekeijaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam
arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis 13
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Kartu huruf
b. Soal tes
c. Catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara obyektif
yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi.
d. Lembar observasi
Observasi diartikan sebagai “pengamatan dan pencatatan dengan
sistemik fenomena-fenomena yang diselidiki”.14 Dalam penelitian ini alat
observasi yang digunakan adalah check list yaitu daftar variable yang akan
dikumpulkan datanya.
5. Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini adalah:
a. Dokumentasi
Untuk melihat nilai mata pelajaran BTQ sebelum penerapan
penelitian tindakan kelas, sehingga dapat membandingkan penguasaan
materi siswa sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah diberi tindakan,
13 Suharsimi Arikunto, Op.cit., him. 136. ( v '
serta dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok yaitu: tinggi,
sedang dan rendah.
b. Tes
Melakukan uji tes dengan menggunakan lembar kerja siswa baik
berupa tes awal maupun tes akhir.
c. Pengamatan atau observasi
Pada lembar observasi ini aspek yang akan diobservasi adalah
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Wawancara
Wawancana dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap
muka secara individual. Wawancara dilakukan dengan siswa pada saat
observasi awal dan setelah pelaksanaan penelitian. Aspek yang diungkap
adalah penggunaan metode Drill dalam pembelajaran.
6. Analisis Data
Teknik analisis data merupakan unsur yang sangat penting dalam
setiap kali melakukan penelitian. Semua data yang telah terkumpul tidak akan
berarti kalau tidak dianalisis. Hasil dari analisis memberikan gambaran, arah
serta tujuan dan maksud penelitian.
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, yaitu dengan analisis
deskriptif. Analisis deskriptif adalah model analisis dengan cara
membandingkan rata-rata prosentasenya, kemudian kenaikan rata-rata pada
setiap siklus. Di sini yang dianalisis yaitu tentang hasil ulangan pada tiap
belajar siswa. Dalam penelitian ini untuk ketuntasan belajar siswa individu
maupun klasikal digunakan pedoman ketuntasan siswa, sebagai berikut:
2. Ketuntasan Perorangan
Seorang siswa dikatakan berhasil (mencapai ketuntasan) belajar
bila telah mencapai taraf penguasaan minimal 70% atau dengan nilai 70.
b. Ketuntasan Klasikal
Suatu kelas dikatakan telah berhasil (mencapai ketuntasan belajar)
jika paling sedikit 85% data jumlah siswa dalam kelas tersebut telah
mencapai ketuntasan perorangan.
Analisis deskriptif kualitatif adalah model analisis dengan cara
memberikan data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat yang
memberi gambaran ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap
suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap
metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa pada saat mengikuti
pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi
belajar dan sejenisnya.
H. Sistematika Penulisan
Rangkaian laporan penelitian disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, pada bab ini menguraikan tentang: Lata:
Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis
Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Istilah/Operasional, Metode
Bab II Kajian Pustaka, bab ini berisi tentang: Konsep Belajar,
Pelajaran BTQ dan Metode Drill.
Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini berisi tentang:
Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 (Rencana, Pelaksanaan,
Pengamatan/Pengumpulan Data, dari Refleksi), Deskripsi Pelaksanaan
Siklus II dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus III.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini menguraikan
tentang: Deskripsi per-siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi
keberhasilan dan kegagalan) dan Pembahasan tiap siklus.
Bab V Penutup, bab ini merupakan bagian akhir penulisan yang
tercakup di dalamnya adalah Kesimpulan dan Saran. i
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Belajar 1. Pengertian
Belajar menurut Hilgard dan Bower, sebagaimana yang dikutip oleh
Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa:
“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawa atangan, atau keadaan-keadaan sesaat se se o ra n g1
Oleh karena itu tidak semua perubahan yang terjadi pada individu sebagai
hasil dari perbuatan belajar. Perubahan yang bukan karena belajar bisa
merupakan hasil perkembangan, pertumbuhan dan kematangan serta keadaan
sesaat seseorang. Perubahan karena proses tersebut bisa berupa pertambahan
tinggi dan berat badan, munculnya gigi pada anak-anak, perubahan suara pada
remaja, munculnya tanda primer dan sekunder sebagai ciri masuknya masa
pubertas, serta kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya.
Menurut teori Koneksionisme yang dikemukakan oleh E.L. Thorndike
mengatakan bahwa adanya latihan akan memperkuat hubungan stimulus
dengan respon, artinya semakin banyak latihan tersebut harus disertai keadaan
yang memuaskan sehingga akan meningkatkan belajar. 1
Di dalam hukum latihan ini terdapat dua ketentuan yaitu:
a. Bila hubungan atau koneksi yang sudah terjadi dalam proses belajar terus
dilatih, maka koneksi itu akan bertambah kuat
b. Bila hubungan atau koneksi yang terjadi dalam belajar jarang atau tidak
pernah dilatih atau digunakan, maka koneksi itu bertambah lemah, bahkan
putus.2
Belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung yaitu
siswa belajar mengalami sendiri dan dalam mengalami itu menggunakan
seluruh panca inderanya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Cronbach yang
dikutip oleh Sumadi Suryabrata menyatakan “Learning is shown by change in
behavior as a result o f experience ”.3
Masnur Muslich, mengutip pendapat Arifin, mendefinisikan bahwa
“mengajar sebagai suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran
kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran tersebut”.4
Mengajar menurut Tyson dan Caroll sebagaimana yang dikutip oleh
Masnur Muslich adalah “a way working with students, A process o f
interaction, the teacher does something to student, the students do something
2 Max Darsono dkk, Belajar dan Pembelajaran (Semarang: CV. IKIP Semarang Press, 2000), him. 7.
3 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: CV. Rajawali, Cet. Ke I, 1984), him. 251.
in return'\ 5 Antara siswa dan guru sama-sama aktif melakukan kegiatan
sehingga terjadi hubungan yang timbal balik.
Pada dasarnya prinsip belajar lebih dititikberatkan pada aktivitas
peserta didik yang menjadi dasar proses pembelajaran. Sedangkan mengajar
merupakan kegiatan yang lebih dominan dialami oleh guru. Namun kedua-
duanya saling berkaitan dengan tujuan akhir yang sama yaitu untuk mencapai
perubahan yang optimal pada diri siswa.
2. Ciri-Ciri Belajar
Ciri-ciri belajar adalah sifat atau keadaan yang khas dimiliki perbuatan
belajar. Adapun ciri-ciri belajar yang perlu dikemukakan adalah sebagai
berikut:
a. Belajar dilakukan dengan sadar dan i lempunyai tujuan.
b. Belajar merupakan pengalaman send ri, tidak dapat diwakilkan pada orang
lain. Jadi belajar bersifat individual.
c. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan.
d. Belajar mengakibatkan terjadinya pembahan pada diri orang yang belajar.
Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek
kognitif, afektif dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lain.6
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Dalam pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhinya, baik
faktor internal yang datang dari individu maupun faktor eksternal yang datang
5 Ibid
dari lingkungan indivdu. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar
terdiri dari dua aspek, yaitu fisiologis i yang bersifat jasmaniah) dan aspek
psikologis. Faktor-faktor psikis memilil i peran yang sangat menentukan di
dalam belajar.
Lilik Sriyanti mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaru,ri
belajar sebagai berikut:
a. Faktor Intern
Faktor yang berasal dari anak itu sendiri, yang meliputi:
1) Faktor Psikologis
a) Tingkat intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis
yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam
situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/
menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi
besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, tinggi rendahnya
intelegensi siswa akan mempengaruhi hasil belajar.
b) Minat
Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan dan
berbuat sesuatu, minat siswa terhadap pelajaran akan banyak
c) Bakat
Bakat merupakan kemampuan potensial pada anak, yang
akan menjadi aktual jika sudah melalui proses belajar/ latihan.
Dengan adanya bakat membuat anak hanya memerlukan waktu
sedikit dalam menyelesaikan sesuatu.
d) Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi dalam setiap usaha dan kegiatan seseorang. Hal ini
akan memperbesar kegiatan dan usahanya dalam belajar yang pada
akhirnya akan memungkinkan pencapaian prestasi belajar yang
tinggi.
e) Kematangan
Kematangan merupakan kondisi siap baik jasmani maupun
rohani untuk melakukan aktivitas belajar. Tanpa adanya kematangan
akan menyulitkan proses belajar. Kematangan tiap anak untuk
melakukan aktivitas belajar tidaklah sama, disamping faktor umur
juga karena faktor pembawaan.
f) Konsentrasi dan perhatian
Hanya dengan perhatian dan konsentrasi anak dapat
memahami dan menyerap pelajaran. Anak dengan kemampuan
konsentrasi tinggi dan perhatian yang terfokus terhadap belajar akan
lebih mudah meraih sukses, daripada anak yang kurang mempunyai
g) Kepribadian
Kepribadian seseorang seperti ketekunan, daya saing,
ketabahan, atau kondisi pribadi yang mudah putus asa, takut gagal,
cemas, rendah diri, besar pengaruhnya terhadap keberhasilan
belajar.
2) Faktor Fisik
Faktor fisik yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar
diantaranya adalah:
a) Kesehatan, penyakit kronis
b) Cacat fisik
c) Gangguan panca indera
d) Kelelahan
Keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang
memungkinkan seorang anak untuk dapat belajar, dan sangat besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar karena belajar tidak hanya
melibatkan aspek pikir dan aspek psikologis lainnya, namun yang tak
kalah penting adalah adanya keterlibatan aspek fisik.
b. Faktor Ekstern
Merupakan faktor yang berakal dari luar diri anak, yang termasuk
1) Keadaan keluarga
Keadaan keluarga yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak dalam keluarga,
pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga dan
sebagainya.
2) Faktor sekolah
Banyak faktor dari sekolah yang berperan mempengaruhi
keberhasilan belajar, diantaranya adalah kualitas guru, pengajar,
hubungan antar anggota sekolah, Kurikulum yang dipakai, kedisiplinan
yang ditegakkan di sekolah, koidisi gedung dan fasilitas sekolah,
suasana lingkungan sekolah dan si bagainya.
3) Lingkungan masyarakat
Anak sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari interaksi
dengan orang lain beserta lingkungan. Lingkungan yang turut
mempengaruhi belajar antara lain, teman pergaulannya, adat atau
kebiasaan masyarakatnya, kondisi alam tempat tinggalnya serta tata
tertib yang berlaku di masyarakat.7
4. Ruang Lingkup Belajar
Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem artinya tiap
komponen saling kait mengkait, teijadi hubungan interaktif yang saling
mempengaruhi. Komponen dalam proses belajar mengajar tersebut adalah:
a. Guru
Guru disebut juga pengajar, pendidik atau ustad yang bertugas
sebagai tr a n s fe r o f k n o w le d g e yaitu guru dituntut untuk menguasai materi
pelajaran sesuai dengan bidangnya, dan sebagai tr a n s fe r o f v a lu e artinya
guru dituntut untuk mampu menjadi teladan atau figur, mampu menuntun
dan membimbing sikap dan tingkah laku siswa.8
Armai Arief berpendapat bahwa pendidik adalah orang dewasa yang
bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik
dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai
kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah,
khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang
sanggup berdiri sendiri. Tugas seorang pendidik sebagaimana yang
dikemukakan oleh Armai Arief adalah sebagai berikut:
1) Membimbing, mencari pengenalan terhadap kebutuhan dan
kesanggupan pelajar.
2) Menciptakan situasi pendidikan yaitu kondusif, di mana seluruh
tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan baik sehingga mencapai
hasil yang memuaskan.
3) Memiliki pengetahuan agama dan pengetahuan yang diperlukan untuk
diamalkan dan diyakininya.9
Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran. Pertanggungjawaban hasil pembelajaran terletak di tangan
8 Ibid., him. 14.
guru. Sebagai seorang pendidik, guru harus mampu menyiapkan
lingkungan belajar yang merangsang dan menantang siswa dalam belajar.
Dalam usahanya menciptakan lingkungan belajar yang merangsang dan
menantang siswa belajar tersebut, guru dituntut untuk mampu mengelola
pembelajaran. Maka dari itu dalam melaksanakan proses belajar mengajar
guru perlu menggunakan metode yang bermacam-macam, mempunyai
kemampuan menerapkan strategi, serta bisa memahami kondisi kejiwaan
dan perkembangan anak. Guru hendaknya mampu mengkomunikasikan
materi dan menyampaikan informasi dengan menggunakan berbagai cara,
agar siswa dapat menyerap dan memahami apa yang disampaikan guru.
Salah satu keterampilan yang harus dimilki guru dalam mengajar adalah
kemampuan untuk mengajar secara bervariasi, sehingga siswa dengan
karakter yang berbeda-beda dapat mengikuti pelajaran dengan sebaik-
baiknya.
b. Siswa
Siswa adalah “seseorang atau sekelompok orang yang bertindak
sebagai pelaku, pencari, penerima dan penyimpan isi pelajaran yang
dibutuhkannya untuk mencapai tujuan”.10 Lilik Sriyanti berpendapat bahwa
siswa merupakan subjek didik atau sentral aktivitas pendidikan yang pupil
center atau children center, karena proses pengajaran yang berlangsung
harus mampu memenuhi kebutuhan siswa, selaras dengan
perkembangannya serta memperhatikan perbedaan karakteristik
masing anak.11 Setiap anak memiliki karakteristik tersendiri yang
memberikan corak khas dalam proses belajar mengajar. Siswa yang satu
dengan siswa yang lain tentu berbeda. Perbedaan itu dalam hal tingkat
kecerdasan, minat, motivasi, bakat serta perbedaan dalam latar belakang
keluarga, dan lingkungan sosialnya. Setiap anak mempunyai kemampuan
dan taraf kematangan yang berlainan, mempunyai tempo perkembangan
yang bervariasi, berasal dari keluarga yang berbeda-beda serta dari
lingkungan yang tidak sama. Untuk itu dituntut suatu perlakuan yang
berbeda antara anak yang satu dengan anak lainnya. Dengan demikian guru
harus memperhitungkan taraf kematangan dan faktor-faktor yang
memudahkan murid-murid untuk menerima pelajaran dalam menetapkan
metode. Guru harus mengkaji kelebihan dan kekurangan menggunakan
suatu metode tertentu bagi perkembangan jiwa siswa. Bukan saja karena
siswa itu senantiasa berkembang, melainkan juga karena metode harus
dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan sikap inovatif pada
diri siswa,
c. Materi
Materi pelajaran merupakan b ihan yang akan diajarkan pada anak.
Materi pelajaran meliputi semua hal atau topik yang diajarkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Materi ini harus diusahakan dengan
Penguasaan materi pelajaran merupakan suatu keberhasilan dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar.
d. Tujuan
Tujuan merupakan penentu arah dari pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar. Setiap aktivitas dan komponen pengajaran harus mengacu pada
tujuan yang dirumuskan, baik itu materi, metode, alat bantu dan unsur lain
yang terlibat. Semua aktivitas pengijaran harus sejalan dengan tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan atau harus mendukung tercapainya
tujuan.
e. Metode
Metode merupakan cara, teknik yang digunakan guru dalam
menyampaikan pelajaran. Metode bisa menyangkut pendekatan dan strategi
yang digunakan untuk menyampaikan materi yang mendukung tujuan
pengajaran serta mampu memobilisasi anak didik. Dalam ^omilihan
terhadap suatu metode mengajar harus mempertimbangkan kemampuan
guru dalam melaksanakannya, kondisi anak, keadaan lingkungan tempat
belajar, serta kesesuaiannya dengan tujuan dan materi pelajaran.
f. Alat bantu mengajar
Alat bantu mengajar pada dasarnya bertujuan untuk mempermudah
pemahaman anak terhadap pelajaran, serta membangkitkan gairah belajar,
di samping itu juga untuk menunjang tercapainya tujuan pengajaran yang
g. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan
proses belajar mengajar berjalan. Apa hambatan dan apa pula
kelemahannya. Dari hasil evaluasi ini guru bisa mengadakan perbaikan
guna peningkatan pada pertemuan berikutnya. Alat yang digunakan untuk
evaluasi bisa berupa tes maupun non tes.12
B. Pelajaran BTQ 1. Pengertian
Baca tulis Al-Qur’an merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di Sekolah Dasar yang perlu diajarkan dengan tujuan agar anak
dapat membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dengan lancar dan benar.
Membaca artinya “melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa
yang tertulis itu”.13 Menulis artinya “membuat huruf (angka) dengan pena
(pensil, kapur dan sebagainya)”.14 Sedangkan Al-Qur’an adalah kalam Allah
SWT yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantaraan malaikat Jibril yang merupakan mu’jizat yang diriwayarkan secara
mutawatir, yang tertulis dalam bentuk mushaf dan membacanya adalah
ibadah.15
12 Ibid., him. 15-18.
13 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, Cet ke- 5., 1985), him. 71.
14 Ibid, him. 1098.
Baca Tulis Al-Qur’an sebagai sub mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam perlu diberikan dengan mengacu GBPP Baca Tulis huruf Al-Qur’an
yang mengarah kepada tujuan Pendidikan Agama Islam yang salah satunya
adalah anak lulus atau tamat Sekolah Dasar dapat membaca dan menulis huruf
Al-Qur’an dengan baik dan benar. Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an dimulai
dari kelas I sampai dengan kelas VI.
2. Karakteristik Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
Pelajaran BTQ atau Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an lebih
menitikberatkan pada membaca dan menulis Al-Qur’an. Pelajaran yang utama
adalah pelajaran membaca. Sebagaimana dalam firman Allah, dalam Al-
Qur’an surat Al ‘Alaq 1-5:
Artinya: “Bacalah! dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. la yang
menciptakan n.anus ia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu
itu amat mulia. Yang mengajar orang dengan perantara kalam
(Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca). Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya ” 16
Rasulullah SAW juga menganjurkan kepada laki-laki dan perempuan
untuk belajar menulis guna memberantas buta huruf. Sebagaimana ditemukan
dalam hadits yang berbunyi:
Artinya: “M enuntut ilmu adalah w ajib b a g i setia p p r ia dan w anita muslim"
(H.R. Bukhari dan Muslim).17
Hadits lain yang menyebutkan keutamaan pembelajaran Al-
Qur’ an, yaitu:
>— >
r&JZ-Artinya: “Sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an
dan kemudian mengajarkannya".18
Pembelajaran Al-Qur’an pada anak-anak usia dini memiliki manfaat
ganda dalam aplikasi praktis kehidupannya. Hafalan surat-surat pendek dalam
Al-Qur’an dapat digunakan dalam ibadah sholat, dan secara psikologis anak-
anak sejak awal sudah ditanamkan kalimat-kalimat suci yang menghiasi
batiniahnya.
3. Fungsi Pelajaran BTQ
Pelajaran BTQ mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Pengantar
Yaitu mengantarkan siswa untuk dapat mempelajari Al-Qur’an
sebagai kitab suci umat Islam.
17 Armai Arief, op.cit., him. 43.
b. Pengajaran
Yaitu menyampaikan pengetahuan membaca dan menulis huruf Al-
Qur’an pada siswa. Sehingga memiliki keterampilan dalam membaca,
menulis, merangkai dan mengurai huruf Al-Qur’an.
c. Pengembangan
Yaitu bagian dari mata pelaj; ran Pendidikan Agama Islam yang
dikembangkan dan dikemas secara khusus, sehingga akan menunjang
keberhasilan siswa.
4. Tujuan Pelajaran BTQ
Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di Sekolah Dasr.r mempunyai tujuan
agar siswa memiliki keterampilan membaca dan menulis huruf Al-Qur’an
dengan baik dan benar.
5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di Sekolah Dasar
meliputi:
a. Membaca huruf Al-Qur’an
b. Menulis huruf Al-Qur’an
c. Merangkai huruf Al-Qur’an
d. Mengurai huruf Al-Qur’an
6. Materi Pelajaran BTQ
a. Standar Kompetensi
Membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dan tanda baca mad.
b. Kompetensi Dasar
1) Siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan benar
2) Siswa mampu menulis huruf Al-Qur’an dengan benar
c. Indikator
1) Siswa mampu membaca huruf-huruf Al-Qur’an, yang meliputi:
a) Senang membaca lafal-lafal (kata-kata) yang bertuliskan huruf Al-
Qur’an.
b) Senang membaca ayat-ayat yang bertuliskan huruf-huruf Al-Qur’an
c) Senang membaca surat-surat pendek yang bertuliskan huruf Al-
Qur’an.
2) Siswa mampu menulis huruf-huruf Al-Qur’an, yang meliputi:
a) Senang menulis lafal-lafal yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.
b) Senang menulis ayat-ayat yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.
c) Senang menulis surat-surat pendek yang bertuliskan huruf Al-
Qur’an.
3) Siswa mampu merangkai huruf-huruf Al-Qur’an, yang meliputi:
a) Senang merangkai lafal-lafal yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.
b) Senang merangkai ayat-ayat yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.
c) Senang merangkai surat-surat pendek yang bertuliskan huruf Al-
4) Siswa mampu mengurai huruf-huruf Al-Qur’an, yang meliputi:
a) Senang mengurai lafal-lafal yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.
b) Senang mengurai ayat-ayat yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.
c) Senang mengurai surat-surat pendek yang bertuliskan huruf Al-
Qur’an.
5) Siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan makhraj dan tajwid yang
benar, yang meliputi:
a) Senang membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan benar.
b) Senang membaca surat-surat Al-Qur’an dengan benar.
c) Senang membaca Al-Qur’an sehingga khatam dengan benar.19
C.
Metode Drill 1. PengertianMetode menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah cara yang
telah teratur dan terfikii baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud atau cara
menyelidiki (mengajar dan sebagainya)!20
Sedangkan menurut Basyiruddin Usman berpendapat bahwa metode
mengajar adalah alat yang merupakan perangkat atau bagian dari suatu
strategi pengajaran.21
Guru sebagai pembimbing siswa harus dapat memberi bekal dalam
situasi tertentu, dalam bentuk tertentu fan dengan metode tertentu pula atau
19 Tim Pembina BTA, GBPP Baca Tulis H uruf Al-Qur’an Sekolah A rs ir (Semarang: 1999), him. 1-5.
20 W.J.S. Poerwadarminta, Op.cit, him. 649.
dengan kata lain guru bertugas mengorganisasikan situasi belajar siswa. Maka
dari itu guru harus mampu dan memilih metode mengajar yang cocok, dan
sesuai dengan materi-materi yang akan diajarkan agar hasil belajar siswa
tercapai secara optimal dan maksimal. Dalam pemilihan metode tersebut
banyak yang harus dipertimbangkan, antara lain:
a. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan,
kematangan dan perbedaan individu lainnya,
b. Tujuan yang hendak dicapai,
c. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi
lingkungan,
d. Alat-alat yang tersedia akan mempengaruhi pemilihan metode yang akan
digunakan,
e. Kemampuan pengajar tentu menentukan, mencakup kemampuan fisik dan
keahlian,
f. Sifat bahan pengajaran.22
Adapun yang dimaksud dengan metode Drill yang dikutip oleh Armai
Arief dari Zuharini adalah “Suatu metode dalam pengajaran dengan jalan
melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan”.23
Sedangkan menurut Roestiyah N.K., mendefinisikan metode Drill
sebagai “Suatu teknik yang dapat diartikan dengan suatu cara mengajar di
mana siswa melaksanakan latihan-latihan agar memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari'’.24 25
Pada prinsipnya latihan adalah menerapkan kaidah ilmu yang
diperoleh, mempraktekkan, mengulang, mengingat kembali, atau
mengaplikasikan dalam, situasi yang terbeda. Mempraktekkan teori bisa
masih dalam kontek bidang studi yang bersangkutan maupun menerapkan
dalam kehidupan yang lebih luas atau dalam situasi yang berbeda pada semua
bidang.
Tugas, PR dan ulangan harian pada piinsipnya merupakan bentuk
latihan untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami materi yang pernah
diterimanya. Sesuai dengan revisi yang dikemukakan Thorndike, bahwa
latihan hanya akan efektif bila siswa mengetahui hasil dari latihannya. Tugas,
PR, ulangan harus mampu menjadi feed back bagi perbaikan perilaku siswa
selanjutnya. Untuk itu guru perlu memberikan komentar (penilaian) terhadap
hasil latihan siswa, mengembalikan tugas, PR, ulangan beserta penilaiannya
(bisa berupa komentar). Sehingga siswa mengetahui mana respon yang sudah
benar dilakukan dan mana yang masih salah sehingga perlu perbaikan.2:>
2. Tujuan
Latihan akan mendekatkan anak pada tujuan dan mengurangi beban
belajar. Pelajaran yang tidak pernah diberikan ulangan harian, tugas, PR lebih
dahulu tetapi langsung ulangan akhir semester, ada kecenderungan anak
24 Ibid
mempelajari materi mendekati ulangan akhir semester saja, karena anak
merasa tujuan untuk bisa mengeijakan ulangan (memperoleh nilai) masih
jauh. Beban menjadi lebih berat dibanding anak pernah mempelajari
sebelumnya, tujuan yang akan diraih siswa menjadi diperpendek, yaitu agar
bisa mengerjakan tes atau untuk memperoleh nilai baik saat ulangan
Adapun tujuan dari penggunaan metode Drill adalah agar anak didik:
a. Memiliki keterampilan motorik atau gerak, seperti menghafal kata-kata,
menulis, mempergunakan alat, dan sebagainya,
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalihkan, membagi,
menjumlah, mengurangi, menarik akar dalam menghitung, menebak
benda atau bentuk dalam pelajaran matematika,
c. Dapat memperkuat daya ingatnya,
d. Memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam.
3. Syarat-Syarat Metode Drill
Agar penggunaan metode Drill dapat efektif, maka harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Sebelum pelajaran dimulai, guru memberikan pengertian dasar,
b. Metode Drill digunakan apabila guru bermaksud untuk memperoleh suatu
ketangkasan, ketepatan, dan keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari,
yang sifatnya rutin dan otomatis,
c. Masa latihan dilakukan secara singkat, hal ini dimungkinkan agar tidak
d. Latihan diatur sedemikian rupa, sehingga menarik dan dapat
membangkitkan minat serta menimbulkan motivasi belajar siswa.
4. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Drill
a. Drill hanyalah untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis.
b. Latihan harus memiliki arti yang lebih luas, oleh karena itu:
1) Sebelum diadakan latihan, anak didik perlu mengetahui terlabih
dahulu arti latihan itu sendiri.
2) Siswa perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk
kehidupan mereka selanjutnya.
3) Siswa harus mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan
untuk melengkapi belajar.
c. Masa latihan harus relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan pada
waktu-waktu tertentu.
d. Masa latihan harus menarik, gembira dan tidak membosankan, untuk itu
perlu:
1) Membangkitkan minat intrinsik siswa,
2) Cara penyampaiannya dengan permainan.
e. Proses latihan dan kebutuhan harus disesuaikan dengan perbedaan
individu.
1) Tingkat kecakapan yang diterima pada suatu saat tidak harus sama.
2) Latihan secara oerseorangan sangat perlu untuk menambah latihan
Dengan langkah-langkah di atas, latihan diharapkan dapat betul-betul
bermanfaat bagi siswa untuk menguasr.i kecakapan tersebut, serta dapat
menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang
diterima secara teori dan praktek.
5. Penilaian/Pemeriksaan
Penilaian atau pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Secara klasikal, yaitu murid menukar pelajarannya dengan pekerjaan
teman-temannya yang lain.
b. Secara individual, yaitu guna membuat jawaban yang benar, selanjutnya
anak didik mencocokkannya dengan latihan mereka masing-masing.
c. Anak didik mencocokkan dengan ku ici jawaban yang telah tersedia lebih
dahulu.
Sedangkan manfaat adanya penilaian atau pemeriksaan ini dilakukan
terhadap guru dan anak didik, antara lain:
a. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar.
b. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar masing-masing
anak didik.
c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
6. Kelebihan dan Kekurangan Metode Drill
a. Kelebihan
1) Dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh penguasaan dan
keterampilan yang diharapkan,
2) Para murid akan memiliki pengefc huan yang siap pakai,
3) Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin
dan disiplin.
b. Kekurangan
Sedangkan kelemahan metode Drill adalah sebagai berikut:
1) Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif murid,
2) Kurang memperhatikan relevansinya dengan lingkungan,
3) Membentuk pengetahuan “verbalis” dan “mekanis”
4) Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku.26
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
Sebelum penjelasan tentang deskripsi pelaksanaan siklus, penulis paparkan
kondisi hasil belajar subyek penelitian sebelum penerapan metode Drill. Penelitian ini
dilaksanakan di kelas III SD Negeri Panca Arga 1. Sekolah tersebut terletak di lokasi
perumahan Akmil Dusun Mujen Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten
Magelang. Sekolah ini terdiri dari 16 ruang yaitu 7 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang
tamu, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang koperasi dan kantin, 1 ruang
mushola, 1 ruang multi media yang di dalamnya terdapat seperangkat komputer yang
berjumlah 3 buah yang secara aktif bisa digunakan dan 2 ruang lagi yang digunakan
untuk gudang. Sekolah ini memiliki 172 siswa yang terdiri dari 95 siswa putri dan 77
siswa putra. Sedangkan tenaga pengajarnya berjumlah 12 orang yang terdiri dari 10
orang guru perempuan dan 2 orang guru laki-laki.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 April 2008 sampai dengan
tanggal 27 Mei 2008. Kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 29
April 2008 jam pelajaran 1 dan 2. Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada
tanggal 6 Mei 2008 jam pelajaran 1 dan 2. Dan untuk kegiatan pembelajaran siklus
III dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2008 jam pelajaran 1 dan 2.
Siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang
yang dijadikan subyek penelitian ini berjumlah 20 orang terdiri dari 7 anak laki-laki
dan 13 anak perempuan. Karakteristik siswa kelas ini secara lebih detail dapat
Usia siswa rata-rata 9 tahun.
■ Latar belakang orang tua mayoritas berpendidikan SMA dan berprofesi
sebagai TNI.
v ■ Tingkat kemampuan siswa, berdasarkan pengamatan selama peneliti
mengajar adalah 6 orang siswa cukup pandai, 9 orang siswa
berkemampuan sedang dan 5 orang siswa lambat.
Penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas III SD Negeri Panca Arga 1
Mertoyudan Kabupaten Magelang sebelum penerapan metode Drill sangat rendah.
Hal ini terbukti dari dokumentasi daftar nilai siswa yang hanya ada 8 anak yang
mendapat nilai lebih dari 70, sedangkan 12 anak lainnya mendapat nilai kurang dari
70 atau kurang dari SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimal). Adapun hasil
evaluasi siswa sebelum penerapan metode Drill dapat diketahui pada tabel berikut:
15 Ria Sekar Cahyani 85 16 Rizdani Candra Putri 55
17 Retno Jeni Melinda 40
18 Valya Yasmin Nafisa 74 19 Yunita Susan Nabela 78 20 Randika Alfan Al Fatah 69
Jumlah 1.299
Rata-rata 64
Sumber: Dokumentasi SD Negeri Panca Arga I
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan
Perencanaan dimulai dengan mempersiapkan materi. Adapun materi
yang disampaikan dalam penelitian tirdakan kelas ini adalah Pengenalan
Bentuk Huruf Hijaiyah dan Tanda Baca, dengan kompetensi dasar siswa
mampu membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dengan benar. Perencanaan
dilanjutkan dengan menyiapkan sumber belajar dan mengembangkan skenario
pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa.
Kemudian guru melakukan apersepsi tentang materi yang akan
disampaikan. Pada kegiatan apersepsi guru melakukan tanya jawab
mengenai huruf-huruf Hijaiyah dengan menyuruh salah satu murid
(ya) dan menyuruh siswa yang lain untuk mendengarkan sambil
meneliti apakah jawaban temannya betul atau salah.
b. Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan menuliskan huruf-
huruf Hijaiyah secara urut di papan tulis. Terlebih dahulu guru membaca
huruf-huruf Hijaiyah sesuai dengan makhraj yang benar sambil dilagukan
agar mudah dihafal, kemudian secara bersama-sama siswa menirukan.
Selanjutnya guru menunjuk satu per satu dari siswa untuk menebak huruf
Hijaiyah yang ditunjuk oleh guru. Langkah selanjutnya guru menuliskan
huruf-huruf Hijaiyah secara acak di papan tulis. Hal ini dimaksudkan agar
siswa faham betul terhadap bacaan maupun tulisan huruf Hijaiyah. Setelah
itu guru menunjuk huruf Hijaiyah dan siswa menebaknya. Hal ini
dilakukan secara berulang-ulang agar mudah diingat dan dihafal. Setelah
kegiatan tanya jawab itu dianggap cukup, kegiatan berikutnya adalah
menyuruh siswa untuk menulis huruf-huruf Hijaiyah secara urut. Untuk
mengakhiri pelajaran, guru bersama-sama siswa melafalkan huruf-huruf
Hijaiyah dengan dilagukan.
c. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir berupa kegiatan evaluasi. Pada kegiatan ini setiap
siswa diberi Lembar Kerja Siswa. Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru
memberikan tindak lanjut dengan memberi pekerjaan rumah. Kemudian
guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama-sama dan