• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MORFOMETRIK KAMBING KACANG PADA DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH DI PROVINSI JAMBI - Repository Unja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS MORFOMETRIK KAMBING KACANG PADA DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH DI PROVINSI JAMBI - Repository Unja"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

15 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Rata- Rata Bobot Badan dan Pertambahan Bobot Badan Kambing Kacang Jantan dan Betina di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah

Rata- rata bobot badan dan pertambahan bobot badan kambing Kacang dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Rata-Rata Bobot Badan dan Pertambahan Bobot Badan Kambing Kacang di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah.

Uraian Lokasi

Dataran Tinggi Dataran Rendah Bobot Badan (BB)

- Jantan (kg) 19,76 ± 1,84a 17,96 ± 1,84b - Betina (kg) 17,83 ± 3,09a 16,65 ± 1,97b - Koreksi (kg) 19,76 ± 2,35a 17,96 ± 2,13b Pertambahan Bobot Badan (PBB)

- Jantan (gr/ ekor/ hari) 28,77 ± 0,011a 25,28 ± 0,002b - Betina (gr/ ekor/ hari) 25,04 ± 0,001a 19,25 ± 0,01b - Koreksi dari Betina ke Jantan 28,77 ± 0,015a 25,28 ± 0,01b

Keterangan : Huruf yang berbeda pada baris yang sama berbeda nyata (P < 0,05)

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata bobot badan kambing Kacang di dataran tinggi baik jantan, betina, dan koreksi betina ke jantan secara berurutan adalah 19,76 ± 1,84 kg , 17,83 ± 3,09 kg, dan 19,76 ± 2,35 kg, dan di dataran rendah secara berurutan adalah 17,96 ± 1,84 kg, 16,65 ± 1,97 kg dan 17,96 ± 2,13 kg. Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan Depison dan Gushairiyanto (2017) yang menyatakan bobot badan kambing Kacang umur 1-2 tahun untuk betina di dataran tinggi 17,79 ±3,63 kg dan jantan 19,85 ± 2,16 kg, pada dataran rendah betina 16,65 ± 2,59 kg dan jantan 17,88 ± 2,82 kg.

(2)

16

Hasil analisis uji beda rata-rata morfometrik (bobot badan dan pertambahan bobot badan) menunjukkan bahwa kambing Kacang di dataran tinggi baik jantan, betina serta koreksi betina ke jantan lebih baik dibandingkan di dataran rendah (P < 0,05). Hal ini kemungkinan diakibatkan karena adanya perbedaan lingkungan dan potensi wilayah yang berbeda, dimana di Kabupaten Kerinci memiliki suhu yang lebih rendah dan masih banyak tersedia sumber pakan berupa hijauan segar, daun-daunan maupun bahan pakan limbah pertanian jika dibandingkan dengan Kabupaten Muaro Jambi. Sesuai dengan pendapat Tjasyono (2004) pengaruh iklim pada umumnya secara tidak langsung berpengaruh terhadap performans dan pertumbuhan pada hewan ternak melalui hijauan pakan ternak sebagai sumber pakan. Unsur- unsur iklim di sini antara lain curah hujan, suhu, angin, sinar matahari, kelembaban, dan evapotranspirasi. Faktor-faktor iklim tersebut pada musim hujan dan musim kemarau sangat berbeda, sehingga juga akan berpengaruh terhadap penampilan ternak.

4.2. Karakteristik Morfometrik Kambing Kacang di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah

Tabel 3 menunjukkan panjang badan kambing Kacang jantan, betina serta koreksi betina ke jantan di dataran tinggi secara berurutan adalah 52,91 ± 2,81 cm, 51,51 ± 2,81 cm, 52,91 ± 2,89 cm, dan di dataran rendah secara berurutan 51,51 ± 2,81 cm, 50,48 ± 2,25 cm, 51,51 ± 2,30 cm. Hasil penelitian ini sedikit berbeda dengan pendapat Setiadi et. al., (1997) dimana panjang badan kambing Kacang dewasa 50,33 ± 6,72 cm.

(3)

17

Lingkar dada kambing Kacang jantan, betina serta koreksi betina ke jantan di dataran tinggi secara berurutan adalah 59,15 ± 2,80 cm, 58,63 ± 2,49 cm, 59,15 ±2,71cm, dan di dataran rendah secara berurutan adalah 57,85 ±2,35 cm, 56,63 ± 2,60 cm, 57,85 ±2,65 cm. Lingkar dada di penelitian ini tidak sama dengan pendapat Setiadi et. al., (1997) yang menyatakan bahwa lingkar dada kambing Kacang betina 64,77 cm dan kambing Kacang jantan 65,55 cm. Semakin tinggi ukuran lingkar dada mencerminkan bahwa ternak tersebut mempunyai bobot badan yang lebih tinggi (Sutiyono et. al., 2006).

Dalam dada kambing Kacang jantan, betina serta koreksi betina ke jantan di dataran tinggi secara berurutan adalah 24,77 ± 2,77 cm, 23,71 ± 2,55cm, 24,77 ±3,21 cm, dan di dataran rendah secara berurutan 22,92 ± 2,57 cm, 20,59 ± 2,67 cm, 22,92 ± 2,97 cm. Hasil penelitian sedikit berbeda denga pendapat Kahar (2014) bahwa ukuran dalam dada kambing Kacang dewasa adalah 19,7 ± 0,9cm.

Rata rata lebar dada kambing Kacang jantan, betina serta koreksi betina ke jantan di dataran tinggi secara berurutan adalah 12,99 ± 2,41cm, 12,14 ± 2,14 cm, 12,99 ± 1,46 cm, sedangkan di dataran rendah secara berurutan adalah 11,79 ±1,73 cm, 11,89 ±1,34 cm, 11,79 ±1,33 cm. Hasil penelitian yang di peroleh sedikit lebih rendah di bandingkan dengan pendapat Batubara et. al., (2011) yang menyatakan Lebar dada kambing Kacang jantan dewasa adalah 15,00 + 2,65 cm dan kambing kacang betina 11,61 + 2,14 cm.

(4)

18

Rata rata lingkar kanon kambing Kacang jantan, betina, serta koreksi betina ke jantan di dataran tinggi secara berurutan adalah 7,86 ± 2,90cm, 6,33 ± 2,43 cm, 7,89 ± 2,33 cm, dan di dataran rendah secara berurutan adalah 7,29 ± 2,30 cm, 5,73 ± 2,30 cm, 7,29 ± 2,78 cm. Hasil penelitian ini tidak berbeda dengan penelitian Depison dan Gushairiyanto (2017) bahwa rata-rata lingkar kanon kambing Kacang jantan 7,79±1,46 cm dan betina 7,12±1,28 cm.

Tabel 3. Rata -Rata Karakteristik Morfometrik Kambing Kacang pada Dataran Tinggi dan Dataran Rendah di Provinsi Jambi.

Uraian Lokasi

(5)

19 Rata rata lebar pinggul kambing Kacang jantan, betina, serta koreksi betina ke jantan di dataran tinggi secara berurutan adalah 12,89 ± 2,45 cm, 11,62 ± 2,67 cm, 12,94 ± 2,56 cm, dan di dataran rendah secara berurutan adalah 11,72 ± 2,65 cm, 10,22 ± 2,40cm, 11,72 ± 2,67 cm. Hasil penelitian ini sedikit berbeda dengan Putri et. al., (2014) bahwa lebar pinggul kambing Kacang umur 1-2 tahun 13,77 cm. Menurut pendapat Kahar (2014) bahwa lebar pinggul kambing Kacang adalah 8,5 cm.

(6)

20 4.3. Analisis T2-Hotelling Ukuran - Ukuran Tubuh

Analisis T2-Hotelling bertujuan untuk menjelaskan perbedaan antara dua kelompok ternak. Hasil penelitian ini menunjukkan analisis T2-Hotelling terhadap ukuran ukuran tubuh meliputi BB, PBB, PB, TP, LD, DD, LeD, Tpi, LK, Lpi kambing Kacang di dataran tinggi dan dataran rendah di sajikan pada tabel 4.

Tabel 4 . Analisis T2 Hotelling Ukuran Ukuran Tubuh antara Dataran Tinggi dan Dataran Rendah Kambing Kacang.

Jenis Kelamin Statistik T2

Hotelling Nilai F Nilai P Kesimpulan

Jantan 21,16 2,40 0,00 **

Betina 41,17 4,68 0,00 **

Koreksi Betina ke Jantan 43,56 4,96 0,00 **

Keterangan : **= Berpengaruh Sangat Nyata.

(7)

21 4.4. Koefisien Keragaman

Koefisien keragaman ukuran -ukuran tubuh jantan dan betina di dataran tinggi dan dataran rendah dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5. Koefisien Keragaman (%) Ukuran -Ukuran Tubuh Kambing Kacang Jantan dan Betina di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah.

Uraian Koefisien Keragaman (%)

(8)

22

Koefisien keragaman adalah keragaman antar populasi, dimana semakin tinggi tingkat keragamannya maka populasi tersebut dinyatakan semakin beragam. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien keragaman yang di peroleh di dataran tinggi jantan, betina serta koreksi betina ke jantan antara 4,04 – 18,55 % dan koefisien keragaman yang di peroleh di dataran rendah antara 4,06 – 14,68 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien keragaman BB, PB, TP, LD, DD, LeD, Tpi, LK, Lpi jantan, betina serta koreksi betina ke jantan baik dataran tinggi maupun di dataran rendah menunjukkan keragaman yang hampir sama. Hal ini karena sampel yang di teliti memiliki jenis, umur dan sistem pemeliharaan yang sama antara kedua lokasi. Hasil penelitian ini tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian Batubara et. al., (2011) bahwa koefisien keragaman (KK) ukuran ukuran tubuh kambing Kacang berkisar 8,36% - 18.43%. Kondisi ini menunjukkan bahwa ternak kambing Kacang baik di dataran tinggi dan di dataran rendah masih cukup beragam, sehingga memungkinkan dilakukan seleksi.

4.5. Persamaan Ukuran, Persamaan Bentuk, Keragaman Total dan Nilai Eigen Kambing Kacang.

Persamaan ukuran, persamaan bentuk, keragaman total, dan nilai eigen

ternak kambing Kacang jantan, betina serta koreksi betina ke jantan di dataran tinggi disajikan pada Tabel 6 dan di dataran rendah disajikan pada Tabel 7.

(9)

23

pada bobot badan. Lingkar dada meningkat seiring dengan umur ternak. Selanjutnya menurut Sutiyono et. al., (2006) bahwa pertambahan bobot badan menyebabkan ternak bertambah besar dan diikuti dengan pertambahan dan perkembangan otot yang ada didaerah dada sehingga ukuran lingkar dada semakin tinggi. Semakin panjang tulang rusuk, maka otot yang melekat pada tulang rusuk makin banyak, sehingga lingkar dada makin besar.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LD dapat dijadikan sebagai parameter seleksi untuk meningkatkan skor ukuran tubuh kambing Kacang baik di dataran tinggi maupun dataran rendah di Provinsi Jambi.

Tabel 6. Persamaan Ukuran dan Bentuk Tubuh Kambing Kacang di Dataran

Keterangan : GBJ = Gabungan Betina dan Jantan Koreksi, Jtn = Jantan, Btn = Betina PB = Panjang Badan, TP = Tinngi Pundak, LD = Lingkar Dada, DD = Dalam Dada, dan LeD = Lebar Dada, KT= Keragaman Total, λ = Nilai Eigen

Tabel 7. Persamaan Ukuran dan Bentuk Tubuh Kambing Kacang di Dataran

(10)

24

Persamaan skor bentuk tubuh ternak kambing Kacang jantan, betina serta koreksi dari betina ke jantan di dataran tinggi memiliki keragaman total secara berurutan 7,50%, 11,00%, dan 14,50% , sedangkan ternak kambing Kacang jantan, betina serta koreksi dari betina ke jantan di dataran rendah memiliki keragaman total secara berurutan sebesar 11,30%, 11,00% dan 11,15%. Persentase ini merupakan proporsi keragaman terbesar diantara komponen-komponen utama yang diperoleh. Vektor eigen tertingi yang diperoleh pada persamaan bentuk ternak kambing Kacang jantan, betina serta koreksi dari betina ke jantan di dataran tinggi maupun dataran rendah adalah lebar dada (LeD). Artinya lebar dada merupakan penciri bentuk karena memiliki kontribusi terbesar terhadap persamaan bentuk.

Korelasi antara skor ukuran dan variabel-variabel yang diukur pada ternak kambing Kacang jantan, betina serta koreksi dari betina ke jantan yang tertinggi LD, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah, sedangkan korelasi antara skor bentuk dan variabel-variabel yang diukur yang tertinggi adalah LeD. Korelasi antara skor ukuran dan LD ditemukan sebesar antara + 0,814 sampai + 0,988. Tanda positif ini menunjukkan bahwa peningkatan ukuran LD akan meningkatkan skor ukuran atau sebaliknya. Menurut pendapat Fourie et. al.,

(2005) Korelasi positif antara lingkar dada dan tingkat pertumbuhan lepas sapih menandakan bahwa seleksi pada lingkar dada menjadi petunjuk kecepatan pertumbuhan ternak yang berakibat pula pada peningkatan tinggi pundak dan ukuran kerangka.

(11)

25

Gambar

Tabel 2. Rata-Rata Bobot Badan dan Pertambahan Bobot Badan Kambing Kacang   di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah
Tabel 3. Rata -Rata Karakteristik Morfometrik Kambing Kacang pada Dataran  Tinggi dan Dataran Rendah di Provinsi Jambi
Tabel 4 .  Analisis T2 Hotelling Ukuran Ukuran Tubuh antara Dataran Tinggi dan Dataran Rendah Kambing Kacang
Tabel 5. Koefisien Keragaman (%) Ukuran -Ukuran Tubuh  Kambing Kacang Jantan dan Betina di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil survei dan data-data diatas mendukung pembuatan animasi dokumenter karena begitu banyak penonton televisi setiap harinya tetapi para penonton televisi itu

disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskan suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulang

Sesuai dengan topik permasalahan yang telah dikemukakan di depan, maka ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada metode yang digunakan, hambatan, dan evaluasi

Diameter zona hambatan terbesar terdapat pada ekstrak kasar (48 jam = 16,30 mm) dan untuk fraksi protein terdapat pada tingkat fraksi 40-60% (48 jam = 14,40 mm) yang

Root defintion 4 Sistem yang dimiliki dan dioperasionalkan oleh Pemerintah RI dalam rangka mengembangkan organisasi yang ramping, kaya fungsi dan berkelas dunia (P)

of native language surface structure. Sources of Errors. It is very important to know the sources of errors made by

Sepengetahuan penulis, penelitian mengenai hubungan makna kerja dan komitmen afektif dalam konteks pendidikan di Indonesia terbilang masih sangat sedikit dan belum ada penelitian

トン大学では、人文科学・社会科学・自然科学を専攻して卒業すると、 Bachelor o fArts の学士号 が与えられる。ここでは、 Bachelor o