• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANGGARAN DASAR

PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

PEMBUKAAN

Bahwa Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 telah memberikan arah dan landasan perjuangan bagi bangsa Indonesia, yang selanjutnya pada pasal 28 Undang – Undang Dasar 1945 telah memberikan jaminan kepada warga Negara Indonesia untuk membangun Negara secara demokratis dan memberikan hak kemerdekaan berserikat dan berkumpul, serta mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.

Bahwa para pengusaha dan pekerja merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa, yang merupakan suatu kekuatan rakyat dan bahagian dari masyarakat Indonesia yang secara bersama-sama menjadi pilar utama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia dan mempertahankan Stabilitas nasional.

Bahwa Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai puncak pejuangan dan pergerakan dari seluruh rakyat Indonesia yang terus dilanjutkan dalam pembangunan bangsa dan Negara dengan membangun perekonomian bangsa serta memejukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Bahwa Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia yang menjadi wadah kegitan politik, bertekat senantiasa berjuang untuk mempertahankan Proklamsi 17 Agustus 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945, disertai jiwa dan semangat kebangsaan dan kekaryaan yang penuh dengan dedikasi untuk mengisi dan memenuhi tanggung jawab sebagai anak bangsa untuk mencapai masa depan dengan mengaktualisasikan Pembangunan Nasional sebagai wujud pengalaman Pancasila, sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Pengertian

Yang dimaksud dengan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia adalah Organisasi masyarakat sebagai langkah strategis dan wadah kegiatan sosial masyarakat yang didirikan oleh pengusaha-pengusaha yang berjiwa Pancasila bersama-sama dengan pekerja-pekerja yang berjiwa Pancasila dideklarasikan pada tanggal 30 Desember 2002 di Jakarta.

(2)

Pasal 2

Dasar Pembentukan

Dasar pembentukan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia adalah kesamaan visi, persepsi, motivasi, dan misi dengan tanggung jawab masing-masing, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan membangun kekuatan bersama diantara pengusaha dan pekerja untuk mempertahankan dan memelihara Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB II

NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 3

Nama

Organisasi ini bernama: Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia disingkat PPPI ( P3I )

Pasal 4 Waktu

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia didirikan pada tanggal 12 Desember 2002

Pasal 5 Tempat Kedudukan

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia dan mempunyai kepengurusan di seluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB III

ASAS, MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 6

Asas

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia berasaskan Pancasila, sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 secara utuh.

(3)

Pasal 7 Maksud

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia didirikan dengan Maksud untuk menghimpun potensi kekuatan Pengusaha dan Pekerja yang memiliki jiwa dan semangat kebangsaan serta dedikasi yang tinggi untuk memenuhi tanggung jawab sebagai anak bangsa dalam mengisi dan memelihara kemerdekaan dan cita-cita Proklamasi untuk menuju kemasa depan.

Pasal 8 Tujuan

Tujuan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia adalah:

1. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan, dan

Negara Hukum yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur, berdasarkan Proklamasi 17 Agustus 1945, dan Undang-Undang Dasar 1945.

2. Mewujudkan cita-cita masyarakat adil-makmur, merata material dan spiritual, melalui pemantapan sinergi antara Pengusaha dan Pekerja dengan menciptakan iklim politik usaha ekonomi yang sehat serta berkeadilan.

3. Memelihara stabilitas Nasional dengan memantapkan hubungan antara pengusaha dan

pekerja bersama masyarakat untuk mewujudkan rasa keamanan dan kenyamanan dalam menumbuh dan mengembangkan roda perekonomian untuk mencapai cita-cita proklamsi.

4. Secara bersama-sama dengan kekuatan rakyat lainya ikut memelihara ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial yang berdasarkan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

BAB IV FUNGSI

Pasal 9 Fungsi

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia sebagai Organisasi masyarakat memiliki fungsi untuk menampung dan menyalurkan pendapat serta aspirasi pengusaha dan pekerja masyarakat secar sehat dan konstruktif, menegakkan hak-hak pekerja, pengusaha, dan rakyat, melalui pendidikan kepada kader organisasi dan masyarakat, agar terwujud kesejahteraan rakyat serta menjadikan warga Negara yang berkarya dan bermoral serta setia pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

(4)

BAB V

JATI DIRI, SIFAT DAN SIKAP Pasal 10

Jati Diri

Jati Diri Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia adalah NASIONALISME PANCASILA yang mengedepankan ketuhanan Yang Maha Esa, Demokrasi, dan Kekaryaan.

Pasal 11 Sifat

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia bersifat sebagai organisasi masyarakat terbuka dan dengan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, yang mengutamakan kepentingan rakyat dari pada kepentingan pribadi dan golongan.

Pasal 12 Sikap

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia bersikap mandiri, bertanggung jawab, dinamis, progresif, korektif, dan konstruktif.

BAB VI PERSATUAN KADER

Pasal 13 Persatuan Kader

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia merupakan Organisasi Kader yang merupakan Ormas yang memiliki anggota ditingkat basis. Yang secara berjenjang memiliki struktur kepengurusan dari tingkat kelurahan/desa sampai tingkat pusat.

(5)

BAB VII KEANGGOTAAN

Pasal 14

Syarat Umum Anggota

Syarat umum menjadi anggota Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia adalah warga Negara Republik Indonesia yang sudah dewasa atau sudah menikah, tanpa membedakan suku, agama, keturunan, golongan, dan sebagainya, serta setuju dengan tujuan Partai, taat pada konstitusi organisasi, dan memiliki tanggung jawab serta mempunyai dedikasi untuk kegiatan organisasi.

Pasal 15 Anggota Kader

Anggota Kader adalah Pengusaha dan Pekerja serta masyarakat dari Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia sesuai dengan kemampuan masing-masing dalam hal membina, memimpin, memajukan demi menjaga keutuhan dan kebesaran organisasi.

Pasal 16 Anggota Biasa

Anggota Biasa adalah seorang yang bersimpati, setuju dengan tujuan, dan konstitusi Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, serta menyatukan diri didalam aktivitas organisasi.

Pasal 17 Anggota Kehormatan

Anggota kehormatan adalah orang yang dianggap berjasa kepada Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia.

(6)

BAB VIII

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 18

Susunan Organisasi

Organisasi Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia disusun sebagai berikut: 1. Tingkat Pusat

a). Dewan Pimpinan Pusat b). Dewan Pertimbangan Pusat

c). Dewan Penelitian dan Pemberdayaan 2. Tingkat Propinsi

a). Dewan Pimpinan Propinsi b). Dewan Pertimbangan Propinsi

3. Tingkat Kabupaten / Kotamadya

a). Dewan Pimpinan Kabupaten / Kotamadya b). Dewan Pertimbangan Kabupaten / Kotamadya

4. Tingkat Kecamatan

a). Pimpinan Kecamatan

b). Dewan Pimpinan Kecamatan 5. Tingkat Kelurahan / Desa

a). Pimpinan Kelurahan / Desa

b). Dewan Pimpinan Kelurahan / Desa

BAB IX

KONGRES, MUSYAWARAH KERJA NASIONAL DAN RAPAT PIMPINAN NASIONAL Pasal 19

Kongres

1. Kongres Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia merupakan Forum Kedaulatan Tertinggi

Anggota di Tingkat Nasional, yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat sekali dalam lima tahun.

2. Hak dan kewenangan kongres adalah :

a). Memilih dan Menetapkan Dewan Pimpinan Pusat, b). Membuat dan Menetapkan Konstitusi Organisasi,

c). Membuat dan Menetapkan Pokok-Pokok Pikiran / Kebijakan Organisasi, d). Memilih dan Menetapkan keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat,

e). Memilih dan Menetapkan Keanggotaan Dewan Penelitian dan Pemberdayaan, f). Menilai Pertanggung Jawaban Dewan Pimpinan Pusat,

(7)

3. Kongres dinyatakan syah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 ( dua per tiga ) dari jumlah Dewan Pimpinan Pusat Propinsi dan Dewan Pimpinan Kabupaten / Kotamadya.

Pasal 20

Musyawarah Kerja Nasional

1. Musyawarah Kerja Nasional ( Mukernas ) merupakan Forum Kedaulatan anggota diantara

dua kongres, yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Sekurang-kurangnya sekali dalam dua tahun.

2. Tugas Mukernas adalah :

a). Membuat dan Menyusun program pelaksanaan ketetapan-ketetapan kongres,

b). Memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Pasal 21

Rapat Pimpinan Nasional

Untuk keperluan organisasi diluar Kongres dan Mukernas yang dianggap penting dan perlu bersifat Nasional, seperti menentukan sikap / kebijaksanaan terhadap masalah organisasi, baik internal maupun eksternal, maka Dewan Pimpinan Pusat dapat menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional ( Rapimnas ).

BAB X

KONPERENSI DAERAH DAN MUSYAWARAH KERJA DAERAH DAN RAPAT PIMPINAN DAERAH Pasal 22

Konperensi Daerah

1. Konperensi daerah tingkat Propinsi dan Konperensi Daerah Tingkat Kabupaten /

Kotamadya merupakan Forum kedaulatan anggota di tingkat daerah masing-masing, yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Propinsi atau Kabupaten / Kotamadya sekali dalam lima tahun.

2. Hak dan kewenangan Konperensi daerah adalah :

a). Memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan Propinsi atau Kabupaten / kotamadya.

b). Membuat dan Menetapkan pokok-pokok kebijaksanaan organisasi tingkat propinsi atau kabupaten / kotamadya.

c). Memilih dan Menetapkan Dewan Pertimbangan Tingkat Propinsi atau Kabupaten /

Kotamadya.

d). Menilai pertanggung jawaban Propinsi atau Kabupaten / Kotamadya.

e). 1.) Konperensi Daerah Tingkat Propinsi dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Kabupaten/Kotamadya Partai.

(8)

2.)Konperensi Daerah Tingkat Kabupaten/Kotamadya dinyatakan sah apabila dihadiri 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Pimpinan Kecamatan Organisasi.

Pasal 23

Musyawarah Kerja Daerah

1. Musyawarah Kerja Daerah ( Mukerda )merupakan forum kedaulatan anggota diantara

dua konperda, yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Propinsi atau Kabupaten/Kotamadya sekurang-kurangnya sekali dalam 2 tahun.

2. Tugas Mukerda adalah :

a). Membuat dan Menyusun program pelaksanaan keputusan-keputusan Konperda.

b). Memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Pasal 24

Rapat Pimpinan Nasional

Untuk Keperluan organisasi diluar Konperensi Daerah dan Musyawarah Kerja Daerah yang dianggap penting dan perlu bersifat regional, seperti menentukan sikap/kebijaksanaan terhadap masalah organisasi, baik internal maupun eksternal maka Dewan Pimpinan Propinsi atau Kabupaten / Kotamadya dapat menyelenggarakan Rapat Pimpinan Daerah ( Rapimda ).

BAB XI

MUSYAWARAH KECAMATAN DAN MUSYAWARAH KELURAHAN/DESA Pasal 25

Musyawarah Kecamatan

1. Musyawarah Kecamatan ( Muscam ) merupakan forum kedaulatan anggota di tingkat

kecamatan, yang diselenggarakan oleh Pimpinan Kecamatan sekali dalam lima tahun.

2. Hak dan Kewenangan Muscam adalah :

a). Memilih dan menetapkan Pimpinan Kecamatan,

b). Membuat dan Menetapkan pokok-pokok kebijaksanaan organisasi Tingkat

Kecamatan,

c). Memilih dan menetapkan Dewan Pertimbangan Kecamatan,

d). Menilai Pertanggung Jawaban Pimpinan Kecamatan.

3. Musyawarah Kecamatan dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Pimpinan Kelurahan organisasi.

(9)

Pasal 26

Musyawarah Kelurahan/Desa

1. Musyawarah Kelurahan/Desa ( Muskel/Musdes ) merupakan forum kedaulatan anggota di

tingkat kelurahan / desa yang diselenggarakan oleh Pimpinan Kelurahan/Desa sekali dalam lima tahun.

2. Hak dan kewenangan Muskel/Musdes adalah :

a). Memilih dan menetapkan Pimpinan Kelurahan/Desa,

b). Membuat dan menetapkan pokok-pokok kebijaksanaan organisasi Tingkat

Kelurahan/desa.

c). Memilih dan Menetapkan Dewan Pertimbangan Kelurahan/Desa.

BAB XII

KONGRES LUAR BIASA DAN KONPERENSI LUAR BIASA Pasal 27

Kongres Luar Biasa dan Konperensi Luar Biasa

Kongres Luar Biasa dan Konperensi Luar Biasa sesuai dengan tingkatannya dapat diselenggarakan apabila timbul krisis kepemimpinan dan krisis organisasi yang dapat membahayakan organisasi dan memerlukan penyelesaian secara menyeluruh yang sifatnya sangat mendesak.

BAB XIII KEPENGURUSAN

Pasal 28

Dewan Pimpinan Pusat

Susunan Dewan Pimpinan Pusat Partai Pengusaha Dan Pekerja Indonesia adalah terdiri dari :

1. Seorang Ketua Umum,

2. Beberapa Orang Ketua,

3. Seorang Sekretaris Jenderal,

4. Beberapa Orang Wakil Sekretaris Jenderal,

5. Seorang Bendahara Umum,

6. Beberapa Orang Bendahara,

(10)

Pasal 29

Dewan Pimpinan Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya

Susunan Dewan Pimpinan Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya menyesuaikan dengan susunan Dewan Pimpinan Pusat Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia yaitu terdiri dari:

1. Seorang Ketua,

2. Beberapa Orang Wakil Ketua,

3. Seorang Sekretaris,

4. Beberapa Orang Wakil Sekretaris,

5. Seorang Bendahara,

6. Beberapa Orang Wakil Bendahara,

7. Departemen-Departemen.

Pasal 30

Pimpinan Kecamatan dan Pimpinan Keluraha/Desa

Susunan Pimpinan Kecamatan dan Pimpinan Kelurahan/Desa Terdiri dari :

1. Seorang Ketua,

2. Tiga Orang Wakil Ketua,

3. Seorang Sekretaris,

4. Dua Orang Wakil Sekretaris,

5. Seorang Bendahara,

6. Seorang Wakil Bendahara,

7. Komisi-Komisi.

BAB XIV KEUANGAN

Pasal 31 Keuangan

Keuangan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia di peroleh dari :

1. Iuran Anggota,

2. Usaha-Usaha yang sah,

(11)

BAB XV PENUTUP

Pasal 32 Lain – Lain

Perubahan Anggaran Dasar Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia hanya dapat dilakukan oleh Kongres, dan untuk pertama kali Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia yang dibentuk oleh Deklarator.

Pasal 31 Penutup

1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam anggaran dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga, sejauh tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.

2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan oleh para Pendiri/Deklarator Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal : 30 Desember 2002

DR. DANIEL HUTAPEA

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian terhadap 14 sampel minuman Ice Coffee Blended yang beredar di dua kelurahan yang ada di Kecamatan Samarinda Ulu yaitu Kelurahan Gunung

Simulasi sistem kontrol bahan bakar dari semi-free piston linear diesel engine tipe dua langkah ber- piston ganda berlawanan arah menggunakan simulink MATLAB R2010a yang telah

Sehingga fenomena mengenai dampak kebijakan fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan pengangguran di Indonesia dalam perspektif desentralisasi fiskal menjadi menarik

Cooling tower mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator dalam mobil, dan oleh

Pendekatan CTL Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa.. 2) Siswa dengan gaya belajar visual dan siswa dengan gaya belajar

Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penelitian secara komprehensif terhadap karakteristik bioekologi rajungan yang meliputi karakteristik substrat dan kualitas

abnormal, dan benih yang belum tumbuh), laju perkecambahan, indeks vigor, bobot segar kecambah, dan bobot kering kecambah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Harmsworth, Forced and mixed convective heat transfer from accelerated flow past an elliptic cylinder, International Journal of Heat and Mass Transfer, Vol. Chhabra, Steady flow