JURNAL ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
Volume 24
Desember 2014
Esther Sanda Manapa 1 - 9 A n a l i s i s P r i o r i t a s d a n S t r a t e g i L a y a n a n T r a n s p o r t a s i P e r i k a n a n T a n g k a p
d i P c l a b u h a n P e r i k a n a n N u s a n t a r a A m b o n
Ira Puspita Dcwi 1 0 - 1 8 K a r a k t e r i s t i k O s e a n o g r a f i u n t u k M e n d u k u n g A g r o e k o s i s t e m
d i K u t a i T i m u r P r o v i n s i K a l i m a n t a n T i m u r
Imuran Yusuf, Didi Rukmana, Syamsu Alam Ali, dan Yusran Nur Indar 1 9 - 2 8 S t u d i K e l e m b a g a a n d a l a m P e n g e l o l a a n d a n P e m a n f a a t a n T e l u r I k a n T e r b a n g
( K a s u s D e s a P a ' l a l a k a n g K a b u p a t e n T a k a l a r )
Muh. Hatta 2 9 - 3 9 H u b u n g a n A n t a r a P a r a m e t e r O s e a n o g r a f i d e n g a n K a n d u n g a n K l o r o f i l - a
p a d a M u s i m T i m u r d i P e r a i r a n U t a r a P a p u a
Rahmadi Tambaru, Amir Hamzah Muhiddin, dan Hasrul Suaidi Malida 4 0 - 4 8 A n a l i s i s P e r u b a h a n K e p a d a t a n Z o o p l a n k t o n b e r d a s a r k a n K e l i m p a h a n F i t o p l a n k t o n
p a d a B e r b a g a i W a k t u d a n K e d a l a m a n d i P e r a i r a n P u l a u B a d i K a b u p a t e n P a n g k e p
Sakka, Paharuddin, dan Eunike Rupang 4 9 - 5 3 A n a l i s i s K e r e n t a n a n P a n t a i b e r d a s a r k a n C o a s t a l V u l n e r a b i l i t y I n d e x ( C V I )
d i P a n t a i K o t a M a k a s s a r
Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
Penanggung .lawah : Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
Dewan Penelaah : Dr.Ir. Hilal Anshary, M . S c Prof.Dr.Ir. Indra Jaya, M . S c
Prof.Dr.A. Iqbal Burhanuddin, M . F i s h . S c Prof.Dr.Ir. Jamaluddin Jompa. M . S c Prof.Dr.Ir. Metusalach, M . S c Prof.Dr.Ir. Sumbangan Baja, M . S c
Dewan Penyunting : Dr. Nita Rukminasari , S . P i . M . S c (Ketua) D r . I r . M . F a r i d Samawi. M . S i
Dr.Citra Malina, S . P i , M . S c Dr.Ir. Aidah A . A . Husain, M . S c Firman, S.Pi, M . S i
Dr. Wasir Samad, S . S i , M . S i D w i Fajriati Inaku. S . K e l . M . S i
Kesekretariatan : Muh. Sofa (sekretaris) Asriani Ahmad (distributor)
Penerbit : Kerjasama Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin dengan I S O I Komda Sulawesi Selatan
\a mat Redaksi : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin Kampus Tamalanrea, J I . Perintis Kemerdekaan K m 10 Makassar 90245, T e l p / F a x . (0411) 587000, Email: torani.iurnalft/ umail.com
Torani (Jurnal Ilmu Kclautan dan Pcrikanan) Vol.24 (3) Dcscmhcr 2014: 49-53 I S S N : 0853-4489
ANALISIS K E R E N T A N A N PANTAI B E R D A S A R K A N C O A S T A L V U L N E R A B I L I T Y
INDEX (CVI) DI PANTAI K O T A M A K A S S A R
Vulnerability Analysis Based on the Coastal Vulnerability Index (CVI) in Makassar City Coast
Sakka*. Paharuddin, dan Eunike RupangDiterima: 12 November 2014; Disetujui: 10 Desember 2014
A B S T R A C T
The vulnerability of Makassar coast was measured using parameters of Coastal Vulnerability Index (CVI). CVI value was determined using geomorphology, shoreline change, coastal slope, mean wave height, mean tidal range, and relative sea level change parameters. The Makassar coast was divided into a numbers of cells, each with the length of I km and width of 0.5 kminto the sea. CVI values werecalculatedfor each cell and the coastal vulnerability wereclassifiedinto five categories: very low - low - medium - high - very high. The results show that the coastline with high to very high vulnerability index are located at the southern part of Makassar, while the northern coastline generally have low to moderate vulnerability. The CVI parameters which contributed to high susceptibilitywere the coastal slope and the shoreline change parameters.
Keywords: Coastal Vulnerability Index, coastal slope and shoreline change, Makassar.
PENDAHULUAN
Pesisir di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. potensi yang khas adalah daya tarik visual.Selain itu, pesisir juga berpotensi sebagai daerah pemukiman. budidaya perikanan. tambak, pertanian. pelabuhan, pariwisata dan sebagainya. Namun dibalik potesi yang dimilikinya, wilayah pesisir rawan terhadap aktivitas-aktivitas sekitar laut yang sifatnya merusak, seperti aksi gelombang dan pasang surut. Untuk menanggulangi erosi dan sedimentasi di pantai, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari penyebabnya. selanjutnya dapat ditentukan cara penanggulangannya.Salah satu penyebab terjadinya kerusakan pantai adalah kerentanan pantai itu sendiri untuk mengalami kerusakan. Penyebab perubahan garis pantai dapat ditentukan dengan melakukan analisa mengenai proses pantai yang terjadi, yaitu dengan mempelajari interaksi antar sub-sistem dari sistem pantai. Interaksi antara aspek oseanografi akan menimbulkan persoalan morfologi atau perubahan garis pantai (Wahyudi, 2009).
Penelitian tentang kerentanan pantai telah dilakukan di beberapa tempat seperti yang dilakukan oleh Thielerand Hammar-Klose (1999) di pantai Atlantic Amerika Serikat, kemudian Thielerand Hammar-Klose (2000) di pantai Pacific Amerika Serikat yang keduanya menggunakan metode Coastal Vulnerability Index ( C V I ) . Pendleton. Thieler dan W i l l i a m s (2005) juga melakukan penelitian kerentanan pantai di bagian Tenggara Alaska dengan menggunakan metode change-potential index ( C P I ) .
Penelitian ini membahas tentang kerentanan pesisir di Kota Makassar berdasarkan nilai Coastal Vulnerability lndex(CV\). Parameter C V I yang digunakan adalah data geomorfologi pantai, tinggi gelombang signifikan, tren kenaikan muka air laut, perubahan garis pantai, kemiringan dasar pantai dan pasang surut. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan nilai kelas setiap parameter-parameter kerentanan pantai Kota Makassar, menentukan nilai C V I Kota Makassar, dan menentukan wilayah kerentanan pantai Kota Makassar berdasarkan nilai C V I .
* Korespondensi :
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan K m 10, Tamalanrea, Makassar 90245
Telp./Fax: (0411) 586016, e-mail: sakka.risika@vahoo.com
Torani (Jumal Ilmu Kclautun dan Pcrikanan) Vol.24 (3) Desemhcr 2014: 49-53 I S S N : 0853-44X9
M E T O D E P E N E L I T I A N
Penelitian ini dilakukan di pantai Makassar sepanjang 25 km (Gambar 1) dengan menggunakan data tren kenaikan muka laut, data citra landsat tahun 2003 dan 2011, datilanduse, tinggi gelombang signifikan tahun 2002 - 2012, rerata kisaran pasang surutdan data D E M (Digital Elevation Model)
Kota Makassar.
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan berbagai software seperti Global Mapper untuk mengolah data D E M , Ocean Data V i e w ( O D V ) untuk mengeskpor data tinggi gelombang dan kenaikan muka laut. Surfer untuk mengolah data grid, Fortran untuk memprediksi pasang surut. dan software G I S untuk mengolah dan memodelkan indeks kerentanan pantai.
T e k n i k visualisasi simulasi model kerentanan pesisir diterapkan di sepanjang pantai Kota Makassar dengan membagi lokasi ke dalam beberapa sel dengan caramelakukan buffer sejauh 250 m ke arah laut dan 250 m ke arah darat. Hasil buffer kemudian dipotong tiap 1 k m sehingga menghasilkan beberapa poligon data sel. S e l ini akan digunakan untuk memvisualisasikan hasil perhitungn indeks kerentanan pantai ( C V I ) .
Penentuan nilai Coastal Vulnerability Index ( C V I ) atau indeks kerentanan pantai setiap sel dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa parameter resiko untuk menghasilkan sebuah indikator.Perhitungan nilai skor indeks kerentanan dilakukan berdasarkan orisinalitas konsep perhitungan nilai indeks kerentanan dalam metode C V I , yakni merupakan akar dari perkalian tiap nilai bobot variabel dibagi jumlah variabel sebagai berikut (Thieler and Hammar-Klose, 1999):
kaxbxcxdxexf)
4
6dimana C V I = nilai (skor) Indeks Kerentanan Pantai, a,b,c,d,e dan f adalah bobot variabel yang berturut-turut; geomorfologi, perubahan garis pantai, kemiringan dasar pantai, tinggi gelombangsignifikan, rerata kisaran pasang surut, dan perubahan tinggi muka air laut.Klasifikasi kerentanan pantai dibagi menjadi lima kategori, yaitu sangat rendah rendah sedang tinggi -sangat tinggi. Pembagian tersebut didasarkan pada perhitungan indeks kerentanan pantai.
Torani (Jurnal Ilmu Kelauxan dan Perikanan) Vol.24 (3) Dcscmbcr 2014: 49-53 ISSN: 0853-4489
H A S I L DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Kerentanan Pantai setiap parameter, maka diperoleh
kelas kerentanan pantai setiap parameter, seperti diperlihatkan pada Tabel 1.Hasil perhitungan nilai
C V I sepanjang pantai Kota Makassar diperlihatkan pada Gambar 1. Pada Gambar 2 diperoleh bahwa
indeks kerentanan pantai yang tinggi terdapat di Kecamatan Tamalate. kerentanan sedang umumnya
terdapat di KecamatanMariso. sedangkan pantai yang memiliki kerentanan rendah terdapat di
Kecamatan Ujung Tanah. Wajo dan Ujung Pandang.
Tabel 1. Modifikasi Indeks Kerentanan Pantai Kota Makassar
Variabel
Sangat rendah
(1)
Rendah
(2)
Sedang
(3)
Tinggi
(4)
Sangat
tinggi
(5)
Hutan mangrove,
Geomorfologi
tanah kosong. rawa.
Kemiringan Dasar
Pantai (%)
Kenaikan muka laut
relatif (mm/thn)
Rata-rata tinggi
gelombang
signifikan (m)
Rata-rata kisaran
pasang surut (mi
Perubahan garis
pantai (m/thn)
C V I
dan pasir pantai
> 3.854
< 6.668
< 0.354
< 1.078
> 7.118
<6.408
Daerah wisata
dan tambak
3,01-3,85
6,67-6,69
0,36-0.37
1.08-1,08
4.11-7.12
6.41-10.58
Persawahan
2,157-3,005
6,691-6,713
0,371-0,387
1,082-1,084
1,092-4,104
10,58-14,751
Pemukiman
dan pelabuhan
1,309-2,156
6,714-6,735
1,085-1,087
-1,93-1,091
14,75-18,92
Cagar
Budaya
< 1,308
> 6,736
0,388-0,403
> 0.404
> 1.088
< -1,92
> 18,923
Nilai kerentanan sangat tinggi sampai sangat tinggi terdapat di pantai bagian selatan
sepanjang 7 km. sedangkan kerentanan rendah sampai sedang terdapat di pantai bagian
sepanjang 18 km seperti diperlihatkan pada Gambar 2. Berdasarkan hasil perhitungan nilai
C V I diperoleh bahwa parameter yang sangat berpengaruh terhadap nilai kerentanan pantai di
Kota Makassar adalah parameter kemiringan dasar pantai dan perubahan garis pantai.
Torani (Jumal Ilmu Kclauian dan Pcrikanan) Vol.24 (3) Dcsembcr 2014: 49-53 I S S N : 0853-4489
Gambar 2. Peta Indeks Kerentanan Pantai Kota Makassar 12
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
rendah tinggi
Gambar 3. Distribusi Tingkat Kerentanan Pesisir di Kota Makassar
K E S I M P U L A N
Dari hasil penelitian tentang kerentanan pantai di sepanjang pesisir Kota Makassar dapat disimpulkan bahwa: ( 1 ) Nilai kelas setiap parameter kerentanan pantai seperti kemiringan pantai berkisar antara 0,46 - 4 , 7 0 1 % ; kenaikan muka laut relatif berkisar antara 6,646 - 6,757 mm/thn; tinggi gelombang signifikan berkisar antara 0,338 0.42 m; kisaran pasang surut berkisar antara 1,075
-1.09 m; dan nilai perubahan garis pantai berkisar antara -4,934 - 10.131 m/thn; ( 2 ) Nilai Indeks Kerentanan Pantai Kota Makassar berkisar antara 2,236 - 23,094, dimana sebagian besar wilayah pesisir Kota Makassar berada pada kerentanan sangat rendah. Parameter yang sangat berpengaruh terhadap kerentanan pantai di Kota Makassar adalah kemiringan dasar pantai dan perubahan garis pantai; ( 3 ) Secara umum, Panjang pantai Kota Makassar yang memiliki kerentanan tinggiberkisar7 km pada pesisir Kecamatan Tamalate. Sebagian besar pantai Kota Makassar sangat tidak rentan terhadap
Torani (Jumal Dmu KdauUn dan Penkanan» Vol.24 (3) Dcsembcr 2014: 49-53 ISSN: 0853-4489
parameter fisik yaitu sekitar 1 1 k m yang membentang dari Kecamatan Ujung Tanah, Wajo dan Ujung Pandang. Sebagian berada pada kerentanan rendah sekitar 2 k m di Kecamatan Mariso, serta kerentanan sedang sekitar 5 k m di Kecamatan Mariso.
D a f t a r P u s t a k a
Gornitz, V.1991. Global Coastal Hazards From Future Sea Level Rise. N A S A G S C F Institute for Space Studies and Columbia University. New York. U S A .
Koddeng B . 2011. Zoaasi Kawasan Pesisir Pantai Makassar Berbasis Mitigasi nencana. Skripsi. Fakultas Teknik. Unhersita* Hasan uddin. Makassar.
Pendleton. E . A . . Thieler. E . R . . and Williams. S.J. 2005.Relative Coastal Change-Potential Assessment of Glacier Ba> National P a r i and Preser e.U.S. Geological Survey Open-File Report 2005-1247
Sihombing, \ . SUMOMX dan sambodho. K . 2()l2.Kajian Kenaikan Muka A i r Laut di Kawasan Pesisir Kabupaten Tuba*. Jawm Timur J URN A L T E K N I K I T S . Pp. 166-169
Thieler, E.R.. and Hammar-Kkxe. E . S . 1999 National Assessment of Coastal Vulnerability to Sea-Level Rise, U.S. Atlantic C a s t : US. Geological Survey Open-File Report 99-593.
Thieler. E.R.. and Hammar-KkKC E . S . 2000 National Assessment of Coastal Vulnerability to Sea-Level Rise. U.S. Pacific Coast IS. Geological Survey Open-File Report 00-178.
Wahyudi, Hanyanto, Sunioyo. 2D09.Analisa Kerentanan Pantai di Wilayah Pesisir Pantai Utara J a w a Timur.Pubhkasa oatae dnkses 0ittp://personal.its.ac.id/files/pub/4252-wahyudi citros.pdf. diakses 12 November 2014).