BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Data hasil penelitian yang akan dipaparkan peneliti disini adalah data
hasil rekaman dari pelaksanaan selama tindakan berlangsung di MI Raden
Fatah Jemekan Ringinrejo Kediri.
1. Paparan Data
a. Kegiatan Pra Tindakan
Setelah seminar proposal pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2016
dilaksanakan yang diikuti oleh 10 mahasiswa serta seorang dosen
pembimbing yaitu Ibu Hj. Luluk Atirotu Zahroh, M.Pd, maka peneliti
segera mengajukan surat izin penelitian yang berada di kantor Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dengan persetujuan pembimbing.
Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti mengadakan pertemuan pada
hari Jum’at, tanggal 11 November 2016 dengan Bapak Kepala MI Raden Fatah Jemekan Ringinrejo Kediri. Pada pertemuan tersebut,
peneliti menyampaikan surat izin dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan untuk melakukan penelitian di Madrasah tersebut.
Kepala Madrasah menyambut dengan baik maksud dari peneliti
untuk mengadakan penelitian dengan harapan penelitian dapat
memberikan manfaat yang besar dalam proses pembelajaran di MI
Raden Fatah Jemekan Ringinrejo Kediri. Selanjutnya peneliti diarahkan
oleh Bapak Kepala Madrasah untuk menemui guru mata pelajaran SKI
kelas V untuk membicarakan langkah selanjutnya. Sesuai saran Kepala
Madrasah, peneliti menemui guru mata pelajaran SKI kelas V yaitu Ibu
Yuhanit Muzayyanah, S.Pd.I untuk menyampaikan rencana penelitian
yang telah mendapatkan izin dari kepala Madrasah. Guru mata
pelajaran SKI tersebut menyambut baik dan bersedia membantu peneliti
demi suksesnya penelitian tersebut. Penelitimemberikan gambaran
tentang pelaksanaan penelitian yang akan diadakan di kelas V. Guru
menyambut dengan baik rencana penelitian tersebut.
Guru mata pelajaran SKI kelasV memberikan pengarahan agar
peneliti masuk kelas terlebih dahulu untuk memperkenalkan diri kepada
peserta didik kelas V sebelum penelitian dilakukan. Setelah peneliti
berkomunikasi dengan guru mata pelajaran SKI kelas V, peneliti
ditemani untuk masuk kelas Akhirnya pada waktu istirahat peneliti
segera memasuki kelas V dan melakukan perkenalan diri kepada
peserta didik kelas V dan menyampaikan rencana penelitian yang akan
dilaksanakan. Peneliti berharap, peserta didik kelas V mengikuti proses
pembelajaran secara aktif dan bersungguh- sungguh. Setelah perkenalan
selesai, peneliti memberikan pengumuman bahwa pada hari Jum’at tanggal 11 November 2016 akan diadakan pre-test.
Berikut ini adalah kutipan hasil wawancara antara peneliti dengan
guru mata pelajaran SKI kelas V pada hari Sabtu, tanggal 12 November
2016:
P : “Bagaimana kondisi kelas V ketika proses pembelajaran berlangsung?”
G : “Ya seperti yang mbak lihat tadi. Ketika awal pembelajaran siswa kelihatan mendengarkan dan memperhatikan tetapi selang beberapa
waktu mulai bosan, lama-lama tidak memperhatikan, ada beberapa anak yang jahil, dan berbicara sendiri dengan temannya. Apalagi anak laki-laki mereka jarang sekali untuk bisa fokus, kadang berbicara atau bermain-main dengan temannya saat pelajaran. Sehingga diakhir pelajaran mereka kesulitan untuk menjawab pertanyaan dari saya atau kesulitan dalam mengerjakan evaluasi” P : “Pernahkah Ibu menerapkan model pembelajaran koopertif tipe
think pair share?”
G : “Belum pernah mbak. Selama pembelajaran SKI saya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Kemudian saya memberi latihan soal”
P : “Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas V untuk mata pelajaran SKI?”
G : “Kalau nilai SKI tergolong rendah mbak. Masih banyak peserta didik yang tidak mencapai KKM.
P : “Berapa Kriteria Ketuntasan Minimum pada pembelajaran SKI kelas V ini Bu?”
G : “Untuk mata pelajaran SKI KKM yang diterapkan di madrasah ini yaitu 65 mbak”
P : Metode apa yang sering Ibu gunakan dalam pembelajaran ini? G : “Saya biasanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab
mbak” Keterangan:
P: Peneliti
G: Guru mata pelajaran SKI kelas V
Dari hasil wawancara tersebut peneliti memperoleh kesimpulan
bahwa peserta didik kelas V tergolong ramai, tapi mudah untuk di atur,
hasil belajar SKI tergolong rendah atau menurun, metode yang selama
ini digunakan oleh guru tersebut adalah ceramah dan penugasan, namun
masih belum berjalan secara maksimal. Selanjutnya peneliti
menanyakan jadwal pelajaran SKI kelas V. Jadwal pelajaran SKI
dikelas V adalah pada hari Sabtu jam ke 1-2 atau pukul 07.10-08.30 (35
menit untuk tiapjam pelajaran).
Peneliti menyampaikan bahwa yang akan bertindak sebagai
kelas V dan teman sejawat dari IAIN Tulungagung sebagai pengamat
(observer). Peneliti menjelaskan bahwa pengamat bertugas mengamati
aktivitas peneliti dan peserta didik dengan menggunakan lembar
pengamatan (observasi) yang telah dibuat peneliti. Peneliti juga
menyampaikan bahwa sebelum pelaksanaan penelitian terlebih dahulu
akan dilaksanakan tes awal (pretest) pada Sabtu, tanggal 11 November
2016.
Peneliti juga menyampaikan bahwa sebeum penelitian akan
dilaksanakan tes awal. Peneliti menyampaikan bahwa penleitian
tersebut dilakukan beberapa siklus. Setiap akhir siklus akan diadakan
tes akhir tindakan untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan tindakan
yang telah dilakukan. Akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa tes akan
diadakan pada hari Sabtu tanggal 12 November 2016
Sesuai dengan kesepakatan, tes awal dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 12 November 2016. Tes awal diikuti oleh 18 peserta didik kelas
V dan berlangsung dengan lancar. Pada tes awal ini peneliti
memberikan soal sejumlah 10 soal isian. Adapun soal pre-test (test
awal) sebagaimana terlampir. Pre-test ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat pemahaman materi yang hendak diajarkan, dan sebagai
Tabel 4.1 Skor Tes Awal Peserta Didik
No Kode Siswa Jenis
Kelamin
Nilai Skor Keterangan
1 IBD L 50 Tidak Tuntas
2 ARS L 60 Tidak Tuntas
3 MRR L 70 Tuntas
4 MAN L 50 Tidak Tuntas
5 MSY L 70 Tuntas
6 MTQ L 70 Tuntas
7 MIM L 80 Tidak Tuntas
8 TYO L 60 Tidak Tuntas
9 CNF P 60 Tidak Tuntas
10 DWY P 60 Tidak Tuntas
11 FNF P 70 Tuntas 12 KFU P 80 Tuntas 13 LMF P 50 Tidak Tuntas 14 MFJ P 80 Tuntas 15 NLM P 70 Tuntas 16 SLM P 40 Tidak Tuntas 17 YTI P 70 Tuntas 18 JLP P 50 Tidak Tuntas
Adapun hasil dari tes awal (pre-test) mata pelajaran SKI pokok
bahasan Fatkhu Makkah kelas V dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Hasil Tes Awal (Pre-Test) Peserta Didik
No. Uraian Keterangan
1 Jumlah peserta didiknya 18 peserta didik
2 Jumlah peserta tes 18 peserta didik
3 Nilai rata-rata peserta didik 63,3 4 Jumlah peserta didik yang tuntas 9 5 Jumlah peserta didik yang tidak tuntas 9
6 Ketuntasan belajar (%) 50%
Sumber: Hasil pre test
Dari hasil pre-test tersebut diketahui bahwa peserta didik yang
tidak mencapai ketuntasan belajar adalah sebanyak 9 peserta didik dan
9 peserta didik yang tuntas belajar. Berdasarkan tabel dapat diketahui
juga, nilai rata-rata peserta didik pada tes awal adalah sebesar 63,3 dan
ketuntasan belajar sebesar 50%. Dalam pre-test ini menunjukkan
Fatkhu Makkah. Hal ini terlihat pada saat mengerjakan soal-soal tes
awal tersebut, masih banyak peserta didik yang merasa sulit dalam
mengerjakan soal .
Dengan melihat hasil pre-test (tes awal) ini, peneliti berupaya
memperbaiki kondisi ini dan ingin mengadakan penelitian pada materi
Fatkhu Makkah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar peserta didik pada
pelajaran SKI di kelas V.
b. Kegiatan Pelaksanaan Tindakan 1) Siklus I
Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 19 November 2016 dan 26
November 2016, yaitu 2 kali pertemuan. Dengan alokasi waktu 2 x
35 menit dan 2 x 35 menit. Pertemuan kedua akan digunakan untuk
melaksanakan post-test I. Pelaksanaan tindakan terbagi dalam empat
tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi
yang membentuk suatu siklus.
a) Tahap Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti sebelum
melakukan proses pembelajaran adalah bertujuan untuk
memperlancar jalannya pembelajaran. Pada tahap ini peneliti
menyusun dan mempersiapkan instrument-instrument penelitian
yaitu: a) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), b)
d) menyiapkan lembar tes formatif siklus I untuk mengetahui
hasil belajar peserta didik setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe think pair share (TPS), e) menyusun lembar
observasi kegiatan siswa maupun peneliti dalam pembelajaran.
b)Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan terbagi dalam dua pertemuan, yaitu
pertemuan I dan pertemuan II. Penjelasan pertemuan-pertemuan
tersebut sebagai berikut:
1. Siklus I Pertemuan 1
Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal
19 November 2016 dalam satu pertemuan yang terdiri dari dua
jam pelajaran (2x35 menit). Dalam kegitan pembelajaran
diawali dengan mengucapkan salam,kemudian berdoa
bersama. Setelah itu peneliti menyapa peserta didik,
memeriksa kehadiran peserta didik. Kemudian
mengkondisikan kelas agar siap memulai pelajaran. Dan
dilanjutkan dengan pemberitahuan sekilas kepada peserta didik
tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan
diajarkan.
Sebelum memasuki kegiatan inti, peneliti melakukan
apersepsi untuk membawa pikiran peserta didik agar fokus
terhadap materi. Berikut cuplikan apersepsi:
P : “Anak-anak, apa rukun islam kelima itu?” PD : “Rukun Islam kelima dalah haji Bu.”
P : “Siapa yang tau dimana pusat tempat orang Islam melakukan ibadah haji?”
PD : “Di Mekah Bu, mengelilingi Kakbah”
P : “Pintar, lalu bagaimana sekarang suasana Ka’bah di kota Mekah?
PD : “Sekarang Kota Mekah ramai dipadati orang muslim untuk melakukan ibadah haji dan umrah Bu”
P : “Itu berarti kota suci Mekah dikuasai oleh umat muslim. Sebelum dikuasai oleh umat muslim, Kota Mekah berada dibawah kekuasaan orang kafir Quraysi.”
P : “Coba bayangkan bagaimana jika Kota Mekah dikuasai oleh orang kafir, padahal di Mekah terdapat Ka’bah, tempat untuk melaksanakan rukun Islam yang kelia yaitu haji?”
PD : ”Orang muslim akan kesulitan untuk melakukan haji Bu, orang Kota Mekah harus dikuasai umat muslim karena terdapat Ka’bah”
P : “Iya betul, umat Islam berusaha keras untuk membebaskan kota Mekah dari kekuasaan kafir Quraisy.”
PD : “Bagaimana caranya Bu?”
P : “Carannya yaitu Rasulullah bersama pasukan kaum muslimin melakukan penyerangan yang disebut dengan Fatkhu Makkah”
PD : “Bagaimana peristiwa Fatkhu Makkah itu Bu?” P : “Nah itu yang akan kita pelajari pada pertemuan
kali ini. Dalam peristiwa Fatkhu Makkah Rasulullah mempunyai strategi agar kota Makah dapat lepas dari kekuasaan kafir Quraisy.”
Keterangan:
P : Peneliti
PD : Peserta Didik
Memasuki kegiatan inti, proses pembelajaran dimulai
dengan kegiatan peserta didik mengamati dengan cermat dan
menceritakan gambar yang telah disediakan peneliti. Setelah
itu peneliti melakukan tes konsentrasi pertanyaan yang
berkaitan dengan materi agar peserta didik menemukan
guru menjelaskan tentang pembelajaran kooperatif tipe think
pair share serta memberikan motivasi agar peserta didik ikut
berpartisipasi, berdiskusi dan bekerja sama dalam
kelompoknya. Setelah itu menjelaskan garis besar materi dan
peserta didik berkonsentrasi untuk menyimak penjelasan
peneliti.
Memasuki proses kegiatan diskusi peneliti meminta peserta
didik berpasangan dengan teman sebangku dan untuk
mendiskusikan pemikiran mereka. Peneliti memberikan suatu
permasalahan kepada peserta didik untuk difikirkan secara
individu. Setelah selesai tahap think. Setelah waktu yang
diberikan untuk berfikir dirasa cukup peneliti meminta peserta
didik menggabungkan jawaban atau hasil pemikiran mereka
dengan teman sebangku untuk memperoleh jawaban yang
terbaik atau tahap pair peneliti memantau diskusi merekaserta
membantu peserta didik yang mengalami kesulitan.
Selanjutnya beberapa kelompok peserta didik diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas (share).
Kelompok yang memppresentasikan hasil diskusinya yaitu 5
kelompok, karena kelompok lain masih terlihat malu-malu
untuk mempresentasikan.
Setelah setiap kelompok selesai mempresentasikan, peneliti
memberrikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemecahan
masalah yang diberikan peneliti.
Daftar pembagian nama-nama kelompok dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.3 Daftar Pembagian Kelompok Siklus I
Kelompok Nama Siswa Jenis Kelamin
1 ARS dan MSY Laki-laki
2 NLM dan FNF Perempuan
3 DWY dan MFJ Perempuan
4 YTI dan SLM Perempuan
5 TYO dan MAN Laki-laki
6 CNF dan KFU Perempuan
7 IBD dan MRR Laki-laki
8 JLP dan LMF Perempuan
9 MIM dan MTQ Laki-laki
Selanjutnya peneliti melengkapi dan menjelaskan tentang
hasil presentasi peseta didik, dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya materi yang belum jelas,
hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
memahami materi yang telah disampaikan selama proses
pembelajaran, anmun tidak ada satupun peserta didik untuk
bertanya. Kemudian peneliti memberikan pemantapan materi
untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami
materi.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti membimbing
peserta didik untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang
telah berlangsung guna menggali pengalaman belajar yang
telah dilakukan. Selain itu peneliti juga memberikan motivasi
kepada peserta didik yang kurang berpartisipasi dalam
Kegiatan akhir peneliti bersama peserta didik
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah diajarkan.
Peneliti menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan
diadakan tes akhir agar peserta didik mempersiapkan diri
sebaik-baiknya. Kemudian peneliti menutup kegiatan
pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa bersama
dilanjutkan dengan mengucapkan salam.
2. Pertemuan II
Pertemuan ke II ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal
26 November 2016 kegiatan awal dilaksanakan sekitar 10
menit, dimulai dengan memberi salam, do’a dan memeriksa kehadiran siswa.selanjutnya peserta didik menyiapkan alat
tulis dan buku yang diperlukan dalam pembelajaran SKI.
Peneliti mulai memotivasi peserta didik melakukan tanya
jawab tentang materi Fatkhu Makkah agar pserta didik siap
untuk mengikuti pembelajaran.
Dalam pertemuan ini peneliti melakukan tindakan seperti
pertemuan sebelumnya dan di akhir pembelajaran peneliti
melakukan tes akhir. Karena posisi tempat duduk peserta didk
sudah pada tempat masing-masing, maka sesuai rencana bahwa
hari ini akan dilaksanakan tes akhir siklus I.Sebelum peneliti
membagikan lembar tes, peneliti membimbing peserta didik
untuk menyiapkan alat tulis yang diperlukan. Setelah itu guru
didik dan menjelakan tentang perintah dan prosedur
pengerkjaan soal-soal tersebut. Peserta didik mengerjakan
soal-soal tersebut dan peneliti mengikuti jalannya kegiatan.
Tes akhir dilaksanakan sekitar 40 menit. Setelah selesai
mengerkjakan lembar tes peneliti membimbing peserta didik
untuk segera mengumpulkan lembar jawaban yang suda
dikerjakan. Kemudian peneliti menutup pelajaaran dengan
mengajak peserta didik berdoa bersama kemudian
mengucapkan salam.
c) Tahap Observasi
1. Data Hasil Peserta Didik dan Peneliti dalam Pembelajaran Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Hasil pengamatan dilakukan oleh teman sejawat
yang bertindak sebagai observeryang menilai peneliti saat
mengajar dan peserta didik ketika diajar. Pengamatan ini
dilakukan dengan pedoman pengamatan yang telah disediakan
oleh peneliti. Jika ada hal-hal penting yang terjadi dalam
kegiatan pembelajaran dan tidak ada dalam pedoman
pengamatan maka hal tersebut dimasukkan sebagai hasil
catatan lapangan. Adapun pedoman observasi siklus I
sebagaimana terlampir.
Observasi sangat diperlukan untuk mengatasi proses
pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam pembelajaran
tangan dalam bertanya dan menjawab soal. Walaupun
keberanian tersebut masih didominasi oleh peserta didik yang
aktif. Akan tetapi bagi peserta didik yang pasif juga sedikit
demi sedikit menjadi berani, antusias, bersosialisasi dengan
teman saat belajar kelompok, sehingga mereka tidak merasa
bosan dalam menerima pelajaran SKI. Dalam observasi ini
peneliti membagi format menjadi 2 bagian yaitu lembar
observer kegiatan peneliti dan lembar observasi kegiatan
peserta didik. Hasil pengamatan dapat dilihat ditabel sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktifitas Peserta Didik Siklus I
Tahap Indikator Skor
Pertemuan I
Pertemuan II
1 2 3
Awal 1. Melakukan aktifitas rutin 4 4 2. Memperhatikan tujuan pembelajaran 5 3 3. Memperhatikan penjelasan peneliti 4 5 4. Keterlibatan dalam pembangkitan pengetahuan prasyarat 5 5 5. Keterlibatan dalam pembentukan kelompok 3 5
Inti 1. Memahami lembar kerja 4 4 2. Keterlibatan dalam mengerjakan lembar kerja 4 4 3. Memanfaatkan sarana yang tersedia 5 3 4. Mengerjakan tugas 3 5 5. Mempresentasikan hasil kerja 3 5 6. Menyajikan pertanyaan 5 5
Akhir 1. Menanggapi jawaban evaluasi
2. Mengakhiri pembelajaran
4 4
Jumlah skor 53 55
Rata – rata 54
Sumber: hasil observasi peserta didik siklus I
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa secara
umum kegiatan peserta didik sudah sesuai harapan meskipun
ada beberapa deskriptor yang tidak muncul dalam aktivitas
peserta didik selama pembelajaran. Nilai rata-rata yang
diperoleh pengamat adalah 54. Presentase nilai rata-rata yang
diperoleh adalah dengan perhitungan berikut:
Presentase nilai rata-rata = Jumlah sko x 100 Skor maksimal = 54 x100 65
= 83,08%
Tabel 4.5 Taraf Keberhasilan Tindakan Tingkat
Keberhasilan
Nilai Huruf Bobot Predikat
86 - 100% 76 – 85% 60 - 75% 55 – 59% ≤ 54% A B C D E 4 3 2 1 0 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
Sesuai dengan kriteria taraf keberhasilan, maka taraf
Adapun hasil pengamatan terhadap aktifitas peneliti dapat
dilihat ditabel sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktifitas Peneliti Siklus I
Tahap Indikator Skor
Pertemuan I
Pertemuan II
1 2 3
Awal 1. Melakukan aktivitas rutin sehari-hari
4 5
2. Menyampaiakan tujuan pembelajaran
3 4
3. Menentukan materi dan pentingnya materi untuk dipelajari 5 5 4. Memotivasi peserta didik 3 4 5. Membangkitkan pengetahuan prasyarat 4 3 6. Membentuk kelompok 3 4 7. Menyediakan sarana yang dibutuhkan peserta didik
5 5
Inti 1. Meminta peserta didik untuk berpasangan dan bekerja sesuai lembar kerja 4 4 2. Membimbing dan mengrahkan pasangan untuk mengerjakan tugas 5 5 3. Meminta pasangan untuk melaporkan hasil kerjanya
4 5
4. Membantu kelancaran diskusi
4 4
Akhir 1. Merespon kegiatan diskusi 4 4 2. Melakukan evaluasi 4 4 3. Mengakhiri pembelajaran 5 4 Jumlah 57 60 Rata-rata 58,5
Sumber: hasil observasi peneliti siklus I
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa
ditetapkan pada lembar observasi tersebut, meskipun ada
beberapa hal yang tidak dilakukan. Maka nilai rata-rata yang
diperoleh adalah 58,5 sedangkan skor maksimal adalah 70.
Sehingga presentase nilai rata-rata yang diperoleh adalah 83,57
% dengan perhitungan berikut:
Presentase nilai rata-rata = Jumlah skor x 100 Skor maksimal = 59 x100 70
= 83,57%
Sesuai dengan tabel kriteria taraf keberhasilan, maka taraf keberhasilan aktivitas peserta didik berada pada kategori baik.
Dalam tindakan siklus I observer juga mengamati
keaktifan peserta didik. Adapun hasil observasi terhadap
keaktifan peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik Siklus I
Tahap Indikator Skor Pengamat
Pertemuan I Pertemuan II 1 2 3 4 Kegiatan Awal 1. Bersemangat dalam proses pembelajaran 3 4 2. Merespon pertanyaan yang diberikan 2 3 3. Antusias mengikuti proses pembelajaran 3 3 Kegiatan inti 1. Membaca literatur 3 3 2. Mengerjakan lembar kerja secara individu
4 2 3. Berdiskusi dengan pasangan untuk menemukan jawaban yang tepat 3 3 4. Mempresentasikan hasil diskusi 3 4
5. Menanyakan hal yang masih kurang dipahami
2 2 6. Memberi pendapat 3 3 Kegiatan akhir 1. Menjawab pertanyaan dari peneliti 2 3 2. Menyimpulkan materi yang telah dipahami
3 4
Jumlah 31 34
Rata-rata 32,5
Sumber data: Hasil observasi keaktifan peserta didik
Presentase nilai rata-rata = Jumlah skor x 100 Skor maksimal = 32,5 x 100 44
= 73,86 %
Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar peserta didik
siklus II yang ditunjukkan pada tabel di atas menunjukkan
bahwa pembelajaran SKI di kelas V setelah menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Shareprosentasi mencapai angka 73,86%
Tabel 4.8 Kriteria Hasil Keaktifan
Presentase (%) Kriteria P > 80% Sangat tinggi 60% < P ≤ 80 % Tinggi 40% < P ≤ 60% Rendah 20% < P ≤ 40% Sedang P < 20% Sangat rendah
Berdasarkan indikator keaktifan belajar di atas, maka
didapat kategori keaktifan belajar peserta didik pada observasi
keaktifan peserta didik siklus II termasuk kategori tinggi
2. Data Hasil Tes Akhir Siklus I
Adapun hasil belajar eserta didik pada akhir tindakan siklus I
Tabel 4.9 Daftar Nilai Tes Akhir Siklus I
No Kode Siswa Jenis Kelamin Nilai
Skor
Keterangan
1 IBD L 50 Tidak Tuntas
2 ARS L 90 Tuntas
3 MRR L 50 Tidak Tuntas
4 MAN L 90 Tuntas
5 MSY L 80 Tuntas
6 MTQ L 70 Tuntas
7 MIM L 50 Tidak Tuntas
8 TYO L 30 Tidak Tuntas
9 CNF P 70 Tuntas 10 DWY P 70 Tuntas 11 FNF P 80 Tuntas 12 KFU P 90 Tuntas 13 LMF P 40 Tidak Tuntas 14 MFJ P 70 Tuntas 15 NLM P 80 Tuntas 16 SLM P 50 Tidak Tuntas 17 YTI P 90 Tuntas 18 JLP P 60 Tidak Tuntas
Sumber : Hasil post test 1
Berdasarkan hasil tes akhir yang telah dilaksankan dan juga
KKM yang ditetapkan yaitu 65 maka dapat dicari prosentase
peserta didik yang lulus yaitu:
S = JL x 100 % JS = 11 18 = 61,1% Keterangan:
S : Prosentase nilai yang dicari
JS : Jumlah peserta didik seluruhnya
100% : Bilangan genap
Berdasarkan hasil tes diatas dapat disimpulkan bahwa
hasil tes siklus I lebih baik dari pada hasil tes awal sebelum
tindakan. Disana diketahui rata-rata kelas adalah 66,7 dengan
ketuntasan belajar 61,1% (11 peserta didik) dan 38,9% (7
peserta didik) yang belum tuntas.
3. Catatan Lapangan
Selain dari observasi, peneliti juga memperoleh data
melalui hasil catatan lapangan. Catatan lapangan dibuat oleh
peneliti sehubungan dengan hal-hal penting yang terjadi
selama pembelajaran berlangsung tetapi tidak terdapat dalam
indikator maupun deskriptor pada lembar observasi. Beberapa
hal yang dicatat peneliti adalah :
a. Peserta didik antusias ketika pembelajaran berlangsung meskipun ada peserta didik yang pasif, hal ini terlihat
bahwa ada beberapa peserta didik yang kelihatan bingung
dan enggan bertanya kepada peserta didik lain atau guru
b. Ada beberapa peserta didik yang kurang aktif belajar dalam berdiskusi kelompok, hal ini terlihat ada peserta didik yang
bingung dan ada yang bercanda dengan temannya.
c. Suasana kurang kondusif ketika peserta didik dibagi menjadi kelompok dan harus berkumpul dengan
d. Masih ada peserta didik yang malu untuk bertanya
e. Beberapa peserta didik yang mencontek pada waktu evaluasi tes karena mereka kurang percaya diri pada
kemampuan yang dimiliki.
4. Wawancara
Berdasarkan analisis dari wawancara dengan guru, teman
sejawat dan beberapa peserta didik dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a. Lebih memanfaatkan waktu dengan baik
b. Lebih memancing peserta didik untuk berani bertanya c. Peserta didik terlihat senang dalam pembelajarannya
d. Peserta didik masih terlihat ragu dalam menyatakan pendapatnya.
d)Tahap Refleksi
Setiap akhir siklus dilakukan refleksi didasarkan pada hasil
tes akhir dan angket, hasil observasi dan catatan lapangan siklus I.
Hal ini bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran yang akan
diterapkan pada tindakan siklus selanjutnya.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 masih
terdapat kekurangan baik pada aktivitas guru maupun aktivitas
peserta didik. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
masalah-masalah selama pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I
dari hasil observasi, catatan lapangan dan post test 1, diperoleh
1. Rata-rata prestasi belajar peserta didik berdasarkan hasil prestasi tes akhir siklus I menunjukkan peningkatan
dibandingkan dengan tes awal, yaitu 63,3 meningkat menjadi
66,7. Namun presentase ketuntasan belajar peserta didik
61,1%, angka tersebut masih dibawah kriteria ketuntasan
belajar peserta didik yang telah ditentukan yaitu 75%
2. Pada awal perrmulaan belajar kelompok, peserta didik masih malu dan masih sedikit yang bertanya, saat peserta didik
mengalami kesulitan dalam diskusi sedikit-sedikit mulai aktif
bertanya.
3. Aktifitas observasi peneliti dan peserta didik sudah masuk pada kategori baik, namun masih ada beberapa yang belum
terpenuhi.
4. Peserta didik kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan masih banyak peserta didik yang berbicara dengan temannnya.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I masih
terdapat kekurangan, baik pada aktivitas peneliti maupun aktivitas
peserta didik. Hal ini terlihat dengan adanya masalah-masalah
yang muncul.
Untuk menindaklanjuti masalah tersebut maka sangat perlu
1. Peneliti berusaha untuk memberikan bimbingan agar mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang
disampaikan.
2. Guru meningkatkan rasa percaya diri peserta didik akan kemampuan yang dimiliki Sehingga pertemuan/siklus
berikutnya peserta didik bisa berperan lebih aktif.
3. Peneliti mempersiapkan keperluan untuk pelaksanaan siklus kedua supaya kegiatan terlaksana secara maksimal.
4. Peneliti lebih fokus terhadap keadaan kelas, diharapkan peserta didik tenang dalam mengikuti proses pembelajaran.
Dari uraian pengamatan dan masalah serta penyebab masalah
yang timbul pada siklus I, maka secara umum pada siklus I belum
menunjukkan adanya partisipasi aktif dari peserta didik dan
belum adanya peningkatan prestasi dari peserta didik serta
keberhasilan guru di dalam melakukan pembelajaran kooperatif
tipe think pair share. Oleh sebab itu perlu dilanjutkan pada siklus
selanjutnya sebagai tindakan untuk mengatasi kelemahan yang
terjadi pada siklus I, agar hasil belajar SKI bisa lebih meningkat
sesuai dengan harapan.
Berdasarkan hasil pengamatan dari tindakan yang telah
dilaksanakan oleh peneliti pada siklus pertama, menunjukkan bahwa
tingkat pemahaman dan hasil belajar peserta didik terhadap materi
Fatkhu Makkah masih belum terlalu maksimal. Oleh karena
itu,peneliti berupaya untuk dapat membantu meningkatkan hasil
belajar peserta didik, dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Sharedi dalam proses pembelajaran.
Pada siklus kedua ini pelaksanaan tindakan terbagi menjadi
empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi yang membentuk suatu siklus. Untuk pelaksanaan siklus
ke II ini dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 2 Desember 2016 dan Sabtu, tanggal 3 Desember 2016. Berikut penjelasan dari
masing- masing tahap pada siklus II:
a) Tahap Perencanaan
Proses pembelajaran pada siklus II ini hampir sama dengan
tahapan-tahapan pada siklus I. Tidak ada perbedaan dalam
pembagian kelompok, namun perbedaanya hanyalah pada
perbaikan-perbaikan tindakan supaya pelaksanaan siklus II dapat
terlaksana secara maksimal.
b)Tahap Pelaksanaan Tindakan
1. Siklus II Pertemuan I
Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 2 Desember 2016 dalam satu pertemuan yang terdiri
pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam, kemudian
berdoa bersama. Setelah itu peneliti menyapa peserta didik,
kemudian memeriksa kehadiran peserta didik. Kemudian
mengkondisikan kelas agar siap memulai pelajaran. Dan
dilanjutkan dengan pemberitahuan sekilas kepada peserta didik
tentang tujuan pembelajarn dan kompetensi yang akan
diajarkan.
Memasuki kegiatan inti, proses pembelajaran dimulai
dengan kegiatan peserta didik mengamati dengan cermat dan
menceritakan gambar yang telah disediakan peneliti. Setelah
itu peneliti melakukan tes konsentrasi pertanyaan yang
berkaitan dengan materi agar peserta didik menemukan
jawabannya sendiri terlebih dahulu. peneliti juga membahas
soat tes akhir yang diberikan sebelumnya. Sebelum diskusi
dimulai guru menjelaskan tentang pembelajaran kooperatif tipe
think pair shareserta memberikan motivasi agar peserta didik
ikut berpartisipasi, berdiskusi dan bekerja sama dalam
kelompoknya. Setelah itu menjelaskan garis besar materi dan
menjelaskan kembali materi yang kurang dipahami siswa pada
siklus sebelumnya. Peserta didik berkonsentrasi untuk
menyimak penjelasan yang disampaikan oleh peneliti.
Memasuki proses kegiatan diskusi peneliti meminta
peserta didik berpasangan dengan teman sebangku dan untuk
permasalahan kepada peserta didik untuk difikirkan secara
individu. Setelah selesai tahap think. Setelah waktu yang
diberikan untuk berfikir dirasa cukup peneliti meminta peserta
didik menggabungkan jawaban atau hasil pemikiran mereka
dengan teman sebangku untuk memperoleh jawaban yang
terbaik atau tahap pair peneliti memantau diskusi mereka serta
membantu peserta didik yang mengalami kesulitan.
Selanjutnya beberapa kelompok peserta didik diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Setelah
setiap kelompok selesai mempresentasikan, peneliti
memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemecahan
masalah yang diberikan peneliti.
Selanjutnya peneliti melengkapi dan menjelaskan tentang
hasil presentasi peseta didik, dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya materi yang belum jelas,
hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
memahami materi yang telah disampaikan selama proses
pembelajaran. Setelah mendapat pertanyaan dari 2 peserta
didik peneliti membahas pertanyaan tersebut secara umum
dengan jawaban yang menyeluruh.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti membimbing
peserta didik untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan. Selain itu peneliti juga memberikan motivasi
kepada peserta didik yang kurang berpartisipasi dalam
pembelajaran.
Kegiatan akhir peneliti bersama peserta didik
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah diajarkan.
Peneliti menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan
diadakan tes akhir agar peserta didik mempersiapkan diri
sebaik-baiknya. Kemudian peneliti menutup kegiatan
pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa bersama
dilanjutkan dengan mengucapkan salam.
2. Siklus II Pertemuan II
Siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 3 Desember 2016. Kegiatan awal dilaksanakan sekitar
10 menit, dimulai dengan memberi salam, do’a dan memeriksa kehadiran siswa. Peneliti mulai memotivasi peserta didik dan
mengingatkan peserta didik tentang materi pada pertemuan
sebelumnya dan melakukan tanya jawab terkait dengan materi.
Dalam pertemuan ini peneliti melakukan tindakan seperti
pertemuan sebelumnya dan di akhir pembelajaran peneliti
melakukan tes akhir. Karena posisi tempat duduk peserta didik
sudah pada tempat masing-masing, maka sesuai rencana bahwa
hari ini akan dilaksanakan tes akhir siklus II.
Sebelum peneliti membagikan lembar tes, peneliti
diperlukan. Setelah itu peneliti membagikan lembar tes akhir
kepada masing-masing peserta didik dan menjelakan tentang
perintah dan prosedur pengerkjaan soal-soal tersebut. Peserta
didik mengerjakan soal-soal tersebut dan peneliti mengikuti
jalannya kegiatan.
Tes akhir dilaksanakan sekitar 40 menit. Setelah selesai
mengerkjakan lembar tes peneliti membimbing peserta didik
untuk segera mengumpulkan lembar jawaban yang suda
dikerjakan. Kemudian peneliti menutup pelajaran dengan
mengajak peserta didik berdoa bersama kemudian
mengucapkan salam.
c) Tahap Observasi
1. Data Hasil Observasi Peneliti dan Peserta Didik dalam Pembelajaran
Observasi pada post- test II ini dilaksanakan seperti pada
siklus I,pada pengamatan ini dilakukan oleh guru mata
pelajaran SKI kelas V. Hasil pengamatan terhadap aktifitas
pesera didik dapat lihat pada tabel berikut:
Adapun hasil pengamatan yang dilakukan oleh kedua
pengamat terhadap aktifitas peserta didik selama kegiatan
pembelajaran sebagai berikut :
Tahap Indikator Skor Pertemuan I Pertemuan II 1 2 3
Awal 1. Melakukan aktifitas rutin 5 4 2. Memperhatikan tujuan pembelajaran 3 4 2. Memperhatikan penjelasan peneliti 4 5 3. Keterlibatan dalam pembangkitan pengetahuan prasyarat 4 4 4. Keterlibatan dalam pembentukan kelompok 5 5
Inti 1. Memahami lembar kerja 4 4 2. Keterlibatan dalam mengerjakan lembar kerja 5 5 3. Memanfaatkan sarana yang tersedia 5 4 4. Mengerjakan tugas 5 5 5. Mempresentasikan hasil kerja 4 4 5. Menyajikan pertanyaan 4 5
Akhir 1. Menanggapi jawaban evaluasi 4 4 2. Mengakhiri pembelajaran 5 4 Jumlah skor 57 62 Rata – rata 59,5
Sumber: hasil observasi aktifitas peserta didik siklus II
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa secara
umum kegiatan peserta didik sudah sesuai harapan meskipun
ada beberapa dikriptor yang tidak muncul dalam aktivitas
peserta didik selama pembelajaran. Nilai rata-rata yang
diperoleh pengamat adalah .
Presentase nilai rata-rata yang diperoleh adalah dengan
Presentase nilai rata-rata = Jumlah skor x 100 Skor maksimal = 57 x100 65
= 91,54%
Sesuai dengan tabel kriteria taraf keberhasilan, maka taraf
keberhasilan aktivitas peserta didik siklus II berada pada
kategori sangat baik.
Adapun hasil pengamatan terhadap aktifitas peneliti dapat
dilihat ditabel sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktifitas Peneliti Siklus II
Tahap Indikator Skor
Pertemuan I
Pertemuan II
1 2 3
Awal 1. Melakukan aktivitas rutin sehari-hari
5 5
2. Menyampaiakan tujuan pembelajaran
4 4
3. Menentukan materi dan pentingnya materi untuk dipelajari 5 5 4. Memotivasi peserta didik 4 5 5. Membangkitkan pengetahuan prasyarat 4 4 6. Membentuk kelompok 5 5 7. Menyediakan sarana yang dibutuhkan peserta didik
4 5
Inti 1. Meminta peserta didik untuk berpasangan dan bekerja sesuai lembar kerja 5 4 2. Membimbing dan mengrahkan pasangan untuk mengerjakan tugas 4 5 3. Meminta pasangan untuk melaporkan hasil kerjanya
4. Membantu kelancaran diskusi
3 4
Akhir 1. Merespon kegiatan diskusi 4 5 2. Melakukan evaluasi 5 4 3. Mengakhiri pembelajaran 4 4 Jumlah 61 64 Rata-rata 62,5
Sumber: hasil observasi aktifitas peneliti siklus II
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa
secara umum kegiatan peneliti sudah sesuai rencana yang
ditetapkan pada lembar observasi tersebut, meskipun ada
beberapa hal yang tidak dilakukan. Nilai rata-rata yang
diperoleh adalah 62,5 sedangkan skor maksimal adalah 70.
Sehingga presentase nilai rata-rata yang diperoleh adalah
89,29% dengan perhitungan berikut:
Presentase nilai rata-rata = Jumlah skor x 100 Skor maksimal = 62,5 x 100 70
= 89,29%
Sesuai dengan kriteria taraf keberhasilan, maka taraf
keberhasilan aktivitas peneliti didik siklus II berada pada
kategori sangat baik.
Dalam tindakan siklus II observer juga mengamati
aktifitas keaktifan peserta didik. Adapun hasil observasi
terhadap aktifitas peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik Siklus II
Tahap Indikator Skor Pengamat Pertemuan I Pertemua n II Kegiatan Awal 1. Bersemangat dalam proses pembelajaran 3 4 2. Merespon pertanyaan yang diberikan 3 4 3. Antusias mengikuti proses pembelajaran 4 3 Kegiatan Inti 1. Membaca literatur 4 4 2. Mengerjakan lembar kerja secara individu
4 4 3. Berdiskusi dengan pasangan untuk menemukan jawaban yang tepat 4 3 4. Mempresentasikan hasil diskusi 3 4
5. Menanyakan hal yang masih kurang dipahami 3 4 6. Memberi pendapat 3 4 Kegiatan Akhir 1. Menjawab pertanyaan dari peneliti 4 4 2. Menyimpulkan materi yang telah dipahami
4 4
Jumlah 38 41
Rata-rata 39,5
Sumber data: Hasil observasi keaktifan peserta didik
Presentase nilai rata-rata = Jumlah skor x 100 Skor maksimal = 40 x 100
44
= 89,77%
Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar peserta didik
siklus II yang ditunjukkan pada tabel di atas menunjukkan
bahwa pembelajaran SKI di kelas V setelah menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
Berdasarkan indikator keaktifan belajar di atas, maka
didapat kategori keaktifan belajar peserta didik pada observasi
keaktifan peserta didik siklus II termasuk kategori sangat tinggi.
a. Data Hasil Tes Akhir Siklus II
Adapun hasil belajar peserta didik pada akhir tindakan
siklus II adalah:
Tabel 4.13 Daftar Nilai Tes Akhir Siklus II
No Kode Siswa Jenis Kelamin Nilai
Skor
Keterangan
1 IBD L 60 Tidak Tuntas
2 ARS L 60 Tidak Tuntas
3 MRR L 90 Tuntas 4 MAN L 90 Tuntas 5 MSY L 70 Tuntas 6 MTQ L 80 Tuntas 7 MIM L 90 Tuntas 8 TYO L 90 Tuntas 9 CNF P 90 Tuntas 10 DWY P 100 Tuntas 11 FNF P 80 Tuntas 12 KFU P 80 Tuntas 13 LMF P 60 Tidak Tuntas 14 MFJ P 80 Tuntas 15 NLM P 100 Tuntas 16 SLM P 80 Tuntas 17 YTI P 70 Tuntas 18 JLP P 80 Tuntas
Berdasarkan hasil tes akhir yang telah dilaksankan dan
juga KKM yang ditetapkan yaitu 65 maka dapat dicari
prosentase peserta didik yang lulus yaitu:
S = JL x 100 % JS
18
= 83,3%
Keterangan:
S : Prosentase nilai yang dicari
JL : Jumlah peserta didik yang lulus
JS : Jumlah peserta didik seluruhnya
100% : Bilangan genap
Berdasarkan hasil tes diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
tes siklus II lebih baik dari pada hasil tes siklus I. Disana
diketahui rata-rata kelas adalah 80,6 dengan ketuntasan belajar
83,3% (15 peserta didik) dan 17,7% (3 peserta didik) yang
belum tuntas. Ketuntasan tersebut sudah sesuai dengan yang
diharapkan yaitu minimal 75% dari jumlah peserta didik yang
mengikuti tes.
b. Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini digunakan untuk mencatat hal-hal
penting yang tidak ada dalam format observasi selama proses
pembelajaran berlangsung. Ada beberapa hal penting yang
dicatat oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Pada siklus II ini menunjukkan peningkatan dibandingkan
pada siklus I .peserta didik lebih bersungguh- sungguh dan
b. Suasana lebih kondusif. Ini terlihat dengan banyaknya
peserta didik aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan dan
berpendapat
c. Pada waktu evaluasi tes, sudah semakin berkurang peserta
didik yang mencontek, karena merka merasa percaya diri
pada kemampuan yang dimiliki.
c. Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan pada akhir siklus 2 dengan memilih
3 pesertadidik yang berkemampuan tinggi, sedang dan
rendah.kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada hari Selasa,
tanggal 22 November 2016 di ruang kelas V. berikut ini
cuplikan wawancara tersebut:
P : “Bagaimana kemarin waktu belajar SKI sudah faham belum?”
PD1 : “Faham Bu”
P : “Apakah kalian pernah belajar dengan metode think pair share sebelumnya?”
PD2 : “Selama ini belum pernah Bu’
P : “Apakah kamu senang mengikuti proses pembelajaran menggunakan pembelajaran think pair share ?”
PD1 : ”Senang sekali Bu, pembelajarannya mudah sekali dimengerti.”
P : ”Apakah dengan pembelajaran menggunakan pembelajaran think pair sharemembuat kamu lebih cepat memahami materi yang telah disampaikan?” PD2 : ”Faham Bu, banyak materi yang saya pahami”. PD3 : ”Saya lebih cepat paham dari sebelumnya Bu”. P : ”Menurut kamu pembelajaran yang kita lakukan
dapat meningkatkan semangat belajar kamu?”
PD2 : ”Bisa Bu, kita bisa bareng-bareng berdiskusi, saling bertukar informasi dan pikiran”
P :”Apakah kamu mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran SKI dengan pembelajaran think pair share ?”
PD3 : ”Saya tidak mengalami kesulitan Bu, dari tidak tahu menjadi tahu Bu”
PD2 : “Meskipun ada beberapa hal yang sulit, tapi lama-lama saya paham Bu
P : ” Bagaimana pendapat kamu jika guru melakukan pembelajaran dengan metode think pair share?
PD1 : ”Kami sangat setuju Bu, kami sangat senang jika diajar lagi dengan metode itu”
Keterangan:
P : Peneliti
PD1 : Peserta Didik 1
PD2 : Peserta Didik 2
PD3 : Peserta Didik 3
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan
bahwa peserta didik merasa senang belajar menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe think pair share karena
mereka bisa belajar dan memecahkan masalah bersama teman.
Ini terbukti bahwa dari 18 peserta didik hanya 3 yang belum
mencapai ketuntasan.
d)Tahap Refleksi
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan peneliti bersama
pengamat, peneliti mengadakan refleksi terhadap hasil tes akhir
siklus II, hasil observasi, catatan lapangan, dan hasil wawancara
dapat diperoleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa dalam penggunaan waktu pembelajaran sudah sesuai dengan rencana
2. Aktifitas peneliti dan peserta didik telah menunjukkan tingkat keberhasilan pada kriteria sangat baik.
3. Hasil observasikeaktifan peserta didik bahwa peserta didik yang aktif belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe think
pair sharelebih banyak dari pada peserta didik yang tidak aktif.
4. Sebagian besar peserta didik sudah dapat belajar dengan disiplin, bersungguh-sungguh serta percaya diri untuk
mempresentasikan denga baik
5. Melihat hasl tes akhir siklus II banyak peseeta didik yang sudah memahami indikator dan tujuan pembelajaran
6. Aktifitas peserta didik telah menunjukkan tingkat keberhasilan pada kriteria baik. Oleh karena itu tidak diperlukan
pengulangan siklus.
Berdasarkan hasil dari refleksi dapat disimpulkan bahwa
setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II ini tidak diperlukan
adanya pengulangan siklus. Hasil belajar peserta didik pada test
akhir siklus II sudah menunjukkan peningkatan yang sangat baik
dari test sebelumnya, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil
ketuntasan belajar peserta didik yang sudah memenuhi KKM
yang diharapkan. Dengan adanya peningkatan hasil belajar
peserta didik maka pembelajaran dikatakan sudah berjalan sesuai
rencana yang di inginkan peneliti. Dalam hal ini peserta didik
sudah dapat mengerti dan memahami penyampaian materi
2. Temuan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, akhirnya peneliti
menyimpulkan beberapa hasil temuan penelitian yang terjadi selama
penelitian berlangsung, sebagai berikut:
a. Ada peningkatan keaktifan pesera didik dalam pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair sharen yang
dapat dilihat dari hasil observasi keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran
b. Ada peningkatan hasil belajar peserta didik dalam model pembelajaran kooperatif tipe think pair share pada mata pelajaran SKI yang dapat
diketahui dari hasil tes belajar yaitu dengan kenaikan presentase
ketuntasan beajar dari siklus I ke siklus II yaitu 61,1% naik menjadi
80,6%.
c. Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat dijadikan salah satu model pembelajaran di kelas, terutama pada mata pelajaran SKI
d. Dengan pembelajaran yang baru, peserta didik tidak mudah merasa bosan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam pembelajaran SKI melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe ThinkPair Share. Dengan menggunakan model
Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan tes awal (pre test),
untuk mengetahui tingkat pemahaman awal tentang materi Fatkhu Makkah
kelas V. Setelah mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman peserta didik
selanjutnya peneliti membuat rancanagan penelitian yang akan diterapkan
dalam proses pembelajaran.
Secara garis besar, dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 kegiatan utama,
yaitu kegiatan awal, inti dan akhir. Dalam kegiatan awal peneliti
menyampaiakan tujuan pembelajaran, melakukan apersepsi, serta
memberikan motivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran. Sedangkan kegiatan inti, peneliti mulai
mengeksplorasikan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share pada
peserta didik kelas V di MI Raden Fatah Jemekan Ringinrejo Kediri. Dalam
penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus.
Dengan menggunakan format observasi yang sudah disiapkan peneliti,
peneliti dibantu oleh observer untuk mengamati aktivitas peserta didik dan
peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Halini bertujuan untuk
menganalisis data dan sebagai perencanaan kegiatan yang akan dilakukan
pada siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan,
menyatakan bahwa aktifitas peserta didik dan peneliti sudah mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II
Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktifitas Peserta Didik dan Peneliti
No. Kriteria Siklus I Siklus II
1 Hasil Observasi Aktifitas Peneliti 83,57% 89,29% 2 Hasil Observasi Aktifitas Peserta Didik 83,08% 91,54%
Grafik 4.1 Hasil Observasi Aktifitas Peneliti dan Peserta Didik
1. Keaktifan Belajar Peserta DidikPeserta Didik dengan Menerapkan Model Pembeljaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Peserta didik dapat dikatakan belajar secara aktif ketika terlibat secara
terus menerus, baik dari segi mentalnya ataupun fisiknya. Keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajran akan menyebabkan interaksi yang
tinggi antara guru dengan peserta didik ataupun dengan peserta didik itu
sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan
kondusif, dimana masing-masing peserta didik dapat melibatkan
kemampuannya semaksimal mungkin.
Dalam pembelajaran kooperatif peserta didik harus menjadi partisipan
aktif dan melalui kelompoknya dapat membangun komunitas
pembelajaran yang saling membantu antar satu sama lain.1 Dalam
1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Prenada Media Group, 2006), hal. 55
78.00% 80.00% 82.00% 84.00% 86.00% 88.00% 90.00% 92.00%
Aktifitas Peneliti Aktifitas Peserta Didik
83.57% 83.08%
89.29%
91.54%
Siklus I Siklus II
pembelajaran kooperatif peserta didik terlibat aktif pada proses
pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas
interaksi dan komunikasi yang berkualitas.
Setelah diberikan tindakan diperoleh data dari observasi keaktifan
peserta didik hasil prosentase keaktifan peserta didik pada siklus I ini
mencapai angka 73,86% yang artinya peserta didik memiliki keaktifan dan
respon yang tinggi setelah dilakukan tindakan. Berdasarkan hasil dari data
observasi peserta didik terlihat adanya peningkatan keaktifan peserta
didik, ini terbukti dengan meningkatnya keaktifan belajar peserta didik
siklus II mencapai angka 89,77% yang artinya peserta didik memiliki
keaktifan dan respon yang sangat tinggi.
Peningkatan keaktifan peserta didik pada pembelajaran ini dapat
dilihat pada grafik di bawah ini:
Dengan demikian rata-rata hasil observasi mengalami peningkatan
sebesar 15,91 %. Yang artinya pembelajaran SKI melalui penerapan
model kooperatif tipe Think Pair Share terbukti mampu membantu peserta
didik dalam meningkatkan keaktifan peserta didik.
2. Hasil Belajar yang Diperoleh Peserta Didik dengan Menerapkan Model Pembeljaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Perolehan hasil belajar peserta didik setelah memperoleh pengalaman
belajar dengan menggunakan model pembelajaran tipe Think Pair Share
mengalami peningkatan mulai dari nilai pre test, post tes I hingga post
testII. Sebagian besar peserta didik sudah mencapai ketuntasan dalam
pembelajaran ini, meskipun masih ada 3 peserta didik yang masih belum
mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditentukan.hal
ini dapat dilihat dari peningkatan rata- rata dari tes awal (Pre Test) yaitu
63,3 mejadi 66,7 pada siklus I kemudian mengalami peningkatan disiklus
II dengan rata-rata 80,5.
Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Penelitian
0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% Siklus I Siklus II 73.86% 89.77%
Keaktifan Belajar
Keaktifan BelajarNo Kriteria Pre Test Siklus I Siklus II
1 Rata-rata kelas 63,3 66,7 80,6
2 Peserta didik tuntas belajar 50% 61,1% 83,3% 3 Peserta didik belum tuntas
belajar
50% 38,9% 16,7%
Dari hasil nilai rata-rata pre test peserta didik kelas V MI Raden Fatah
Jemekan Ringinrejo Kediri sebelum diberikan tindakan mencapai taraf
keberhasilan nilai yaitu <65 sebanyak 9 peserta didik dan ≥65 sebanyak 9 peserta didik dengan nilai rata-rata kelas adalah 63,3. Pada post-test siklus
I nilai rata-rata kelas 66,7dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar
61,1%. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata 80,6. Dengan presentase
ketuntasan belajar sebesar 83,3%. Dengan demikian ketuntasan belajar
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar
digambarkan pada grafik di bawah ini:
Grafik 4.3 Peningkatan Ketuntasan Belajar Peserta Didik
Pada tahap- tahap pelaksanaan siklus I dan siklus II ini, sudah
dilakukan dengan baik. Pelaksanaan kegiatan ini memberikan perbaikan
yang positif dalam diri peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan keaktifan
peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Perubahan ini dapat
dilihat dari perilaku peserta didik yang pada awal pembelajaran mereka
tidak memiliki semangat belajar ketika ditugaskan untuk mengerjakan soal
yang diberikan oleh peneliti. Dengan adanya kerja kelompok peserta didik
berperan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Peserta
didik dapat menyelesaikan soal tes dengan mandiri.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan melihat
peningkatan hasil belajar peserta didik kelas V. Peserta didik dapat
berkolaborasi supaya memperoleh hasil yang maksimal. Dengan demikian
0% 20% 40% 60% 80% 100% Pre Test
Post Test I Post Test II
50% 61.10%
83.30%
Peningkatan Ketuntasan Belajar
Peserta Didik
Peningkatan Ketuntasan Belajar Peserta Didik
dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran SKI
pada materi Fatkhu Makkah di MI Raden Fatah Jemekan Ringinrejo
Kediri. Hal ini dibuktikan adanya peningkatan ketuntasan belajar dari tes