• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan produk kosmetik lebih banyak yang berasal dari alam. Tetapi dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan produk kosmetik lebih banyak yang berasal dari alam. Tetapi dengan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang

Dari zaman dahulu sampai sekarang, kosmetik dibutuhkan oleh semua orang untuk menunjang penampilan, terutama oleh kaum wanita. Tetapi kosmetik pada zaman sekarang tentunya berbeda pada zaman dahulu. Pada zaman dahulu, bahan-bahan produk kosmetik lebih banyak yang berasal dari alam. Tetapi dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, berbagai macam kosmetik dapat diproduksi. Mulai dari kosmetik dari bahan alami sampai kosmetik dari bahan kimia.

Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti ketrampilan menghias atau mengatur. Sedangkan menurut peraturan Menteri kesehatan RI No. 445/Menkes/Permenkes/1998, kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.

Sekarang ini Korea menjadi salah satu negara yang maju akan teknologi kecantikannya. Telah banyak produk kosmetik Korea yang sudah dikenal tidak hanya di Korea tetapi sampai ke manca negara, termasuk Indonesia. Awal dari berkembangnya industri kosmetik di Korea adalah dengan berdirinya sebuah

▸ Baca selengkapnya: sebutkan tiga bunyi yang berasal dari alam

(2)

perusahaan raksasa yang bernama Amore Pacific. Amore Pacific Corporation berdiri sejak tahun 1945 yang merupakan perusahaan keluarga yang bergerak dalam produk kesehatan dan kecantikan. Perusahaan kosmetik terbesar di Asia ini telah mengeluarkan beberapa merk kosmetik terkenal seperti Etude House yang menjadi merk kosmetik korea yang terkenal di Indonesia.

Salah satu kelebihan produk kosmetik Korea adalah harganya yang relatif terjangkau tetapi memiliki kualitas yang bagus. Ada beberapa tingkatan kualitas pada produk kosmetik, yaitu kualitas tinggi, sedang, dan redah. Di Korea sendiri produk kosmetik yang termasuk ke dalam kualitas tinggi seperti Amore Pacific, HERA, dan Sulhwasoo, sedangkan yang termasuk ke dalam kualitas sedang seperti LIRIKOS, Hyosia, Mamonde, dan yang termasuk ke dalam kualitas rendah seperti Etude House, The Face Shop, dan Tony Moly. Kualitas sebuah produk kosmetik ditentukan dari bahan dan cara pembuatan kosmetiknya. Tentunya dengan bahan yang semakin bagus maka harga juga akan lebih mahal, dan juga memberikan hasil yang semakin memuaskan. Maka dari itu banyak produk kosmetik Korea dibuat berdasarkan kebutuhan konsumennya. Mulai dari produk kosmetik untuk remaja sampai produk kosmetik untuk dewasa.

Produk kosmetik Korea yang paling baik di Korea belum tentu menjadi yang terpopuler di Indonesia. Misalnya saja merek kosmetik Etude House yang sebenarnya merupakan kosmetik tingkat bawah di Korea tetapi memiliki kepopuleran yang cukup tinggi di Indonesia daripada merk kosmetik Korea lainnya. Tentunya kepopuleran produk kosmetik Korea di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya penayangan drama Korea di Indonesia,

(3)

masuknya musik-musik pop Korea, dan lain sebagainya. Dengan bintang-bintang Korea yang memiliki wajah cantik dan tampan membuat para remaja Indonesia mengidolakannya. Tidak sedikit juga remaja Indonesia yang meniru gaya para bintang Korea. Mulai dari gaya berpakaian, potongan rambut, dan juga gaya make-up nya.

Gaya make-up Korea memang berbeda dengan gaya make-up Indonesia. Gaya make-up Korea lebih terlihat alami sehingga tampak seperti tidak menggunakan make-up. Ini dikarenakan orang Korea mengaplikasikan BB cream untuk dasar riasan. Sedangkan orang Indonesia mengaplikasikan foundation untuk dasar riasan sehingga terlihat agak tebal. Kemudian alis orang Korea dibentuk lurus dan tebal sedangkan orang Indonesia lebih suka membentuk alisnya melengkung dan tipis. Perbedaan selanjutnya adalah riasan pada mata. Orang Korea yang bermata sipit suka menggunakan pembentuk garis mata (yang selanjutnya disebut eye liner) agar mata terlihat besar dan menggunakan pemulas mata (yang selanjutnya disebut eye shadow) yang tipis atau sesuai dengan warna kulit. Sedangkan orang Indonesia menggunakan eye liner dan eye shadow dengan riasan yang lebih tegas.

Dengan beberapa kelebihan dari kosmetik Korea yang diantaranya memberikan hasil alami pada riasan wajah yang membuat masyarakat Indonesia, khususnya remaja Indonesia yang menyukai budaya Korea menjadi ingin mencoba untuk menggunakan kosmetik Korea. Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan kepopuleran produk kosmetik Korea di Indonesia dan juga ingin mengetahui seberapa jauh minat dari

(4)

mahasiswa D3 bahasa Korea, khususnya angkatan 2012 dan 2013 terhadap penggunaan produk kosmetik Korea.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana perkembangan kepopuleran produk kosmetik Korea di Indonesia?

1.2.2. Seberapa jauh minat mahasiswa D3 bahasa Korea angkatan 2012 dan 2013 UGM terhadap produk kosmetik Korea?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengetahui perkembangan kepopuleran produk kosmetik Korea di Indonesia.

1.3.2 Untuk mengetahui seberapa jauh minat mahasiswa D3 bahasa Korea angkatan 2012 dan 2013 terhadap produk kosmetik Korea.

1.4. Batasan Masalah

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membatasi permasalahan pada:

1.4.1. Pembahasan masalah di Tugas Akhir ini terbatas hanya pada kosmetik Korea merek Etude House, The Face Shop, dan Tony Moly.

1.4.2. Penelitian dilakukan dengan responden yang menjadi obyek peneliti adalah mahasiswa D3 Bahasa Korea UGM angkatan 2012 dan 2013.

(5)

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat membantu penulis dan pembaca dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan kosmetik Korea. Terutama dalam memahami perkembangan kepopuleran kosmetik Korea di Indonesia dan juga memahami minat mahasiswa terhadap kosmetik Korea.

1.5.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran yang berkaitan dengan kosmetik Korea. Terutama bagi pihak yang memiliki ketertarikan atau memiliki minat terhadap kosmetik Korea. Kemudian bagi pihak lain penelitian diharapkan dapat membantu dalam penyajian informasi untuk mengadakan penelitian serupa.

1.6. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian secara kuanitatif dan memaparkannya secara deskriptif. Kemudian penulis juga melakukan pengumpulan informasi melalui karya ilmiah, artikel dari internet, dan hal-hal yang berhubungan dengan bahan penulisan ini. Selain itu untuk mendukung penelitian ini, penulis juga melakukan survei langsung kepada mahasiswa D3 Bahasa Korea. Dalam hal ini penulis menargetkan hanya kepada mahasiswa angkatan tahun 2012 dan 2013. Dengan membagikan angket yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan tema penulisan, diharapkan hasil survei

(6)

dapat memberikan informasi yang dibutuhkan penulis. Penulis memilih mahasiswa D3 Bahasa Korea angkatan 2012 dan 2013 sebagai koresponden karena penulis masih belum mengetahui seberapa besar minat mahasiswa D3 Bahasa Korea angkatan 2012 dan 2013 terhadap kosmetik korea. Selain itu mahasiswa D3 Bahasa Korea angkatan 2012 dan 2013 juga dianggap lebih mengetahui tentang kosmetik Korea.

Langkah-langkah yang diambil penulis dalam menyusun tugas akhir ini sebagai berikut:

1. Menentukan topik penelitian.

2. Mencari informasi yang dibutuhkan dengan membaca referensi yang berkaitan dengan tema penulisan dan juga mencarinya melalui internet.

3. Membuat angket untuk melakukan survei dan membagikannya kepada koresponden yang telah dipilih.

4. Mengolah data yang telah didapat dengan mendeskripsikan hasil dari survei.

5. Menyusun laporan tugas akhir.

1.7. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini dilakukan dengan meninjau tugas akhir karya Lia Indriani yang berjudul “Minat Mahasiswa Jurusan Korea Terhadap Ponsel Produk Korea” (2009). Pada tugas akhir tersebut dibahas tentang minat mahasiswa bahasa Korea

(7)

D3 dan S1 angkatan 2006, 2007, dan 2008 terhadap produk ponsel Korea yang meliputi desain, kualitas, menu, fitur, dan tingkat kepuasan.

Tugas akhir dari Nanik Nur Janah yang berjudul “Analisis Pengaruh Budaya Musik Korea Terhadap Proses Belajar Mahasiswa Jurusan Korea” (2009). Pada tugas akhir tersebut menganalisis tentang budaya musik Korea yang mempengaruhi proses belajar mahasiswa jurusan bahasa Korea D3 dan S1 angkatan 2007 dan 2008. Dalam tugas akhir tersebut juga dibahas tentang minat dari mahasiswa terhadap musik Korea.

Penelitian di atas memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan dibahas pada tugas akhir ini. Penelitian ini mengambil judul Minat Mahasiswa D3 Bahasa Korea UGM Angkatan 2012 dan 2013 Terhadap Kosmetik Korea. Penelitian ini akan membahas tentang seberapa jauh minat mahasiswa bahasa Korea terhadap produk kosmetik Korea.

1.8. Sistematika Penyajian

Tugas akhir ini terdiri dari empat bab. Bab I adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penyajian. Bab II adalah landasan teori. Bab III adalah perkembangan kepopuleran produk kosmetik Korea di Indonesia Bab IV adalah analisis minat mahasiswa D3 bahasa Korea angkatan 2012 dan 2013 terhadap kosmetik Korea. Kemudian yang terakhir adalah bab V yang berisi kesimpulan dan saran.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pembiusan dengan penyuntikkan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk, tetapi masih memiliki respon normal terhadap rangsangan verbal dan tetap dapat mempertahankan

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kasih dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

Nilai tanah hasil analisis dapat dijadikan sebagai pembanding kelas tanah yang ditetapkan Kantor Pelayanan PBB Sidoarjo berdasarkan prosedur sesuai KEP-533/PJ/2000 dan dapat

Gereja-Gereja dan Jemaat-jemaat gerejawi, yang pada masa krisis parah sekali, - krisis itu di Barat sudah mulai menjelang akhir Abad pertengahan, - atau sesudah itu, telah

Eutiroidisme adalah suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah normal sedangkan kelenjar

Kegiatan persiapan penerapan Pembelajaran Diluar Sekolah (Out Door Study) yang dilakukan oleh guru meliputi: perumusan topik serta materi atau masalah yang akan

12 Psikodrama_Teori Bimbingan & Konseling Kelompok Sutradara berfungsi untuk memandu tugas-tugas, seperti memimpin pengalaman pemanasan, mendorong pengembangan

Jika Anda mengurutkan semua perempuan tersebut dari yang terpendek sampai ke yang tertinggi, maka yang di tengah pasti mempunyai tinggi 130 cm. Setengah dari perempuan