• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAJEMUKAN HUKUM DALAM PENGOPERASIAN ANGKUTAN KOTA. (Studi Deskriptif Tentang Pengoperasian Angkot di Medan) SKRIPSI. Oleh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAJEMUKAN HUKUM DALAM PENGOPERASIAN ANGKUTAN KOTA. (Studi Deskriptif Tentang Pengoperasian Angkot di Medan) SKRIPSI. Oleh:"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAJEMUKAN HUKUM DALAM PENGOPERASIAN ANGKUTAN KOTA

(Studi Deskriptif Tentang Pengoperasian Angkot di Medan)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Oleh:

ANGELINA TAMBUNAN NIM. 070905012

DEPARTEMEN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011

(2)

ABSTRAK

Angelina Tambunan 2011, Judul Kemajemukan Hukum dalam Pengoperasian angkutan kota (Studi Diskriptif tentang pengoperasian Angkot di Medan). Skripsi ini terdiri dari 5 bab, 149 halaman termasuk daftra pustaka, 7 tabel, daftar gambar, lampiran yang terdiri dari jalur/peta rute angkot KPUM trayek 65, surat keterangan penelitian.

Angkutan kota mempunyai peranan penting dalam mendukung aktivitas dan mobiltas penduduk sehari-hari di suatu perkotaan, karena angkutan kota merupakan salah satu kebutuhan manusia. Penelitian ini mengkaji tentang Kemajemukan Hukum dalam Pengoperasian angkutan kota (Studi Deskriptif tentang Pengoperasian Angkot di Medan) yang dikaji melalui pendekatan antropologi hukum, dan dilakukan di Kota Medan. Serta membahas tentang situasi kemajemukan hukum yang ada pada pengoperasian angkutan kota, perilaku pihak-pihak terkait terhadap aturan-aturan tersebut dan bagaimana bentuk kasus dan perselisihan yang terjadi serta penyelesaiannya, respon masyarakat (penumpang angkot 65 KPUM) terkait dengan pengoperasian angkot serta keberadaan angkutan kota di Kota Medan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tentang situasi kemajemukan hukum yang ada di dalam pengoperasian angkot, perilaku aktor yang terkait, bentuk kasus dan perselisihan yang terjadi serta penyelesaiannya, dan respon masyarakat terkait dengan pengoperasian angkot. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan (khususnya antropologi hukum) bagi yang membacanya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data yakni data primer (observasi dan wawancara), data sekunder (studi kepustakaan dan dokumentasi visual).

Hasil penelitian lapangan menunjukan bahwa Kota Medan memiliki 161 trayek dan 16 perusahaan angkutan umum yang salah satunya adalah KPUM (Koperasi Pengangkutan Umum Medan) yang mempunyai 93 trayek. KPUM berbeda dengan usaha angkutan lainnya, angkot KPUM dikemudikan oleh sebagian besar supir-supir yang tergabung menjadi anggota organisasi KPUM. Organisasi ini memiliki beberapa aturan yang diberlakukan kepada pemilik angkot, mandor, dan supir angkot dalam mengoperasikan angkutannya. Selain aturan KPUM, pengoperasian angkot KPUM juga diatur oleh hukum negara dan aturan di lapangan. Berdasarkan kondisi yang ada, maka terciptalah aturan main yang diberlakukan oleh pihak-pihak tertentu.

Kesimpulan penelitian menjelaskan bahwa kemajemukan hukum dalam pengoperasian angkutan kota Medan terkait dengan adanya interaksi antara aturan organisasi dan hukum negara dalam pengoperasian angkot. Pada akhirnya menimbulkan aturan baru dalam hubungan sosial yang semi otonom antara aktor-aktor tertentu. Angkutan kota KPUM trayek 65 berbeda dengan angkutan kota

(3)

yang lainnya dalam memainkan aturan di lapangan, angkot ini menciptakan aturan tersendiri yaitu aturan bebas waktu yang melibatkan supir angkot dan mandor trayek 65. Aturan main ini diciptakan karena tingginya persaingan antar armada angkot di lapangan. Aturan ini dianggap sebagai hukum diluar daripada hukum yang dibuat oleh pemerintah. Pada akhirnya aturan main ini mempunyai kelebihan dan kelemahan yang harus diterimah oleh aktor yang terlibat.

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, dan penuh rasa syukur. Skripsi yang berjudul “Kemajemukan Hukum dalam Pengoperasian Angkot (Studi Deskriptif Tentang Pengoperasian Angkot di Medan) adalah sebuah pemahaman tentang pengoperasian angkot yang tercipta di Kota Medan dan analisis hubungan-hubungan antar aktor yang mempengaruhi kondisi pengoperasian angkot tersebut, sehingga pada akhirnya menimbulkan kemajemukan hukum yang menguntungkan bagi pihak tertentu.

Dalam kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang besar kepada semua pihak yang telah membantu dengan penuh ketulusan, dan kasih sayang dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini terutama penulis tujukan kepada Bapak Prof. Dr. Badaruddin Rangkuti, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik, Universitas Sumatera Utara. Bapak Dr. Fikarwin Zuska, sebagai Ketua Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu mulai awal perkuliahan hingga penulisan skripsi. Terima kasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama mata kuliah seminar. Bapak Drs. Agustrisno, MSP, sebagai sekretaris Departemen Antropologi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu mulai awal perkuliahan hingga penulisan skripsi.

Penulis sangat berterima kasih kepada Ibu Dra. Rytha Tambunan, M.Si, selaku dosen penasehat akademik dan selaku dosen pembimbing skripsi, yang

(5)

telah memberikan nasehat serta arahan kepada penulis selama perkuliahan. Yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan masukan teoritis dan metodologis dalam penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas seluruh kebijaksanaan, bimbingan, kesediaan serta ketulusan hati beliau dalam penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Irfan Simatupang, M.Si dan Ibu Dra. Mariana Makmur, MA, sebagai dosen penguji pada saat penulis seminar proposal. Terima kasih untuk waktunya dan semua saran yang diberikan dalam penyempurnaan skripsi ini. Begitu juga kepada seluruh dosen Departemen Antropologi yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada penulis selama melaksanakan perkuliahan. Seluruh Staf Pegawai FISIP USU, khususnya kak Nur yang telah membantu dan mempermudah dalam pengurusan administrasi dan seluruh berkas yang dibutuhkan oleh penulis.

Penulisan skripsi ini tidak mungkin bisa terselesaikan dengan baik tanpa bantuan data dari informan. Terima kasih kepada seluruh informan penelitian, khusunya Bapak M. Malau, Bapak Thahir Ritonga, Bapak Hendrik Ginting, Bapak T. Pasiribu, Bapak’Ginting, dan Bapak’Ogut yang bersedia memberikan informasi yang seakurat mungkin sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Serta kepada sebagian besar penumpang, pegawai KPUM, mantan preman setempat, pemilik angkot, supir dan mandor angkutan kota KPUM trayek 65 atas waktu dan informasinya.

(6)

Ucapan terima kasih terbesar, tulus, dan sangat mendalam dari lubuk hati penulis sampaikan untuk kedua orang tua penulis yaitu Papa Tagor Tambunan dan Mama Rotua Simbolon, yang selalu memberikan semangat, kasih sayang, didikan, perhatian, dan dukungan doa serta materi kepada penulis. Terima kasih Papa dan Mama yang telah menyekolahkan penulis hingga tingkat tinggi. Tanpa bantuan kalian tidak mungkin penulis bisa seperti sekarang ini. Skripsi ini penulis persembahkan kepada Papa dan Mama sebagai tanda terima kasih dan rasa sayang penulis kepada kalian. Penulis berterima kasih juga kepada Kakak-kakak terkasih Esther Lisbet Tambunan, SE dan Ika Imelda Tambunan yang menjadi panutan bagi penulis, memberikan masukan-masukan kepada penulis, semangat, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta adik terkasih Bistok Tambunan yang selalu menghibur penulis selama penulisan skripsi ini. Skripsi ini juga penulis persembahkan kepada kakak dan adikku yang tercinta.

Atas bantuan berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada sahabat penulis yaitu Chelsie Situmorang dan Putri Necca, yang telah memberikan waktunya untuk menemani penulis ke lapangan, dan memberikan ide-ide kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih juga kepada Yanti Patricia atas masukan-masukan yang diberikan terhadap penulisan skripsi ini, Noni S, Elvita P, dan Margaret S yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini, memberikan semangat, dukungan doa kepada penulis sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas persahabatan kita selama 10 tahun ini. Spesial ditujukan buat yang terkasih Yoshua Panggabean yang tidak henti-hentinya memberikan semangat, doa,

(7)

dukungan, dan waktunya untuk membantu penulis di lapangan sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih juga kepada kerabat dan teman seperjuangan penulis, yaitu Inggrid Silitonga’07, Rinie Siagian’07, yang telah banyak memberikan masukan, kritik, dan saran kepada penulis selama penulisan skripsi ini. Terima kasih telah menjadi kerabat dan sahabat penulis selama kurang lebih 4 tahun ini. Terima kasih juga Marni Pardosi’07, Sri Paulina’07, yang telah meluangkan waktunya untuk menemani penulis ke lapangan. Anugrah’07, Junjung Sahala’07, Septian Hadapi’07, Arni Melvi’07, Wahyu Tata’07 yang memberikan semangat, dukungan doa, masukan-masukan kepada penulis.

Penulis juga ingin berterima kasih kepada teman-teman Antropologi 2007, Dian Anggreni, Putri Dewi, Risa Febrina, Martha Fitri, Indri, Surya Kristina, Rabitha, Zizah, Fizah, Siti Dianur, Pardin, Fauzi, Tino, Edo, Vino, Rizal, Rendi, fikri, dan yang lainnya. Terima kasih atas cerita dan kenang-kenangan yang telah kita buat selama kuliah di Departemen antropologi FISIP USU.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan dan bantua dari berbagai pihak. Penulis mendoakan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan dan melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Penulis juga telah berusaha menyusun skripsi ini dengan sebaik mungkin, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Penulis juga mengharapkan adanya kritikan dan saran yang bersifat membangun guna

(8)

penyempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang. Penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Medan, Februari 2011 Penulis

(9)

KATA PENGANTAR

Skripsi ini berjudul “Kemajemukan Hukum dalam pengoperasian Angkutan Kota (Studi Deskriptif Tentang Pengoperasian Angkot di Medan”. Angkutan kota salah satu alat transportasi yang sampai sekarang masih dipergunakan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia termasuk Kota Medan. Biaya yang relatif terjangkau, jumlah armada yang lumayan banyak, dan waktu perjalanan yang singkat merupakan kelebihan dari angkutan kota. Selain mempunyai kelebihan, angkutan kota juga mempunyai kekurangan, yaitu dalam pengoperasiannya.

Munculnya masalah pengoperasian angkot di Kota Medan, seakan memberikan kesimpulan bahwa Pemko dan Dishub kurang memperhatikan kondisi pengoperasian angkot di Medan. Secara aktual, kondisi pengoperasian angkot di Medan semakin semrawut yang akhirnya menimbulkan kemacetan dan merugikan masyarakat. Para pengusaha angkutan kota seakan tidak mau dirugikan dengan kondisi yang terjadi. Angkutan kota yang tidak layak pakai dan seharusnya diremajakan masih dioperasikan demi keuntungan pihak-pihak tertentu. Pihak-pihak tertentu inilah yang menjadi aktor dalam pengoperasian angkot di Medan. Hal ini membuktikan bahwa pengoperasian angkot di Medan tidak berjalan sesuai dengan aturan formal yang ada. Akhirnya menimbulkan situasi kemajemukan hukum dalam pengoperasiannya.

(10)

dalam skripsi sederhana ini. Skripsi ini terdiri dari 5 bab yang setiap bab nya membahas point-point penting tentang kemajemukan hukum dalam pengoperasian angkot di Medan. Penulis mencoba menjelaskan bahwa kesemrawutan pengoperasian angkot tidak hanya dikarenakan oleh perilaku supir angkot saja. Tapi adanya faktor-faktor lain yang berasal dari masyarakat itu sendiri dan aturan yang tercipta.

Dalam bab 1 skripsi ini, Penulis membahas tentang latar belakang masalah yang berkaitan dengan judul skripsi. Mengemukakan berbagai permasalahan, seperti bagaimana situasi kemajemukan hukum dalam pengoperasian angkot, perilaku aktor yang terkait, kasus-kasus yang terjadi, dan respon masyarakat tentang keberadaan pangkot di Medan. Fokus penelitian ini adalah angkutan KPUM trayek 65. Penelitian ini dikaji berdasarkan pendekatan antropologi hukum dan menggunakan teori Sally F. Moore. Sally F. Moore mengungkapkan konsep

Semi Autonomous Social Field yamg masuk dalam kemajemukan hukum yang

kuat mengenai kapasitas kelompok-kelompok sosial dalam menciptakan mekanisme-mekanisme pengaturan sendiri.

Di bab 2 penulis juga menjelaskan tentang gambaran umum kota Medan secara keseluruhan sebagai dasar penunjang lokasi penelitian, dan KPUM (Koperasi Pengangkutan Umum Medan) yang merupakan kantor bagi semua trayek angkutan KPUM. Serta menjelaskan rute yang dilalui oleh angkutan KPUM trayek 65. Bab 3, penulis mengemukakan bahwa pengoperasian angkutan kota di Medan tidak semuanya sama, tergantung dari pengusaha angkot tersebut. Termasuk aktor yang terlibat dalam pengoperasiannya. Di Medan ada 16

(11)

perusahaan angkot yang masih berdiri dan yang paling tua adalah KPUM dengan jumlah armada serta trayek yang paling banyak, termasuk trayek 65. Pengoperasian angkot trayek 65 yang rutenya dari Tembung-Pinang Baris mempunyai sistem pengoperasian yang berbeda dengan angkot KPUM lainnya, yaitu dalam aturan main yang ada di lapangan, penetepan trayek, iuran/setoran, dan perselisihan yang terjadi juga menjadi pembahasan dalam skripsi ini.

Data yang diperoleh dari kantor KPUM dan Dishub sangat membantu penulis dalam mengkaji permasalahan yang ada di bab 3 ini. Sistem pengoperasian serta aturan-aturan apa saja yang diberlakukan dijelakan secara serderhana dan terperinci dalam bab 3 ini, agar pembaca dapat lebih mudah memahaminya. Pada bab 4, penulis mencoba mengemukakan bahwa kemajemukan hukum yang terjadi dalam pengoperasian angkot di Medan tidak lepas dari campur tangan aktor-aktor tertentu. Aktor-aktor tersebut mempunyai peran tersendiri dalam setiap aktivitasnya. Pada akhirnya tercipta hubungan-hubungan antar aktor-aktor yang terlibat. Seperti yang diungkapkan oleh Sally F. Moore bahwa dalam suatu hubungan tercipta kekuasaan yang akhirnya mendominasi hubungan tersebut. Kekuasaan yang ada pada akhirnya menciptakan pengaturan sendiri. Pengaturan sendiri yang ada merupakan bagian dari terciptanya kemajemukan hukum. Dalam bab ini, dijelaskan bahwa kemajemukan hukum yang tercipta, terdiri dari aturan Negara, aturan yang dibuat KPUM, aturan di lapangan, dan aturan main.

(12)

pengoperasian angkot. Kasus-kasus yang terjadi berasal dari hubungan-hubungan aktor yang terlibat. Bab 5 dalam skripsi ini adalah Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian penulis. Penulis memberikan saran yang berkaitan dengan pengoperasian angkot di Medan. Demi perubahan ke arah yang lebih baik, agar tidak terjadi kesemrawutan di kota Medan.

Pada akhirnya, kesemrawutan angkutan kota di Medan muncul dikarenakan buruknya sistem pengoperasian angkot dan kurang kepedulian dari pihak Pemko dan Dishub terhadap kesemrawutan yang terjadi. Disamping itu, kurangnya kesadaran dari aktor-aktor yang terlibat dalam pengoperasian angkot ini juga menjadi penyebab kesemrawutan yang ada. Aktor-aktor tersebut lebih mementingkan keuntungan sepihak.

Medan, Februari 2011 Penulis

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN ORIGINALITAS ... i

ABSTRAK ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

RIWAYAT HIDUP + FOTO ... x

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Masalah dan Latar Belakang ... 1

1.2 Tinjauan Pustaka ... 10

1.3 Perumusan Masalah ... 19

1.4 Ruang Lingkup ... 20

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 21

1.6 Metode Penelitian ... 22

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data ... 22

1.6.2 Teknik Analisa Data... 26

1.6.3 Pengalaman dalam Penelitian ... 26

1.7 Lokasi Penelitian ... 29

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN DAN KPUM (ANGKUTAN KOTA MEDAN) 2.1 Kondisi Kota Medan ... 30

2.1.1 Sejarah Kota Medan ... 31

2.1.2 Kota Medan Secara Geografis ... 32

2.1.3 Kota Medan Secara Administrasi ... 33

2.1.4 Kota Medan Secara Demografi ... 34

(14)

2.2.1 Usaha-Usaha yang Dijalankan

Selama KPUM Berdiri ... 46

2.2.2 Pengembangan Organisasi ... 48

2.2.3 Struktur Organisasi ... 50

2.2.4 Peremajaan Armada KPUM ... 52

2.3 Angkutan KPUM Trayek 65... 53

2.3.1 Waktu Operasi/Jenis Armada dan Kapasitas ... 53

2.3.2 Jumlah Armada ... 54

2.3.3 Rute yang Dilalui oleh Angkot KPUM Trayek 65 ... 55

BAB III PENGOPERASIAN ANGKOT KPUM TRAYEK 65 DAN ATURAN-ATURAN YANG DiBERLAKUKAN 3.1 Angkutan Kota Medan ... 56

3.2 Pengoperasian Angkot KPUM Trayek 65 ... 64

3.2.1 Penetapan Trayek 65 ... 68

3.2.2 Iuran/Setoran/Kutipan Angkot KPUM Trayek 65 ... 72

3.2.3 Terminal Angkot KPUM Trayek 65 ... 76

3.3 Kondisi Kerja Supir Angkot KPUM Trayek 65 ... 79

3.3.1 Perselisihan yang terjadi di Lapangan ... 81

3.3.2 Proses Mencari Penumpang ... 83

3.4 Aturan-Aturan Yang Diberlakukan dalam Pengoperasian Angkot KPUM Trayek 65... 84

3.4.1 Aturan yang Ditetapkan oleh Pemerintah Kota atau Dishub Medan ... 84

3.4.2 Aturan-Aturan yang Ditetapkan Oleh KPUM ... 88

3.4.3 Aturan-Aturan yang Ada di Lapangan ... 90

BAB IV KEMAJEMUKAN HUKUM DALAM PENGOPERASIAN ANGKUTAN KOTA DAN KASUS-KASUS YANG TERJADI 4.1 Hubungan Antara Pihak yang Terlibat ... 93

4.1.1 Hubungan Dishub dengan Pihak KPUM ... 93

4.1.2 Hubungan KPUM dengan Anggotanya ... 95

4.1.3 Hubungan Pemilik Angkot dengan Supir Angkot KPUM Trayek 65 ... 98

4.1.4 Hubungan Mandor dengan Supir Angkot KPUM Trayek 65 ... 103

4.2 Hak dan Kewajiban Pihak yang Terlibat ... 107

4.3 Kasus-Kasus yang Terjadi di Lapangan dalam Pengoperasian Angkutan kota KPUM Trayek 65 serta Penyelesaiannya ... 111

(15)

4.3.1 Kasus Antar Sesama Supir Angkot Trayek 65... 114 4.3.2 Kasus Antar Supir angkot KPUM Trayek 65

dengan Supir angkot lainnya

(berbeda organisasi) ... 117 4.3.3 Kasus Supir Angkot dengan Pemilik Angkot... 118 4.3.4 Kasus Supir Angkot dengan Mandor ... 119 4.3.5 Kasus Supir Angkot dengan Masyaraka

Setempat ... 120 4.3.6 Kasus Supir Angkot dengan Satlantas ... 122 4.4 Respon Penumpang terhadap Pengoperasian

Angkot KPUM trayek 65 ... 125 4.4.1 Respon Penumpang terhadap Keberadaan Angkot

Di Medan ... 135 4.5 Analisa Hasil Penelitian ... 136

BAB V PENTUPUP

5.1 Kesimpulan ... 139 5.2 Saran ... 143

DAFTAR PUSTAKA ... 145

LAMPIRAN

• Hasil Gambar Selama Penelitian • Daftar Informan

• Daftar Istilah • Interview Guide • Surat Penelitian

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Letak Geografis Beberapa Daerah Medan ... 32 Tabel 2.2 Luas Kecamatan dalam wilayah

Administratif Kota Medan ... 33 Tabel 2.3 Jumlah penduduk di Kota Medan ... 36 Tabel 2.4 Terminal di Kota Medan ... 44 Tabel 3.1 Karakteristik Pelayanan Angkutan Umum

dibandingkan dengan Kendaraan pribadi ... 58 Tabel 3.2 Daftar Perusahaan dan Jumlah Angkutan Umum

di Kota medan tahun 2010 ... 61 Tabel 331 Perbandingan klasifikasi trayek ... 71

(17)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Angkutan Kota KPUM Trayek 65 ... 54 Gambar 3.1 Buku Repas Angkot KPUM Trayek 65

Serta Iuran Harian ... 73 Gambar 3.2 Terminal Terpadu Pinang Baris ... 77 Gambar 3.3 Pangkalan Tembung ... 77 Gambar 3.4 Salah Satu Contoh terminal Liar/Tempat

Biasanya Angkot KPUM Trayek 65 Ngetem Yaitu

Terminal Liar Kampung Lalang ... 778 Gambar 4.1 Hubungan Mandor dan supir angkot KPUM Trayek 65

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Selasa tanggal lima belas bulan November tahun dua ribu enam belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Pokja Pelelangan Jasa Konsultan Perencanaan Gedung

[r]

antara lain: 1) ke Far Eastern Games di Manila pada tahun 1934 yaitu: Hamaman untuk nomor loncat indah nomor papan 3 meter dan menara meraih juara pertama, dan Van de Groen

Kata Kunci: Compulsive game; kecanduan; dampak positif dan negatif bermain game, sistem limbik; Islam;

(2012), Climate Change Vulnerability Assessment and Adaptation Planning for Mwembeni Village, Pangani District, Tanzania.. Coastal Resources Center, University of Rhode

signifikansi penelitian yaitu 0,05 sehingga H0AB diterima. Jadi penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 5E menggunakan laboratorium real dan virtual tidak

Petunjuk Pengisian Formulir Buku I nventaris Pada sudut kiri atas diisi nama SKPD Kabupaten/ Kota, Provinsi dan Nomor Kode Lokasi pada sudut kanan atas. Buku I nventaris terdiri dari 12 kolom yang datanya diambil dari KI B (A,B,C,D, E dan F) dan cara pengisiannya adalah sebagai berikut

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata Kecamatan