• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fixed Income Daily Notes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fixed Income Daily Notes"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Ulasan Pasar

Meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah di tengah menurunnya imbal hasil surat utang global mendukung penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 12 Oktober 2017.

Perubahan tingkat imbal hasil masih terbatas, berkisar antara 1 - 5 bps dengan rata - rata mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor 2 - 5 tahun yang bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan didorong oleh adanya kenaikan harga terbatas hingga sebesar 7 bps.

Penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin didukung oleh meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah berakhirnya FOMC Minutes, adapun sejumlah pejabat the fed beranggapan bahwa sebagian penyebab dari rendahnya inflasi tahun 2017 ini dipengaruhi oleh faktor - faktor yang istimewa, sejumlah analis menuturkan jika The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada bulan Desember 2017 namun mendapat kekhawatiran terkait tingkat inflasi Amerika yang masih rendah. Hanya saja, meskipun bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan, perubahan imbal hasil yang terjadi masih relatif terbatas, dikarenakan pelaku pasar yang masih akan menantikan data inflasi pada hari Jum’at waktu setempat.

Secara keseluruhan, pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan masing - masing sebesar 2 bps dimana untuk tenor 5 tahun ditutup pada level 6,202%, tenor 20 tahun ditutup pada level 7,310%, adapun untuk tenor 10 tahun ditutup turun sebesar 3 bps pada level 6,540%. Sementara itu imbal hasil seri acuan dengan tenor 15 tahun terlihat mengalami penurunan sebesar 4,5 bps di level 7,107%.

Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya juga mengalami penurunan seiring dengan penurunan imbal hasil dari US Treasury jelang berakhirnya FOMC Minutes pada perdagangan kemarin. Imbal hasil dari INDO-20 mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps di level 2,085% setelah mengalami kenaikan harga yang juga terbatas sebesar 1 bps. Sementara itu imbal hasil dari INDO-27 dan INDO-37 ditutup dengan penurunan sebesar 2 bps masing - masing di level 3,502% dan 4,421% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 15 bps dan 30 bps. Imbal hasil dari INDO-47 yang dititutup turun sebesar 1,5 bps di level 4,418% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 30 bps.

Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp9,27 triliun dari 41 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,90 triliun. Obligasi Negara seri FR0061 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,40 triliun dari 37 kali transaksi di harga rata - rata 103,09% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp948,2 miliar dari 65 kali transaksi di harga rata - rata 103,08%.

Sedangkan dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp711,6 miliar dari 38 seri obligasi korporsi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan III Pegadaian Tahap I Tahun 2017 Seri A (PPGD03ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp196 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,03% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Modernland Realty Tahap I Tahun 2015 Seri A (MDLN01ACN1) senilai Rp67 miliar dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 102,96%.

I Made Adi Saputra

imade.saputra@mncgroup.com

(021) 2980 3111 ext. 52117

Page 1

Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara

Perdagangan Surat Utang Negara

(2)

2

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat

sebesar 0,26 pts (0,19%) di level 13504,00 per dollar Amerika setelah sempat mengalami pelemahan di awal pekan. Bergerak menguat sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13487,00 hingga 13535,00 per dollar Amerika, penguatan tersebut seiring dengan tren penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika. Mata uang Baht Thailand (THB) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh mata uang Rupiah dan Won Korea Selatan (KRW). Adapun mata uang Peso Philippina (PHP) masih terlihat mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika.

Pada perdagangan hari ini, kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak terbatas jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang diadakan oleh Kementrian Keuangan pada pekan depan serta pengumuman data neraca perdagangan pada pekan depan.

Sementara itu dari faktor eksternal, pergerakan imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin ditutup menurun sebagai respon atas hasil FOMC Minutes. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,321% dari posisi penutupan perdagangan di hari Rabu yang berada pada level 2,354%. Adapun imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga ditutup turun di level 1,379% dari level 1,388% di hari Rabu, sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) juga ditutup turun di level 0,440%. Penurunan imbal hasil dari US Treasury kami perkirakan akan kembali mendorong pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika.

Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada area konsolidasi dengan adanya sinyal tren penurunan harga untuk Surat Utang Negara. Hal tersebut kami perkirakan akan meningkatkan peluang terjadinya koreksi harga Surat Utang Negara dalam jangka pendek.

Rekomendasi

Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah herga Surat Utang Negara yang masih akan bergerak berfluktuasi jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika. Seri - seri yang masih menarik untuk diperdagangkan diantaranya adalah : FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068, dan FR0072.

Page 2

Kurva Imbal Hasil SUN seri Acuan

Indeks Obligasi (INDOBeX)

(3)

3

Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN3180118 (New

Issuance), SPN12181004 (Reopening), FR0061 (Reopening), FR0059 (Reopening), FR0075 (Reopening) dan FR0076 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 17 Oktober 2017.

Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2017. Target penerbitan senilai Rp15.000.000.000.000,00 (lima belas triliun rupiah) dengan seri-seri yang akan dilelang adalah sebagai berikut :

Lelang dibuka hari Selasa 17 Oktober 2017, dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Setelmen akan dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2017 atau 2 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang (T+2).

Page 3

Imbal Hasil Surat Utang Global

Spread US T 10 Yrs—Gov’t Bond 10 Yrs

Berita Pasar

Corp Bond Spread

Terms & Conditions SPN ON Seri SPN03180118 (New Issuance) SPN12181004 (Reopening) FR0061 (Reopening) FR0059 (Reopening) FR0075 (Reopening) FR0076 (Reopening) Jatuh Tempo 18 Januari 2018 4 Oktober

2018 15 Mei 2022 15 Mei 2027 15 Mei 2038 15 Mei 2048

Tingkat

Kupon Diskonto Diskonto 7,00000% 7,00000% 7,50000% 7,37500% Alokasi

Pembelian Non-Kompetitif

Maksimal 50% (dari yang

(4)

4

Harga Surat Utang Negara

Page 4 Kepemilikan Surat Berharga Negara

(5)

5

IDR – USD

Page 5 Dollar INDEX

(6)

6

FR0059

Page 6 FR0074

(7)

7

Page 7

MNC SEKURITAS RESEARCH TEAM

MNC Research Investment Ratings Guidance

BUY

: Share price may exceed 10% over the next 12 months

HOLD

: Share price may fall within the range of +/- 10% of the next 12 months

SELL

: Share price may fall by more than 10% over the next 12 months

Not Rated

: Stock is not within regular research coverage

PT MNC Sekuritas

MNC Financial Center Lt. 14 – 16

Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340

Telp : (021) 2980 3111

Fax : (021) 3983 6899

Call Center : 1500 899

Disclaimer

This research report has been issued by PT MNC Sekuritas. It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Sekuritas has based this document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Sekuritas makes no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accuracy or completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates and/or their offices, directors and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Securities and its affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.

Edwin J. Sebayang

Head of Retail Research

Technical, Auto, Mining

edwin.sebayang@mncgroup.com

(021) 2980 3111 ext. 52233

Victoria Venny

Telco, Infrastructure, Logistics

(021) 2980 3111 ext. 52236

Gilang Anindito

Property, Construction

(021) 2980 3111 ext. 52235

Rr. Nurulita Harwaningrum

Banking

(021) 2980 3111 ext. 52237

Sukisnawati Puspitasari

Research Associate

(021) 2980 3111 ext. 52307

Research Associate

(021) 2980 3111 ext. 52166

I Made Adi Saputra

Head of Fixed Income Research

imade.saputra@mncgroup.com

(021) 2980 3111 ext. 52117

Thendra Crisnanda

Head of Institution Research

thendra.crisnanda@mncgroup.com

(021) 2980 3111 ext. 52162

Rheza Dewangga Nugraha

Junior Analyst of Fixed Income

rheza.nugraha@mncgroup.com

Gambar

Grafik Resiko

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemaparan teori, fenomena top brand, dan data tentang penurunan top brand index merek “Nu Green Tea” untuk kategori teh hijau dalam kemasan siap minum maka penelitian

Alhamdulillahirobbal’alamin segala puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik warna Gyrinops versteegii berdasarkan sebaran gray scale level dan posisi puncak yang menunjukkan

melakukan eksperimen, yaitu (1) Melakukan pengujian klasifikasi algoritma Naive Bayes menggunakan data original yang masih terdapat data kosong (2) Mengisi data

Algoritma apriori ini berfungsi mengidentifikasi keterkaitan antar item dalam market basket sebuah transaksi penjualan dengan cara mencari frekuensi tertinggu pada

Teori yang digunakan adalah teori Akulturasi Budaya (Proses Sosial) yang dikemukakan oleh Prof. Koentjoroningrat yaitu proses sosial yang timbul suatu kelompok manusia

Seperti yang telah dijelaskan se- belumnya, koefisien interaksi yang bernilai negatif menunjukkan bahwa hubungan antara kualitas laporan keuangan dengan inefisiensi

Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk menjaga biodiversitas primata sangat memerlukan adanya hutan alam yang tidak terganggu manusia, padahal konsep ekologi rekonsiliasi menekankan