• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. people, data, processes, and information technology that interact to collect, process,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. people, data, processes, and information technology that interact to collect, process,"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

11

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Sistem Informasi

Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information System (IS) : an arrangement of people, data, processes, and information technology that interact to collect, process, store, and provide as output the information needed to support an organization.”, yang diterjemahkan sebagai : susunan dari orang, data, proses-proses dan teknologi informasi yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyediakan output informasi yang dibutuhkan untuk mendukung suatu organisasi.

Menurut O’Brien yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari (2005, p5), sebuah sistem informasi bisa merupakan kombinasi dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber-sumber data yang disimpan, diperoleh, dirubah, dan dihilangkan di dalam suatu organisasi. Orang-orang yang sudah bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi dengan orang lain, dengan menggunakan berbagai macam hardware, software, jaringan dan sumber-sumber data.

Contoh sistem informasi diantaranya adalah sistem informasi keuangan, sistem informasi manajemen, sistem informasi akuntansi, sistem informasi manufaktur, dsb.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kerangka kerja yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, orang, dan data yang berinteraksi satu sama lain untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya.

(2)

2.1.1.1. Fungsi Sistem Informasi

Menurut O’Brien yang di terjemahkan oleh Dewi Fitriasari (2005, p26) fungsi-fungsi sistem informasi adalah sebagai berikut :

a. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia.

b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan.

c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manager dan praktisi bisnis.

d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global.

e. Peluang berkarir yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita.

f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.

(3)

2.1.1.2. Komponen-Komponen Sistem Informasi

Menurut O’Brien yang di terjemahkan Dewi Fitriasari (2005, p34), untuk mencapai sistem informasi yang telah dibuat dibutuhkan komponen-komponen dan aktivitas yang memberikan kerangka kerja di antaranya yaitu:

a. Sumber Daya Manusia

Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem informasi.

1. Pemakai akhir adalah orang yang telah menggunakan sistem informasi atau informasi yang di hasilkan sistem tersebut.

2. Pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

b. Sumber Daya Hardware

Konsep sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Contoh-contoh hardware dalam sistem informasi berbasis komputer adalah:

1. Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi pemroses mikro, dan berbagai peralatan peripheral yang saling berhubungan. Contohnya adalah sistem computer palmtop, laptop, atau desktop.

(4)

2. Periferal komputer, yang berupa peralatan seperti keyboard atau mouse elektronik untuk input data dan perintah, layar video, atau printer untuk output informasi, dan disk magnetis atau optical untuk menyimpan sumber daya data.

c. Sumber Daya Software

Konsep sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Contoh sumber daya software yaitu:

1. Software sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan serta mendukung operasi sistem komputer.

2. Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi pengguna tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contohnya adalah program analisis penjualan, program penggajian dan program pengolah data (word processing).

3. Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi. Contohnya adalah perintah untuk mengisi formulir kertas atau menggunakan software.

d. Sumber Daya Data

Data sebagai sumber daya data yang harus dikelola secara efektif agar dapat memberi manfaat para pemakai akhir dalam sebuah organisasi. Sumber daya sistem informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh berbagai teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam:

(5)

2. Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuknya, seperti fakta, peraturan, dan contoh kasus mengenai praktik bisnis yang berhasil baik.

e. Sumber Daya Jaringan

Konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi komunikasi dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua sistem informasi. Sumber daya jaringan meliputi:

1. Media komunikasi. Contohnya meliputi kabel twisted-pair, kabel tembaga, dan kabel optical fiber; serta teknologi gelombang mikro, selular dan satelit yang nirkabel.

2. Dukungan jaringan. Kategori umum ini menekankan bahwa banyak hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan untuk mendukung operasi dan penggunaan jaringan komunikasi. Contohnya meliputi pemrosesan komunikasi seperti modem dan proses antarjaringan, serta software pengendali, seperti software sistem operasi jaringan dan penjelajah Internet.

2.1.1.3. Aktivitas Sistem Informasi

Dalam kegitatan sistem informasi terdapat aktivitas-aktivitas yang perlu diperhatikan dan dipelajari terlebih dahulu diantaranya input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian.

(6)

a. Input

Data yang harus ditangkap dan disimpan untuk pemerosesan disebut dengan input. Biasanya input berbentuk aktivitas memasukkan data seperti pencatatan dan pengeditan. Para user biasanya memasukkan data secara langsung ke dalam sistem komputer, atau mencatat data mengenai transaksi dari beberapa jenis media fisik seperti formulir. Begitu dimasukkan data bisa dipindahkan ke dalam media yang dapat dibaca oleh mesin. Bila menggunakan komputer maka user dapat memasukkan data dan disimpan kedalam harddisk.

b. Pemrosesan

Data yang telah dimasukkan oleh user ke dalam komputer akan diproses sehingga data yang diterima komputer dapat menjadi sebuah informasi. Aktivitas pemrosesan diantaranya, pernghitungan, perbandingan, pemilihan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran.

c. Output

Data yang telah menjadi informasi kemudian dikirim kepada pemakai akhir dan disediakan dalam bentuk output. Adapun bentuk dari output berupa laporan, pesan, formulir, dan gambar grafis yang dapat disediakan menggunakan tampilan video, respons audio, kertas dan multimedia.

(7)

d. Penyimpanan

Kegiatan ini membutuhkan suatu tempat atau wadah sehingga data atau informasi dapat ditampung atau disimpan secara teratur yang memungkinkan untuk dapat digunakan pada kesempatan lain. Tempat penyimpanan ada yang menggunakan elektronik ada juga yang manual. Penyimpanan elektronik dapat berupa data megnetik atau berupa harddisk, flashdisk, cd-rom, dan berbagai media penyimpanan lainnya. Sedangkan penyimpanan manual berupa kertas-kertas file yang disusun dan terorganisir didalam lemari atau rak-rak yang tersedia.

e. Pengendalian

Untuk mengecek apakah ada kesalahan dalam aktivitas sistem informasi sangat dibutuhkan suatu pengendalian. Tujuan dari pengendalian yaitu mengevaluasi sistem input, pemrosesan serta output apakah terdapat kesalahan atau membutuhkan hal yang perlu dikembangkan. Kegiatan ini dilakukan oleh manager sebagai pengambil keputusan dalam suatu perusahaan.

2.1.1.4. Pengertian Jasa

Pengertian jasa Rangkuti (2006,p26) jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari suatu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.

(8)

Berdasarkan uraian diatas, pengertian jasa adalah pemberian suatu kinerja atau tindakan yang tidak berwujud berupa aktivitas atau manfaat yang di tawarkan oleh suatu pihak oleh pihak lain.

2.1.1.5. Pengertian Sistem Informasi Jasa

Berdasarkan uraian diatas tentang sistem informasi dan jasa, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi jasa merupakan suatu sistem yang menerima sumber daya data sebagai input dan memprosesnya kedalam layanan informasi sebagai outputnya dalam organisasi yang memberikan pelayanan jasa.

2.1.2. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi 2.1.2.1. Pengertian Analisa Sistem

Menurut Whitten, et al. (2007, p32), “System Analysis : the study of a business problem domain to recommend improvements and specify the business requirements and priorities for the solution.”, yang di terjemahkan sebagai : pembelajaran tentang masalah bisnis utama untuk merekomendasikan peningkatan dan merinci persyaratan-persyaratan bisnis dan prioritas untuk solusi.

Menurut Rama dan Jones (2006, p568), system analysis is the next phase of system development. The tasks in system analysis are similar to those in systems investigations. However, the analysis phase is more

(9)

detailed and required information. Yang terjemahannya analisa sistem adalah fase selanjutnya dari pengembangan sistem. Tugas-tugas dalam analisa sistem mirip dengan yang ada di dalam investigasi sistem. Tetapi, fase analisa lebih detil dan membutuhkan informasi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah proses mengidentifikasikan kebutuhan pemakai dan mengevaluasi masalah-masalahnya, guna menghasilkan usulan perbaikan.

2.1.2.2. Pengertian Perancangan Sistem Informasi

Menurut O’Brien dan Marakas (2008, p456), “System Design deciding how a proposed information system will meet the information needs of end users. Include logical and physical design activities, and user interface, data and process design activities that produce system specifications that satisfy the system requirements developed in the systems analysis stage”. Terjemahan dari pengertian diatas adalah Perancangan Sistem memutuskan bagaimana sebuah sistem informasi yang diusulkan akan memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna akhir. Termasuk kegiatan desain logis dan fisik, dan user interface, data dan kegiatan proses desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan sistem yang dikembangkan pada tahap analisis sistem.

(10)

1. Evaluasi atas alternatif perancangan sistem.

2. Penyiapan spesifikasi perancangan yang berorientasi pada pemakai tertentu.

3. Pengajuan perancangan kepada manajemen puncak. b. Aspek-aspek dalam perancangan sistem, yaitu:

1. Rancangan Masukan (Input)

Digunakan dalam proses data pada tahap analisa sistem. Rancangan meliputi pembuatan format pembuatan seluruh bukti transaksi.

2. Rancangan Prosedur

Meliputi seluruh bagian sistem yang ada di dalam sistem informasi yang dapat dibuat dengan dua gambar yang berbeda. Gambar pertama berupa flowchart (langkah-langkah berkaita dengan pelaksanaan dengan prosedur dalam suatu bagian sistem). Gambar kedua berupa langkah-langkah pemrosesan data dalam bagian pengolahan data elektronik.

3. Rancangan Keluaran (output)

Output berupa laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan atau pihak intern perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam keputusan.

2.1.2.3. Langkah-Langkah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

(11)

1. Mengidentifikasi penyebab masalah. 2. Mengidentifikasi titik keputusan. 3. Mengidentifikasi personil kunci.

b. Memahami kerja dari sistem yang ada (Understand) 1. Menentukan jenis penelitian.

2. Merencanakan jadwal.

3. Membuat penugasan penelitian. 4. Membuat agenda wawancara. 5. Mengumpulkan hasil penelitian. c. Menganalisa sistem (Analize)

1. Menganalisa kelemahan sistem.

2. Menganalisa kebutuhan informasi pemakai. d. Membuat laporan hasil analisa (Report)

1. Pelaporan bahwa analisa telah selesai dilakukan.

2. Meluruskan kesalahan apa yang telah ditemui dan dianalisa

2.1.2.4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Wilkinson, et al (2006, p7), “Accounting information system is a unified structure with in an entity, such as a business firm, that employs physical resources and other components to transform economics data into accounting information, with the purpose of satisfying the information needs of a variety of users”. Terjemahan dari sistem informasi akuntansi diatas adalah suatu kesatuan struktur dengan

(12)

entitas, seperti perusahaan bisnis, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

2.1.2.5. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut pendapat Romney dan Steinbart (2006,p6), komponen Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari :

a. People, siapa yang mengoperasikan sistem dan melakukan fungsi-fungsi yang bervariasi

b. Procedures, kegiatan organisasi baik secara manual ataupun secara otomatis mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.

c. Data perusahaan, data mengenai organisasi dan proses bisnisnya. d. Software, yang digunakan oleh perusahaan untuk memproses data. e. Information technology infrastructure, meliputi komputer dan jaringan

komunikasi.

2.1.2.6. Kegunaan Sitem Informasi Akuntansi

Penggunaan sistem informasi akuntansi secara umum adalah untuk mengolah data transaksi keuangan perusahaan adapun penggunaan yang lebih khusus menurut Rama dan Jones (2008, p7) :

(13)

a. Membuat laporan eksternal

Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah dan yang lain. Laporan-laporan ini mencakup laporan keuangan, SPT (surat pemberitahuan) pajak, dan laporan-laporan yang diperlukan oleh badan-badan pemerintah.

b. Mendukung aktifitas rutin

Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk menangani aktifitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan khususnya pada penanganan transaksi - transaksi serta membahas siklus perolehan dan pendapatan dengan lebih terperinci.

c. Mendukung pengambilan keputusan

Informasi juga diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi.

d. Perencanaan dan pengendalian

Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktifitas perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual.

e. Menerapkan pengendalian internal

Pengendalian internal mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi

(14)

aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi , dan memelihara keakuratan data keuangan.

Sistem informasi dikatakan baik ketika suatu sistem memiliki manfaat atau kegunaan, serta mampu menangani masalah - masalah yang timbul dalam suatu perusahaan dan juga sistem tersebut dapat mempermudah manager dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan perusahaan di masa mendatang.

2.1.3. Object Oriented Analysis and Design 2.1.3.1 Pengertian Object

Menurut Britton dan Doake (2005, p80) an object is a representation of something in the application area about which we need to store data to enable the system to do what the users want it to. Terjemahan dari pengertian tersebut, objek adalah paket software yang didalamnya terdapat dua metode yang digunakan untuk memanipulasi data tersebut.

2.1.3.2 Pengertian Object Oriented

Menurut Britton dan Doake (2005, p268), “Object oriented is an approach to developing software system that is based on data items and the attributes and operation that define them”. Terjemahan dari pengertian tersebut, orientasi objek adalah sebuah pendekatan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak berdasarkan hal data,

(15)

perlengkapan, dan operasi yang akan mendefinisikan perangkat lunak tersebut.

Object Oriented memiliki kelebihan dalam hal-hal sebagai berikut : a. Maintainable

Pemeliharaan software dimulai saat sebuah sistem software diserahkan pada client. Selama siklus hidupnya sebuah aplikasi mungkin memerlukan perubahan dalam rangka memenuhi kebutuhan.

b. Testable

Pendekatan object oriented dapat menyerderhanakan pengetesan software. Software yang dibangun dengan menggunakan pendekatan object oriented mampu mencukupi kebutuhan sendiri dan independen dengan interface yang terdefinisi dengan jelas. Hal ini menyebabkan setiap unit dapat secara hati-hati di tes sebelum sistem terintegrasi menjadi satu kesatuan.

c. Reasuable

Jika system developer ingin mengembangkan sistem atau membangun suatu sistem untuk kasus yang serupa, maka pendekatan object oriented memungkinkan program yang telah dibangun untuk digunakan kembali.

d. Able to cope with larege and complex system

Sistem software pada saat ini semakin besar dan kompleks. Pendekatan struktur desain top down dirasa sudah tidak lagi

(16)

memadai untuk menangani skala dan kompleksitas dari sistem tertentu. Dimana sebelumnya user hanya puas dengan tampilan sederhana, namun pada saat ini graphical user interface diperlukan bagi user. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan pendekatan object oriented dalam mengembangkan sistem software.

Secara garis besar, object oriented adalah sebuah pendekatan untuk pengembangan suatu software dimana dalam struktur software tersebut didasarkan kepada interaksi objek dalam penyelesaian suatu proses.

2.1.4. Unified Modeling Language

2.1.4.1. Pengertian Unified Modelling language

Menurut Jones dan Rama (2006, p60), UML merupakan sebuah bahasa yang digunakan untuk menspesifikasikan, menvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan sebuah sistem informasi. UML digunakan sebagai alat dalam OOAD, namun dapat juga digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan suatu sistem informasi.

Menurut Whitten, et al. (2007, p371), “UML : a set of modeling that is used tp specify or describe a software system in terms of objects.”, yang diterjemahkan sebagai : sebuah kumpulan dari pemodelan yang digunakan untuk merinci atau menggambarkan sebuah sistem software berdasarkan objek.

(17)

2.1.4.2. Rich Picture

Menurut Honni, et al. (2008), Rich Picture focus kepada aspek dominan yang mencuri perhatian dari pelukis. Dengan rich picture, pemirsa diajak untuk memahami dan merasakan kepentingan dari aspek tersebut. Rich Picture digunakan dalam seleksi sistem untuk menunjukkan semua persepsi yang dihadapi dalam pengembangan sistem.

2.1.4.3. UML Activity Diagram

Menurut Rama dan Jones (2006, p60), “UML activity diagram plays the role of a ‘map’ in understanding business processes by showing the sequence of activities in the process”. Terjemahan dari pengertian diatas adalah UML activity diagram mempunyai peranan penting dari suatu “peta (map)” di dalam memahami proses bisnis dengan menunjukkan urutan aktivitas pada proses. UML activity diagram and maps mempunyai beberapa karakteristik umum yang membuatnya berguna :

a. Baik maps maupun activity diagram menyediakan representasi grafis dari informasi yang lebih mudah untuk dimengerti daripada deskripsi naratif. b. Maps menggunakan simbol standar untuk menyampaikan informasi.

(contohnya : nama jalan raya, jalan, dan daerah parkir). Hampir sama, activity diagram menggunakan simbol standar untuk mempresentasikan berbagai elemen dari suatu proses bisnis. (contoh : event, agen, dokumen, dan file).

(18)

c. Maps dan activity diagram disiapkan oleh ahli tetapi dapat dibaca oleh semua users dengan sedikit pelatihan. Penggunaan yang konsisten dari rangkaian kecil simbol relatif pada maps dan activity diagram membuat lebih mudah dibaca untuk dipahami.

d. Baik maps maupun activity diagram dapat menyediakan pandangan high-level sama baiknnya dengan low – high-level. Turis mungkin menggunakan suatu peta high – level untuk mengerti rute antar kota dan suatu peta yang lebih detail untuk melihat jalan – jalan didalam kota tujuan. Serupa, activity diagram dapat dibuat untuk menunjukkan overview dari suatu proses. Jika dibutuhkan untuk melihat event individu dengan lebih dekat, sebuah detailed activity diagram dapat dibuat untuk satu event.

Secara garis besar, UML activity diagram adalah representasi grafis yang menjelaskan elemen dan urutan aktivitas proses bisnis agar lebih mudah untuk dimengerti.

2.1.4.4. Pengertian Event

Menurut Marakas (2006, p135),”Event is the transition from one state to another occures as the result of some phenomenon or stimulus.” Terjemahan dari pengertian diatas event adalah perpindahan dari satu state ke state yang sedang berlangsung sebagai hasil dari beberapa fenomena atau stimulus.

Menurut Rama dan Jones (2006, p73), “Event are activities that happen at a particular point in time”. Terjemahan dari pengertian diatas event adalah aktivitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

(19)

Jadi dapat disimpulkan bahwa event adalah aktivitas - aktivitas yang terjadi dalam suatu rangkaian sistem yang berjalan dalam perusahaan.

2.1.4.4.1. Identifikasi Event

Menurut Rama & Jones ( 2006, p21 ), ada beberapa cara dalam mengidentifikasikan event yaitu :

a. “Recognize the first event in process when a process a person or department within an organization becomes for an activity.”

Terjemahan dari kalimat diatas adalah kenali event pertama didalam suatu proses yang terjadi ketika seseorang atau departemen bertanggung jawab dalam suatu proses bisnis b. ”Ignore activities that do not require participation by an

internal agent.”

Terjemahan dari kalimat diatas adalah abaikan suatu kegiatan yang tidak memerlukan partisipasi dari internal agent.

c. ”Recognize a new event when responsibility is transferred from one internal agent to another.”

Terjemahan dari kalimat diatas adalah kenali suatu event baru ketika terjadi perpindahan tanggung jawab dari satu internal agent ke internal agent lainnya.

d. ”Recognize a new event when a process has been interrupted and resumed later by the same internal agent.”

(20)

Terjemahan dari kalimat diatas adalah kenali suatu event baru ketika suatu proses terganggu dan dilanjutkan kemudian oleh internal agent yang sama.

e. ”Use an event name and description that reflects the broad nature of the event.”

Terjemahan dari kalimat diatas adalah menggunakan nama dan gambaran event yang merefleksikan secara menyeluruh dari event tersebut.

2.1.4.5. Workflow Table

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p141), “workflow is the sequence of processing steps than completely handles one business transaction or customer request.” Terjemahan dari pengertian diatas workflow adalah langkah proses yang berurutan dan lengkap menangani satu transaksi bisnis atau permintaan user .

Menurut Jones dan Rama (2006,p87), “A two-column table that identified the actor and action in a process”. Terjemahan dari pengertian tersebut adalah tabel dua kolom yang mengidentifikasikan aktor dan aktivitas dalam proses. Sedangkan pendapat dari Whitten, Bentley, Ditman (2004, p69), “Workflow Table is the plow of transactions through business procesess to answer appropriate checks and approval are implemented”. Terjemahan dari pengertian tersebut adalah workflow table adalah transaksi melalui proses bisnis untuk memastikan pemeriksaan yang benar dan persetujuan diimplementasikan.

(21)

Jadi dapat disimpulkan workflow adalah urutan aliran dari suatu proses kerja yang dibuat secara lengkap mencakup actor yang terlibat dan aktivitas yang terjadi untuk menjelaskan satu transaksi bisnis atau permintaan customer.

2.1.4.6. Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), “Activity diagram into two types “ the overview activity diagram and the detailed activity diagram”. Terjemahan dari pengertian diatas adalah aktiviti diagram terdiri dari dua tipe, yaitu overview activity diagram dan detailed activity diagram.

Menurut Whitten, et al. (2007, p390), “Activity Diagram is a diagram that can be used to graphically depict the flow of a business process, the steps of a usecase, or the logic of an objeck behavior(method).”, yang diterjemahkan : Activity Diagram adalah sebuah diagram yang digunakan untuk menggambarkan secara grafik arus dari proses bisnis, urutan-urutan dari usecase, atau logika dari behavior dari suatu objek.

2.1.4.6.1. Klasifikasi Activity Diagram

2.1.4.6.1.1. Overview Activity Diagram (OAD)

Rama dan Jones (2008, p79) mengemukakan bahwa overview diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari

(22)

proses bisnis dengan mendokumentasikan event – event penting, urutan event - event dan aliran informasi antar event.

Enam langkah – langkah dalam membuat overview activity diagram (OAD) menurut Rama dan Jones (2008, p86-p94) :

Langkah 1 : Membaca uraian narasi dan mengidentifikasi event penting. Sebelum anda dapat membuat overview activity diagram (OAD) anda harus memahami event - event terlebih dahulu.

Langkah 2 : Membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas menunjukkan batasan event dan nama - nama event. Pedoman dalam penamaan event adalah sebagai berikut :

a.Pakailah nama umum yang mencerminkan tujuan event (misalnya: Membuat reservasi, mengirim barang dan lain-lain). b. Hindari nama-nama yang berfokus pada langkah-langkah

terperinci dalam event (misalnya: Memasukkan reservasi ke komputer ).

c.Lebih spesifik. Hindari nama-nama seperti “Memproses Informasi” karena informasi ini adalah kata yang umum. Kata yang lebih tepat (misalnya : Memproses pesanan atau menyiapkan pesanan penjualan)

d. Awali nama dengan kata kerja dalam penamaan event.

e.Jangan melibatkan nama karyawan atau bagian dalam penamaan event.

(23)

Langkah 3 : Menunjukkan agen yang terlibat didalam proses bisnis dengan menggunakan swimlanes. Pedoman untuk menunjukkan orang atau alat meliputi hal berikut :

a. Membuat swimlane untuk masing-masing orang atau departemen yang bertanggung jawab atas event dalam proses bisnis tersebut.

b. Membuat swimlane untuk pihak - pihak diluar organisasi yang memulai event dalam proses bisnis tersebut.

c.Membuat urutan untuk sistem komputer. Contoh : terminal komputer, printer, register, dan sebagainya, yang di anggap sebagai bagian dari sistem komputer.

d. Menulis nama orang atau departemen yang sesuai dalam swimlane. Pastikan bahwa nama pelaku disebut secara spesifik (misalnya : Kasir, bukan karyawan).

Langkah 4 : Membuat diagram untuk masing-masing event, dan tunjukkan urutan event ini. Pedoman untuk mendokumentasikan event dan urutan event adalah sebagai berikut :

a.Menggambarkan sebuah lingkaran penuh yang menunjukkan awal dari proses. Lingkaran penuh ditunjukkan di dalam swimlane untuk agen (baik dari dalam atau luar perusahaan) yang memulai proses.

b. Jika event dipicu oleh satu agen diluar organisasi maka tampilkan gambar sebuah persegi panjang tumpul.

(24)

c.Buatlah segi empat panjang tumpul untuk event di dalam swimlane dari orang atau departemen di dalam organisasi yang bertanggungjawab atas event tersebut.

d. Jika event itu dipicu oleh agen diluar organisasi, hubungkan pemicu pada pernyataan event tersebut dengan garis tidak putus - putus.

e.Jika tidak hubungkan event sebelumnya ke event yang ada dengan garis yang tidak putus-putus. Ulangi langkah b sampai e untuk masing-masing event berikutnya.

f.Menggambarkan mata banteng untuk menunjukkan akhir proses, letakkan gambar tersebut di swimlane dari agen yang melakukan event terakhir, hubungkan dengan garis tidak putus - putus.

Langkah 5 : Menggambarkan dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event ke dokumen, dan sebaliknya.

Pedoman untuk menunjukkan dokumen dan aliran dokumen adalah sebagai berikut :

a.Menggambarkan simbol dokumen di bawah event yang membuat atau memodifikasi sebuah dokumen.

b. Menggambarkan garis putus-putus untuk menghubungkan event dengan dokumen.

(25)

c.Ingat bahwa kita fokus pada event yang menggunakan, membuat, atau memodifikasi dokumen. Tetapi tidak memperlihatkan perpindahan fisik dari objek tersebut.

Langkah 6 : Menggambar tabel (file) yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event ke tabel dan sebaliknya. Pedoman untuk menyajikan tabel dan aliran informasi ke dan dari tabel adalah sebagai berikut :

a.Menunjukkan tabel komputer di kolom komputer. Hanya sistem komputer yang dapat membaca atau menulis informasi dari atau ke tabel ini.

b. Menggambar arus dari tabel ke event untuk menunjukkan fakta bahwa informasi disuatu tabel sedang digunakan oleh event tersebut.

c.Menggambar arus dari event ke tabel untuk menunjukkan bahwa record sedang dibuat atau diperbarui oleh event tersebut. Masukkan status informasi untuk menunjukkan bagaimana objek berubah selama proses bisnis.

2.1.4.6.1.2. Detail Activity Diagram (DAD)

Rama dan Jones (2008, p80) detail diagram sama dengan peta dari sebuah kota. Diagram ini menyediakan suatu penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhungan dengan satu atau dua event yang ditampilkan pada overview diagram.

(26)

Menurut Rama dan Jones (2008, p103-p104) , ada empat petunjuk dalam membuat detail activity diagram (DAD) :

Langkah 1 : Tambah penjelasan naratif untuk menunjukkan aktivitas. Sorot kata kerja pada narasi anda yang menunjukkan aktivitas. Contoh-contoh nya :

a. Meninjau ulang data. b. Membandingkan dokumen.

c. Mencatat data dalam dokumen sumber. d. Memasukan data kedalam sistem komputer. e. Mencatat data dalam transaction file. f. Perbaharui file.

g. Pelihara master file.

h. Kirim informasi ke agen lainnya.

Langkah 2 : Buatlah workflow table

a.Buatlah tabel dengan format dua kolom, digunakan untuk identifikasi event bisnis dengan aktivitas yang terkait

b.Masukan aktor untuk aktifitas pertama pada kolom sebelah kiri. c.Masukan masing-masing aktivitas yang dilakukan oleh aktor

pada kolom sebelah kanan. Jelaskan aktivitas tersebut dengan kalimat aktif.

(27)

1. Jika aktivitas berikutnya dilakukan oleh aktor yang sama, masukkan aktivitas tersebut pada kolom sebelah kanan tetapi tidak mengulang nama aktor dikolom sebelah kiri.

2. Jika aktivitas berikutnya dilakukan oleh aktor yang berbeda , masukkan aktor yang tepat pada kolom sebelah kiri dan aktivitas tersebut di kolom sebelah kanan.

3. Beri nomor aktivitas secara berurutan

4. Ulangi langkah c dan d hingga semua aktivitas dalam narasi di workflow table.

Langkah 3 : Identifikasilah diagram terperinci yang diperlukan. Anda mungkin memilih untuk membuat detailed diagram yang terpisah untuk setiap event dalam proses bisnis anda.

Langkah 4 : Untuk setiap detailed diagram. Pedoman untuk membuat detailed diagram :

a. Buatlah swimlane.

b. Tambahkan segi empat panjang bersudut bulat untuk setiap event

c. Gunakan garis tanpa putus-putus untuk menunjukkan urutan aktivitas.

d. Atur dokumen yang dibuat atau digunakan oleh aktivitas-aktivitas di dalam diagram itu.

(28)

e. Gunakan garis penghubung putus-putus sebagai penghubung dokumen dan event.

f. Dokumentasikan setiap tabel yang dibuat, dimodifikasi atau digunakan oleh aktivitas dalam diagram yang ada dalam kolom komputer.

g. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan table.

2.1.4.6.1.3 Simbol Activity Diagram

Menurut Rama dan jones (2008,p81-p84), simbol yang digunakan di dalam Activity Diagram yaitu : lihat di lampiran L-1

2.1.5. Rancangan Database

2.1.5.1. Pengertian Rancangan Database

Menurut Connolly & Begg ( 2010, p320 ), “Database Design is the process of creating a design that will support the enterprise’s mission statement and mission objectives for the required database system.” Terjemahan dari pengertian Database Design tersebut adalah proses untuk menciptakan sebuah rancangan yang akan mendukung misi dan tujuan perusahaan untuk sistem database yang diperlukan.

Menurut Rama & Jones ( 2006, p156 ), “Database is comprehensive collection of related data.” Terjemahan dari pengertian Database tersebut adalah kumpulan data komprehensif yang saling terkait.

(29)

Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p518 ), “Database is a collection of interelated files.” Terjemahan dari pengertian Database tersebut merupakan kumpulan file yang saling terkait.

Jadi dapat disimpulkan bahwa rancangan Database adalah proses pembuatan rancangan yang akan mendukung misi perusahaan dan kebutuhan yang diharapkan dari database. Tujuan dasar dari perancangan database adalah untuk mengidentifikasikan kebutuhan pemakai serta pembuatan rancangan table untuk sistem database yang diperlukan.

2.1.5.2. Tahapan Rancangan Database

Menurut Connolly & Begg ( 2010, p322 ), Database design is made up of three main phases :

a. Conceptual database design

The process of constructing a model of the data used in an enterprise, independent of all physical considerations.

Terjemahan dari pengertian tersebut adalah proses pembuatan sebuah model dari data yang digunakan dalam perusahaan, bebas dari segala pertimbangan fisik.

b. Logical database design

The process of constructing a model of the data used in an enterprise based on a specific data model, but independent of a particular DBMS and other physical considerations.

Terjemahan dari pengertian tersebut adalah proses pembuatan sebuah model dari data yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan model

(30)

data spesifik, tetapi terbebas dari perincian DBMS dan pertimbangan fisik lainnya.

c. Physical database design

The process of producing a description of the implementation of the database on secondary storage; it describes the base relations, file organizations, and indexes used to achieve efficient access to the data, and any associated integrity constraints and security measures.

Terjemahan dari pengertian tersebut adalah proses yang menghasilkan implementasi database dan penyimpanan sekunder; dimana mendeskripsikan hubungan dasar, file organisasi, dan indexes yang digunakan untuk mencapai efisiensi data, dan asosiasi integritas yang membatatsi dan ukuran keamanan.

2.1.5.2.1. UML Class Diagram 2.1.5.2.1.1. Pengertian Class

Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p390 ), “Class is a set of object instances that share the same attributes and behaviors.” Terjemahan dari pengertian Class tersebut adalah satu set objek yang memilki attributes dan behaviors yang sama.

Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p71 ), “Class is a concept that describes a set of objects that are specified in the same way.” Terjemahan dari pengertian Class tersebut

(31)

adalah konsep yang menjelaskan seperangkat objek - objek yang ditentukan dengan cara yang sama.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Class adalah kumpulan dari beberapa objek yang memiliki struktur, attribute, dan behavior yang sama.

2.1.5.2.1.2. Pengertian Attribute

Menurut Rama & Jones ( 2006, p181 ), “Attribute is the smallest units of data that can have meaning to a user. The column in a relational database that are equivalent to fields in a file.” Terjemahan dari pengertian Attribute tersebut adalah unit data terkecil yang memiliki makna bagi pengguna. Kolom dalam basis data relasional yang ekuivalen dengan field di dalam file.

Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p372 ), “Attribute is the data that represents characteristics of interest about an object.” Terjemahan dari pengertian Attribute tersebut adalah data yang mewakili karakteristik interest tentang sebuah objek.

Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p649 ), “Attribute is an element of the data structure that, together with operations, defines a class. Describes some property of instances of the class.” Terjemahan dari pengertian Attribute tersebut adalah sebuah elemen dari struktur data yang bersama dengan operations,

(32)

mendefinisikan sebuah class. Menjelaskan beberapa properti dari contoh class.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Attribute adalah elemen terkecil dari suatu struktur data yang bersamaan dengan operations membentuk sebuah class.

2.1.5.2.1.3. Pengertian Behavior

Menurut Marakas ( 2006, p406 ), “Behaviors are methods or operations that serve to specify what actions the object can perform.” Terjemahan dari pengertian Behaviors tersebut adalah methods atau operations yang disediakan untuk menentukan tindakan apa yang dapat dilakukan sebuah objek.

Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p372 ), “The behavior is the set of things that an object can do and that correspond to functions that act on the object’s data ( or attributes).” Terjemahan dari pengertian Behavior tersebut adalah kumpulan dari sesuatu hal yang dapat dilakukan oleh objek dan terkait dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek (attribute). Pada siklus berorientasi objek, perilaku objek merujuk kepada metode, operasi, atau fungsi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Behavior adalah method atau operation sebagai fungsi-fungsi apa yang dilakukan oleh suatu objek.

(33)

2.1.5.2.1.4. Pengertian UML Class Diagram

Menurut Bennet (2006, p649), “UML class diagram is UML structure diagram that shows classes with their attributes and operation, together with the associations between classes.” Terjemahan dari pengertian UML class diagram diatas adalah struktur diagram UML yang menunjukkan beberapa kelas dengan atribut dan operasinya masing - masing, bersama - sama dengan asosiasi setiap kelas.

Menurut Rama dan Jones (2006, p158), UML Class Diagram is a diagram that can be used to document:

a. Table in an Accounting Information System (AIS) b. Relationships between tables

c. Attributes of tables

Terjemahan dari pengertian UML class diagram diatas adalah diagram yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan:

a. Tabel dalam Sistem Informasi Akuntansi b. Hubungan antar tabel

c. Attribute dari tabel

Jadi dapat disimpulkan bahwa UML class diagram adalah sekumpulan class dan hubungan strukturalnya dimana digunakan untuk dokumentasi tabel, hubungan antara tabel, dan atribut antar tabel.

(34)

2.1.5.2.1.5. Hubungan Dalam Class Diagram

Menurut Rama & Jones ( 2006, p165 ), hubungan dalam class diagram yaitu,

1. One-to-one Relationship

“One to one relationships between entities are not nearly as common as one to many relationships, but they do occure in AIS. Consider the one to one realationship between the shipping and billing event. Assuming creates an invoice everytime a shipment is made and that each invoice only includes information for one shipment.”

Yang terjemahannya : One-to-one relationship antar entitas tidak sering terjadi seperti hubungan one-to-many, tetapi mereka terjadi dalam SIA. Perhatikan hubungan one-to-one antara kejadian pengiriman dan penagihan. Diasumsikan pembuatan faktur setiap waktu pengiriman dilakukan dan setiap faktur hanya memasukkan informasi untuk satu pengiriman.

2. One-to-many Relationship

“One to many relationships are common in accounting systems. For example, relationships between agents and events are usually one to many. An event is usually associated with only one agents, but an agent can be involved in many events.”

(35)

Yang terjemahannya : One-to-many relationships umumnya terjadi dalam sistem akuntansi. Sebagai contoh, hubungan antara agent dengan kejadian-kejadian biasanya adalah one-to-many. Suatu kejadian biasanya dihubungkan hanya dengan satu agent, tetapi seorang agent bisa terlibat banyak kejadian.

3. Many-to-many Relationship

“An order can be for many products, and the same product can be on many orders. Many to many relationships can be converted into two one to many relationships by adding a “junction table”.”

Yang terjemahannya : Many-to-many relationship menerangkan dimana sebuah order dapat dilakukan untuk banyak produk, dan suatu produk yang sama bisa terdapat dalam banyak order. Jadi hubungan many-to-many dapat diubah menjadi dua hubungan one-to-many dengan menambahkan “junction table” (tabel persimpangan).

2.1.5.2.2. Use Case Diagram

2.1.5.2.2.1. Pengertian Use Case

Menurut Rama & Jones ( 2006, p267 ), ”Use Case is a sequence of steps that occur when an ”actor” is interacting with the sistem for a particular purpose.”

(36)

Terjemahan dari pengertian Use Case diatas adalah urutan langkah-langkah yang terjadi ketika ”actor” sedang berinteraksi dengan sistem untuk suatu tujuan tertentu.

Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p242 ), ”Use Case is an activity the system carries out, usually in response to a request by a user of the system.”

Terjemahan dari pengertian Use Case diatas adalah akifitas yang dilaksanakan oleh sistem, biasanya dalam menanggapi permintaan oleh pengguna sistem.

Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p658 ), ”Use Case is a behaviourally related set of transactions that are normally performed together to produce some value for the user.” Terjemahan dari pengertian Use Case diatas adalah perilaku yang terkait dengan seperangkat transaksi yang normalnya terjadi secara bersamaan untuk menghasilkan nilai-nilai yang bermanfaat bagi user. Jadi dapat disimpulkan bahwa Use Case adalah suatu pola urutan langkah-langkah yang menggambarkan interaksi antara sistem dan actor yang berhubungan dalam application domain.

2.1.5.2.2.2. Pengertian Actor

Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p648 ), “Actor is an external entity of any form that interacts with the system.” Terjemahan dari pengertian Actor diatas merupakan sebuah entitas eksternal dari form-form yang berinteraksi dengan sistem.

(37)

Menurut Rama & Jones ( 2006, p267 ), “An actor can be a person, a computer, or event another system, but we will focus on human actors” Terjemahan dari pengertian Actor diatas dapat berupa orang, komputer, atau bahkan sistem lain, tetapi kita memfokuskan pada user.

Jadi dapat disimpulkan bahwa actor adalah manusia, organisasi, atau sistem lain yang berinteraksi secara langsung dengan sistem dalam beberapa cara.

2.1.5.2.2.3. Pengertian Use Case Diagram

Menurut Rama & Jones ( 2006, p267 ), “Use Case Diagram is a graphical presentation that can provide a list of use cases that occur in an application.”

Terjemahan dari pengertian Use Case Diagram diatas adalah penyajian grafis yang dapat menyediakan daftar use case yang terjadi di dalam suatu aplikasi.

Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p242 ), ”Use Case Diagram is a diagram to show the various user roles and how those roles use the system.”

Terjemahan dari pengertian Use Case Diagram diatas adalah diagram yang digunakan untuk menunjukan keberagaman peran user dan bagaimana peranan tersebut menggunakan sistem.

Menurut Marakas ( 2006, p414 ), ”Use Case Diagram is a UML tool used to provide a high-level description of

(38)

what the system must do.”, terjemahan dari pengertian Use Case Diagram diatas adalah alat UML yang digunakan untuk menyediakan deskripsi tingkat tinggi dari apa yang harus dilakukan sistem.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Use Case Diagram adalah suatu diagram atau notasi UML yang menggambarkan hubungan antara beberapa use case dan actor untuk menunjukkan berbagai macam peran dari user dan bagaimana peran mereka dalam penggunaan sistem.

2.1.5.3. Pengertian SQL

Menurut Deliana, Cahya, Kaisariza ( 2009, p6 ), SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional.

Menurut Connolly & Begg ( 2010, p184 ), “SQL (Structured Query Language) is an example of transform-oriented language, or language designed to use relations to transform inputs into required outputs.”

Terjemahan dari pengertian SQL (Structured Query Language) diatas adalah contoh dari transform-oriented language atau bahasa yang didesain dengan menggunakan relasi untuk mengubah input menjadi output yang diinginkan.

(39)

Sebuah bahasa database dapat memungkinkan user untuk : a. Membuat hubungan struktur dan database.

b.Melakukan operasi penyisipan (insertion), perubahan (modification), dan penghapusan (deletion) data dari relasi. c. Menampilkan query yang sederhana dan kompleks.

Jadi dapat disimpulkan bahwa SQL (Structured Query Language) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk mengakses data relasional guna mengubah input menjadi output yang diinginkan.

2.1.5.4. Rancangan Formulir

2.1.5.4.1. Pengertian Rancangan Formulir

Menurut Rama dan Jones (2006, p315), formulir adalah susunan dokumen yang berisikan kolom kosong dimana pengguna dapat mengisi dengan data. Ketika formulir ditampilkan dilayar komputer, data yang dimasukan dalam kolom kosong disimpan pada satu tabel atau lebih.

Menurut Rama dan Jones (2006, p323-326), formulir yang digunakan untuk entri data dikelompokan menjadi tiga jenis :

a. Single-record entry form (formulir entri satu record)

Digunakan untuk menampilkan satu record pada satu waktu b. Tabular entry form (formulir entri bentuk tabel)

(40)

Menyediakan desain seperti kertas kerja untuk memasukkan banyak record di satu tabel, digunakan untuk mencatat sekumpulan event.

c. Multi-table entry form (formulir entri multitabel)

Digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel.

2.1.5.4.2. Jenis Tipe Input Formulir

Menurut Rama & Jones ( 2006, p262 ) Types of input forms : a. Single-record entry form

“Single-record entry form shows only one record at time. This form is used to add, delete, or modify data in a single record in a particular table. Such forms are frequently used for maintaining master file data.”

Terjemahan dari pengertian diatas adalah formulir tipe single-record hanya menampilkan satu record pada satu waktu. Formulir ini digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi data dalam record tunggal pada satu tabel tertentu. Beberapa formulir seperti itu sering kali digunakan untuk mengarsipkan file data master. b. Tabular entry form

“The tabular entry form provides a spreadsheet-like design for entering multiple records in a single table. This type of form is frequently used to record a batch of events.”

(41)

Terjemahan dari pengertian diatas adalah formulir tipe tabular menyediakan desain seperti spreadsheet untuk memasukan beberapa records dalam satu tabel. Formulir tipe ini sering kali digunakan untuk mencatat sekumpulan kejadian.

c. Multi-table entry form

“The multi-table entry form is used to add data to more than one table. When data are entered to records that are in a one-to-many relationship, a main form is used. A main form has two parts-a main part that is used to add data to the “ones” table and a sub-form that is used to add data to the “many” table.”

Terjemahan dari pengertian adalah formulir tipe multi-table digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel. Ketika data dimasukan ke record yang memiliki hubungan one-to-many, sebuah formulir utama digunakan. Formulir utama memiliki dua bagian-bagian utama yang digunakan untuk menambahkan data ke dalam “satu” tabel, dan sub-formulir yang digunakan untuk menambah data ke “banyak” tabel.

2.1.5.4.3. Elemen Penting Formulir

Menurut Rama & Jones ( 2006, p271-272 ), ”Form interface elements are objects on forms used for entering information or performing actions. All aspects of the form are controlled by the interface elements. Some of these objects provide an opportunity to improve internal control over data entry. Some common interface elements :”

(42)

Terjemahan dari pengertian Elemen Interface formulir diatas adalah objek-objek pada formulir yang digunakan untuk memasukan informasi atau melakukan tindakan. Seluruh aspek dari formulir dikendalikan oleh elemen-elemen interface. Beberapa objek ini memberikan peluang untuk meningkatkan internal control atas entry data. Beberapa elemen interface yang umum adalah :

a. Text boxes

Text Boxes are space on a form that are used to enter information that is added to a table or to dispaly information that is read from a table. Terjemahan dari pengertian Text Boxes diatas adalah ruang pada formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi yang ditambahkan ke dalam tabel atau untuk menampilkan informasi yang dibaca dari tabel.

b. Labels

Labels help the user understand what information needs to be entered. Terjemahan dari kalimat diatas Labels membantu pengguna untuk memahami informasi apa yang perlu dimasukkan.

c. Look up Feature

A look-up Feature is frequently added to text boxes that are used for entering foreign keys.

Terjemahan dari kalimat diatas Look-up Feature seringkali ditambahkan ke text boxes yang digunakan untuk memasukan foreign keys.

(43)

Command Buttons are used to perform an action.

Terjemahan dari kalimat diatas Command Button digunakan untuk melakukan suatu tindakan.

e. Radio Buttons

Radio Buttons allow users to select one of a set of options.

Terjemahan dari kalimat diatas Radio Buttons memungkinkan user untuk memilih salah satu dari seperangkat pilihan.

f. Check Boxes

Check boxes are similar to radio buttons, but more than one option can be selected.

Terjemahan dari kalimat diatas Check Boxes mirip dengan radio buttons, tetapi dapat memilih lebih dari satu opsi.

2.1.5.5. Rancangan Laporan

2.1.5.5.1. Pengertian Rancangan Laporan

Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p550 ), “Reports or Outputs present information to system users. Outputs are the most visible component of a working information system.”

Terjemahan dari pengertian diatas adalah Reports atau outputs menggambarkan informasi bagi pengguna sistem. Output adalah komponen yang dapat dilihat dari sistem informasi yang bekerja atau berfungsi.

Menurut Rama & Jones ( 2006, p238 ), “A report is a formatted and organized presentation of data.”

(44)

Terjemahan dari pengertian Report diatas adalah penyajian data yang terpola dan tersusun.

Menurut Connolly & Begg ( 2010, p235 ), “Reports are a special type of continuous form designed specifically for printing.” Terjemahan dari pengertian Reports diatas adalah formulir yang berkesinambungan yang dirancang khusus untuk dicetak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancangan Laporan adalah pembuatan informasi yang berisi data yang telah diolah dari sistem informasi sehingga bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam suatu organisasi.

2.1.5.5.2. Elemen Rancangan Laporan

Menurut Rama & Jones ( 2006, p214 ), Report layout : a. Label boxes and text boxes

“Two important elements of any report are labels and data. In Microsoft Access, these elements are referred to as label boxes and text boxes. Label boxes display descriptive text and are unaffected by data in a table. Text boxes display data taken or derived from a table.” Terjemahan dari kalimat diatas adalah dua elemen penting dari laporan apapun adalah labels dan data. Di dalam Microsoft Access, elemen-elemen ini mengacu pada label boxes dan text boxes. Labels boxes menampilkan teks deskriptif dan tidak terpengaruh oleh data di dalam tabel.

(45)

Text boxes menampilkan data yang diambil atau berasal dari tabel.

b. Grouping attribute

“Grouped reports are grouped by something. Reference data and event data for a particular product are grouped together. In a grouped detail report, three sections pertain to a group: the group header, the group detail, and the group footer.”Terjemahan dari kalimat diatas adalah laporan berkelompok adalah laporan yang dikelompokan berdasarkan sesuatu. Data acuan dan data kejadian untuk produk tertentu dikelompokan bersama. Pada laopran perincian dikelompokkan, 3 bagian yang berkaitan dengan kelompok : the group header, the group detail, and the group footer.

c. Group header

“The group header can be used to present information that is common to the group.” Terjemahan dari pengertian diatas adalah Group header dapat digunakan untuk menyajikan informasi yang umum bagi kelompok tersebut. d. Group detail

“Transactions pertaining to the group are listed in the group detail section.”Terjemahan dari pengertian diatas adalah transaksi yang berkaitan dengan kelompok disebutkan di bagian perincian kelompok.

(46)

e. Group footer

“Group footer can also be used to provide useful information in grouped reports. The footer is often used to present summary information about the group.” Terjemahan dari pengertian diatas adalah Group footer juga dapat digunakan untuk memberikan informasi yang bermanfaat di dalam laporan yang dikelompokan. Footer seringkali digunakan untuk menyajikan informasi ringkasan mengenai kelompok.

2.1.5.6. Rancangan Layar

2.1.5.6.1. Pengertian Rancangan Layar

Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p549 ), “Designing the user interface means designing the inputs and outputs involved when the user interacts with the computer to carry out a task.” Terjemahan dari pengertian diatas adalah merancang user interface dapat diartikan merancang input dan output yang terlibat ketika user berinteraksi dengan komputer untuk melaksanakan suatu tugas.

Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p653 ), “Interface is that part of the boundry between two interacting systems across which they communicate; the set of all signatures for the public operations of a class, package or component.” Terjemahan dari pengertian Interface diatas adalah bagian dari batasan diantara dua sistem yang berinteraksi dimana mereka saling berkomunikasi, Seperangkat

(47)

public operation yang ditandai adalah sebagai class, package atau komponen

Menurut Nelly, Hudiarto & Yudhika ( 2009, p93 ), Rancangan Layar merupakan sebuah tampilan yang menghubungkan pengguna ( user ) dan juga sistem.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancangan Layar adalah rancangan masukan dan keluaran yang terlibat ketika sistem berkomunikasi dengan dirinya sendiri, sistem terkait lainnya yang sedang beroperasi dan pemakai yang sedang berinteraksi dengan komputer untuk melaksanakan tugas.

2.1.5.6.2. Elemen Rancangan Layar

Menurut Jones & Rama (2006, p271), elemen-elemen rancangan layar terdiri dari :

1. Text boxes

Ruang pada layar yang digunakan untuk memasukkan informasi atau menampilkan informasi yang dibaca dari table.

2. Labels

Membantu pengguna untuk memahami informasi apa yang dibutuhkan untuk dimasukkan.

3. Look-up feature

Biasanya ditambahkan pada text boxes yang digunakan untuk memasukkan foreign key.

4. Command button

(48)

5. Radio button

Memungkinkan user untuk memilih satu dari seperangkat pilihan. 6. Check boxes

Mirip dengan radio button tetapi dapat memilih lebih dari satu pilihan.

2.1.6.6.3 Pengertian Crystal Report

Menurut Yung (2005, p171), Crystal Report merupakan sebuah desain untuk mencetak laporan yang memiliki bagian-bagian seperti report header, page header, detail, report footer, dan page footer.

2.1.5.7. Navigation Diagram

2.1.5.7.1. Pengertian Navigation Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p504 ), “Navigation is the process of accessing an object by extracting its object identifier from another (related) object.”

Terjemahan dari pengertian Navigation diatas adalah proses mengakses objek dengan penggalian pengenalan suatu objek dari objek lain yang saling berkaitan.

Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p63 ), “Navigation Diagram a complex system is likely to require many diagramatic models to describe its requirement and its design.”

(49)

Terjemahan dari pengertian Navigation Diagram diatas merupakan sistem yang kompleks yang membutuhkan banyak model diagram untuk menggambarkan kebutuhan dan untuk mendesainnya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Navigation Diagram adalah salah satu bentuk dari state chart diagram yang fokus pada dinamika user interface. Navigation diagram menunjukan windows yang terlibat dan transisi yang terjadi.

2.2. Teori Khusus

2.2.1. Pengertian Koperasi

Pada Undang-Undang Koperasi No.14 Tahun 1965 Bab III pasal 3 mengatakan bahwa: Koperasi adalah organisasi ekonomi dan alat revolusi yang berfungsi sebagai tempat persemaian insane masyarakat serta wahana menuju Sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila.

Menurut Hendro jogi (2004, p343) Koperasi seperti badan usaha lainnya memiliki keleluasan gerak dalam menjalankan usaha selama tidak menyalahi ketentuan perundang-undangan dan idiologi normatif yang ada. Usaha merupakan proses rasional yang akhirnya bermuara pada penciptaan keuntungan (profit), simulasi keuntungan tersebut digunakan untuk melayani kebutuhan anggota. Dengan demikian, usaha koperasi dapat dilaksanakan selama memperhatikan dua hal pokok, yakni :

a. Usaha yang dijalankan selaras dengan kebutuhan anggota dan sejauh mungkin mengandung unsur pemberdayaan bagi usaha anggota.

(50)

b. Keuntungan usaha dialokasikan untuk anggota selaras dengan jasa yang diberikan anggota pada usaha koperasi.

Pengertian koperasi menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh koperasi yaitu :

Hendro Jogi (2004, p343) ”Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”

2.2.2. Prinsip Koperasi

(UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian indonesia).

a. Keanggotaanya sukarela dan terbuka. Yang keanggotaanya bersifat sukarela terbuka bagi semua orang yang bersedia mengunakan jasa - jasanya, dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa membedakan gender. b. Pengawasan oleh anggota secara Demokratis. Anggota yang secara aktif

menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Laki - laki dan perempuan yang dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota. Dalam koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara). Pada tingkatan lain koperasi juga dikelola secara demokratis.

(51)

c. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan modal mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis. Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama. Bila ada balas jasa terhadap modal diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau semua tujuan seperti di bawah ini :

4. Mengembangkan koperasi. Caranya dengan membentuk dana cadangan, yang sebagian dari dana itu tidak dapat dibagikan.

5. Dibagikan kepada anggota. Caranya seimbang berdasarkan trnsaksi mereka dengan koperasi.

6. Mendukung kegiatan lainnya yang disepakati dalam rapat anggota. d. Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi yang otonom dan

mandiri yang di awasi oleh anggotanya. Dalam setiap perjanjian dengan pihak luar ataupun dalam, syaratnya harus tetap menjamin adanya upaya pengawasan demokratis dari anggota dan tetap mempertahankan otonomi koperasi.

e. Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi. Tujuanya adalah agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan koperasi. Koperasi memberikan informasi kepada masyarakat umum, mengenai hakikat dan manfaat berkoperasi.

f. Kerja sama antar koperasi. Dengan bekerja sama secara lokal, nasional, regional dan internasional maka gerakan koperasi dapat melayani anggotanya dengan efektif serta dapat memperkuat gerakan koperasi.

(52)

g. Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan untuk pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui kebijakan yang diputuskan oleh rapat anggota.

2.2.3. Fungsi peran koperasi

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan anggota.

c. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

d. Membantu para pedagang dan usaha kecil lainnya supaya tidak lagi terjerat oleh para rentenir, agar bisa menikmati kehidupan yang layak.

e. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia.

f. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia.

g. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara Indonesia.

h. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi.

(53)

2.2.4. Asas-asas Koperasi

Menurut Hendro jogi (2004, p33) Asas-asas koperasi dalam bahasa inggris disebut Cooperative Principles ini berasal dari bahasa Latin : Principium yang berarti basis atau landasan.

Hendro jogi (2004, p33) Asas pokok koperasi (essential principles) terdiri dari :

a. Keanggotaan terbuka (Open Membership).

b. Pengendalian yang demokratis (Democratic Control).

c. Pembagian hasil usaha kepada anggota prorposional dengan jumlah transaksinya (Distribution of the surplus to the members in proportion to their transaction).

d. Bunga terbatas atas modal (Limited Interest on Capital).

e. Netral dalam agama dan politik (Political and Religious Neutralality). f. Pembayaran secara tunai (Cash Trading).

g. Pengadaan pendidikan bagi anggotanya (Promotion of Education).

2.2.5. Penggolongan Koperasi

2.2.5.1. Jenis Koperasi menurut fungsinya

a. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi.

Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai

Referensi

Dokumen terkait

$es yang lebih baruan dikembangkan% :oberts <pperception $est for )hildren 2:<$)3% lebih dekat untuk memenuhi standar psikometri untuk penyusunan tes dan e'aluasi daripada

Target penerimaan perpajakan pada APBN tahun 2013 ditetapkan sebesar Rp1.193,0 triliun, terdiri atas pendapatan pajak dalam negeri sebesar Rp1.134,3 triliun

Kebanyakan mikrobia yang terdapat pada tanah dan air juga ditemukan pada tanaman, karena bahan tersebut merupakan sumber utama mikrobia pada tanaman. Genus bakteri yang

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang menujukkan faktor paling dominan dengan kasus difteri di Puskesmas Bangkalan tahun 2016, yaitu seorang anak yang

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (Research and Development).Tempat penelitian di Jurusan Teknik Mesin, SMKN 3 Yogyakarta.Obyek penelitian ini

PROFIL ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERPILIH KABUPATEN KUBU RAYA. TAHUN 2014

Penulisan Karya Tulis Imiah yang berjudul “Perbedaan Diameter Lumen Arteri Umbilikalis pada Preeklampsia Berat dan Kehamilan Normotensi” ini dilakukan dalam rangka memenuhi

Salah satu pekerjaan stabilisasi tanah bermasalah direalisasikan oleh Silitonga dimana pada penelitian ini, peneliti menggunakan limbah pelabuhan hasil