l1J;
Prosiding Peltemuan dan Presentasi llmiahP3TM-BATAN Yogyakalta 14-15 Juli 1999 Buku II 339
KARAKTERISASI MONOUT BLOK HASIL SEMENTASI UMBAH
RESIN MENGGUNAKAN ADITIF NATRIUM SIUKAT
~ .
'L
Prayitno, Endro Kismolo, Isman MT.P3TM -BATAN.. Yogyakarta
ABSTRAK
KARAKTERISASI MONOUT BLOK HASIL SEMENTASI UMBAH RESIN MENGGUNAKAN ADITIF NA TRIUM SlUKA T. Penelitian ini berlujuan untuk mengetahui karakteristik monolit hasil sementasi limbah resin menggunakan aditif natrium silikat terlladap uji kimia dan iradiasi gamma. Penelitian dilakukan dengan cara mencampur semen, air, limbah resin dan aditif natrium silikat da/am gelas beker yang diikuti dengan pengadukan menggunakan mixer pada perbandingan antara air dan semen A/S = 0,35. Adonan yang diperoleh dimasukan ke da/am tabung poliethilen yang mempunyai diameter dan tinggi = 3,5 cm untuk diperam selama 28 hari. Monolit blok yang diperoleh selanjutnya dilakukan uji kekuatan tekan dan uji ketahanan lindi menggunakan media lindi aquades, air sungai dan air taut pada kondisi sebelum dan sesudah iradiasi gamma pada dosis radiasi = 4,78 x 10 8 mRad/jam. Limbah resin yang ditambahkan di variasi daTi 0,0 %, 2,0 %, 4,0 %, 6,0 %, 8,0 %, 10 %, 12 %, 14 %, 16 % 16 %,
18 % dan 20 %. Aditif natrium silikat yang ditambahkan divarisi daTi 0,2 % , 0,4 %, 0,6 %, 0,8 % dan 1,0 %. Dari perr;obaan diperoleh kesimpulan bahwa kondisi terbaik dicapai pada beban limbah resin maksimum ada/ah sebanyak 12,0 % .Terlladap karakteristik ketahanan kuat tekan, penambahan aditif natrium silikat optimum ada/ah sebanyak 0,8 % Pada kondisi tersebut diperoleh karakteristik ketahanan tekan sebesar 27,292 N/mm2 untuk sampel yang tidak diira- diasi dan 26,976 N/mm2 untuk sampel yang diiradiasi. Terlladap karakteristik ketahanan pelindian, penambahan aditif natrium silikat optimum ada/ah sebanyak 0,4 % yaitu memberikan peninpkatan harga kecepatan lindi yang terendah sebesar 34,36 % untuk iradiasi gamma 4, 78 x 10 mRad/jam.
ABSTRACT
CHARACTERIZA TION OF BLOCK MONOLITH CEMENTED RESIN WASTES PRODUCT USING ADDITIVE SODIUM SILICA TE. The aim of this research is to know characteristic of monolith cemented resin wastes product to chemical and gamma irradiation tests using sodium silicate additive. The experiment was conducted by mixing cement, water; resin wastes and sodium silicate in the beaker glass mixer with the ratio of water and cement was 0,35. Dense homogenous compound was filled in the polyethylene tube 5,5 cm diameter and height. Dense mixture compound was cured for 28 days, then tested of its compressive strength using Paul Webber compressing machine. Then the compound was leached in aquades, water of river and sea water before and after gamma irradiation of 4.78 x 10 8 mRadihour. The concentration of resin wastes are 2.0 %,4.0 %,6.0 %,8.0 %, 10.0 %, 12.0 %, 14.0 %, 16.0 %,18.0 % to 20.0 %. The sodium silicate addition was varied with the variation of 0.2 %, 0.4 %, 0.6 %, 0.8 % and 1.0 %.. The pH of leaching media aquades was varied on (pH = 5, pH 6, pH 7 and pH = 9). From the experiments data could be concluded that the best result was obtained at the process condition of immobilization resin wastes in the concentration of 12.0 %. To the compressive strength characteristic of 0.8 % sodium silicate addition is the optimum condition. The characteristic compressive strength of monolith block was obtained are 27.292 N/mm2 for the un irradiated sample, and 26.976 N/mm2 for the irradiated sample at that condition The leaching test characteristic, increase starting rate value on 0.4 % sodium silicate addition, The minimum increasing leching rate value are 34.36 % for the gamma irradiation of 4.78 x 108 mRadihour.
menjaga keselamatan lingkungan. Salah satu limbah radioaktif yang ditimbulkan dari fasilitas nuklir adalah limbah resin yang pada umumnya berasal dari sistem pembersih air pendingin reaktor daD dari sistem pertukaran ion pada fasilitas pengolahan
PENDAHULUAN
P engelolaan limbah radioaktif menjadi bagian penting dalam pengoperasian suatu fasilitas nuklir karena merupakan unsur pokok dalam
adanya hidrolisa air oleh radiasi yang dapat mengurangi ketersediaan air dalam rase air semen, hal ini akan mengakibatkan turunnya mutu blok semen yang dihasilkan. Dari kondisi di atas, maka dengan memvariasi penambahan konsentrasi limbah resin daD penambahan aditif natrium silikat diduga dapat meningkatkan kompetisi proses pengerasan semen, penyerapan air oleh resin yang mengakibatkan swelling serta menekan terjadinya hidrolisa oleh radiasi karena berlangsungnya proses hidrasi dapat dipercepat(6,7).
TATA CARA PERCOBAANr
Bahan yang dipergunakan
Semen type I Merk Nusantara, Aquades, Limbah resin terkontaminasi Sr-90, Natrium silikat.
Peralatan yang dipergunakan
Pengaduk listrik, Botol polietilen, Botol uji lindi, Peralatan uji tekan Jlaul Webber, Peralatan cacah Shclumberger, Fasilitas irradiasi gamma (Beam-Port) Reaktor Kartini.
Cara kerja
Penentuan pengaruh beban limbah resin.
Dibuat adonan dengan mencampur semen, air, limbah resin sebanyak 2,0 % dan aditifnatrium silikat 0,2 % dari berat total pacta perbandingan antara air dan semen. (A/S = 0,35) dalam gelas bekar 1000 mI. Campuran diaduk menggunakan pengaduk listrik sampai terbentuk adonan yang homogen. Adonan yang diperoleh di masukkan ke dalam botol
poliethylen ukuran diameter dan tinggi 3,5 cm untuk selanjutnya diperam selama 28 hari. Dengan cara yang sarna limbah resin yang ditambahkan divariasi 4,0 %,6,0 %, 8,0 %,10 %,12 %,14 %,16 % 16 %,
18 % dan 20 %. Setelah pemeraman selama 28 hari blok mono lit yang diperoleh diiradiasi gamma pacta dosis 4,78 x 10 8 mRad/jam, selanjutnya dilakukan pengujian meliputi uji kuat tekan menggunakan peralatan tekan Paul Webber dan uji lindi dalam aquades pH = 7,0.
Penentuan pengaruh penambahan aditif natrium
silikat.
(pembakaran) yang dilanjutkan dengan pemadatan abu basil pembakaran. Cara lain untuk penanganan limbah resin adalah dengan cara pemadatan (immobilisasi) langsung menggunakan bahan semen. Cara yang terakhir ini merupakan cara yang mudah dan sederhana karena dapat dikerjakan pada suhu kamar serta biayanya relatif murah. Dengan cara ini akan diperoleh monolith yang juga dapat berfungsi sebagai perisai radiasi yang ditimbulkan dari limbah yang dikungkung(I,2).
Selain keuntungan-keuntungan dari cara ini, terdapat kelemahan-kelemahan yaitu adanya senyawa kimia baik yang bersifat radioaktif maupun non radioaktif dalam jumlah tertentu akan mempengaruhi proses hidrasi semen. Hal ini dapat mengakibatkan turunnya mutu blok mono lit yang diperoleh. Demikian juga dalam sementasi limbah resin dijumpai masalah yang serius, yaitu blok monolit yang dihasilkan dapat mengalami keretakan sebagai akibat adanya pembengkakan oleh resin. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan penambahan aditif tertentu untuk memperbaiki kualitas blok monolit basil sementasi limbah resin tersebut. Beberapa aditif yang dapat dipergunakan dalam proses sementasi limbah resin antara lain kalsium hidroksida, vermikulit, bentonit serta garam-garam silikat. Garam-garam silikat telah banyak dipergunakan untuk aditif dal~ proses pemadatan menggunakan bahan semen seperti halnya Natrium Silikat. karena kemampuannya dalam memperbaiki kualitas produk yang dihasiIkan(3).
Dalam proses hidrasi semen, Natrium Silikat dapat ditambahkan sebagai aditif untuk proses sementasi limbah resin karena dapat memperlambat proses pengerasan blok semen akibat adanya garam natrium dan memperkeras basil sementasi karena adanya senyawa silikat. Selain dapat memperkeras blok basil sementasi , adanya senyawa silikat dapat meningkatkan kemampuan kUI1gkung semen terhadap radionuklida. Oleh karena itu garam silikat biasanya juga berfungsi sebagai bahan isi '}iller" dalam proses pemadatan limbah beracun sebagai stabilisator logam-logam berbahaya(4,5).
Dalam hal kemampuan mengungkung suatu nuklida , blok basil sementasi yang dihasilkan juga sangat tergantung pada kondisi tersedianya air selama pemeraman dan dalam proses pengerasan lanjut. Oleh karena itu akibat irradiasi yang ditimbulkan dari radionuklida yang dikungkung maupun dari luar blok perlu diantipasi karena pada dosis tertentu irradiasi dapat mengakibatkan terjadinya hidrolisa air. Apabila rase air selama
Kondisi optimum daTi percobaan (1), dengan tara yang sarna kedalam adonan ditambahkan aditif natritii:n silikat. Aditif natrium silikat yang ditambahkan divarisi daTi 0,2 % , 0,4 %, 0,6 %, 0,8 % dan 1,0 %. Setelah pemeraman selama 28 hari monolit blok yang diperoleh diiradiasi gamma pada dosis 4,78 x 10 8 mRad/jam, selanjutnya dilakukan pengujian meliputi uji kuat
Prosiding Perlemuan dan Presentasi Ilmiah
P3TM-BATAN Yogyakarla 14-15 Juli 1999 Buku II 341
tekan menggunakan peralatan tekan Paul Webber daD uji lindi dalam aquades pH = 7,0.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penentuan pengaruh be ban penambahan limbah
resin.
Tabell. Pengaruh penambahan limbah resin terhadap karakteristik ketahanan tekan monolit blok basil sementasi limbah resin pacta kondisi AlS = 0,35, konsentrasi aditif natrium silikat = 0,0 % daD dosis irradiasi gamma = 4,78 X 108 mRad/jam. --j<etahanan Tekan (N/~2) Kans. limbah %) No Sebelum iradiasi 33,291 27,472 22,873 23,214 22,402 19,214 15,933 11,963 10,476 9,024 8,~ Setelah Iradiasi 31,405 26,986 22,405 21,452 21,504 18,666 12,241 10,246 8,542 6,024 6,463 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0 16,0 18,0 20,0 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11
radiasi gamma maupun sampel yang dikenai radiasi gamma. Terhadap sampel yang diiradiasi, maka penambahan limbah resin diatas 12,0 % memberikan harga rerata penurunan kuat tekan sebesar 1,317 kali hila dibandingkan dengan kuat tekan sampel yang tidak diiradiasi atau mengalami penurunan kuat tekan rerata sebesar 22,307 %. Sedangkan terhadap sampel yang diiradiasi dengan beban limbah resin kurang dari 12,0 % memberikan harga rerata penurunan kuat tekan sebesar 1,02 kali hila dibandingkan dengan kuat tekan sampel yang tidak diiradiasi atau mengalami penurunan kuat tekan rerata sebesar 3,462 %. Dari data tersebut untuk memperoleh mono lit blok yang mempunyai stabilitas tinggi terhadap irradiasi gamma maka penambahan limbah resin di atas 12,0 % perlu ditambahkan aditif yang dalam penelitian ini dipakai aditif natrium silikat.
Tabel2. Pengaruh penambahan limbah Resin terhadap karakteristik uji pelindihan (hari ke 90) monolit blok basil sementasi limbah resin pada kondisi AIS = 0,35, konsentrasi aditif natrium silikat = 0,0 % daD dosis radiasi gamma = 4,78xl08 mRad/jam.
Kons.
Umbah(%)
No Kece
Sebelum Ira lasl
0,216 ; 0,542 ; 0,981 \ 1,124 I 2,156 ,I 2,164 -; 2,747 3,417 ~ retak '; retak \ retak ': Setelah Iradiasi 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0 16,0 18,0 20,0 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Sedangkan untuk mengetahui pengaruh beban limbah resin terhadap ketahanan kecepatan pelindian mono lit blok dapat dilihat dalam tabel 2. Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa semakin besar jumlah limbah resin yang ditambahkan ke dalam adonan semen akan menyebabkan semakin naiknya harga kecepatan pelindiannya. Selanjumya penambahan limbah resin yang terlalu besar, pacta pelindian terjadi kerusakan mono lit blok yaitu terjadi retak semen dan abrasi mono lit blok. Kondisi ini di alami sampel pacta beban limbah resin di atas 14,0 % untuk yang tidak diiradiasi daD di atas 10 % untuk sampel yang diiradiasi. Hal ini terjadi karena dengan bertambahnya beban limbah, akan menyebabkan kemungkinan terjadinya pembeng-kakan resin yang semakin besar. Pembengpembeng-kakan
semen yang besar akan menyebabkan turunnya sifat plastis semen, sehingga akan meningkatkan terjadinya retak semen daD akhirnya akan Pengaruh beban penambahan limbah resin
terhadap karakteristik ketahanan tekan monolit blok basil sementasi limbah resin dapat dilihat dalam tabel 1. Dari tabel 1 tampak bahwa semakin besar konsentrasi limbah resin yang ditambahkan ke dalam adonan menyebabkan harga ketahanan tekan mono lit blok semakin rendah. Penurunan harga kuat tekan mono lit blok ini memberikan harga koefisien korelasi hubungan antara ketahanan tekan daD jumlah limbah resin yang ditambahkan sebesar R = -0,96700. Turunnya harga ketahanan tekan mono lit blok tersebut dimungkinkan karena dengan
semakin banyaknya limbah resin yang ditambahkan ke dalam adonan semen dapat menyebabkan jarak
antar partikel semen semakin besar sehingga tingkat monolitas blok menjadi turun. Keadaan yang demikian tentunya dapat menyebabkan turunnya harga kuat tekannya.
Penambahan limbah resin yang terlalu banyak juga dapat mengganggu ketersediaan air dalam rase air-semen karena resin biasanya mudah menyerap air daD akan mengalami pembengkakan "swelling ". pembengkakan resin yang terlalu besar akan dapat menyebabkan mengembangnya monolit daD akan menyebabkan retak semen, sehingga kuat tekannya menjadi sangat rendah. Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa penurunan kuat tekan mono lit blok menjadi semakin nyata pada beban limbah resin di atas 12,0 % baik untuk sampel yang tidak dikenai
Harga kecepatan pelindian tertinggi diperolah pada kondisi beban limbah 14,0 % untuk sampel yang tidak diiradiasi dan pada beban limbah 10,0 % untuk sampel yang diiradiasi yaitu memberikan harga kecepatan lindi 3,417 x 10 -3 gram.cm-2.hari-1 dan 3,986 x 10 -3 gram.cm-2.hari-1, diatas harga tersebut
sampel sudah rusak dalam proses pelindian.
memberikan kuat tekan yang lebih rendah. Penambahan aditif natrium silikat maksimum pacta percobaan ini adalah sebesar 0,8 % yaitu memberikan harga kuat tekan sebesar 27,292 (N/mm1. Terhadap radiasi gamma 4,78 x 10 8 mRad/jam, dapat menurunkan harga kuat tekan mono lit blok untuk semua sainpel dan pacta penambahan aditif natrium silikat sebanyak 0,8 % memberikan kuat tekan sebesar 26,976 (N/mm1.
Sedangkan pengaruh penambahan aditif natrium silikat terhadap karakteristik uji lindi monolit blok basil sementasi limbah resin dapat dilihat dalam tabel 4. Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa natrium silikat dapat meningkatkan ketahanan lindi mono lit blok basil sementasi limbah resin. Peningkatan harga ketahanan lindi mono lit blok ditunjukkan adanya hubungan antara ketahanan uji lindi dan jumlah limbah resin yang ditambahkan yaitu turunnya harga ketahanan uji lindi dengan memberikan harga koefisien korelasi sebesar R = -0,96600. Penurunan harga kecepatan pelindian ini dimungkinkan karena pembentukan mono lit blok basil hidrasi semen yang semakin baik dengan adanya aditif natrium silikat. Natrium silikat dapat berfungsi baik pacta kondisi hidrasi semen 'sebagai stabilisator senyawa silikat daD memperkecil kompetisi pemakaian air oleh senyawa kalsium silikat hidrat yang terbentuk selama hidrasi semen dan limbah resin yang porous. Kondisi yang demikian akan memperbaiki basil hidrasi semen pacta tahap hidrasi 1anjut dan selama pemeraman, Selain itu natrium silikat mampu sebagai adsorben radionuklida uranium yang acta dalam limbah sehingga nilai kungkung semen terhadap radionuklida tersebut semakin meningkat. Nilai kungkung semen terhadap radionuklida yang semakin tinggi menyebabkan semakin turunnya harga ketahanan lindi mono lit blok basil sementasi limbah resin. Dari percobaan ini diperoleh kondisi bahwa penambahan aditif natrium silikat sebanyak 0,2 % sudah mampu memperbaiki mono lit blok basil sementasi limbah resin, karena pacta pelindian sampai hari ke 90 sampel tidak mengalami keretakan. Dari data yang diperoleh maka untuk sampel yang diiradiasi gamma 4,78 x 108 rnRad/jam mengalami peningkatan harga kecepatan pelindian Terata sebesar 1,813 kali apabila dibandingkan terhadap sampel yang tidak diiradiasi gamma atau mengalami peningkatan harga kecepatan pelindian Terata sebesar 81,60 %. Sedangkan secara keseluruhan, maka penambahan aditif sebanyak 0,4 % adalah kondisi optimum untuk proses ini karena. pacta kondisi ini memberikan peningkatan harga kecepatan pelindian terendah yaitu sebesar 34,36 0/0-" terhadap pengaruh iradiasi. Sedangkan di atas harga
Penentuan pengaruh penambahan aditif natrium silikat.
Tabel 3. Pengaruh penambahan aditif natrium silikat terhadap karakteristik ketahanan tekan monolit blok basil sementasi limbah resin pada konsisi AlS = 0,35, konsentrasi limbah resin = 12,0 % dan dosis radiasi gamma = 4,78 x 10 8 mRad/jam. I Kons. Na.Silikat (%) i ---K~t~Tekan (N/mm2) No Sebelum iradiasi 15,933 18,903 22,427 26,474 27,292 ~27, 194 Setelah Iradiasi 12,241 16,474 20,306 24,834 26,976 25,832 1 2 3, 4. 5. 6. 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1.0
Pengaruh penambahan aditif natrium silikat terhadap karakteristik ketahanan tekan mono lit blok basil sementasi limbah resin dapat dilihat dalam rebel 3. Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa semakin banyak aditif natrium silikat yang ditambahkan, maka ketahanan tekan mono lit blok basil sementasi limbah resin semakin besar. Hal ini dapat terjadi karena penambahan aditif natrium silikat dapat meningkatkan ketersediaan material non semen yang bermanfaat untuk mengisi pori-pori yang diakibatkan naiknya volume absolut dari basil hidrasi semen. Aditif natrium silikat juga diduga bermanfaat untuk menyangga ketersediaan silikat dalam pembentukan senyawa kalsium silikat hidrat (C-S-H) dalam hidrasi semen. Pembentukan C-S-H menjadi stabil pacta hidrasi semen karena kompetisi pemakaian air dalam rase air semen oleh resin dapat diperkecil dengan semakin banyaknya ketersediaan senyawa kalsium silikat hidrat, sehingga proses pengerasan semen dapat diperlambat. Selain itu penambahan aditif natrium silikat akan mengurangi kekeroposan semen yang diakibatkan adanya limbah resin. Tetapi pacta penambahan aditif natrium silikat di atas 0,6 % ketahanan tekan cenderung tetap dan pacta uji radiasi memberikan harga kuat tekan yang cenderung turun. Hal ini terjadi karena penambahan natrium silikat yang berlebihan dapat mempercepat pengerasan semen sehingga akan memperbanyak sisa basil hidrasi yang akan menempati pori-pori
Prosiding Perlemuan dan Presentasi Ilmiah
P3TM-BATAN Yogyakarla 14-15 Juli 1999 Buku II
tersebut sampel mengalami peningkatan harga kecepatan pelindian rerata sampai 104,75 % terhadap dampak iradiasi.
Tabel 4. Pengaruh penambahan aditif natrium silikat terhadap karakteristik, ketahanan pelindian monolit blok basil sementasi limbah resin pacta konsisi A/S = 0,35, konsentrasi limbah resin = 12,0 % daD dosis radiasi gamma = 4,78 x 108 mRad/jam.
4. ZANGE,E, SCHLENTER,M, LASCHER, Immobilizatioh of Waste Water Residues By Embedding Into Concrete, IAEA-SM, 261, (1989).
5. GARLEY MACAULY K.W, DKK, Advanced Management Methodes for Medium Active Waste, ISSN 0275-7273, (1981).
6. NEVILLE,AM, Concrete Technology, Longman Science & Technical, Copublished in The United State with John Wiley & Sons, Inc, New York, (1987).
7. PRA YITNO, dkk; "Karakterisasi Blok Monoli Hasil Sementasi Limbah Resin", , Presentasi Ilmiah Pene1itian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir, ISSN No.0216-3128, PPNY-BATAN, (1996)
.
Keceot. LinQij10-3.Qram.cm-2.hari-l)
No Kans.
Na.Silikat(%)1 ~iradiasi Setelah Iradiasi Retak 3,214 2,346 2,146 1,624 1,214 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 _1,0 2,747 2,012 1,746 0,938 0,814 0.654 1 2 3. 4 5 6
KESIMPULAN
TANYA JAWAB
1. Natrium silikat dapat memperbaiki kualitasmonolit blok basil sementasi limbah resin 2. Terhadap karakteristik ketahanan kuat tekan ,
maka kondisi proses immobilisasi limbah resin yang optimum dicapai pada beban limbah resin 12,0 %, konsentrasi aditif natrium silikat 0,8 %, yaitu memberikan karakteristik mono lit yang mempunyai harga kuat tekan sebesar 27,292 N/mm2 untuk sampel yang tidak diiradiasi daD 26,976 N/mm2 daD 4,78 x 108 mRad/jam untuk sampel yang diiradiasi gamma.
3. Terhadap karakteristik ketahanan pelindian, maka penambahan aditif natrium silikat maksimum adalah sebanyak 4,0 % karena memberikan peningkatan harga kecepatan pelindian yang terendah yaitu sebesar 34,36 % terhadap pengaruh iradiasi gamma.
4. Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini, maka monolit basil sementasi limbah resin perlu diamankan dari proses kontak dengan air atau dilakukan pelapisan monolit sehingga aman terhadap proses pelucutan.
Duyeh Setiawan:
~ Seiain karakterisasi yang Saudara Iakukan meIiputi mono lit biok dsb., apakah masih ada parameter yang berpengaruh terhadap kuaiitas monoiit biok terse but?
Prayitno :
..t;. Parameter lain yang berpengaruh untuk diteliti antara lain.. pengaruh pemanasan, uji jatuh, aditif lainnya seperti CaCO3, Ca-silikat dan bahan minerallokal bentonit. Sudradjat I :
~ Mengapa Iimbah resiri mengaIami sweIiirig? ~ Bagaimana fungsi Na-SiIikat pada perbaikan
kuaIitas monoIit hIck?
Prayitno :
..t;. Swelling resin terjadi karena adanya penyerapan air oleh resin dalam ruang intermilar sehingga resin mengalami pem hen g kakan/ men gem bang.
..t;. Na-Silikat dapat memperbaiki monolit blok .. .Karena dapat meningkatkan plastisitas dari pasta semen pada tahap reaksi hidrasi lanjut selama pemeraman.
.Meningkatkan kemampuan kungkung terhadap radionuklida.
DAFTAR
PUSTAKA
1. SURGENT & LUNDY ENGINEER, Low Radwaste Solidification, California, (1983). 2. BROWNSTEIN, M, R.LEVESQUE,
Experirnence With Cemen Usage. as The Binding Agent For Radwaste, ASME Publication, New York, (1979).
3. A.ANTONO,PROF JR, Tecnologi Beton, Fakultas Teknik Jurusan Teknil Sipil UGM, Yogyakarta, (1980).
ISSN 0216-3128 Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan