WATER HEATER BERPENUTUP GAS BUANG DENGAN 160
LUBANG UDARA DAN PANJANG PIPA 10 METER
BERTENAGA GAS LPG
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Mesin
Diajukan oleh
GALIH KRISTIANTO NIM : 105214035
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
A WATER HEATER CLOSED BY AN EXHAUST WHICH HAS
160 AIR INTAKE HOLES AND 10 METERS LENGTH OF PIPE
POWERED BY LPG
FINAL PROJECT
As partial fulfillment of the requirement
to obtain the Sarjana Teknik degree in Mechanical Engineering
By
GALIH KRISTIANTO STUDENT NUMBER : 105214035
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
iii
WATER HEATER BERPENUTUP GAS BUANG DENGAN 160
LUBANG UDARA DAN PANJANG PIPA 10 METER
BERTENAGA GAS LPG
iv :
: .
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 14 Juli 2014
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma :
Nama : Galih Kristianto
Nomor Mahasiswa : 105214035
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
Water Heater Berpenutup Gas Buang dengan 160 Lubang Udara dan Panjang
Pipa 10 Meter Bertenaga Gas LPG
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media yang lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 14 Juli 2014
Yang menyatakan,
vii
ABSTRAK
Kebutuhan air panas tidak dapat dipungkiri lagi, hampir semua kalangan membutuhkannya untuk menunjang kegiatannya. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan : (a) Mendapatkan hubungan antara debit air mengalir dengan suhu keluar water heate, (b) Mendapatkan hubungan antara debit air dengan laju aliran kalor, (c)menghitung kalor yang diberikan gas LPG pada water heater, (d) Menghitung kalor yang diterima air, (e) Menghitung efisiensi water heater.
Penelitian yang dilakukan di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta adalah menguji water heater dengan variasi tutup gas buang setinggi 1 cm, 2 cm, dan 3 cm. Water heater yang dibuat memiliki dimesi tinggi 37 cm, diameter tabung paling luar 3 cm, diameter tabung tengah 26 cm, diameter tabung paling dalam 9 cm, 160 lubang udara pada tabung terluar, panjang pipa 10 meter, diameter dalam pipa 1,27 cm, dan 8 buah sirip dari pipa tembaga dengan diameter dalam sirip 1,27 cm.
Penelitian ini menghasilkan : Water heater yang dibuat mampu menghasilkan air keluar (kebutuhan mandi air hangat) dengan temperatur 39oC dengan debit 15 liter/menit (b) Hasil terbaik hubungan antara debit air dengan temperatur air yang keluar dari water heater dinyatakan dengan persamaan : T0 = 101,86m-0.347 hubungan antara debit air dengan efisiensi water heater dinyatakan dengan persamaan : η = -0,0664m2 + 2,553m + 40,029 untuk 2,64 < m < 31,5 pada tekanan udara pada 1 atm dan pada suhu air masuk 26,6oC , m adalah debit aliran air dalam liter/menit. .(berlaku untuk nilai 2,64 < m < 31,5) (e) Kalor yang diberikan gas LPG sebesar 20758,55833 watt = 20,76 kW.
Kata kunci : Water Heater, Gas Water Heater, Pemanas Air, LPG, Efisiensi
viii
ABSTRACT
The needed of hot water isn't be denied again, almost all quarters need it to support their activities. Hence done the studies with a purpose: ( a ) the gain of the relation between a discharge of water flowing out water heate, with the temperature ( b ) the gain of the relation between the water flow at the rate of flow of heat engine, ( c ) count heat engine given gas cylinders on water heater, ( d ) count heat engine received water, ( e ) count the efficiency of water heater.
The Research were conducted in sanata darma university were to testing water heater with the variation of cover the exhaust gases as high as 1 cm, 2 cm, and 3 cm. Water heater having dimesi 37 cm, high diameter of a tube most outer 3 cm, the diameter of a central tube 26 cm, diameter of a tube cm, most in the 9 160 air holes in a tube outermost; a length of pipe 10 meters, the inner diameter of 1.27 cm and 8 fins of a copper pipe with diameter the fins are 1.27 cm.
This research produce that: water heater made capable of producing water out ( needs for warm bath ) with temperatures 39oC with discharge 15 liters / minute ( b ) the best result of the relation between a discharge of water with temperature of water discharged from water heater expressed with an equation: t0 = 101,86m-0.347 ( applies to value 2,64 < m < 31,5 in air pressure on 1 atms and at a temperature of water enters 26,6oc, m is discharge of water flow in liters per minute ). ( c ) the best result of the relationship between the water flow at the rate of flow of heat engine received water expressed with an equation: qair = 13,962m2 + + 8420,1 537,03m ( applies to value 2,64 < m < 31,5 in air pressure on 1 atms and at a temperature of water enters 26,6oC, m is discharge of water flow in liters per minute ). ( d ) the best result of the relation between a discharge of water efficiency of water heater expressed with an equation: η = -0,0664m2 2,553m + + 40,029 to 2,64 < m < 31,5 in air pressure on 1 atms and at a temperature of water enters 26,6oC, M is discharge of water flow in liter / minute. . ( applies to value 2,64 < m < 31,5 ) ( e ) The Heat that given by LPG gas as much as 20758,55833 watts = 20,76 kW.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Skripsi ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.Skripsi yang berjudul “Water Heater
Berpenutup Gas Buang dengan 160 Lubang Udara dan Panjang Pipa 10 Meter
Bertenaga Gas LPG”, disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan
Strata-1 (S-1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian penelitian dan penyusunan
Skripsi ini melibatkan banyak pihak. Dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing dalam penelitian
ini.
3. Indra Santosa dan Tri Verawati, selaku orangtua yang telah memberikan
semangat dan bimbingan untuk menyelesaikan Skripsi ini dengan baik secara
materi maupun rohani.
4. Galuh Kristianto, selaku kakak kandung yang memberikan semangat untuk
x
5. Marselina Noviyanti, selaku teman dekat yang memberikan semangat untuk
menyelesaikan Skripsi ini.
6. Mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2010 dan semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan sumbangan pikiran
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian dan penyusunan Skripsi ini
masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan
masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakaknnya.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun pembaca. Terima
kasih.
Yogyakarta, 14 Juli 2014
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
TITLE PAGE... ii
HALAMAN PERSETUJUAN... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR GAMBAR... xiv
DAFTAR TABEL... xviii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
xii
1.3 Tujuan... 4
1.4 Batasan dalam Pembuatan Water heater... 4
1.5 Manfaat Penelitian... 5
BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA... 6
2.1 Dasar teori………... 6
2.2 Tinjauan Pustaka……… 21
BAB III METODE PENELITIAN………. 33
3.1 Rancangan water heater………. 33
3.2 Persiapan……… 36
3.3 Langkah – langkah Pengerjaan………. 43
3.4 persiapan percobaan………... 44
BAB IV METODE PENELITIAN………. 45
4.1 Skema Pengujian……… 45
4.2 Variasi Penelitian………... 46
4.3 Peralatan pengujian……… 46
4.4 Metode Pengumpulan Data……… 49
4.5 Metode Pengolahan Data………... 51
xiii
BAB V KARAKTERISTIK WATER HEATER……….. 54
5.1 Hasil Pengujian……….. 54
5.2 Perhitungan Matematis………... 5.3 Hasil Pengujian dan Pembahasan……….. 56 68 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……… 74
6.1 Kesimpulan……… 74
6.2 Saran……….. 75
DAFTAR PUSTAKA………... 77
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kompor high pressure... 16
Gambar 2.2 Aliran fluida... 18
Gambar 2.3 Water heater 1... 21
Gambar 2.4 Water heater 2... 22
Gambar 2.5 Water heater 3... 23
Gambar 2.6 Water heater 4... 24
Gambar 2.7 Water heater tankless... 25
Gambar 2.8 Water heater gas dengan tangki... 26
Gambar 2.9 Water heater gas dengan turbulator... 27
Gambar 2.10 Water heater dengan tangki penampungan dan pipa spiral... 28
Gambar 3.1 Rangka dalam diameter 9cm... 33
Gambar 3.2 Rancangan pipa saluran air... 33
Gambar 3.3 Rancangan rangka tabung dalam tanpa selimut... 34
Gambar 3.4 Rancangan rangka tabung dalam dengan selimut... 34
xv
Gambar 3.6 Rancangan tutup gas buang... 35
Gambar 3.7 Rancangan rangka dengan selimut... 35
Gambar 3.8 Rancangan water heater... 35
Gambar 3.9 Pipa tembaga... 38
Gambar 3.10 Plat strip... 38
Gambar 3.11 Plat Galvanis... 39
Gambar 3.12 Besi nako... 39
Gambar 3.13 Baut Spring Center... 39
Gambar 3.14 Pemotong pipa... 40
Gambar 3.15 Las Listrik... 40
Gambar 3.16 Tang Rivet... 40
Gambar 3.16 Mesin Bor Tangan... 41
Gambar 3.17 Mesin Gerinda... 41
Gambar 4.1 Skema alat... 45
Gambar 4.2 Gas LPG... 47
Gambar 4.3 Kompor high pressure... 48
xvi
Gambar 4.5 Timbangan gantung digital, Termocouple, dan penampil
hasil pengukuran temperatur secara digital APPA51... 48
Gambar 4.6 Gelas ukur dan ember... 49
Gambar 4.7 Stopwatch... 49
Gambar 5.1 Hubungan debit air dengan suhu air keluar water heater
bukaan 10 putaran ( 1 cm ) pada suhu air input 27.1 ̊C…….. 63
Gambar 5.2 Hubungan debit air dengan suhu air keluar water heater
bukaan 20 putaran ( 2 cm ) pada suhu air input 27.2 ̊C…….. 64
Gambar 5.3 Hubungan debit air dengan suhu air keluar water heater
bukaan 30
( 3 cm ) putaran pada suhu air input 26.6 ̊C……… 64
Gambar 5.4 Hubungan debit air dengan laju aliran kalor yang diperlukan
water heater bukaan 10 putaran ( 1 cm ) pada suhu air input
27.1 ̊C……….. 65
Gambar 5.5 Hubungan debit air dengan laju aliran kalor yang diperlukan
water heater bukaan 20 putaran ( 2 cm) pada suhu air input
27.2 ̊C………... 65
Gambar 5.6 Hubungan debit air dengan laju aliran kalor yang diperlukan
water heater bukaan 30 putaran ( 3 cm ) pada suhu air input
xvii
Gambar 5.7 Hubungan debit air dengan Efisiensi water heater bukaan 10
putaran ( 1 cm ) pada suhu air input 27.1 ̊C……… 66
Gambar 5.8 Hubungan debit air dengan Efisiensi water heater bukaan 20
putaran ( 2 cm ) pada suhu air input 27.2 ̊C……….... 67
Gambar 5.9 Hubungan debit air dengan Efisiensi water heater bukaan 30
putaran ( 3 cm ) pada suhu air input 26.6 ̊C……… 67
Gambar 5.10 Hubungan debit air dengan suhu keluar water
heater bukaan tutup gas buang 1 cm, 2 cm, dan 3 cm………. 69
Gambar 5.11 Hubungan debit air dengan laju aliran kalor yang diperlukan
water heater bukaan tutup gas buang 1 cm, 2 cm, dan 3 cm... 70
Gambar 5.12 Hubungan debit air dengan efisiensi water heater bukaan
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbandingan kekuatan material antara tembaga dan jenis
material yang lain... 10
Tabel 2.2 Nilai konduktivitas termal... 10
Tabel 2.3 Konduktifitas termal beberapa media………... 13
Tabel 2.4 Komposisi udara dalam keadaan normal………... 14
Tabel 2.5 Daya pemanasan dan efisiensi alat masak dengan gas LPG
dan bahan bakar lainnya………... 18
Tabel 4.1 Isian untuk pengambilan data dan konsumsi gas... 50
Tabel 4.2 Isian untuk pengisian data debit air Tinggi pembukaan
tutup gas buang : 1 cm……….
50
Tabel 4.3 Tabel isian untuk pengisian data debit air tinggi
pembukaan tutup gas buang : 2 cm………... 50
Tabel 4.4 Tabel isian untuk pengisian data debit air tinggi
pembukaan tutup gas buang : 3 cm………... 51
Tabel 5.1 Konsumsi gas pada setiap tinggi pembukaan tutup gas
xix
Tabel 5.2 Hasil Pengujian Water Heater dengan tinggi bukaan tutup
1 cm………... 53
Tabel 5.3 Hasil Pengujian Water Heater dengan tinggi bukaan tutup
2 cm………... 54
Tabel 5.4 Hasil Pengujian Water Heater dengan tinggi bukaan tutup
3 cm………... 54
Tabel 5.5 Tabel Laju Aliran Kalor yang Diberikan Gas LPG... 60
Tabel 5.6 Tabel perhitungan 𝑚𝑎𝑖𝑟 dan 𝑞𝑎𝑖𝑟 Water Heater 10 putaran
( 1 cm )………... 62
Tabel 5.7 Perhitungan 𝑚𝑎𝑖𝑟 dan 𝑞𝑎𝑖𝑟 Water Heater 20 putaran
( 2 cm )………... 62
Tabel 5.8 Tabel perhitungan 𝑚𝑎𝑖𝑟 dan 𝑞𝑎𝑖𝑟 Water Heater 30 putaran
(3 cm )………...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada awalnya water heater lebih banyak digunakan oleh Negara-negara
beriklim dingin. Namun seiring berjalannya waktu kini Negara-negara tropis
seperti Indonesia mulai marak menggunakan water heater karena masyarakat
mulai menyadari akan banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan
air panas untuk berbagai kebutuhan manusia seperti kebutuhan rumah tangga
untuk mandi dan mencuci, di rumah sakit untuk memandikan pasien yang sedang
dirawat, di salon kecantikan untuk perawatan kulit ataupun rambut, di hotel - hotel
sebagai fasilitas untuk para pengunjung hotel, serta didalam skala industri untuk
mencuci ditempat – tempat laundry dan pada jasa pemotongan unggas untuk
mempermudah merontokan bulu – bulu unggas (ayam, bebek,enthog dan angsa).
Dengan begitu water heater sangat penting untuk menghasilkan air panas dalam
skala besar dengan cara yang praktis.
Dengan semakin banyaknya kebutuhan air panas yang diperlukan untuk
mandi dan kebutuhan lainnya, dapat diatasi dengan menggunakan alat pemanas
air modern yang dibuat khusus yang disebut Water heater yang terbuat dari
susunan pipa tembaga yang disusun secara spiral dan bertumpuk yang dipanaskan
Water heater dibagi menjadi 3 jenis yaitu solar water heater, listrik water
heater dan Gas water heater. Solar water heater (pemanas air tenaga surya),
water heater jenis ini biasanya diletakkan di atas atap. Water heater ini biasanya
dimanfaatkan di Negara tropis dikarenakan sumber tenaganya sangatlah
berlimpah dan gratis. Solar water heater adalah water heater yang memanfaatkan
energi matahari untuk proses tenaganya, keuntungan menggunakan water heater
jenis ini adalah ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polutan.
Kerugiannya tidak setiap saat dipergunakan karena hanya bisa pada siang saat
matahari muncul, harganya lebih mahal, butuh penampung jika ingin
dipergunakan pada malam hari.
Listrik water heater (pemanas air tenaga listrik), water heater jenis ini
memanfaatkan energi listrik sebagai tenaga pemanasan airnya. Listrik water
heater biasanya diletakkan di dekat kamar mandi, memiliki keuntungan : lebih
praktis, tidak memakan tempat, tidak membutuhkan ruang yang besar.
Kerugiannya tidak setiap saat bisa dipergunakan, jika ingin menggunakan
memerlukan tampungan air terlebih dahulu, rawan terjadi konsleting dan mahal.
Gas water heater (pemanas air gas LPG). Water heater jenis tenaga gas
lebih praktis dipergunakan, karena memiliki keuntungan : setiap saat bisa
dipergunakan selama ada air mengalir dengan volume airnya tak terbatas, tidak
terlalu mahal, tidak memerlukan bak penampungan atau tankless, mudah mencari
bahan- bahan yang dipergunakan untuk membuatnya. Tetapi, dikarenakan
menggunakan gas LPG dan kompor bertekanan tinggi (high pressure), maka
pada taraf ramah lingkungan. Jenis water heater ini sangat menguntungkan dari
pada water heater yang lain karena prinsip kerjanya hampir sama dengan
memasak air menggunakan kompor gas di rumah. Water heater ini mampu
memanaskan air dan mengalirkan air panas dengan suhu yang tinggi serta debit
yang cukup tinggi dan stabil yaitu mampu mencapai 6 liter per menit dengan suhu
yang bisa disesuaikan antara 40o -50o Celcius. Gas water heater adalah salah satu
water heater yang mempunyai banyak variasi. Hal ini dilakukan untuk memenuhi
standar efisiensi pemanasan yang baik.Variasi ini bermacam- macam untuk
mendapatkan efisiensi panas yang sempurna misalkan dengan merubah panjang
pipa ataupun dengan variasi jumlah lubang water heater.
Berdasarkan latar belakang diatas menggugah penulis untuk lebih meneliti
tentang variasi-variasi yang dipergunakan pada water heater gas supaya bisa
memperoleh debit air yang sangat banyak dengan suhu yang diperlukan untuk
mandi sekitar 38o– 40o dengan efesiensi water heater yang baik.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
a. Apakah besar kecilnya pembukaan tutup gas buang berpengaruh terhadap
suhu air pada water heater ?
b. Apakah besar kecilnya pembukaan tutup gas buang berpengaruh terhadap
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tentang water heater dengan berbagai variasi
pembukaan tutup gas buang :
a. Mendapatkan hubungan antara debit air yang mengalir dengan suhu air
keluar water heater
b. Mendapatkan hubungan antara debit air dengan laju aliran kalor
c. Menghitung kalor yang diberikan gas LPG pada water heater
d. Menghitung kalor yang diterima air
e. Menghitung efisiensi pada water heater
1.4 Batasan Dalam Pembuatan Water Heater
Batasan –batasan yang diambil dalam pembuatan peralatan water heater
gas LPG ini adalah :
a. Tinggi pemanas air : 37 cm, dengan panjang pipa tembaga : 10 m, dengan 2
lintasan.
b. Jumlah tabung : 3 buah, tabung 1 (tabung paling dalam) dengan diameter : 9
cm dengan jumlah lubang 221 lubang, tabung 2 (tabung tengah) memiliki
diameter 26 cm dengan jumlah : 680 lubang dan tabung 3 (tabung paling luar)
memiliki diameter 34 cm dengan jumlah lubang 160 lubang.
c. Bahan pipa tembaga dengan diameter dalam 12,7 mm (1,27 cm) , diameter
luar 14,7 mm (1,47 cm).
e. Sirip dari pipa tembaga dengan diameter dalam 12,7 mm (1,27 cm), diameter
luar 14,7 mm (1,47 cm).
f. Bahan bakar: gas LPG, jenis kompor : kompor bertekanan tinggi (high
pressure).
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tentang water heater dengan menggunakan gas LPG ini
diharapkan :
a. Untuk penulis, dapat memperluas pengetahuan tentang pembuatan pemanas
air.
b. Dapat digunakan sebagai referensi dalam pembuatan water heater oleh
kalangan masyarakat luas.
c. Hasil peneltian dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi para peneliti
6
BAB II
DASAR TEORI
DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Pengertian Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor dapat terjadi jika ada perbedaan suhu. Kalor berpindah
dari temperatur tinggi ke temperatur yang lebih rendah dengan melalui atau tanpa
zat perantara. Perpindahan panas adalah suatu proses yang dinamis, yaitu panas
dipindahkan secara spontandari satukondisi ke kondisi lain yang suhunya lebih
rendah. Kecepatan perpindahan panas ini akan tergantung pada perbedaan
suhu antar kedua kondisi, Semakin besar perbedaan maka semakin besar
kecepatan pindah panasnya.
2.1.2 Perpindahan Kalor
Ada 3 cara perpindahan kalor dari suatu tempat ke tempat lain dapat
terjadi melalui, yaitu secara konduksi, secara konveksi, dan secara radiasi.
a. Perpindahan panas konduksi
Perpindahan panas konduksi adalah perpindahan panas yang dihasilkan
dari kontak langsung antara permukaan – permukaan benda. Konduksi terjadi
hanya bila dengan menyentuh atau menghubungkan permukaan – permukaan
yang mengandung panas. Setiap benda mempunyai konduktivitas termal
(kemampuan mengalirkan panas) tertentu yang akan mempengaruhi panas yang
dihantarkan dari sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin. Semakin tinggi nilai
sisi ke sisi yang lain. Contoh perpindahan panas secara konduksi adalah menaruh
batang besi membara ke batang besi lain yang dingin. Besi membara itu bergerak,
tetapi tiba – tiba besi yang semula dingin akan menjadi panas. Pemanfaatan
diteruskan / dialirkan menuju pipa tembaga.
b. Perpindahan Panas Konveksi
Perpindahan panas konveksi merupakan perpindahan panas (kalor) yang
disertai dengan berpindahnya zat perantara. Konveksi sebenarnya mirip dengan
induksi, hanya saja perindahan panas konduksi adalah perpindahan panas tanpa
disertai zat perantara, sedangkan perpindahan panas konveksi disertai
berpindahnya zat perantara. Perpindahan kalor secara konveksi bisa terjadi pada
zat cair dan gas. Contoh perpindahan panas konveksi pada zat cair dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari – hari dan dapat dilihat pada proses
pemasakan air, saat air dimasak maka air pada bagian bawah akan terlebih dahulu
panas, saat air dibawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadi
perubahan massa jenis air) sedangkan air diatas akan bergerak ke bawah begitu
seterusnya sampai seluruh bagian air panas. Sedangkan untuk perpindahan panas
konveksi melalui udara disebabkan karena partikel udara akan mengalami
udara yang bersuhu tinggi tersebut akan naik. sebaliknya udara yang bersuhu lebih
rendah akan mempunyai massa jenis yang besar, maka udara tersebut akan turun.
Contoh perpindahan panas konveksi udara dapat ditemui pada ventilasi ruangan
dan cerobong asap. Proses perpindahan panas secara konveksi yang terjadi pada
water heater ini terletak pada saat panas yang diterima oleh pipa tembaga dari
nyala api, kemudian panas diterima oleh air yang mengalir melalui pipa tembaga
tersebut.
c. Perpindahan Panas Radiasi
Merupakan perpindahan panas yang dapat terjadi tanpa menggunakan zat
perantara, jika sebuah benda di dalam sebuah ruangan, dan suhu dinding –
dinding pengurung lebih rendah dari pada suhu benda, maka suhu benda tersebut
akan turun sekalipun dalam ruangan tersebut hampa. Proses perpindahan panas
dari suatu benda terjadi berdasarkan suhunya, tanpa bantuan dari zat perantara
disebut dengan perpindahan panas radiasi.contoh radiasi dalam kehidupan
sehari-hari dapat dilihat saat menyalakan api unggun, siapa yang berada di dekat api
unggun akan merasakan hangat. Proses perpindahan panas secara radiasi yang
terjadi di dalam water heater ini terletak pada perpindahan panas antara dinding
permukaan tabung dalam dengan permukaan tabung luar water heater.
2.1.3 Perancangan Saluran Air
Saluran air pada alat water heater biasanya menggunakan pipa. Ada
antaranya adalah kehalusan permukaan saluran pipa, bahan pipa, diameter pipa
saluran air, dan hambatan pipa.
a. Kehalusan Permukaan Saluran Pipa
Bagian dalam pipa tembaga juga dipilih yang baik. Semakin halus
permukaan pipa bagian dalam, semakin kecil pula gesekan yang terjadi,
sehingga aliran air menjadi lancar.
b. Bahan Pipa
Bahan pipa dipilih yang baik dalam hal kemampuan dalam memindahkan
kalor. Bahan pipa juga harus mampu menjadi konduktor yang baik, sehingga
mampu memindahkan kalor yang deterima dari api ke fluida air yang mengalir di
dalam pipa. Alasan menggunakan pipa tembaga adalah karena pipa tembaga
termasuk konduktor yang baik dalam menghantarkan panas. Menurut Holman
(1963), tembaga mempunyai nilai konduktifitas sebesar 385 W/m.oC. Selain itu
juga tidak mudah melebur jika dipanasi, tidak mudah pecah, tahan terhadap
korosi, sehingga mampu menghilangkan masalah air keruh / coklat karena karat,
dan pipa tembaga sangat mudah ditekuk / dibentuk. Tembaga memiliki kekuatan
tarik sebesar 345-689 Mpa dan untuk keuletannya sebesar 5-50 %, dan titik lebur
dari tembaga adalah 10830C. Bila dibandingkan dengan kekuatan tarik
alumunium, tembaga mempunyai kekuatan yang lebih besar dari alumunium,
begitu pula dengan keuletan dan titik leburnya. Sehingga pipa tembaga mampu
Tabel 2.1Tabel perbandingan kekuatan material antara tembaga dan jenis material yang lain.
Tabel 2.2 Tabel Nilai konduktivitas termal
Bahan Konduktifitas termal (k)
W/m.oC Btu/h.ft.oF
Bahan Konduktifitas termal (k)
W/m.oC Btu/h.ft.oF
c. Diameter Pipa Saluran Air
Diameter pipa saluran air harus dipilih sedemikian rupa. Semakin kecil
diameter pipa, semakin besar hambatan yang terjadi. Semakin kecil diameter
ukuran pipa semakin besar daya pompa yang diperlukan. Disisi lain, semakin
kecil diameter saluran, suhu air yang dihasilkan (suhu yang keluar dari water
heater) akan semakin besar.
d. Hambatan Pipa Saluran
Hambatan pipa saluran air diusahakan sekecil mungkin supaya ketika air
mengalir di dalam pipa, penurunan tekanan yang terjadi kecil. Karenanya saluran
pipa diusahakan tidak mengalami pembelokan. Kalaupun mungkin terjadi
pembelokan diusahakan sudut pembelokan dibuat besar (lebih dari 900). Semakin
besar sudut pembelokan, semakin kecil penurunan tekanan yang terjadi. Dan
geometri saluran pipa yang dibuat melingkar-lingkar agar penurunan tekanan
yang terjadi menjadi kecil. Jika penurunannya kecil, maka daya pompa yang
dibutuhkan untuk medorong air juga berdaya kecil.
2.1.4 Saluran Udara Untuk Kebutuhan Pembakaran
Proses pembakaran memerlukan oksigen yang diambil dari udara bebas.
Kekurangan oksigen dapat mengakibatkan bentuk api yang tidak sesuai yang
diinginkan. Akibatnya energi dalam bentuk kalor kurang optimal, sehingga kalor /
panas sedikit teralirkan ke fluida air yang mengalir didalam pipa. Akibatnya akan
didapatkan suhu air keluar yang kurang tinggi dan water heater yang dihasilkan
diameter lubang saluran udara dibuat merata pada semua permukaan dinding
water heater agar udara bisa masuk merata ke dalam water heater dan diameter
lubang saluran udara tidak terlalu besar agar udara yang masuk tidak terlalu
berlebihan.
2.1.5 Sirip
Fungsi sirip adalah untuk memperluas permukaan dari benda yang
dipasangi sirip sehingga pelepasan panas bisa berlangsung lebih cepat. Jika sirip
dipasang di saluran air yang akan dipanaskan, maka akan menangkap panas api
yang diberikan kompor sehingga mampu memanaskan pipa saluran air dengan
lebih cepat. Maka dari itu pemasangan sirip juga berpengaruh terhadap suhu
keluar air dari water heater. Pemilihan bahan pembuatan sirip tidaklah
sembarangan karena berpengaruh terhadap panas yang dihantarkan.Semakin besar
nilai konduktivitas termal bahan sirip, semakin besar kalor yang dapat ditangkap
oleh sirip.
2.1.6 Isolator
Isolasi termal adalah metode atau proses yang digunakan untuk
mengurangi perpindahan panas (kalor). Bahan yang digunakan untuk mengurangi
laju perpindahan panas itu disebut isolator. Energi panas (kalor) dapat ditransfer
secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Panas dapat lolos meskipun ada upaya
Isolasi termal dapat menjaga wilayah tertutup seperti bangunan atau tubuh
agar terasa hangat lebih lama dari yang sewajarnya, tetapi itu tidak mencegah
hasil akhirnya, yaitu masuknya air dingin dan keluarnya air panas. Isolator juga
dapat bekerja sebaliknya, yaitu menjaga bagian dalam suatu wadah terasa dingin
lebih lama dari biasanya. Oleh karena itu di dalam water heater diberikan
semacam isolator agar panas hasil pembakaran tidak keluar. Isolator tersebut
adalah udara, karena udara merupakan isolator yang murah, dan sangat mudah
didapatkan. Maka dari itu water heater diberikan lubang – lubang udara yang
berfungsi sebagai pemasukan udara untuk kebutuhan pembakaran sekaligus
sebagai isolator. Benda – benda yang merupakan isolator panas adalah kertas,
plastik, kayu, karet, udara, dll
Tabel 2.3 Konduktifitas termal beberapa media (Sumber : Holman,J.P, 1988)
proses pemanasan pada water heater dapat menggunakan udara yang diambil dari
udara bebas disekitar melalui lubang – lubang udara yang berada pada dinding
water heater. Jumlah lubang udara juga berpengaruh terhadap proses pemanasan
pada water heater. Oleh karena itu aliran udara yang diperlukan harus
dikondisikan dengan ukuran tabung water heater agar api yang diperlukan dalam
proses pemanasan mendapatkan kebutuhan udara yang cukup. Kekurangan udara
bisa menyebabkan kurang optimalnya panas yang dipindahkan ke air yang
dihasilkan water heater, karena nyala api menjadi lebih kecil atau tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Kelebihan udara juga bisa menyebabkan kurang
optimalnya panas yang diserap oleh pipa.
Tabel 2.4 Komposisi udara dalam keadaan normal
No Komposisi Udara Prosentase (%)
1 Nitrogen 78,1
gas asap harus diberikan jalan untuk keluar dari water heater agar nyala api tidak
terganggu.Dalam perancangan saluran gas buang, diusahakan agar gas buang
keluar dari gas buang, harus dipilih sedemikian rupa agar tidak mengganggu
pengguna dari water heater. Suhu gas buang akan menguntungkan jika suhu gas
buang hampir sama dengan suhu udara atau tidak begitu besar perbedaannya
antara suhu gas buang dengan suhu udara. Semakin kecil perbedaan kalor yang
diberikan sumber pemanas, maka semakin banyak kalor yang digunakan untuk
menaikkan suhu air. Oleh karena itu, dalam perancangan dan pembuatan saluran
gas buang, diusahakan sedemikian rupa, sehingga tidak banyak energi yang
terbuang secara percuma. Ukuran lubang dan posisi lubang keluaran sangat
menentukan besarnya suhu gas asap yang keluar dari water heater. Perancangan
saluran gas buang ternyata juga menentukan nyala api pembakaran yang
dihasilkan. Jika saluran gas tidak terancang dengan baik, misalnya gas buang tidak
dapat keluar, maka tekanan gas buang yang dihasilkan akan dapat menyebabkan
api terdorong keluar dari ruang bakar. Api tidak berfungsi dengan baik untuk
memanaskan air. Tentunya dalam perancangan ini dibutuhkan nyala api yang
mampu memindahkan kalor yang besar ke dalam air.
2.1.9 Sumber Api
Sumber api atau sumber energi yang digunakan pada water heater ini
adalah kompor. Ada berbagai macam jenis kompor yang tersedia dipasaran, dari
mulai bentuk, dan bahan bakar yang digunakan. Ada kompor yang mampu
memberikan api yang besar tetapi ada pula yang mampu memberikan api yang
kecil. Perbedaan nyala api tersebut salah satunya disebabkan oleh bahan bakar
yang digunakan untuk penelitian ini adalah kompor bertekanan tinggi (high
pressure) yang menggunakan bahan bakar LPG. Karena api yang ditimbulkan
oleh kompor bertekanan tinggi ini mampu menyentuh pipa saluran air dengan
siripnya, dan api yang dihasilkan kompor jenis ini sangat besar sehingga
mempercepat proses pemanansan air.
Gambar 2.1 Kompor high pressure Spesifikasi kompor sebagai berikut :
Dimensi : 570 (Panjang) x 315 (Lebar) x 168 (Tinggi)
Daya pemanasan : 21,8 kW/h High Pressure
Bahan : Besi Tuang
2.1.10 Bahan Bakar / Sumber Energi
Ada beberapa macam bahan bakar / sumber energi yang bisa di gunakan
untuk water heater antara lain energi matahari, energi listrik, dan gas LPG. Akan
tetapi sumber energi yang paling sering digunakan adalah sumber energi gas LGP
(Liquified Petroleum Gas). LPG adalah campuran dari berbagai macam unsur
menurunkan suhunya , gas berubah menjadi cair. Ada tiga macam jenis LPG yang
di produksi oleh Pertamina antara lain, LPG untuk keperluan rumah tangga, LPG
gas propana dan LPG gas butana. Untuk sumber energi gas yang di gunakan oleh
water heater menggunakan LPG untuk keperluan rumah tangga karena memiliki
komposisi campuran antara propana
C3H8
dan butana
C4H10
kebocoran maka, LPG umumnya ditambah dengan zat marcaptan.
Reaksi pembakaran propane
C3H8
, jika terbakar sempurna adalah sebagaiMenurut wikipedia panas yang dihasilkan (LHV) reaksi tersebut hampir sama
Tabel 2.5 Daya pemanasan dan efisiensi alat masak dengan gas LPG dan bahan bakar lainnya. (Sumber:
aptogaz.files.wordpress.com/2007/07/peranan-lpg-di-dapur-anda.pdf)
Bahan Bakar Daya Pemanasan Efisiensi alat
masak
Tabel 2.4 di atas menyajikan daya pemanasan dari efisiensi alat masak LPG dengan bahan bakar gas. Terlihat bahwa efisiensi alat masak dengan gas LPG sebesar 60 %
2.1.11 Laju Aliran Kalor
Laju aliran kalor yang diterima air ketika mengalir di dalam saluran pipa
dapat dihitung dengan persamaan (2.1) :
Gambar 2.2 Aliran fluida
Pada persamaan (2.1) , (2.2) dan (2.3):
qair = laju aliran kalor yang diterima air (watt)
mair= laju aliran massa (kg/detik)
Cair = kalor jenis air (J/kg°C)
2.1.12 Laju aliran kalor yang diberikan gas
Laju aliran kalor yang diberikan gas bisa dihitung dengan persamaan (2.4) :
gas
q = mgasCgas ……….………...…………....(2.4)
Pada persamaan (2.4) :
gas
m : massa gas elpiji yang terpakai persatuan waktu (kg/s)
gas
C : nilai kalor jenis elpiji ( J/kg), (1kkal = 4186,6 J), tersaji pada Tabel 2.4
2.1.13 Efisiensi
Efisiensiwater heater dapat dihitung dengan persamaan (2.5) :
Pada persamaan (2.5) :
: Efisiensi water heater (%)
air
q : Laju aliran kalor yang diterima air, watt
gas
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Macam – Macam Water Heater Yang Ada Dipasaran
Referensi pembanding untuk pembuatan water heater bahan bakar gas
LPG : water heater 1,water heater 2,water heater 3 dan water heater 4 yang
karekteristikya sebagai berikut :
1)Water heater 1
Gambar 2.3 Water heater 1 Spesifikasi
Model : JLG30-BV6
Kapasitas Maksimum : 6 liter/menit
Dimensi Luar : 760 mm × 430 mm × 320 mm
Tipe Gas : LPG
Jangkauan Temperatur : 40°C - 80°C
2) Water heater 2
Gambar 2.4 Water heater 2 Spesifikasi
Model : GI-6
Kapasitas Maksimum : 6 liter/menit
Dimensi Luar : 440 mm × 300 mm × 130 mm
Tipe Gas : LPG
Temperatur Maksimum : 65°C
3) Water heater 3
Gambar 2.5 Water heater 3
Spesifikasi
Model : REU-55RTB
Kapasitas Maksimum : 6 liter/menit
Dimensi Luar : 369 mm × 290 mm × 138 mm
Tipe Gas : LPG
Temperatur Maksimum : 50°C
4) Water heater 4
Gambar 2.6 Water heater 4
Spesifikasi
Model : WH506A - LPG
Kapasitas Maksimum : 5 liter/menit
Dimensi Luar : 402 mm × 270 mm × 190 mm
Tipe Gas : LPG
Temperatur Maksimum : 50°C
2.2.2 Konstruksi Water Heater gas LPG Yang diPasaran
Ada beberapa rancangan water heater gas LPG yang ada di pasaran
indonesia :
1. Model Water Heater tankless
Model water heater ini dirancang tanpa tangki penampung atau tankless.
Gambar 2.7 Water heater tankless
Cara kerja water heater jenis ini sangat sederhana dan praktis digunakan
karena dengan mengalirkan air melalui pipa saluran yang tidak langsung dipanasi
dengan api secara langsung. Model water heater menggunakan fan, fungsi fan
membantu mengalirkan udara menuju keatas atau untuk membantu sirkulasi
udara. hal ini mengakibatkan proses pemanasan terjadi lebih cepat tanpa
menggunakan tangki penampungan terlebih dahulu.
2. Model water heater dengan tangki
Water heater model ini dirancang dengan tangki penampungan air
Gambar 2.8 Water heater gas dengan tangki
Pada umumnya Water heater ini cara kerjanya mirip ketika kita
memanaskan air dengan panic, air dingin masuk melalui saluran pipa inlet dan
masuk kedalam penampung air dan dipanaskan oleh api dengan bahan bakar gas
LPG dan saat keluar melalui saluran outlet maka sudah panas.
3. Model water heater dengan turbolator
Water heater model ini di rancang dengan menggunakan turbolator ,Gambar 2.9
Gambar 2.9 Water heater gas dengan turbulator
water heater jenis ini dilengkapi dengan turbulator. Turbulator berfungsi
untuk meratakan aliran panas / kalor di dalam water heater dengan cara bergerak
berputar di dalam saluran gas buang.
4. Model water heater dengan tangki penampung dan pipa spiral
Water heater model ini dirancang dengan tangki penampung dan pipa spiral
Gambar 2.10 Water heater dengan tangki penampungan dan pipa spiral
Prinsip kerja water heater ini yaitu sama dengan cara memanasi air
dengan panci. Air yang masuk ke dalam tangki penampungan bersentuhan
langsung dengan pipa spiral yang sudah dipanasi dengan kompor gas, kompor gas
sendiri terletak di bawah pipa spiral. Energi panas / kalor yang diterima pipa spiral
disalurkan langsung ke air pada tangki penampungan, selain berfungsi sebagai
penyalur panas, pipa spiral juga berfungsi sebagai saluran gas buang hasil
2.2.3 Hasil Penelitian Water Heater Gas LPG
Putra melakukan suatu penelitian terhadap Water Heater gas LPG yang
memiliki panjang pipa 20 meter serta 300 lubang masuk udara pada dinding luar.
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: (a) Merancang
dan membuat water heater , (b) Mendapatkan hubungan antara debit air dengan
suhu air keluar, (c) Mendapatkan hubungan antara debit air dengan laju
perpindahan kalor, serta (d) mendapatkan hubungan antara debit air dengan
efisisensi water heater. Dengan demikian suatu penelitian tentunya memiliki
batasan – batasan tertentu, adapun batasan – batasan didalam penelitian ini adalah
: (a) Water heater memiliki dimensi tinggi 90 cm, (b) Diameter pada dinding luar
25 cm, (c) Diameter pada dinding dalam 20 cm, (d) Panjang pipa 20 meter, (e) Hubungan antara debit air yang mengalir (m) dengan temperature air keluar water
heater (𝑇𝑜) dapat dinyatakan dengan persamaan 𝑇𝑜 = -0,027 𝑚3 + 1,126 𝑚2 –
16,52 m + 129,9 (m dalam liter/menit,𝑇𝑜 dalam C) dan 𝑅2= 0,997. (c) Hubungan antara debit air yang mengalir dengan laju perpindahan kalor
dinyatakan dengan persamaan 𝑄𝑎𝑖𝑟 = 17,09 𝑚3 + 489 𝑚2 + 439 m + 3654 (m
yang mengalir dengan efisiensi water heater dapat diyatakan dengan persamaan ŋ
= 0,077 𝑚3 - 2,208 𝑚2 + 19,84 m + 16,50 ( m dalam liter/menit, ŋ dalam persen)
dan 𝑅2 = 0,94 .
Penelitian yang dilakukan setiawan pada tahun 2012 tentang water heater
gas LPG yang berjudul “Water Heater Dengan Panjang Pipa 20 Meter Dan 150
Lubang Input Udara” yang bertujuan : (a) Merancang dan membuat water heater,
(b) Mendapat hubungan antara debit air dengan suhu air keluar water heater, (c)
Mendapatkan hubungan antara debit air dengan laju perpindahan kalaor yang
diterima oleh air, (d) Menghitung kalor yang diterima water heater, (e)
Menghitung kalor gas, (f) Menghitung efisiensi water heater. Adapun batasan –
batasan penelitian yang dilakukan Setiawan adalah sebagai berikut : (a) water
heater yang dibuat memiliki dimensi tinggi 90 cm, (b) Diameter pada dinding luar
25 cm, (c) Diameter pada dinding dalam 20 cm, (d) Panjang pipa 20 m, (e)
Diameter bahan pipa 3/8 inci, (f) sebanyak 150 lubang masuk udara pada dinding
luar, (g) memiliki 1005 lubang pada dinding dalam water heater, (h) 6 buah sirip
dari pipa berfdiameter 3/8 inci, (i) Variasi yang dilakukan pada besarnya debit air
masuk water heater dengan debit gas yang konstan. Sehingga pada penelitian
tersebut didapatkan, (a) water heater dapat dibuat dengan baik dan mampu
bersaing dengan water heater yang ada dipasaran , dengan hasil debit air sebesar
14 liter/menit yang bersuhu 45̊C, (b) Hubungan antara debit air yang masuk
dengan temperatur air yang mengalir dinyatakan dengan persamaan T0 = 0,297
mair2– 9,566 mair + 121,9 (mair dalam liter/menit, T0 dalam ̊C ) dan R2 = 0,990. (c)
dinyatakan dengan persamaan qair = -171,9 mair2 + 3154 mair + 439 m + 6873 (mair
dalam liter/menit, qair dalam watt) dan R2 = 0,967. (d) kalor yang diterima air dari
water heater berkisar antara 17551,8 – 14216,96 watt, jumlah kalor terbesar
adalah 17551,8 watt. (e) kalor yang diberika gas LPG sebesar : 22142,46 watt. (f)
Hubungan antara debit air yang masuk dengan efisiensi water heater yang
diperlukan dinyatakan dengan persamaan : ƞ = -0,776 mair2 + 14,24 mair 31,04
(mair dalam liter/menit dan n dalam %) R2 = 0,967.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Kristianto (2013) tentang water heater gas
LPG yang berjudul “Water Heater Dengan 3 Model Pembuangan Gas Buang”
dengan laju perpindahan kalor dinyatakan dengan persamaan qair = -2,6026 m3 +
6,9591 m2 + 302,15 m + 2536,7 (m dalam liter/menit, qair dalam watt). (d)
dinyatakan dengan persamaan : ƞ = -0,0376 m3 + 0,1006 m2 + 4,3666 + 36,66 (m
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Alat Water Heater
Water heaterdibuat dengan bahan pipa tembaga dengan diameter dalam
12,7 mm (1,27 cm), diameter luar 14,7 mm (1,47 cm) dan rangkawater
heatermenggunakan bahan besi nako dan bahan plat mempergunakan bahan
galvanis.Gambar 3.1 sampai dengan Gambar 3.8 menyajikan rancangan
komponen-komponen water heater.
Gambar 3.1Rangka dalam diameter 9cm
Gambar 3.2 Rancangan pipa saluran air 13 cm
11 cm 9 cm
20 cm 10 cm
Gambar 3.3Rancangan rangka tabung dalam tanpa selimut
Gambar 3.4Rancangan rangka tabung dalam dengan selimut
Gambar 3.5Rancangan rangka tabung tengah dengan selimut 37 cm
Gambar 3.6Rancangantutup gas buang
Gambar 3.7Rancangan rangka dengan selimut
Gambar 3.8Rancangan water heater
1cm
3.1.2 Cara Kerja Water Heater
Cara kerja water heater ini sangat praktis , water heater ini sebenarnya
cara kerjanya sama saat kita memasak air dengan menggunakan kompor gas
dengan panci di isi air di atasnya tetapi water heater ini menggunakan pipa
tembaga untuk mengalirkan air dingin dan pipa tembaga tersebut langsung kontak
dengan api yang dihasilkan oleh kopor gas yang di pasang dibawah water heater
dengan suhu yang konstan,suhu yang diinginkan air dingin dalirkan di pipa-pipa
tembaga dan saat keluar air sudah bersuhu tinggi/panas yang diinginkan dan
sudah bisa dipergunakan.
3.2 Persiapan
Sebelum memulai pembuatan water heater, ada beberapa persiapan yang
harus dilakukan. Persiapan dimulai dari menentukan rancangan water heater yang
akan dibuat. Rancangan water heater dapat dibuat dengan menggambar desain
water heater, desain rangka dalam dan untuk cover luar rangka water heater.
Setelah rancangan water heater selesai dibuat,menentukan bahan - bahan yang
akan digunakan dalam pembuatan water heater lalu membelinya. Setelah
semuanya siap, pembuatan water heater bisa dilakukan.
3.2.1Alat dan Bahan.
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam pembuatan water heater :
a. Besi Strip.
c. Pipa tembaga untuk sirip dengan panjang 2 meter dan berdiameter 0,25 inch.
d. Kawat sebagai pengikat sirip.
e. Besi nako.
f. Klam untuk mengancing pipa tembaga dan selang.
g. Cat untuk memberi warna cover alat untuk mempercantik tampilan.
h. Alatpemotong pipa, yang digunakanuntukmemotongpipatembaga.
i. Alat penekuk / pembengkok pipa digunakan untuk menekuk pipa agar
berbentuk spiral.
j. Mesin bor, digunakan untuk membuat lubang saluran udara yang berada pada
dinding water heater.
k. Gerindra yang berfungsi untuk memotong dan menghaluskan permukaan pipa
atau bagian water heater yang dilas.
l. Gergaji yang digunakan untuk memotong besi nako dan besi strip.
m. Gunting yang digunakan untuk memotong plat galvanis.
n. Paku keling yang digunakan untuk menyambung antara besi strip dan plat
galvanis.
o. Las listrik yang digunakan untuk mengelas / menyambung besi strip dan besi
nako.
p. Tang yang digunakan untuk menjepit pipa tembaga ataupun bahan yang
lainnya.
q. Jangka sorong untuk membuat lingkaran ada plat galvanis sebelum dipotong
untuk membuat tutup water heater.
s. Palu yang digunakan untuk merapikan bentuk plat galvanis maupun plat strip
dan besi nako.
Gambar 3.9 sampai dengan Gambar 3.18 menyajikan peralatan dan bahan
yang dipergunakan.
Gambar 3.9pipa tembaga
Gambar 3.11plat Galvanis
Gambar 3.12besi nako
Gambar 3.14Pemotong Pipa
Gambar 3.15Las Listrik
Gambar 3.17 Mesin Bor Tangan
3.3Langkah – langkah Pengerjaan
3.3.1 Menyiapkan rancangan water heater
Pada proses awal pembuatan water heater dengan panjang pipa 10 meter,
dengan diameter pipa 0,5 inci dan bersirip dengan diameter 0,25 inch dan panjang
2 meter adalah membuat gambaran rancangan water heater yang akan di buat
menggunakan 2 tabung, yaitu tabung dalam dan tabung luar, membuat agar tutup
water heater untuk menutup / membalikan api agar dapat merata serta membuat
sebuah tabung didalam water heater yang berfungsi sebagai alat pemecah api agar
api dapat menyebar dan berfungsi sebagai tempat untuk terjadinya sirkulasi udara.
3.3.2 Menyiapkan Alat dan Bahan
Setelah menyiapkan rancangan, langkah selanjutnya adalah menentukan
bahan yang akan digunakan dalam membuat water heater kemudian
menyediakannya dengan membeli bahan – bahannya.
3.3.3 Pembuatan alat
a. Memotong Pipa Tembaga
Memotong pipa tembaga harus menggunakan alat yang khusus agar hasilnya
baik dan rapi serta pipa tembaga tidak mengalami kerusakan bentuk.
b. Membengkokkan Pipa Tembaga
Dalam membengkokkan pipa tembaga agar dapat berbentuk spiral maka
digunakan alat roll (manual) untuk membengkokkannya. Jika dalam proses
membengkokkan pipa tembaga secara manual makahasil yang diperoleh kadang
tidak sesuai dengan hasil yang kita peroleh apabila pengerollan dengan mesin.
terbuat dari pipa tembaga dengan ukuran diameter 0,25 inch dan diikat dengan
menggunakan kawat.
c. Pembuatan Kerangka Tabung Luar, Kerangka Tabung Tengah dan
KerangkaTabung Dalam
Langkah pertama dalam membuat tabung dalam dan tabung luar adalah
membuat kerangka water heater yang terbuat dari besi nako dan besi strip setinggi
35 cm. Besi nako di buat melingkar sesuai ukuran diameter tabung luar, tengah
dan dalam. Kemudian susun kerangka sesuai rancangan dan dilas agar dapat
berdiri tegak, lalu pasangkan pipa saluran air pada tabung tengah kemudian beri
penyangga agar pipa dapat terpasang pada kerangka.
Sebelum semua kerangka disatukan, haruslah dipersiapkan selimut tabung.
Pembuatan selimut tabung dalam yang terbuat dari plat galvanum, dimulai dengan
mengukur luasan selimut setiap lapisan tabung, baik dalam, tengah dan luar. Lalu
memotong plat galvanum sesuai ukuran. Setelah itu lubangi plat lapisan dalam
dan tengah untuk saluran udara. Pelubangannya menggunakan bor tangan
dilakukan dengan cara bertahap, mulai dari mata bor kecil yaitu ukuran 5 mm
kemudian dibesarkan hingga 10 mm.
Setelah semua plat galvanis terlubangi sesuai ukuran, pasangkan pada setiap
tabung sesuai dengan ukurannya.
d. Pembuatan Kerangka Tutup dan Tutup Water Heater
Kerangka tutup water heater dibuat sesuai dengan rancangan. Pengatur
ketinggian sengaja dibuat dari baut Spring Center ukuran 3 8× 10 sebab sudah
yang tebal dan berat karena terbuat dari plat Acer setebal 3 mm sehingga mudah
dalam menaikkan dan menurunkan tutup gas buang. Tutup gas buat water heater
terbuat dari plat Acer dengan tebal 3 mm agar bentuk tutup tidak berubah saat
water heater di panaskan di atas api dengan waktu yang lama. Jika tutup gas
buang tebuat dari plat tipis maka bentuk tutup akan mengalami perubahan karena
panas yang diterima saat water heater dipanaskan di atas api dengan waktu yang
lama, bentukknya akan bergelombang karena pemuaian.
3.4 Persiapan Percobaan
Siapkan komporgas LPG untuk proses pengambilan data. Sambungkan selang
untuk keluar air panas pada salah satu ujung pipa water heater dan sambungkan
ujung selang air pada kran air ke ujung pipa water heater, setelah itu letakkan
water heater ke atas kompor dan nyalakan api. Nyalakan api kompor gas dan
alirkan air dari kran air, setelah itu atur suhu yang ingin diteliti dan mulai
45
BAB IV
METOLOGI PENELITIAN
4.1 Skema Pengujian
Skema instalasi peralatan selama pengujian pada water heater disajikan
pada gambar 4. 1.
Gambar 4.1 Skema alat
Untuk mengalirkan air menuju alat water heater diperlukan adanya air dan
kran. Kran digunakan sebagai pengatur jumlah debit air yang digunakan untuk
mengaliri water heater. LPG digunakan sebagai bahan bakar kompor untuk
memanasi air yang mengalir di dalam water heater. Untuk mengukur suhu air
4.2. Variasi Penelitian
Variasi dilakukan terhadap besar kecilnya debit air yang masuk ke dalam
water heater dengan debit gas yang konstan pada pemanas air. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan 3 variasi tingginya pembuangan gas buang dari
water heater yaitu :
a. Pengambilan data pengujian model 1, dengan pembukaan gas buang dengan 10
putaran atau setinggi 1 cm.
b. Pengambilan data pengujian model 2, dengan pembukaan gas buang dengan 20
putaran atau setinggi 2 cm.
c. Pengambilan data pengujian model 3, dengan pembukaan gas buang dengan 30
putaran atau setinggi 3 cm.
4.3. Peralatan Pengujian
4.3.1. Alat-alat yang digunakan
Dalam mengadakan pengujian water heater maka diperlukan alat-alat
pengujin untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan selama pengujian
berlangsung alat-alat antara lain :
a. Thermokopel, sebagai alat pengukur suhu fluida yang keluar.
b. Kompor gas high pressure dan gas LPG, sebagai pengatur debit gas sekaligus
menjadi penyuplai kalor.
c. Kran, sebagai pengatur debit air.
d. Timbangan gantung digital untuk menimbang berat gas LPG.
f. Tang, obeng, dan klem untuk menguatkan sambungan selang.
g. Selang karet, sebagai penyambung dari gas ke kompor.
h. Kalkulator dan alat tulis, digunakan untuk menulis dan mengolah data.
i. Penyangga, sebagai tumpuan water heater.
j. Regulator high pressure dan selang regulator untuk menyalurkan gas dari
tabung ke kompor.
k. Stopwatch, sebagai penunjuk waktu.
l. Gelas ukur, sebagai tempat penampung fluida dan juga pengukur banyaknya air
per menit.
m.Ember besar untuk menampung air saat debit air besar (>12 liter/menit).
Gambar 4.3 Kompor high pressure
Gambar 4.4 Regulator gas
Gambar 4.6 Gelas ukur dan ember
Gambar 4.7 Stopwatch
4.4 Metode Pengumpulan Data
Data diperoleh pada saat penelitian dilakukan. Data – data yang diperoleh
adalah : temperatur air masuk dan keluar water heater, besarnya volume air yang
satuan waktu setiap pembukaan tutup gas buang pada ketinggian tertentu. Data –
data yang diperoleh dicatat dan dimasukkan pada kolom – kolom data pada tabel
yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Tabel 4.1 Tabel Isian untuk pengambilan data dan konsumsi gas
No.
Tabel 4.2 Tabel isian untuk pengisian data debit air Tinggi pembukaan tutup gas buang : 1 cm
Tabel 4.4 Tabel isian untuk pengisian data debit air Tinggi pembukaan tutup gas
Dengan data-data yang diperoleh, maka data dapat diolah. Data-data kemudian
dipergunakan untuk mengetahui :
a. Hubungan antara debit air dengan suhu air yang keluar water heater.
b. Hubungan antara debit air dengan laju aliran kalor.
c. Laju aliran kalor yang diterima air.
d. Laju aliran kalor yang diberikan gas LPG.
e. Efisiensi water heater.
Perhitungan laju aliran kalor yang diterima air dilakukan menggunakan
persamaan (2.1). Laju aliran kalor yang diberikan gas LPG dihitung menggunakan
persamaan (2.4). Efisiensi water heater dihitung menggunakan persamaan (2.5).
Untuk mempermudah dalam melakukan pembahasan, data – data yang sudah
4.6. Metode Pengambilan Kesimpulan
Setelah data diolah, dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian.
Kesimpulan dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang sudah
dinyatakan sebelumnya. Kesimpulan sebaiknya menjawab apa yang sudah
53
BAB V
HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Pengujian
Hasil pengujian water heater yang meliputi : debit air, suhu air masuk Ti,
suhu air keluar To disajikan pada Tabel 5.1. pengujian dilakukan pada kondisi
tekanan udara luar. Aliran gas pada kompor gas diposisikan pada posisi
maksimum. Air yang dipergunakan adalah air kran.
Tabel 5.1 Konsumsi gas pada setiap tinggi pembukaan tutup gas buang
No. Berat awal
Tabel 5.2 Hasil Pengujian Water Heater dengan tinggi bukaan tutup 1 cm.
No.
Debit Air Temperatur
Tabel 5.3 Hasil Pengujian Water Heater dengan tinggi bukaan tutup 2 cm.
No.
Debit Air Temperatur
ΔT (°C)
Tabel 5.4 Hasil Pengujian Water Heater dengan tinggi bukaan tutup 3 cm.
No.
Debit Air Temperatur
5.2 Perhitungan Matematis
Perhitungan kecepatan air rata-rata 𝑢𝑚, laju aliran massa air m dan laju
aliran kalor q yang diserap air dilakukan dengan mempergunakan data-data seperti
tersaji pada Tabel 5.2, Tabel 5.3, dan Tabel 5.4. data lain yang dipergunakan
Dari data tersebut digunakan untuk menghitung kecepatan air rata-rata, laju
aliran massa air, laju aliran kalor yang diterima air, laju kalor yang diberikan gas
LPG, dan efisiensi water heater.
5.2.1 Perhitungan Kecepatan air rata-rata 𝒖𝒎
Perhitungan kecepatan air rata-rata 𝑢𝑚 yang mengalir di dalam pipa air
mempergunakan persamaan :
𝑢𝑚 = 𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑖𝑝𝑎
=𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑎𝑖𝑟
Sebagai contoh perhitungan, untuk pembukaan tinggi tutup 1 cm dengan
debit air =5,5 liter/10 detik (data lain pada Tabel 5.6) .
Debit air = 5,5 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Sebagai contoh perhitungan, menggunakan data pada Tabel 5.7 pada
pembukaan tutup sebesar 2 cm untuk debit air sebesar 5,9 liter/10 detik.
𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡𝑎𝑖𝑟 = 5,9 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Sebagai contoh perhitungan, menggunakan data pada Tabel 5.8 pada
𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡𝑎𝑖𝑟 = 5,25 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Hasil perhitungan untuk data yang lain,secara lengkap disajikan pada Tabel 5.6,
Tabel 5.7 dan Tabel 5.8
5.2.2. Perhitungan laju aliran massa air, 𝒎𝒂𝒊𝒓
Perhitungan laju aliran massa air m di dalam saluran pipa air
mempergunakan persamaan berikut :
𝑚𝑎𝑖𝑟 =( massa jenis)(luas penampang)(kecepatan air)
= (𝜋𝑟2)(𝑈𝑚) ………(5.4)
Sebagai contoh perhitungan, untuk tinggi tutup sebesar 1 cm dengan debit
air 5,5 liter/menit (data lain pada Tabel 5.6) Kecepatan air rata - rata diperoleh
dari perhitungan sebelumnya, yaitu um = 4,344 m/s.
𝑚𝑎𝑖𝑟 =(1000 𝑘𝑔 𝑚3)(3,14 ×0,006352)𝑚2(4,344) kg/s
Sebagai contoh perhitungan, untuk tinggi tutup sebesar 2 cm dengan debit air
5,9 liter/menit (data lain pada Tabel 5.7) Kecepatan air rata - rata diperoleh dari
perhitungan sebelumnya, yaitu um = 4,660 m/s.
𝑚𝑎𝑖𝑟 =(1000 𝑘𝑔 𝑚3)(3,14 ×0,006352)𝑚2(4,660) kg/s
=0,59 kg/s
Sebagai contoh perhitungan, untuk tinggi tutup sebesar 3 cm dengan debit air
5,25 liter/menit (data lain pada Tabel 5.8) Kecepatan air rata - rata diperoleh dari
perhitungan sebelumnya, yaitu um = 4,146 m/s.
𝑚𝑎𝑖𝑟 =(1000 𝑘𝑔 𝑚3)(3,14 ×0,006352)𝑚2(4,146) kg/s
=0,525 kg/s
Hasil perhitungan untuk data yang lain, secara lengkap dsajikan pada Tabel 5.6,
Tabel 5.7 dan Tabel 5.8
5.2.3. Perhitungan laju aliran kalor yang diterima air
Perhitungan laju aliran kalor yang diserap oleh air di dalam saluran pipa
mempergunakan persamaan :
𝑞𝑎𝑖𝑟 = 𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑎𝑖𝑟 × (𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠𝑎𝑖𝑟) ×∆𝑇
Sebagai contoh perhitungan, untuk tinggi tutup sebesar 1 cm dengan debit air
=5,5 liter/menit (data yang lain pada Tabel 5.6 ) . Besarnya kecepatan air rata -rata
diperoleh dari perhitungan sebelumnya, yaitu 𝑚𝑎𝑖𝑟 = 0,55 𝑘𝑔 𝑠
𝑞𝑎𝑖𝑟 = 0,55𝑘𝑔 𝑠× 4179 𝐽 𝑘𝑔℃× (31,4−27,1)℃
= 9883,34 J/s
Sebagai contoh perhitungan, untuk tinggi tutup sebesar 2 cm dengan debit air
=5,9 liter/menit. (data yang lain pada Tabel 5.7) Besarnya kecepatan air rata - rata
diperoleh dari perhitungan sebelumnya, yaitu 𝑚𝑎𝑖𝑟 = 0,59 𝑘𝑔 𝑠
𝑞𝑎𝑖𝑟 = 0,59𝑘𝑔 𝑠× 4179 𝐽 𝑘𝑔℃× (31,4−27,1)℃
= 12821,17 J/s
Sebagai contoh perhitungan, untuk tinggi tutup sebesar 3 cm dengan debit air
=5,525 liter/menit. (data yang lain pada Tabel 5.8) Besarnya kecepatan air rata -
rata diperoleh dari perhitungan sebelumnya, yaitu 𝑚𝑎𝑖𝑟 = 0,525 𝑘𝑔 𝑠
𝑞𝑎𝑖𝑟 = 0,55𝑘𝑔 𝑠× 4179 𝐽 𝑘𝑔℃× (31,4−27,1)℃
5.2.4. Perhitungan laju aliran kalor yang diberikan gas
Perhitungan laju aliran kalor yang diberikan oleh gas di luar saluran pipa
mempergunakan persamaan :
sebesar 20 putaran (2 cm) yaitu 1,56 kg/jam lalu dikonversikan ke dalam kg/detik.
𝑞𝑔𝑎𝑠 = (1,56/3600)(11900*4186,6) = 21588,90067 watt
Untuk perhitungan, debit gas diambil dari data pembukaan tutup gas buang
sebesar 30 putaran (3 cm) yaitu 1,5 kg/jam lalu dikonversikan ke dalam kg/detik.
𝑞𝑔𝑎𝑠 = (1,5/3600)(11900*4186,6) = 20758,55833 watt
Tabel 5.5 Laju Aliran Kalor yang Diberikan Gas LPG
5.2.5 Efisiensi
Perhitungan efisiensi water heater dapat mempergunakan persamaan :
Ƞ = 𝑞𝑎𝑖𝑟
𝑞𝑔𝑎𝑠 × 100%
Besarnya 𝑞𝑎𝑖𝑟 diperoleh dari perhitungan sebelumnya, yaitu sebesar 9883,34
watt, sehingga hasilnya sebagai berikut :
Untuk contoh perhitungan pembukaan tinggi tutup gas buang sebesar 10 putaran
atau 1 cm (data yang lain pada Tabel 5.6):
Ƞ = 9883 ,34
21851 ,84241× 100% = 45,229 %
Untuk contoh perhitungan pembukaan tinggi tutup gas buang sebesar 10 putaran
atau 2 cm (data yang lain pada Tabel 5.7) :
Ƞ = 12821 .17
21588 ,90067× 100% = 59,388 %
Untuk contoh perhitungan pembukaan tinggi tutup gas buang sebesar 10 putaran
atau 3 cm (data yang lain pada Tabel 5.8 ) :
Ƞ = 10531 .08
20758 ,55833× 100% = 50.064%
hasil perhitungan lain untuk data yang lain secara lengkap disajikan pada