• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1.1. Pengarusutamaan Gender - DOCRPIJM 1539938173BAB 4 Analisis Sosek dan Lingk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "4.1.1. Pengarusutamaan Gender - DOCRPIJM 1539938173BAB 4 Analisis Sosek dan Lingk"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Akhir

Penyusunan Revisi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

KABUPATEN PATI, TAHUN 2015-2019

 

 

I -1

 

 

 

4.1. Analisis Sosial

Pada tahapan ini akan dilakukan analisis sosial sebagai dampak pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, mulai pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan. Beberapa hal penting untuk dibahas, antara lain:

i. pengarusutamaan gender

ii. identifikasi kebutuhan penanganan sosial pasca pelaksanaan pembangunan infrastruktur

Bidang Cipta Karya.

4.1.1. Pengarusutamaan Gender

Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya kepada masyarakat pada taraf perencanaan,pembangunan, maupun pasca pembangunan/ pengelolaan. Pada taraf perencanaan, pembangunan infrastruktur permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek sosial yang terkait dan sesuai dengan isu-isu yang marak saat ini, seperti pengentasan kemiskinan serta pengarusutamaan gender. Sedangkan pada saat pembangunan kemungkinan masyarakat terkena dampak sehingga diperlukan proses konsultasi, pemindahan penduduk dan pemberian kompensasi, maupun permukiman kembali. Kemudian pada pasca pembangunan atau pengelolaan perlu diidentifikasi apakah keberadaan infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut membawa manfaat atau peningkatan taraf hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Tugas dan wewenang Pemerintah Kabupaten Pati :

a) Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum di kabupaten/ kota. b) Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum di kabupaten/ kota.

c) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan

masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka peningkatan ekonomi di tingkat kabupaten/ kota.

Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan di tingkat kabupaten/ kota berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.

Dalam upaya meningkatkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan anak, sasaran yang hendak diwujudkan Pemerintah Kabupaten Pati adalah meningkatnya kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan anak. Uraian dari pencapaian kinerja sasaran adalah sebagai berikut:

A. Meningkatnya kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan anak

(2)

Laporan Akhir

Penyusunan Revisi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

KABUPATEN PATI, TAHUN 2015-2019

 

 

I -2

Tabel. 4.1. Capaian I ndikator Sasaran Strategis 8 Tahun 2015

I ndikator kinerja persentase jumlah angkatan kerja perempuan pada tahun 2015 dari target 51,31% telah terealisasi 90,97% (nilai persentase pencapaian 177% ). Nilai persentase target dan realisasi diperoleh dari perbandingan antara jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan dibandingkan dengan jumlah partisipasi jumlah angkatan kerja keseluruhan. Pada tahun 2015 terealisasi jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan 261.888 dan angka angkatan kerja perempuan adalah 287.888.

Dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dari tahun 2013-2015 dan target yang harus dicapai pada akhir RPJMD dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel. 4.2. Capaian I ndikator Sasaran Strategis 8 Terhadap Target Akhir RPJMD

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Target Capaian No. I ndikator Kinerja

T R T R T R C Akhir

RPJMD

s/ d 2015 thd 2017 1. Angka melek huruf

perempuan usia diatas 15 tahun(% )

98,37 85,70 99,50 99,98 100 99,98 100% 100% 100%

2. Partisipasi angkatan kerja

perempuan (% ) 51,31 88,56 51,31 90,97 51,31 90,97 177% 51,31% 177%

3. Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan (% )

100 100 100 100 100 100 100% 100% 100%

Pada tahun 2013 dari target 51,31 telah terealisasi 88,56% (nilai persentase pencapaian 172,60% ). Pada tahun 2014 dari target 51,31 telah terealisasi 90,97% (nilai persentase pencapaian 177,29% ). Pada tahun 2015 dari target 51,31% telah terealisasi 90,97% (nilai persentase pencapaian 177% ). Nilai prosentase Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan target dan realisasi diperoleh dari perbandingan antara jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan dibandingkan dengan jumlah partisipasi jumlah angkatan kerja keseluruhan. Pada tahun 2014 partisipasi angkatan kerja perempuan.Pada tahun 2013 terealisasi jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan 233.429 dan angka angkatan kerja perempuan adalah 263.570. Pada tahun 2014 terealisasi jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan 261.888 dan angka angkatan kerja perempuan adalah 287.888.

Sedangkan pada tahun 2015 jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan 261.888 dan angka angkatan kerja perempuan adalah 287.888. Selama 3 (tiga) tahun terakhir tren capaian kinerja partisipasi angkatan kerja perempuan cenderung mengalami peningkatan. Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan kinerja Kabupaten Pati pada tahun 2015, dimana terdapat selisih lebih sebesar 39,66% dari target akhir RPJMD. Meskipun telah menunjukkan keberhasilan, namun masih ditemui hambatan dalam pencapaian kinerja ini yaitu belum optimalnya ketersediaan lapangan pekerjaan bagi perempuan. Solusinya adalah peningkatan advokasi yang terus-menerus di kalangan stakeholder yang terkait dengan pembukaan lapangan pekerjaan baru. Di sisi sasarannya yaitu kaum perempuan juga perlu mendapat pemahaman tentang peningkatan peran perempuan di dunia kerja.

No. I ndikator Satuan Target Realisasi Capaian

1. Angka melek huruf perempuan usia Persen 98,37 102

diatas 15 tahun

2. Partisipasi angkatan Persen 51,31 177

perempuan

3. Penyelesaian Persen 100 100

perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

(3)

Laporan Akhir

Penyusunan Revisi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

KABUPATEN PATI, TAHUN 2015-2019

 

 

I -3

Beberapa kegiatan responsif gender bidang Cipta Karya yang sudah berjalan di Kabupaten Pati meliputi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSI MAS), dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANI MAS). Selama kurun waktu 5 (lima) tahun, pengarusutamaan gender dilakukan Kabupaten Pati dalam keterlibatannya pada setiap proses perencanaan pembangunan bidang cipta karya.

Program pengarusutamaan gender yang mendukung pelibatan perempuan dalam setiap proses perencanaan pembangunan Bidang Cipta Karya yang ada di Kabupaten Pati dilakukan melalui beberapa program sebagai berikut :

1) Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan, melalui

kegiatan :

a) Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak

b) Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan

anak

2) Program peningkatan peran serta dan kesertaan gender dalam pembangunan.

4.1.2. I dentifikasi Kebutuhan Penanganan Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan I nfrastruktur Bidang Cipta Karya

Kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya harus memberi manfaat bagi masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut. I dentifikasi manfaat program pembangunan atau kebutuhan penanganan pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya Kabupaten Pati secara rinci diuraikan dalam tabel berikut

Tabel. 4.3. I dentifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

No Sektor/ Program Tahun

I dentifikasi Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan pembangunan

Penduduk Yang memanfaatkan

1. Pengembangan Permukiman

- Sosialisasi terkait program pengembangan permukiman - Pendampingan pelaksanaan

kegiatan

- Pemeliharaan program pembangunan permukiman

- Peningkatan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan kawasan

- Monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap hasil pelaksanaan program

Penduduk kategori miskin dan yang mempunyai rumah tidak layak huni di Kabupaten Pati

2. Penataan Bangunan dan Lingkungan

Penyusunan RTBL Kayen Pati 2015 - Sosialisasi peran aktif

masyarakat dalam pemeliharaan program pembangunan

- Monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap hasil pelaksanaan program

- Masyarakat di lingkungan

permukiman - Masyarakat

Kabupaten Pati secara luas

Penyusunan RTBL Pusat Kota Pati

(4)

Lapora

sunan Revisi R

PATEN PATI, T

Sekto

Pengembang Pengembang Pengembanga perpipaan

Pengembang - Terbangun

jaringan pe a, mulai pada paten Pati. pak pembang gan Air minum an jaringan

gan Penyehat nnya MCK+ +

erpipaan

munal dan Jarin

upaten Pati 20

konomi

onomi dilaku a tahap pere Beberapa ha gunan infrast

skinan

n Antara Di

endapatan su nciptakan pe

gurangi kem n kemakmur

eh segelintir Kabupaten P

at menyebab ika penerima nmenjadi 23,

4.1. Distribusi Pe skinan Kabupate

am Investasi Ja

2019

 

ukan untuk m encanaan, pe

al yang diba truktur Bidan

stribusi Pe

uatu daerah rubahan-per miskinan. D an dan kes r golongan t Pati terus me

bkan turunny aan 40 perse ,21 persen, a

endapatan dan A en Pati, 2011-20

angka Menenga

ahas dalam ng Cipta Kary

ndapatan d

dapat men rubahan dan Distribusi pe ejahteraan b tertentu saja ya angka ke en penduduk angka kemis

Angka 015

ah (RPIJM) Bida

dentifikasi Pen ecara berkala te

elaksanaan prog ecara berkala te

elaksanaan prog Pati , Penyusu

pak pemban maupun pasc

analisis eko ya terhadap

dan Kemisk

entukan bag perbaikan d ndapatan y bagi masyar a. Selama enaikan dari distribusi pen atau ketimpa persentase p dari 14,69 me menunjukkan pendapatan menyebabkan

ernyata tidak

Bila melihat pendapatan skinan terus

ang Cipta Karya

nanganan

n evaluasi erhadap hasil gram

pelaksanaan

dalam engembangan

an

n evaluasi erhadap hasil gram un 2017

ngunan infras ca pelaksana onomi ini ad

ekonomi loka

kinan

gaimana pen dalam masya yang tidak

rakat umum e tahun 201 pendapata au sebalikny atan rendah mengalami p

a

Pendud Yang meman

Masyarakat di lingkungan permukiman

Masyarakat di lingkungan permukiman

struktur Bida aan yang dila alah kemisk al masyaraka

ndapatan ya arakat yang merata tid m, tetapi han

tu tahun 20 di 0,35, yan emakin tidak patan semak iskin justru

persen. Hal teori keti makin tingg

angka ke

antara pem kriteria Ban an di Kabupa

1-2013, teo an yang ya, masih se

terus menin penurunan d

I -4 ng berarti

k merata kin tinggi,

(5)

Lapora

sunan Revisi R

PATEN PATI, T

persen men percepatan a persen menj terjadi pada

2. Damp njadi 12,94 tan rendah m

ka kemiskin pendapatan idak menyeb

n antara Pe

n ekonomi

enting un

dari ke n ekonomi ti entaskan kem

ar 7.2, pad Kabupaten antara tahun

adi 5,93 per n Patimenur 94 persen. K de tahun n ekonomi n terjadi ke

angka kemi

a periode ta perlambatan penurunan da

pertumbuh periode ini.

pak Pemba Masyaraka

investasi jan embangunan ang cipta kar

gan Kawasan tan aksesil man perdesaa

lokal, yaitu omian warga bangan progr kat, sehingg hidupnya mel

ngunan Dan tan kualitas lingkungan. kesehatan m n juga ikut m

am Investasi Ja

2019

 

persen. T mengalami p an juga tur n menurut k babkan naikn

ertumbuhan

merupakan ntuk men emiskinan,

idak bisa ber miskinan. Da da saat pe

Pati n 2011-2013 rsen, angka k run dari 14, Kejadian seru dari 5,97 pe ari 12,94 per han ekonom

ngunan I nf at an dan perm u kelancaran penurunan p un menjadi kriteria Bank nya angka ke

n Ekonomi d

salah satu ngentaskan

walaupun rdiri sendiri apat dilihat rtumbuhan mengalami 3 dari 5,91 kemiskinan ,69 persen upa terjadi ketika at, angka eori bahwa

2014 terjadi ersen menjad rsen menjad i dapat men

frastruktur

gah bidang c ur di Kabup ekonomi ma

n

asan dan mukiman tran n arus bara

wa memberik empengaruh usaha untuk

n

itas ruang t ngkungan ya ehingga kom eningkatan.

ah (RPIJM) Bida

a saat pen pada periode 11,95 perse k Dunia yan emiskinan di

dan Kemisk

kemiskinan meningkatny

anomali. K di 4,63 perse

i 12,06 perse nyebabkan n

r Bidang Ci

cipta karya in paten Pati. B asyarakat lok

kualitas pe ndisional dap ang dan jas

kan dampak hi kinerja m

ang Cipta Karya

nerimaan 40 e tahun 2013

en. Hal ini

Ketika itu pe en, tetapi ang en. Dengan d naiknya ang

pta Karya T

ni dilakukan Beberapa da kal adalah :

ermukiman pat berdamp

sa sehingga

k pada pening masyarakat d an pendapata

u berdampa kat berakiba syarakat untu

.2. Laju Pertumb iskinan di Kabu

a

Terhadap E

dengan tuju ampak pemb

kumuh pe pak pada pen a ikut meni

gkatan kualit dalam meni an.

ak pada pen at pada pen uk memperb

buhan Ekonomi upaten Pati, 2011

I -5 baiki taraf

(6)

Laporan Akhir

Penyusunan Revisi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

KABUPATEN PATI, TAHUN 2015-2019

 

 

I -6

• Penataan kawasan bersejarah sekaligus dapat dimanfaatkan masyarakat untuk

pengembangan pariwisata sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

c. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

• Program pengembangan air minum yang layak dan berkelanjutan berpengaruh dapat

meningkatkan perekonomian masyarakat yaitu mendukung usaha-usaha yang dilakukan masyarakat dalam menjalankan usahanya, misalnya industri rumah tangga yang membutuhkan air yang layak.

d. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman

• Pengembangan program TPST 3R dapat berpengaruh pada peningkatan perekonomian

masyarakat melalui pengolahan sampah menjadi barang yang memiliki manfaat dan dapat dijual sehingga pendapatan masyarakat meningkat.

• Pengembangan program perbaikan dan pembangunan drainase berdampak pada

terbebasnya kawasan dari genangan air atau banjir, sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan lancar.

• Pengembangan program pengelolaan air limbah berdampak pada peningkatan kualitas

lingkungan yang berpengaruh pada peningkatan derajad kesehatan masyarakat sehingga kinerja masyarakat dalam pengusahakan kesejahteraannya juga ikut meningkat.

4.3. Analisis Lingkungan

4.3.1. Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS)

Menurut UU No. 32/ 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/ atau kebijakan, rencana, dan/ atau program. KLHS perlu diterapkan di dalam RPI JM antara lain karena:

1) RPI JM membutuhkan kajian aspek lingkungan dalam perencanaan pembangunan

infrastruktur.

2) KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPI JMadalah karena RPI JM bidang

Cipta Karya berada pada tataran Kebijakan/ Rencana/ Program. Dalam hal ini, KLHS menerapkan prinsip-prinsip kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana dan/ atau program menjadi garda depan dalam menyaring kegiatan pembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup

Tahap ke-2 setelah penapisan terdapat dua kegiatan. Jika melalui proses penapisan di atas tidak teridentifikasi bahwa rencana/ program dalam RPI JM tidak berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka berdasarkan Permen Lingkungan Hidup No. 9/ 2011 tentang Pedoman Umum KLHS, Tim Satgas RPI 2-JM Kabupaten/ Kota dapat menyertakan Surat Pernyataan bahwa KLHS tidak perlu dilaksanakan, dengan ditandatangani oleh Ketua Satgas RPI 2-JM dengan persetujuan BPLHD, dan dijadikan lampiran dalam dokumen RPI JM.

Namun, jika teridentifikasi bahwa rencana/ program dalam RPI JMberpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka Satgas RPI JMdidukung dinas lingkungan hidup (BPLHD) dapat menyusun KLHSdengan tahapan sebagai berikut:

1. Pengkajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Wilayah Perencanaan,

dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan sebagai berikut:

a) I dentifikasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya Tujuan identifikasi masyarakat dan pemangku kepentingan adalah:

1) Menentukan secara tepat pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan

KLHS;

2) Menjamin diterapkannya azas partisipasi yang diamanatkan UU No. 32 Tahun 2009

(7)

Laporan Akhir

Penyusunan Revisi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

KABUPATEN PATI, TAHUN 2015-2019

 

 

I -7

3) Menjamin bahwa hasil perencanaan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/ atau

program memperoleh legitimasi atau penerimaan oleh publik;

4) Agar masyarakat dan pemangku kepentingan mendapatkan akses untuk

menyampaikan informasi, saran, pendapat, dan pertimbangan tentang pembangunan berkelanjutan melalui proses penyelenggaraan KLHS

b) I dentifikasi I su Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan:

1) Penetapan isu-isu pembangunan berkelanjutan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup atau keterkaitan antar ketiga aspek tersebut;

2) Pembahasan fokus terhadap isu signifikan; dan

3) Membantu penentuan capaian tujuan pembangunan berkelanjutan

Tabel. 4.4. I dentifikasi I su Pembangunan Berkelanjutan Bidang Cipta Karya Kabupaten Pati

Pengelompokan I su- I su Pembangunan

Berkelanjutan Bidang CI pta Karya Penjelasan Singkat Lingkungan Hidup Permukiman

I su 1: kecukupan air baku untuk air minum. Contoh: Kekeringan, menurunnya kualitas air

Kab. Pati mempunyai sumber air baku yang pengambilan air tanah tidak terkendali oleh industri maupun perorangan Kualitas air baku mengandung besi (Fe) dan sedimen tinggi yang menyebabkan kerusakan pompa dan pipa. Terbatasnya stabilitas ketersediaan air baku cenderung menurun dari tahun ke tahun.

I su 2: Pencemaran lingkungan oleh infrastruktur yang tidak berfungsi maksimal. Contoh: pencemaran tanah oleh septictank yang bocor, pencemaran badan air oleh air limbah permukiman

Sarana penangaan air limbah permukiman di Kabupaten Pati ditangani secara on site system yang meliputi jamban atau septictank, truk tinja, dan instalasi pengolahan lumpur tinja (I PLT). Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengurasan septictank dapat menyebabkan tercemarnya air tanah, edangkan pengurasan lumpur tinja berpotensi mencemari lingkungan.

I su 3: dampak kawasan kumuh terhadap kualitas lingkungan. Contoh: kawasan kumuh menyebabkan penurunan kualitas lingkungan

Terjadinya penurunan kualitas lingkungan permukiman menjadi kumuh disebabkan oleh kurang memadainya infrastruktur dan keterlibatan masyarakat untuk menjaga lingkungan permukimannya.

Ekonomi

I su 4: kemiskinan berkorelasi dengan kerusakan lingkungan Contoh: pencemaran air mengurangi kesejahteraan nelayan di pesisir

Kekumuhan di permukiman nelayan merupakan kombinasi yang terjadi pada permukiman perkotaan dan perdesaan, disamping itu kekumuhan yang terjadi diakibatkan dengan pola kehidupan masyarakat itu sendiri, sehingga berdampak pada lingkungan seperti sulitnya pencapaian ke dan dalam suatu wilayah.

Sosial

I su 5: Pencemaran menyebabkan berkembangnya wabah penyakit Contoh: menyebarnya penyakit diare di permukiman kumuh

Pencemaran lingkungan di Kabupaten Pati menyebabkan berkembangnya penyakit.

 

Tabel. 4.5. I dentifikasi KRP ( Kebijakan/ Rencana/ Program)

No. Komponen

kebijakan/ rencana/ program Kegiatan Lokasi

1 Pengembangan Permukiman

1. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan

2. Pengembangan permukiman kawasan perdesaan

1. I nfrastruktur kawasan permukiman

kumuh, permukiman RSH, rusunawa beserta infrastruktur pendukungnya 2. KTP2D, Agropolitan, Minapolitan

Ds.Ngablak, Ds.Bumimulyo, Ds.Karaba KT Sukolilo, Tambakromo, Gabu Winong,Pucakwangi,

Kayen,Cluwak,Gunungwungkal,Gembong argoyoso, Wedarijaksa,Juwana,Batangan

2 Penataan Bangunan dan Lingkungan

1. Penataan Lingkungan Permukiman 2. Penyelenggaraan Bangunan

Gedung dan Rumah Negara

3. Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan

1. Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan,rencana induk,system proteksi kebakaran,pembangunan prasarana dan sarana lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah, pemenuhan standar pelayanan minimal, pemenuhan RTH 2. Menguraikan kondisi bangunan

gedung negara yang belum memenuhi persyaratan keandalan yang mencakup keselamatan, keamanan,kenyamana, dan kemudahan, menguraikan kondisi penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah Negara,menguraikan asset Negara dari segi administrasi pemeliharaan

3. Pemberdayaan komunitas dalam penanggulangan kemiskinan(PNPM Mandiri) dalam bentuk P2KP

(8)

Laporan Akhir

Penyusunan Revisi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

KABUPATEN PATI, TAHUN 2015-2019

 

 

I -8

No. Komponen

kebijakan/ rencana/ program Kegiatan Lokasi

3 Pengembangan Air Minum

1. Pengembangan Peraturan SPAM 2. Pengembangan Aspek Teknis dan

Pelayanan

3. Pengembangan Pembiayaan SPAM 4. Pengembangan Manajemen 5. Penyelenggaraan SPAM terfasilitasi 6. Penyediaan Air bersih non PDAM

berupa perpipaan, non perpipaan, pengadaan mobil tangki air bersih, pengadaan WTP Mobile.

7. Penyelenggaraan SPAM Regional 8. Pengembangan SPAM bagi

Masyarakat Berpendapatan Rendah 9. Pengembangan PAMSI MAS 10. Pengembangan SPAM di I bu Kota

Kecamatan (I KK)

11. Pengembangan SPAM Perdesaan 12. Pengembangan SPAM Kawasan

Khusus

13. Pembangunan jaringan transmisi 14. Pembangunan jaringan distribusi

bagi untuk wilayah Semarang Barat guna persiapan pengoperasian Waduk Jatibarang.

15. Pembangunan I ntake dan I PA di Kali Blorong untuk pelayanan kawasan Bukit Semarang Baru. 16. Penyediaan air minum untuk

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

17. Penurunan kebocoran

18. Pengoptimalan kinerja I PA dan jaringan distribusi

19. Peningkatan cakupan pelayanan air minum dengan sistem perpipaan PDAM dengan penambahan sumber baru dan perluasan jaringan distribusi.

20. Peningkatan cakupan pelayanan air minum dengan sistem penyediaan air minum berbasis masyarakat.

1. Penyusunan Studi Pengembangan Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Kabupaten Pati

1. Perluasan Cakupan pelayanan

2. Peningkatan jumlah sambungan baru,Efisiensi biaya operasional dengan perbaikan pompa, pipa transmisi dan distribusi,Penambahan air baku dengan sumur dalam (deep well),Study Alternatif investasi Pembiayaan SPAM,Study Kesesuaian Tarif

3. Optimalisasi KSO dengan PT. Pragola Pati jaya Sakti,Restrukturisasi Hutang,Studi tentang alternatif investasi SPAM,Studi kesesuaian tarif air minum

4. Peningkatan kapasitas Personil SPAM dengan pelatihan dibidang SPAM 5. Pembinaan PDAM,Peminaan air minum

nan PDAM,Study Alternatif investasi Pembiayaan SPAM,Study Kesesuaian Tarif,Study Kelayakan dan DED pembangunan embung,Study Potensi dan Pengembangan Pemanfaatan Sumber Air Baku.

Kabupaten Pati

4 Pengembangan Penyehatan Lingkungan

Permukiman

 

2. Perumusan Afternatif Penyempurnaan KRP

Tujuan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/ atau program untuk mengembangkan berbagai alternatif perbaikan muatan KRP dan menjamin pembangunan berkelanjutan. Setelah dilakukan kajian, dan disepakati bahwa kebijakan, rencana dan/ atau program yang dikaji potensial memberikan dampak negatif pada pembangunan berkelanjutan, maka dikembangkan beberapa alternatif untuk menyempurnakan rancangan atau merubah kebijakan, rencana dan/ atau program yang ada. Beberapa alternatif untuk menyempurnakan dan atau mengubah rancangan KRPmempertimbangkan antara lain:

a) Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan kebijakan, rencana,

dan/ atau program yang diperkirakan akan menimbulkan dampak lingkungan atau bertentangan dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.

b) Menyesuaikan ukuran, skala, dan lokasi usulan kebijakan, rencana, dan/ atau program. c) Menunda, memperbaiki urutan, atau mengubah prioritas pelaksanaan kebijakan, rencana,

dan/ atau program.

d) Mengubah kebijakan, rencana, dan/ atau program

(9)

Laporan Akhir

Penyusunan Revisi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

KABUPATEN PATI, TAHUN 2015-2019

 

 

I -9

Tabel. 4.6. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP

No. Komponen kebijakan/ rencana/ program Alternatif Penyempurnaan KRP

1 Pengembangan Permukiman

1. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan

2. Pengembangan permukiman kawasan perdesaan

1. Mendorong percepatan penyediaan infrastruktur permukiman yang memadai sesuai kebutuhan

2. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam

menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan permukiman

3. Memberlakukan aturan pemanfaatan ruang dalam lingkungan permukiman untuk mengantisipasi alih fungsi ruang permukiman

2 Penataan Bangunan dan Lingkungan

1. Penataan Lingkungan Permukiman

2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

3. Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan

1. Mendorong percepatan penyediaan infrastruktur permukiman yang layak

2. Mengoptimalkan peran masyarakat dalam segala bidang untuk peningkatan kualitas lingkungan permukiman

3 Pengembangan Air Minum

1. Pengembangan Peraturan SPAM

2. Pengembangan Aspek Teknis dan Pelayanan 3. Pengembangan Pembiayaan SPAM

4. Pengembangan Manajemen 5. Penyelenggaraan SPAM terfasilitasi

6. Penyediaan Air bersih non PDAM berupa perpipaan, non perpipaan, pengadaan mobil tangki air bersih, pengadaan WTP Mobile. 7. Penyelenggaraan SPAM Regional

8. Pengembangan SPAM bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah

9. Pengembangan PAMSI MAS

10. Pengembangan SPAM di I bu Kota Kecamatan (I KK)

11. Pengembangan SPAM Perdesaan 12. Pengembangan SPAM Kawasan Khusus 13. Pembangunan jaringan transmisi

14. Pembangunan jaringan distribusi bagi untuk wilayah Semarang Barat guna persiapan pengoperasian Waduk Jatibarang.

15. Pembangunan I ntake dan I PA di Kali Blorong untuk pelayanan kawasan Bukit Semarang Baru.

16. Penyediaan air minum untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

17. Penurunan kebocoran

18. Pengoptimalan kinerja I PA dan jaringan distribusi

19. Peningkatan cakupan pelayanan air minum dengan sistem perpipaan PDAM dengan penambahan sumber baru dan perluasan jaringan distribusi.

20. Peningkatan cakupan pelayanan air minum dengan sistem penyediaan air minum berbasis masyarakat.

Pengembangan SPAM melibatkan kerjasama dengan pihak pemerintah atau swasta.

4 Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman

 

Untuk Kabupaten/ Kota yang telah menyusun dan memiliki dokumen KLHS RTRW Kabupaten/ Kota, maka hasil olahan di dalam KLHS tersebut dapat dijadikan bahan masukan bagi kajian perlindungan lingkungan dalam RPI 2-JM. KLHS merupakan instrumen lingkungan yang diterapkan pada tataran rencana-program. Sedangkan pada tataran kegiatan atau keproyekan, instrumen yang lebih tepat diterapkan adalah Amdal, UKL-UPL. Dan SPPLH.

(10)

Laporan Akhir

Penyusunan Revisi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

KABUPATEN PATI, TAHUN 2015-2019

 

 

I -10

4.3.2. AMDAL, UKL- UPL DAN SPPLH

Pengelompokan atau kategorisasi proyek mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/ atau kegiatan Wajib AMDAL dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yaitu:

1. Proyek wajib AMDAL

2. Proyek tidak wajib AMDAL tapi wajib UKL-UPL 2. Proyek tidak wajib UKL-UPL tapi SPPLH

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL tetapi wajib dilengkapi dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH).

Tabel. 4.1. Kebutuhan Analisis Perlindungan Lingkungan pada Program Cipta Karya Kabupaten Pati

No Komponen Kegiatan Lokasi Amdal UKL/ UPL SPPLH

1 Pengembangan Permukiman

1. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan

2. Pengembangan permukiman kawasan perdesaan

Ds.Ngablak, Ds.Bumimulyo, Ds.Karaban, KT Sukolilo,

Tambakromo, Gabus, Winong,Pucakwangi,

Kayen,Cluwak,Gunungwungkal,Gembo ng,Margoyoso,

Wedarijaksa,Juwana,Batangan,

V V -

2 Penataan Bangunan dan Lingkungan

1. Penataan Lingkungan Permukiman

2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

3. Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan

Kecamatan Margorejo, Pati, Trangkil, Sukolilo, Kayen, Juwana, Tambakromo, Tlogowungu, Margoyoso, Tayu, Wedarijaksa, Gabus,

Jakenan, Batangan, Winong,Gunungwungkal, Gembong,

Cluwak, Dukuhseti, Pucakwangi

V V -

3 Pengembangan Air Minum

1. Pengembangan Peraturan SPAM 2. Pengembangan Aspek Teknis dan

Pelayanan

3. Pengembangan Pembiayaan SPAM 4. Pengembangan Manajemen 5. Penyelenggaraan SPAM terfasilitasi 6. Penyediaan Air bersih non PDAM

berupa perpipaan, non perpipaan, pengadaan mobil tangki air bersih, pengadaan WTP Mobile.

7. Penyelenggaraan SPAM Regional 8. Pengembangan SPAM bagi

Masyarakat Berpendapatan Rendah 9. Pengembangan PAMSI MAS

10. Pengembangan SPAM di I bu Kota Kecamatan (I KK)

11. Pengembangan SPAM Perdesaan 12. Pengembangan SPAM Kawasan

Khusus

13. Pembangunan jaringan transmisi 14. Pembangunan jaringan distribusi

bagi untuk wilayah Semarang Barat guna persiapan pengoperasian Waduk Jatibarang.

15. Pembangunan I ntake dan I PA di Kali Blorong untuk pelayanan kawasan Bukit Semarang Baru. 16. Penyediaan air minum untuk

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

17. Penurunan kebocoran

18. Pengoptimalan kinerja I PA dan jaringan distribusi

19. Peningkatan cakupan pelayanan air

(11)

Laporan Akhir

Penyusunan Revisi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

KABUPATEN PATI, TAHUN 2015-2019

 

 

I -11

No Komponen Kegiatan Lokasi Amdal UKL/ UPL SPPLH

minum dengan sistem perpipaan PDAM dengan penambahan sumber baru dan perluasan jaringan distribusi.

20. Peningkatan cakupan pelayanan air minum dengan sistem penyediaan air minum berbasis masyarakat.

4 Pengembangan Penyehatan Lingkungan

Permukiman

Gambar

Tabel. 4.2. Capaian I ndikator Sasaran Strategis 8 Terhadap Target Akhir RPJMD
Tabel. 4.3. I dentifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan
Gambar 44.1. Distribusi Pe
Gambar 4.2. Laju Pertumbbuhan Ekonomiupaten Pati, 2011 dan Angka Kemiskinan di Kabu1-2015
+3

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kualitatif berupa deskripsi dari hasil survei primer yang dilakukan pada pihak bank dan nasabah yang digunakan

tingkat kemampuan kelompok tani yang bersangkutan, Hubungan yang bersifat melembaga itu mencerminkan perilaku pelayanan KUD oleh kelompok tani, Dalam pada itu Satuan Pengendali Bi-

Seluruh Pimpinan dan staf PT Indo Semar Sakti yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan penelitian khususnya kepada Bapak Julius Wijaya yang telah

Pada penelitian ini, peneliti membahas tentang bagaimana penerimaan remaja mengenai program Genre (Generasi Berencana) melalui iklan layanan masyarakat “Generasi

1. Dalam pembuatan pernyataan sebagai alat ukur penelitian, peneliti belum melakukan uji coba sehingga tidak dapat diketahui apakah pernyataan-pernyataan pada skala

Komitmen perusahaan untuk memenuhi perjanjian perlindungan asuransi syariah kepada peserta yang diasuransikan dan/atau pemegang polis telah menjadi filosofi perusahaan

Rasil analisis mendapatkan koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,004 dengan p = 0,969 (p > 0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara Persepsi pasien terhadap Pelayanan

Judul dari laporan akhir ini adalah Perencanaan Gedung Kantor dan Ruang Kelas SMK Terpadu Takwa Belitang.. Tujuan dari laporan akhir ini adalah untuk merencanakan gedung