• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 tahun 2012

tentang

Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

Dinas Kesehatan DIY tgl 19 – 29 November 2012

(2)

Latar Belakang

Masyarakat

Provider/fasyankes

Pemerintah

• Pelayanan di fasyankes (kamar penuh, pelayanan kurang) • Jaminan kesehatan

(pembayaran klaim sesuai kewenangan RS)

• Tidak ada pedoman

pelaksanaan sistem rujukan • Tarif jamkes belum sesuai tarif

RS

• Pedoman sistem rujukan (1972, 2012  rujukan perorangan)

(3)

9

Bab

26

Pasal

Pergub no. 59/2012 Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan

(4)

Bab 1 Ketentuan Umum

• Pasal 1

(5)

Bab 2 Kegiatan Sistem Rujukan

• 7 Pasal (psl 2 – psl 8)

• Psl 2 Kegiatan Rujukan meliputi pengiriman :

a. Rujukan pasien ke fasyankes yang lebih lengkap; b. Rujukan berupa spesimen atau penunjang

diagnostik lainnya;

c. Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium; dan atau

(6)

Lanjutan bab II

• Pasal 3

pemberi pelayanan kesehatan/petugas kesehatan wajib terlebih dahulu memeriksa pasien yang dirujuk

• Pasal 4

pelaksanaan rujukan harus memenuhi prosedur standar a. merujuk pasien; SOP merujuk px.docx

b. menerima rujukan pasien; SOP menerima rujukan.docx

c. memberi rujukan balik pasien; memberi rujukan balik.docx

d. menerima rujukan balik pasien; SOP menerima balik pc.docx

e. rujukan lintas batas; SOP lintas batas.docx

f. pengelolaan pasien di ambulans; dan SOP Ambulance.docx

(7)

Lanjutan bab II

• Pasal 5 Rujukan pasien dilakukan dalam hal :

a. Fasyankes memastikan tidak mampu memberikan pelayanan yang dibutuhkan pasien

b. Setelah memperoleh perawatan & pengobatan ternyata pasien memerlukan pemeriksaan,

pengobatan dan perawatan di fasyankes yg lebih mampu

Pasal 6

Fasyankes yang menerima rujukan harus merujuk kembali pasien ke fasyankes asal rujukan sebagaimana

dimaksud psl 5 setelah memberi pelayanan kesehatan bagi pasien rujukan

(8)

• Pasal 7

(1) Pemberi pelayanan kesehatan wajib

mengirimkan rujukan spesimen atau penunjang medis jika memerlukan pemeriksaan lab yang lebih tepat, mampu & lengkap

(2) Spesimen atau penunjang medis dapat dikirim & diperiksa dengan atau tidak disertai pasien

(3) Jika sebagian spesimen telah diperiksa di lab

fayankes asal lab rujukan dapat memeriksa & memberikan validasi hasil pemeriksaan pertama (4) Fasyankes yang menerima rujukan , wajib

mengirim laporan hasil pemeriksaan ke fasyankes asal

(9)

• Pasal 8

(1) Fasyankes dapat mengajukan permintaan

rujukan pengetahuan & ketrampilan kepada Dinas atau Dinas Kab/Kota

(2) Rujukan pengetahuan sebagaimana

dimaksud pada ayat(1) meliputi pemberian : a. Bimbingan klinis;

b. Bimbingan teknis/alih ketrampilan; dan/atau c. Bimbingan kesehatan masyarakat

(10)

(3) Rujukan pengetahuan & ketrampilan

sebagaimana dimaksud pd ayat (1) dapat dilakukan dengan cara :

a. Dokter spesialis yang dibutuhkan melakukan bimbingan secara berkala ke puskesmas;

b. Residen senior ditugaskan di rumah sakit kab/kota yang belum mempunyai dokter spesialis;

c. Magang atau pelatihan di rumah sakit umum yang lebih lengkap bagi dokter umum, bidan atau perawat dari puskesmas atau rumah

(11)

(4) Dinas memfasiliasi kerja sama tentang

rujukan pengetahuan dan tenaga ahli/dokter spesialis antar fasilitas pelayanan kesehatan

(12)

Bab III Jenjang Rujukan

• 4 pasal (pasal 9-12)

• Pasal 9 Pelayanan kesehatan dilaksanakan

secara berjenjang sesuai kebutuhan medis dan dimulai dari pemberi pelayanan kesehatan

(13)

• Pasal 10

Pengiriman rujukan harus dilakukan secara berjenjang dg ketentuan :

a. Rujukan dari PPK pertama harus dikirim ke PPK setara atau PPK kedua; dan

b. Rujukan dari PPK kedua harus dikirimkan ke PPK yang setara atau ke PPK ketiga alur

(14)

• Pasal 11

Pengiriman rujukan sebagaimana psl 10 harus diutamakan ke fasyankes terdekat sesuai

jenjang rujukan

• Pasal 12

PPK, pasien peserta jaminan, dan penjamin pembiayaan kesehatan wajib mengikuti

jenjang rujukan sebagaimana psl 9 & psl 10 kecuali dalam keadaan darurat, bencana dan kekhususan permasalahan kesehatan pasien

(15)

Bab IV Syarat Rujukan

• 6 Pasal (psl 13- psl 18)

• (psl 13)

(1) Pembuat rujukan harus :

a. Mempunyai kompetensi dan wewenang merujuk b. Mengetahui kompetensi dan wewenang

sasaran/tujuan rujukan; dan

c. Mengetahui kondisi serta kebutuhan objek rujukan

(16)

(2) Surat rujukan harus mencatumkan

a. Unit yang mempunyai tanggungjawab dalam rujukan , baik yang merujuk atau menerima rujukan;

b. Alasan tindakan rujukan;

c. Pelayanan medis dan rujukan yang dibutuhkan ; dan d. Tanda tangan persetujuan pasien atau keluarga

(3) Surat rujukan harus dilampiri :

a. Formulir rujukan balik;

b. Kartu jaminan kesehatan; dan

(17)

(4) Rujukan pasien /spesimen harus dilakukan jika :

a. dari hasil pemeriksaan medis, sudah

teridentifikasi bahwa keadaan pasien tidak dapat ditangani;

b. pasien memerlukan pelayanan medis spesialis dan atau sub spesialis yang tidak tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan semula; dan/atau

c. Pasien memerlukan pelayanan penunjang medis yang lebih lengkap yang tidak tersedia di fasilitas pelayannan kesehatan asal.

(18)

• Psl 14

(1) Pemberian rujukan untuk pasien jaminan kesehatan harus disertai kejelasan tentang

pembiayaan rujukan dan pembiayaan di fasilitas kesehatan tujuan rujukan

(2) Pasien jaminan kesehatan harus dirujuk ke rumah sakit yang mengadakan kerjasama dengan penyelenggara jaminan kesehatan

(19)

• Pasal 15

Pemberi pelayanan kesehatan/tenaga kesehatan dilarang merujuk atas dasar kompensasi/imbalan dari fasyankes

• Pasal 16

(1) penerima rujukan dapat merujuk balik atau mengarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai jenjang pelayanannya jika berdasarkan pelayanan kesehatan dimaksud dalam psl 6 atau

analisa atas alasan tindakan rujukan, pelayanan medis dan rujukan medis di dalam surat rujukan sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (2) huruf b dan c ternyata :

a. dapat dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan perujuk; atau b. tidak sesuai dengan jenjang pelayanan penerima rujukan

(20)

(2) penerima rujukan wajib melaporkan rujukan yang tidak memenuhi syarat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Dinas Pemerintah Daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta atau Dinas Kab/Kota atau lembaga yang menangani pengaduan pelayanan publik

(21)

• Pasal 17

Dalam hal belum tersedianya fasilitas atau tempat bagi pasien rujukan, fasilitas pelayanan kesehatan wajib tetap memberikan perawatan dan menjaga stabilitas kesehatan hingga memperoleh tempat rujukan

(22)

Pasal 18

(1) Dalam hal diketahui adanya pengiriman rujukan yang

melanggar syarat sebagaimana dimaksud dalam psl 12 sd psl 14, Dinas memberikan sanksi administrasi berupa

teguran, pengumuman di media masa, penurunan kelas fasyankes, pencabutan izin, atau rekomendasi sanksi

administrasi

(2) Pemberian sanksi administrasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a. Dinas memberikan teguran tertulis setelah melakukan verifikasi terhadap pengirim rujukan;

b. teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada huruf a berisi rekomendasi tindakan harus dilakukan oleh

(23)

c. pengirim rujukan sebagaimana dimaksud pada huruf a wajib memperbaiki pelayanan dan

memberi laporan kepada Dinas bahwa telah menindaklanjuti teguran;

d. laporan sebagaimana dimaksud pada huruf c harus disampaikan Dinas paling lama 2 (dua) minggu sejak teguran tertulis diterima;

e. jika dalam waktu 2 (dua) minggu sejak teguran pertama diterima pengirim rujukan tidak

menindaklanjuti teguran pertama, Dinas memberi teguran kedua;

(24)

f. Jika dalam waktu 2 (dua) minggu sejak teguran kedua diterima pengirim rujukan tidak

menindaklanjuti teguran kedua, Dinas

memberikan sanksi berupa pengumuman kepada masyarakat perihal fasilitas pelayanan kesehatan yang melanggar atau tidak memenuhi standar pelayanan;

g. Dalam hal pelanggaran mengakibatkan kematian atau kerugian yang besar, Dinas dapat

melanjutkan proses penjatuhan sanksi menjadi pencabutan izin; dan;

h. Dalam hal pihak yang melanggar adalah fasilitas pelayanan kesehatan kelas A, Dinas memberikan rekomendasi kepada Menteri tentang usul

(25)

Bab V Kewajiban Pengirim & Penerima Rujukan Pasal 19

(1) Kewajiban pengirim rujukan

a. Memberi penjelasan atau alasan kepada pasien atau keluarganya atas tindakan rujukan atau

keputusan melakukan rujukan;

b. Meminta konfirmasi dan memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan tujuan rujukan; c. Membuat surat rujukan dengan melampirkan

(26)

Pasal 19

d. Mencatat pada register dan membuat laporan rujukan Tabel Lampiran.xlsx

e. Menstabilkan keadaan umum pasien dan memastikan

stabilitas pasien dipertahankan selama perjalanan menuju tempat rujukan

f. Menyerahkan surat rujukan kepada pihak yang berwenang di fasyankes tempat rujukan melalui nakes yang mendampingi pasien

g. Melaksanakan ketentuan yang ada pada jaminan kes dan badan penjamin kesehatan

h. Memberi informasi mutakhir mengenai kapasitas sarana yang dimiliki seperti kapasitas kamar atau tempat tidur melalui

(27)

Pasal 19

(2) Pengirim rujukan harus memperhatikan a. Sarana transportasi

b. Pasien didampingi oleh nakes yang trampil c. Sarana transportasi/petugas kesehatan

pendamping memiliki sarana komunikasi (3) Bila pengirim rujukan melanggar , dinas

memberikan sanksi administrasi sebagaimana psl 18 ayat (1) dan (2)

(28)

Pasal 20 (2 ayat)

(1) penerima rujukan wajib:

a. Menerima surat rujukan & membuat tanda terima pasien b. Mencatat kasus rujukan dan membuat laporan penerimaan

rujukan

c. Membuat diagnosis, melaksanakan tindakan medis, perawatan d. Melaksanakan catatan medis sesuai ketentuan

e. Memberikan informasi media kepada fasyankes pengirim rujukan f. Membuat rujukan balik

g. Memberikan informasi mutakhir kapasitas sarana yang dimiliki melalui situs jaringan dinas

(2) Bila penerima rujukan melanggar ayat (1) dinas memberikan sanksi sebagaimana dimaksud psl 18 ayat (1)

(29)

Bab VI Informasi & Komunikasi Rujukan (2 pasal) Pasal 21

(1) Dinas & Insatansi yang mempunyai tugas di bid kes kab/kota  hrs mengembangkan sistem

informasi & komunikasi rujukan  dinamis,

dalam jaringan (online) serta tersedia di semua fasyankes

(2) Sistem informasi & komunikasi rujukan  a. Jenis & kemampuan fasyankes

b. Jenis & kemampuan tenaga medis yang tersedia pd saat tsb

c. Keberadaan tempat tidur yang kosong di semua kelas

(30)

(3) Aplikasi rujukan online sebagaimana media informasi dan komunikasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) sebagaimana

tercantum dalam lampiran II, merupakan bagian tidak terpisahkan dari pergub ini.

(31)

Pasal 22 Fasyankes di deaerah wajib :

a. Memperbaharui data ketersediaan fasilitas kesehatan terkait dengan rujukan; dan

b. Mengakses sistem informasi & komunikasi rujukan  mengetahui kondisi fasilitas

(32)

Bab VII

Pembinaan, Pengawasan, Monitoring & Evaluasi

• pasal 23 cukup jelas

(33)

Bab VIII Ketentuan Lain-lain

(34)

Bab IX Ketentuan Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Apabila limbah mengandung salah satu pencemar yang terdapat dalam Lampiran II Peraturan Pemerintah ini, dengan konsentrasi sama atau lebih besar dari nilai dalam Lampiran II

b. Untuk mengetaui hubungan hukum antara developer perumahan, pemilik rumah dan PT. PLN Persero dalam kawasan perumahan menurut Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Musyawarah Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah, Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang

Perubahan komposisi jenis makanan ikan nila menggambarkan adanya kebutuhan protein yang tinggi dalam menyokong keberlangsungan reproduksinya, hal ini erat dengan

Dalam aplikasi ini juga disertakan kuis guna menambah pemahaman pengguna dalam mengenal alat musik gamelan.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan

Semakin besar current ratio yang dimiliki menunjukan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja yang sangat penting

Maksud diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kegembiraan dalam menyambut Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke

'ontoh atribut amplitudo tipe ini adalah Maximum Absolute Amplitude& Maximum Peak Amplitude& Average Peak  Amplitude& dan Maximum Trough Amplitude. Sama