• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Singkat Berdirinya MIN 1 Bandar Lampung - Motivasi dan hasil belajar Al-Qur'an hadist melalui metode pembelajaran berbasis protopolio:study pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Singkat Berdirinya MIN 1 Bandar Lampung - Motivasi dan hasil belajar Al-Qur'an hadist melalui metode pembelajaran berbasis protopolio:study pada"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung

1. Sejarah Singkat Berdirinya MIN 1 Bandar Lampung

Pendidikan merupakan ujung tombak bagi setiap manusia dimana pendidikan ini dapat diperoleh baik secara formal dan non formal. Pendidikan itu tidak mempunyai batas sejak dari buaian hingga akhir hayat yang disebut juga dengan Long Life Education (Pendidikan Seumur Hidup). Dengan tuntutan seperti ini maka MIN 1 Bandar Lampung menjelaskan sejarah singkat berdirinya MIN 1 Bandar Lampung.

Tanah tempat berdirinya MIN 1 Bandar Lampung ini adalah wakaf dari Bapak Kafil yang diserahkan pada satu Badan (Yayasan) yang dikelola oleh :

1. Ustadz Sadli (Alm.) 2. Hi. Nawawi (Alm.) 3. Saizi Mahmud (Alm.) 4. Wahid

5. Ismail AM 6. Roswati Arifin 7. Dan kawan-kawan

(2)

1. Azhari Ahmad (Alm.)

Pendidikan ni berjalan dengan baik, para peminatnya cukup banyak maka sekolah tersebut berganti nama menadi Sekolah Rakya Islam Negeri (SRIN) pada tahun 1953.

2. Rusniah Nurdin (Alm.)

Mengingat sekolah ini merupakan sekolah Islam secara historis keberadaannya telah muncul di tengah-tengah masyarakat pada tahun 1959 yang Sekolah Rakyat Islam Negeri (SRIN) tadinya, berubah nama menjadi MIN 1 Tanjungkarang Kepala Sekolahnya Bapak Ngadir Syah. Mengingat siswa semakin bertambah banyak, maka pada pagi harinya sekolah ini dipakai oleh MIN 1 Tanjungkarang, sedangkan sore harinya dipakai oleh MIN 1 Teluk Betung Tanjungkarang. Pada tahun 1969 MIN 1 Teluk Betung pindah lokasi di Jl. Warsito No.50 Kepang Teba Kec.Teluk Betung Utara. Sedangkan MIN 1 Tanjungkarang berlokasi di Tanjungkarang di Jl. Gajah No.2 Kedaton Bandar Lampung.

Atas alasan ini, mengingat bertambahnya anak usia sekolah, keperluan masyarakat dalam dunia Pendidikan Agama akan semakin meningkat terutama MIN 1 Bandar Lampung. Maka dari itu, dikeluarkanlah SK Bapak Menteri Agama No. 2/ 1959 Tentang Berdirinya MIN 1 Bandar Lampung sampai saat ini.1

1

(3)

Adapun Kepala – kepala MIN 1 Bandar Lampung dari pertama sampai dengan sekarang, adalah :

1. Azhari Ahmad (Alm.) 2. Rusinah Nurdin (Alm.) 3. Wahid Yakub (Alm.) 4. Ngadir Syah

5. Ismail. AR 6. Abdul Aziz, S.H 7. Roswati Arifin (Alm.) 8. Erzat Effendi ( Alm.)

9. Dra. Erjati Abbas ( Thn. 1993 – 2001) 10.Saidi Rahman, A.Ma ( 2001 – 2006) 11.Dra. Nur Laily ( 2006 s.d 2012 ) 12.Dra. Upik Dahlenawati (2012 – 2014) 13.Hartawan,S.Pd.I.,M.M (2014 s.d sekarang)2

2. VISI DAN MISI

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung mempunyai visi yaitu Terwujudnya insan yang ,cerdas,mandiri dan islami. Indikator-Indikatornya adalah:

a. Siswa memiliki akhlaq yang baik

b. Unggul dalam pembinaan keagamaan Islam. c. Unggul dalam peningkatan prestasi UN

2

(4)

d. Unggul dalam prestasi akademik. e. Unggul dalam prestasi olah raga. f. Unggul dalam prestasi kesenian.

g. Memiliki lingkungan madrasah yang nyaman dan kondu sif untuk belajar.

h. Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Misi Madrasah adalah :

a. Melaksanakan pembelajaran agama Islam secara berkesinambungan.

b. Meningkatkan Pendidik dan Tenaga Pendidik profesional c. Meningkatkan Kualitas Proses KBM

d. Menjalin Hubungan Harmonis Internal dan Eksternal.

e. Merealisasikan manageman partisipatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan komite madrasah.

f. Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya untuk dikembangkan secara optimal.

Indikator-Indikatornya Misi adalah:

a. Menjadikan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam.sebagai pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup dalam kehidupan sehari -hari.

b. Memiliki daya saing dalam prestasi Akademik

(5)

d. Memiliki daya saing dalam prestasi akademik dan non akademik. e. Memiliki daya saing dalam prestasi Ilmu Pengetahuan dan

Tehnologi

f. Memiliki daya saing dalam prestasi seni dan olah raga. g. Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkun gan.

h. Memiliki kemampuan beradaptasi dan survive di lingkungannya. i. Memiliki lingkungan Madrasah yang nyaman dan kondusif untuk

belajar.

j. Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung yaitu :

Kepala :Madrasah Hartawan, S.Pd.I., MM

Waka Kesiswaan Suresda Sari, M.Pd.I

Ketua Komite Hasyimkan, S.Sn., M.A

Bendahara Lisna Hayati, S.Pd.I

Wali Kelas Ia Yuliyati, S.Ag Wali Kelas Ib Eni Hastuti, M.Pd.I

Wali Kelas Ic Kusumawati, S.Pd.I

Wali Kelas IIa Rosmiyati, S.Pd.I

Wali Kelas IIb Zurismiyati, S.Pd.I

Wali Kelas IIc Miftahul Jannah, S.Pd.I

Peserta Didik Dewan Guru Wali Kelas IIIa

Pili Fajri, S.Pd.I Wali Kelas IIIb

Zainah Umar, M.Pd.I

Wali Kelas IIIc

Wiwin Sriyani, S.Pd.I

Wali Kelas IVa

Suresda Sari, M.Pd.I

Wali Kelas IVb

Fathul Qorib, M.Pd.I

Wali Kelas IVc Roni, S.Pd.I

Wali Kelas Va Lilis Supriyanti,

S.Pd. Wali Kelas Vb Fadila Natalia,

S.Pd.

Wali Kelas VIa Aslaida, S.Pd.I Wali Kelas VIb Fifi Sri Haryati,

(6)

Keterangan : Garis Instruksi Garis Koordinasi

Adapun tugas dan tanggung jawab seluruh komponen yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung yaitu :

a. Kepala sekolah

Kepala sekolah membawahi keseluruhan dalam lingkungan sekolah, jadi kegiatan yang ada di sekolah penanggung jawab pertama adalah kepala sekolah.

b. Kepala Tata Usaha

Kepala tata usaha bertugas melaksanakan ketata usahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan administrasi sekolah.

c. Wakil kepala sekolah

Wakil kepala sekolah mempunyai tugas membantu kepala sekolah baik urusan kedalam maupun keluar apabila kepala sekolah berhalangan. Untuk membantu kelancaran tugas kepala sekolah dibentuk wakilkurikulum yang bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah. d. Guru

Sesuai dengan tugasnya menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar disekolah yang bersangkutan serta membantu mangatasi kesulitan-kesulitan dalam mata pelajaran.

e. Peserta didik

(7)

menjadi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung, dan terdaftar dalam buku induk sekolah.

4. Keadaan Guru dan Karyawan

Mayoritas guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung, pendidikan terakhirnya adalah sarjana dan beberapa orang guru masih dalam proses untuk menyelasaikan pendidikan sarjana. Untuk lebih mudah dipahami sebagaimana berikut :

Tabel 1

Keadaan Guru dan Karyawan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung

NO NAMA L/P IJAZAH

TERAKHIR

JABATAN/BIDANG STUDI YANG DIAMPU

1 Hartawan,S.Pd.I.,M.M L S2 KEPALA MADRASAH

(Fiqih)

2 Rosmiyati Arif,S.Pd.I P S1 GURU KELAS

3 Zurismiyati,S.Pd.I P S1 GURU KELAS

4 Dra.Zainah Umar,M.Pd.I P S2 GURU KELAS

5 Dra.Hj.Wiwin Sriani,S.Pd.I P S2 GURU KELAS

6 Eni Hastuti,M.Pd.I P S2 GURU Fiqih

7 Anizar Beti,S.Pd.I P S1 GURU Akidah Akhlak

8 Yuliyati,S.Ag P S1 GURU KELAS

9 Misnawati,S.Pd.I P S1 GURU Fiqih

10 Roni,S.Pd.I L S1 GURU Al-qur'an Hadist

11 Fathul Qorib,M.Pd.I L S2 GURU KELAS

12 Fifi Sri Haryati,S.Pd.I P S1 GURU Al-qur'an Hadist 13 Miftahul Jannah,S.Pd.I P S1 GURU Fiqih

14 Dewi Puspita,S.Pd.I P S1 GURU Akidah Akhlak

15 Lisna Hayati, S.Pd.I P S1 GURU Al-qur'an Hadist

16 Aslaida,S.Pd.I P S1 GURU KELAS

17 Fadila Natalia,S.Pd P S1 GURU KELAS (BK)

18 Pili Fajri, S.Pd.I. L S1 GURU KELAS

19 Suresdasari,M.Pd.I P S2 GURU KELAS

20 Niea Wahyuni,S.Kom P S1 Tata Usaha

21 Kusumawati,S.Pd.I P S1 GURU KELAS

22 Nurlina,S.Pd.I P S1 GURU Bahasa Inggris

(8)

24 Elyza Nurwita,S.Pd P S1 GURU Bahasa Inggris 25 Nyi Ayu Chairunnisa,S.Pd. P S1 GURU PKN

26 Chandra Fauryan R,S.Pd L S1 GURU Bahasa Inggris 27 Nizam Pahlepi,S.Pd.I L S1 GURU B.STUDI / TU

28 Ahmad Yasir,S.Pd.I L S1 TAHFIZ

29 Marten Arbinta L SMA SATPAM

30 R.Zaidir Munesti L SMA PENJAGA SEKOLAH

Sumber: Dokumentasi MIN 1 Kota Bandar Lampung Tahun 2016

5. Keadaan Peserta Didik

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2015/2017 memiliki 496 peserta didik, sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2

Keadaan Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung

JUMLAH

KELAS KELAS Jml

Total KEL

AS

JML KLS

I II III IV V VI

L P L P L P L P L P L P

I 3 55 62 - - - 117

II 3 - - 40 58 - - - 98

III 3 - - - - 42 43 - - - 85

IV 3 - - - 43 41 - - - - 84

V 2 - - - 26 29 - - 55

VI 2 - - - 26 31 57

JML 16 117 98 85 84 55 57 496

Sumber: Dokumentasi MIN 1 Kota Bandar Lampung Tahun 2016

6. Keadaan Sarana dan Prasarana

(9)

prasarana merupakan tolak ukur terhadap tingkat kemajuan dan kualitas lembaga pendidikan itu sendiri. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3

Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung

No Jenis Barang Jumlah Keadaan

Baik Rusak

1 Ruang Kepala Sekolah 1 buah (bergabung) √

2 Ruang Guru 1 buah √

3 Ruang TU 1 buah(bergabung) √

4 Ruang Kelas 7 buah √

5 Ruang Perpustakaan 1 buah (bergabung) √

6 Ruang UKS 1 buah √

7 WC Guru 3 buah √

8 WC Siswa 2 buah √

9 Ruang mushola 1 buah (bergabung) √

10 Ruang Multimedia 1 buah √

11 Ruang penjaga 1 buah √

Sumber : Dokumentasi MIN 1 Kota Bandar Lampung Tahun 2016

B. Penyajian Data

1. Motivasi dan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits melalui Model Pemebelajaran Berbasis Portopolio

Berdasarkan hasil observasi, interview dan dokumentasi diperoleh data tentang motivasi dan hasil belajar al-qur’an hadits melalui model pemebelajaran berbasis portopolio yaitu sebagai berikut:

(10)

Dalam pembelajaraan Al-Qur’an Hadits, guru memusatkan pada siswa agar siswa terlibat langsung secara fisik, mental, intelektual dan emosional. Keaktifan siswa dapat dilihat pada table di bawah ini,

Tabel 4

Daftar Siswa aktif Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas V-A MN 1 Bandar Lampung TP.2016/2017

No Nama Peserta Didik

Minggu ke -1 Minggu ke -2 Minggu ke -3 Minggu ke -4

Aktif Tidak

Aktif Aktif

Tidak

Aktif Aktif

Tidak

Aktif Aktif

Tidak Aktif

1 Ananda Ayu Lestari √ √ √ √

2 Ardhina Mamya.M √ √ √ √

3 Arimby Zahra √ √ √ √

4 Arina Fadhillah. S √ √ √ √

5 Bagus Ivan Maulana √ √ √ √

6 Citra Nur Laila √ √ √ √

7 Fadhillah Akmal √ √ √ √

8 Fadila Rahmalia √ √ √ √

9 Fariz Frezian √ √ √ √

10 Fatimah Az-Zahra √ √ √ √

11 Fiqi Amalia √ √ √ √

12 Hanifah √ √ √ √

13 Irfan Faisyal √ √ √ √

14 Ikhsanu Al-Mubarok √ √ √ √

15 M.Nehza Rausan √ √ √ √

16 Nabila Maharani √ √ √ √

17 Naghita Syawalina √ √ √ √

(11)

19 Nidya Salvira √ √ √ √

20 Nur Aisyah Istiqomah √ √ √ √

21 Qurrota A'yun √ √ √ √

22 Regina Salwa Lestari √ √ √ √

23 Salsa Agustias √ √ √ √

24 Savira Zulfa √ √ √ √

25 Tsabita Nuri Fadhilah √ √ √ √

26 Zahia Sabrina √ √ √ √

27 Zahra Amalia Putri √ √ √ √

28 Zahira Shofa √ √ √ √

Jumlah 11 17 14 14 19 9 21 7

Sumber : Dokumentasi guru Al-Qur’an Hadits

Hal diatas sesuai dengan hasil interview dengan siswa MIN 1 Bandar Lampung kelas Va yang menyatakan bahwa: “Dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru dangan ikut berpartisipasi setiap bimbingan yang diberikan guru”.3

b. Kelompok Belajar Kooperatif

Kelompok belajar kooperatif adalah salah satu perkembangan dalam sistem pembelajaran yang ada, pembelajaran kooperatif menggantikan sistem pembelajaran yang individual. Guru mengharapkan dalam pembelajaran kooperatif peserta didik mengkontruksi pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain, dapat membuat peserta didik

3

(12)

bekerjasama dan partisipasi aktif antar peserta didik itu sendiri. Guru sebagai fasilitator dan membimbing yang akan mengarahkan setiap peserta didik menuju pengetahuan yang benar dan tepat. Data kelompok belajar siswa kelas V-A MIN 1 Bandar Lampung.

Kelompok 1 : Ananda Ayu Lestari Bagus Ivan Maulana Fadila Rahmalia Irfan Faisyal

Qurrota A’yun

Savira Zulfa

Kelompok 2 : Ardina Mamya. M Fariz Frezian Hanifah Zahia Sabrina Salsa Agustias

Nur Aisyah Istiqomah Kelompok 3 :

Zahira Shofa

Regina Salwa Lestari Ikhsanu Al-Mubarok Arimby Zahra Nidya Salvira

Kelompok 4 : Tsabita Nuri Fadhilah Zahra Amalia Putri Nayla Nazwa M. Nehza Rausan Citra Nur Laila Kelompok 5 :

(13)

Nabila Maharani

Berdasarkan hasil interview dengan siswa MIN 1 Bandar Lampung kelas Va yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran Al-Quran Hadits sangat senang dengan menggunakan pembelajaran kooperatif bisa berinteraksi langsung dengan siswa lain yang dapat memotivasi dalam memahami pelajaran yang dianggap sulit dengan ini mereka terbantu oleh teman yang sudah mengerti atau memahami materi yang disampaikan oleh guru sebelumnya.4

Pembelajaran kooperatif ini menurut guru Al-Qur’an Hadits MIN 1 Bandar Lampung membantu peserta didik dalm pembelajaran dan saling bersosialisasi antar peserta didik dan bekerjasama dalam setiap kelompok. c. Mengajar yang kreatif (joyfull learning)

Sebagai guru, kita selalu ingin menciptakan sukacita dalam pembelajaran dikelas yang kita ampuh, karena sukacita dalam pembelajaran atau joyful learning akan memfasilitasi langsung terciptanya pemahaman yang baik untuk siswa.

Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits guru telah menyiapkan media yang menarik siswa untuk ikut serta aktif dengan menyanyikan lagu menyayangi anak yatim secara bersama dan peserta didik dibimbing untuk menghafal dan menyanyikan ke depan bergantian secara individu. Vedio

4

(14)

pembacaan ayat-ayat pendekpun diperlihatkan dan diperdengarkan kepada peserta didik agar peserta didik tidak bosan dan menarik.5

Ibu Lisna Hayati selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits menyatakan bahwa pada saat proses belajar mengajar siswa mengalami kejenuhan dengan menghafal ayat-ayat pendek dengan bervariasinya pembelajaran yang diterapkan guru menarik dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih aktif lagi.

Langkah ini menurut guru al-Qur’an Hadits bertujuan untuk mengatasi kejenuhan yang dialami peserta didik dalam proses pembelajaran, guru memotivasi agar siswa lebih semangat dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru tercapai dengan baik.

d. Metode discovery

metode discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Metode ini digunakan pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada materi hukum bacaan idhar syafawi pada surah al-Fil.

5

(15)

Tulislah ayat yang termasuk idhar syafawi pada surah al-Fil ayat 1-5 !

No. Ayat Bacaan Alasan

Peserta didik mencari bacaan-bacaan yang termasuk mim sukun di dalam Al-Qur’an secara individu dimana sebelumya guru menjelaskan materi yang diajarkan, kemudian guru secara bersama-sama dengan siswa memeriksa apakah benar yang ditemukan siswa itu hukum bacaan mim sukun dan siswa disuruh menuliskan serta membacanya.6

Pernyataan di atas, diperkuat oleh siswa MIN 1 Bandar Lampung semua tugas yang diberikan guru dapat diselesaikan dengan baik dan hampir semua jawaban benar. Siswa juga dapat menyimpulkan materi yang ditemukan oleh siswa itu sendiri.7

Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits menggunakan metode discovery ini sangat membantu peserta didik agar belajar mandiri dan

6

Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016

7

(16)

memahami apa yang mereka temukan sendiri serta dapat menyimpulkan materi yang sedang dipelajari dengan bimbingan guru tersebut.

e. Metode Inquiry

Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif.

Metode ini diterapkan oleh guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dalam materi tajwid pada materi kelas Va tentang hukum bacaan mim sukun, sebelum guru memberikan tugas terlebih dahulu menjelaskan materi yang sedang dipelajari, guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik. Dan siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan.8

Tugas yang diberikan pada peserta didik adalah sebagai berikut : Simaklah surah al-Muthaffifin (ayat 1-24). Tulislah lafal-lafal yang terdapat bacaan idhar syafawi, ikhfa’ syafawi, dan idgham mimi pada kolom dibawah ini !

No Hukum Bacaan Lafal Alasan

1 2 3 4

8

(17)

5 6 7 8 9 10

2. Hasil Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung

Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi, pembelajaran berbasis portopolio berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar al-Qur’an Hadits siswa kelas Va MIN 1 Bandar Lampung, hal ini dapat dilihat dari 3 indikator hasil belajar yaitu sebagai berikut :

1. Keterampilan dan kebiasaan

Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar lampung setiap pagi sebelum memulai pelajaran diwajibkan untuk membaca dan menghafal surat-surat pendek juzz 30 baik dari kelas 1 hingga kelas 6. Keterampilan dan kebiasaan membaca Al-Qur’an khususnya dikelas 5 sudah dikatakan baik walaupun masih ada sebagian siswa yang masih kesulitan dalam membaca sesuai dengan kaidah ilmu tajwid ini dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal peserta didik.9

9

(18)

Hasil belajar peserta didik dalam keterampilan dan kebiasaan ini sudah terlihat, sesuai dengan hasil interview dengan wali kelas Va yang menyatakan adanya peningkatan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an setiap pagi secara bersama-sama bergantian salah satu peserta didik untuk memimpin di depan kelas.10

2. Pengetahuan dan pengertian

Peningkatan hasil pengetahuan peserta didik malalui pembelajaran portopolio ini sudah terlihat dibuktikan dengan hasil ulangan harian pada pembelajaran Al-Qur’an hadits. Sebelumnya dari data prasurvey peserta didik kelas Va berjumlah 28 orang yang dinyatakan tuntas dalam belajar hanya 9 orang siswa dengan persentase 32% dan yang dinyatakan nilainya tidak tuntas atau masih dibawah KKM ada 19 orang siswa dengan persentase 68%. Berdasarkan hasil dokumentasi yang dimiliki oleh guru mata pelajaran

Al-Qur’an Hadits peningkatan pengetahuan peserta didik adalah siswa dinyatakan tuntas belajarnya dari 28 orang siswa ada 16 orang dengan persentase 57% dan siswa yang belum tuntas atau masih dibawah KKM ada 12 orang siswa dengan pesrsentase 43%.11

Tabel 5

DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN Al-QUR’AN HADITS TP.2016/2017

NO. Nama Pesrta Didik KKM Nilai Keterangan

1 Ananda Ayu Lestari 75 75 Tuntas

2 Ardhina Mamya.M 75 79 Tuntas

10

Lilis Supriyanti, Wali Kelas Va Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung, Wawancara, 3 November 2016

11

(19)

3 Arimby Zahra 75 75 Tuntas

4 Arina Fadhillah. S 75 92 Tuntas

5 Bagus Ivan Maulana 75 78 Tuntas

6 Citra Nur Laila 75 67 Tidak Tuntas

7 Fadhillah Akmal 75 78 Tuntas

8 Fadila Rahmalia 75 56 Tidak Tuntas

9 Fariz Frezian 75 30 Tidak Tuntas

10 Fatimah Az-Zahra 75 54 Tidak Tuntas

11 Fiqi Amalia 75 75 Tuntas

12 Hanifah 75 58 Tidak Tuntas

13 Irfan Faisyal 75 76 Tuntas

14 Ikhsanu Al-Mubarok 75 75 Tuntas

15 M.Nehza Rausan 75 78 Tuntas

16 Nabila Maharani 75 58 Tidak Tuntas

17 Naghita Syawalina. KW 75 66 Tidak Tuntas

18 Nayla Nazwa 75 67 Tidak Tuntas

19 Nidya Salvira 75 75 Tuntas

20 Nur Aisyah Istiqomah 75 90 Tuntas

21 Qurrota A'yun 75 58 Tidak Tuntas

22 Regina Salwa Lestari 75 77 Tuntas

23 Salsa Agustias 75 45 Tidak Tuntas

24 Savira Zulfa 75 75 Tuntas

25 Tsabita Nuri Fadhilah.Kh 75 80 Tuntas

26 Zahia Sabrina 75 50 Tidak Tuntas

27 Zahra Amalia Putri 75 59 Tidak Tuntas

28 Zahira Shofa 75 75 Tuntas

Jumlah 1921

Rata-rata 69

3. Sikap dan cita-cita

(20)

memberikan alasan ketinggalan atau lupa sehingga mengganggu peserta didik yang lain. Ada juga siswa yang mengikuti ekstrakulikuler tilawah

Al-Qur’an yang diadakan oleh madrasah.

Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits menyatakan bahwa peserta didik diberikan keleluasaan untuk mengembangkan bakat mereka masing-masing terutama dalam membaca Al-Qur’an, dimana ada kompetisi hafalan surat-surat pendek maupun tilawah peserta didik diberi kesempatan untuk mengikuti baik tingkat kecamatan ataupun provinsi sekalipun hasilnya belum memuaskan tetapi peserta didik sudah dikatakan mempunyai sikap dan cita-cita yang baik untuk kelangsungan hidupnya yang akan datang.12 3. Motivasi Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar

Lampung

Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi, pembelajaran berbasis portopolio berdampak positif terhadap motivasi belajar al-Qur’an Hadits siswa kelas Va MIN 1 Bandar Lampung, hal ini dapat dilihat dari 6 indikator motivasi belajar yaitu sebagai berikut : 1. Cita-cita atau aspirasi siswa

Peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits melalui pembelajaran berbasis portopolio ini telah memberikan aspirasi atau cita-cita mereka untuk mengikuti program ekstrakulikuler yakni program tahfiz dengan

semangat setiap hari kecuali hari Jum’at setelah shalat zuhur.

12

(21)

Guru tahfiz Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lapung menyatakan bahwa peserta didik sudah ada yang hafal juzz 30 dan ingin terus mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sehingga menjadi penghafal

Al-Qur’an sampai mereka lulus di madrasah ini.13

Cita-cita inilah yang akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ektrinsik sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri peserta didik.

2. Kemampuan Belajar

Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits peserta didik dibimbing untuk memiliki kemampuan yang meliputi aspek psikis yakni pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir dan dan fantasi. Guru Al-Qur’an Hadits menyatakan dalam kemampuan belajar peserta didik ini berbeda-beda ada yang mempunyai kemampuan belajar tinggi biasanya lebih termotivasi untuk belajar dan memperoleh hasil belajar yang cukup baik, begitu juga sebaliknya peserta didik yang kemampuan belajarnya rendah akan mendapatkan hasil belajar yang kurang baik.14

3. Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa

Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, walaupun guru lebih cepat melihat kondisi fisik karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada kondisi psikologis. Guru kelas V-A Madrasah Ibtidaiyah Negeri

13

Ahmad Yasir, Guru Tahfiz Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung, Wawancara, 5 November 2016

14

(22)

(MIN) 1 Bandar Lampung menyatakan jika ada peserta didik yang sakit langsung datangani dan dibawa keruang UKS dan diberi obat tetapi ketika anak tidak mungkin ditangani di madrasah guru menghubungi orang tua atau wali untuk menjemput peserta didik dengan segera.15

Pernyataan di atas, diperkuat oleh guru Mata Pelajaran Al-Qur,an Hadits MIN 1 Bandar Lampung sebelum memulai pelajaran selalu memperhatikan dan menanyakan kondisi peserta didik apakah sudah siap menerima materi yang akan disampaikan.16

4. Kondisi Lingkungan Kelas

Salah satu unsur yang mendukung atau menghambat kondisi lingkungan yaitu lingkungan sekolah, hal ini dilakukan oleh guru kelas maupun guru bidang stadi harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, penampilan diri secara menarik dalam rangka membantu peserta didik untuk termotivasi dalam belajar.

Guru Al-Qur’an Hadits menyatakan ketika dalam pembelajaran, lingkungan kelas selalu dikondisikan supaya bersiap menerima materi pelajaran, apabila peserta didik masih ada yang belum fokus untuk mengikuti pembelajaran guru bertanya tentang materi sebelumnya dan kadang-kadang memberikan cerita yang berkaitan dengan materi tentang kisah-kisah teladan para Nabi dan Rasul. 17

15

Lilis Supriyanti, Wali Kelas Va Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung, Wawancara, 3 November 2016

16

Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-Qu r’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016

17

(23)

5. Unsur-unsur Dinamis Belajar

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali.

Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits ada saja peserta didik yang membuat keributan sehingga proses pembelajaran menjadi terganggu, guru sebelum melanjutkan pembelajaran memberikan bimbingan agar tidak terjadi kembali, hal ini dinyatakan guru al-Qur’an Hadits bahwa kadang-kadang terjadi hal yang tidak diinginkan dalam pembelajaran karena masalah yang kecil misalnya ketika ada peserta didik yang penanya habis tidak diberi pinjaman oleh temannya terjadilah keributan yang menjadikan proses belajar yang tidak stabil.18

6. Upaya Guru Membelajarkan Siswa

Upaya yang dimaksud adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa.

Guru Al-Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung selalu mempersiapkan diri dalam pembelajaran dengan cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di dalamnya sudah jelas materi apa yang akan disampaikan, tujuan yang akan dicapai,

18

(24)

langkah-langkah proses pembelajaran sudah dibuat dan medianyapun sudah disiapkan dengan sempurna. 19

C. Analisis Data

1. Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits melalui Model Pemebelajaran Berbasis Portopolio

Berdasarkan penyajian data observasi, interview dan dokumentasi diperoleh data tentang peningkatan hasil belajar al-qur’an hadits melalui model pemebelajaran berbasis portopolio yaitu sebagai berikut:

a. Belajar siswa aktif

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits dikelas Va MIN 1 Bandar Lampung guru telah membimbing siswa untuk aktif baik bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan guru sesuai dengan keaktifan belajar yang selalu mengalami peningkatan dalam setiap minggunya, minggu pertama 39%, minggu ke-2 50%, minggu ke-3 68%, dan minggu ke-4 75%.

Data tersebut diatas diperkuat dengan hasil interview dengan siswa MIN 1 Bandar Lampung kelas Va yang menyatakan bahwa:

“Dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru dangan ikut berpartisipasi setiap

bimbingan yang diberikan guru”.

b. Kelompok belajar kooperatif

19

(25)

Pembelajaran kooperatif ini menurut guru Al-Qur’an Hadits MIN 1 Bandar Lampung membantu peserta didik dalam pembelajaran dan saling bersosialisasi antar peserta didik dan bekerjasama dalam setiap kelompok, ini juga dinyatakan oleh Nur Aisyah Istiqomah peserta didik kelas Va bahwa dalam pembelajaran sangat senang dengan menggunakan pembelajaran kooperatif, bisa berinteraksi langsung dengan siswa lain yang dapat memotivasi dalam memahami pelajaran yang dianggap sulit, mereka terbantu dengan teman yang sudah memahami materi pelajaran.

c. Mengajar yang kreatif

Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits guru banyak menggunakan metode, stategi, dan media yang digunakan agar tidak terjadinya kejenuhan dan kebosanan peserta didik. Guru Al-Qur’an Hadits MIN 1 Bandar Lampung menyatakan bahwa pada saat proses pembelajaran agar peserta didik tidak mengalamai kejenuhan menghafal ayat-ayat pendek maupun hadits menggunakan video yang menarik peserta didik untuk mengikuti pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaranpun tercapai dengan baik.

d. Metode discovery

(26)

Lampung menyatakan bahwa agar peserta didik dapat belajar mandiri dan memahami apa yang mereka temukan sendiri serta dapat menyimpulkan materi yang sedang dipelajari dengan bimbingan guru tersebut.

Keberhasilan setiap siswa pada tugas yang diberikan guru mencapai 57% mencapai hasil di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM).

e. Metode Inquiry

Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits menerapkan metode inquiry ini dalam materi tajwid tentang hukum bacaan mim sukun. Guru menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif sesuai dengan strategi pelaksanaan inquiry yaitu : guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan diajarkan, memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik, resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya, siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan.

(27)

2. Hasil Belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung

Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi pembelajaran berbasis portopolio berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar Al-Qur’an Hadits peserta didik MIN 1 bandar Lampung, yakni sebagai berikut :

a. Keterampilan dan Kebiasaan

Hasil belajar peserta didik dalam keterampilan dan kebiasaan ini sudah terlihat sesuai dengan hasil interview dengan wali kelas Va yang menyatakan adanya peningkatan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an setiap pagi secara bersama-sama bergantian salah satu peserta didik untuk memimpin di depan kelas.

b. Pengetahuan dan pengertian

(28)

adalah siswa dinyatakan tuntas belajarnya dari 28 orang siswa ada 16 orang dengan persentase 57% dan siswa yang belum tuntas atau masih dibawah KKM ada 12 orang siswa dengan pesrsentase 43%. c. Sikap dan cita-cita

Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits menyatakan bahwa peserta didik diberikan keleluasaan untuk mengembangkan bakat mereka masing-masing terutama dalam membaca Al-Qur’an, dimana ada kompetisi hafalan surat-surat pendek maupun tilawah peserta didik diberi kesempatan untuk mengikuti baik tingkat kecamatan ataupun provinsi sekalipun hasilnya belum memuaskan tetapi peserta didik sudah dikatakan mempunyai sikap dan cita-cita yang baik untuk kelangsungan hidupnya yang akan datang. 3. Motivasi Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar

Lampung

Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi, pembelajaran berbasis portopolio berdampak positif terhadap motivasi belajar al-Qur’an Hadits siswa kelas Va MIN 1 Bandar Lampung, hal ini dapat dilihat dari enam indikator motivasi belajar yaitu sebagai berikut :

a. Cita-cita atau aspirasi siswa

(29)

atau cita-cita mereka untuk mengikuti program ekstrakulikuler yakni program tahfiz dengan semangat setiap hari kecuali hari

Jum’at setelah shalat zuhur.

Guru tahfiz Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lapung menyatakan bahwa peserta didik sudah ada yang hafal juzz 30 dan ingin terus mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sehingga menjadi penghafal Al-Qur’an sampai mereka lulus di madrasah ini.

b. Kemampuan Belajar

Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits peserta didik dibimbing untuk memiliki kemampuan yang meliputi aspek psikis yakni pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir dan dan fantasi. Guru Al-Qur’an Hadits menyatakan dalam kemampuan belajar peserta didik ini berbeda-beda ada yang mempunyai kemampuan belajar tinggi dan kemampuan belajarnya rendah.

c. Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa

(30)

mungkin ditangani di madrasah guru menghubungi orang tua atau wali untuk menjemput peserta didik dengan segera.

Sesuai pernyataan guru Mata Pelajaran Al-Qur,an Hadits MIN 1 Bandar Lampung sebelum memulai pelajaran selalu memperhatikan dan menanyakan kondisi peserta didik apakah sudah siap menerima materi yang akan disampaikan.

d. Kondisi Lingkungan Kelas

Salah satu unsur yang mendukung atau menghambat kondisi lingkungan yaitu lingkungan sekolah, hal ini dilakukan oleh guru kelas maupun guru bidang stadi harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, penampilan diri secara menarik dalam rangka membantu peserta didik untuk termotivasi dalam belajar.

Guru Al-Qur’an Hadits menyatakan ketika dalam pembelajaran, lingkungan kelas selalu dikondisikan supaya bersiap menerima materi pelajaran.

e. Unsur-unsur Dinamis Belajar

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali.

(31)

terganggu, guru sebelum melanjutkan pembelajaran memberikan bimbingan agar tidak terjadi kembali.

f. Upaya Guru Membelajarkan Siswa

Upaya yang dimaksud adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa.

Guru Al-Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung selalu mempersiapkan diri dalam pembelajaran dengan cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di dalamnya sudah jelas materi apa yang akan disampaikan, tujuan yang akan dicapai, langkah-langkah proses pembelajaran sudah dibuat dan medianyapun sudah disiapkan dengan sempurna.

Gambar

Tabel 1 Keadaan Guru dan Karyawan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1
Tabel 2 Keadaan Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1
Tabel 3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Penelitian: Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan nilai koefisien korelasi Pearson (r) 0.592 dengan nilai signifikansi = 0.000 (p < 0.05), yang artinya terdapat

Skin diseases associated with Malassezia yeasts: facts and controversies.. Dalam: Bramono K, Suyoso S, Indriatmi W, Ramali LM, Widaty S, Ervianti

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan pendampingan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Prevalensi Staphylococcus aureus dan

Motif non ekonomi adalah motif yang dijumpai secara kasuistik dalam individu atau sekelompok pengemis. Motif non ekonomi diperkirakan banyak macamnya dan dibutuhkan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan laba akuntansi perusahaan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 tahun 2001 –

Hasil penelitian tentang penanaman nilai moral religius dalam proses pembelajaran di TK PAUD Alam Berbasis Karakter Sayang Ibu dan PAUD Terpadu Negeri Pembina

Syariah IAIN Ponorogo. H 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara gaya hidup atau promosi penjualan terhadap pembelian impulsif hijab online shop

darah pada kelompok yang tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.. hipertensi dengan kelompok yang memiliki riwayat